SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA PERMASALAHAN 
PENDIDIKAN A. PERKEMBANGAN IPTEK dan SENI 
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN/ SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI 
DALAM KEHIDUPAN MANUSIA 
Perkembangan teknologi yang canggih saat ini tidaklah terjadi dalam waktu singkat, begitu 
pula nilai seni yang mengikutinya. Perkembangan teknologi diperoleh berdasarkan 
pengembangan ilmu pengetahuan/ sains yang telah ada, sehingga diterapkan membentuk 
sebuah teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap sesuai 
dengan perkembangan dari zaman ke zaman. 
a. Zaman Purba 
Zaman purba sering disebut juga zaman batu. Zaman batu terjadi sekitar 4. 000.000 tahun 
sebelum masehi sampai sekitar 20.000/10.000 tahun sebelum masehi. Meskipun ukuran 
tahun tersebut merupakan kira-kira untuk memberikan ancar-ancar dasar pemikiran 
karena tidak ada batasan waktu yang cukup tajam. Tetapi pada zaman ini telah ditemukan 
alat-alat dari batu dan tulang, tulang belulang hewan, sisa-sisa dari beberapa tanaman, 
gambar dalam gua-gua, tempat-tempat penguburan, dan tulang belulang manusia purba. 
Dengan munculnya kemampuan menulis dan berhitung sehingga peristiwa akan segera 
dicatat, sehingga kesalahan dapat diperkecil. Dengan adanya tulisan ilmu pengetahuan 
dan perkembangan teknologi yang telah dialami pada suatu zaman dapat disampaikan 
oeh generasi ke generasi . Sebab tulisan lah, perkembangan yang dicapai dalam waktu 
10.000 tahun sangat besar setelah zaman batu, sebagai bukti terjelmanya kerajaan Mesir, 
Sumeria, Babylon juga kerajaan di India dan Cina. 
b. Zaman Yunani Romawi 
Masa 600 sebelum Masehi sampai 200 sesudah masehi Pada masa ini disebut dengan 
zaman Yunani. Zaman Yunani telah memberikan corak baru pada perkembangan ilmu 
pengetahuan yang mendasar sehingga Bangsa Yunani mampu merdeka serta mempunyai 
kerajaan-kerajaan sendiri. Bangsa yunani memiliki sikap receptive attitude yang 
memyebabkan perubahan yang sangat besar. Perubahan yang besar itulah yang dianggap 
sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan modern. Perubahan tersebut tergambarkan pada
sikap dan jiwa bangsa Yunani tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman secara 
pasif-reseptif. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Yunani dapat dilihat pada 
para tokoh yang telah berhasil meletakan landasan dasar pemikiran ilmu pengetahua n 
saat ini. Tokoh fisafat pada zaman Yunani seperti Thales (624-548), Pythagoras (580-500 
BC) berhasil menemukan hokum dan dalil Pythagoras. Socrates (470-339) telah mencari 
dengan metode kebidanan. Plato (427-347) memiliki kesempurnaan ide dan kepastian 
matematis yang memunculkan matematika menjadi pelajaran wajib dalam pendidikan, 
sehingga orang yang tidak mempelajari matematika tidak diterima. Aristoleles (348-322), 
merupakan tokoh yang pertama kali menuliskan semua karyanya dalam sebuah buku, 
misal buku ilmu pengetahuan seperti, logika, biologi dan metafisika. Eukleides berhasil 
menyumbang penyusunan ilmu ukur bidang datar. Apollonius (265- 190) mempelajari 
potongan kerucut bidang datar. Achimendes (287-212) telah mempelajari soal-soal 
matematika, fisika, kimia serta menerapkan penemuan dalam usaha menemukan alat-alat. 
Aristarcus (310-230) menerangkan bahwa, bumi itu berbentuk bulat dan berputar sendiri 
mengelilingi matahari. Muncullah tokoh yang menentang atau menolak pandangan 
Aristarcus yaitu pandangan heliosentris dengan memperkuat pandangan geosentris. 
c. Zaman Kekuasaan Romawi 
Pada zaman kekuasaan Romawi, ilmu pengetahuan tidaklah maju dengan pesat. 
Meskipun dalam bidang politik, perdagangan, militer, pelayaran, jalan raya, dan hukum 
sangat maju. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan 
hanya berpegang pada karya-karya Aristoteles, tanpa mengadakan banyak perubahan. 
Keadaan seperti ini telah dikenal dengan sebutan Eropa masuk dalam kegelapan. Bahkan 
pada abad pertengahan yang terjadi antara 500 hingga awal 1500 bidang kehidupan 
mengalami kemacetan dan kemunduran. Akhirnya hingga pada abad pertengahan antara 
abad ke-11 awal abad 15, perkembangan ilmu pengetahuan lebih cerah dibanding dalam 
keadaan sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi khususnya setelah 
peristiwa perang salib, ilmu pengetahuan dari dunia islam masuk ke Eropa. Dunia islam 
bukan hanya mewarisi ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani, tetapi juga mampu 
mempertahankan dan mengembangkan didunia arab tanpa pengaruh dunia Yunani. 
Sebagai contoh Battani (928) dan Biruni (937-1048) mengadakan sejumlah koreksi 
terhadap sejumlah pandangan ptolameios antara lain tentang garis edar bumi, harga
terhadap tahap-tahap pergantian siang dan malam. Al Razi (850-925) berhasil 
membedakan campak dari cacar dan juga Al Razi dalam percobaan kimianya telah 
menghasilkan proses penyulingan, pendinginan, pelarutan, kristalisasi, penguapan, dan 
perembesan. Tokoh Islam lainya yaitu Ibnu Khosraw dan Al Kazini yang menentukan 
berat jenis berbagai macam logam. Ibnu Haitham (965-1039) sudah dapat membuat 
cermin cekung dan cermin cembung, untuk mempelajari sifat-sifat pembiasan cahaya. 
Penemuan- penemuan ilmu pengetahuan di dunia Islam dari tokoh-tokoh Islam diatas dan 
tokoh Islam yang lainnya, akhirnya masuk ke Eropa. Masuknya ilmu pengetahuan ke 
Eropa setelah perang salib menjadikan bahan bakar baru bangsa Eropa. 
d. Zaman Modern 
1. Zaman Renaissance 
Pada zaman modern tahap renaissance ilmu pengetahuan berkembang pesat. Sebagai 
gambaran berkembangannya ilmu pengetahuan pada zaman ini, yaitu dengan 
munculnya tokoh Roger Bacon (1214-1294) dengan pendapatnya bahwa, pengalaman 
menjadi landasan utama untuk permulaan dan merupakan ujian terakhir bagi semua 
pengetahuan serta ilmu pengetahuan. Sejak saat itu matematika menjadi syarat 
mutlak, untuk mengolah semua ilmu pengetahuan. Muncul juga tokoh yang berasal 
dari Italia, merupakan ahli aljabar yaitu Leonardo Pisa (1170). Leonardo pisa telah 
mengadakan penyelidikan yang akhirnya ia menemukan tiga akar dari persamaan 
pangkat tiga. Tokoh yang lain yaitu Copernicus (1473-1543), menolak pendapat 
Hipparchus (161-126) dan ptolemaios yang telah menentang pendapat Aristarchus 
(310-230 BC). Copernicus pada waktu itu berpendapat bahwa bumi dan planet-planet 
semua mengelilingi matahari, matahari menjadi pusat peredaran (Heliosentris). 
Perkembangan ilmu pengetahuan juga Nampak dengan munculnya tokoh pada zaman 
ini seperti Copernicus, Galileo, dan Johanes Keppler yang telah berhasil 
memunculkan karyanya berupa aastronomi, ilmu alam, dan matematika. Sedangkan 
pada tahun 1596-1650 seorang tokoh yang terkenal dengan ucapanya Cogito ergo 
sum (oleh karena saya tahu saya berfikir, maka saya ada), yaitu Rene Descrates. Pada 
zaman itu juga ditemukan projective geometry oleh Desarque (1662). Sedangkan 
Fermat (1601-1665) dan Descrates (1596-1650), mengembangkan orthologonal 
system.
2. Abad ke- 17 sampai 18 
Awal perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ini menurut john locke mengatakan 
bahwa, mula-mula rasio manusia harus dianggap as a white paper dan seluruh isinya 
berasal dari pengalaman. Di prancis tokoh filsuf negarawan Montesqieu (1748). 
Memunculkan ide yang menyebabkan ia terkenal, hingga saat ini dengan suasana 
undang-undang dan Trias politika yang dikemukakanya. Selanjutnya 14 tahun 
kemudian pada tahun 1762, JJ Rousseau telah menguraikan pemikiran-pemikiran 
tentang pendidikan. Pemikiran-pemikiran pendidikan itulah ia terkenal sebagai ahli 
politik dan sosial. Salah satu pemikirannya yaitu ia tuangkan dalam bukunya Contrak 
Social, menguraikan bahwa negara itu merupakan kontak sosial, berupa persetujuan 
yang dilakukan individu untuk memungkinlah hidup bersama secara damai. Pada 
tahun 1687 Isaac Newton telah menghasilkan banyak karya diantaranya adalah 
tentang teori grafitasi, perhitungan calcius, dan optika. Perhitungan calcius juga 
diikuti oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) namun, terdapat perbedaan pada 
penyusunan notasinya. Ahli kimia dalam abad 17 dan 18 ini telah berhasil 
menemukan CO2 yaitu Joseph Black. Hingga muncul setelahnya Joseph Priestley 
(1733-1804), menemukan sembilan hawa NO dan Oksigen dalam tanaman. Muncul 
juga pada abad ini, penemu dalam bidang logika seperti, Heminton, Morgan, dan 
George Boole. 
3. Abad ke-19 hingga sekarang 
Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-19 ditandai dengan kemajuan industri 
yang sangat pesat, sehingga sebagai akibatnya timbullah Revolusi Prancis. Pada abad 
