Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan usahatani. Beberapa poin utama yang dibahas adalah jenis-jenis usahatani seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Selain itu, juga membahas mengenai pengairan, konservasi tanah, dan penataan tanaman seperti monokultur dan polikultur.
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Shafa Nabilah Eka Puteri
Mata Kuliah Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan : Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa Sawit
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Shafa Nabilah Eka Puteri
Mata Kuliah Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan : Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa Sawit
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
it's only for student from college who studies management of agribussiness !
i hope it will be usefull \(^u^)/
follow me http://twitter.com/aindapryl
add me https://www.facebook.com/andari.latief
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT
BADAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MALIGANO
KECAMATAN MALIGANO KABUPATEN MUNA
PERIODE JULI 2016
Karya Tulis
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. PEMBANGUNAN PERTANIAN
• Secara luas pembangunan pertanian bukan hanya
proses atau kegiatan menambah produksi pertanian
melainkan sebuah proses yang menghasilkan
perubahan sosial baik nilai, norma, perilaku, lembaga,
dan sebagainya demi mencapai pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan petani dan
masyarakat yang lebih baik.
• Dalam pembangunan pertanian, masalah penting
tentang usahatani adalah merombak usahatani dalam
arti luas dan pengaturannya agar dapat menggunakan
metode berusahatani secara baik , benar dan efisien.
4. PEMBANGUNAN PERTANIAN
Intensifikasi (dengan menggunakan teknologi)
Ekstensifikasi (dengan memperluas areal pertanian)
Diversifikasi (dengan menganekaragamkan usaha)
Rehabilitasi (memperbarui cara-cara pertanian atau mengembalikan
kemampuan daya produktivitas sumber daya pertanian yang rusak
atau kritis serta membahayakan kondisi lingkungan)
Usaha pokok pembangunan pertanian secara terus menerus ditingkatkan
melalui :
5. BIDANG-BIDANG PERTANIAN
1. Pertanian rakyat, merupakan usaha pertanian keluarga
yang meliputi perkebunan, perikanan rakyat dan pencarian
hasil-hasil hutan.
2. Perkebunan (plantation), umumnya terdapat di daerah
yang bermusim panas (dekat khatulistiwa). Contoh
tanaman perkebunan : Kelapa sawit, kopi, karet, dan teh
3. Kehutanan, dikategorikan berdasarkan rencana peruntukan:
Hutan lindung, berfungsi memberikan perlindungan
terhadap tanah,tata air, iklim, serta lingkungannya.
Hutan suaka alam, berfungsi memberikan perlindungan
terhadap binatang, juga untuk keperluan pengetahuan.
Hutan produksi, memberikan manfaat produksi kayu dan
hasil-hasil hutan yang lain.
Hutan Wisata, menyediakan keindahan alamnya untuk
kepentingan pariwisata.
6. Bidang-Bidang Pertanian
4. Peternakan, dari pola pemeliharaannya :
• Peternakan Rakyat dengan cara pemeliharaan tradisional
(memiliki ciri-ciri jumlah ternak sedikit, input teknologi
rendah, tenaga kerja keluarga dan profit rendah)
• Peternakan Rakyat dengan Cara Pemeliharaan yang Semi
komersil (mencukupi dalam pemilihan bibit unggul, obat-
obatan dan pangan yang cenderung meningkat, walaupun
lamban)
• Peternakan Komersil (memiliki profit atau keuntungan
yang besar)
5. Perikanan :
• Perikanan ialah segala usaha penangkapan, budidaya ikan,
serta pengolahan sampai pada pemasaran hasilnya.
• Sumber daya perikanan adalah hewan dan tumbuh-
tumbuhan yang hidup di perairan, baik darat maupun
laut.
7. PERTANIAN DI JAWA DAN LUAR
JAWA
Jawa mempunyai sistem pertanian Labor Intensive (lebih banyak menggunakan
tenaga manusia dibanding mesin.), sedangkan diluar jawa kurang Labor Intensive. Hal
ini dikarenakan penduduk di pulau jawa yang sangat padat, penyerapan tenaga kerja
juga besar.
