SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
SISTEM SURJAN
MODEL PERTANIAN LAHAN
RAWA ADAPTIF PERUBAHAN
IKLIM
Kelompok 3:
Arifah
Dino Ramadhani
M. Sasmi Ginting
Sadik Yuwana Bu’ulolo
Sania Ronauli Siahaan
Teofan Zebua
William Irfan Sihombing
Vina Febrina Itten Ambarita
APA ITU SISTEM SURJAN ??
Sistem surjan merupakan sistem pengelolaan lahan rawa
yang memadukan sistem sawah (lowland) dan tegalan
(upland). Sistem ini memberikan pilihan yang lebih leluasa
kepada petani mengenai komoditas yang akan diusahakan di
lahan rawa. Selain padi, petani dapat menanam palawija,
hortikultura, dan tanamna perkebunan sehingga selain dapat
meningkatkan diversifikasi pangan dan usaha tani serta
mengurangi risiko kegagalan panen, juga dapat menambah
pendapatan.
KOMPONEN TEKNOLOGI
DALAM SISTEM SURJAN
Sistem surjan merupakan perpaduan antara sistem sawah
dengan sistem tegalan. Sistem surjan dalam perkembangannya
sangat dienagruhi oleh unsur-unsur atau komponen yang
terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut.
Sub-sistem
lahan
Sub-sistem
sosial ekonomi
Sub-sistem
ekologi atau
lingkungan
Sub-sistem
lahan terdiri
atas unsur
tanah, air,
dan tanaman.
Sub- sistem
sosial
ekonomi
terdiri dari
nilai-nilai
yang
terdapat
dalam
masyarakat
Sub-sistem
ekologi atau
lingkungan
terdiri atas
nilai-nilai
lingkungan
1. Penyiapan
lahan
3.
Pengelolaan
hara dan
pupuk
4.
Penggunaan
mulsa dan
bahan
organik
5.
Penggunaan
varietas
adaptif
6.
Pola dan
pergiliran
tanaman
2.
Pengelolaan
air
7.
Katam
rawa
Teknologi Pendukung
Sistem Surjan
1. Penyiapan Lahan
Cara
konvensional
Cara
modern/meka
nik
Cara ini dilakukan dengan menggunakan
cangkul , biasanyan dalam skala kecil.
Cara ini dilakukan dengan menggunakan
alat seperti excavator, tractor, dan lain-
lain.
Penyiapan lahan dalam sistem surjan terbagi dalam dua bentuk panyiapan
lahan, yaitu pada sawah yang ditanami padi dan surjan yang ditanami
tanaman lahan kering seperti palawija, hortikultura, termasuk sayur-mayur,
dan tanaman perkebunan.
1. PENYIAPAN LAHAN
Lanjutan
Penyiapan lahan dalam konteks untuk budidaya tanaman, misalnya padi dalam
pengolahan tanah (soil tillage), penggunaan alsintan jauh lebih hemat
dibandingkan dengan cara-cara tradisional seperti tajak, atau cangkul.
hasil penelitian BALITTRA (2013) menunjukkan bahwa penyiapan lahan secara
tradisional (manual) memerlukan tenaga kerja sebesar 33,5 hari orang kerja
(HOK)/ha, sedangkan dengan alsintan hnaya memerlukan tenaga setara 8
HOK/ha. Selain itu kegiatan tanam secara tradisional juga memerlukan tenaga
yang besar (29 HOK/ha) dibandingkan dengan menggunakan alsintan hanya
memerlukan tenaga 3 HOK/ha.
LANJUTAN..
Lanjutan
Penyiapan lahan untuk usaha perkebunan terkait dengan
sistem tanpa bakar (PLTB), dalam hal ini tumpukan kayu dan
ranting dapat dikumpulkan sebagia bahan surjan dengan cara
dipotong-potong kecil, dihancurkan, dan dibuat melapuk
secara alami atau di bantu dengan kimia atau hayati
(mikroba) untuk kemudian ditimbun dengan tanah pada
bagian atas.
LANJUTAN..
2. Pengelolaan Air dan Drainase
Pengolahan di lahan rawa dibagi dalam dua
sistem pengelolaan yaitu :
TINGKAT MAKRO TINGKAT MIKRO
2. PENGELOLAAN AIR DAN DRAINASE
Tingkat Makromerupakan satuan unit pengelolaan
(UPT) yang dapat dalam satu skim sistem garpu ( di
kalimantan selatan dan Kalimantan Tengah) atau
sistem sisir (di sumatra umumnya dan kalimantan
barat.
Tingkat Mikromemerlukan pengaturan air di saluran
tersier, saluran kuarter, saluran cacing, saluran kemalir,
pintu air masuk (inlet), pintu air keluar(outlet) dengan
bangunan pintu air (flapgate), tanggul, dan jalan usaha
tani, termasuk jembatan. memperhatikan tipologi
lahan, tipe luapan, dan ketinggian muka air saat pasang
besar atau banjir.
LANJUTAN…
Pada sistem lahan ini
dibedakan lagi berdasarkan
tipe luapan, yaitu sistem tata
air satu arah, sistem tata air
dua arah untuk tipe luapan A
dan B dan sistem tabat untuk
tipe luapan C . Sistem tata air
yang memadukan antara
sistem aliran satu arah dan
sistem tabat konservasi atau
handil bersekat (HARKAT)
untuk tipologi lebak dangkal
dan tengahan.
LANJUTAN…
SISTEM PENGAIRAN DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
Pengelolaan hara dan pemupukan dalam sistem
surjan terbagi menjadi dua bagian yaitu:
Beberapa jenis pupuk organik dan hayati dapat
dimanfaatkan seperti: BIOTARA, BIOSURE, dan
PUGAM.
Bagian sawah (raise bed) Bagian surjan ( sunken bed)
3. PENGELOLAAN HARA DAN PEMUPUKAN
1. Ciri-ciri kekurangan unsur hara pada tanaman
padi
• Nitrogen
• Phosfor
• Kalium
2. Kebutuhan pupuk NPK perhektar
3. Pupuk hayati BIOTARA
LANJUTAN…
Pemupukan dan Ameliorasi untuk Tanaman Palawija
• Umumnya tanaman palawija (kedelai, jagung, dan legum lainnya) tidak
atau kurang tahan terhadap kemasaman tanah tinggi. Misalnya, kedelai
akan tumbuh dan berproduksi baik pada tingkat kemasaman tanah >
4,5 dan kejenuhan Al < 20%. Oleh karena itu, tanah rawa dengan pH <
4,5 diperlu ameliorasi untuk menetralisir kemasaman tanah,
meningkatkan ketersediaan hara Ca dan Mg dan menurunkan
keracunan Al. Jumlah kapur (dolomit) yang dianjurkan tergantung pada
tingkat kemasaman tanah (pH tanah), yaitu:
• (1) Apabila pH 4,5-5,3, maka jumlah kapur yang diberikan sekitar 2,0
t/ha
• (2) Apabila pH 5,3-5,5, maka jumlah kapur yang diberikan 1,0 t/ha,
• (3) Apabila pH 5,5-6,0, maka jumlah kapur yang diberikan 0,5 t/ha.
LANJUTAN…
• Selain pemberian bahan amelioran, untuk
mengurangi penggunaan pupuk nitrogen (N), maka
inokulasi rhizobium diperlukan, khususnya pada
lahan yang belum pernah ditanami kedelai sama
sekali.
• Pada lahan yang sudah sering ditanami kedelai,
inokulasi rizobium tidak efektif lagi diberikan karena
tidak dapat meningkatkan hasil kedelai. Rizobium
dapat bertahan dalam tanah selama 6 musim tanam
berturut turut tanpa tanaman kedelai, dengan
populasi rizobia tetap efektif.
LANJUTAN…
Pemberian mulsa atau bahan organik memegang peranan
penting pada budidaya jagung di lahan rawa. Hasil penelitian
Arifin dan Nazemi ( 2006 ) menunjukan pemberian kangkung
liar atau eceng gondok sebanyak 3,2 t/ha dapat meningkatan
hasil jagung pada lahan sulfat masam 70-87% dengan hasil
masing-masing 5,41 dan 5,10 t/ha pipilan kering. Pemberian
bahan organik dalam bentuk abu sekam , barangkasan padi,
dan serbu gergaji juga dapat meningkatkan hasil jagung pada
lahan gambut sebanyak 600 kg/ha meningkatkan hasil 24-40%
dengan hasil masing-masing 5,20; 4,42 dan 4,02 t/ha pipilan
kering.
4. PEMBERIAN MULSA ATAU BAHAN
ORGANIK
• Padi Margasari, Martapura, Inpara-1,2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Inpara-2, Inpara3, dan Inpara-4
• Jagung
– Rawa lebak Arjuna, Kalingga, Bayu, Antasena, C-3, C-5,
Semar, Sukmaraga, SDII, Anoman-1 (Putih)
– Rawa pasang surutArjuna, Kalingga, Wiyasa, Bisma,
Bayu, Antasena, C-3, C-5, Semar, Sukmaraga, H6, Bisi-2
• Kedelai Lawit, Menyapa, Anjasmoro, Seulawah, Wilis,
Kaba, Tanggamus, Sibayak
• Kacang hijau Murai, Betet, dan Vima-1
• Kacang tanah Jerapah
• Varietas Permata, Mirah, Berlian, Opal dan Sakina
• Cabai Tanjung 1, 2, dan 4, Kencana, Hot Cili, Ciko, Lingga
5. PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DAN
ADAPTIF
Pola tanam pada sistem surjan dapat dalam bentuk
padi lokal-padi unggul pada sistem sawit dupa (IP
180) atau padi unggul-padi unggul (IP 200) pada
sawah (sunken bed), palawija berupa jagung-kedelai,
kacang tanah-kacang hijau, umbi-umbian (palawija)
atau sayur cabai/tomat/mentimun/jagung
(hortikultura lainnya). Model usahan tani pada
sistem surjan antara lain:
Model usahatani pertanaman ganda ini dapat berupa
antara lain :
1. Tumpang sari (intercropping)
2. Tumpang gilir
6. Pola dan Pergiliran Tanaman
Kalender tanam menjadi salah satu alat bantu
dalam menyusun perencanaan penyiapan sarana
produksi bagi pengambil kebijakan dalam
menyukseskan program Peningkatan Produksi
Beras Nasional (P2BN), surplus beras dan
kemandirian pangan nasional.
Kalender tanam didefinisikan sebagai tanggal atau
periode kegiatan budidaya pertanian mulai dari
persiapan lahan, penanaman, sampai pemanenan
pada suatu wilayah tertentu.
7. KALENDER TANAM LAHAN RAWA
Faktor Penentu
Prediksi Waktu
Tanam di Lahan
Rawa
Curah Hujan Pasang Surutnya Air
Periode Fluktuasi Air
Genangan
Kalender tanam rawa menggambarkan potensi pola tanam untuk tanaman
pangan, terutama padi, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya
iklim dan air. Pemanfaatan kalender tanam rawa yang dipadukan dengan
informasi lain seperti varietas unggul, rekomendasi pemupukan, dan
pengendalian OPT dapat memperkuat ketahanan pangan.

