SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan
efek tertentu. Majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk
menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya. Secara garis besar, majas-
majas tersebut terbagi dalam majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan.

MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA)
1. Klimaks
Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama
semakin meningkat.
Contoh :
     Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer di halaman.
     Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, maupun Presiden memiliki
       kedudukan sama di mata Tuhan.
     Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran membuahkan pengalaman, dan
       pengalaman membuahkan harapan.

2. Antiklimaks
Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lama semakin menurun.
Contoh :
     Ketua Pengadilan Negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal
        namanya.
     Bapak Kepala Sekolah, para guru, dan murid-murid, sudah hadir di lapangan upacara.
     Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan Sang Saka
        Merah Putih.

3. Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat.
Contoh :
     Jika kamu minta, aku akan datang.
     Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.
     Sunyi itu duka
       sunyi itu kudus
       sunyi itu lupa
       sunyi itu mampus

4. Antitesis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh :
     Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap
        keamanan bangsa.
     Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku.
     Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semuanya menyelamatkan                       diri
        ancaman tsunami.

                                                 Pengertian Majas dan Penjelasannya   1
5. Repetisi
Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk
memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai
Contoh:

      Terlalu banyak penderitaan menimpa dirinya. Terlalu banyak masalah yang dihadapinya.
       Terlalu banyak.
      Sekali merdeka tetap merdeka.
      Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan. Cinta adalah pengorbanan.

6. Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali
berturut-turut.
Contoh :
     Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
     Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.
     Tugas seorang siswa adalah belajar, belajar, dan belajar untuk mengisi kemerdekaan.

7. Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh :
     Kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku berseteru.
     Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.
     Aku cinta kau, kau cinta aku, kau dan aku saling mencintai.

8. Anafora
Adalah repetisi yang berupa pengulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh :
     Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.
     Kucari kau dalam toko-toko. Kucari kau karena cemas karena sayang.
     Kucari kau karena sayang karena bimbang. Kucari kau karena kaya mesti diganyang.

9. Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan.
Contoh :
     Bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi.
     Udara yang kau hirupi, air yang kau teguki adalah puisi.
     Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur.


10. Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.

                                                    Pengertian Majas dan Penjelasannya   2
Contoh :
    Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang
      terserah aku.
    Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.
    Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.
    Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah.

11. Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh :
     Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
     Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.
     Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat.

12. Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang
kata pertama.
Contoh :

      Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.
      Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
      Kita sama-sama peduli terhadap lingkungan demi anak cucu kita.

13. Anadiplosis
Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama
dari klausa berikutnya.
Contoh :
     Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati ah tak apa jua yang ada.
     Dalam raga ada darah, dalam darah ada tenaga, dalam tenaga ada daya, dalam daya ada
        segalanya.
     Dalam hatiku ada hatimu, dalam hatimu ada cinta, dalam cinta ada kita berdua.

14. Aliterasi
Adalah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau
beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.
Contoh :
     Keras-keras kena air lembut juga.
     Kau keraskan kalbunya
        bagai batu membesi benar
        timbul telangkai bertongkat urat
        ditunjang pengacara petah pasih

15. Asonansi

                                                   Pengertian Majas dan Penjelasannya   3
Adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berjudul perulangan vokal pada suatu kata atau
beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan.
Contoh :
    Ini luka penuh luka siapa yang punya.
    Segala ada menekan dada
      mati api di dalam hati
      harum sekuntum bunga rahasia
      dengan hitam kelam

16. Anastrof atau Inversi
Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya
karena lebih diutamakan.
Contoh :
     Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya.
     Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.
     Timah panas dari eksekutor itu menghujam jantungnya.

17. Apofasis atau Preterisio
Adalah gaya bahasa di mana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya
menyangkal.
Contoh :
     Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan
       ratusan juta rupiah uang Negara.
     Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.
     Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang
       langka ini tidak perlu saya ceritakan lagi.

18. Apostrof
Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang
tidak hadir.
Contoh :
     Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air tercinta ini berilah
       agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau
       perjuangkan.
     Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.
     Wahai Brahmana, berilah kesuburan bagi tanah kami.

19. Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata
penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh :
     Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang
       melepaskan nyawa.

                                                Pengertian Majas dan Penjelasannya   4
   Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.
      Kemeja, sepatu, kaus kaki dibelinya di took itu.

20. Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata
penghubung.
Contoh :
     Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap
        dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
     Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan
        pelaksana.
     Sebelum naik ke rumah, ditinggalkannya sepatunya karena takut akan mengotorkan
        lantai.

21. Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan
satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa
atau klausa lainnya.
Contoh :
     Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan
        usaha itu.
     Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah.

22. Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah
dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh :

      Risalah derita yang menimpa ini.
      Mereka ke Jakarta minggu lalu.
      Kepulangannya membawa oleh-oleh banyak sekali.

23. Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan
yang tidak menyenangkan.
Contoh :
     Anak ibu lamban menerima pelajaran.
     Tunasusila sebagai pengganti pelacur.
     Pohon itu ada penghuninya.

24. Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh :
     Mampirlah ke gubukku!
                                                   Pengertian Majas dan Penjelasannya   5
   Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.
      Kami berharap Anda menerima pemberian yang tidak berharga ini.

25. Histeron Proteron
adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari
sesuatu yang wajar.
Contoh :
     Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas
        dengan pasir putihnya.
     Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami.

26. Pleonasme
Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah
tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh :
     Darah merah membasahi baju dan tubuhnya.
     Capek mulut saya berbicara.
     Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh.

27. Tautologi
Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata-
kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh :
     Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.
     Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?
     Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku.

28. Parifrasis
Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang
sama artinya.
Contoh :
     Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
     Kami baru sampai ke tempat itu ketika matahari akan tenggelam di ufuk barat.

29. Prolepsis atau Antisipasi
Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata
sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi.
Contoh :
     Kedua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.
     Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan.

30. Erotesis atau Pertanyaan Retoris


                                                  Pengertian Majas dan Penjelasannya   6
Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk
mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak
menghendaki adanya suatu jawaban.
Contoh :
    Inikah yang kau namai bekerja?
    Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan?

31. Silepsis dan Zeugma
Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan
sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan
dengan kata pertama.
Contoh :
     Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
     Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar.

32. Koreksio atau Epanortosis
Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya.
Contoh :
     Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
     Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!
     Silakan Candy maju untuk menjelaskan, oh maaf maksud saya Santika!

33. Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh :

      Kita berjuang sampai titik darah penghabisan.
      Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.
      Saya terkejut setengah mati mendengar perkataannya.

34. Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun
sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh :
     Dia besar tetapi nyalinya kecil.
     Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
     Dia orang kaya, tetapi miskin.

35. Oksimoron
Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang
berlawanan dalam frasa yang sama.

Contoh :

                                                Pengertian Majas dan Penjelasannya   7
   Keramah-tamahan yang bengis.
      Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.
      Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya sedih.

36. Asosiasi atau Simile
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan
keadaan yang dilukiskannya.
Contoh :
     Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam.
     Semangatnya keras bagaikan baja.
     Wajahnya bagai bulan purnama.

37. Metafora
Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang
mempunyai sifat sama.
Contoh :
     Jantung hatinya hilang tiada berita.
     Aku adalah angin yang kembara.
     Dia dianggap anak emas majikannya.

38. Alegori
Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh.
Contoh :
     Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.
     Mendayung bahtera hidup merupakan perbandingan yang utuh dan menyeluruh bagi
       rumah tangga.
     Suami harus mampu mengayuh dayung.

39. Parabel
Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus
tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya.
Contoh :
     Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar.
     Bhagawat Gita, Mahabhrata, dan Bayan Budiman mengandung gaya bahasa ini.

40. Personifikasi
Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup.
Contoh :
     Hujan itu menari-nari di atas genting.
     Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.
     Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.

41. Alusio

                                                 Pengertian Majas dan Penjelasannya   8
Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa.
Contoh :
    Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya.
    Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?
    Tekad muda sejati, daripada hidup berputih mata lebih baik berputih
       tulang.

