SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PITA TIRAS

I. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Mengetahui apa yang dimaksud kekuatan kain, terdiri dari apa saja kekuatan kain, alat yang
digunakan untuk pengujian, macam-macam cara pengujian kekuatan kain, dan kegunaan
konstruksi kain tenun.
TUJUAN
Mampu melakukan pengujian kekuatan tarik dan mulur kain cara pita tiras.
Mampu menggunakan alat pengujian (dinamometer).
Mampu menganalisis hasil pengujian.
II. TEORI DASAR
Kekuatan kain dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :
Kekuatan tarik kain
Kekuatan sobek kain
Kekuatan jebol kain
Kekuatan Tarik Dan Mulur Kain
Kekuatan tarik kain adalah beban maksimal yang dapat ditahan suatu contoh uji kain
hingga kain tersebut putus, sedangkan mulur kain adalah penambahan panjang kain pada
saat kain putus, dibandingkan dengan panjang kain semula dinyatakan dalam persen.
Kekuatan tarik digunakan untuk kain tenun. Kekuatan tarik kain dapat diuji dengan tiga cara,
yaitu Pengujian Cara Cekau, Pengujian Cara Pita Tiras, Dan Pengujian Cara Pita Potong.

Pengujian Cara Pita Tiras
Pengujian cara pita tiras (jalur urai) bias dilakukan dengan ukuran contoh uji 3 cm x 20
cm ditiras menjadi 2,5 cm x 20 cm, atau 6 cm x 20 cm ditiras menjadi 5 cm x 20 cm. Cara ini
umumnya dipakai untuk kain yang tidak dilapisi dengan kata lain kain yang mudah diurai.
Pengujian kekuatan tarik dengan pita tiras pada saat terjadi penarikan benang pada bagian
tengah kain yang mengalami tarikan, sedangkan benang yang terdapat pada kedua sisi kain
hanya mengalami tarikan yang kecil. Hal ini terjadi karena contoh uji yang telah diurai tidak
ada jalinan yang memegang benang pada sisi kain, maka pada saat beban bertambah
benang-benang sisi kain hanya hilang keritingnya saja, baru setelah bagian tengah putus
benang pada bagian pinggir kain putus. Pengujian kekuatan cara pita tiras selalu
menghasilkan kekuatan tarik yang lebih rendah dari cara cekau namun masih lebih tinggi dari
cara pita potong.
III. PRAKTIKUM
1. Peralatan
Mesin penguji kekuatan tarik dengan spesifikasi :
Kecepatan penarikan

= 30 ± 1 cm per menit

Beban

= 50, 100, 250 kg

Jenis

= ayunan

Penggerak

= motor atau tangan

Waktu putus

= 20 ± 3 detik setelah penarikan

Jarak jepit

= 7 cm

Ukuran penjepit

= 5 cm x 2,5 cm

Ukuran contoh uji

= 3 cm x 20 cm

Gunting
Jarum
2. Persiapan Contoh Uji
Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian.
Potong kain dengan ukuran 3,5 cm x 20 cm atau (2,5 cm + 20 helai benang) x 20 cm
(mana yang lebih lebar yang dipilih), kemudian ditiras menjadi 2,5 cm x 20 cm
sebanyak 5 helai arah lusi dan 5 helai arah pakan.
3. Cara Pengujian
Pengujian Kekuatan Tarik Kering
Jepit contoh uji simetris pada jepitan atas, dengan arah bagian panjang searah
dengan arah tarikan.
Beri tegangan awal pada contoh uji sebesar 170 gram, kemudian jepit simetris
pada jepitan bawah.
Jalankan mesin hingga contoh uji putus.
Hentikan mesin saat contoh uji putus, kemudian baca besarnya kekuatan tarik
pada skala.
Ulangi pengujian hingga 5 kali pengujian dan apabila contoh uji putus pada
penjepit pengujian harus diulangi.
Pengujian Kekuatan Tarik basah
Contoh uji yang telah siap kemudian dibenamkan dalam air suling

yang

mengandung tidak lebih dari 0,05 % zat pembasah non-ion,pada suhu kamar
hingga benar-benar basah.
Pengujian selanjutnya sama seperti diatas, dengan catatan pengujian harus sudah
selesai dalam 2 menit setelah contoh uji diambil dari air.
PENGUJIAN DAYA TEMBUS UDARA KAIN

I. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Memiliki kemampuan untuk menguji sifat kain yang berhubungan dengan rongga udara dan
mengetahui apa yang dimaksud daya tembus udara, alat yang digunakan untuk pengujian,
macam-macam cara pengujiannya dan kegunaan pengujiannya.
TUJUAN
Mampu melakukan pengujian daya tembus udara pada kain.
Mampu menggunakan alat pengujian (air permeability tester).
Mampu menganalisis hasil pengujian.
II. TEORI DASAR
Daya tembus udara penting untuk diuji karena susunan dari kain terdiri dari benangbenang dan benang-benang terdiri dari serat-serat, maka bagian dari volume suatu kain
sebenarnya terdiri dari rongga udara. Jumlah ukuran dandistribusi dari ruang tersebut sangat
mempengaruhi sifat-sifat dari kain, seperti kehangatan dan perlindungan terhadap angin dan
hujan serta efisiensi dari penyaringan dari kain-kain untuk industry. Contoh kain untuk
kantong-kantong vacuum cleaner harus mudah dilalui udara tetapi mencegah masuknya
kotoran. Meskipun jumlah ruang udara dari dua macam kain sama, akan tetapi mungkin saja
kain yang satu lebih sukar dilalui udara dari pada kain yang lain dan karenanya akan lebih
hangat dipakai.
Ada dua istilah yang berhubungan dengan ruang udara padakain,yaitu :
Daya tembus udara (air permeability)
Rongga udara (air porosity)

Daya tembus udara adalah laju aliran udara yang melewati suatu kain, dimana tekanan
pada kedua permukaan kain berbeda. Daya tembus udara dinyatakan dengan volume udara
(cm3) yang mengalir per satuan waktu (detik) melalui luas permukaan kain tertentu (cm 2) pada
perbedaan tekanan udara tertentu pada kedua permukaan kain. Sedangkan rongga udara
adalah untuk menyatakan berapa persentase volume udara dalam kain terhadap volume
keseluruhan kain tersebut.
III. PRAKTIKUM
1. Peralatan
Alat uji daya tembus udara (air permeability) yang dilengkapi dengan :
Pemegang contoh uji dengan luas lubang tertentu.
Kipas penghisap untuk mengalirkan udara.
Manometer tegak (manometer air).
Incline manometer (manometer minyak).
Pengatur besarnya tekanan udara yang melalui contoh uji.
Skala untuk mencatat hasilnya.
Orifice sebanyak 8 buah dengan kapasitas daya tembus udara sebagai berikut :

Tabel Diameter Orifice dan Besarnya DTU
Diameter Orifice

Daya Tembus Udara (cm3/detik/cm2)

(mm)

h (harga minimal)

H (harga maksimal)

2

4,0

11,4

3

9,3

26,6

4

20,0

58,0

5

32,0

91,0

6

40,0

113,0

8

72,0

197,0

11

137,0

375,0

16

292,0

794,0

2. Persiapan Contoh Uji
Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian.
Jumlah pengujian adalah n = 0,154 x CV (%) atau jika tidak diketahui CV-nya n= 7.

