Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)

#bedahplastikntt @robertusarian
arian9677@gmail.com @eanplastic
Luka Akut
Robertus Arian Datusanantyo (EAN)
Plastic Surgeon - RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes

2

3

Anatomi Kulit
www.gettyimages.com

5

Luka Akut

Luka Akut
• Luka: terputusnya kontinuitas kulit.
• Penyembuhan luka: respon organisme secara
global terhadap adanya perlukaan.
• Luka akut: terjadi dalam 3-4 minggu.
• Luka kronis: terjadi lebih dari 4-6 minggu, tidak
sembuh, terlambat sembuh…
• Luka akut bisa menjadi kronis, penyembuhan
luka kronis: melalui fase “akut”
7

Asesmen Luka Akut
• Dimensi, bentuk, dasar, lokasi
• Waktu terjadi luka (onset)
• Laserasi, avulsi, ekskoriasi, degloving,
punctum, balistik, scissum, dll
• Debris, perdarahan
• Exposed: tendon, vaskuler, saraf, otot, sendi,
tulang
• Benda asing: perlu X-ray?
8

Penyembuhan
Luka

10

Fase Penyembuhan Luka
• Fase Inflamasi
• Fase Proliferasi
– Fibrolasi
– Granulasi
– Kontraksi
– Epitelisasi
• Fase Remodelling
11

Fase Inflamasi 12
• Koagulasi
• Vasodilatasi
• Migrasi PMN dan
makrofag
• Peran growth
factor, sitokin,
dan kemokin.

Fase Proliferasi 13
• Keratinosit dan
fibroblas
• Migrasi sel
• Proliferasi
• Pembentukan
kapiler
• Sintesis ECM
• Epitel membentuk
epidermis

Fase Remodelling 14
Parut / scar
Keseimbangan
antara sintesis
ECM dan
degradasi oleh
protease.

Manajemen
Luka Akut

Irigasi dan Debridement
• Irigasi & debridement: menyingkirkan jaringan
nekrosis dan koloni bakteri
• Jaringan nekrotik: menjadi fokus infeksi, memperpanjang
fase inflamasi, obstruksi mekanis kontraksi, dan mengganggu
reepitelisasi
• Autolitik: elastase, kolagenase, myeloperoksidase, hidrolase
asam, lisosom
• Tindakan debridement: mempercepat penyembuhan
• Ragu: tunggu demarkasi
16

Lembab atau Kering?
• Bila kering:
– Timbul krusta keras
– Desikasi pada matriks kolagen
– Keratinosit di bawah krusta?
• Kondisi “moist” / lembab:
– Mendorong migrasi keratinosit dan pembentukan matriks
– Mendorong autolitik
– Mengurangi nyeri dan bengkak
– Mengurangi risiko infeksi dan fibrosis
– Secara kosmetik lebih baik.
17

Manajemen Luka Akut
• Debridement, irigasi, evakuasi corpal
• Ekskoriasi: bilas luka dan singkirkan tato traumatik
• Perlu dijahit?
• Menjahit luka:
– Freshening tepi luka
– Hindari dead space, jahit lapis demi lapis
– Teknik atraumatik, perlakukan jaringan dengan lembut
– Hindari tension dalam penutupan luka
– Gunakan jahitan dalam dengan bijaksana
• Tunda penutupan luka dengan kontaminasi berat
18

Anestesi Lokal dan Blok
• Potensi, onset, durasi
• Penambahan adrenalin (epinefrin)
• Blok:
– Wrist, brachial, infraorbita, submental, supraorbita
• Infiltrasi:
– Intradermal, subkutan, campuran
• Dosis maksimal:
– Lidokain 5 mg/kgBB
– Lidokain + epinefrin 7 mg/kgBB
19

Antiseptik & Antibiotik (1) 20
Antiseptik
Disinfektan
Antibiotik

Antiseptik & Antibiotik (2) 21
Istilah Keterangan
Kontaminasi Terdapat mikroorganisme pada jaringan luka tanpa proliferasi.
Kolonisasi Terdapat mikroorganisme yang berproliferasi tanpa bukti reaksi
imunologis inang.
Kolonisasi Kritis Proliferasi mikroorganisme tanpa tanda khas infeksi namun
dijumpai pelambatan penyembuhan luka karena produksi toksin
atau kolonisasi oleh bakteri resisten antibiotik tanpa tanda infeksi.
Infeksi Lokal Reaksi imunologis inang ditandai dengan eritema (1-2 cm dari tepi
luka), bengkak, teraba hangat, nyeri, gangguan fungsi, peningkatan
kuantitas dan viskositas eksudat (bau, stagnasi penyembuhan luka).
Infeksi Sistemik Infeksi lokal yang diikuti leukositosis, peningkatan C-reactive
protein (CRP), dan demam.