42. Eponim
Adalah gaya bahasa di mana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat
tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat itu.
Contoh :
     Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
     Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson.

43. Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau
sesuatu hal.
Contoh :
     Lonceng pagi untuk ayam jantan.
     Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.
     Hewan bersel satu cenderung berkembang secara amitosis

44. Sinekdoke
-Pars Pro Toto
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal untuk menyatakan keseluruhan.
Contoh :
     Saya belum melihat batang hidungnya
     Berapa kepala yang hadir hari ini?
     Setiap kepala dikenakan biaya.
-Totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian.
Contoh
     Medan pernah menyelenggarakan FFI dua kali.
     Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.
     Semoga Indonesia menjadi juara AFF Suzuki Championship 2010.

45. Metonimia
Adalah gaya bahasa perbandingan yang mengemukakan merk dagang atau nama barang untuk
melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasional dengan
benda keseluruhan.
Contoh :
     Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah.
     Ayah baru saja membeli zebra, padahal saya ingin Kijang.

                                                   Pengertian Majas dan Penjelasannya   9
   Coba buka H.B.Jassin halaman 23.

46. Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang
sebagai pengganti nama diri.
Contoh :
     Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
     Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.
     Sang raja rimba mengaum dengan garangnya.

47. Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh :
     Ia masih menuntut maskawain dari almarhum Kiki puterinya.
     Ia duduk pada bangku yang gelisah.

48. Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan.
Contoh :
     Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
     Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.
     Rajin sekali kamu, lima hari kamu tidak masuk sekolah.

49. Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam.
Contoh :
     Harum benar baumu pagi ini!
     Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun Sahara pun dapat anda hitung.
     Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!

50. Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh :
     Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk telinga
       kanan keluar telinga kiri.
     Kau memang benar-benar bajingan.
     Tidurnya saja sehari-hari seperti babi.

51. Satire
Adalah ungkapan yang mentertawakan atau menolak sesuatu.
Contoh :
     Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
     Jemu aku dengan bicaramu

                                                 Pengertian Majas dan Penjelasannya   10
kemakmuran, keadilan, kebahagiaan
       sudah sepuluh tahun engkau bicara
       aku masih tak punya celana
       budak kurus pengangkut sampah
      Harga jam itu terlalu murah bagiku.

52. Inuendo
Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya.
Contoh :
     Ia menjadi kaya raya karena mengadakan komersialisasi jabatannya.
     Dia memang baik, cuma agak kurang jujur.

53. Antifrasis
Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya,
yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangka
lkejahatan, roh jahat, dan sebagainya.
Contoh :
     Engkau memang orang yang mulia dan terhormat.
     Lihatlah sang raksasa telah tiba.
     Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang
       percaya padamu.

54. Pun atau Paronomasia
Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi.
Contoh :
     Tanggal satu gigi saya tinggal satu
     Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.
     Buku-buku jariku sakit terhantam buku tebal itu.

55. Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan
yang dilakukan seseorang.
Contoh :
     Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
     Seharian dia berkubur dalam kamarnya.
     Ia mengubur dirinya saja, lalu tiada lagi suaranya.

56. Simbolik
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain
sebagai simbol atau perlambang.
Contoh :
     Keduanya hanya cinta monyet.
     Bunga adalah lambang wanita dan keindahan.

                                                  Pengertian Majas dan Penjelasannya   11
   Teratai, lambang pengabdian

57. Alusio
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan.
Contoh :

      Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?
      Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?
      Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri?

58. Interupsi

Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di
dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat.

Contoh :

      Tiba-tiba ia -suami itu- dijemput oleh perempuan lain.

      Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkat.