ini perkembangan industri telah mampu membawa kemajuan dalam bidang-bidang 
yang lain dalam kehidupan yang lainnya. Kemajuanya membawa akibat terhadap 
kemajuan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan. Pada abad inilah muncul 
cabang cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu- ilmu sosial yang antara lain sosiologi, 
ekonomi, sejarah, jurnalistik, kemanusiaan dan ilmu- ilmu kemasyarakatan. 
A. PERKEMBANGAN IPTEK 
Adanya perkembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa kemakmuran 
bagi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menimbulkan 
cabang ilmu pengetahuan yang baru antara lain : Teknik modern, teknologi gedung dan
teknologi hutan. Kemudahan yang didapat dari penerapan pengunaan teknik modern 
misalnya. Dengan dengan teknik modern berupa bendungan. Bendungan mendatangkan 
manfaat pada petani mendapatkan kemudahan mendapatkan dan memperoleh air. 
Keuntungan tersebut diperoleh dari penerapan teknik modern dengan teknik mengendalikan 
aliran air sungai. Contoh lain yaitu pengunaan teknik hutan, dengan teknik tersebut manusia 
mampu memanfaatkan hutan secara maksimal. Adapun hasil penerapan teknologi hutan 
berupa industry kayu lapis, pembuatan kertas , obyek pariwisata dan sebagainya. Pendidikan 
dengan iptek erat sekali, karena IP hasil eksploitasi secara sistem dan terorganisasi mengenai 
alam semestas, dan teknologi penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk 
kebutuhan masyarakat. Dan karena manusia tidak memiliki rasa puas maka timbul inovasi 
baru yang mengundang masalah. Pertama karena belum ada jaminan inovasi itu membawa 
hasil. Kedua, pada dasarnya orang merasa ragu dan gusar menghadapi hal baru. Masalahnya 
ialah bagaimana cara mengenalkan inovasi agar orang menerima, karena inovasi 
mengandung 2 aspek yaitu konsepsional dan operasional. Pengaruh langsung dalam sistem 
pendidikan dalam berbagai macam inovasi atau pembaharuan dengan eksentuasi tujuan yang 
bermacam pula. Ada yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru dan gedung sekolah 
seperti pamong dan SMPT, pengadaan guru relative cepat, perlindungan terhadap profesi 
guru. Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Ketidaksiapan bangsa menerima 
perubahan zaman membawa perubahan tehadap mental dan keadaan Negara ini. 
Bekembangnya ilmu pengetahuan telah membentuk teknologi baru dalam segala bidang, baik 
bidang social, ekonomi, hokum, pertanian dan lain sebagainya. Sejalan dengan 
berkembangnya arus globalisasi di negara kita, terutama dengan pesatnya peningkatan 
teknologi komunikasi, membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat dan tepat. 
Implikasinya di dalm masyarakat sangat tersa. Oleh karena itu pendidikan harsu senantiasa 
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. 
B. PERKEMBANGAN SENI 
Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. Pengembangan kualitas seni secara terprogram 
menuntut tersedianya sarana pendidikan tersendiri disamping program-program lain dalam 
sistem pendidikan. Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual atau 
kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Kesenian menjadi kebutuhan karena 
melalui seni kita dapat mengalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil dan
spontanitas dalam menemukan keindahan. Dilihat dari segi dari tujuan pendidikan, yaitu 
terbentuknya manusia seutuhnya aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena 
dapat mengisi pengembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruksi 
serta keterampilan disamping domain kognitif yang sudah diagram melalui program atau 
bidang studi lain. Sudah seyogianyaseni dikembangkan melalui sistem pendidikankarena dari 
segi lapangan kerja dewasa ini dunia seni mengalami perkembangan pesat dan mendapat 
tempat dalam kehidupan masyarakat. 
LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK 
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, akan menyebabkan perkembangan masalah pendidikan 
misalnya masalah pemerataan, penyebab penduduk yang tidak merata ditanah air akan 
menimbulkan masalah baru, misalnya bagaimana merencanakan dan menyediakan sarana 
pendidikan yang dapat melayani daerah padat (kota) dan daerah terisolir yang anak usia sekolah 
tidak seberapa orang. Dampak pertumbuhan penduduk terhadap kualitas pendidikan di Indonesia 
Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah 
pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah 
penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut 
meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka 
akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang 
rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga 
memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. 
Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini 
memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah 
umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang 
dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci 
kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan 
menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Penduduk merupakan pelaku pembangunan. 
Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha 
yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, 
perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Di negara-negara yang
anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. 
Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk 
yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah 
anak usia sekolah akan terus berkurang. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang 
berkembang sehingga untuk melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat 
berjalan dengan cepat, karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya 
fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk yang 
cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk 
menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program 
persamaan atau perimbangan antara pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya 
dan miskin. Oleh karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit 
sekali. Hal ini disebabkan karena : 
a. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. 
b. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. 
c. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat memenuhi 
Kebutuhan hidup primer, dan untuk biaya sekolah. 
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: 
a. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari 
negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia 
besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan 
dalam pembangunan. 
b. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal 
yang baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat hasil 
pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena 
ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila 
terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. 
Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. 
Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan
menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak 
dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan 
kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam 
membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini. Masalah kependudukan dan 
kependidikan bersumber pada dua hal, yaitu pertambahan penduduk dan penyebaran penduduk. 
1. Pertambahan Penduduk dan Tingkat Pendidikan. 
Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah-masalah 
pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. 
Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan 
pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi 
fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah 
tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga 
dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan 
maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat 
menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan 
yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak 
lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak 
meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu 
negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju 
kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Dengan bertambah jumlah penduduk maka 
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggara 
pendidikan harus ditambah. Dan itu berarti perubahan pembangunan nasional menjadi 
bertambah. Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya usia rata-rata 
dan penurunan angka kematian, mengakibatkan berubahnya struktur kependudukan yaitu 
