SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
DASAR-DASARDASAR-DASAR
PENGECEKAN KAINPENGECEKAN KAIN
UNTUK GARMENTUNTUK GARMENT
Panduan inspek kain pada
Garment
Standar inspeksi garment
- Pemeriksaan dilakukan pada semua lot 100%
- Penyimpanan dokumen dan sample biasanya dilakukan selama
2 tahun, dengan data terakhir produksi musim lalu lengkap dengan
hasil test fisik dan pengukuran warna menggunakan spektro
fotometer.
Four point sistem
Sistem four point digunakan untuk menentukan grade kain yang dapat diterima.
Persyaratan : batas max yang dapat diterima kain tenun / rajut
 Rata-rata dari total pengiriman : max 24 points / yds2
 Individual roll : max 28 points / yds2
Klasifikasi jenis cacat (segala arah)
 0 – 3 inch = 1 point
 3 – 6 inch = 2 point
 6 – 9 inch = 3 point
 > 9 inch = 4 point
 Max 4 point / yds2
dapat digunakan, tanpa memperhatikan ukuran cacat pada kain jika cacat dalam 1 yards
banyak.
 Untuk cacat sepanjang kain 4 point digunakan pada setiap yds2
 Semua lubang 4 point
Proses inspeksi
• Menandai cacat
Pihak pabrik dan pembeli harus sepakat dalam mengidentifikasi cacat, apakah tidak
akan ditandai, ditandai stiker, atau membuat ikatan pada pinggiran kain atau cara lain
yang disepakati bersama.
Dalam memberi cacat pada kain harus dilakukan secara hati-hati karena pada
beberapa item penandaan cacat bisa jadi menambah cacat dari yang ada.
• Pengukuran lebar / panjang
Pengukuran lebar harus dilakukan pada awal, tengah dan akhir setiap roll
• Variasi shading
konsistensi warna harus sama anatara roll to roll.
1. Warna / shadding selebar kain
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil produksi
dengan acuan warna / master colour.
Biasanya diukur menggunakan alat (CCM) yang menghasilkan nilai ΔE
Standar FPT untuk ΔE max 1,0
Pengecekan akhir kain@2014
2. Hand feel
Pengecekan ini umumnya dilakukan secara manual, sehingga
diperlukan kecermatan dalam menentukan kesesuaian pegangan kain
Adapun efek dari pegangan kaku atau halus tergantung dari obat /
chemical yang digunakan
Beberapa standar pengecekan kain
3. Skewing
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan
lebar kain (arah miring kanan atau kiri), jarak penyimpangan diukur
dalam satuan mm (milimeter).
Panjangkain
cb
a
d
% skew = 100(ab atau bd) / bc
4. Bowing
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan
lebar kain bentuk melengkung, jarak penyimpangan diukur dalam satuan
mm (milimeter).
D
BL
Hooked bow
D
BL
Bow
BL
D
D
Double bow
D
D
BL Double hooked bow
D
D
BL
Double reverse bow
% Bow = 100 (D / BL)
5. Density
Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur kerapatan benang pada kain,
karena hal ini akan berpengaruh terhadap pegangan kain (hand feel)
dan pantulan sinar pada warna.
Alat yang digunakan adalah densimeter, ada beberapa jenis denismeter
yaitu A, B, C, D, E sesuai dengan kerapatan benang yang diukur.
Toleransi untuk density adalah + 2 helai benang.
6. Lebar kain
Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur lebar kain agar seragam, jika
lebar kain berbeda akan berpengaruh terhadap density sehingga hand
feel pun akan berbeda.
ArahPanjangkain
7. Test water reppelent
Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan proses WR yang dilakukan
sudah baik atau belum, cara termudah pengetesan WR ini yaitu dengan
meneteskan air pada kain.
Jika air masih menetes disisi lain kain, berarti proses WR belum
sempurna.
8. Test luntur terhadap pencucian (washing fastness)
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain
saat dilakukan pencucian, umumnya pada warna-warna tua.
Pengetesan menggunakan mesin launder-o meter.
9. Test tahan gosokan (rubbing fastness)
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain
saat dilakukan penggosokan pada kain katun putih, umumnya pada
warna-warna tua.
Pengetesan menggunakan mesin crock meter.
10. Test slip jahitan (seam slippage)
Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui slip kain saat di jahit,
umumnya slip terdapat pada kain-kain tipis atau finishing menggunakan
silikon.
Panduan inspeksi kain untuk garment
Panduan inspeksi kain untuk garment
Panduan inspeksi kain untuk garment