Sebagian Besar tanaman tanah pertanian di jawa digunakan untuk memproduksi
tanaman bahan makanan (padi, jagung, ketela). Sedangkan petani luar jawa
menyisihkan sebagian besar tanahnya untuk tanaman perdagangan (karet, kelapa,
kopi, lada, dll)
Karena tanah di jawa semakin terbatas, pemilik modal kemudian beralih membuka
perkebunan yang lebih besar di luar jawa (terutama sumatera)
8. Pertanian Ekstraktif
dan Generatif
• Pertanian Ekstraktif, merupakan pertanian
yang pengusahaannya dengan mengambil
hasil dari alam dan tanah tanpa usaha
menyuburkan kembali tanah dsb untuk
keperluan pengambilan pada kemudian hari.
Contoh : pengambilan kayu di hutan,
penangkapan ikan di laut.
• Pertanian generatif, yakni pertanian yang
memerlukan usaha pembibitan, pengolahan,
pemeliharaan, dsb (pada tanaman dan
hewan). Contoh : Perkebunan rakyat,
peternakan, budidaya ikan
9. Pengusahaan Tanaman Pertanian
Penggunaan bibit
varietas unggul
(berproduksi tinggi,
tahan hama dan
penyakit, tidak
cacat)
Pengusahakan kultur
teknik, seperti
penggunaan mulsa
jerami, penggiliran
tanaman, dan sistem
tanam serempak
Proteksi tanaman,
yaitu pencegahan
terhadap serangan
hama dan penyakit,
secara kimiawi,
teknis maupun
biologis
Penggunaan pupuk
yang cocok bagi
tanaman.
Pengairan yang cukup,
air yang menggenang
menyebabkan sirkulasi
udara tidak berjalan
lancar dan tanaman
mudah terserang
penyakit akar.
10. Input dan
Output
• Input ialah semua yang di
libatkan dalam proses
produksi (perencanaan dan
manajemen, tenaga
kerja,serta peralatan
pertanian)
• Output ialah hasil
tanaman dan ternak yang
di hasilkan dari usaha
tani
• Input dan output
menyangkut biaya (cost)
dan penerimaan(return).
11. Aspek Sumber Daya
1. Faktor produksi tanah atau alam
Tanah mempunyai nilai tersendiri yang di pengaruhi oleh kesuburan tanah ,
fasilitas perairan, letak lahan terhadap jalan (mobilitas), sarana perhubungan,
keadaan (topografi) lahan, dan rencana pemerintah.
Perlu diperhatikan juga faktor lingkungannya, terutama masalah iklim yang akan
membentuk kondisi khusus pada jenis tanaman tertentu.
2. Faktor Produksi Modal
Modal dapat berasal dari pemilik, tabungan, warisan, kontrak, bantuan pemerintah,
ataupun kredit (pinjaman)
Pembentukan modal mempunyai tujuan untuk menunjang pembentukan modal lebih
lanjut serta meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani
3. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Skala usaha akan memengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan dan
menentukan pula tenaga kerja yang diperlukan
Usaha pertanian skala kecil akan menggunakan tenaga kerja dalam keluarga dan
tidak perlu tenaga kerja ahli (skilled), sedangkan usaha pertanian skala besar
memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar pula dan berkompeten.
Tenaga kerja dalam pertanian dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yakni: Tenaga
kerja manusia, Tenaga kerja ternak, dan Tenaga mekanik (peralatan/mesin)
Diperlukan pengelompokkan atau pembagian kerja sesuai bidang dan keahlian dari
tenaga kerja tersebut.
12. Aspek Sumber Daya
• 4. Manajemen
Manajemen diperlukan untuk mengefisensikan penggunaan
modal.
Pengolahan tersebut meliputi kemampuan untuk menentukan,
mengorganisasi, mengoordinasi, dan menghasilkan produk yang
diharapkan, dengan memahami prinsip teknis (penguasaan faktor
pendukung seperti teknologi) dan ekonomis (harga, pemasaran
dan pemisahan modal)
• 5. Hukum Kenaikan Hasil yang Berkurang
Hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang menyatakan
bahwa petani akan mendapatkan sedikit dan semakin sedikit
tambahan output (hasil) ketika kita menambahkan satu satuan
input sementara input yang lain konstan.