More Related Content

What's hot

Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)tochi run
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Arif nor fauzi
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanKhairdin Jaya
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANRepository Ipb
 
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiHariyatunnisa Ahmad
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppte_firmansyah
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikulturaAndrew Hutabarat
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)fitriwirnamasari
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanAndary Aindåapryl
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benihbadunkartvomit
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Astrijyt
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyAndrew Hutabarat
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurpandirambo900
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunSandi Purnama Jaya
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern tani57
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSnovhitasari
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahagista55
 

What's hot (20)

Pertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutanPertanian berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
 
Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)Pengendalian hayati (ppt)
Pengendalian hayati (ppt)
 
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3Laporan praktikum teknologi benih acara 3
Laporan praktikum teknologi benih acara 3
 
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanamanDampak perubahan iklim thdp tanaman
Dampak perubahan iklim thdp tanaman
 
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATANTEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
TEKNIK PERSILANGA,N BUATAN
 
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk BokashiPraktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
Praktikum Pembuatan Pupuk Bokashi
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
 
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
290158421 budidaya-tanaman-hortikultura
 
Makalah padi
Makalah padiMakalah padi
Makalah padi
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
 
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanamanPertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
Pertemuan 1 prinsip dan teknik budidaya tanaman
 
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
2.  manajemen perbenihan dan produksi benih2.  manajemen perbenihan dan produksi benih
2. manajemen perbenihan dan produksi benih
 
Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2Ppt lahan kering kel.2
Ppt lahan kering kel.2
 
Pengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dodyPengantar sistem pertanaman dody
Pengantar sistem pertanaman dody
 
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhurTeknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
Teknologi budidaya padi gogo varietas jati luhur
 
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daunLaporan Praktikum Pengukuran luas daun
Laporan Praktikum Pengukuran luas daun
 
Pertanian Modern
Pertanian Modern Pertanian Modern
Pertanian Modern
 
Sertifikasi benih
Sertifikasi benihSertifikasi benih
Sertifikasi benih
 
pembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MSpembuatan larutan stok & media MS
pembuatan larutan stok & media MS
 
