MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Tugas individu 2. desain kurikulum
1. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
FORMAT TUGAS : INDIVIDU 2
MATA KULIAH : DESAIN KURIKULUM
SEMESTER : I (satu)
TUGAS KE : 2 MINGGU KE : 4
TGL DIBAGI : TGL DIKUMPULKAN : 01-10-16
NAMA MAHASISWA : Reni Rohayanti
1. TUJUAN TUGAS :
Memahami tentang langkah-langkah penyusunan kurikulum
2. URAIAN TUGAS
a. Tuliskan langkah-langkah penyusunan kurikulum pendidikan di Akademi
kebidanan
b. Perbedaan DIII dan DIV sesuai SK MENDIKNAS 232/V/2000
c. Buatlah contoh konversi JAM dan SKS di akademi kebidanan dalam 1 semester
d. Buatlah contoh system penjaminan mutu berbasis KKNI
2. JAWABAN :
1. LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
1) Melakukan analisis konteks dan kebutuhan
2) Menentukan standar kompetensi lulusan dan pengelompokan berdasarkan tahapan
pencapaian
3) Menyusun substansi kajian
4) Mengidentifikasi dan mengelompokkan mata kuliah
5) Menentukan beban studi (SKS) mata kuliah
6) Menyusun struktur program
7) Menyusun struktur program
8) Menyusun garis besar mata kuliah
9) Review dan validasi
10) Finalisasi
11) Sosialisasi
12) Penjabaran Kurikulum (Pembuatan GBPP, silabus, SAP/RPP, pedoman implementasi
kurikulum dan Kurikulum institusi/ mulok).
2. Perbedaan DIII dan DIV Sesuai Sk Mendiknas 232/V/2000
a. DIII :
Diarahkan pada lulusan yang menguasai kemampuan dalam bidang kerja yang bersifat
rutin maupun yang belum akrab dengan sifat-sifat maupun konstekstualnya, secara mandiri
dalam pelaksanaan maupun tanggungjawab pekerjaannya, serta mampu melaksanakan
pengawasan & bimbingan atas dasar ketrampilan manajerial yg dimilikinya
b. D IV :
Diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan
yg kompleks dg dasar kemampuan profesional tertentu, termasuk ketrampilan
merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggungjawab
mandiri pd tingkat tertentu, memiliki ketrampilan manajerial, serta mampu mengikuti
perkembangan IPTEK didalam bidang keahliannya
3. 3. Buatlah Contoh Konversi Jam dan SKS Di Akademi Kebidanan Dalam 1 Semester
SISTEM STUDI MAHASISWA
A. SISTEM SATUAN KREDIT SEMESTER (SKS)
Kegiatan Pendidikan dilaksanakan dengan sistem kredit semester (SKS) dan waktu
penyelenggaraannya diatur dengan sistem kredit semester yaitu perencanaan, penyusunan, dan
pelaksanaan program pendidikan menggunakan satuan kredit semester (SKS) sebagai tolok ukur
beban pendidikan, terutama yang menyangkut beban studi Mahasiswa.
1. Pengertian dan Tujuan Sistem Kredit Semester (SKS)
Sistem kredit Semester (SKS) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen,
pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program. Mahasiswa mempunyai perbedaan
minat, bakat, dan kemampuan yang berlainan. Oleh karena itu setiap mahasiswa mempunyai
cara dan waktu untuk menyelesaikan beban studi yang diwajibkan serta komposisi kegiatan
studinya tidak harus sama, meskipun mereka duduk dalam jenjang pendidikan yang sama.
Pada dasarnya tujuan pokok penggunaan sistem kredit Semester (SKS) adalah sbb:
a. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat
menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya.
c. Mempermudah sistem evaluasi kecakapan mahasiswa.
2. Satuan Kredit Semester (SKS)
Beban pendidikan yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar bagi dosen
memerlukan ukuran. Ukuran ini dinyatakan atau diukur dalam satuan kredit semester (SKS).
Satuan kredit semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar, yang
diperoleh selama satu semester. Satuan kredit semester ini perlu ditentukan untuk setiap
kegiatan pendidikan seperti kuliah, praktikum laboratorium, praktikum lapangan, seminar,
skripsi, dan kegiatan lainnya. Jumlah SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan
ditentukan oleh banyaknya jam yang digunakan untuk kegiatan itu.
a. Satuan Kredit Semester (SKS) untuk Kuliah teori.
Untuk kegiatan kuliah, satu SKS adalah kegiatan perkuliahan selama tiga jam dalam
4. seminggu. Satu jam SKS setara dengan 50 menit. Dalam satu semester ada 16 minggu,
sehingga satu SKS sama dengan kegiatan pendidikan selama 48 jam (48 x 50 menit) dalam
satu semester.