More Related Content

What's hot

STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNISTANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNIroellys
 
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines Muhammad Mushtaq Mangat
 
Common Faults of weaving Process
Common Faults of weaving ProcessCommon Faults of weaving Process
Common Faults of weaving Processlutuf Ullah
 
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh Kumar
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh KumarYellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh Kumar
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh KumarLabeesh Kumar
 
Textile testing and quality control
Textile testing and quality controlTextile testing and quality control
Textile testing and quality controlFuad Ahmed
 
4 point system for Fabric Inspection
4 point system for Fabric Inspection4 point system for Fabric Inspection
4 point system for Fabric InspectionRaNa ALi HaiDer
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanjiaji indras
 
Quality control in the knitting process
Quality control in the knitting processQuality control in the knitting process
Quality control in the knitting processdrskathirrvelu
 
Basic Tests of Textile Fabric
Basic Tests of Textile FabricBasic Tests of Textile Fabric
Basic Tests of Textile FabricShabuz Biplob
 
Denim washing; Mechanical & Chemical methods
Denim washing; Mechanical & Chemical methodsDenim washing; Mechanical & Chemical methods
Denim washing; Mechanical & Chemical methodsUTSAVSHAH76
 
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...Khairul Bashar
 
Tests for Fabrics Dr.Ash
Tests for Fabrics Dr.AshTests for Fabrics Dr.Ash
Tests for Fabrics Dr.AshDr.S.Aishwariya
 

What's hot (20)

STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNISTANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
 
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines
Textile dyeing and finshing productivity improvements guidlines
 
Common Faults of weaving Process
Common Faults of weaving ProcessCommon Faults of weaving Process
Common Faults of weaving Process
 
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh Kumar
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh KumarYellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh Kumar
Yellowing of cotton fabric due to softners -by Labeesh Kumar
 
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatifAnalisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
 
Laporan pp 3
Laporan pp 3Laporan pp 3
Laporan pp 3
 
Celup poliester disperse pengaruh p h
Celup poliester   disperse pengaruh p hCelup poliester   disperse pengaruh p h
Celup poliester disperse pengaruh p h
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
Textile testing and quality control
Textile testing and quality controlTextile testing and quality control
Textile testing and quality control
 
4 point system for Fabric Inspection
4 point system for Fabric Inspection4 point system for Fabric Inspection
4 point system for Fabric Inspection
 
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang KanjiBu Ainur - Proses Hilang Kanji
Bu Ainur - Proses Hilang Kanji
 
Lap 8. cap bo
Lap 8. cap boLap 8. cap bo
Lap 8. cap bo
 
Quality control in the knitting process
Quality control in the knitting processQuality control in the knitting process
Quality control in the knitting process
 
Defects in dyeing and printing
Defects in dyeing and printingDefects in dyeing and printing
Defects in dyeing and printing
 
Basic Tests of Textile Fabric
Basic Tests of Textile FabricBasic Tests of Textile Fabric
Basic Tests of Textile Fabric
 
Dyeing Quality control
Dyeing Quality controlDyeing Quality control
Dyeing Quality control
 
Denim washing; Mechanical & Chemical methods
Denim washing; Mechanical & Chemical methodsDenim washing; Mechanical & Chemical methods
Denim washing; Mechanical & Chemical methods
 
Textile testing
Textile testingTextile testing
Textile testing
 
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...
Analysis of sewing section efficiency by using time study technique in Appare...
 
Tests for Fabrics Dr.Ash
Tests for Fabrics Dr.AshTests for Fabrics Dr.Ash
Tests for Fabrics Dr.Ash
 

Viewers also liked

ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....septia nuraini
 
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfYasir Partomo
 
CURRICULUM VITAE - QUIZ
CURRICULUM VITAE - QUIZCURRICULUM VITAE - QUIZ
CURRICULUM VITAE - QUIZroellys
 
La Pugliese | Analisis territorial
La Pugliese | Analisis territorialLa Pugliese | Analisis territorial
La Pugliese | Analisis territorialDr_cristiang
 
Ideologías políticas
Ideologías políticasIdeologías políticas
Ideologías políticasanahi anahikb
 
