Dokumen ini merupakan resensi artikel jurnal tentang pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam pada pendidikan tinggi. Artikel asli membahas tentang pengembangan kurikulum yang mengacu pada KKNI, SNPT, dan paradigma integrasi-interkoneksi ilmu serta menekankan pada peningkatan kompetensi calon guru. Resensi ini meninjau keunggulan, kelemahan, dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
1. TUGAS RESENSI ARTIKEL JURNAL
Nama : ROSMARYANI
NIM : 1811182
Kelas : PAI 3F
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Nurul faqih Isroi’ M.Pd
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK
BANGKA BELITUNG
2019/2020
2. Resensi Artikel Jurnal
Judul : Pegembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Pendidikan
Tinggi
Penulis dan Sumber : Suwadi dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,
suwandi@UIN-suka.ac.id; suwandi_mjd@yahoo.cp,id
Keywords : KKN, SNPT, Integration-Interconnection, Learning Outcomes,
Teacher Competence.
Sinopsis : berdasarkan hasil pembahasan penelitian tentang pengembangan
kurikulum dipendidikan tinggi, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1.
pengembangan kurikulum menekankan pada (a) kejelasan profile lulusan dengan
deskripsi operasionalnya, (b) capaian pembelajaran (learning outcome) sebagai
indikator pencapaian profile lulusan yang mengacu pada KKNI dan SNPT, (c)
bidang kajian PAI sebagai ruang lingkup pengembangan nama matakuliah yang
dikombinasikan dengan capaian pembelajaran, (d) bobot satuan kridit semester
diperoleh dari perkalian antara kedalaman dan keluasan bahan kajian. 2.
pengembangan kurikulum mengakomodir kompetensi guru profe sional dengan
empat komptensi; pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, plus satu
kompetensi yakni leadership. 3. pengembangan kurikulum di Prodi PAI
menekankan pada aspek-aspek PAI yang terdiri dari AlQur’an Hadits, Aqidah
Akhlak, Fiqih, Sejarah Kebudayaan Islam sehingga dapat meningkatkan
kompetensi pro fesional calon guru. Studi ini bertujuan untuk menjelaskan
pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) pada pendidikan tinggi.
Pengembangan kurikulum dikonsepsikan sebagai upaya mengembangkan
kurikulum yang mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI),
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), dan Paradigma Integrasi-
Interkoneksi Ilmu sebagai orientasi pengembangan keilmuan di UIN Sunan
Kalijaga.
Keunggulan : keunggulan dari pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam
pada pendidikan tinggi;
1. Mempunyai kemampuan menyusun program pembelajaran yang
ditunjukan.
2. Mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum
3. Mampu memahami dan mempu melaksanakan kegiatan administrasi
sekolah
3. Kelemahan : kelemahan dari pengembangan kurikulum pendidikan agama Islam
pada pendidikan tinggi ada tiga poin, yaitu sebagai berikut:
1. Pimpinan program studi, tidak melakukan sosialisasi, komunikasi dan
justifikasi tentang implementais kurikulum yang telah diberlakukan. Tidak
melakukan hal-hal seperti melengkapi dengan SKPI, RPS dan assesment
tidak melakukan bersama-sama aktor civitas akademika mengembangkan
kurikulum tidak terbatas pada apa yang tertulis tetapi meruapkan bagian
yang lebih luas dari implementasi kurikulum.
2. Dunia Usaha/Penyedia Jasa tidak membagun sinergisitas dunia usaha/
penyedia jasa dengan menginisiasi kampus sebagai bentuk kerjasama yang
saling menguntungkan melalui program CSR, mengembangkan bentuk
peduli pada pendidikan bangsa.
3. Peneliti tidak menyesuaikan dan kritik terhadap temuan hasil penelitian
dan tidak dilakukan penelitian yang lebih luas sebagai kelanjutan dan
pembanding bila mungkin.
Saran : Berdasarkan jurnal diatas, disarankan oleh penelitian ini adalah sebagai
berikut; 1. Pimpinan program studi, perlu sosialisasi, komunikasi dan justifikasi
tentang implementais kurikulum yang telah diberlakukan. Perlu melakukan
hal-hal seperti melengkapi dengan SKPI, RPS dan assesment, perlu bersama-sama
aktor civitas akademika mengembangkan kurikulum tidak terbatas pada apa yang
tertulis tetapi meruapkan bagian yang lebih luas dari implementasi kurikulum. 2.
Dunia Usaha/Penyedia Jasa; membagun sinergisitas dunia usaha/ penyedia jasa
dengan menginisiasi kampus sebagai bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan melalui program CSR, mengembangkan bentuk peduli pada
pendidikan bangsa. 3. Peneliti; Perlu juga penyesuaian-penyesuaian dan kritik
terhadap temuan hasil penelitian dan dilakukan penelitian yang lebih luas sebagai
kelanjutan dan pembanding bila mungkin. 4. Keilmuan Pendidikan; Hasil
penelitian ini dapat memperluas kazanah keilmuan bidang pengembangan
kurikulum pendidikan. Pola pemanfaatan kurikulum yang bersifat linier dan
dialogis perlu diuji pada kasus-kasus yang lebih luas. Sehingga varian
implementasi kurikulum dapat dilacak. Sekaligus memverifikasi pengembangan
teori Brady.