3. Cara Pengujian
Letakkan mesin uji pada meja atur agar letaknya benar-benar horizontal.
Isi penampung air dengan air suling sehingga manometer air menunjukkan skala nol
(0) dan atur letak manometer agar benar-benar tegak.
Isi penampung minyak dengan minyak khusus dengan berat jenis 0,834 sehingga
manometer minyak menunjukkan skala nol (0).
Pasang contoh uji pada lubang tempat contoh uji, dijepit dengan cincin yang sesuai
sehingga kain cukup tegang dan kemudian lubang ditutup.
Pasang orifice terpilih yang cocok untuk kain tersebut sehingga angka pada
manometer air berada diantara 4 – 14.
Hubungkan alat melalui Rheostat ke sumber listrik dan kemudian kipas penghisap
dijalankan.
Atur Rheostat agar tekanan udara sesuai dengan tekanan 12,7 mm (0,5 inci) air
dengan indikator baca pada manometer minyak menunjukkan skala 0,5 dan tetap.
Baca manometer air dan hitung harga daya tembus udara dengan rumus :

X = h + harga manometer air – 2
15 – 2

x (H – h) x 0,508

(cm3/detik/cm2)
DAFTAR PUSTAKA

N.M. Susyami Hitariat, Widayat, Totong. 2005. Bahan Ajar Praktek Evaluasi Tekstil
III (Evaluasi Kain). Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut Teknologi
Tekstil.

Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung :
Institut Teknologi Tekstil.

More Related Content

What's hot (8)

Uji dimensi
Uji dimensiUji dimensi
Uji dimensi
 
pengujian lentur
pengujian lenturpengujian lentur
pengujian lentur
 
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetesLap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
 
Metode pengujian kuat lentur beton
Metode pengujian kuat  lentur beton Metode pengujian kuat  lentur beton
Metode pengujian kuat lentur beton
 
Uji tarik rayon
Uji tarik rayonUji tarik rayon
Uji tarik rayon
 
Lap 5. uji tahan api
Lap 5. uji tahan apiLap 5. uji tahan api
Lap 5. uji tahan api
 
STANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TESTSTANDARD FOR TEST
STANDARD FOR TEST
 
Evaluasi tablet
Evaluasi tabletEvaluasi tablet
Evaluasi tablet
 

Similar to Lap 4. pita tiras & dy tembus udara

SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Textile fabrics analysis
Textile fabrics analysisTextile fabrics analysis
Textile fabrics analysisroellys
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporanUmi Umaroh
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushingFathur Rozaq
 
Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)LukmanLaaTahzaan1
 
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...Rama Prangeta
 

Similar to Lap 4. pita tiras & dy tembus udara (20)

Campur
CampurCampur
Campur
 
Lap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorfLap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorf
 
Lap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuanLap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuan
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutanLap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Lap 5. uji tahan api
Lap 5. uji tahan apiLap 5. uji tahan api
Lap 5. uji tahan api
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetesLap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
 
Eval 1
Eval 1Eval 1
Eval 1
 
Textile fabrics analysis
Textile fabrics analysisTextile fabrics analysis
Textile fabrics analysis
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
Pertenunan
PertenunanPertenunan
Pertenunan
 
laporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushinglaporan modul 1- kominusi - crushing
laporan modul 1- kominusi - crushing
 
Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)Presentationdd101 edit 1 (1)
Presentationdd101 edit 1 (1)
 
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
Pengaruh panjang serat_terhadap_kekuatan_impak_komposit_enceng_gondok_dengan_...
 
Lap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilhamLap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilham
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Lap 4. pita tiras & dy tembus udara