      Kami -siswa- merayakan upacara bendera setiap hari senin




                                                    Pengertian Majas dan Penjelasannya   12

More Related Content

What's hot

Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunder
Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunderTipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunder
Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunderIndirani Zahra II
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Bab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBudionoDrs
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraJuniarta Sitorus
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetikaYunita Sari
 
Makalah ekosistem
Makalah ekosistemMakalah ekosistem
Makalah ekosistemrayyanqisya
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaWATI SRIWAHYUNINGSIH
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga NegaraPelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negaraerni nri
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin pjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunder
Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunderTipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunder
Tipe berkas pengangkut dan pertumbuhan sekunder
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
Iptek politik
Iptek politikIptek politik
Iptek politik
 
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
Karya Ilmiah Remaja "Sampah"
 
Bab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosial
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkunganKonsep pembangunan berwawasan lingkungan
Konsep pembangunan berwawasan lingkungan
 
Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2Makalah pemanasan global xii ipa 2
Makalah pemanasan global xii ipa 2
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
Mekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran airMekanisme dan dampak pencemaran air
Mekanisme dan dampak pencemaran air
 
Makalah ekosistem
Makalah ekosistemMakalah ekosistem
Makalah ekosistem
 
Makalah ester
Makalah esterMakalah ester
Makalah ester
 
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasilaBab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
Bab 1 kasus kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif pancasila
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga NegaraPelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
Pelanggaran Hak dan Pengingkaran kewajiban Warga Negara
 
Pembelahan Sel
Pembelahan SelPembelahan Sel
Pembelahan Sel
 
Makalah biokimia tentang dna dan rna
Makalah  biokimia tentang dna dan rnaMakalah  biokimia tentang dna dan rna
Makalah biokimia tentang dna dan rna
 
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin  Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
Proses Pencernaan dan Metabolisme Lipin
 

Similar to MAJAS

Similar to MAJAS (20)

63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
Ringkasan teori sastra
Ringkasan teori sastraRingkasan teori sastra
Ringkasan teori sastra
 
Macam macam-majas-gaya-bahasa
Macam macam-majas-gaya-bahasaMacam macam-majas-gaya-bahasa
Macam macam-majas-gaya-bahasa
 
Gaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa IndonesiaGaya Bahasa Indonesia
Gaya Bahasa Indonesia
 
63 macam majas
63 macam majas63 macam majas
63 macam majas
 
Majas perulangan
Majas perulanganMajas perulangan
Majas perulangan
 
Majas
MajasMajas
Majas
 
resensi
resensiresensi
resensi
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas Jenis jenis Majas
Jenis jenis Majas
 
Struktur fisik puisi. aazxskkkkkkkkkkpptx
Struktur fisik puisi. aazxskkkkkkkkkkpptxStruktur fisik puisi. aazxskkkkkkkkkkpptx
Struktur fisik puisi. aazxskkkkkkkkkkpptx
 
Bahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majasBahasa indonesia kelompok 1 majas
Bahasa indonesia kelompok 1 majas
 
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCX
 Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCX Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCX
Pengertian, Unsur, Karakter, dan Ciri-Ciri Hikayat DOCX
 
Syair
SyairSyair
Syair
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Majas
MajasMajas
Majas
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
2 Gaya Bahasa
2 Gaya Bahasa2 Gaya Bahasa
2 Gaya Bahasa
 
Majas.pptx
Majas.pptxMajas.pptx
Majas.pptx
 
Puisi lama
Puisi lamaPuisi lama
Puisi lama
 

More from Mochammad Ridwan

Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)
Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)
Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)Mochammad Ridwan
 
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaBung karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaMochammad Ridwan
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Mochammad Ridwan
 
Membedakan fakta dan opini
Membedakan fakta dan opiniMembedakan fakta dan opini
Membedakan fakta dan opiniMochammad Ridwan
 
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950Mochammad Ridwan
 
Membedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMembedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMochammad Ridwan
 
Pemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerPemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerMochammad Ridwan
 

More from Mochammad Ridwan (20)

Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)
Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)
Dibawah Lentera Merah (Soe Hok Gie)
 
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaBung karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
Bung karno - Penyambung Lidah Rakyat Indonesia
 
Lampiran Permen UKT
Lampiran Permen UKTLampiran Permen UKT
Lampiran Permen UKT
 
Uang Kuliah Tunggal final
Uang Kuliah Tunggal finalUang Kuliah Tunggal final
Uang Kuliah Tunggal final
 