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawahTahapan tahapan pengolahan tanah sawah
Tahapan tahapan pengolahan tanah sawah
 

Similar to Teknologi pengembangan sistem surjan

Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjan
Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjanKelompok 3 komponen teknologi sistem surjan
Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjanSiswandaPraja
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahRianManalu
 
Ppt surjan klpk 3
Ppt surjan klpk 3Ppt surjan klpk 3
Ppt surjan klpk 3DeaWildatul
 
Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3Reza Fahri
 
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxyunus591002
 
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANPENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANtani57
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutdianaeureka1
 
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14BBPP_Batu
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxyunus591002
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhdjubaidin
 

Similar to Teknologi pengembangan sistem surjan (20)

Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjan
Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjanKelompok 3 komponen teknologi sistem surjan
Kelompok 3 komponen teknologi sistem surjan
 
Group 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawahGroup 1 l ahan sawah
Group 1 l ahan sawah
 
Ppt surjan klpk 3
Ppt surjan klpk 3Ppt surjan klpk 3
Ppt surjan klpk 3
 
Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3Komponen teknologi kelompok 3
Komponen teknologi kelompok 3
 
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptxProd dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
Prod dan Kawasan Kedelai - Wajo SEngkang Kementan Des23.pptx
 
Tanaman Pangan Sagu
Tanaman Pangan SaguTanaman Pangan Sagu
Tanaman Pangan Sagu
 
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIANPENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
PENGUNAAN PUPUK PADA LAHAN PERTANIAN
 
Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu Budidaya Tanaman Tebu
Budidaya Tanaman Tebu
 
Padi
PadiPadi
Padi
 
budidaya Padi pasang surut
budidaya Padi pasang surut budidaya Padi pasang surut
budidaya Padi pasang surut
 
Mina padi
Mina padi Mina padi
Mina padi
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surutTeknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
Teknologi produksi padi pada lahan rawa pasang surut
 
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo AromatikJuknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
Juknis Budidaya Padi Gogo Aromatik
 
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
Bb batu mengolah limbah tanaman pakan ternak 2014 agustus 14
 
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptxKedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
Kedelai Produktvts - TAKALAR Kementan 20-Des23.pptx
 
Pakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkhPakan dan nutrisi fkh
Pakan dan nutrisi fkh
 
Makalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgumMakalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgum
 
Makalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgumMakalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgum
 
Makalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgumMakalah tanaman satu musim sorgum
Makalah tanaman satu musim sorgum
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Teknologi pengembangan sistem surjan

  • 1. SISTEM SURJAN MODEL PERTANIAN LAHAN RAWA ADAPTIF PERUBAHAN IKLIM Kelompok 3: Arifah Dino Ramadhani M. Sasmi Ginting Sadik Yuwana Bu’ulolo Sania Ronauli Siahaan Teofan Zebua William Irfan Sihombing Vina Febrina Itten Ambarita
  • 2. APA ITU SISTEM SURJAN ?? Sistem surjan merupakan sistem pengelolaan lahan rawa yang memadukan sistem sawah (lowland) dan tegalan (upland). Sistem ini memberikan pilihan yang lebih leluasa kepada petani mengenai komoditas yang akan diusahakan di lahan rawa. Selain padi, petani dapat menanam palawija, hortikultura, dan tanamna perkebunan sehingga selain dapat meningkatkan diversifikasi pangan dan usaha tani serta mengurangi risiko kegagalan panen, juga dapat menambah pendapatan.
  • 4. Sistem surjan merupakan perpaduan antara sistem sawah dengan sistem tegalan. Sistem surjan dalam perkembangannya sangat dienagruhi oleh unsur-unsur atau komponen yang terdiri dari beberapa subsistem sebagai berikut. Sub-sistem lahan Sub-sistem sosial ekonomi Sub-sistem ekologi atau lingkungan Sub-sistem lahan terdiri atas unsur tanah, air, dan tanaman. Sub- sistem sosial ekonomi terdiri dari nilai-nilai yang terdapat dalam masyarakat Sub-sistem ekologi atau lingkungan terdiri atas nilai-nilai lingkungan
  • 5. 1. Penyiapan lahan 3. Pengelolaan hara dan pupuk 4. Penggunaan mulsa dan bahan organik 5. Penggunaan varietas adaptif 6. Pola dan pergiliran tanaman 2. Pengelolaan air 7. Katam rawa Teknologi Pendukung Sistem Surjan
  • 6. 1. Penyiapan Lahan Cara konvensional Cara modern/meka nik Cara ini dilakukan dengan menggunakan cangkul , biasanyan dalam skala kecil. Cara ini dilakukan dengan menggunakan alat seperti excavator, tractor, dan lain- lain. Penyiapan lahan dalam sistem surjan terbagi dalam dua bentuk panyiapan lahan, yaitu pada sawah yang ditanami padi dan surjan yang ditanami tanaman lahan kering seperti palawija, hortikultura, termasuk sayur-mayur, dan tanaman perkebunan. 1. PENYIAPAN LAHAN
  • 7. Lanjutan Penyiapan lahan dalam konteks untuk budidaya tanaman, misalnya padi dalam pengolahan tanah (soil tillage), penggunaan alsintan jauh lebih hemat dibandingkan dengan cara-cara tradisional seperti tajak, atau cangkul. hasil penelitian BALITTRA (2013) menunjukkan bahwa penyiapan lahan secara tradisional (manual) memerlukan tenaga kerja sebesar 33,5 hari orang kerja (HOK)/ha, sedangkan dengan alsintan hnaya memerlukan tenaga setara 8 HOK/ha. Selain itu kegiatan tanam secara tradisional juga memerlukan tenaga yang besar (29 HOK/ha) dibandingkan dengan menggunakan alsintan hanya memerlukan tenaga 3 HOK/ha. LANJUTAN..
  • 8. Lanjutan Penyiapan lahan untuk usaha perkebunan terkait dengan sistem tanpa bakar (PLTB), dalam hal ini tumpukan kayu dan ranting dapat dikumpulkan sebagia bahan surjan dengan cara dipotong-potong kecil, dihancurkan, dan dibuat melapuk secara alami atau di bantu dengan kimia atau hayati (mikroba) untuk kemudian ditimbun dengan tanah pada bagian atas. LANJUTAN..
  • 9. 2. Pengelolaan Air dan Drainase Pengolahan di lahan rawa dibagi dalam dua sistem pengelolaan yaitu : TINGKAT MAKRO TINGKAT MIKRO 2. PENGELOLAAN AIR DAN DRAINASE
  • 10. Tingkat Makromerupakan satuan unit pengelolaan (UPT) yang dapat dalam satu skim sistem garpu ( di kalimantan selatan dan Kalimantan Tengah) atau sistem sisir (di sumatra umumnya dan kalimantan barat. Tingkat Mikromemerlukan pengaturan air di saluran tersier, saluran kuarter, saluran cacing, saluran kemalir, pintu air masuk (inlet), pintu air keluar(outlet) dengan bangunan pintu air (flapgate), tanggul, dan jalan usaha tani, termasuk jembatan. memperhatikan tipologi lahan, tipe luapan, dan ketinggian muka air saat pasang besar atau banjir. LANJUTAN…
  • 11. Pada sistem lahan ini dibedakan lagi berdasarkan tipe luapan, yaitu sistem tata air satu arah, sistem tata air dua arah untuk tipe luapan A dan B dan sistem tabat untuk tipe luapan C . Sistem tata air yang memadukan antara sistem aliran satu arah dan sistem tabat konservasi atau handil bersekat (HARKAT) untuk tipologi lebak dangkal dan tengahan. LANJUTAN… SISTEM PENGAIRAN DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
  • 12. Pengelolaan hara dan pemupukan dalam sistem surjan terbagi menjadi dua bagian yaitu: Beberapa jenis pupuk organik dan hayati dapat dimanfaatkan seperti: BIOTARA, BIOSURE, dan PUGAM. Bagian sawah (raise bed) Bagian surjan ( sunken bed) 3. PENGELOLAAN HARA DAN PEMUPUKAN