Untuk mahasiswa, tiga jam kegiatan pendidikan dalam seminggu terdiri Atas :
1) Satu jam kuliah, yaitu tatap muka terjadwal dengan dosen, ditambah,
2) Satu jam kegiatan terstruktur, yaitu kegiatan yang direncanakan oleh dosen tetapi tidak
terjadwal, misal pekerjaan rumah, penulisan karangan ilmiah dan sebagainya, dan
3) Satu jam kegiatan mandiri mahasiswa.
Untuk dosen, tiga jam tersebut terdiri atas:
1) Satu jam kuliah, yaitu tatap muka yang terjadwal dengan mahasiswa,
2) Satu jam untuk perencanaan kegiatan terstruktur dan evaluasi, dan
3) Satu jam yang lain untuk pengembangan materi subyek.
b. Satuan Kredit Semester (SKS) Untuk Kuliah Praktikum di Laboratorium
Perhitungan untuk beban pendidikan yang menyangkut kemampuan psikomotorik dan
kegiatan fisik, yang lazimnya dilakukan dalam kegiatan praktikum laboratorium, pada
dasarnya sama dengan perhitungan untuk kegiatan kuliah. Perbedaannya ialah, satu jam
kuliah dianggap mempunyai beban yang setara dengan kegiatan fisik atau psikomotorik 2-3
jam (100-150 menit). Dengan demikian maka 1 SKS kegiatan ini sama dengan 2-3 jam
kegiatan fisik atau psikomotorik ditambah 1 jam kegiatan terstruktur (misalnya untuk
pembuatan laporan) dan 1 jam untuk kegiatan mandiri. Jumlah keseluruhannya adalah 4-5
jam seminggu atau 64-80 jam dalam satu semester. Apabila suatu kuliah disertai dengan
praktikum laboratorium, maka kegiatan kuliah dan praktikum laboratorium ini disusun sesuai
dengan jumlah SKS masing-masing.
c. SKS untuk Praktikum Lapangan
Satuan kredit semester untuk praktikum lapangan ditentukan seperti SKS untuk praktikum
laboratorium, yaitu 4-5 jam seminggu dalam satu semester. Bilamana praktek lapangan
dilakukan dalam waktu yang cukup lama, maka untuk menentukan SKS-nya perlu
dipertimbangkan jam kerja rata-rata sehari yang digunakan oleh Mahasiswa dan proporsi
beban pendidikan total dalam jenjang pendidikan yang bersangkutan.
d. SKS untuk Seminar dan Skripsi
5. Perhitungan SKS untuk seminar dan skripsi sama seperti perhitungan SKS kuliah. Kegiatan
ini dapat berupa seminar, tatap muka, penyajian, atau tugas yang diberikan oleh dosen kepada
Mahasiswa. Perhitungan untuk SKS penelitian guna menyusun skripsi sama dengan
perhitungan untuk kegiatan fisik dan psikomotorik. Satu SKS merupakan kegiatan selama 64-
80 jam dalam satu semester. Penelitian yang harus dikerjakan Mahasiswa guna menyusun
skripsi untuk memperoleh derajat sarjana (program S1) dinilai antara 4-6 SKS, termasuk
penulisan skripsinya.
3. Beban Studi dalam Satu Semester Beban studi maupun susunan kegiatan studi yang diambil
oleh seorang Mahasiswa dalam satu semester tidak harus sama dengan yang diambil oleh
mahasiswa lain (kecuali untuk semester satu yang mengambil matakuliah paket). Dalam
menentukan beban studi untuk satu semester seorang mahasiswa perlu memperhatikan
kemampuan dirinya. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi pada semester sebelumnya, yang
diukur dengan menggunakan Indeks Prestasi (IP).
B. JENIS, JENJANG, BEBAN DAN MASA STUDI
Jenis pendidikan yang diselenggarakan UIN SUSKA Riau meliputi program pendidikan
akademis dan/ atau program pendidikan profesional yang terdapat dalam jenjang-jenjang
pendidikan Program Diploma dan Akta, program Sarjana (S1) dan program Pascasarjana yang
terdiri dari atas program Magister (S2) dan program Doktor (S3).
BEBAN STUDI Beban studi seorang Mahasiswa maksimal 24 SKS setiap semester. Setiap
Mahasiswa wajib menyelesaikan minimal 144 SKSdan maksimal 160 SKSuntuk tingkat Strata
Satu (S1), 36 SKS sampai 50 SKS untuk Strata Dua (S2), dan minimal 40 sampai 60 SKS untuk
tingkat Strata Tiga (S3). Beban studi Mahasiswa setiap semester ditentukan oleh hasil Indek
Prestasi (IP) Semester yang dimulai pada semester II (dua).