Antiseptik & Antibiotik (3)
• Pemilihan antiseptik:
– Efikasi
– Tolerabilitas
• Indikasi antiseptik:
– Pencegahan infeksi pada luka akut dan luka operasi
– Dekolonisasi kuman resisten
– Perawatan luka terinfeksi (termasuk kolonisasi kritis)
– Persiapan debridement pada luka kronis
• Antiseptik tidak akan bekerja bila:
– Irigasi / pembersihan tidak adekuat
– Debridement tidak adekuat
• Ragu: gunakan asesmen Wound at Risk (WAR).
22

23

24

25

26

27

28

Kesalahan Umum
• Tidak menyingkirkan debris, tidak
freshening tepi luka
• Bekas jahitan besar dan mengganggu
• Gagal menjahit sesuai posisi anatomis
sebelum luka
• Dead space
• Jahitan diambil tidak tepat waktu
29

Perhatian Khusus
• Gigitan ular
• Gigitan mamalia / manusia
• Abrasi / Vulnus Excoriatum
• Laserasi / Vulnus Laceratum
• Gun shot wound / Vulnus Sclopectorum
• Degloving
• Sayatan / Vulnus Scissum
• Tusukan / Vulnus Punctum
30

31

Gigitan Ular Berbisa
• Transport segera
• Imobilisasi
• Pressure pad, NOT
torniquet
• Patent airway, oxygen,
iv access, VS
monitoring
• Key question
32
• Species diagnosis
(photo / description)
• Blood clot test
• Blood chem
• Radiologic
• Antivenom
• Anaphylactic

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

Luka Bakar
http://coursehero.com

Definisi dan Penyebab 44
Kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber
panas atau suhu tinggi atau suhu yang sangat rendah.
Luka bakar adalah cedera yang hebat, menimbulkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi dan memerlukan penanganan yang adekuat
sejak fase akut, fase sub akut, dan fase lanjut.
Api
Air Panas
Bahan Kimia
Listrik
Petir
Minyak Panas
Kontak Termal
Radiasi
Suhu Dingin

Epidemiologi
Dewasa
45
Api dan ledakan 44%
Air panas 28%
Kontak termal 14%
Kimia 6%
Gesekan 4%
Listrik 2%
Anak-anak
Air panas 57%
Kontak termal 20%
Api 11%
Gesekan 9%
Kimia 1%
Listrik 1%
Rumah 64%
Tempat kerja 16%
Luar rumah 9%
Jalanan 7%
Institusi 1%
Lain-lain 3%
Rumah 84%
Luar rumah 8%
Jalanan 3%
Area bisnis 1%
Institusi / sekolah 1%
Lain-lain 3%

Jackson Model of Burn 46

Permasalahan
Fase Akut: cedera inhalasi, gangguan nafas akibat
eskar, syok, gangguan keseimbangan asam basa -
elektrolit, gangguan metabolisme lain.
Fase Subakut: infeksi, sepsis, gagal organ multipel,
hipermetabolisme, dll.
Fase Lanjut: gangguan penutupan luka, gangguan
parut, gangguan gerak, kontraktur, dll.
47

Kedalaman 48
Kedalaman Warna Bula
Pengisian
Kapiler
Sensasi Penyembuhan
Epidermal Merah Tidak ada Cepat Nyeri Ya
Dermal
superfisial
Merah muda pucat Ada Cepat Nyeri Ya
Mid-dermal Merah mudah gelap Ada Lambat
Nyeri /
tidak
Biasanya
Dermal dalam Merah berbintik Ada / tidak Tidak ada Tidak ada Tidak
Full thickness Putih Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak

49
Putih
Merah Muda
Pucat
Merah Muda
Gelap
Merah Berbintik

50

51

52

Luas Luka Bakar 53

Major Burn Resuscitation 54

Resusitasi Cairan 55
Dewasa (Formula Parkland Modifikasi):
3 mL x berat badan (kg) x luas luka bakar (%)
Cairan: Kristaloid (Hartmann’s solution, Ringer Laktat)
Anak-anak (Formula Parkland Modifikasi):
3 mL x berat badan (kg) x luas luka bakar (%) + Maintenance
Cairan: Kristaloid (Hartmann’s solution, Ringer Laktat)
Maintenance:
4 mL / kgBB / jam sampai 10 kg +
2 mL / kgBB / jam 11 sd 20 kg +
1 mL / kgBB / jam setiap kg kelebihand dari 20 kg
Tanda Vital + Urine Output
8
jam
50%
16
jam
50%

Trauma Inhalasi (1)
● 45% pada luka bakar wajah, meningkatkan mortalitas
pada semua kasus luka bakar
● Klasifikasi:
○ Di atas laring
○ Di bawah laring
○ Sistemik
● Curiga sejak anamnesis: ruang tertutup, suara serak,
pingsan, batuk bersputum jelaga, ledakan
56

Trauma Inhalasi (2)
Mekanisme kerusakan saluran nafas:
● Trauma panas langsung
● Terhirup sesuatu yang panas
● Kerusakan mukosa langsung
● Keracunan asap toksik
● Termodegradasi bahan alamiah dan material lain
● Terbentuk gas toksik è iritasi dan bronkokontriksi
● Intoksikasi karbon monoksida
● Hipoksia jaringan, ikatan kompetitif dengan Oksigen
terhadap hemoglobin
57

Trauma Inhalasi (3)
Amati
58
Luka bakar: mulut, hidung,
faring
Rambut hidung terbakar
Sputum berjelaga
Kesulitan bernafas: RR naik
atau peningkatan work of
breathing
Dengarkan
Batuk produktif
Batuk serak, brassy
Pernafasan croup
Perubahan suara
Stridor inspirasi

Electric Injury (1)
Mekanisme kerusakan jaringan:
• Arus listrik:
– AC; DC
– Resistensi jaringan
– Sistemik / ekstensif lokal
• Loncatan energi
• Kerusakan lambat akibat kerusakan
pembuluh darah
59

Electric Injury (2)
• Compartment syndrome:
• pain,
• pallor,
• paresthesia,
• pulselessness,
• paralysis
• Fasciotomy
• Monitoring resusitasi cairan
• Disritmia
60

61

Chemical Injury (1)
• Bahan kimia: proses perusakan terus menerus
• Hati-hati saat menolong: air mengalir, tidak boleh
diberikan penetral
• Kerusakan:
• Tipe bahan, konsentrasi, jumlah (volume)
• cara dan durasi kontak,
• tingkat penetrasi jaringan,
• mekanisme kejadian
• Bubuk: gunakan kuas
62

Chemical Injury (2)
• Alkali / Basa:
• nekrosis likuefaksi dan denaturasi protein;
• bahan-bahan pembersih, hidroksida.
• Acid / Asam:
– nekrosis koagulasi
– Asam klorida, dll.
• Organic compounds:
• Desinfektan kimia
• Fenol, creosote, petroleum
• Kerusakan kulit, efek toksik pada ginjal dan hepar
63

Kriteria Rujukan - SPAM 64
Size
Ukuran
Person
Orang
Area
Regio tubuh
Mechanism
Mekanisme Luka
> 10% TBSA Penyakit
pendahulu yang
diderita
Wajah / tangan /
kaki / perineum /
sendi besar
Kimia / listrik
> 5% TBSA
pada anak-anak
Kehamilan Sirkumferensial
(dada atau
ekstremitas)
Trauma mayor
> 5% TBSA full
thickness
Usia ekstrim Paru-paru (trauma
inhalasi)
Non kecelakaan

Luka Bakar di Pelayanan Primer
• First Aid
• Manajemen Nyeri
• Bula / Lepuh
• Pencucian Luka
• Bahan Topikal
• Pembalutan Luka
• Bahan Pembalut Luka
• Antibiotik Sistemik
• Lain-lain:
• Elevasi luka
• Vaksinasi
• Operasi?
65

First Aid
• Hentikan pembakaran
• Stop – Drop – Roll, etc.
• Pendinginan
• Optimal: 20 menit, 10%
• Kerusakan jaringan: >440
• Stabilisasi sel Mast è êhistamin
è êedema
• Hipotermia
• Es, madu, pasta gigi, minyak, tepung
66