  • 1. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PITA TIRAS I. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Mengetahui apa yang dimaksud kekuatan kain, terdiri dari apa saja kekuatan kain, alat yang digunakan untuk pengujian, macam-macam cara pengujian kekuatan kain, dan kegunaan konstruksi kain tenun. TUJUAN Mampu melakukan pengujian kekuatan tarik dan mulur kain cara pita tiras. Mampu menggunakan alat pengujian (dinamometer). Mampu menganalisis hasil pengujian. II. TEORI DASAR Kekuatan kain dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu : Kekuatan tarik kain Kekuatan sobek kain Kekuatan jebol kain Kekuatan Tarik Dan Mulur Kain Kekuatan tarik kain adalah beban maksimal yang dapat ditahan suatu contoh uji kain hingga kain tersebut putus, sedangkan mulur kain adalah penambahan panjang kain pada saat kain putus, dibandingkan dengan panjang kain semula dinyatakan dalam persen. Kekuatan tarik digunakan untuk kain tenun. Kekuatan tarik kain dapat diuji dengan tiga cara, yaitu Pengujian Cara Cekau, Pengujian Cara Pita Tiras, Dan Pengujian Cara Pita Potong. Pengujian Cara Pita Tiras Pengujian cara pita tiras (jalur urai) bias dilakukan dengan ukuran contoh uji 3 cm x 20 cm ditiras menjadi 2,5 cm x 20 cm, atau 6 cm x 20 cm ditiras menjadi 5 cm x 20 cm. Cara ini umumnya dipakai untuk kain yang tidak dilapisi dengan kata lain kain yang mudah diurai. Pengujian kekuatan tarik dengan pita tiras pada saat terjadi penarikan benang pada bagian tengah kain yang mengalami tarikan, sedangkan benang yang terdapat pada kedua sisi kain hanya mengalami tarikan yang kecil. Hal ini terjadi karena contoh uji yang telah diurai tidak ada jalinan yang memegang benang pada sisi kain, maka pada saat beban bertambah
  • 2. benang-benang sisi kain hanya hilang keritingnya saja, baru setelah bagian tengah putus benang pada bagian pinggir kain putus. Pengujian kekuatan cara pita tiras selalu menghasilkan kekuatan tarik yang lebih rendah dari cara cekau namun masih lebih tinggi dari cara pita potong. III. PRAKTIKUM 1. Peralatan Mesin penguji kekuatan tarik dengan spesifikasi : Kecepatan penarikan = 30 ± 1 cm per menit Beban = 50, 100, 250 kg Jenis = ayunan Penggerak = motor atau tangan Waktu putus = 20 ± 3 detik setelah penarikan Jarak jepit = 7 cm Ukuran penjepit = 5 cm x 2,5 cm Ukuran contoh uji = 3 cm x 20 cm Gunting Jarum 2. Persiapan Contoh Uji Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian. Potong kain dengan ukuran 3,5 cm x 20 cm atau (2,5 cm + 20 helai benang) x 20 cm (mana yang lebih lebar yang dipilih), kemudian ditiras menjadi 2,5 cm x 20 cm sebanyak 5 helai arah lusi dan 5 helai arah pakan. 3. Cara Pengujian Pengujian Kekuatan Tarik Kering Jepit contoh uji simetris pada jepitan atas, dengan arah bagian panjang searah dengan arah tarikan. Beri tegangan awal pada contoh uji sebesar 170 gram, kemudian jepit simetris pada jepitan bawah. Jalankan mesin hingga contoh uji putus. Hentikan mesin saat contoh uji putus, kemudian baca besarnya kekuatan tarik pada skala.
  • 3. Ulangi pengujian hingga 5 kali pengujian dan apabila contoh uji putus pada penjepit pengujian harus diulangi. Pengujian Kekuatan Tarik basah Contoh uji yang telah siap kemudian dibenamkan dalam air suling yang mengandung tidak lebih dari 0,05 % zat pembasah non-ion,pada suhu kamar hingga benar-benar basah. Pengujian selanjutnya sama seperti diatas, dengan catatan pengujian harus sudah selesai dalam 2 menit setelah contoh uji diambil dari air.
