SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
ASUHAN KEPERAWATAN
BRONCHOPNEUMONIA
Untuk Memenuhi Tugas Dokumentasi Keperawatan

Di Susun Oleh
1.

Riga Septo

2.

Siti Andari

3.

Sonia Ratnasari

4.

Tito Husodo

5.

Tri Mulyani

6.

Twin Marlinda

Semester/ Kelas : 3/A

DIII KEPERAWATAN
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2011
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bronchopneumoni adalah Salah satu jenis pnemonia yang mempunyai pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokassai di dalam bronchi dan
meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. ( Smeltzer : Suzanne C, 2000: 572 )
Tingkat kematian bronkopneumonia sangat tinggi dan diperkirakan sekitar 4 juta
anak meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat bronkopneumonia. Di beberapa
rumah sakit seringkali ditemukan juga pneumonia yang menular karena perawatan dan
kebersihan yang tidak baik.
Di dunia pnemonia merupakan masalah kesehatan karena angka kematian yang relatif
tinggi. Penyakit pernafasan atau peradangan pada paru-paru ( penemonia ) ini paling sering
terjadi. Di indonesia pnemonia merupakan penyebab kematian ketiga setelah ketiga setelah
kardiovaskuler dan tubercoluse, penelitian pada pasien di palembang pada tahun 2004 didapat
68 responden dengan pnemonia yang terdiri dari 37 ( 54,41 % ) laki-laki dan 31 ( 45,58 )
perempuan, dengan angka kerja 6,68 %.

B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang penyakit
Bronchopneumonia
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Bronchopneumonia
Mahasiswa mampu untuk mengkaji,menentukan diagnosa,
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Kesimpulannya bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh
agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. ETIOLOGI

Secara umum individu yang terserang bronchopnemonia diakibatkan oleh adanya
penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang
normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang
terdiri atas : batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari
organ, dan sekresi humoral setempat. Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus,
bakteri, protozoa, mikrobakter, mikoplasma, dan riketsia
Antara lain sebagai berikut :
1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti :
Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif
seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus
dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara
yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
4. Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien
yang mengalami immunosupresi.

C. MANIFESTASI KLINIS

Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian
atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda
dan gejala yang khas seperti:
1. Menggigil
2. Demam
3. Nyeri dada pleuritis
4. Batuk produktif
5. Hidung kemerahan
6. Saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis

D. PATOFISIOLOGI

Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang
disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi
makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk
kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat
tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan
gambaran sebagai berikut :
Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh
darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran
pencernaan dan menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal
dalam usus peristaltik meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian
terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

E. PEMRIKSAAN PENUNJANG
 Pemriksaan Laboratorium
1. Nilai Hb, biasanya tetap normal atau sedikit menurun
2. Peningkatan LED
3. Kultur dahak
4. Analisa gas darah ( AGDA )
5. Pemeriksaan sputum
 Pemriksaan Radiologi

- Rantgenogram Thorak
- Laringoskopi atau bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat
oleh benda padat.

F.

PENATALAKSANAAN

a. Penatalaksanaan Medis

Pemberian Oksigen
Antibiotik

Antibiotik yang sering digunakan adalah penicillin G. Mediaksi efektif lainnya
termasuk eritromisin, klindamisin dan sefalosporin generasi pertama.
Kortikosteroid

Kortikosteroid diberikan pada keadaan sepsis berat.
Inotropik

Pemberian obat inotropik seperti dobutamin atau dopamine kadang-kadang
diperlukan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal pre renal.
Terapi oksigen
Terapi oksigen diberikan dengan tujuan untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi
95-96 % berdasarkan pemeriksaan analisa gas darah.
Nebulizer

Nebulizer digunakan untuk mengencerkan dahak yang kental. Dapat disertai
nebulizer untuk pemberian bronchodilator bila terdapat bronchospasme.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Menjaga kelancaran pernafasan
2. Kebutuhan istirahat
3. Mengintrol suhu tubuh
4. Mencegah komplikasi atau gangguan rasa aman dan nyaman

G. PENCEGAHAN

Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan
penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya
bronkopneumonia ini.
Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh
kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara hidup sehat, makan makanan
bergizi dan teratur ,menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang
disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi
makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk
kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat
tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

Mc Carty Wilson.1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta
:EGC
Doenges, Marilynn E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :EGC
Lp dokep kel.ndariiiii

More Related Content

What's hot (20)

Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
Pneumonia (ppt -_ardian_s._leky)[1]
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Lp pnemonia
Lp pnemoniaLp pnemonia
Lp pnemonia
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Pneumonia magister
Pneumonia magisterPneumonia magister
Pneumonia magister
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Askep pneumonia
Askep pneumoniaAskep pneumonia
Askep pneumonia
 
BRONKITIS
BRONKITISBRONKITIS
BRONKITIS
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Asuhan keperawatan tbc AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan tbc AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan tbc AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan tbc AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleuraAskep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
Askep tuberculosis (tb paru) dg efusi pleura
 
PNEUMONIA
PNEUMONIAPNEUMONIA
PNEUMONIA
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Kliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasanKliping penyakit sistem pernafasan
Kliping penyakit sistem pernafasan
 

Similar to Lp dokep kel.ndariiiii (20)

pnemoni 10.ppt
pnemoni 10.pptpnemoni 10.ppt
pnemoni 10.ppt
 
A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
ppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptxppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptx
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Edi
EdiEdi
Edi
 
Ani pneumonia
Ani pneumoniaAni pneumonia
Ani pneumonia
 
Ani pneumonia
Ani pneumoniaAni pneumonia
Ani pneumonia
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
askep EFUSI PLEURA.docx
askep  EFUSI PLEURA.docxaskep  EFUSI PLEURA.docx
askep EFUSI PLEURA.docx
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
 
Pneu
PneuPneu
Pneu
 
Tugas respirasi
Tugas respirasiTugas respirasi
Tugas respirasi
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
Materi abses paru
Materi abses paruMateri abses paru
Materi abses paru
 
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptxFARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
 
Leaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumoniaLeaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumonia
 
Gangguan organ pernafasan
Gangguan organ pernafasanGangguan organ pernafasan
Gangguan organ pernafasan
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
 

More from Yabniel Lit Jingga (20)

Mantri ireng manfaat besar ciplukan
Mantri ireng   manfaat besar ciplukanMantri ireng   manfaat besar ciplukan
Mantri ireng manfaat besar ciplukan
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Tumor tulang shb
Tumor tulang shbTumor tulang shb
Tumor tulang shb
 
Skoliosis shb
Skoliosis shbSkoliosis shb
Skoliosis shb
 
Rematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shbRematoid arthritis shb
Rematoid arthritis shb
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
Osteoporosis shb
Osteoporosis shbOsteoporosis shb
Osteoporosis shb
 
Osteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shbOsteomalasia pada anak shb
Osteomalasia pada anak shb
 
Osteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shbOsteomalacia dewasa shb
Osteomalacia dewasa shb
 
Lordosis shb
Lordosis shbLordosis shb
Lordosis shb
 
Anatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologiAnatomi fisiologi sistem hematologi
Anatomi fisiologi sistem hematologi
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8Bahan perkuliahan ke 8
Bahan perkuliahan ke 8
 
Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6Bahan perkuliahan ke 6
Bahan perkuliahan ke 6
 
Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5Bahan perkuliahan ke 5
Bahan perkuliahan ke 5
 
Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4Bahan perkuliahan ke 4
Bahan perkuliahan ke 4
 
Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3Bahan perkuliahan ke 3
Bahan perkuliahan ke 3
 
Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2Bahan perkuliahan ke 2
Bahan perkuliahan ke 2
 
Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1Bahan perkuliahan ke 1
Bahan perkuliahan ke 1
 

Lp dokep kel.ndariiiii

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN BRONCHOPNEUMONIA Untuk Memenuhi Tugas Dokumentasi Keperawatan Di Susun Oleh 1. Riga Septo 2. Siti Andari 3. Sonia Ratnasari 4. Tito Husodo 5. Tri Mulyani 6. Twin Marlinda Semester/ Kelas : 3/A DIII KEPERAWATAN STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2011
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bronchopneumoni adalah Salah satu jenis pnemonia yang mempunyai pola penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokassai di dalam bronchi dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. ( Smeltzer : Suzanne C, 2000: 572 ) Tingkat kematian bronkopneumonia sangat tinggi dan diperkirakan sekitar 4 juta anak meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat bronkopneumonia. Di beberapa rumah sakit seringkali ditemukan juga pneumonia yang menular karena perawatan dan kebersihan yang tidak baik. Di dunia pnemonia merupakan masalah kesehatan karena angka kematian yang relatif tinggi. Penyakit pernafasan atau peradangan pada paru-paru ( penemonia ) ini paling sering terjadi. Di indonesia pnemonia merupakan penyebab kematian ketiga setelah ketiga setelah kardiovaskuler dan tubercoluse, penelitian pada pasien di palembang pada tahun 2004 didapat 68 responden dengan pnemonia yang terdiri dari 37 ( 54,41 % ) laki-laki dan 31 ( 45,58 ) perempuan, dengan angka kerja 6,68 %. B. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu memahami tentang penyakit Bronchopneumonia 2. Tujuan Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Bronchopneumonia Mahasiswa mampu untuk mengkaji,menentukan diagnosa,
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. DEFINISI Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing. Kesimpulannya bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli. B. ETIOLOGI Secara umum individu yang terserang bronchopnemonia diakibatkan oleh adanya penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang terdiri atas : batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari organ, dan sekresi humoral setempat. Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, mikrobakter, mikoplasma, dan riketsia Antara lain sebagai berikut : 1. Bakteri Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa. 2. Virus Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus. 3. Jamur Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos. 4. Protozoa
  • 4. Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi. C. MANIFESTASI KLINIS Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti: 1. Menggigil 2. Demam 3. Nyeri dada pleuritis 4. Batuk produktif 5. Hidung kemerahan 6. Saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis D. PATOFISIOLOGI Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan gambaran sebagai berikut : Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli. Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran pencernaan dan menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal dalam usus peristaltik meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. E. PEMRIKSAAN PENUNJANG  Pemriksaan Laboratorium 1. Nilai Hb, biasanya tetap normal atau sedikit menurun
  • 5. 2. Peningkatan LED 3. Kultur dahak 4. Analisa gas darah ( AGDA ) 5. Pemeriksaan sputum  Pemriksaan Radiologi - Rantgenogram Thorak - Laringoskopi atau bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat oleh benda padat. F. PENATALAKSANAAN a. Penatalaksanaan Medis Pemberian Oksigen Antibiotik Antibiotik yang sering digunakan adalah penicillin G. Mediaksi efektif lainnya termasuk eritromisin, klindamisin dan sefalosporin generasi pertama. Kortikosteroid Kortikosteroid diberikan pada keadaan sepsis berat. Inotropik Pemberian obat inotropik seperti dobutamin atau dopamine kadang-kadang diperlukan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal pre renal. Terapi oksigen Terapi oksigen diberikan dengan tujuan untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96 % berdasarkan pemeriksaan analisa gas darah. Nebulizer Nebulizer digunakan untuk mengencerkan dahak yang kental. Dapat disertai nebulizer untuk pemberian bronchodilator bila terdapat bronchospasme. b. Penatalaksanaan Keperawatan 1. Menjaga kelancaran pernafasan 2. Kebutuhan istirahat
  • 6. 3. Mengintrol suhu tubuh 4. Mencegah komplikasi atau gangguan rasa aman dan nyaman G. PENCEGAHAN Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya bronkopneumonia ini. Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara hidup sehat, makan makanan bergizi dan teratur ,menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll.
  • 7. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh bakteri,virus, jamur dan benda asing. Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Mc Carty Wilson.1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta :EGC Doenges, Marilynn E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :EGC