Semakin banyak suatu input, seperti tenaga kerja ditambahkan
terhadap sejumlah tanah, mesin dan faktor produksi lain yang
tetap, input tenaga kerja akan mempunyai fungsi yang terus
menurun ketika faktor produksi yang lain tetap. Tanah menjadi
lebih penuh sesak, kapasitas kerja mesin menjadi berlebihan,
dan produk marjinal tenaga kerja menurun.
13. Penataan pertanaman
Penataan pertanaman (cropping system) merupakan cara pengaturan dan pemilihan jenis tanaman yang di
usahakan pada sebidang tanah tertentu, cara pengaturan dan pemilihan jenis dapat bermacam macam .
Penataan tanaman berganda merupakan contoh usaha pertanaman untuk mendapatkan panen yang lebih dari
satu kali dari satu jenis maupun beberapa jenis tanaman dalam satu bidang, Penataan tanaman berganda terdiri
dari :
Dilaksanakan di atas tanah tertentu dan dalam waktu tertentu (sepanjang umur tanaman) hanya di tanami 1 jenis
tanaman, dan memiliki variasi pola tanam sebagai berikut :
a. Bergiliran secara berurutan, contoh : pada saat musim hujan tanah sawah ditanami padi, sedangkan pada musim
kemarau ditanami jagung, palawija,dsb)
b. Bergiliran secara urutan dan glebagan, daerah pertama tanah dikelola sebagai sawah dan bagian kedua sebagai
tanah kering (tegalan) dengan jenis-jenis tanaman yang cocok untuk tanah kering. Selang beberapa tahun, tanah
tersebut bertukar fungsi (tanah kering dijadikan sawah dan sebaliknya),
c. Bergiliran secara berjajar atau pararel, Sistem tersebut dilakukan dengan mengelola sebidang tanah sawah yang
luas dengan cara pada musim rendengan seluruh sawah ditanarni padi, tetapi pada musim kemarau ada bagian
yang terpaksa dikosongkan, ada yang ditanami gadu, dan bagian lain ditanami palawija. Dalam usaha tersebut
terdapat penataan pertanaman jajaran dari berbagai penataan pertanaman bergiliran urutan.
1. penataan berganda secara tunggal (monokultur)
15. Penataan pertanaman
2. Penataan pertanaman berganda secara campuran (catch cropping)
“Dengan menanam beberapa varietas secara bercampur dan bersama-sama diatas suatu bidang
tanah.”
a. Penanaman campuran secara acak acakan (mixed cropping), yaitu cara pertanaman yang tidak
teratur dan tidak terikat kepada waktu. Contoh: ketela pohon di tanami padi gogo , wijen dan lain lain
b. Penataan pertanaman secara tumpang sari, dilakukan dengan menanam 2 atau lebih varietas
tanaman. Contoh : padi biasa bersamaan dengan ketan, varietas padi yang berumur panjang dengan
padi yang berumur pendek.
c. Penataan pertanaman sela , Yaitu penataan pertanaman dua atau lebih jenis tanaman yang berlainan
dengan sifatnya, umur dan sebagai nya. Contoh : Tumpang sari, tanaman sela dan tanaman sisipan
(waktu panen berbeda)
17. PENATAAN PERTANAMAN
a) Mengurangi resiko kegagalan panen suatu jenis tanaman.
b) Meningkatkan frekuensi panen dan pendapatan petani.
c) Meningkatkan produktivitas lahan per luas area.
d) Efisien dalam penggunaan energi / cahaya matahari, unsur
hara dan air.
3. Keuntungan Penataan Tanaman Berganda
18. Pengairan dan konservasi tanah
Pengairan meliputi pengaturan kebutuhan air bagi tanaman, juga termasuk drainase.
Irigasi dibidang pertanian mempunyai tugas pokok, yakni : menyalurkan air dari sumbernya
ke areal pertanian.
Adapun manfaat tersedianya air irigasi adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah pekerjaan pengolahan tanah.
2. Membantu mengatur suhu tanah dan tanaman
3. Membantu proses penumpukan agar tidak terjadi klasmosya
4. Membantu sanitasi
5. Mencegah pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma)
1. Pengairan (irigasi)
Kebutuhan tanaman akan air harus diperhatikan bersama dengan Faktornya :
1. Jenis dan sifat tanah, yang akan mempengaruhi besaran perkolasi (kehilangan air ke bagian tanah
dalam)
2. Macam dan jenis tanaman, yang menunjukkan kebutuhan air yg berbeda
3. Keadaan iklim, khususnya curah hujan dan penyinaran matahari disamping keadaan musim sepanjang
tahun.
