Dokumen tersebut membahas tentang teritori vaskuler kulit dan konsep angiosom. Ia menjelaskan bahwa kulit memiliki suplai darah yang kompleks dari pembuluh darah profundus melalui perforator. Teritori vaskuler kulit dibagi menjadi angiosom-angiosom yang saling terhubung. Konsep ini memungkinkan pembentukan skin flap berdasarkan batasan anatomis teritori vaskuler.
2. Pendahuluan
• Pengetahuan mengenai arteri dan vena
kutaneus adalah hal mendasar dalam desain
dan insisi skin flap.
• Banyak usaha dan istilah klasifikasi sirkulasi
kutaneus, sebagian besar berdasarkan desain
flap, bukan anatomi vaskuler.
• Kulit mengatur temperatur lewat jaringan kaya
pembuluh darah
2
3. Kulit
Barier protektif (fisik,
kimiawi, radiasi)
Fungsi imunologis
Sensasi
Termoregulasi
Metabolisme (Vitamin,
simpanan lemak, dll)
3
Walau kaya vaskular
è Metabolic demand
rendah
Dasar Membuat
Skin Flap
6. • Bersumber pembuluh darah profundus
• Macam pembuluh darah perforator
• Langsung (septokutaneus) è Supplier utama
untuk kulit
• Tidak langsung: Muskulokutaneus
Teritori Arteri / Arterial Territories
6
8. Teritori Vena
• Pleksus tiga dimensional saling terhubung
• Berkatup dan tidak berkatup è keseimbangan
aliran dan tekanan
• Embriologis: Primer dan sekunder
8
9. Konsep Angiosom
• Wilayah / teritori vaskuler tiga dimensi yang
mendapatkan vaskularisasi dari sebuah arteri dan
vena yang mendampinginya, terbentang di antara kulit
sampai ke tulang.
• Di beberapa regio, teritori ini tidak mencapai kulit dan
terbatas pada jaringan profundus.
• Angiosom saling terhubung dengan arteri anastomosis
maupun choke arteries.
• Vena avalvular biasa terdapat bersama arteri
anastomosis dan menandai batas angiosom terutama
pada jaringan profundus.
9
13. Aplikasi Klinis Angiosom
• Angiosom è batasan anatomis sebagai flap.
• Pertemuan dua angiosom di profundus terjadi di
dalam otot
• Otot membentang pada lebih dari satu angiosom
13
14. Konsep Anatomis (1)
• Pembuluh darah mengikuti kerangka jaringan ikat lunak.
• Arteri menyebar dari daerah fixed ke mobile, sementara
vena memusat dari daerah mobile ke fixed.
• Pembuluh darah berjalan bersama dengan saraf
• Ukuran dan orientasi pembuluh darah adalah akibat
pertumbuhan dan diferensiasi jaringan
• Pembuluh darah berhubungan untuk membuat jaringan
vaskular tiga dimensi
14
15. Konsep Anatomis (2)
• Pembuluh darah mengikuti hukum kesetimbangan
• Pembuluh darah memiliki tujuan yang konstan namun
bisa berbeda sumber
• Jaringan kerja sistem vena memungkinkan adanya
kesetimbangan aliran dan tekanan melalui ada atau
tidaknya katup
• Otot adalah penggerak utama venous return
• Vena superfisial mengikuti saraf sementara perforating
veins mengikuti perforating arteries
• Sistem saraf dan vaskuler berkembang harmonis
secara embriologis
15
16. 16
Aplikasi Klinis – Doppler Probing
• Perforator selalu terhubung
dengan jaringan arteri dan vena.
• Jika dua arteri perforans dapat
diisolasi dengan presisi, garis
yang ditarik melalui kedua titik
mewakili aksis flap yang viabel.
• Probing dengan Doppler
memungkinkan lokalisasi
perforator dengan presisi.
• Keterbatasan: pada orang
obese
17. Aplikasi Klinis – Dimensi Flap Kulit
• Suplai vaskuler (arteri maupun vena) terbukti sebagai
sistem kontinyu teritori vaskuler.
• Survival length flap kulit tergantung pada:
• Kaliber dan panjang pembuluh darah
• Kaliber dan jangkauan arteri dan vena
• Kaliber dan panjang choke vessel
• Kualitas aliran balik vena
• Mekanisme nekrosis pada flap tidak sepenuhnya
diketahui, teori:
• Choke vessel
• Vena berkatup
17
18. Aplikasi Klinis – Delay Phenomenon
• Dimensi flap dapat dibesarkan dengan prosedur delay.
• Arteri membesar sepanjang aksis flap
• Peran choke vessel
• Proses permanen dan irreversibel
18
19. Kepustakaan
• Behan F, Findlay M, Lo, CH, 2012, The Keystone
Perforator Island Flap Concept, Elsevier
• Taylor GI, Corlett RJ, Ashton MW, The Blood Supply
of te Skin and Skin Flaps dalam Grabb and Smith’s
Plastic Surgery 7th Edition
• Taylor GI, Ives A, Dhar S, 2012, Vascular Territories
dalam Mathes Plastic Surgery
19