Draft Permendikbud UKT
Draft Permendikbud UKTDraft Permendikbud UKT
Draft Permendikbud UKT
 
Suku dayak
Suku dayakSuku dayak
Suku dayak
 
Sistem politik indonesia
Sistem politik indonesiaSistem politik indonesia
Sistem politik indonesia
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
 
Penyu
PenyuPenyu
Penyu
 
Partai politik
Partai politikPartai politik
Partai politik
 
Nusa tenggara timur (ntt)
Nusa tenggara timur (ntt)Nusa tenggara timur (ntt)
Nusa tenggara timur (ntt)
 
Membedakan fakta dan opini
Membedakan fakta dan opiniMembedakan fakta dan opini
Membedakan fakta dan opini
 
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950
Keadaan ekonomi indonesia pada masa 1945 1950
 
Instalasi windows vista
Instalasi windows vistaInstalasi windows vista
Instalasi windows vista
 
Membedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasilaMembedah isi dari pancasila
Membedah isi dari pancasila
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
Pemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastenerPemilihan material untuk fastener
Pemilihan material untuk fastener
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

MAJAS

  • 1. Majas (figurative language) adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu. Majas merupakan bentuk retoris yang penggunaannya antara lain untuk menimbulkan kesan imajinatif bagi penyimak atau pembacanya. Secara garis besar, majas- majas tersebut terbagi dalam majas perbandingan, pertentangan, pertautan, dan perulangan. MACAM-MACAM MAJAS (GAYA BAHASA) 1. Klimaks Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh :  Semua jenis kendaraan, mulai dari sepeda, motor, sampai mobil berjejer di halaman.  Baik itu RT, Kepala Desa, Camat, Bupati, Gubernur, maupun Presiden memiliki kedudukan sama di mata Tuhan.  Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran membuahkan pengalaman, dan pengalaman membuahkan harapan. 2. Antiklimaks Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lama semakin menurun. Contoh :  Ketua Pengadilan Negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.  Bapak Kepala Sekolah, para guru, dan murid-murid, sudah hadir di lapangan upacara.  Gedung-gedung, rumah-rumah, dan gubuk-gubuk, semuanya mengibarkan Sang Saka Merah Putih. 3. Paralelisme Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh :  Jika kamu minta, aku akan datang.  Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.  Sunyi itu duka sunyi itu kudus sunyi itu lupa sunyi itu mampus 4. Antitesis Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh :  Kaya miskin, tua muda, besar kecil, semuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.  Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku.  Tua muda, besar kecil, laki perempuan, semuanya menyelamatkan diri ancaman tsunami. Pengertian Majas dan Penjelasannya 1
  • 2. 5. Repetisi Adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai Contoh:  Terlalu banyak penderitaan menimpa dirinya. Terlalu banyak masalah yang dihadapinya. Terlalu banyak.  Sekali merdeka tetap merdeka.  Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan. Cinta adalah pengorbanan. 6. Epizeuksis Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut. Contoh :  Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.  Ingat kami harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat.  Tugas seorang siswa adalah belajar, belajar, dan belajar untuk mengisi kemerdekaan. 7. Tautotes Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi. Contoh :  Kau menuding aku, aku menuding kau, kau dan aku berseteru.  Aku adalah kau, kau adalah aku, kau dan aku sama saja.  Aku cinta kau, kau cinta aku, kau dan aku saling mencintai. 8. Anafora Adalah repetisi yang berupa pengulangan kata pertama pada setiap garis. Contoh :  Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa.  Kucari kau dalam toko-toko. Kucari kau karena cemas karena sayang.  Kucari kau karena sayang karena bimbang. Kucari kau karena kaya mesti diganyang. 9. Epistrofora Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan. Contoh :  Bumi yang kau diami, laut yang kau layari adalah puisi.  Udara yang kau hirupi, air yang kau teguki adalah puisi.  Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau tidur. 10. Simploke Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut. Pengertian Majas dan Penjelasannya 2