  • 4. PENGUJIAN DAYA TEMBUS UDARA KAIN I. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Memiliki kemampuan untuk menguji sifat kain yang berhubungan dengan rongga udara dan mengetahui apa yang dimaksud daya tembus udara, alat yang digunakan untuk pengujian, macam-macam cara pengujiannya dan kegunaan pengujiannya. TUJUAN Mampu melakukan pengujian daya tembus udara pada kain. Mampu menggunakan alat pengujian (air permeability tester). Mampu menganalisis hasil pengujian. II. TEORI DASAR Daya tembus udara penting untuk diuji karena susunan dari kain terdiri dari benangbenang dan benang-benang terdiri dari serat-serat, maka bagian dari volume suatu kain sebenarnya terdiri dari rongga udara. Jumlah ukuran dandistribusi dari ruang tersebut sangat mempengaruhi sifat-sifat dari kain, seperti kehangatan dan perlindungan terhadap angin dan hujan serta efisiensi dari penyaringan dari kain-kain untuk industry. Contoh kain untuk kantong-kantong vacuum cleaner harus mudah dilalui udara tetapi mencegah masuknya kotoran. Meskipun jumlah ruang udara dari dua macam kain sama, akan tetapi mungkin saja kain yang satu lebih sukar dilalui udara dari pada kain yang lain dan karenanya akan lebih hangat dipakai. Ada dua istilah yang berhubungan dengan ruang udara padakain,yaitu : Daya tembus udara (air permeability) Rongga udara (air porosity) Daya tembus udara adalah laju aliran udara yang melewati suatu kain, dimana tekanan pada kedua permukaan kain berbeda. Daya tembus udara dinyatakan dengan volume udara (cm3) yang mengalir per satuan waktu (detik) melalui luas permukaan kain tertentu (cm 2) pada perbedaan tekanan udara tertentu pada kedua permukaan kain. Sedangkan rongga udara adalah untuk menyatakan berapa persentase volume udara dalam kain terhadap volume keseluruhan kain tersebut.
  • 5. III. PRAKTIKUM 1. Peralatan Alat uji daya tembus udara (air permeability) yang dilengkapi dengan : Pemegang contoh uji dengan luas lubang tertentu. Kipas penghisap untuk mengalirkan udara. Manometer tegak (manometer air). Incline manometer (manometer minyak). Pengatur besarnya tekanan udara yang melalui contoh uji. Skala untuk mencatat hasilnya. Orifice sebanyak 8 buah dengan kapasitas daya tembus udara sebagai berikut : Tabel Diameter Orifice dan Besarnya DTU Diameter Orifice Daya Tembus Udara (cm3/detik/cm2) (mm) h (harga minimal) H (harga maksimal) 2 4,0 11,4 3 9,3 26,6 4 20,0 58,0 5 32,0 91,0 6 40,0 113,0 8 72,0 197,0 11 137,0 375,0 16 292,0 794,0 2. Persiapan Contoh Uji Kondisikan kain yang akan diuji dalam ruangan standar pengujian. Jumlah pengujian adalah n = 0,154 x CV (%) atau jika tidak diketahui CV-nya n= 7. 3. Cara Pengujian Letakkan mesin uji pada meja atur agar letaknya benar-benar horizontal. Isi penampung air dengan air suling sehingga manometer air menunjukkan skala nol (0) dan atur letak manometer agar benar-benar tegak. Isi penampung minyak dengan minyak khusus dengan berat jenis 0,834 sehingga manometer minyak menunjukkan skala nol (0).
  • 6. Pasang contoh uji pada lubang tempat contoh uji, dijepit dengan cincin yang sesuai sehingga kain cukup tegang dan kemudian lubang ditutup. Pasang orifice terpilih yang cocok untuk kain tersebut sehingga angka pada manometer air berada diantara 4 – 14. Hubungkan alat melalui Rheostat ke sumber listrik dan kemudian kipas penghisap dijalankan. Atur Rheostat agar tekanan udara sesuai dengan tekanan 12,7 mm (0,5 inci) air dengan indikator baca pada manometer minyak menunjukkan skala 0,5 dan tetap. Baca manometer air dan hitung harga daya tembus udara dengan rumus : X = h + harga manometer air – 2 15 – 2 x (H – h) x 0,508 (cm3/detik/cm2)
  • 7. DAFTAR PUSTAKA N.M. Susyami Hitariat, Widayat, Totong. 2005. Bahan Ajar Praktek Evaluasi Tekstil III (Evaluasi Kain). Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.