Pencucian Luka
• Air suhu ruangan / hangat
kuku – usahakan steril
• Mild soap
• Pelarut / emulsifier untuk tar
/ aspal atau semacamnya
67

Bahan Topikal
• Perlukah sediaan
antimikroba?
• Silversulfadiazine 1%
• Antiseptik: silver
• Mampu menembus eschar
• Menghambat epitelialisasi
• Risiko: alergi sulfa, hamil,
menyusui, bayi < 2 bulan
68

Lain-lain
• Bahan aktif pembalut luka: sintetis, sintetis dengan
rekayasa jaringan, biologis (misal: amnion)
• Antibiotik sistemik: tidak menurunkan risiko
infeksi/sepsis, hanya bila ada kecurigaan infeksi
• Mengurangi edema:
• Elevasi
• Mobilisasi, latihan
• Profilaksi tetanus
69

Perlu Operasi?
• 2 minggu, 3 minggu, 1
bulan
• Sembuh cepat: elastis,
risiko hiperpigmentasi
dan parut hipertrofik
rendah
• Sembuh lama: epitel
instabil
• Eksisi, skin grafting
70

Bacaan Lanjutan (1)
American Burn Association. 2018, Advanced Burn Life Support Course Provider Manual 2018
Update. Chicago: American Burn Association
Boyce DE, Shokrollahi K. Reconstructive surgery. BMJ. 2006;332(7543):710-712.
doi:10.1136/bmj.332.7543.710
Bhattacharya V. Management of soft tissue wounds of the face. Indian J Plast Surg. 2012;45(3):436-
443. doi:10.4103/0970-0358.105936
Bullocks JM, et al., 2017, Plastic Surgery Emergencies: Principles and Techniques Second Edition,
Thieme Medical Publisher, Stuttgart
Guyuron et. al. (Eds.), Plastic Surgery: Indications and Practice 1st Edition, Saunders
Herndon DN (Ed.), 2018, Total Burn Care Fifth Edition, Elsevier
Kramer A, Dissemond J, Kim S, Willy C, Mayer D, Papke R, et al. Consensus on Wound
Antisepsis: Update 2018. Skin Pharmacol Physiol. 2018;31(1):28–58.
McDonnell G, Russell AD. Antiseptics and disinfectants: Activity, action, and resistance. Clin
Microbiol Rev. 1999;12(1):147–79.
71

Bacaan Lanjutan (2)
Moenadjat, Y., 2005, Luka Bakar: Masalah dan Tata Laksana, Balai Penerbit FK UI, Jakarta
Schultz GS, Sibbald RG, Falanga V, Ayello EA, Dowsett C, Harding K, Romanelli M, Stacey MC,
Teot L, Vanscheidt W. Wound bed preparation: a systematic approach to wound management.
Wound Repair Regen. 2003 Mar;11 Suppl 1:S1-28.
Schultz GS, Barillo DJ, Mozingo DW, Chin GA; Wound Bed Advisory Board Members. Wound
bed preparation and a brief history of TIME. Int Wound J. 2004 Apr;1(1):19-32.
Standring, 2005, Gray’s Anatomy 39ed, available at graysanatomyonline.com
The Education Committee of The Australian and New Zealand Burn Association Limited.
Emergency Management of Severe Burns (EMSB) Course Manual. 18th ed. Albany Creek:
Australia and New Zealand Burn Association Ltd.; 2016
Thorne et. al. (Eds.), 2014, Grabb and Smith’s Plastic Surgery 7th Edition, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia
Warrel D. (Ed.), 2016, Guidelines for the Management of Snake Bites 2nd Edition, World Health
Organization Regional Office of South East Asia, New Delhi
72

dr. Robertus Arian D. (EAN), M.P.H.,M.Ked.Klin.,Sp.B.P.R.E.
Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi & Estetik
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes; RS St. Carolus Borromeus; RS Leona
WA: +62 818 04 245 382; Instagram: @eanplastic;
E-mail: arian9677@gmail.com; #bedahplastikntt;
Presentations: http://bit.ly/ean_slideshare
73

Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)

Recommended

Recommended

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

More from Robertus Arian Datusanantyo

More from Robertus Arian Datusanantyo (11)

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Pengantar Luka Akut untuk Mahasiwa Pendidikan Dokter (Pembaruan 2024)