2. aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan akusisi dan pembayaran
barang dan jasa. Aktivitas utama
dari siklus pengeluaran adalah (1)
transaksi pembelian, (2) transaksi
A.PERTIMBANGAN AKTIVITAS kas.
pengeluaran
PENGENDALIAN TRANSAKSI
PENGELUARAN KAS
Pengendalian yang dapat dilakukan
untuk prosedur ini adalah:
Penggunaan cek bernomor urut
Penandatanganan cek harus
mengawasi atau mengendalikan
pengiriman atau penyerahan cek
kepada pemasok.
19/02/2013 2
3. Cek yang diserahkan harus berisi
jumlah rupiah yang sesuai, dan harus
dicegah penandatanganan dan
penyerahan cek yang tidak
menyebutkan jumlah rupiah.
Pengecekan independen terhadap
persetujuan total cek yang dikeluarkan
sekumpulan Voucher yang diproses
untuk pembayaran.
Voucher dan dokumen pendukungnya
19/02/2013 3
4. Pengecekan independen
superpervisor akunting atas kesesuain
dengan jumlah yang dijurnal dan
diposting, dengan ringkasan cek yang
diterima dari bagian keuangan.
Pengecekan independen atas
ketepatan pencatatan dengan cara
membandingkan secara priodik
tanggal jurnal pengeluaran kas
dengan tanggal pada tembusan cek
19/02/2013 4
5. Dalam transaksi pengeluaran kas
dokumen dan catatan yang dipakai
adalah:
1. Cek, yaitu suatu formulir yang dapat
digunakan perusahaan untuk
memerintahkan bank membayar
sejumlah uang kepada nama yang
tercantum pada cek atau pembawa
cek.
2. Ringkasan cek, yaitu dokumen yang
19/02/2013 5
6. 3. File transaksi pengeluaran kas,
yaitu file komputer yang berisi
informasi pengeluaran kas
termasuk pembayaran kepada
pemasok.
4. Jurnal pengeluaran kas,
catatan akuntansi ini digunakan
untuk merekam pengeluaran kas
melalui cek kepada pemasok atau
19/02/2013 6
7. Fungsi yang terlibat
adalah :
1. Fungsi pembayaran
utang
2. Fungsi pencatatan
pengeluaran kas
19/02/2013 7
8. B.PENGHIMPUNAN DAN
PENDOKUMENTASIAN
PEMAHAMAN
Penghimpunan pemahaman dapat
dilakukan dengan cara mengajukan
pertanyaan atau wawancara,
observasi, menelaah dokumen, atau
menelaah kembali pengalaman
auditor pada audit periode
sebelumnya pada klien tersebut.
Dokumentasi pemahaman dilakukan
19/02/2013 8
9. C. PENETAPAN RISIKO
PENGENDALIAN
Salah saji dan pengendalian yang
perlu, dikembangkan auditor berdasar
pengetahuannya atas pengelolahan
transaksi pengeluaran kas atau Checklist
standar milik kantor akuntan publiknya.
Melalui pemahaman struktur
pengendalian intern klien, auditor dapat
mengetahui apakah pengendalian yang
diperlukan, telah dirancang, dan
dijalankan oleh klien.
Pengujian pengendalian yang
dilakukan dapat menghasilakan bukti
mengenai efektivitas rancangan dan
opersi pengendalian dalam transaksi
19/02/2013 9
10. D. PENGUJIAN
PENGENDALIAN
Pengujian pengendalian pengeluaran kas
dan pencatatan meliputi langkah-langkah
berikut :
Untuk setiap sampel voucher, mintakan
cancelled check
Memeriksa cancelled check untuk melihat
apakah telah ada tanda tangan yang sah.
Membandingkan voucher dengan cancelled
check, serta memeriksa nomor, tanggal,
penerimaan cek dan jumlah.
Mengusut voucher dan cancelled check ke
pemostingan ke buku pembantu utang
dagang dan pejurnalan dalam register
voucher,kemudian:
19/02/2013 10
11. E. PENGUJIAN SUBSTANTIF
SALDO AKTIVA TETAP
Rekening aktiva tetap digunakan untuk
menampung pencatatan aset perusahaan
yang mempunyai mamfaat ekonomis lebih
dari satu tahun atau satu siklus produksi
normal. Aset-aset yang termasuk dalam
kategori ini antara lain tanah dan
bangunan,mesin,peralatan,dan alat
pengangkutan, dan sebagainya. Rekening
nominal yang berkaitan erat dengan aktiva
tetap adalah biaya depresiasi, biaya
perbaikan, dan biaya sewa gedung atau
aset lainya.
Aktiva tetap merupakan komponen
terbesar total aset dalam neraca. Biaya –
biaya yang berhubungan dengan aktiva
19/02/2013 11
12. F. PENETAPAN RESIKO
DETEKSI
Jenis aktiva tetap yang berbeda
mempunyai resiko bawaan dan resiko
pengendalian yang berbeda pula.
Resiko pengendalian aktiva tetap
pada umumnya relatif rendah karena
transaksi ini jarang terjadi dan adanya
otorisasi direktur ataupun dewan
komisaris atas pembelian aktiva tetap
yang penting. Meskipun resiko
pengendaliannya rendah sehingga
menyebabkan resiko
19/02/2013 deteksinya
12
13. • Prosedur Inisial
Sebelum melakukan pengujian
yang lain dalam program audit,
auditor menentukan bahwa saldo
awal aktiva tetap sesuai dengan
kertas kerja tahun sebelumnya.