proporsi penduduk usia sekolah dasar menurun sedangkan proporsi penduduk usia 
sekolah lanjutan, angkatan kerja dimana penduduk usia tua meningkat berkat kemajuan 
bidang gizi dan kesehatan. 
2. Penyebaran peduduk 
Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang padat 
penduduk , terutama di kota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu di 
daerah pedalaman khususnya di daerah terpencil yang berlokasi di pegunungan dan
pulau-pulau sebaran penduduk seperti seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan 
dalam penyediaan sarana pendidikan. Sebagai contoh adalah dibangunnya SD kecuali 
untuk melayani kebutuhan akan pendidikan di daerah terpencil pada pelita V. Di samping 
SD yang reguler. Belum lagi kesulitan dalam hal penyediaan dan penempatan guru. Di 
samping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola yang statis (di kota 
padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari 
desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi peristiwa ini menimbulkan pola yang 
dinamis dan laibel yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan kerja yang 
seharusnya menjadi acuan dalam pengadaan tenaga kerja. Usaha-usaha pemerintah dalam 
meningkatkan kualitas pendidikan Usaha-usaha tersebut di antaranya: 
a. Pencanangan wajib belajar 9 tahun. 
b. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. 
c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, 
laboratorium, dan lain-lain). 
d. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. 
e. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. 
f. Mencanangkan gerakan orang tua asuh. 
g. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. 
C. ASPIRASI MASYARAKAT 
Dalam dua dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam berbagai hal mengingat, 
khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, 
kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang melalui melihat 
bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang menopang, 
dan pendidkan memberi jaminan untuk memperoleh hidup yang layak dan menetap itu. 
Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga 
sosial. Sebagai akibat dari aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya 
untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih layak dari pada 
orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini terdapat pada anak-anak sendiri. Mereka (orang tua 
dan anak-anak) merasa susuah jika mendapat rintangan dalam bersekolah dan melanjutkan studi.
Mungkin ini dapat dipandang sebagai indikator tentang betapa besarnya aspirasi orang tua dan 
anak terhadap pendidikan itu. 
Belakngan ini aspirasi masyarakat semakin meningkat sejalan dengan peningkatan 
pemahaman masyarakat terhadap informasi. Aspirasi tersebut menyangkut kesempatan 
pendidikan. Kelayakan pendidikan dan jaminan terhadap taraf hidup setelah mereka menjalani 
proses pendidikan. Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok 
masyarakat kepada masayarakat lain pendukung suatu budaya. 
Peningkatan aspirasi masayarakat terhadap pendidikan ini akan meningkatkan anak-anak 
menyerbu dan membanjiri sekolah (lembaga pendidikan). Kondisi seperti ini akan menimbulkan 
berbagai masalah seperti sistem siswa, mahasiswa baru, ratio guru-siswa, waktu belajar, 
permasalahan akan terus berkembang karena saling terkait. 
Gejala yang timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar 
menjadi meningkat. Di kota-kota, disamping pendidikan formal mulai bermunculan beraneka 
ragam pendidikan nonformal. Beberapa hal yang tidak dikendaki antara lain ialah seleksi 
penerimaan siswa pada berbagai jenis dan jejang pendidikan kurang menjadi obyektif, jumlah 
murid dan siswa perkelas menjadi kurang semestinya, jumlah kelas setiap sekolah membengkak, 
diadakan kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan 
sarana belajar, kekurangan guru, dan seterusnya. 
Dampak langsung dan tidak langsung dari kondisi sebagaimana digambarkan itu ialah 
terjadinya penurunan kadar efektifitas. Dengan kata lain, massalisasi pendidikan menghambat 
pemecahan mutu pendidikan. Massalisasi pendidikan ibarat perusahaan konveksi pakaian yang 
hanya melayani ukuran (large, medium, dan small). Kebutuhan individu yang khusus tidak 
terlayani. Namun demikian tidak berarti bahwa aspirasi terhadap pendidikan harus diredam, 
justru sebaliknya harus tetap dibangkitkan dan ditingkatkan, umumnya pada masyarakat yang 
belum maju dan masyarakat didaerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda 
kemajuan.
KETERBELAKANGAN BUDAYA dan SARANA 
Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat (yang 
menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya. Bagi 
masyarakat pendukung budaya, kebudayaannya pasti dipandang sebagai sesuatu yang 
bernilai dan baik. Sesungguhnya tidak ada kebudayaan yang secara mutlak statis, apalagi 
mandeg, tidak mengalami perubahan. Sekurang-kurangnya bagian unsur-unsurnya yang 
berubah jika tidak seluruhnya secara utuh. Perubahan kebudayaan terjadi karena ada 
penemuan baru dari luar maupun dari dalam lingkungan masyarakat sendiri. Kebudayaan 
baru itu baik bersifat material seoerti peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga, 
transportasi, telekomunikasi, dan yang bersifat non matreial seperti paham atau konsep baru 
tentang keluarga berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu, dan lain-lain. 
Keterbelakangan budaya terjadi karena: 
a. Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (misal terpencil) 
b. Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budata baru karena tidak dipahami atau 
karena dikhawatirkan akan merusak sendik masyarakat. 
c. Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut. 
d. Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya 
dialami oleh: 
e. Masyarakat daerah terpencil. 
f. Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis. 
g. Masyarakat yang kurang terdidik. 
Yang menjadi masalah ialah bahwa kelompok masyarakat yang terbelakang budayanya tidak 
ikut berperan serta dalam pembangunanmsebab mereka kurang memiliki dorongan untuk 
maju. Jadi inti permasalahannya ialah menyadarkan mereka akan ketertinggalannya, dan 
bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana sistem pendidikan dapat 
melibatkan mereka. Jika sistem pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang 
kebudayaanya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan 
Masyarakat yang umumnya beradah di daerah terpencil, yang ekonominya lemah, dan 
kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Keadaan 
seperti ini, sudah jelas akan menimbulkan masalah bagi pendidikan. Permasalahannya antara
lain bagaimana menyadarkan mereka akan keterbelakangan/ketinggalannya bagaimana cara 
menyediakan sarana kehidupan dengan lebih baik, khususnya bagaimana sistem pendidikan 
dapat menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan 
tersebut. 
Penanggulangan Permasalahan Pendidikan. 
Penanggulangan (pemecahan masalah) sebagai pengaruh ke 4 faktor tersebut ialah: 
a. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (direnovasi) sesuai dengan perkembangan 
yang terjadi di luar bidang pendidikan itu sendiri. Misalnya kurikulum harus fleksibel, 
jika perlu dibaharui. Kurikulum jangan mengakibatkan para pelakunya (siswa atau anak 
didik) selalu tertinggal dibidang dengan kemajuan IPTEK di luar dunia pendidikan 
tersebut. 
b. Pendidikan (bersama bidang terkait) berusaha menahan laju pertumbuhan penduduk atau 
pendidikan harus mencari system baru yang dapat melayani semua orang yang 
memerlukan pendidikan. 
c. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus agar lebih 
meningkat lagi. Sementara itu system pendidikan dibaharui/dikembangkan sehingga 
dapat memenuhi aspirasi tersebut. d. Sistem pendidikan meningkatkan peran /fungsinya 
sebagai pengembangan kebudayaan diseluruh plosok tanah air. Sejalan dengan itu pihak 
lain yang terkait harus dapat membuka keterisolasian dan/membuka sarana kehidupan 
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA 
Ebekunt. 2009. Masalah Efisiensi, Efektivitas, dan Relevansi Pendidikan dalam Perspektif 
Manajemen Pendidikan dalam http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/14/masalah-efisiensi- 
efektivitas-dan-relevansi-pendidikan-dalam-perspektif-manajemen-pendidikan/ 
Hartoto. 2008. Bab VII Permasalahan Pendidikan dalam 
http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/22/bab-vii-permasalahan-pendidikan/ 
Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP 
UNP 
Tirtahardja, Umar dan SL La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