Expo1 adm finac-p
Expo1 adm finac-pExpo1 adm finac-p
Expo1 adm finac-pPaola Cruz
 
Geografia
GeografiaGeografia
Geografia980526
 
Ejercicio2.carlos lozano
Ejercicio2.carlos lozanoEjercicio2.carlos lozano
Ejercicio2.carlos lozanoCarlos Lozano
 
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58NööNuy Nãtchåwàkôrn
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015Muhammad Pandu Wong
 
Tgs ppt
Tgs pptTgs ppt
Tgs pptzeea
 

Viewers also liked (20)

ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
 
Anyaman kain tenun
Anyaman kain tenunAnyaman kain tenun
Anyaman kain tenun
 
Alat tenun
Alat tenunAlat tenun
Alat tenun
 
Tenun
TenunTenun
Tenun
 
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
 
Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2
 
CURRICULUM VITAE - QUIZ
CURRICULUM VITAE - QUIZCURRICULUM VITAE - QUIZ
CURRICULUM VITAE - QUIZ
 
La Pugliese | Analisis territorial
La Pugliese | Analisis territorialLa Pugliese | Analisis territorial
La Pugliese | Analisis territorial
 
Ideologías políticas
Ideologías políticasIdeologías políticas
Ideologías políticas
 
Ejemplo de estudio de mercado
Ejemplo de estudio de mercadoEjemplo de estudio de mercado
Ejemplo de estudio de mercado
 
Expo1 adm finac-p
Expo1 adm finac-pExpo1 adm finac-p
Expo1 adm finac-p
 
Missd
MissdMissd
Missd
 
Geografia
GeografiaGeografia
Geografia
 
Ejercicio2.carlos lozano
Ejercicio2.carlos lozanoEjercicio2.carlos lozano
Ejercicio2.carlos lozano
 
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58
ตัวอย่างชิ้นงาน P5 2-58
 
cvnophotoA
cvnophotoAcvnophotoA
cvnophotoA
 
Proyecto de vida
Proyecto de vidaProyecto de vida
Proyecto de vida
 
Preguntas deider
Preguntas deiderPreguntas deider
Preguntas deider
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
 
Tgs ppt
Tgs pptTgs ppt
Tgs ppt
 

Similar to Panduan inspeksi kain untuk garment (16)

Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuanLap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuan
 
Lap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuanLap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuan
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutanLap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
 
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutanLap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Campur
CampurCampur
Campur
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
Campur
CampurCampur
Campur
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetesLap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
 
Storyboard kel 3
Storyboard kel 3Storyboard kel 3
Storyboard kel 3
 
Eval 1
Eval 1Eval 1
Eval 1
 
Storybord
StorybordStorybord
Storybord
 

More from roellys

SNI AWARD
SNI AWARD SNI AWARD
SNI AWARD roellys
 
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasa
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasaKriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasa
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasaroellys
 
TEXTILE COMPETENCY TEAM
TEXTILE COMPETENCY TEAMTEXTILE COMPETENCY TEAM
TEXTILE COMPETENCY TEAMroellys
 
STANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TESTSTANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TESTroellys
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Adminroellys
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukumroellys
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realeseroellys
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013roellys
 
Materi pelatihan smm.supervisor
Materi pelatihan smm.supervisorMateri pelatihan smm.supervisor
Materi pelatihan smm.supervisorroellys
 

More from roellys (9)

SNI AWARD
SNI AWARD SNI AWARD
SNI AWARD
 
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasa
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasaKriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasa
Kriteria penilaian sni award 2016 organisasi kecil barang dan jasa
 
TEXTILE COMPETENCY TEAM
TEXTILE COMPETENCY TEAMTEXTILE COMPETENCY TEAM
TEXTILE COMPETENCY TEAM
 
STANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TESTSTANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TEST
 
Biz Admin
Biz AdminBiz Admin
Biz Admin
 
Sumber hukum
Sumber hukumSumber hukum
Sumber hukum
 
Berita dan press realese
Berita dan press realeseBerita dan press realese
Berita dan press realese
 
Notulen juli2013
Notulen juli2013Notulen juli2013
Notulen juli2013
 
Materi pelatihan smm.supervisor
Materi pelatihan smm.supervisorMateri pelatihan smm.supervisor
Materi pelatihan smm.supervisor
 

