SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Konstruksi tenunan bahan tekstil
Oleh : Septia Nur’aini
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi konstruksi tenunan bahan
tekstil, peserta didik akan dapat :
• 3.2.1.Menjelaskan pengertian konstruksi tenunan bahan
tekstil dengan tepat dan benar.
• 3.2.2.Menjelaskan jenis-jenis konstruksi tenunan bahan
tekstil dengan tepat dan benar.
• 3.2.3 Menjelaskan cirri-ciri dari setiap jenis tenunan
bahan tekstil dengan tepat dan benar
Pengertian tenun
Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang
dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu
dengan menggabungkan benang secara memanjang dan
melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang
lungsi dan pakan secara bergantian.
Benang lungsi
• Benang lungsi disusun sejajar (biasanya memanjang)
dan tidak bergerak (terikat di kedua ujungnya), yang
padanya benang pakan diselipkan. Sebelum menenun
dilakukan penghanian, yakni memasang benang-benang
lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun
sesuai lebar kain yang diingini.
Benang
pakan
Sedangkan benang pakan adalah benang yang
dimasukkan melintang pada benang lungsinketika
menenun kain. Benang pakan digerakkan oleh tangan
(pada ATBM) atau oleh mesin, dan diselipkan di sela-
sela benang-benang lungsin. Benang pakan biasanya
digulung lalu gulungan ini digerakkan di antara pakan
yang dapat dinaik-turunkan.
Jenis konstruksi tenunan bahan
tekstil
• Jenis konstruksi tenunan bahan tekstil
pada dasarnya dibagi menjadi 3 , yaitu :
Tenunan silang polos
Tenunan silang kepar
Tenunan silang satin
Tenunan silang polos
• Tenunan polos
merupakan corak
tenun yang paling
sederhana, yaitu
masing-masing
dengan sebuah
benang lusi dan
benang pakan naik
turun bergantian dan
saling menyilang
Tenunan polos dapat
dikategorikan sebagai jenis
tenunan yang paling tua,
paling sederhana, dan
paling banyak dipakai
dalam pembuatan kain.
Nama lain dari tenunan ini
adalah tenunan blacu, plat,
tabby, taffeta, dan plain.
Ciri-ciri tenunan silang polos
-Benang lusi dan benang pakan pada anyaman ini
bekerja dengan skema satu naik dan satu turun secara
bergantian dan saling menyilang.
- Anyaman polos untuk kain padat biasanya
menggunakan benang pakan yang lebih besar dan kasar
dari pada benang lungsinya.
- Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang jarang
dan tipis.
Tenunan silang kepar
Kharakteristik dari tenunan
kepar adalah benang pakan
menyilang di bawah benang
lusi, silih berganti. Pada
tenun kepar titik pertemuan
antara lusi dan pakan
berjalan miring pada
tenunannya.
Nama lain dari anyaman kepar yang banyak digunakan
yaitu berupa twill (USA), drill (inggris), koper (jerman).
Ciri-ciri tenunan silang kepar
• Pada tenun kepar titik pertemuan antara lusi dan pakan
berjalan miring.
• Pada tenunannya membentuk sudut 45 derajat
terhadap garis horisontal.
• Tampilan kain pada permukaan atas dan bawahnya
berlainan.
Tenunan silang satin
• Pada tenunan satin , titik
temu antara benang lusi
dan pakan dibuat sedikit
mungkin dan lagi pula titik
temu harus dihamburkan
dan dibuka terus menerus
sehingga seolah-olah
hanya benang lusi saja
atau benang pakan saja
yang mengapung di atas
permukaan kain.
• Dalam dunia tekstil satin dapat digunakan untuk
mendeskripsikan bahan kain yang dibuat dari benang
filamen sutera atau sintetis.
Ciri-ciri tenunan satin
- Tenunan satin hanya menonjolkan salah satu efek
pada permukaan kain, yaitu efek lusi atau efek pakan.
Tenunan satin dengan efek lusi dikenal dengan nama
satin lusi, sedangkan anyaman satin dengan efek pakan
biasa disebut sebagai satin pakan.
- Tenunan satin dapat digunakan pada semua jenis
kain dengan kontruksi padat, tetapi kurang sesuai jika
digunakan untuk kain dengan kontruksi terbuka atau
jarang.
- Titik-titik silang pada tenunan satin letaknya tersebar
dan tidak bersinggungan satu sama lain.
• Tugas !
Cari dan kelompokanlah berbagai macam bahan tekstil
yang termasuk dalam 3 jenis konstruksi tenunan dasar
bahan tekstil!
Ketentuan :
satu jenis minimal 2 bahan tekstil yang berbeda , ukuran
kain 10x10cm