More Related Content

What's hot

Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumBu Ila
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaVissta L'Kim D'vhirly
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didiksintaroyani
 
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...Jawa Timur
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSSiti Hardiyanti
 
Dasar dasar pelaksanaan pendidikan
Dasar dasar pelaksanaan pendidikanDasar dasar pelaksanaan pendidikan
Dasar dasar pelaksanaan pendidikanNeti kusumawati
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianSeptia Darmayanti
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975Amphie Yuurisman
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)Yuningsih Yuningsih
 
Ppt reformasi pendidikan .pptx
Ppt reformasi pendidikan   .pptxPpt reformasi pendidikan   .pptx
Ppt reformasi pendidikan .pptxWafiatulAhdi
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiSchool
 

What's hot (20)

Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
Pengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikanPengertian perencanaan pendidikan
Pengertian perencanaan pendidikan
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Prosedur penilaian
Prosedur penilaianProsedur penilaian
Prosedur penilaian
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannyaPermasalahan pendidikan dan penanggulangannya
Permasalahan pendidikan dan penanggulangannya
 
Buku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta DidikBuku Perkembangan Peserta Didik
Buku Perkembangan Peserta Didik
 
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
Makalah Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan (Zaman Yunani kuno dan Pertenga...
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPS
 
Dasar dasar pelaksanaan pendidikan
Dasar dasar pelaksanaan pendidikanDasar dasar pelaksanaan pendidikan
Dasar dasar pelaksanaan pendidikan
 
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadianperkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
perkembangan masa remaja kognitif, emosional dan kepribadian
 
Landasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan PendidikanLandasan - Landasan Pendidikan
Landasan - Landasan Pendidikan
 
Skala sikap
Skala sikapSkala sikap
Skala sikap
 
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
SEJARAH KURIKULUM TAHUN 1947, 1952, 1968, 1975
 
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)PPT  DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
PPT DDR (Design and Development Research) and R&D (Research and Development)
 
Ppt reformasi pendidikan .pptx
Ppt reformasi pendidikan   .pptxPpt reformasi pendidikan   .pptx
Ppt reformasi pendidikan .pptx
 
Ktsp dan kbk
Ktsp dan kbkKtsp dan kbk
Ktsp dan kbk
 
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta SusantiLaporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
Laporan Perkembangan Perilaku Anak Usia 4-6 Tahun - Dewinta Susanti
 