Panduan inspeksi kain untuk garment

  • 2. Panduan inspek kain pada Garment Standar inspeksi garment - Pemeriksaan dilakukan pada semua lot 100% - Penyimpanan dokumen dan sample biasanya dilakukan selama 2 tahun, dengan data terakhir produksi musim lalu lengkap dengan hasil test fisik dan pengukuran warna menggunakan spektro fotometer.
  • 3. Four point sistem Sistem four point digunakan untuk menentukan grade kain yang dapat diterima. Persyaratan : batas max yang dapat diterima kain tenun / rajut  Rata-rata dari total pengiriman : max 24 points / yds2  Individual roll : max 28 points / yds2 Klasifikasi jenis cacat (segala arah)  0 – 3 inch = 1 point  3 – 6 inch = 2 point  6 – 9 inch = 3 point  > 9 inch = 4 point  Max 4 point / yds2 dapat digunakan, tanpa memperhatikan ukuran cacat pada kain jika cacat dalam 1 yards banyak.  Untuk cacat sepanjang kain 4 point digunakan pada setiap yds2  Semua lubang 4 point
  • 4. Proses inspeksi • Menandai cacat Pihak pabrik dan pembeli harus sepakat dalam mengidentifikasi cacat, apakah tidak akan ditandai, ditandai stiker, atau membuat ikatan pada pinggiran kain atau cara lain yang disepakati bersama. Dalam memberi cacat pada kain harus dilakukan secara hati-hati karena pada beberapa item penandaan cacat bisa jadi menambah cacat dari yang ada. • Pengukuran lebar / panjang Pengukuran lebar harus dilakukan pada awal, tengah dan akhir setiap roll • Variasi shading konsistensi warna harus sama anatara roll to roll.
  • 5. 1. Warna / shadding selebar kain Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil produksi dengan acuan warna / master colour. Biasanya diukur menggunakan alat (CCM) yang menghasilkan nilai ΔE Standar FPT untuk ΔE max 1,0 Pengecekan akhir kain@2014 2. Hand feel Pengecekan ini umumnya dilakukan secara manual, sehingga diperlukan kecermatan dalam menentukan kesesuaian pegangan kain Adapun efek dari pegangan kaku atau halus tergantung dari obat / chemical yang digunakan Beberapa standar pengecekan kain
  • 6. 3. Skewing Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan lebar kain (arah miring kanan atau kiri), jarak penyimpangan diukur dalam satuan mm (milimeter). Panjangkain cb a d % skew = 100(ab atau bd) / bc
  • 7. 4. Bowing Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya penyimpangan lebar kain bentuk melengkung, jarak penyimpangan diukur dalam satuan mm (milimeter). D BL Hooked bow D BL Bow BL D D Double bow D D BL Double hooked bow D D BL Double reverse bow % Bow = 100 (D / BL)
  • 8. 5. Density Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur kerapatan benang pada kain, karena hal ini akan berpengaruh terhadap pegangan kain (hand feel) dan pantulan sinar pada warna. Alat yang digunakan adalah densimeter, ada beberapa jenis denismeter yaitu A, B, C, D, E sesuai dengan kerapatan benang yang diukur. Toleransi untuk density adalah + 2 helai benang.
  • 9. 6. Lebar kain Pengecekan ini dilakukan untuk mengukur lebar kain agar seragam, jika lebar kain berbeda akan berpengaruh terhadap density sehingga hand feel pun akan berbeda. ArahPanjangkain
  • 10. 7. Test water reppelent Pengecekan ini dilakukan untuk memastikan proses WR yang dilakukan sudah baik atau belum, cara termudah pengetesan WR ini yaitu dengan meneteskan air pada kain. Jika air masih menetes disisi lain kain, berarti proses WR belum sempurna. 8. Test luntur terhadap pencucian (washing fastness) Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain saat dilakukan pencucian, umumnya pada warna-warna tua. Pengetesan menggunakan mesin launder-o meter.
  • 11. 9. Test tahan gosokan (rubbing fastness) Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui kelunturan (staining) kain saat dilakukan penggosokan pada kain katun putih, umumnya pada warna-warna tua. Pengetesan menggunakan mesin crock meter. 10. Test slip jahitan (seam slippage) Pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui slip kain saat di jahit, umumnya slip terdapat pada kain-kain tipis atau finishing menggunakan silikon.