1. TUGAS INDIVIDU
Diajukan untuk memenuhi penugasan mata kuliah:
Pemasaran Global
Oleh:
R. Rr. Megitta 2011120001
Kelas: A
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2014
2. MERGER
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Merger, yang dimaksud dengan merger adalah
proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan salah satu di antaranya tetap berdiri
dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya
dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu: Merger horizontal, adalah merger yang dilakukan
oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan roti, perusahaan
sepatu, Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling
berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan
benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan perusahaan mobil, dan
Merger Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai
produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan
perusahaan elektronik atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama
konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan badan usaha dengan cepat dan mendapatkan
hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang
disatukan.
PERUSAHAAN YANG MERGER: PT Indofood Consumer Branded Product (ICBP)
PT Indofood Sukses Makmur Tbk menggabungkan (merger) 5 anak perusahaannya. Saat
ini, INDF memiliki 12 anak perusahaan secara langsung, termasuk PT Indofood Consumer
Branded Product (ICBP) Sukses Makmur yang baru saja menjadi anak usaha INDF pada
September 2009.
INDF menggabungkan lima anak usaha menjadi satu perusahaan saja. Kelima anak usaha
itu adalah ICBP Sukses Makmur, PT Ciptakemas Abadi, PT Gizindo Prima Nusantara, PT
Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Indosentra Pelangi. ICBF Sukses Makmur akan menjadi
nama perusahaan hasil penggabungan tadi. Pasca-merger dan pengalihan saham, INDF hanya
3. akan memiliki tiga anak usaha, yakni ICBP Sukses Makmur, Indofood Agri Resources Ltd yang
bergerak di bisnis perkebunan, dan PT Indomarco Adi Prima di sektor distribusi.
Penggabungan perusahaan ke dalam Indofood CBP itu akan dilakukan melalui metode
penyatuan kepentingan (pooling of interest) sesuai standar akuntasi keuangan dan ketentuan
hukum yang berlaku. Merger akan efektif sejak tanggal pendaftaran akta penggabungan dan
perubahan anggaran dasar. Penyelesaiannya diharapkan pada 31 Desember 2009.
2009 - Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui pembentukan PT. Indofood
CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan
penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang
seluruh sahamnya dimiliki oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
2010 - Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui pengalihan kepemilikan saham
anak perusahaan di Grup CBP dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan
melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan pencatatan saham ICBP di Bursa
Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd
sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo Primanusantara,
PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung
sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung
Perseroan, melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.
Masing-masing perusahaan peserta penggabungan seluruh sahamnya akan dimiliki oleh
INDF yang masing-masing bergerak dalam bidang industri pembuatan produk konsumen
bermerek, industri pembuatan kecap dan sambal serta industri pembuatan kemasan yang
merupakan industri penunjang bagi industri produk konsumen bermerek. Jdi, Selain
memproduksi mi instan, kelak ICBP Sukses Makmur juga akan memproduksi bungkus makanan,
makanan bayi, biskuit, dan berbagai bumbu masak.
Oleh karena itu, untuk mengkonsolidasikan industri produk konsumen bermerek, maka
penggabungan dirasa perlu dilakukan, mengingat bidang usaha perusahaan peserta
penggabungan merupakan salah satu alternatif untuk mencapai pengelolaan usaha yang lebih
efisien, efektif, dan produktif. Tujuan restrukturisasi organisasi perusahaan tersebut adalah
untuk efisiensi dan efektivitas usaha (menurut Franciscus Welirang, Wakil Direktur Utama INDF
pada wawancara dengan majalah Kontan).
4. Tujuan penggabungan di antaranya adalah untuk menjadikan perusahaan produsen produk
konsumen bermerek yang terintegrasi, sehingga dapat diperoleh biaya produksi atau operasional
yang lebih rendah. Selain itu, untuk meningkatkan daya saing dengan tercapainya sinergi dalam
proses produksi dan pemasaran. Penggabungan juga untuk memperoleh struktur keuangan yang
lebih kuat, sehingga dapat mendukung pengembangan usaha perseroan. Merger juga untuk
antisipasi memperoleh pendanaan dari pihak ketiga.
Selain merger, INDF juga akan mengalihkan seluruh kepemilikan sahamnya di lima anak usaha
lain ke ICBF Sukses Makmur. Kelima anak usaha itu adalah Indofood Fritolay Makmur, Drayton
Pte Ltd, PT Surya Rengo Containers, Nestle Indofood Citarasa Indonesia, dan Indofood
Industries Sdn Bhd, lalu ICBP akan tetap berdiri sebagai perusahaan hasil penggabungan,
sedangkan empat perusahaan lainnya akan bubar demi hukum tanpa dilakukan likuidasi terlebih
dahulu.
Nantinya, modal dasar perseroan akan menjadi Rp750 miliar yang terbagi atas 750 juta lembar
saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Sementara untuk modal ditempatkan
sebesar Rp466.476.176.000 yang terbagi atas 466.476.176 lembar saham. Dengan demikian,
dengan terlaksananya penggabungan maka perusahaan hasil penggabungan akan menanggung
semua biaya dan pajak yang berhubungan dengan pengalihan dan pendaftaran pengalihan/balik
nama aktiva menjadi atas nama perusahaan hasil penggabungan.