Similar to Pengaruh IPTEK Pendidikan

Perkeembangan Ilmu dan Teknologi
Perkeembangan Ilmu dan TeknologiPerkeembangan Ilmu dan Teknologi
Perkeembangan Ilmu dan TeknologiMochammadRijal2
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmuEndah RN
 
Sejarah perkemangan ilmu
Sejarah perkemangan ilmuSejarah perkemangan ilmu
Sejarah perkemangan ilmuKodogg Kritingg
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratPerkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratKodogg Kritingg
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanavalona
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanavalona
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanavalona
 
Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2andrikagustia
 
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SM
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SMPengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SM
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SMrepi yasa
 
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan PolitikAksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politikkartika itsna
 
Makalah 151012170725-lva1-app6892
Makalah 151012170725-lva1-app6892Makalah 151012170725-lva1-app6892
Makalah 151012170725-lva1-app6892Muhajir Ajier
 
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptxPPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptxFauzan109911
 

Similar to Pengaruh IPTEK Pendidikan (20)

Perkeembangan Ilmu dan Teknologi
Perkeembangan Ilmu dan TeknologiPerkeembangan Ilmu dan Teknologi
Perkeembangan Ilmu dan Teknologi
 
Ayu iad
Ayu iadAyu iad
Ayu iad
 
Ayu iad emerald
Ayu iad emeraldAyu iad emerald
Ayu iad emerald
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Sejarah perkemangan ilmu
Sejarah perkemangan ilmuSejarah perkemangan ilmu
Sejarah perkemangan ilmu
 
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan baratPerkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam dan barat
 
Tugas dewi copy
Tugas dewi   copyTugas dewi   copy
Tugas dewi copy
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuan
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuan
 
Peerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuanPeerkembangan ilmu pengetahuan
Peerkembangan ilmu pengetahuan
 
Ppt sains dasar kel 8
Ppt sains dasar kel 8Ppt sains dasar kel 8
Ppt sains dasar kel 8
 
Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2
 
Ppt sains dasar kel.8
Ppt sains dasar kel.8Ppt sains dasar kel.8
Ppt sains dasar kel.8
 
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SM
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SMPengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SM
Pengembangan Ilmu Pengetahuan pada masa SM
 
Pss tutor (2)
Pss tutor (2)Pss tutor (2)
Pss tutor (2)
 
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan PolitikAksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
Aksiologi Dinamika Ilmu dan Politik
 
Sejarah filsafat
Sejarah filsafatSejarah filsafat
Sejarah filsafat
 
Makalah 151012170725-lva1-app6892
Makalah 151012170725-lva1-app6892Makalah 151012170725-lva1-app6892
Makalah 151012170725-lva1-app6892
 
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptxPPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
PPT FILSAFAT ILMU FAUZAN.pptx
 
Iad ppt
Iad pptIad ppt
Iad ppt
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 

