Dokumen tersebut membahas standar pelayanan kebidanan selama masa nifas, termasuk standar pelayanan untuk bayi baru lahir, penanganan ibu dalam 2 jam setelah persalinan, dan pelayanan untuk ibu dan bayi selama masa nifas hingga 6 minggu."
1. STANDAR PELAYANAN
KEBIDANAN
STANDAR PELAYANAN NIFASNama Anggota Kelompok:
1. Eria Chyntiapuri W.
2. Erniawati
3. Fiqih Fuji L.
4. Lailatul Emaira
5. Mega Wahyu E.K.
6. Nishfatul Mustafidah
7. Ristyowati
2. Pengertian Standar Pelayanan
Kebidanan
Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) adalah
rumusan tentang penampilan atau nilai
diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan
dengan parameter yang telah ditetapkan yaitu
standar pelayanan kebidanan yang menjadi
tanggung jawab profesi bidan dalam sistem
pelayanan yang bertujuan untuk meningkatan
kesehatan ibu dan anak dalam rangka
mewujudkan kesehatan keluarga dan
masyarakat (Depkes RI, 2001: 53).
3. Standart Pelayanan Kebidanan
Meliputi:
• Standar pelayanan umum
• Standar pelayanan antenatal
• Standar pertolongan persalinan
• Standar pelayanan nifas
• Standar penanganan kegawatan obstetric dan
neonatal
4. standar 13 :
perawatan bayi
baru lahir
standar 14 :
penanganan pada 2
jam setelah persalinan
standar 15 :
pelayanan bg ibu
dan bayi pd masa
nifas
SANDART
PELAYANAN
NIFAS
5. PENGERTIAN NIFAS
• Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan ( Pusdiknakes,
2003:003)
• Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul Bari, 2000:122)
• Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali kekeadaan tidak hamil yang normal ( F.
Gary Cunningham, MacDonald, 1995, 281)
• Masa nifas adalah masa seorang ibu melahirkan bayi yang
dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang
umumnya memerlukan waktu 6-12 minggu (Ibrahim C., 1998)
6. Tujuan Asuhan Masa Nifas
• Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
maupun psikologi
• Melaksanakan skrining secara komprehensif,
deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayi
• Memberikan pendidikan kesehatan tentang
perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan
manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
• Memberikan pelayanan keluarga berenca
• Mendapatkan kesehatan
7. Standar 13 : Perawatan Bayi Baru
Lahir
• Tujuan :
Menilai kondisi bayi baru lahir dan membantu
dimulainya pernafasan serta mencegah hipotermi,
hipokglikemia dan infeksi
• Pernyataan standar:
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia
sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan
juga harus mencegah dan menangani hipotermia
8. Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Membersihkan Jalan Nafas
Bayi normal akan menangis secara spontan segera setelah lahir. Apabila
bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan napasnya
dengan cara sebagai berikut.
• Letakkan bayi pada posisi terlentang ditempat yang keras dan hangat
• Gulung sepotong kain dan letakkan dibawah bahu sehingga leher bayi lebih
lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah
kebelakang.
• Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan
yang dibungkus kasa steril.
• Tepuk telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain
kering dan kasar. Degan rangsangan ini bayi biasanya cepat menangis.
• Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan
otak. Sangat penting membersihkan jalan nafas, sehingg upy bayi bernafas
tidak akan menyewbabkan aspirasi lendir ( masuknya lendir ke paru-paru).
• Bantuan untuk memulai pernafasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan
ventilasi yang adekuat.
9. 2. Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi
dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat
steril. Apabila masih terjadi perdarahan dapat
dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan
dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon
iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut
diganti sehari sekali atau saat pembalut basah
atau kotor. Sebelum memotong tali pusat
dipastikan bahwa tali pusat sudah diklem
dengan baik, untuk mencegah terjadinya
perdarahan
10. 3. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir bayi belum mampu mengatur tetap
suhu badannya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk
membantunya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur
yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu tubuh normal
anatar 36,5-37,5 derajat celcius.