4. Faktor topografi, berpengaruh terhadap jumlah segi jumlah kehilangan air melalui rembesan,kebocoran,
dan aliran permukaan.
19. Pengairan dan konservasi tanah
Jumlah air yg lebih akan merusak tanaman. Untuk itu, perlu ada penanganan khusus, yaitu
pembuatan saluran pembuangan air atau drainase.
Drainase merupakan pembuangan kelebihan air dari permukaan atau dari dalam pori pori
tanah.
Drainase dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Drainase terbuka (umum/air dialirkan menuju selokan besar)
2. Drainase tertutup (menggunakan pipa/beton)
Manfaat dari drainase adalah sebagai berikut :
1. Membuat kondisi air tanah lebih cocok untuk pengolahan tanah yg baik.
2. Membuat aerasi baik, karena kelebihan air pada pori pori tanah dibuang
3. Kenaikan suhu tanah dan aktivitas bakterii dalam komposisi tanah,
4. Menaikkan produktivitas tanah yg tergenang.
2. Drainase
20. Pengairan dan konservasi tanah
Konservasi tanah merupakan semua usaha untuk mengembalikan, mempertahankan, dan
menambah atau meningkatkan kesuburan tanah.
Pengawetan tanah merupakan suatu usaha untuk memulihkan tanah kritis, dan meningkatkan
kemampuan atau fungsi tanah (misalnya akibat erosi)
Cara pengawetan tanah secara vegetative juga bisa untuk memperbaiki tanah, antara lain
sebagai berikut :
a. Penggunaan tanaman penutup tanah, dilakukan dengan cara penghutanan dan
penanaman dengan rumput sehingga akan mengurangi atau menahan aliran permukaan.
b. Penanaman menurut strip, yaitu cara bercocok tanam dimana beberapa jenis tanaman
ditanam dalam jalur garis tinggi secara berselang seling. Pada daerah yg topografinya
tidak sama, maka jalur tanaman tidak selalu persis dengan garis tinggi tetapi tegak lurus
dengan lereng.
c. Pegiliran tanaman, yaitu penanaman secara berganti ganti menurut urutan waktu dan
beberapa macam tanaman dalam satu bidang tanah.
3. Konservasi
21. Pengairan dan konservasi tanah
Air bagi tanaman berfungsi sebagai pembentuk tumbuh, sebagai pelarut unsur hara, senyawa yang diperlukan dalam
fotosintesis, dan penetral suhu pada tanaman.
Tanaman yang kekurangan air menunjukkan gejala laju permanen (tetap layu meskipun pada malam hari).
Apabila tanaman mengalami kelebihan air, akan mengembangkan akar yang lunak dan kemudian busuk saat sistem
akar tenggelam dan mulai mati. Pangkal batang mungkin terasa lembek atau bau busuk yang mungkin berasal dari
tanah pot.
Banyaknya unsur hara esensial yang terkandung dalam air semakin baik untuk irigasi, asalkan dalam keadaan
seimbang.
Cara pemberian air (berdasarkan jumlah air dan topografi lahan) :
Cara siraman. Air diambil dari sumbernya dengan suatu wadah kemudian disiramkan ke tanaman satu demi
satu secukupnya.
Cara genangan air atau leb. Air dialirkan dari sumbernya mendekati areal tanaman, kemudian dialirkan
sepanjang permukaan tanah yg ditanami selama waktu tertentu.
Cara ebor. Air dialirkan dari sumbernya mendekati areal tanaman dalam suatu parit yg arahnya tegak lurus
dengan arah barisan tanaman kemudian dengan ember dilontarkan sepanjang barisan tanaman dalam jumlah
secukupnya.
Cara irigasi curah. Air dialirkan melalui pipa tertutup dengan tekanan ke dalam kebun, kemudian melalui pipa
pipa tegak yg berujung sempit air dicurahkan seperti hujan selama waktu tertentu. Pipa tegak dapat
dipindahkan sehingga seluruh areal tanaman dapat di airi bagian demi bagian secara bergantian.
4. Air dan Irigasi Bagi tanaman