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-20155. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
5. laporan-atbm-dobby-12-mei-2015
 
Tenun
TenunTenun
Tenun
 
Sistem penomoran benang
Sistem penomoran benangSistem penomoran benang
Sistem penomoran benang
 
FABRIC STRUCTURE PART 3
FABRIC STRUCTURE PART 3FABRIC STRUCTURE PART 3
FABRIC STRUCTURE PART 3
 
Compound needle warp knitted machine
Compound needle warp knitted machineCompound needle warp knitted machine
Compound needle warp knitted machine
 
Effect of machine parameters on knit fabric specifications
Effect of machine parameters on knit fabric specificationsEffect of machine parameters on knit fabric specifications
Effect of machine parameters on knit fabric specifications
 
WRAP AND FRICTION SPINNING SYSTEM
WRAP AND FRICTION SPINNING SYSTEMWRAP AND FRICTION SPINNING SYSTEM
WRAP AND FRICTION SPINNING SYSTEM
 
Knitting Technology | Study On Knitting Technology | Sweater/ V-bed Flat Knit...
Knitting Technology | Study On Knitting Technology | Sweater/ V-bed Flat Knit...Knitting Technology | Study On Knitting Technology | Sweater/ V-bed Flat Knit...
Knitting Technology | Study On Knitting Technology | Sweater/ V-bed Flat Knit...
 
Single jersey
Single jerseySingle jersey
Single jersey
 
Types of Knit fabric
Types of Knit fabricTypes of Knit fabric
Types of Knit fabric
 
Study on Hand Sock Circular Knitting Machine
Study on Hand Sock Circular Knitting MachineStudy on Hand Sock Circular Knitting Machine
Study on Hand Sock Circular Knitting Machine
 
Faults in the Knitted Fabrics
Faults in the Knitted FabricsFaults in the Knitted Fabrics
Faults in the Knitted Fabrics
 
Unconventional method of weft insertion
Unconventional method of weft insertionUnconventional method of weft insertion
Unconventional method of weft insertion
 
Introduction of modern loom
Introduction of modern loomIntroduction of modern loom
Introduction of modern loom
 
Tecnology of textile manufacturing sunil
Tecnology of textile manufacturing  sunilTecnology of textile manufacturing  sunil
Tecnology of textile manufacturing sunil
 
Gambar jeratan
Gambar jeratanGambar jeratan
Gambar jeratan
 
Lap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilhamLap.pemintalan ilham
Lap.pemintalan ilham
 
Eval 1
Eval 1Eval 1
Eval 1
 
Special Yarns
Special YarnsSpecial Yarns
Special Yarns
 

Viewers also liked

Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Yasir Partomo
 
Tgs ppt
Tgs pptTgs ppt
Tgs ppt
zeea
 
Tenunan
TenunanTenunan
Tenunan
nike
 

Viewers also liked (20)

Textile fabrics analysis
Textile fabrics analysisTextile fabrics analysis
Textile fabrics analysis
 
Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2
 
Alat tenun
Alat tenunAlat tenun
Alat tenun
 
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNISTANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
 
PERKEMBANGAN MODE BUSANA
PERKEMBANGAN MODE BUSANAPERKEMBANGAN MODE BUSANA
PERKEMBANGAN MODE BUSANA
 
RUPA DASAR 1 bagian 1
RUPA DASAR 1 bagian 1RUPA DASAR 1 bagian 1
RUPA DASAR 1 bagian 1
 