Auditor memulai pengujian
subtantif saldo aktiva tetap
dengan menguji ketepatan
perhitungan matematis skedul
aktiva tetap dan kesesuaian saldo
19/02/2013 13
14. • Penerapan Prosedur Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk menerapkan
prosedur analitis yaitu :
1.Turnover atau tingkat perputaran aktiva tetap
2.Rasio biaya perbaikan per penjualan bersih.
3.Tingkat laba terhadap aktiva tetap.
4.Aktiva tetap terhadap ekuitas pemilik
Apabila setelah dilakukan analisis ternyata
ditemukan rasio yang tidak masuk akal atau
fluktuasi yang besar, maka auditor akan
mengekstnsifkan pengujian subtantif saldo
aktiva tetap. Auditor juga dapat melakukan
investigasi lebih lanjut apabila menemukan
19/02/2013 14
15. • Pengujian Detail Transaksi
Pengujian subtantif detail transaksi
ditujukan untuk menguji:
(1). Penambahan aktiva tetap
(2). Pelepasan aktiva tetap ,
(3) Perbaikan dan pemeliharaan.
19/02/2013 15
16. • Pengujian Detail Saldo
Pengujian detail saldo meliputi :
1. Inspeksi atas penambahan aktiva
tetap
2. Memeriksa dokumen dan kontrak
leasing
3. Menelaah penjurnalan akumulasi
depresiasi
4. Menelaah Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Kuangan
19/02/2013 16
17. G.PENGUJIAN SUBSTANTIF
SALDO UTANG DAGANG
Utang dagang dikelompokkan ke
dalam utang atau kewajiban
lancar dalam neraca. Utang
dagang sangat mempengaruhi
solvabilitas perusahan. Utang
dagang memiliki potensi besar
terjadi salah saji. Hal ini
disebabkan oleh tingginya volume
transaksi pembelian secara kredit.
19/02/2013 17
18. • Penentuan Resiko Deteksi
Dalam rangka untuk merancang
penujian substantif, akuntan pertama kali
harus menentuk tingkat risiko deteksi
yang dapat diterima untuk masing-
masing asersi yang terkait secara
signifikan. Tinggi rendahnya risiko
deteksi tergantung pada besarnya risiko
audit yang ditetapkan, risiko bawaan,
dan risiko pengendalian transaksi
pembelian dan pengeluaran kas. Risiko
pengendalian masing-masing asersi
19/02/2013 18
19. H. PERTIMBANGAN
PROGRAM AUDIT
Auditor dapat merancang program
audit untuk mencapai tingkat risiko
deteksi yang dapat diterima untuk
masing-masing asersi. Pada umumnya
pengujian substantif lebih banyak
diterapkan unntuk asersi penilaian dan
pengalokasian dan kelengkapan. Hal ini
konsisten dengan potensi understated
saldo utang dagang.
Bila tingkat risiko deteksi yang dapat
diterima adalah rendah untuk suatu
asersi, maka lebih banyak prosedur
pengujian substantif yang perlu
dilakukan, dan auditor
19/02/2013
perlu
19
20. • Prosedur Inisial
Langkah awal dalam pengujian
substansif utang dagang adalah
melakukan penelusuran saldo awal
tahun. Selain itu, auditor hendaknya
menganalisa terjadinya transaksi yang
tidak bisa yang mempengaruhi jumlah
utang dagang dengan mendapatkan
data utang dagang pada tanggal
neraca.
19/02/2013 20
21. • Menerapkan Prosedur
Analitis
Rasio yang dapat dipakai untuk
menerapkan prosedur analitis misalnya
turnover atau tingkat perputaran utang
dagang. Rasio ini diperoleh dengan
menentukan jumlah pembelian kredit
neto kemudian dengan rata-rata utang
dagang.
Apabila setelah dilakukan analisis
ternyata ditemukan penyimpangan atau
fluktuasi yang tidak masuk akal
mengidikasikan adanya utang dagang
yang tidak tercatat. Oleh karena itu,
auditor akan mengekstensifkan
19/02/2013 21
22. • Pengujian Detail Transaksi
Pengujian detail tansaksi meliputi :
1. Melakukan pengujian pisah batas
pembelian
2. Melakukan pengujian pisah batas
pengeluaran kas
3. Memeriksa pembayaran kemudian
19/02/2013 22
23. • Menguji Utang Dagang Tak
Tercatat
Pengujian ini melalui investigasi
khusus untuk menemukan keberadaan
faktur pemasok yang signifikan yang
belum tercatat pada tanggal neraca
Pencarian utang dagang yang tidak
dicatat berkaitan erat dengan test cut-off
yang dapat mendeteksi catatan transaksi
yang salah periode. Sumber yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk
mendeteksi utang dagang yang tidak
tercatat.
◦ Catatan utang dagang pada neraca lajur
19/02/2013 23
24. • Pengujian Detail saldo
Pengujian datail saldo dilakukan
dengan
(1) konfirmasi utang dagang,
(2) rekonsiliasi utang dagang yang tidak
konfirmasi dengan laporan bulanan
dari kreditur.
19/02/2013 24