Pengaruh IPTEK Pendidikan

  • 1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA PERMASALAHAN PENDIDIKAN A. PERKEMBANGAN IPTEK dan SENI SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN/ SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Perkembangan teknologi yang canggih saat ini tidaklah terjadi dalam waktu singkat, begitu pula nilai seni yang mengikutinya. Perkembangan teknologi diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu pengetahuan/ sains yang telah ada, sehingga diterapkan membentuk sebuah teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap sesuai dengan perkembangan dari zaman ke zaman. a. Zaman Purba Zaman purba sering disebut juga zaman batu. Zaman batu terjadi sekitar 4. 000.000 tahun sebelum masehi sampai sekitar 20.000/10.000 tahun sebelum masehi. Meskipun ukuran tahun tersebut merupakan kira-kira untuk memberikan ancar-ancar dasar pemikiran karena tidak ada batasan waktu yang cukup tajam. Tetapi pada zaman ini telah ditemukan alat-alat dari batu dan tulang, tulang belulang hewan, sisa-sisa dari beberapa tanaman, gambar dalam gua-gua, tempat-tempat penguburan, dan tulang belulang manusia purba. Dengan munculnya kemampuan menulis dan berhitung sehingga peristiwa akan segera dicatat, sehingga kesalahan dapat diperkecil. Dengan adanya tulisan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang telah dialami pada suatu zaman dapat disampaikan oeh generasi ke generasi . Sebab tulisan lah, perkembangan yang dicapai dalam waktu 10.000 tahun sangat besar setelah zaman batu, sebagai bukti terjelmanya kerajaan Mesir, Sumeria, Babylon juga kerajaan di India dan Cina. b. Zaman Yunani Romawi Masa 600 sebelum Masehi sampai 200 sesudah masehi Pada masa ini disebut dengan zaman Yunani. Zaman Yunani telah memberikan corak baru pada perkembangan ilmu pengetahuan yang mendasar sehingga Bangsa Yunani mampu merdeka serta mempunyai kerajaan-kerajaan sendiri. Bangsa yunani memiliki sikap receptive attitude yang memyebabkan perubahan yang sangat besar. Perubahan yang besar itulah yang dianggap sebagai dasar dalam ilmu pengetahuan modern. Perubahan tersebut tergambarkan pada
  • 2. sikap dan jiwa bangsa Yunani tidak dapat menerima pengalaman-pengalaman secara pasif-reseptif. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Yunani dapat dilihat pada para tokoh yang telah berhasil meletakan landasan dasar pemikiran ilmu pengetahua n saat ini. Tokoh fisafat pada zaman Yunani seperti Thales (624-548), Pythagoras (580-500 BC) berhasil menemukan hokum dan dalil Pythagoras. Socrates (470-339) telah mencari dengan metode kebidanan. Plato (427-347) memiliki kesempurnaan ide dan kepastian matematis yang memunculkan matematika menjadi pelajaran wajib dalam pendidikan, sehingga orang yang tidak mempelajari matematika tidak diterima. Aristoleles (348-322), merupakan tokoh yang pertama kali menuliskan semua karyanya dalam sebuah buku, misal buku ilmu pengetahuan seperti, logika, biologi dan metafisika. Eukleides berhasil menyumbang penyusunan ilmu ukur bidang datar. Apollonius (265- 190) mempelajari potongan kerucut bidang datar. Achimendes (287-212) telah mempelajari soal-soal matematika, fisika, kimia serta menerapkan penemuan dalam usaha menemukan alat-alat. Aristarcus (310-230) menerangkan bahwa, bumi itu berbentuk bulat dan berputar sendiri mengelilingi matahari. Muncullah tokoh yang menentang atau menolak pandangan Aristarcus yaitu pandangan heliosentris dengan memperkuat pandangan geosentris. c. Zaman Kekuasaan Romawi Pada zaman kekuasaan Romawi, ilmu pengetahuan tidaklah maju dengan pesat. Meskipun dalam bidang politik, perdagangan, militer, pelayaran, jalan raya, dan hukum sangat maju. Lambatnya perkembangan ilmu pengetahuan karena ilmu pengetahuan hanya berpegang pada karya-karya Aristoteles, tanpa mengadakan banyak perubahan. Keadaan seperti ini telah dikenal dengan sebutan Eropa masuk dalam kegelapan. Bahkan pada abad pertengahan yang terjadi antara 500 hingga awal 1500 bidang kehidupan mengalami kemacetan dan kemunduran. Akhirnya hingga pada abad pertengahan antara abad ke-11 awal abad 15, perkembangan ilmu pengetahuan lebih cerah dibanding dalam keadaan sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan terjadi khususnya setelah peristiwa perang salib, ilmu pengetahuan dari dunia islam masuk ke Eropa. Dunia islam bukan hanya mewarisi ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani, tetapi juga mampu mempertahankan dan mengembangkan didunia arab tanpa pengaruh dunia Yunani. Sebagai contoh Battani (928) dan Biruni (937-1048) mengadakan sejumlah koreksi terhadap sejumlah pandangan ptolameios antara lain tentang garis edar bumi, harga
  • 3. terhadap tahap-tahap pergantian siang dan malam. Al Razi (850-925) berhasil membedakan campak dari cacar dan juga Al Razi dalam percobaan kimianya telah menghasilkan proses penyulingan, pendinginan, pelarutan, kristalisasi, penguapan, dan perembesan. Tokoh Islam lainya yaitu Ibnu Khosraw dan Al Kazini yang menentukan berat jenis berbagai macam logam. Ibnu Haitham (965-1039) sudah dapat membuat cermin cekung dan cermin cembung, untuk mempelajari sifat-sifat pembiasan cahaya. Penemuan- penemuan ilmu pengetahuan di dunia Islam dari tokoh-tokoh Islam diatas dan tokoh Islam yang lainnya, akhirnya masuk ke Eropa. Masuknya ilmu pengetahuan ke Eropa setelah perang salib menjadikan bahan bakar baru bangsa Eropa. d. Zaman Modern 1. Zaman Renaissance Pada zaman modern tahap renaissance ilmu pengetahuan berkembang pesat. Sebagai gambaran berkembangannya ilmu pengetahuan pada zaman ini, yaitu dengan munculnya tokoh Roger Bacon (1214-1294) dengan pendapatnya bahwa, pengalaman menjadi landasan utama untuk permulaan dan merupakan ujian terakhir bagi semua pengetahuan serta ilmu pengetahuan. Sejak saat itu matematika menjadi syarat mutlak, untuk mengolah semua ilmu pengetahuan. Muncul juga tokoh yang berasal dari Italia, merupakan ahli aljabar yaitu Leonardo Pisa (1170). Leonardo pisa telah mengadakan penyelidikan yang akhirnya ia menemukan tiga akar dari persamaan pangkat tiga. Tokoh yang lain yaitu Copernicus (1473-1543), menolak pendapat Hipparchus (161-126) dan ptolemaios yang telah menentang pendapat Aristarchus (310-230 BC). Copernicus pada waktu itu berpendapat bahwa bumi dan planet-planet semua mengelilingi matahari, matahari menjadi pusat peredaran (Heliosentris). Perkembangan ilmu pengetahuan juga Nampak dengan munculnya tokoh pada zaman ini seperti Copernicus, Galileo, dan Johanes Keppler yang telah berhasil memunculkan karyanya berupa aastronomi, ilmu alam, dan matematika. Sedangkan pada tahun 1596-1650 seorang tokoh yang terkenal dengan ucapanya Cogito ergo sum (oleh karena saya tahu saya berfikir, maka saya ada), yaitu Rene Descrates. Pada zaman itu juga ditemukan projective geometry oleh Desarque (1662). Sedangkan Fermat (1601-1665) dan Descrates (1596-1650), mengembangkan orthologonal system.