Kriya Seni Tekstil
Kriya Seni TekstilKriya Seni Tekstil
Kriya Seni Tekstil
 
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
 
Tgs ppt
Tgs pptTgs ppt
Tgs ppt
 
Tekstil dasar
Tekstil dasarTekstil dasar
Tekstil dasar
 
Handbook Kria Tekstil | Jilid 1
Handbook Kria Tekstil | Jilid 1Handbook Kria Tekstil | Jilid 1
Handbook Kria Tekstil | Jilid 1
 
Tenunan
TenunanTenunan
Tenunan
 
Kewirausahaan
KewirausahaanKewirausahaan
Kewirausahaan
 
Kerajinan bahan keras
Kerajinan bahan kerasKerajinan bahan keras
Kerajinan bahan keras
 
Presentasi Kewirausahaan-Kerajinan Bahan Keras
Presentasi Kewirausahaan-Kerajinan Bahan KerasPresentasi Kewirausahaan-Kerajinan Bahan Keras
Presentasi Kewirausahaan-Kerajinan Bahan Keras
 
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
PPT KERAJINAN BAHAN KERAS
 
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
PPT Kerajinan dan wirausaha limbah tekstil (Kewirausahaan / Kelas 10 Semester 2)
 
Ppt kewirausahaan
Ppt kewirausahaanPpt kewirausahaan
Ppt kewirausahaan
 
PPT Tugas Prakarya
PPT Tugas PrakaryaPPT Tugas Prakarya
PPT Tugas Prakarya
 
Design pembuatan kerajinan limbah tekstil
Design pembuatan kerajinan limbah tekstilDesign pembuatan kerajinan limbah tekstil
Design pembuatan kerajinan limbah tekstil
 

Similar to ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana . septia

Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Agus Tri
 
Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5
ezan7122
 

Similar to ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana . septia (20)

P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alamP k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitan
 
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASASTINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
 
Tajuk 3 - kelim
Tajuk 3  -  kelimTajuk 3  -  kelim
Tajuk 3 - kelim
 
tajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimtajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelim
 
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptxNanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
 
Resume pertenunan gw
Resume pertenunan gwResume pertenunan gw
Resume pertenunan gw
 
Kajian fabrik
Kajian fabrikKajian fabrik
Kajian fabrik
 
Pemintalan benang
Pemintalan benangPemintalan benang
Pemintalan benang
 
Pemintalan
PemintalanPemintalan
Pemintalan
 
Kerajinan kain flanel SMK Putra Indonesia Malang
Kerajinan  kain flanel SMK Putra Indonesia MalangKerajinan  kain flanel SMK Putra Indonesia Malang
Kerajinan kain flanel SMK Putra Indonesia Malang
 
Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5Jenis mata jahitan tahun 5
Jenis mata jahitan tahun 5
 
materi prakarya kelas X
materi prakarya kelas Xmateri prakarya kelas X
materi prakarya kelas X
 
Tugas seni rupa
Tugas seni rupaTugas seni rupa
Tugas seni rupa
 
Belahan pada busana
Belahan pada busanaBelahan pada busana
Belahan pada busana
 
Jahitan tahun 5
Jahitan tahun 5Jahitan tahun 5
Jahitan tahun 5
 
Pemintalan serat sutera
Pemintalan serat suteraPemintalan serat sutera
Pemintalan serat sutera
 
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengahdeskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
deskripsi motif perawatan Tenun ikat pakan sulawesi tengah
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 

ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana . septia

  • 1. Konstruksi tenunan bahan tekstil Oleh : Septia Nur’aini
  • 2. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari materi konstruksi tenunan bahan tekstil, peserta didik akan dapat : • 3.2.1.Menjelaskan pengertian konstruksi tenunan bahan tekstil dengan tepat dan benar. • 3.2.2.Menjelaskan jenis-jenis konstruksi tenunan bahan tekstil dengan tepat dan benar. • 3.2.3 Menjelaskan cirri-ciri dari setiap jenis tenunan bahan tekstil dengan tepat dan benar
  • 3.
  • 4.
  • 5. Pengertian tenun Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lungsi dan pakan secara bergantian.
  • 6. Benang lungsi • Benang lungsi disusun sejajar (biasanya memanjang) dan tidak bergerak (terikat di kedua ujungnya), yang padanya benang pakan diselipkan. Sebelum menenun dilakukan penghanian, yakni memasang benang-benang lungsin secara sejajar satu sama lainnya di alat tenun sesuai lebar kain yang diingini.
  • 7. Benang pakan Sedangkan benang pakan adalah benang yang dimasukkan melintang pada benang lungsinketika menenun kain. Benang pakan digerakkan oleh tangan (pada ATBM) atau oleh mesin, dan diselipkan di sela- sela benang-benang lungsin. Benang pakan biasanya digulung lalu gulungan ini digerakkan di antara pakan yang dapat dinaik-turunkan.
  • 8. Jenis konstruksi tenunan bahan tekstil • Jenis konstruksi tenunan bahan tekstil pada dasarnya dibagi menjadi 3 , yaitu : Tenunan silang polos Tenunan silang kepar Tenunan silang satin
  • 9. Tenunan silang polos • Tenunan polos merupakan corak tenun yang paling sederhana, yaitu masing-masing dengan sebuah benang lusi dan benang pakan naik turun bergantian dan saling menyilang
  • 10. Tenunan polos dapat dikategorikan sebagai jenis tenunan yang paling tua, paling sederhana, dan paling banyak dipakai dalam pembuatan kain. Nama lain dari tenunan ini adalah tenunan blacu, plat, tabby, taffeta, dan plain.
  • 11. Ciri-ciri tenunan silang polos -Benang lusi dan benang pakan pada anyaman ini bekerja dengan skema satu naik dan satu turun secara bergantian dan saling menyilang. - Anyaman polos untuk kain padat biasanya menggunakan benang pakan yang lebih besar dan kasar dari pada benang lungsinya. - Anyaman polos dapat dipakai untuk kain yang jarang dan tipis.
  • 12. Tenunan silang kepar Kharakteristik dari tenunan kepar adalah benang pakan menyilang di bawah benang lusi, silih berganti. Pada tenun kepar titik pertemuan antara lusi dan pakan berjalan miring pada tenunannya.
  • 13. Nama lain dari anyaman kepar yang banyak digunakan yaitu berupa twill (USA), drill (inggris), koper (jerman).
  • 14. Ciri-ciri tenunan silang kepar • Pada tenun kepar titik pertemuan antara lusi dan pakan berjalan miring. • Pada tenunannya membentuk sudut 45 derajat terhadap garis horisontal. • Tampilan kain pada permukaan atas dan bawahnya berlainan.
  • 15. Tenunan silang satin • Pada tenunan satin , titik temu antara benang lusi dan pakan dibuat sedikit mungkin dan lagi pula titik temu harus dihamburkan dan dibuka terus menerus sehingga seolah-olah hanya benang lusi saja atau benang pakan saja yang mengapung di atas permukaan kain.
  • 16. • Dalam dunia tekstil satin dapat digunakan untuk mendeskripsikan bahan kain yang dibuat dari benang filamen sutera atau sintetis.
  • 17. Ciri-ciri tenunan satin - Tenunan satin hanya menonjolkan salah satu efek pada permukaan kain, yaitu efek lusi atau efek pakan. Tenunan satin dengan efek lusi dikenal dengan nama satin lusi, sedangkan anyaman satin dengan efek pakan biasa disebut sebagai satin pakan. - Tenunan satin dapat digunakan pada semua jenis kain dengan kontruksi padat, tetapi kurang sesuai jika digunakan untuk kain dengan kontruksi terbuka atau jarang. - Titik-titik silang pada tenunan satin letaknya tersebar dan tidak bersinggungan satu sama lain.
  • 18. • Tugas ! Cari dan kelompokanlah berbagai macam bahan tekstil yang termasuk dalam 3 jenis konstruksi tenunan dasar bahan tekstil! Ketentuan : satu jenis minimal 2 bahan tekstil yang berbeda , ukuran kain 10x10cm