Pedoman umum yang diberlakukan adalah sebagai berikut :
No. Indeks Prestasi (IP) Pengambilan SKS Maksimal
1 2,50 – 2,99 24
2 2,00 – 2,49 21
3 1,50 – 1,99 18
6. 4 Kurang dari 1,50 15
5 Lebih atau sama dengan 3,00 12
MASA STUDI Lama studi dihitung dari saat masuk/terdaftar sebagai mahasiswa sampai dengan
ujian skripsi dilakukan dan dinyatakan lulus.
1. Jenjang pendidikan Doktor strata 3 (S3) minimal 4 (empat) semester dan maksimal 10 (sepuluh)
semester
2. Jenjang pendidikan Master strata 2 (S2) minimal 4 (empat) semester dan maksimal 8 (delapan)
semester
3. Jenjang pendidikan Strata 1 (S1) ditempuh dalam waktu minimal 8 (delapan) semester dan
maksimal 14 (empat belas) semester
4. Jenjang pendidikan Diploma 2 (D2) masa studinya selama 4 (empat) semester, Diploma 3 (D3)
selama 6 (enam) semester dan Diploma 4 (D4) selama 8 (delapan) semester dengan masa tambahan
untuk masing-masing jenjang diploma maksimal 2 (dua) semester.
5. Untuk Mahasiswa berprestasi dapat menyelesaikan studinya lebih cepat dari masa studi minimal
6. Mahasiswa yang tidak dapat menyelesaikan studinya pada batas maksimal dinyatakan putus
studi atau drop out (DO).
Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori, praktikum ataukerja lapangan, ataugabungan
di antara ketiga bentuk tersebut. Perkuliahan teori bertujuan untuk mengkaji dan mengupayakan penguasaan
mahasiswa atas teori, prinsip, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi. Perkuliahan
praktikum bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas, sedangkan kerja lapangan
bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan. Ketiga bentuk perkuliahan tersebut dapat
dilakukan lewat kegiatan tatap muka (komunikasi langsung dosen mahasiswa), terstruktur (tugas terbimbing), dan
kegiatan belajar mandiri.
Penghargaan terhadap kegiatan akademik mahasiwa tersebut dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Satuan
kredit semester (sks)adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester
7. (sks) danmenggunakan satuan waktu semester dalam satu tahun akademik, yang terdiri atas 2semester biasa dan
semester pendek. Kegiatan belajar yang dihargai 1 sks terdiri atas kegiatan perkuliahan terjadwal per minggu
sebanyak 1 jam perkuliahan atau 4 jam kerja lapangan; yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam tugas
terstruktur dansekitar 1-2jam kegiatan mandiri.
Semester biasa adalah satuan waktu kegiatan selama 18 minggu efektif, yang terdiri atas 16 minggu kegiatan
perkuliahan terjadwal, berikut kegiatan iringannya, yaitu 1minggu tenang dan1minggu untuk ujian akhir semester.
Tabel 1.Komponen JamKegiatan Belajar per Minggu untuk 1SKSpadaSemester Biasa
Kegiatan
Tatap Muka
(menit)
Tugas Terstruktur
(menit)
Tugas Mandiri
(menit)
Kuliah Teori
Praktikum
Kerja lapangan
1x50
2x50
4x50
60
60
60
60
60
60
Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan selama 8-10minggu efektif, termasuk satu minggu
untuk jam ujian akhir semester.
Tabel 2.Harga Satuan Kredit Semester Pendek
Kegiatan
Tatap Muka
(menit)
Tugas
Terstruktur
(menit)
Kegiatan Mandiri
(menit)
Kuliah Teori
Praktikum
Kerja lapangan
2x50
4x50
8x50
2x60
2x60
2x60
2x60
2x60
2x60
4. Contoh Sistem Penjaminan Mutu Berbasis KKNI
8. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI
SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PERGURUAN TINGGI
System penjaminan mutu eksternal dan internal untuk mencapai kualifikasi sesuai level capaian
pembelajaran.
Menuyusun capaian
pembelajaran program
studi berbasis KKNI
BSNP menyusun Standar Nasional
pendidikan untuk tercapainya
kualifikasi pada KKNI
SISTEM PENJAMINAN
MUTU EKSTERNAL
Implementasi
kurikulum
Tercapainya
kualifikasi lulusan
sesuai deskriptor