  • 3. Contoh :  Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.  Ada selusin gelas ditumpuk ke atas. Tak pecah.  Ada selusin piring ditumpuk ke atas. Tak pecah.  Ada selusin barang lain ditumpuk ke atas. Tak pecah. 11. Mesodiplosis Adalah repetisi di tengah-tengah baris atau beberapa kalimat berurutan. Contoh :  Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.  Pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa.  Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat. 12. Epanalepsis Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama. Contoh :  Saya akan berusaha meraih cita-cita saya.  Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.  Kita sama-sama peduli terhadap lingkungan demi anak cucu kita. 13. Anadiplosis Adalah kata atau frasa terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frasa pertama dari klausa berikutnya. Contoh :  Dalam baju ada aku, dalam aku ada hati. Dalam hati ah tak apa jua yang ada.  Dalam raga ada darah, dalam darah ada tenaga, dalam tenaga ada daya, dalam daya ada segalanya.  Dalam hatiku ada hatimu, dalam hatimu ada cinta, dalam cinta ada kita berdua. 14. Aliterasi Adalah sejenis gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan pada suatu kata atau beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi. Contoh :  Keras-keras kena air lembut juga.  Kau keraskan kalbunya bagai batu membesi benar timbul telangkai bertongkat urat ditunjang pengacara petah pasih 15. Asonansi Pengertian Majas dan Penjelasannya 3
  • 4. Adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berjudul perulangan vokal pada suatu kata atau beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk mendapatkan efek penekanan. Contoh :  Ini luka penuh luka siapa yang punya.  Segala ada menekan dada mati api di dalam hati harum sekuntum bunga rahasia dengan hitam kelam 16. Anastrof atau Inversi Adalah gaya bahasa yang dalam pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih diutamakan. Contoh :  Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat perangainya.  Diceraikannya istrinya tanpa setahu saudara-saudaranya.  Timah panas dari eksekutor itu menghujam jantungnya. 17. Apofasis atau Preterisio Adalah gaya bahasa di mana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :  Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang Negara.  Sebenarnya saya tidak sampai hati mengatakan bahwa anakmu kurang ajar.  Kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut gerhana matahari total yang langka ini tidak perlu saya ceritakan lagi. 18. Apostrof Adalah gaya bahasa yang berbentuk pengalihan amanat dari para hadirin kepada sesuatu yang tidak hadir. Contoh :  Hai kamu semua yang telah menumpahkan darahmu untuk tanah air tercinta ini berilah agar kami dapat mengenyam keadilan dan kemerdekaan seperti yang pernah kau perjuangkan.  Wahai dewa yang agung, datanglah dan lepaskan kami dari cengkraman durjana.  Wahai Brahmana, berilah kesuburan bagi tanah kami. 19. Asindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan. Contoh :  Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa. Pengertian Majas dan Penjelasannya 4
  • 5. Ayah, ibu, anak merupakan inti dari sebuah keluarga.  Kemeja, sepatu, kaus kaki dibelinya di took itu. 20. Polisindeton Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung. Contoh :  Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?  Pembangunan memerlukan sarana dan prasarana juga dana serta kemampuan pelaksana.  Sebelum naik ke rumah, ditinggalkannya sepatunya karena takut akan mengotorkan lantai. 21. Kiasmus Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya. Contoh :  Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.  Ia menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah. 22. Elipsis Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca. Contoh :  Risalah derita yang menimpa ini.  Mereka ke Jakarta minggu lalu.  Kepulangannya membawa oleh-oleh banyak sekali. 23. Eufimisme Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan. Contoh :  Anak ibu lamban menerima pelajaran.  Tunasusila sebagai pengganti pelacur.  Pohon itu ada penghuninya. 24. Litotes Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Contoh :  Mampirlah ke gubukku! Pengertian Majas dan Penjelasannya 5
  • 6. Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.  Kami berharap Anda menerima pemberian yang tidak berharga ini. 25. Histeron Proteron adalah gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari sesuatu yang logis atau kebalikan dari sesuatu yang wajar. Contoh :  Bila ia sudah berhasil mendaki karang terjal itu, sampailah ia di tepi pantai yang luas dengan pasir putihnya.  Jika kau memenangkan pertandingan itu berarti kematian akan kau alami. 26. Pleonasme Adalah gaya bahasa yang memberikan keterangan dengan kata-kata yang maknanya sudah tercakup dalam kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh :  Darah merah membasahi baju dan tubuhnya.  Capek mulut saya berbicara.  Mereka turun ke bawah untuk melihat keadaan barang-barangnya yang jatuh. 27. Tautologi Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam kalimat atau mempergunakan kata- kata yang diterangkan atau mendahului. Contoh :  Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan.  Apa maksud dan tujuannya datang ke mari?  Selamat datang pahlawanku, selamat datang pujaanku, selamat datang bunga bangsaku. 28. Parifrasis Adalah gaya bahasa yang menggantikan sebuah kata dengan frase atau serangkaian kata yang sama artinya. Contoh :  Kedua orang itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.  Kami baru sampai ke tempat itu ketika matahari akan tenggelam di ufuk barat. 29. Prolepsis atau Antisipasi Adalah gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi. Contoh :  Kedua orang tua itu bersama calon pembunuhnya segera meninggalkan tempat itu.  Aku melonjak kegirangan karena aku mendapatkan piala kemenangan. 30. Erotesis atau Pertanyaan Retoris Pengertian Majas dan Penjelasannya 6
  • 7. Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu jawaban. Contoh :  Inikah yang kau namai bekerja?  Tegakah membiarkan anak-anak dalam kesengsaraan? 31. Silepsis dan Zeugma Adalah gaya dimana orang mempergunakan dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh :  Ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.  Kami sudah mendengar berita itu dari radio dan surat kabar. 32. Koreksio atau Epanortosis Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh :  Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.  Silakan Riki maju, bukan, maksud saya Rini!  Silakan Candy maju untuk menjelaskan, oh maaf maksud saya Santika! 33. Hiperbola Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan. Contoh :  Kita berjuang sampai titik darah penghabisan.  Pemikiran-pemikirannya tersebar ke seluruh dunia.  Saya terkejut setengah mati mendengar perkataannya. 34. Paradoks Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh :  Dia besar tetapi nyalinya kecil.  Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.  Dia orang kaya, tetapi miskin. 35. Oksimoron Adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Pengertian Majas dan Penjelasannya 7
  • 8. Keramah-tamahan yang bengis.  Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan.  Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya sedih. 36. Asosiasi atau Simile Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. Contoh :  Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam.  Semangatnya keras bagaikan baja.  Wajahnya bagai bulan purnama. 37. Metafora Adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda tertentu dengan benda lain yang mempunyai sifat sama. Contoh :  Jantung hatinya hilang tiada berita.  Aku adalah angin yang kembara.  Dia dianggap anak emas majikannya. 38. Alegori Adalah gaya bahasa yang memperlihatkan perbandingan utuh. Contoh :  Iman adalah kemudi dalam mengarungi zaman.  Mendayung bahtera hidup merupakan perbandingan yang utuh dan menyeluruh bagi rumah tangga.  Suami harus mampu mengayuh dayung. 39. Parabel Adalah gaya bahasa parabel yang terkandung dalam seluruh karangan dengan secara halus tersimpul dalam karangan itu pedoman hidup, falsafah hidup yang harus ditimba di dalamnya. Contoh :  Cerita Ramayana melukiskan maksud bahwa yang benar tetap benar.  Bhagawat Gita, Mahabhrata, dan Bayan Budiman mengandung gaya bahasa ini. 40. Personifikasi Adalah gaya bahasa yang mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh :  Hujan itu menari-nari di atas genting.  Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.  Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. 41. Alusio Pengertian Majas dan Penjelasannya 8
  • 9. Adalah gaya bahasa yang menghubungkan sesuatu dengan orang, tempat atau peristiwa. Contoh :  Kartini kecil itu turut memperjuangkan haknya.  Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?  Tekad muda sejati, daripada hidup berputih mata lebih baik berputih tulang. 42. Eponim Adalah gaya bahasa di mana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat itu. Contoh :  Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.  Dengan latihan yang sungguh saya yakin Anda akan menjadi Mike Tyson. 43. Epitet Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang khusus dari seseorang atau sesuatu hal. Contoh :  Lonceng pagi untuk ayam jantan.  Putri malam menyambut kedatangan remaja yang sedang mabuk asmara.  Hewan bersel satu cenderung berkembang secara amitosis 44. Sinekdoke -Pars Pro Toto Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian hal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh :  Saya belum melihat batang hidungnya  Berapa kepala yang hadir hari ini?  Setiap kepala dikenakan biaya. -Totem Pro Parte Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh  Medan pernah menyelenggarakan FFI dua kali.  Dalam pertandingan itu Indonesia menang satu lawan Malaysia.  Semoga Indonesia menjadi juara AFF Suzuki Championship 2010. 45. Metonimia Adalah gaya bahasa perbandingan yang mengemukakan merk dagang atau nama barang untuk melukiskan sesuatu yang dipergunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasional dengan benda keseluruhan. Contoh :  Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah.  Ayah baru saja membeli zebra, padahal saya ingin Kijang. Pengertian Majas dan Penjelasannya 9
  • 10. Coba buka H.B.Jassin halaman 23. 46. Antonomasia Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh :  Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.  Kepala sekolah mengundang para orang tua murid.  Sang raja rimba mengaum dengan garangnya. 47. Hipalase Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh :  Ia masih menuntut maskawain dari almarhum Kiki puterinya.  Ia duduk pada bangku yang gelisah. 48. Ironi Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh :  Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?  Bagus benar rapormu Bar, banyak merahnya.  Rajin sekali kamu, lima hari kamu tidak masuk sekolah. 49. Sinisme adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam. Contoh :  Harum benar baumu pagi ini!  Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun Sahara pun dapat anda hitung.  Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu! 50. Sarkasme Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh :  Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk telinga kanan keluar telinga kiri.  Kau memang benar-benar bajingan.  Tidurnya saja sehari-hari seperti babi. 51. Satire Adalah ungkapan yang mentertawakan atau menolak sesuatu. Contoh :  Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!  Jemu aku dengan bicaramu Pengertian Majas dan Penjelasannya 10
  • 11. kemakmuran, keadilan, kebahagiaan sudah sepuluh tahun engkau bicara aku masih tak punya celana budak kurus pengangkut sampah  Harga jam itu terlalu murah bagiku. 52. Inuendo Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh :  Ia menjadi kaya raya karena mengadakan komersialisasi jabatannya.  Dia memang baik, cuma agak kurang jujur. 53. Antifrasis Adalah gaya bahsa ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna sebaliknya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk menangka lkejahatan, roh jahat, dan sebagainya. Contoh :  Engkau memang orang yang mulia dan terhormat.  Lihatlah sang raksasa telah tiba.  Kami tahu bahwa kau memang orang yang jujur sehingga tak ada satu orang pun yang percaya padamu. 54. Pun atau Paronomasia Adalah kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi. Contoh :  Tanggal satu gigi saya tinggal satu  Bisa ular itu bisa masuk ke sel-sel darah.  Buku-buku jariku sakit terhantam buku tebal itu. 55. Tropen Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang. Contoh :  Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.  Seharian dia berkubur dalam kamarnya.  Ia mengubur dirinya saja, lalu tiada lagi suaranya. 56. Simbolik Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang. Contoh :  Keduanya hanya cinta monyet.  Bunga adalah lambang wanita dan keindahan. Pengertian Majas dan Penjelasannya 11
  • 12. Teratai, lambang pengabdian 57. Alusio Adalah gaya bahasa yang menggunakan pribahasa atau ungkapan. Contoh :  Apakah peristiwa Turang Jaya itu akan terulang lagi?  Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi di sini?  Apakah setiap guru harus bernasib seperti Umar Bakri? 58. Interupsi Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh :  Tiba-tiba ia -suami itu- dijemput oleh perempuan lain.  Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkat.  Kami -siswa- merayakan upacara bendera setiap hari senin Pengertian Majas dan Penjelasannya 12