  • 13. 1. Ciri-ciri kekurangan unsur hara pada tanaman padi • Nitrogen • Phosfor • Kalium 2. Kebutuhan pupuk NPK perhektar 3. Pupuk hayati BIOTARA LANJUTAN…
  • 14. Pemupukan dan Ameliorasi untuk Tanaman Palawija • Umumnya tanaman palawija (kedelai, jagung, dan legum lainnya) tidak atau kurang tahan terhadap kemasaman tanah tinggi. Misalnya, kedelai akan tumbuh dan berproduksi baik pada tingkat kemasaman tanah > 4,5 dan kejenuhan Al < 20%. Oleh karena itu, tanah rawa dengan pH < 4,5 diperlu ameliorasi untuk menetralisir kemasaman tanah, meningkatkan ketersediaan hara Ca dan Mg dan menurunkan keracunan Al. Jumlah kapur (dolomit) yang dianjurkan tergantung pada tingkat kemasaman tanah (pH tanah), yaitu: • (1) Apabila pH 4,5-5,3, maka jumlah kapur yang diberikan sekitar 2,0 t/ha • (2) Apabila pH 5,3-5,5, maka jumlah kapur yang diberikan 1,0 t/ha, • (3) Apabila pH 5,5-6,0, maka jumlah kapur yang diberikan 0,5 t/ha. LANJUTAN…
  • 15. • Selain pemberian bahan amelioran, untuk mengurangi penggunaan pupuk nitrogen (N), maka inokulasi rhizobium diperlukan, khususnya pada lahan yang belum pernah ditanami kedelai sama sekali. • Pada lahan yang sudah sering ditanami kedelai, inokulasi rizobium tidak efektif lagi diberikan karena tidak dapat meningkatkan hasil kedelai. Rizobium dapat bertahan dalam tanah selama 6 musim tanam berturut turut tanpa tanaman kedelai, dengan populasi rizobia tetap efektif. LANJUTAN…
  • 16. Pemberian mulsa atau bahan organik memegang peranan penting pada budidaya jagung di lahan rawa. Hasil penelitian Arifin dan Nazemi ( 2006 ) menunjukan pemberian kangkung liar atau eceng gondok sebanyak 3,2 t/ha dapat meningkatan hasil jagung pada lahan sulfat masam 70-87% dengan hasil masing-masing 5,41 dan 5,10 t/ha pipilan kering. Pemberian bahan organik dalam bentuk abu sekam , barangkasan padi, dan serbu gergaji juga dapat meningkatkan hasil jagung pada lahan gambut sebanyak 600 kg/ha meningkatkan hasil 24-40% dengan hasil masing-masing 5,20; 4,42 dan 4,02 t/ha pipilan kering. 4. PEMBERIAN MULSA ATAU BAHAN ORGANIK
  • 17. • Padi Margasari, Martapura, Inpara-1,2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Inpara-2, Inpara3, dan Inpara-4 • Jagung – Rawa lebak Arjuna, Kalingga, Bayu, Antasena, C-3, C-5, Semar, Sukmaraga, SDII, Anoman-1 (Putih) – Rawa pasang surutArjuna, Kalingga, Wiyasa, Bisma, Bayu, Antasena, C-3, C-5, Semar, Sukmaraga, H6, Bisi-2 • Kedelai Lawit, Menyapa, Anjasmoro, Seulawah, Wilis, Kaba, Tanggamus, Sibayak • Kacang hijau Murai, Betet, dan Vima-1 • Kacang tanah Jerapah • Varietas Permata, Mirah, Berlian, Opal dan Sakina • Cabai Tanjung 1, 2, dan 4, Kencana, Hot Cili, Ciko, Lingga 5. PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL DAN ADAPTIF
  • 18. Pola tanam pada sistem surjan dapat dalam bentuk padi lokal-padi unggul pada sistem sawit dupa (IP 180) atau padi unggul-padi unggul (IP 200) pada sawah (sunken bed), palawija berupa jagung-kedelai, kacang tanah-kacang hijau, umbi-umbian (palawija) atau sayur cabai/tomat/mentimun/jagung (hortikultura lainnya). Model usahan tani pada sistem surjan antara lain: Model usahatani pertanaman ganda ini dapat berupa antara lain : 1. Tumpang sari (intercropping) 2. Tumpang gilir 6. Pola dan Pergiliran Tanaman
  • 19. Kalender tanam menjadi salah satu alat bantu dalam menyusun perencanaan penyiapan sarana produksi bagi pengambil kebijakan dalam menyukseskan program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), surplus beras dan kemandirian pangan nasional. Kalender tanam didefinisikan sebagai tanggal atau periode kegiatan budidaya pertanian mulai dari persiapan lahan, penanaman, sampai pemanenan pada suatu wilayah tertentu. 7. KALENDER TANAM LAHAN RAWA
  • 20. Faktor Penentu Prediksi Waktu Tanam di Lahan Rawa Curah Hujan Pasang Surutnya Air Periode Fluktuasi Air Genangan
  • 21. Kalender tanam rawa menggambarkan potensi pola tanam untuk tanaman pangan, terutama padi, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Pemanfaatan kalender tanam rawa yang dipadukan dengan informasi lain seperti varietas unggul, rekomendasi pemupukan, dan pengendalian OPT dapat memperkuat ketahanan pangan.