SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Download to read offline
TEORI ABSOLUTIVITAS 1
Oleh :
Rizal Pahlevi
A.ABSTRAKSI
Teori absolutivitas merupakan teori yang dikemukakan penulis mengenai
diamnya bumi seperti halnya geosentris akan tetapi lebih mengarah kepada pembuktian
ilmiah yang telah ada dan dalam rangka menyempurnakan sistem penanggalan di dunia,
maka penulis berinisisatif untuk mengusulkan suatu penanggalan yang lebih sempurna,
yaitu system penanggalan qomariah.Sistem penanggalan ini berdasarkan perputaran
bulan mengelilingi bumi.Dengan sistem penanggalan tersebut kesalahan perhitungan
tanggal tiap tahunnya yang biasa terjadi pada sistem penanggalan masehi dapat
dihindari.Dengan demikian, seseorang yang lahir pada tanggal 29 Februari tak perlu
bingung dalam menentukan umur nya.
Penulis dalam karya ini membandingkan disertai bukti-bukti ilmiah antara teori
heliosentris dan teori geosentris yang merupakan dasar dari pembuatan sistem
penanggalan pada kalender masehi dan kalender hijriyah.Hal ini bertujuan untuk mencari
manakah teori yang paling kuat buktinya antara heliosentris dan geosentris.
B.PENDAHULUAN
Berawal dari senangnya penulis mengolah rumus E = mc2
yang merupakan teori
relativitas Einstein tentang kesetaraan massa dan energi, penulis menemukan suatu
formula yang dapat menunjukkan jarak satu tahun cahaya secara akurat yakni yang
penulis namakan rumus absolutivitas.Fenomena yang melatarbelakangi penulis dalam
menulis karya ilmiah ini adalah adanya komentar dari sebuah website yang bingung
dengan penentuan umur karena lahir pada tanggal 29 Februari dan adanya suatu
fenomena astronomi yang cukup besar yaitu manakah yang benar antara geosentris dan
heliosentris.
Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan alternatif yang
lebih baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih mudah dalam menentukan
system penanggalan tiap bulannya dan memberi kesempatan berpikir kepada masyarakat
manakah bukti ilmiah yang kuat perihal geosentris dan heliosentris.Untuk mewujudkan
hal ini, penulis telah meneliti dan mengumpulkan bukti-bukti yang benar-benar dapat
dipahami dengan jelas dan sumber yang terpercaya, sehingga pengusulan kalender
hijriyah ini bukan hanya dapat digunakan pelengkap dalam system penanggalan tapi
dapat menjadi standar dunia dalam menentukan sistem penanggalan dalam 1 tahun.
C.DESKRIPSI HASIL KARYA
Teori Absolutivitas merupakan teori yang membuktikan hubungan antara energy
potensial dengan rumus kesetaraan massa Einstein.Selain itu, rumusan absolutivitas dapat
menunjukkan nilai yang sangat tepat dalam menentukan jarak satu tahun cahaya yang
merupakan standard perhitungan dalam pengukuran jagad raya atau galaksi.
Untuk hal ini penulis menggunakan alat :
• Kalkulator casio scientific fx991ES.
• Buku fisika universitas ITB.
Dalam karya ilmiah ini penulis akan memaparkan perbandingan antara kalender masehi
dan penanggalan qomariyah sehingga terlihat jelas bagi kita kelebihan dan kekurangan
dari kedua sistem penanggalan tersebut.
Dasar konsep rumusan E = mc2
= mgh, adalah persamaan dimensi sebagai berikut :
 m (massa benda) berdimensi M ;
 c (kecepatan cahaya) berdimensi LT-1
;
sehingga persamaan kesetaraan massa dan energy memiliki dimensi ML2
T-2
.
Kemudian dibandingkan dengan dimensi E = mgh sebagai berikut :
 m (massa benda) berdimensi M;
 g (percepatan gravitasi) berdimensi LT-2
;
 h (jarak/ketinggian benda dari permukaan bumi) berdimensi L;
sehingga persamaan energy potensial memiliki dimensi ML2
T-2
.
Dengan demikian, persamaan E = mc2
= mgh = ML2
T-2
adalah valid secara dimensi.
Ditinjau dari segi asronomi, sistem penanggalan masehi didasarkan pada
perputaran bumi mengelilingi matahari (kalender Julian-Gregorian), sedangkan kalender
hijriyyah dihitung beradasarkan perputaran bulan dalam mengelilingi bumi.Dalam
sejarahnya kalender Julian-Gregorian ini memilki kelemahan untuk menentukan jumlah
hari dalam satu tahun yang mengakibatkan terjadinya kesalahan penentuan jumlah
hari.Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk menganjurkan pemakaian kalender
qomariyyah yang dalam sejarahnya belum pernah terjadi kesalahan untuk menentukan
jumlah hari dalam 1 tahun.
Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang kita
kenal sebagai teori heliosentris yang dipaparkan oleh Copernicus dengan anggapan
bahwa matahari diam dan tidak bergerak sama sekali, dasar teori ini diperkuat oleh
beberapa teori fisika yang dianggap sebagai postulat seperti teori Keppler dan teori
Titius-Bode .Sedangkan teori yang kedua adalah yang kita kenal sebagai geosentris
adalah teori yang memaparkan bahwa bumi yang menjadi pusat tata surya, bulan dan
planet-planet lainnya termasuk matahari berputar mengelilingi bumi, sehingga bumi diam
dan tidak bergerak sama sekali, teori ini diperkuat oleh beberapa ilmuwan pada abad
sebelum dicetuskannya teori heliosentris.
Berikut ini akan penulis paparkan beberapa landasan yang menjadi dasar pada
pembuatan kalender masehi yaitu paparan yang mendukung teori heliosentris.Sejarah
mencatat bahwa awal mulanya gagasan teori heliosentris adalah sejak pemuka Yahudi
menyarankan kepada Rajanya untuk menghadiahkan paketan buku ilmu filsafat ke
kerajaan Islam (<13 Masehi) sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmu
filsafat mulai dipelajari dalam kalangan pelajar Arab, sehingga pada abad ke-13 seorang
syi‟ah Nashruddin al Thusi membuat sebuah model planet al Thusi yang kemudian
disebarkan pengetahuan tersebut di Maragha, kemudian pada abad ke-16 pengetahuan ini
mendapat penyempurnaan dari ahli Matematika Polandia yaitu Copernicus yang
kemudian didukung oleh seorang filsuf Augustine de Hippo yang naskahnya dipelajari
oleh Galileo.
Setelah itu bermunculan ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori ini dengan membuat
sebuah rumusan-rumusan yang menjadi sebuah postulat hingga zaman sekarang, salah
satunya yaitu teori keppler yang berisi 3 gagasan sebagai berikut :
1. Orbit setiap planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips.
2. Luas area yang terbentuk dari garis jarak matahari ke planet dengan waktu
tempuhnya adalah sama.
3. Perbandingan kuadrat waktu revolusi suatu planet terhadap matahari dengan pangkat
tiga jarak suatu planet terhadap matahari adalah sama dengan perbandingan kuadrat
waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak planet lainnya terhadap matahari.
Kemudian teori heliosentris ini diperkuat oleh bukti eksperimen, salah satunya yaitu oleh
ahli filsafat Prancis dengan alat yang dinamakan bandul foucault yang menyatakan
bahwa bumi berevolusi terhadap matahari dan berotasi.
Kelemahan pada teori heliosentris ini adalah sampai saat ini belum ada bukti
nyata bahkan NASA sekalipun belum menunjukan bukti data yang pasti perihal ukuran
matahari yang sebenarnya, jarak bumi-matahari yang sebenarnya, ukuran planet-planet
yang sebenarnya, sehingga semua data ukuran yang selama ini ada dalam kurikulum
pendidikan adalah data perkiraan pengukuran eksperimen yang dirumuskan sebagai
berikut:
Oleh karena itu, massa matahari yang selama ini ditunjukkan datanya seberat 2 x
1030
kg adalah masih rekayasa yang dapat diperoleh dari rumus tersebut, sedangkan “r‟
yang merupakan faktor jarak misal jarak bumi dan matahari masih berupa teori yang
dikemukakan Keppler yakni jarak bumi-matahari saat titik terdekat (perihelium = <
150.000.000 km) dan titik terjauh (aphelium = 150.000.000 km), sehingga seluruh data
astronomi yang berupa massa planet dan jaraknya terhadap matahari masih bisa
direkayasa dengan rumus tersebut dengan patokan bahwa gaya tarik menarik antara
planet dan matahari sebanding dengan gaya sentrifugal planet dalam lintasan elips
terhadap matahari.Kemudian rumus ini, dikembangkan menjadi kompleks sehingga