  • 4. 2. Abad ke- 17 sampai 18 Awal perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ini menurut john locke mengatakan bahwa, mula-mula rasio manusia harus dianggap as a white paper dan seluruh isinya berasal dari pengalaman. Di prancis tokoh filsuf negarawan Montesqieu (1748). Memunculkan ide yang menyebabkan ia terkenal, hingga saat ini dengan suasana undang-undang dan Trias politika yang dikemukakanya. Selanjutnya 14 tahun kemudian pada tahun 1762, JJ Rousseau telah menguraikan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan. Pemikiran-pemikiran pendidikan itulah ia terkenal sebagai ahli politik dan sosial. Salah satu pemikirannya yaitu ia tuangkan dalam bukunya Contrak Social, menguraikan bahwa negara itu merupakan kontak sosial, berupa persetujuan yang dilakukan individu untuk memungkinlah hidup bersama secara damai. Pada tahun 1687 Isaac Newton telah menghasilkan banyak karya diantaranya adalah tentang teori grafitasi, perhitungan calcius, dan optika. Perhitungan calcius juga diikuti oleh Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) namun, terdapat perbedaan pada penyusunan notasinya. Ahli kimia dalam abad 17 dan 18 ini telah berhasil menemukan CO2 yaitu Joseph Black. Hingga muncul setelahnya Joseph Priestley (1733-1804), menemukan sembilan hawa NO dan Oksigen dalam tanaman. Muncul juga pada abad ini, penemu dalam bidang logika seperti, Heminton, Morgan, dan George Boole. 3. Abad ke-19 hingga sekarang Perkembangan ilmu pengetahuan pada abad ke-19 ditandai dengan kemajuan industri yang sangat pesat, sehingga sebagai akibatnya timbullah Revolusi Prancis. Pada abad ini perkembangan industri telah mampu membawa kemajuan dalam bidang-bidang yang lain dalam kehidupan yang lainnya. Kemajuanya membawa akibat terhadap kemajuan ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, pendidikan. Pada abad inilah muncul cabang cabang ilmu pengetahuan seperti ilmu- ilmu sosial yang antara lain sosiologi, ekonomi, sejarah, jurnalistik, kemanusiaan dan ilmu- ilmu kemasyarakatan. A. PERKEMBANGAN IPTEK Adanya perkembangn ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa kemakmuran bagi manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi telah menimbulkan cabang ilmu pengetahuan yang baru antara lain : Teknik modern, teknologi gedung dan
  • 5. teknologi hutan. Kemudahan yang didapat dari penerapan pengunaan teknik modern misalnya. Dengan dengan teknik modern berupa bendungan. Bendungan mendatangkan manfaat pada petani mendapatkan kemudahan mendapatkan dan memperoleh air. Keuntungan tersebut diperoleh dari penerapan teknik modern dengan teknik mengendalikan aliran air sungai. Contoh lain yaitu pengunaan teknik hutan, dengan teknik tersebut manusia mampu memanfaatkan hutan secara maksimal. Adapun hasil penerapan teknologi hutan berupa industry kayu lapis, pembuatan kertas , obyek pariwisata dan sebagainya. Pendidikan dengan iptek erat sekali, karena IP hasil eksploitasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam semestas, dan teknologi penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk kebutuhan masyarakat. Dan karena manusia tidak memiliki rasa puas maka timbul inovasi baru yang mengundang masalah. Pertama karena belum ada jaminan inovasi itu membawa hasil. Kedua, pada dasarnya orang merasa ragu dan gusar menghadapi hal baru. Masalahnya ialah bagaimana cara mengenalkan inovasi agar orang menerima, karena inovasi mengandung 2 aspek yaitu konsepsional dan operasional. Pengaruh langsung dalam sistem pendidikan dalam berbagai macam inovasi atau pembaharuan dengan eksentuasi tujuan yang bermacam pula. Ada yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan guru dan gedung sekolah seperti pamong dan SMPT, pengadaan guru relative cepat, perlindungan terhadap profesi guru. Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Ketidaksiapan bangsa menerima perubahan zaman membawa perubahan tehadap mental dan keadaan Negara ini. Bekembangnya ilmu pengetahuan telah membentuk teknologi baru dalam segala bidang, baik bidang social, ekonomi, hokum, pertanian dan lain sebagainya. Sejalan dengan berkembangnya arus globalisasi di negara kita, terutama dengan pesatnya peningkatan teknologi komunikasi, membuat segala sesuatu harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Implikasinya di dalm masyarakat sangat tersa. Oleh karena itu pendidikan harsu senantiasa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. B. PERKEMBANGAN SENI Seni merupakan kebutuhan hidup manusia. Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan tersendiri disamping program-program lain dalam sistem pendidikan. Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual atau kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Kesenian menjadi kebutuhan karena melalui seni kita dapat mengalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil dan
  • 6. spontanitas dalam menemukan keindahan. Dilihat dari segi dari tujuan pendidikan, yaitu terbentuknya manusia seutuhnya aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi pengembangan dominan efektif khususnya emosi yang positif dan konstruksi serta keterampilan disamping domain kognitif yang sudah diagram melalui program atau bidang studi lain. Sudah seyogianyaseni dikembangkan melalui sistem pendidikankarena dari segi lapangan kerja dewasa ini dunia seni mengalami perkembangan pesat dan mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat. LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, akan menyebabkan perkembangan masalah pendidikan misalnya masalah pemerataan, penyebab penduduk yang tidak merata ditanah air akan menimbulkan masalah baru, misalnya bagaimana merencanakan dan menyediakan sarana pendidikan yang dapat melayani daerah padat (kota) dan daerah terisolir yang anak usia sekolah tidak seberapa orang. Dampak pertumbuhan penduduk terhadap kualitas pendidikan di Indonesia Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah- masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Penduduk merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Di negara-negara yang
  • 7. anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga untuk melaksanakan pembangunan dalam segala bidang belum dapat berjalan dengan cepat, karena kekurangan modal maupun tenaga tenaga ahli/ terdidik, Akibatnya fasilitas secara kualitatif dalam bidang pendidikan masih terbatas. Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan atau perimbangan antara pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Oleh karena itu, masyarakat dalam mencapai pendidikan yang tinggi masih sedikit sekali. Hal ini disebabkan karena : a. Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. b. Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. c. Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah sehingga belum dapat memenuhi Kebutuhan hidup primer, dan untuk biaya sekolah. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: a. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. b. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidak mampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan
  • 8. menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini. Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada dua hal, yaitu pertambahan penduduk dan penyebaran penduduk. 1. Pertambahan Penduduk dan Tingkat Pendidikan. Suatu wilayah dengan pertambahan penduduk yang pesat dapat menyebabkan masalah-masalah pendidikan, pengangguran, kesenjangan sosial dan masalah-masalah lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar maka fasilitas- fasilitas sosial, pendidikan dan pekerjaan juga ikut meningkat. Jika penduduk di suatu kota yang padat tidak terpenuhi fasilitas pendidikannya maka akan menyebabkan penurunan tingkat pendidikan wilayah tersebut. Tingkat pendidikan yang rendah dapat menyebabkan pengangguran sehingga dampak pada tingkat perekonomian juga memburuk. Jika masalah ini terus diabaikan maka kemerosotan negara tidak dapat dihindari. Tingkat pendidikan yang buruk dapat menyebabkan anak-anak mengalami depresi. Hal ini memicu terjadinya pekerjaan-pekerjaan yang tidak layak dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. Bahkan dampak lain dari masalah ini bisa menyebabkan tingkat tindakan kriminal yang dilakukan anak-anak meningkat. Generasi muda dan anak-anak yang cerdas adalah kunci kemajuan suatu negara. Jika masa kanak-kanak mereka diisi dengan hal-hal negatif maka jalan menuju kesuksesan bangsa akan semakin jauh. Dengan bertambah jumlah penduduk maka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan beserta komponen penunjang terselenggara pendidikan harus ditambah. Dan itu berarti perubahan pembangunan nasional menjadi bertambah. Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya usia rata-rata dan penurunan angka kematian, mengakibatkan berubahnya struktur kependudukan yaitu proporsi penduduk usia sekolah dasar menurun sedangkan proporsi penduduk usia sekolah lanjutan, angkatan kerja dimana penduduk usia tua meningkat berkat kemajuan bidang gizi dan kesehatan. 2. Penyebaran peduduk Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang padat penduduk , terutama di kota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu di daerah pedalaman khususnya di daerah terpencil yang berlokasi di pegunungan dan