4. Memberi vitamin K
perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir
dilaporkan cukup tinggi,berkisar 0, 25- 0, 5 %. Untuk mencegah
terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan
cukup bukan perlu diberi vitamin K peroral 1mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi berisiko tinggi diberikan vitamin K parenteral dengan
dosis o,5-1 mg I.M.
11. 5. Memberi Obat Tetes/Salep Mata
Dibeberapa negara, perawatan mata bayi baru lahir secara
hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum.
Di daerah diman prevalensi gonorrhe tinggi, setiap bayi baru lahir
perlu diberikan salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat
mata eritromisin 0,5 % atau tetra siklin 1% dianjurkan untuk mencegah
penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).
6. Identifikasi Bayi
Apabila bayi dilahirkan ditempat persalinan yang persalinannya
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang
efektif harus diberikan kepada setiap bayi yang lahir dan tetap harus
ada ditempatnya sampai waktu bayi pulang. Alat identifikasi bisa
berupa gelang identifikasi. Pada gelang identifikasi harus tercantum
nama (bayi nyonya), tanggals lahir, nomor bayi, jenis kelamin, unit,
nama lengkap ibu. Selain itu, ukur berat badan lahir, panjang bayi,
lingkar kepala, lingkar perut, dan catat pada rekam medik
12. 7. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan:
• mengetahui aktivitas bayi normal
atau tidak
• mengidentifikasi masalah kesehatan
bayi baru lahir yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong
persalinan serta tindak lanjut petugas
kesehatan.
13. Standart 14 Penanganan pada 2 jam pertama
setelah Persalinan
Tujuan umum :
Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan aman
selama kala 4 untuk memulihkan kesehata bayi, meningkatkan asuhan sayang
ibu dan sayang bayi, memulai pemberian IMD
Tujuan asuhan kebidanan:
• Komplikasi akan segera terdeteksi
• Penurunan infeksi pada ibu dan bayi
• Pemberian ASI secepatnya
• Penurunan tingkat kematian akibat perdarahan
Pernyataan standar :
• Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi
dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di
perlukan
14. Evaluasi dan Penatalaksanaan Uterus
setelah lahirnya placenta :
• Lakukan rangsangan taktil (pemijatan) uterus untuk merangsang
uterus berkontraksi
• Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan anda secara
melintang antara pusat dan fundus uteri. Fundus uteri harus sejajar
dengan pusat atau lebih bawah. Misalnya,jika 2 jari bisa diletakkan
dibawah pusat dan di atas fundus uteri maka disebut “ 2 jari di
bawah pusat “.
• perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
• periksa perineum dari perdarahan aktif (misalnya apakah dari
laserasi atau episiotomi)
• Periksa kondisi ibu secara umum
• Dokumentasikan semua asuhan dan temuan selama kala empat
persalinan di halaman belakang partograf segera setelah asuhan
diberikan atau setelah penilaian dilakukan.
15. Standart 15 Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada
Masa Nifas
Tujuan :
• Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah
persalinan dan penyuluhan ASI ekslusif
Pernyataan standar :
• Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan
rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam
setelah persalinan, untuk membantu proses pemulihan ibu dan bayi
melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini
penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada
masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara
umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi
baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB
16. Pelayanan bagi Ibu dan Bayi pada
Masa Nifas berupa:
• Jadwal Kunjungan Rumah
• Asuhan Lanjutan Masa Nifas di Rumah
a. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
b. Asuhan Masa Nifas Pada Bayi
• Penyuluhan Masa Nifas
1. Nutrisi Ibu Menyusui
2. Kebersihan pada ibu dan bayinya
3. Istirahat dan tidur
4. Latihan/ Senam Nifas Pemberian ASI
5. Perawatan payudara
6. Hubungan seksual
7. Keluarga berencana