menjadi standar kebenaran perhitungan seperti halnya rumus jarak menjadi kompleks dari
:
Ditinjau dari segi ilmiah, yang menjadi landasan dari pembuatan kalender
hijriyah adalah teori geosentris yaitu dengan landasan perputaran bulan mengelilingi
bumi.Dalam sejarahnya, kalender hijriyah ini dibuat awal penanggalannya berdasarkan
hari hijrahnya Nabi Muhammad shalallahu‟alaihi wasallam.Kalender hijriyah ini dibuat
dengan titik acuan bumi diam sedangkan bulan, matahari dan planet-planet lainnya
berputar mengelilingi bumi. Menurut keterangan dari kitab suci agama Islam yang
sebenarnya menjadi peletak dasar geosentris (karena sebelum lahirnya gagasan teori
heliosentris mayoritas astronom berpedoman pada kitab sucinya dalam menentukan tata
surta) secara jelas memaparkan tentang ilmu astronomi yaitu terbagi dalam beberapa poin
sebagai berikut :
1.Matahari bergerak.
Terdapat dalam kitab suci, dengan firman Allah sebagai berikut :
”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya…”(Yasin:38)
Penjelasan ayat ini yaitu sebuah hadits dari Abu Dzar rodiyallohuan :
“Rasululloh shallallohu‟alaihi wasalam bersabda : ‟Tahukah kalian ke manakah matahari
itu pergi ? ‟para sahabat berkata : ‟Alloh dan Rasulnya lebih mengetahui.‟ Beliau
bersabda : ‟sesungguhnya matahari itu berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya
di bawah Arsy, lalu dia bersujud, dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan
kepadanya : „bangunlah ! kembalilah seperti semula engkau datang ! „ maka dia pun
kembali terbit dari tempat terbitnya…” (HR.Bukhori:4802,Muslim:159,Ahmad:5/145)
2. Bumi diam.
Terdapat dalam al Qur‟an, sebagai berikut :
“sesungguhnya Alloh menahan langit dan bumi supaya jangan bergeser
(bergerak)…(QS.35:41)
Tafsirnya :
a.Imam Ibnu Jarir rahimahulloh:
“supaya jangan bergeser(bergerak) dari tempat keduanya.”
b.Imam Ibnu Katsir rahimahulloh:
“Maksudnya,supaya keduanya tidak bergerak dari tempatnya.”
c.”…Alloh menciptakan gunung gunung dan menancapkannya di atas bumi sehingga
bumi itu pun diam.” (HR. Ahmad:11844,Tirmidzi:2369)
3.Jarak langit dan bumi.
Terdapat pada hadits-hadits Nabi shalallahu‟alahi wasallam diantaranya :
”… jarak antara langit dengan bumi adalah 500 tahun perjalanan (unta)”(HR.ad
darimi,Thabrani dan Baihaqi)
4.Gambaran alam semesta.
Dalil:
a.”…antara langit ketujuh dengan kursi adalah 500 tahun perjalanan (unta), antara kursi
dengan air adalah 500 tahun perjalanan dan Arsy berada di atas air dan Alloh berada di
atas Arsy…”
(HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi)
b.”Alloh yang maha Rohman bersemayam di atas Arsy.” (QS.Thoha:5)
c.”…Dan Arsy-Nya di atas air…”(QS.Hud:7)
d.”Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua
hari…kemudian Dia menuju penciptaan langit…lalu Dia berkata kepada langit dan bumi
:”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku…”(QS.Fushshilat:9-12)
e.”…langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan
keduanya.”(QS.Al Anbiya:30).
Bukti-bukti ilmiah yang mendukung geosentris dan telah secara eksperimen dilakukan
dengan beberapa studi kritis penulis, yaitu :
1.Tentang Bukti Ilmiah bahwa bumi Diam.
Semakin banyak bukti dalam teknologi canggih yang membuktikan bahwa bumi ini
diam(tidak berotasi dan berevolusi)Berikut ini hasil pengamatan interferometer dalam
satelit yang salah satunya membuktikan bumi ini justru diam :
a.Pencitraan melalui satelit membuktikan bahwa bumi berbentuk agak lonjong ke
samping kanan dan kirinya,dengan jari jari mendekati 6400 km di daerah equator dan
mendekati 6300 km di daerah kutubnya.
Dalam poin b di atas, secara kaidah aerodinamika dan hidrodinamika, jika bumi benar-
benar bergerak dengan kecepatan rotasi mendekati 1 mach (mendekati 333 m/s) dan
berevolusi dengan kecepatan mendekati 300 mach, maka seharusnya ditemukan
pancaran gelombang kejut yang ditangkap interferometer satelit.
2.Gejala “Geodetic wrap‟.
Gejala “Geodtic wrap‟ adalah gejala adanya energi dari benda bermassa untuk
melengkungkan dimensi udara sekitar.Hal ini pernah dijelaskan para ilmuwan namun
mereka sempat menjelaskan : “mengapa energi demikian muncul secara simultan di bumi
?‟ Jawabnya tentu karena bumi diam yaitu tidak berotasi, sebab jika bumi berotasi maka
energi “geodetc wrap‟ ini akan terhapus oleh gerakan bumi tersebut.
3.Teknologi “Trigger Effect‟.
Struktrur bumi berdasarkan penelitian eksperimen terkini melalui suatu alat
pemicu “trigger effect‟ dengan prinsip dasar eksperimen :
“Tatkala meriam memberikan serentetan ledakan sehingga frekuensi ledakan melampaui
frekuensi ambang batas total partikel lapisan bumi, maka setiap partikel pada lapisan
bumi akan memantulkan kelebihan frekuensi, kelebihan frekuensi yang kemudian
diterima detektor sesuai dengan jenis partikel zat.‟
Prinsip ini diterapkan juga pada teknologi sekarang dalam spektrometri serapan atom
(SSA).Dengan eksperimen di atas diperoleh hasil :
a.Lapisan inti bumi terdiri dari besi dan nikel cair bersuhu tinggi.
b.Lapisan tengah terdapat sebuah lapisan hampa udara yang berfungsi sebagai gaya
„levitasi‟ yaitu gaya penarik lapisan di atasnya.Lapisan vakum ini seperti yang
diterapkan pada bom nuklir untuk menstabilkan posisi U-238.
c.Lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapisan batuan dan tanah.
d.Panjang gelombang yang dipancarkan tiap partikel lapisan bersifat simultan, hal inilah
yang menjadi bukti bahwa bumi diam, karena jika bumi bergerak maka akan dihasilkan
panjang gelombang yang diskrit, sebagaimana analisis yang dihasilkan pada pembacaan
seismograf berikut :
“Pancaran gelombang kecil yang dihasilkan bersifat simultan antara gelombang bodi dan
gelombang permukaan,lain halnya dengan adanya sedikit pergerakan bumi seperti
pergeseran lempeng atau gempa maka gelombang yang dihasilkan adalah diskrit.‟
Dengan demikian bumi tidaklah berotasi apalagi berevolusi dengan kecepatan 30 km/s
atau sekitar 1/6EXP-11 parsek/detik, karena jika bumi bergerak dengan cara demikian
maka akan dihasilkan grafik yang benar-benar diskrit.
4.Teknologi medan magnet bumi.
Untuk mengkaji sifat magnetik suatu bahan diperlukan suatu ruangan yang
memiliki medan magnet homogen dalam arti “terbebas‟ dari pengaruh medan magnetik
bumi.Maka diperlukan suatu kumparan dengan ukuran,banyaknya lilitan dan besar arus
listrik serta dalam ukuran ruangan tertentu.Hal ini telah dibuktikan dengan kumparan
Helmholtz di Oakland University.Dengan hasil eksperimen :
“Medan magnetik yang dipancarkan bumi untuk ditiadakan pengaruhnya oleh kumparan
helmholtz bersifat simultan dan tetap besarnya serta tidak berbentuk diskrit (diskrit di sini
dalam arti terputus dan tidak tetap jumlahnya).”
Hal di atas membuktikan bumi tidak bergerak.Sebab jika bumi bergerak maka akan
terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti alat kumparan helmholtz
tidak bisa ditetapkan baik arusnya,besarnya maupun jumlah lilitannya.Hal ini sesuai
rumusan :
Namun, kenyataan di Laboratorium Magnet Kettering (AS) membuktikan bahwa
ukuran arus listrik,besarnya maupun jumlah lilitan kumparan helmholtz dapat ditetapkan
untuk dapat meniadakan pengaruh medan magnetik bumi dan menciptakan medan
magnet yang homogen untuk dapat mengkaji sifat magnetik bahan.Dengan demikian,hal
ini membuktikan tidak terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti bumi
tidak bergerak.
5.Eksperimen Michelson-Morley.
Secara fakta percobaan yang dilakukan Michelson-Morley untuk membuktikan
keberadaan eter justru hasil percobaan tersebut adalah bukti bahwa bumi diam.Dalam
eksperimen ini, tidak ditemukan adanya pola pergeseran interferensi dalam arti kecepatan
cahaya yang dipancarkan dalam posisi tegak lurus atau searah atau berlawanan arah
dengan rotasi bumi seharusnya ditemukan perbedaan kecepatan yang ditandai dengan
selisih waktu dari hasil penangkapan detektor, namun hasilnya justru tidak ditemukan
selisih waktu yang berarti setiap posisi kecepatan cahaya yang dipancarkan adalah
kecepatannya sama.
Hal ini terjadi bukan karena tidak adanya eter, namun justru hal ini menjadi fakta
bahwa rotasi bumi tidak ada.Karena eksperimen fisika membuktikan bahwa kecepatan
cahaya dipengaruhi gravitasi (percobaan gravitational red-shift) yang berarti jika benar
bumi berotasi maka seharusnya tiap posisi penembakan sumber cahaya akan
mempengaruhi kecepatannya dengan adanya eter maupun tidak ada, karena yang
mempengaruhi adalah kecepatan „medan rotasi‟(jika rotasi ada) terhadap cahaya, bukan
eter.
Contoh realita:
Seseorang berlari di atas eskalator yang bergerak di ruangan beroksigen.
Secara jelas yang mempengaruhi perubahan kecepatan kita berlari adalah escalator yang
bergerak bukan oksigen.Dengan demikian percobaan ini justru membuktikan tidak
adanya “eskalator yang bergerak” dalam arti bahwa bumi ini diam.
Koreksi terhadap percobaan ini yaitu eter merupakan senyawa kimia yang
seharusnya untuk mempermudah mendeteksi keberadaannya di udara dilakukan secara
analisis kimia tepatnya analisis kualitatif,bukan dengan interferensi cahaya.Sebab jika
demikian,hal ini sama saja dengan mencari ion tembaga dalam larutan dengan sistem
pemantulan cahaya,tentu hal ini sulit dilakukan,untuk itu sebaiknya dilakukan secara
kimia yaitu dengan penambahan pengendapnya.Sehingga terbentuk endapan Cu(OH)2
yang terlihat mata.
6.Koreksi pengukuran alam semesta.
Untuk mendukung teori big bang, Hubble memaparkan hasil temuannya yang
menyatakan bahwa bintang yang teramati selalu bergerak menjauh dalam arti
memancarkan radiasi merah, lebih jauh lagi menyatakan bahwa alam semesta
mengembang seperti balon.
Sebenarnya kesimpulan yang tepat untuk hasil pengamatannya adalah bahwa
radiasi atau cahaya yang dipancarkan oleh detektor teleskop telah diperlambat oleh gaya
gravitasi bumi shingga seolah-olah bintanglah yang memancarkan radiasi merah padahal
cahaya yang pertama kali dipancarkanlah yang telah diperlambat oleh gravitasi bumi,
sehingga berkas cahaya terusan yang ditangkap detector bergelombang panjang (radiasi
merah).
Hal ini dapat dipahami dengan eksperimen gravitational red shift yang menunjukkan
setiap radiasi/cahaya yang dipancarkan akan diperlambat kecepatannya oleh gravitasi
bumi, sehingga semakin besar sudutnya terhadap permukaan bumi semakin kuat
pengaruh gravitasi untuk melemahkan kecepatannya.
7.Bukti LHC (Large Hadron Collider).
Dengan penelitian alat tercanggih sub nuklir membuktikan bahwa yang terus
meluas adalah energi alam semesta bukan materi alam semesta, dengan mekanisme
sebagai berikut :
“Dengan peristiwa sinar kosmik yang menerpa atom gas atmosfer maka mekanisme
strange quark dapat ditelaah yaitu selalu meluruh menjadi boson dan charm quark,
sementara charm quark akan selalu meluruh menjadi boson dan anti down quark, lalu
anti down quark akan terus meluruh dengan menghasilkan boson atau energi‟
Dari sini dpt disimpulkan yg mengekspansi ke segala arah bukanlah materi (string
tertutup) melainkan energy (string terbuka).Dengan demikian yang terus meluas bukan
materi alam semesta tetapi yang meluas adalah energi yang dipancarkan setiap partikel
alam semesta.Adapun mengenai penemuan Hubble bahwa bintang bergerak menjauh
atau langitnya bergerak dalam arti meluas (karena memancarkan gelombang merah),
sebenarnya yang menyebabkan ini terjadi adalah karena sumber cahaya yang
dipancarkan untuk mendeteksi inilah yang panjang gelombangnya melemah akibat
pengaruh gravitasi bumi sehingga menghasilkan pancaran merah (red- shift).
Diperoleh hasil analisis sebagai berikut :
• Dari tabel diperoleh bahwa penyimpangan kesalahan perhitungan yang dihasilkan
rumusan abs 1 yaitu berkisar dari 0,05% - 3,16%.
• Dimungkinkan rumusan ini dapat sah diterima sebagai suatu rumusan kebenaran
karena suatu rumusan yang valid tidak boleh menghasilkan penyimpangan setidaknya
lebih dari 5 % kecuali suatu rumusan postulat.
• Jarak satu tahun cahaya yang valid masih suatu nilai yang relativitas jika masih
menggunakan kaidah bumi berevolusi mengelilingi matahari.
• Jarak satu tahun cahaya menjadi valid dan absolut jika satu tahun ditetapkan secara
qomariyah.
• Tahun qomariyah dapat ditetapkan kebenarannya secara absolut walaupun rumusannya
berasal dari rumus relativitas Einstein.
• Beberapa tahun ke depan insya Alloh, jika dunia ilmiah menerima kevalidan rumus abs
1 maka secara sah terbukti bahwa bumi diam dalam arti tidak berotasi dan berevolusi.
• Karena penguat rumus abs 1 adalah sifat dualisme partikel dan postulat Einstein yang
konon telah terbukti kebenarannya.
• Perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga dengan pemrograman tertentu dapat menjadi
sebuah aplikasi yang dapat mencitrakan sistem planet dan bintang serta garis edarnya.
Dengan software python, dapat teramati perbedaan hasil antara satu tahun secara
qomariyah dan masehi sebagai berikut :
pembuktian melalui python 1
Pembuktian secara matematis terhadap penyimpangan antara penentuan umur seseorang
secara tahun masehi dan qomariyah dapat dirumuskan sebagai berikut dengan bantuan
python software :
( )
1989 66 1923 66 1857 66 1791
n1 n2 n3 n4
Tahun kelahiran Umur patokan
syamsiyah (365
hari/tahun)
Umur patokan
qomariyah (354
hari/tahun)
Penyimpangan
(tahun)
1989 25,6548 26,4520 0,7972 (n1)
1923 91,7013 94,5585 2,8572 (n2)
1857 157,7425 162,6441 4,9016 (n3)
1791 223,7863 230,7401 6,9538 (n4)
*Parameter bulan, tanggal dan jam kelahiran yaitu bulan Juli tanggal 21 jam 00:00 dan
data dibuat pada pukul 10:27 tanggal 11 Maret 2015.
Tabel penyimpangan tahun masehi terhadap qomariyah 1
Berarti seseorang akan mengalami penyimpangan umur sampai sepuluh tahun jika ia
lahir sesuai persamaan sebagai berikut :
a = 0,7972
b = (2,0522 + 2,0444 + 2,0600)/3 = 2,0522
Un=10
( )
( )
Maka jika seseorang lahir pada tahun sekitar 1693, ia akan mengalami penyimpangan
umur sekitar 10 tahun.Hal ini cukup menjadi kajian yang serius karena penyimpangan
akibat teori heliosentris yang sebenarnya dicetuskan oleh Nasruddin al Thusi di Maragha
kemudian diangkat kedunia ilmiah oleh Copernicus adalah sebagai berikut :
1.Berbedanya waktu awal dan akhir Ramadhan, Syawal dan Hari Raya Kurban karena
berbedanya cara perhitungan hisab yang sebagian mengadopsi heliosentris yang lainnya
geosentris dan ada juga yang dicampur aduk.
2.Rancunya ilmu nautika pelayaran yang pada aplikasinya justru menerapkan bahwa
bumi diam atau geosentris, sementara teorinya heliosentris.
Adapun untuk perhitungan nilai jarak satu tahun cahaya penulis membuat aplikasi
sederhana sebagai berikut :
D.PENUTUP
Dapat penulis simpulkan bahwa selain mudah untuk dihapal dan terstruktur lebih
rapi dalam sistem penanggalan satu tahun, kalender hijriyah ini menjadi penguat bahwa
system tata surya kita ini memiliki pusat di bumi dalam arti geosentris dengan penguat
beberapa bukti ilmiah yang telah teramati, sedangkan kalender masehi yang berlandaskan
pada perputaran bumi mengelilingi matahari pun mempunyai beberapa penguat bukti,
jika dibandingkan nilai kebenaran antara geosentris dan heliosentris yaitu 100:67, hal ini
dikarenakan terbukti oleh NASA bahwa ternyata matahari bergerak dan tidak diam.
Rumusan absolutivitas selain dapat berfungsi sebagai acuan jarak satu tahun cahaya juga
memperkuat geosentris dalam sistem tata surya.
Semoga Bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Fisika Universitas.terbitan ITB.
www.hyperphysics.edu
www.institutefisika.wordpress.com
www.NASA.gov
PROFIL
Rizal Pahlevi.
Lahir di Majalengka 2 Januari 1989 telah memiliki 2 putri yang semoga dirahmati Alloh
Yang Maha Esa.Melayani jasa di bidang IT dan Kimia Teknik dengan alamat kantor di
UD. Berkah Jaya Komputer-Sawitan (Samping Masjid An Nur Kota Mungkid).
Dapat dihubungi di :
m

More Related Content

What's hot (20)

makalah hukum keppler
makalah hukum kepplermakalah hukum keppler
makalah hukum keppler
 
Tata surya 2
Tata surya 2Tata surya 2
Tata surya 2
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
 
1 pendahuluan
1 pendahuluan1 pendahuluan
1 pendahuluan
 
astronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintangastronomi paralaks bintang
astronomi paralaks bintang
 
Keppler
KepplerKeppler
Keppler
 
PARALAKS BINTANG
PARALAKS BINTANGPARALAKS BINTANG
PARALAKS BINTANG
 
astronomi hukum kepler
astronomi hukum keplerastronomi hukum kepler
astronomi hukum kepler
 
Hukum Keppler 123
Hukum Keppler 123Hukum Keppler 123
Hukum Keppler 123
 
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan IIIKarya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
Karya Ilmiah Hukum Kepler I,II Dan III
 
Bahan ajar fisika hukum keppler
Bahan ajar fisika hukum kepplerBahan ajar fisika hukum keppler
Bahan ajar fisika hukum keppler
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
Presentasi mekanika
Presentasi mekanikaPresentasi mekanika
Presentasi mekanika
 
Makalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasiMakalah akhir gravitasi
Makalah akhir gravitasi
 
Hukum kepler
Hukum keplerHukum kepler
Hukum kepler
 
Astronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalenderAstronomi waktu dan kalender
Astronomi waktu dan kalender
 
Materi astronomi
Materi astronomiMateri astronomi
Materi astronomi
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Sejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehiSejarah astronomi sebelum masehi
Sejarah astronomi sebelum masehi
 
Tata surya
Tata suryaTata surya
Tata surya
 

Viewers also liked

Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)
Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)
Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)Bening Tirta Muhammad
 
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effect
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effectPeranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effect
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effectUD. Berkah Jaya Komputer
 
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross CheckIsmail Fahmi
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Ismail Fahmi
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiMochamad Ilham Yahya
 

Viewers also liked (11)

Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)
Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)
Teknologi untuk Kemajuan Bangsa (LSC ke-7, Sheffield)
 
Selamat datang
Selamat datangSelamat datang
Selamat datang
 
Teori awan elektron pada teknologi tfsc
Teori awan elektron pada teknologi tfscTeori awan elektron pada teknologi tfsc
Teori awan elektron pada teknologi tfsc
 
Konsep cahaya di atas cahaya
Konsep cahaya di atas cahayaKonsep cahaya di atas cahaya
Konsep cahaya di atas cahaya
 
Whitealice
WhitealiceWhitealice
Whitealice
 
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effect
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effectPeranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effect
Peranan teknologi tfsc dalam mengendalikan kestabilan piezoresistive effect
 
Dokumentasi
DokumentasiDokumentasi
Dokumentasi
 
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
Memerangi Hoax Melalui Situs Kolaborasi Cross Check
 
Social Media in Indonesia - Social Media for Social Good
Social Media in Indonesia - Social Media for Social GoodSocial Media in Indonesia - Social Media for Social Good
Social Media in Indonesia - Social Media for Social Good
 
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
Internet, Sosial Media dan Demokrasi Abad 21
 
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari TeknologiDampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
Dampak Positif dan Negatif Dari Teknologi
 

Similar to TEORI ABSOLUTIVITAS

Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata suryaFebri Yanto
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universalIka Nirva
 
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptBagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptDefaBayu2
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...trianaN
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakRizal Fahmi
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika Firmansyah
 
Memperluas alam semesta
Memperluas alam semestaMemperluas alam semesta
Memperluas alam semestaPuji Lestari
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaDe Saputra
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiyudi ananto
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Dhea Yulia Ningsih
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarferosiscaa
 

Similar to TEORI ABSOLUTIVITAS (20)

Si stem tata surya
Si stem tata suryaSi stem tata surya
Si stem tata surya
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
 
Gravitasi universal
Gravitasi universalGravitasi universal
Gravitasi universal
 
Hand out kosmografi
Hand out kosmografiHand out kosmografi
Hand out kosmografi
 
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.pptBagi Medan Gravitasi.pps.ppt
Bagi Medan Gravitasi.pps.ppt
 
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
Makalah PERKEMBANGAN IPBA,GRAVITASI UNIVERSAL,HK. KEPPLER,GRAVITASI NEWTON, D...
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
 
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.ptAndhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
Andhika firmansyah x.iis.3.geografi.pt
 
18 36-1-sm
18 36-1-sm18 36-1-sm
18 36-1-sm
 
Udah direvisi2
Udah direvisi2Udah direvisi2
Udah direvisi2
 
Memperluas alam semesta
Memperluas alam semestaMemperluas alam semesta
Memperluas alam semesta
 
Size of earth
Size of earthSize of earth
Size of earth
 
Alam semesta
Alam semestaAlam semesta
Alam semesta
 
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat rayaTata surya dan proses terbentuknya jagat raya
Tata surya dan proses terbentuknya jagat raya
 
Powerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat rayaPowerpoin matery jagat raya
Powerpoin matery jagat raya
 
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasiAstronomi hk.newton tentang gravitasi
Astronomi hk.newton tentang gravitasi
 
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta Ppt ipba galaksi dan alam semesta
Ppt ipba galaksi dan alam semesta
 
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (Jagat Raya)
 
Kuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasarKuliah pendahuluan fisika dasar
Kuliah pendahuluan fisika dasar
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 

More from UD. Berkah Jaya Komputer (20)

Teknologi Tanpa Batas.pdf
Teknologi Tanpa Batas.pdfTeknologi Tanpa Batas.pdf
Teknologi Tanpa Batas.pdf
 
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdfKURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
KURIKULUM BASIS INOVASI PANCANOMICS INTERNATIONAL.pdf
 
PORTOFOLIO 2017.pdf
PORTOFOLIO 2017.pdfPORTOFOLIO 2017.pdf
PORTOFOLIO 2017.pdf
 
PORTOFOLIO 2015.pdf
PORTOFOLIO 2015.pdfPORTOFOLIO 2015.pdf
PORTOFOLIO 2015.pdf
 
PANCAVERSE
PANCAVERSEPANCAVERSE
PANCAVERSE
 
PROGRAM INOVASI
PROGRAM INOVASIPROGRAM INOVASI
PROGRAM INOVASI
 
Program Inovasi
Program InovasiProgram Inovasi
Program Inovasi
 
TECHNO BRANDING PANCANOMICS
TECHNO BRANDING PANCANOMICSTECHNO BRANDING PANCANOMICS
TECHNO BRANDING PANCANOMICS
 
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIABULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
BULETIN MINI KUANTUM KOMPUTER ASIA
 
Penjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
Penjelasan gravitasi Dr. RowbothamPenjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
Penjelasan gravitasi Dr. Rowbotham
 
Bagi 'penjelasan gravitasi galilei
Bagi 'penjelasan gravitasi galileiBagi 'penjelasan gravitasi galilei
Bagi 'penjelasan gravitasi galilei
 
Solusi 1 kg standar dunia
Solusi 1 kg standar duniaSolusi 1 kg standar dunia
Solusi 1 kg standar dunia
 
Smart people concept
Smart people conceptSmart people concept
Smart people concept
 
NOBEL PROJECT
NOBEL PROJECTNOBEL PROJECT
NOBEL PROJECT
 
PANCANOMICS
PANCANOMICSPANCANOMICS
PANCANOMICS
 
Iklan alif silver
Iklan alif silverIklan alif silver
Iklan alif silver
 
Lunar calendar book
Lunar calendar bookLunar calendar book
Lunar calendar book
 
Bagi water-universal-book
Bagi  water-universal-bookBagi  water-universal-book
Bagi water-universal-book
 
Hole of fire book(1)(1)
Hole of fire book(1)(1)Hole of fire book(1)(1)
Hole of fire book(1)(1)
 
Trik cerdas 1
Trik cerdas 1Trik cerdas 1
Trik cerdas 1
 

Recently uploaded

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

TEORI ABSOLUTIVITAS

  • 1. TEORI ABSOLUTIVITAS 1 Oleh : Rizal Pahlevi
  • 2. A.ABSTRAKSI Teori absolutivitas merupakan teori yang dikemukakan penulis mengenai diamnya bumi seperti halnya geosentris akan tetapi lebih mengarah kepada pembuktian ilmiah yang telah ada dan dalam rangka menyempurnakan sistem penanggalan di dunia, maka penulis berinisisatif untuk mengusulkan suatu penanggalan yang lebih sempurna, yaitu system penanggalan qomariah.Sistem penanggalan ini berdasarkan perputaran bulan mengelilingi bumi.Dengan sistem penanggalan tersebut kesalahan perhitungan tanggal tiap tahunnya yang biasa terjadi pada sistem penanggalan masehi dapat dihindari.Dengan demikian, seseorang yang lahir pada tanggal 29 Februari tak perlu bingung dalam menentukan umur nya. Penulis dalam karya ini membandingkan disertai bukti-bukti ilmiah antara teori heliosentris dan teori geosentris yang merupakan dasar dari pembuatan sistem penanggalan pada kalender masehi dan kalender hijriyah.Hal ini bertujuan untuk mencari manakah teori yang paling kuat buktinya antara heliosentris dan geosentris.
  • 3. B.PENDAHULUAN Berawal dari senangnya penulis mengolah rumus E = mc2 yang merupakan teori relativitas Einstein tentang kesetaraan massa dan energi, penulis menemukan suatu formula yang dapat menunjukkan jarak satu tahun cahaya secara akurat yakni yang penulis namakan rumus absolutivitas.Fenomena yang melatarbelakangi penulis dalam menulis karya ilmiah ini adalah adanya komentar dari sebuah website yang bingung dengan penentuan umur karena lahir pada tanggal 29 Februari dan adanya suatu fenomena astronomi yang cukup besar yaitu manakah yang benar antara geosentris dan heliosentris. Tujuan dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk dapat memberikan alternatif yang lebih baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih mudah dalam menentukan system penanggalan tiap bulannya dan memberi kesempatan berpikir kepada masyarakat manakah bukti ilmiah yang kuat perihal geosentris dan heliosentris.Untuk mewujudkan hal ini, penulis telah meneliti dan mengumpulkan bukti-bukti yang benar-benar dapat dipahami dengan jelas dan sumber yang terpercaya, sehingga pengusulan kalender hijriyah ini bukan hanya dapat digunakan pelengkap dalam system penanggalan tapi dapat menjadi standar dunia dalam menentukan sistem penanggalan dalam 1 tahun.
  • 4. C.DESKRIPSI HASIL KARYA Teori Absolutivitas merupakan teori yang membuktikan hubungan antara energy potensial dengan rumus kesetaraan massa Einstein.Selain itu, rumusan absolutivitas dapat menunjukkan nilai yang sangat tepat dalam menentukan jarak satu tahun cahaya yang merupakan standard perhitungan dalam pengukuran jagad raya atau galaksi. Untuk hal ini penulis menggunakan alat : • Kalkulator casio scientific fx991ES. • Buku fisika universitas ITB. Dalam karya ilmiah ini penulis akan memaparkan perbandingan antara kalender masehi dan penanggalan qomariyah sehingga terlihat jelas bagi kita kelebihan dan kekurangan dari kedua sistem penanggalan tersebut.
  • 5. Dasar konsep rumusan E = mc2 = mgh, adalah persamaan dimensi sebagai berikut :  m (massa benda) berdimensi M ;  c (kecepatan cahaya) berdimensi LT-1 ; sehingga persamaan kesetaraan massa dan energy memiliki dimensi ML2 T-2 . Kemudian dibandingkan dengan dimensi E = mgh sebagai berikut :  m (massa benda) berdimensi M;  g (percepatan gravitasi) berdimensi LT-2 ;  h (jarak/ketinggian benda dari permukaan bumi) berdimensi L; sehingga persamaan energy potensial memiliki dimensi ML2 T-2 . Dengan demikian, persamaan E = mc2 = mgh = ML2 T-2 adalah valid secara dimensi.
  • 6.
  • 7.
  • 8. Ditinjau dari segi asronomi, sistem penanggalan masehi didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari (kalender Julian-Gregorian), sedangkan kalender hijriyyah dihitung beradasarkan perputaran bulan dalam mengelilingi bumi.Dalam sejarahnya kalender Julian-Gregorian ini memilki kelemahan untuk menentukan jumlah hari dalam satu tahun yang mengakibatkan terjadinya kesalahan penentuan jumlah hari.Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk menganjurkan pemakaian kalender qomariyyah yang dalam sejarahnya belum pernah terjadi kesalahan untuk menentukan jumlah hari dalam 1 tahun. Dalam ilmu fisika dijelaskan bahwa matahari sebagai pusat tata surya yang kita kenal sebagai teori heliosentris yang dipaparkan oleh Copernicus dengan anggapan bahwa matahari diam dan tidak bergerak sama sekali, dasar teori ini diperkuat oleh beberapa teori fisika yang dianggap sebagai postulat seperti teori Keppler dan teori Titius-Bode .Sedangkan teori yang kedua adalah yang kita kenal sebagai geosentris adalah teori yang memaparkan bahwa bumi yang menjadi pusat tata surya, bulan dan planet-planet lainnya termasuk matahari berputar mengelilingi bumi, sehingga bumi diam dan tidak bergerak sama sekali, teori ini diperkuat oleh beberapa ilmuwan pada abad sebelum dicetuskannya teori heliosentris. Berikut ini akan penulis paparkan beberapa landasan yang menjadi dasar pada pembuatan kalender masehi yaitu paparan yang mendukung teori heliosentris.Sejarah mencatat bahwa awal mulanya gagasan teori heliosentris adalah sejak pemuka Yahudi menyarankan kepada Rajanya untuk menghadiahkan paketan buku ilmu filsafat ke kerajaan Islam (<13 Masehi) sehingga diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan ilmu filsafat mulai dipelajari dalam kalangan pelajar Arab, sehingga pada abad ke-13 seorang syi‟ah Nashruddin al Thusi membuat sebuah model planet al Thusi yang kemudian disebarkan pengetahuan tersebut di Maragha, kemudian pada abad ke-16 pengetahuan ini mendapat penyempurnaan dari ahli Matematika Polandia yaitu Copernicus yang kemudian didukung oleh seorang filsuf Augustine de Hippo yang naskahnya dipelajari oleh Galileo.
  • 9. Setelah itu bermunculan ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori ini dengan membuat sebuah rumusan-rumusan yang menjadi sebuah postulat hingga zaman sekarang, salah satunya yaitu teori keppler yang berisi 3 gagasan sebagai berikut : 1. Orbit setiap planet yang mengelilingi matahari berbentuk elips. 2. Luas area yang terbentuk dari garis jarak matahari ke planet dengan waktu tempuhnya adalah sama. 3. Perbandingan kuadrat waktu revolusi suatu planet terhadap matahari dengan pangkat tiga jarak suatu planet terhadap matahari adalah sama dengan perbandingan kuadrat waktu revolusi dengan pangkat tiga jarak planet lainnya terhadap matahari. Kemudian teori heliosentris ini diperkuat oleh bukti eksperimen, salah satunya yaitu oleh ahli filsafat Prancis dengan alat yang dinamakan bandul foucault yang menyatakan bahwa bumi berevolusi terhadap matahari dan berotasi.
  • 10. Kelemahan pada teori heliosentris ini adalah sampai saat ini belum ada bukti nyata bahkan NASA sekalipun belum menunjukan bukti data yang pasti perihal ukuran matahari yang sebenarnya, jarak bumi-matahari yang sebenarnya, ukuran planet-planet yang sebenarnya, sehingga semua data ukuran yang selama ini ada dalam kurikulum pendidikan adalah data perkiraan pengukuran eksperimen yang dirumuskan sebagai berikut:
  • 11. Oleh karena itu, massa matahari yang selama ini ditunjukkan datanya seberat 2 x 1030 kg adalah masih rekayasa yang dapat diperoleh dari rumus tersebut, sedangkan “r‟ yang merupakan faktor jarak misal jarak bumi dan matahari masih berupa teori yang dikemukakan Keppler yakni jarak bumi-matahari saat titik terdekat (perihelium = < 150.000.000 km) dan titik terjauh (aphelium = 150.000.000 km), sehingga seluruh data astronomi yang berupa massa planet dan jaraknya terhadap matahari masih bisa direkayasa dengan rumus tersebut dengan patokan bahwa gaya tarik menarik antara planet dan matahari sebanding dengan gaya sentrifugal planet dalam lintasan elips terhadap matahari.Kemudian rumus ini, dikembangkan menjadi kompleks sehingga menjadi standar kebenaran perhitungan seperti halnya rumus jarak menjadi kompleks dari : Ditinjau dari segi ilmiah, yang menjadi landasan dari pembuatan kalender hijriyah adalah teori geosentris yaitu dengan landasan perputaran bulan mengelilingi bumi.Dalam sejarahnya, kalender hijriyah ini dibuat awal penanggalannya berdasarkan hari hijrahnya Nabi Muhammad shalallahu‟alaihi wasallam.Kalender hijriyah ini dibuat dengan titik acuan bumi diam sedangkan bulan, matahari dan planet-planet lainnya berputar mengelilingi bumi. Menurut keterangan dari kitab suci agama Islam yang sebenarnya menjadi peletak dasar geosentris (karena sebelum lahirnya gagasan teori
  • 12. heliosentris mayoritas astronom berpedoman pada kitab sucinya dalam menentukan tata surta) secara jelas memaparkan tentang ilmu astronomi yaitu terbagi dalam beberapa poin sebagai berikut : 1.Matahari bergerak. Terdapat dalam kitab suci, dengan firman Allah sebagai berikut : ”Dan matahari berjalan di tempat peredarannya…”(Yasin:38) Penjelasan ayat ini yaitu sebuah hadits dari Abu Dzar rodiyallohuan : “Rasululloh shallallohu‟alaihi wasalam bersabda : ‟Tahukah kalian ke manakah matahari itu pergi ? ‟para sahabat berkata : ‟Alloh dan Rasulnya lebih mengetahui.‟ Beliau bersabda : ‟sesungguhnya matahari itu berjalan sehingga sampai ke tempat peredarannya di bawah Arsy, lalu dia bersujud, dia tetap selalu seperti itu sehingga dikatakan kepadanya : „bangunlah ! kembalilah seperti semula engkau datang ! „ maka dia pun kembali terbit dari tempat terbitnya…” (HR.Bukhori:4802,Muslim:159,Ahmad:5/145) 2. Bumi diam. Terdapat dalam al Qur‟an, sebagai berikut : “sesungguhnya Alloh menahan langit dan bumi supaya jangan bergeser (bergerak)…(QS.35:41) Tafsirnya : a.Imam Ibnu Jarir rahimahulloh: “supaya jangan bergeser(bergerak) dari tempat keduanya.” b.Imam Ibnu Katsir rahimahulloh: “Maksudnya,supaya keduanya tidak bergerak dari tempatnya.”
  • 13. c.”…Alloh menciptakan gunung gunung dan menancapkannya di atas bumi sehingga bumi itu pun diam.” (HR. Ahmad:11844,Tirmidzi:2369) 3.Jarak langit dan bumi. Terdapat pada hadits-hadits Nabi shalallahu‟alahi wasallam diantaranya : ”… jarak antara langit dengan bumi adalah 500 tahun perjalanan (unta)”(HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi) 4.Gambaran alam semesta. Dalil: a.”…antara langit ketujuh dengan kursi adalah 500 tahun perjalanan (unta), antara kursi dengan air adalah 500 tahun perjalanan dan Arsy berada di atas air dan Alloh berada di atas Arsy…” (HR.ad darimi,Thabrani dan Baihaqi) b.”Alloh yang maha Rohman bersemayam di atas Arsy.” (QS.Thoha:5) c.”…Dan Arsy-Nya di atas air…”(QS.Hud:7) d.”Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari…kemudian Dia menuju penciptaan langit…lalu Dia berkata kepada langit dan bumi :”Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku…”(QS.Fushshilat:9-12) e.”…langit dan bumi itu keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan keduanya.”(QS.Al Anbiya:30). Bukti-bukti ilmiah yang mendukung geosentris dan telah secara eksperimen dilakukan dengan beberapa studi kritis penulis, yaitu :
  • 14. 1.Tentang Bukti Ilmiah bahwa bumi Diam. Semakin banyak bukti dalam teknologi canggih yang membuktikan bahwa bumi ini diam(tidak berotasi dan berevolusi)Berikut ini hasil pengamatan interferometer dalam satelit yang salah satunya membuktikan bumi ini justru diam : a.Pencitraan melalui satelit membuktikan bahwa bumi berbentuk agak lonjong ke samping kanan dan kirinya,dengan jari jari mendekati 6400 km di daerah equator dan mendekati 6300 km di daerah kutubnya.
  • 15. Dalam poin b di atas, secara kaidah aerodinamika dan hidrodinamika, jika bumi benar- benar bergerak dengan kecepatan rotasi mendekati 1 mach (mendekati 333 m/s) dan
  • 16. berevolusi dengan kecepatan mendekati 300 mach, maka seharusnya ditemukan pancaran gelombang kejut yang ditangkap interferometer satelit. 2.Gejala “Geodetic wrap‟. Gejala “Geodtic wrap‟ adalah gejala adanya energi dari benda bermassa untuk melengkungkan dimensi udara sekitar.Hal ini pernah dijelaskan para ilmuwan namun mereka sempat menjelaskan : “mengapa energi demikian muncul secara simultan di bumi ?‟ Jawabnya tentu karena bumi diam yaitu tidak berotasi, sebab jika bumi berotasi maka energi “geodetc wrap‟ ini akan terhapus oleh gerakan bumi tersebut. 3.Teknologi “Trigger Effect‟. Struktrur bumi berdasarkan penelitian eksperimen terkini melalui suatu alat pemicu “trigger effect‟ dengan prinsip dasar eksperimen : “Tatkala meriam memberikan serentetan ledakan sehingga frekuensi ledakan melampaui frekuensi ambang batas total partikel lapisan bumi, maka setiap partikel pada lapisan bumi akan memantulkan kelebihan frekuensi, kelebihan frekuensi yang kemudian diterima detektor sesuai dengan jenis partikel zat.‟ Prinsip ini diterapkan juga pada teknologi sekarang dalam spektrometri serapan atom (SSA).Dengan eksperimen di atas diperoleh hasil : a.Lapisan inti bumi terdiri dari besi dan nikel cair bersuhu tinggi. b.Lapisan tengah terdapat sebuah lapisan hampa udara yang berfungsi sebagai gaya „levitasi‟ yaitu gaya penarik lapisan di atasnya.Lapisan vakum ini seperti yang diterapkan pada bom nuklir untuk menstabilkan posisi U-238. c.Lapisan luar yang terdiri dari beberapa lapisan batuan dan tanah.
  • 17. d.Panjang gelombang yang dipancarkan tiap partikel lapisan bersifat simultan, hal inilah yang menjadi bukti bahwa bumi diam, karena jika bumi bergerak maka akan dihasilkan panjang gelombang yang diskrit, sebagaimana analisis yang dihasilkan pada pembacaan seismograf berikut : “Pancaran gelombang kecil yang dihasilkan bersifat simultan antara gelombang bodi dan gelombang permukaan,lain halnya dengan adanya sedikit pergerakan bumi seperti pergeseran lempeng atau gempa maka gelombang yang dihasilkan adalah diskrit.‟ Dengan demikian bumi tidaklah berotasi apalagi berevolusi dengan kecepatan 30 km/s atau sekitar 1/6EXP-11 parsek/detik, karena jika bumi bergerak dengan cara demikian maka akan dihasilkan grafik yang benar-benar diskrit.
  • 18. 4.Teknologi medan magnet bumi. Untuk mengkaji sifat magnetik suatu bahan diperlukan suatu ruangan yang memiliki medan magnet homogen dalam arti “terbebas‟ dari pengaruh medan magnetik bumi.Maka diperlukan suatu kumparan dengan ukuran,banyaknya lilitan dan besar arus listrik serta dalam ukuran ruangan tertentu.Hal ini telah dibuktikan dengan kumparan Helmholtz di Oakland University.Dengan hasil eksperimen : “Medan magnetik yang dipancarkan bumi untuk ditiadakan pengaruhnya oleh kumparan helmholtz bersifat simultan dan tetap besarnya serta tidak berbentuk diskrit (diskrit di sini dalam arti terputus dan tidak tetap jumlahnya).” Hal di atas membuktikan bumi tidak bergerak.Sebab jika bumi bergerak maka akan terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti alat kumparan helmholtz tidak bisa ditetapkan baik arusnya,besarnya maupun jumlah lilitannya.Hal ini sesuai rumusan : Namun, kenyataan di Laboratorium Magnet Kettering (AS) membuktikan bahwa ukuran arus listrik,besarnya maupun jumlah lilitan kumparan helmholtz dapat ditetapkan untuk dapat meniadakan pengaruh medan magnetik bumi dan menciptakan medan magnet yang homogen untuk dapat mengkaji sifat magnetik bahan.Dengan demikian,hal ini membuktikan tidak terjadi perubahan besar medan magnetik bumi yang berarti bumi tidak bergerak. 5.Eksperimen Michelson-Morley. Secara fakta percobaan yang dilakukan Michelson-Morley untuk membuktikan keberadaan eter justru hasil percobaan tersebut adalah bukti bahwa bumi diam.Dalam eksperimen ini, tidak ditemukan adanya pola pergeseran interferensi dalam arti kecepatan
  • 19. cahaya yang dipancarkan dalam posisi tegak lurus atau searah atau berlawanan arah dengan rotasi bumi seharusnya ditemukan perbedaan kecepatan yang ditandai dengan selisih waktu dari hasil penangkapan detektor, namun hasilnya justru tidak ditemukan selisih waktu yang berarti setiap posisi kecepatan cahaya yang dipancarkan adalah kecepatannya sama. Hal ini terjadi bukan karena tidak adanya eter, namun justru hal ini menjadi fakta bahwa rotasi bumi tidak ada.Karena eksperimen fisika membuktikan bahwa kecepatan cahaya dipengaruhi gravitasi (percobaan gravitational red-shift) yang berarti jika benar bumi berotasi maka seharusnya tiap posisi penembakan sumber cahaya akan mempengaruhi kecepatannya dengan adanya eter maupun tidak ada, karena yang mempengaruhi adalah kecepatan „medan rotasi‟(jika rotasi ada) terhadap cahaya, bukan eter. Contoh realita: Seseorang berlari di atas eskalator yang bergerak di ruangan beroksigen. Secara jelas yang mempengaruhi perubahan kecepatan kita berlari adalah escalator yang bergerak bukan oksigen.Dengan demikian percobaan ini justru membuktikan tidak adanya “eskalator yang bergerak” dalam arti bahwa bumi ini diam. Koreksi terhadap percobaan ini yaitu eter merupakan senyawa kimia yang seharusnya untuk mempermudah mendeteksi keberadaannya di udara dilakukan secara analisis kimia tepatnya analisis kualitatif,bukan dengan interferensi cahaya.Sebab jika demikian,hal ini sama saja dengan mencari ion tembaga dalam larutan dengan sistem pemantulan cahaya,tentu hal ini sulit dilakukan,untuk itu sebaiknya dilakukan secara kimia yaitu dengan penambahan pengendapnya.Sehingga terbentuk endapan Cu(OH)2 yang terlihat mata.
  • 20. 6.Koreksi pengukuran alam semesta. Untuk mendukung teori big bang, Hubble memaparkan hasil temuannya yang menyatakan bahwa bintang yang teramati selalu bergerak menjauh dalam arti memancarkan radiasi merah, lebih jauh lagi menyatakan bahwa alam semesta mengembang seperti balon. Sebenarnya kesimpulan yang tepat untuk hasil pengamatannya adalah bahwa radiasi atau cahaya yang dipancarkan oleh detektor teleskop telah diperlambat oleh gaya gravitasi bumi shingga seolah-olah bintanglah yang memancarkan radiasi merah padahal cahaya yang pertama kali dipancarkanlah yang telah diperlambat oleh gravitasi bumi, sehingga berkas cahaya terusan yang ditangkap detector bergelombang panjang (radiasi merah). Hal ini dapat dipahami dengan eksperimen gravitational red shift yang menunjukkan setiap radiasi/cahaya yang dipancarkan akan diperlambat kecepatannya oleh gravitasi bumi, sehingga semakin besar sudutnya terhadap permukaan bumi semakin kuat pengaruh gravitasi untuk melemahkan kecepatannya.
  • 21. 7.Bukti LHC (Large Hadron Collider). Dengan penelitian alat tercanggih sub nuklir membuktikan bahwa yang terus meluas adalah energi alam semesta bukan materi alam semesta, dengan mekanisme sebagai berikut : “Dengan peristiwa sinar kosmik yang menerpa atom gas atmosfer maka mekanisme strange quark dapat ditelaah yaitu selalu meluruh menjadi boson dan charm quark, sementara charm quark akan selalu meluruh menjadi boson dan anti down quark, lalu anti down quark akan terus meluruh dengan menghasilkan boson atau energi‟ Dari sini dpt disimpulkan yg mengekspansi ke segala arah bukanlah materi (string tertutup) melainkan energy (string terbuka).Dengan demikian yang terus meluas bukan materi alam semesta tetapi yang meluas adalah energi yang dipancarkan setiap partikel alam semesta.Adapun mengenai penemuan Hubble bahwa bintang bergerak menjauh atau langitnya bergerak dalam arti meluas (karena memancarkan gelombang merah), sebenarnya yang menyebabkan ini terjadi adalah karena sumber cahaya yang dipancarkan untuk mendeteksi inilah yang panjang gelombangnya melemah akibat pengaruh gravitasi bumi sehingga menghasilkan pancaran merah (red- shift).
  • 22. Diperoleh hasil analisis sebagai berikut : • Dari tabel diperoleh bahwa penyimpangan kesalahan perhitungan yang dihasilkan rumusan abs 1 yaitu berkisar dari 0,05% - 3,16%. • Dimungkinkan rumusan ini dapat sah diterima sebagai suatu rumusan kebenaran karena suatu rumusan yang valid tidak boleh menghasilkan penyimpangan setidaknya lebih dari 5 % kecuali suatu rumusan postulat. • Jarak satu tahun cahaya yang valid masih suatu nilai yang relativitas jika masih menggunakan kaidah bumi berevolusi mengelilingi matahari. • Jarak satu tahun cahaya menjadi valid dan absolut jika satu tahun ditetapkan secara qomariyah. • Tahun qomariyah dapat ditetapkan kebenarannya secara absolut walaupun rumusannya berasal dari rumus relativitas Einstein.
  • 23. • Beberapa tahun ke depan insya Alloh, jika dunia ilmiah menerima kevalidan rumus abs 1 maka secara sah terbukti bahwa bumi diam dalam arti tidak berotasi dan berevolusi. • Karena penguat rumus abs 1 adalah sifat dualisme partikel dan postulat Einstein yang konon telah terbukti kebenarannya. • Perlu dikembangkan lebih lanjut sehingga dengan pemrograman tertentu dapat menjadi sebuah aplikasi yang dapat mencitrakan sistem planet dan bintang serta garis edarnya. Dengan software python, dapat teramati perbedaan hasil antara satu tahun secara qomariyah dan masehi sebagai berikut :
  • 24.
  • 25. pembuktian melalui python 1 Pembuktian secara matematis terhadap penyimpangan antara penentuan umur seseorang secara tahun masehi dan qomariyah dapat dirumuskan sebagai berikut dengan bantuan python software : ( ) 1989 66 1923 66 1857 66 1791 n1 n2 n3 n4
  • 26. Tahun kelahiran Umur patokan syamsiyah (365 hari/tahun) Umur patokan qomariyah (354 hari/tahun) Penyimpangan (tahun) 1989 25,6548 26,4520 0,7972 (n1) 1923 91,7013 94,5585 2,8572 (n2) 1857 157,7425 162,6441 4,9016 (n3) 1791 223,7863 230,7401 6,9538 (n4) *Parameter bulan, tanggal dan jam kelahiran yaitu bulan Juli tanggal 21 jam 00:00 dan data dibuat pada pukul 10:27 tanggal 11 Maret 2015. Tabel penyimpangan tahun masehi terhadap qomariyah 1
  • 27. Berarti seseorang akan mengalami penyimpangan umur sampai sepuluh tahun jika ia lahir sesuai persamaan sebagai berikut : a = 0,7972 b = (2,0522 + 2,0444 + 2,0600)/3 = 2,0522 Un=10 ( ) ( ) Maka jika seseorang lahir pada tahun sekitar 1693, ia akan mengalami penyimpangan umur sekitar 10 tahun.Hal ini cukup menjadi kajian yang serius karena penyimpangan akibat teori heliosentris yang sebenarnya dicetuskan oleh Nasruddin al Thusi di Maragha kemudian diangkat kedunia ilmiah oleh Copernicus adalah sebagai berikut : 1.Berbedanya waktu awal dan akhir Ramadhan, Syawal dan Hari Raya Kurban karena berbedanya cara perhitungan hisab yang sebagian mengadopsi heliosentris yang lainnya geosentris dan ada juga yang dicampur aduk. 2.Rancunya ilmu nautika pelayaran yang pada aplikasinya justru menerapkan bahwa bumi diam atau geosentris, sementara teorinya heliosentris. Adapun untuk perhitungan nilai jarak satu tahun cahaya penulis membuat aplikasi sederhana sebagai berikut :
  • 28.
  • 29.
  • 30. D.PENUTUP Dapat penulis simpulkan bahwa selain mudah untuk dihapal dan terstruktur lebih rapi dalam sistem penanggalan satu tahun, kalender hijriyah ini menjadi penguat bahwa system tata surya kita ini memiliki pusat di bumi dalam arti geosentris dengan penguat beberapa bukti ilmiah yang telah teramati, sedangkan kalender masehi yang berlandaskan pada perputaran bumi mengelilingi matahari pun mempunyai beberapa penguat bukti, jika dibandingkan nilai kebenaran antara geosentris dan heliosentris yaitu 100:67, hal ini dikarenakan terbukti oleh NASA bahwa ternyata matahari bergerak dan tidak diam.
  • 31. Rumusan absolutivitas selain dapat berfungsi sebagai acuan jarak satu tahun cahaya juga memperkuat geosentris dalam sistem tata surya. Semoga Bermanfaat.
  • 32. DAFTAR PUSTAKA Fisika Universitas.terbitan ITB. www.hyperphysics.edu www.institutefisika.wordpress.com www.NASA.gov
  • 33. PROFIL Rizal Pahlevi. Lahir di Majalengka 2 Januari 1989 telah memiliki 2 putri yang semoga dirahmati Alloh Yang Maha Esa.Melayani jasa di bidang IT dan Kimia Teknik dengan alamat kantor di UD. Berkah Jaya Komputer-Sawitan (Samping Masjid An Nur Kota Mungkid). Dapat dihubungi di : m