  • 9. pulau-pulau sebaran penduduk seperti seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam penyediaan sarana pendidikan. Sebagai contoh adalah dibangunnya SD kecuali untuk melayani kebutuhan akan pendidikan di daerah terpencil pada pelita V. Di samping SD yang reguler. Belum lagi kesulitan dalam hal penyediaan dan penempatan guru. Di samping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola yang statis (di kota padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan laibel yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan kerja yang seharusnya menjadi acuan dalam pengadaan tenaga kerja. Usaha-usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan Usaha-usaha tersebut di antaranya: a. Pencanangan wajib belajar 9 tahun. b. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka. c. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). d. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. e. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. f. Mencanangkan gerakan orang tua asuh. g. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. C. ASPIRASI MASYARAKAT Dalam dua dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam berbagai hal mengingat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang melalui melihat bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidkan memberi jaminan untuk memperoleh hidup yang layak dan menetap itu. Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial. Sebagai akibat dari aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih layak dari pada orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini terdapat pada anak-anak sendiri. Mereka (orang tua dan anak-anak) merasa susuah jika mendapat rintangan dalam bersekolah dan melanjutkan studi.
  • 10. Mungkin ini dapat dipandang sebagai indikator tentang betapa besarnya aspirasi orang tua dan anak terhadap pendidikan itu. Belakngan ini aspirasi masyarakat semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pemahaman masyarakat terhadap informasi. Aspirasi tersebut menyangkut kesempatan pendidikan. Kelayakan pendidikan dan jaminan terhadap taraf hidup setelah mereka menjalani proses pendidikan. Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat kepada masayarakat lain pendukung suatu budaya. Peningkatan aspirasi masayarakat terhadap pendidikan ini akan meningkatkan anak-anak menyerbu dan membanjiri sekolah (lembaga pendidikan). Kondisi seperti ini akan menimbulkan berbagai masalah seperti sistem siswa, mahasiswa baru, ratio guru-siswa, waktu belajar, permasalahan akan terus berkembang karena saling terkait. Gejala yang timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, disamping pendidikan formal mulai bermunculan beraneka ragam pendidikan nonformal. Beberapa hal yang tidak dikendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa pada berbagai jenis dan jejang pendidikan kurang menjadi obyektif, jumlah murid dan siswa perkelas menjadi kurang semestinya, jumlah kelas setiap sekolah membengkak, diadakan kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan sarana belajar, kekurangan guru, dan seterusnya. Dampak langsung dan tidak langsung dari kondisi sebagaimana digambarkan itu ialah terjadinya penurunan kadar efektifitas. Dengan kata lain, massalisasi pendidikan menghambat pemecahan mutu pendidikan. Massalisasi pendidikan ibarat perusahaan konveksi pakaian yang hanya melayani ukuran (large, medium, dan small). Kebutuhan individu yang khusus tidak terlayani. Namun demikian tidak berarti bahwa aspirasi terhadap pendidikan harus diredam, justru sebaliknya harus tetap dibangkitkan dan ditingkatkan, umumnya pada masyarakat yang belum maju dan masyarakat didaerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda kemajuan.
  • 11. KETERBELAKANGAN BUDAYA dan SARANA Keterbelakangan budaya adalah istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya, kebudayaannya pasti dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Sesungguhnya tidak ada kebudayaan yang secara mutlak statis, apalagi mandeg, tidak mengalami perubahan. Sekurang-kurangnya bagian unsur-unsurnya yang berubah jika tidak seluruhnya secara utuh. Perubahan kebudayaan terjadi karena ada penemuan baru dari luar maupun dari dalam lingkungan masyarakat sendiri. Kebudayaan baru itu baik bersifat material seoerti peralatan-peralatan pertanian, rumah tangga, transportasi, telekomunikasi, dan yang bersifat non matreial seperti paham atau konsep baru tentang keluarga berencana, budaya menabung, penghargaan terhadap waktu, dan lain-lain. Keterbelakangan budaya terjadi karena: a. Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (misal terpencil) b. Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budata baru karena tidak dipahami atau karena dikhawatirkan akan merusak sendik masyarakat. c. Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan tersebut. d. Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya umumnya dialami oleh: e. Masyarakat daerah terpencil. f. Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis. g. Masyarakat yang kurang terdidik. Yang menjadi masalah ialah bahwa kelompok masyarakat yang terbelakang budayanya tidak ikut berperan serta dalam pembangunanmsebab mereka kurang memiliki dorongan untuk maju. Jadi inti permasalahannya ialah menyadarkan mereka akan ketertinggalannya, dan bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana sistem pendidikan dapat melibatkan mereka. Jika sistem pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang kebudayaanya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan Masyarakat yang umumnya beradah di daerah terpencil, yang ekonominya lemah, dan kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Keadaan seperti ini, sudah jelas akan menimbulkan masalah bagi pendidikan. Permasalahannya antara
  • 12. lain bagaimana menyadarkan mereka akan keterbelakangan/ketinggalannya bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan dengan lebih baik, khususnya bagaimana sistem pendidikan dapat menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan tersebut. Penanggulangan Permasalahan Pendidikan. Penanggulangan (pemecahan masalah) sebagai pengaruh ke 4 faktor tersebut ialah: a. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (direnovasi) sesuai dengan perkembangan yang terjadi di luar bidang pendidikan itu sendiri. Misalnya kurikulum harus fleksibel, jika perlu dibaharui. Kurikulum jangan mengakibatkan para pelakunya (siswa atau anak didik) selalu tertinggal dibidang dengan kemajuan IPTEK di luar dunia pendidikan tersebut. b. Pendidikan (bersama bidang terkait) berusaha menahan laju pertumbuhan penduduk atau pendidikan harus mencari system baru yang dapat melayani semua orang yang memerlukan pendidikan. c. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus agar lebih meningkat lagi. Sementara itu system pendidikan dibaharui/dikembangkan sehingga dapat memenuhi aspirasi tersebut. d. Sistem pendidikan meningkatkan peran /fungsinya sebagai pengembangan kebudayaan diseluruh plosok tanah air. Sejalan dengan itu pihak lain yang terkait harus dapat membuka keterisolasian dan/membuka sarana kehidupan yang lebih baik.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Ebekunt. 2009. Masalah Efisiensi, Efektivitas, dan Relevansi Pendidikan dalam Perspektif Manajemen Pendidikan dalam http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/14/masalah-efisiensi- efektivitas-dan-relevansi-pendidikan-dalam-perspektif-manajemen-pendidikan/ Hartoto. 2008. Bab VII Permasalahan Pendidikan dalam http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/22/bab-vii-permasalahan-pendidikan/ Tim Pembina MK Pengantar Pendidikan. 2008. Bahan Ajar Pengantar Pendidikan. Padang: FIP UNP Tirtahardja, Umar dan SL La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta