1. ASUHAN KEPERAWATAN
BRONCHOPNEUMONIA
Untuk Memenuhi Tugas Dokumentasi Keperawatan
Di Susun Oleh
1.
Riga Septo
2.
Siti Andari
3.
Sonia Ratnasari
4.
Tito Husodo
5.
Tri Mulyani
6.
Twin Marlinda
Semester/ Kelas : 3/A
DIII KEPERAWATAN
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2011
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bronchopneumoni adalah Salah satu jenis pnemonia yang mempunyai pola
penyebaran berbercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokassai di dalam bronchi dan
meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya. ( Smeltzer : Suzanne C, 2000: 572 )
Tingkat kematian bronkopneumonia sangat tinggi dan diperkirakan sekitar 4 juta
anak meninggal di seluruh dunia setiap tahunnya akibat bronkopneumonia. Di beberapa
rumah sakit seringkali ditemukan juga pneumonia yang menular karena perawatan dan
kebersihan yang tidak baik.
Di dunia pnemonia merupakan masalah kesehatan karena angka kematian yang relatif
tinggi. Penyakit pernafasan atau peradangan pada paru-paru ( penemonia ) ini paling sering
terjadi. Di indonesia pnemonia merupakan penyebab kematian ketiga setelah ketiga setelah
kardiovaskuler dan tubercoluse, penelitian pada pasien di palembang pada tahun 2004 didapat
68 responden dengan pnemonia yang terdiri dari 37 ( 54,41 % ) laki-laki dan 31 ( 45,58 )
perempuan, dengan angka kerja 6,68 %.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang penyakit
Bronchopneumonia
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Bronchopneumonia
Mahasiswa mampu untuk mengkaji,menentukan diagnosa,
3. BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Kesimpulannya bronchopneumonia adalah jenis infeksi paru yang disebabkan oleh
agen infeksius dan terdapat di daerah bronkus dan sekitar alveoli.
B. ETIOLOGI
Secara umum individu yang terserang bronchopnemonia diakibatkan oleh adanya
penurunan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virulensi organisme patogen. Orang yang
normal dan sehat mempunyai mekanisme pertahanan tubuh terhadap organ pernafasan yang
terdiri atas : batuk, adanya lapisan mukus, gerakan silia yang menggerakan kuman keluar dari
organ, dan sekresi humoral setempat. Timbulnya bronchopneumonia disebabkan oleh virus,
bakteri, protozoa, mikrobakter, mikoplasma, dan riketsia
Antara lain sebagai berikut :
1. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti :
Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif
seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus
dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
3. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara
yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
4. Protozoa
4. Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC). Biasanya menjangkiti pasien
yang mengalami immunosupresi.
C. MANIFESTASI KLINIS
Bronchopneumonia biasanya didahului oleh suatu infeksi di saluran pernafasan bagian
atas selama beberapa hari. Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda
dan gejala yang khas seperti:
1. Menggigil
2. Demam
3. Nyeri dada pleuritis
4. Batuk produktif
5. Hidung kemerahan
6. Saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis
D. PATOFISIOLOGI
Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang
disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi
makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk
kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat
tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan dengan
gambaran sebagai berikut :
Infeksi saluran nafas bagian bawah menyebabkan tiga hal, yaitu dilatasi pembuluh
darah alveoli, peningkatan suhu, dan edema antara kapiler dan alveoli.
Ekspansi kuman melalui pembuluh darah kemudian masuk ke dalam saluran
pencernaan dan menginfeksinya mengakibatkan terjadinya peningkatan flora normal
dalam usus peristaltik meningkat akibat usus mengalami malabsorbsi dan kemudian
terjadilah diare yang beresiko terhadap gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
E. PEMRIKSAAN PENUNJANG
Pemriksaan Laboratorium
1. Nilai Hb, biasanya tetap normal atau sedikit menurun
5. 2. Peningkatan LED
3. Kultur dahak
4. Analisa gas darah ( AGDA )
5. Pemeriksaan sputum
Pemriksaan Radiologi
- Rantgenogram Thorak
- Laringoskopi atau bronkoskopi untuk menentukan apakah jalan nafas tersumbat
oleh benda padat.
F.
PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis
Pemberian Oksigen
Antibiotik
Antibiotik yang sering digunakan adalah penicillin G. Mediaksi efektif lainnya
termasuk eritromisin, klindamisin dan sefalosporin generasi pertama.
Kortikosteroid
Kortikosteroid diberikan pada keadaan sepsis berat.
Inotropik
Pemberian obat inotropik seperti dobutamin atau dopamine kadang-kadang
diperlukan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal ginjal pre renal.
Terapi oksigen
Terapi oksigen diberikan dengan tujuan untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi
95-96 % berdasarkan pemeriksaan analisa gas darah.
Nebulizer
Nebulizer digunakan untuk mengencerkan dahak yang kental. Dapat disertai
nebulizer untuk pemberian bronchodilator bila terdapat bronchospasme.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Menjaga kelancaran pernafasan
2. Kebutuhan istirahat
6. 3. Mengintrol suhu tubuh
4. Mencegah komplikasi atau gangguan rasa aman dan nyaman
G. PENCEGAHAN
Penyakit bronkopneumonia dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan
penderita atau mengobati secara dini penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya
bronkopneumonia ini.
Selain itu hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh
kita terhadap berbagai penyakit saluran nafas seperti : cara hidup sehat, makan makanan
bergizi dan teratur ,menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga, dll.
7. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Bronchopnemonia selalu didahului oleh infeksi saluran nafas bagian atas yang
disebabkan oleh bakteri staphylococcus, Haemophillus influenza atau karena aspirasi
makanan dan minuman. Dari saluran pernafasan kemudian sebagian kuman tersebut masuk
kesaluran pernafasan bagian bawah dan menyebabkan terjadinya infeksi kuman di tempat
tersebut, sebagian lagi masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi saluran pernafasan
8. DAFTAR PUSTAKA
Mc Carty Wilson.1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta
:EGC
Doenges, Marilynn E.1999. Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta :EGC