Teks tersebut membahas soal kimia fisik yang terdiri dari beberapa pertanyaan. Pertanyaan pertama menyangkut perhitungan konsentrasi larutan asam klorida, titik beku, dan konsentrasi asam klorida berdasarkan titrasi. Pertanyaan kedua membahas perhitungan massa molar zat, titik didih larutan, dan tekanan uap etanol 80%. Pertanyaan ketiga menghitung perubahan entropi untuk transisi fase benzena.
2. Soal 1
1. Sebanyak 82 mL larutan HCl pekat kadar 37% dan massa jenis 1,12
g/mL diencerkan sampai volumenya 500 mL.
a. Hitung konsentrasi molar asam klorida encer dan fraksi molnya
b. Hitung titik beku larutan HCl encer
c. Jika 0,475 g boraks (Na2B4O7.10 H2O) dimasukkan ke dalam
erlenmeyer ditambahkan 50 mL aquades ditambah MM dititrasi
dengan larutan HCl memerlukan 28,6 mL, hitung konsentrasi Hcl
d. Jika100 ml larutan HCl 37 % dengan massa jenis 1,12 g/mL
merupakan larutan ideal, hitung titik didh larutan HCl 37 %, diketahui
titik didih air = 1000C dan titik didih HCl adalah – 840C.
3. Pembahasan Soal 1
Diketahui :
-V1 = 82 mLKadar = 37 %
-Massa Jenis = 1,12 g/mL
-V2 = 500 mL
-Mr HCl = 36,5
Ditanyakan dan jawab:
a), Molar HCL encer (M2)
M1 = (kadar x massa jenis x 10) : Mr
= (37 x 1,12 x 1000/100) : 36,5
= 11,35 M
M2 = (M1 x V1) : V2
= (11,35 x 82) : 500
= 1,86 M
Massa zat terlarut = ( mL x Mr x M )/1000
= (500 x 36,5 x 1.86) : 1000 = 34 gram
Massa Pelarut = 500 – 34 = 466 gram
Mol zat terlarut = 34 / 36,5 = 0,93 mol
Mol pelarut = 466 / 18 = 25,89
Fraksi Mol Zat terlarut
Xt = nt / (nt + np)
= 0,93 / (0,93 + 25,89)
= 0,93 / 26,82
Xt = 0,03
4. b).Tf
-Massa zat terlarut = ( mL x Mr x M ) : 1000 = (500 x 36,5 x
1.86) : 1000= 34 gram
ΔTf = m x Kf x i
= (g/mr x 1000/P) x Kf x I
= (34 / 36,5 x 1000/466) x 1,86 x 2
= (0,93 x 2,15) x 1,86 x 2
= 7,44 oC
Tf = 0 – ΔTf
= 0 – 7,44
= -7,44 oC
Pembahasan Soal 1
5. c). Diketahui : massa Na2B4O7.10 H20 = 0.475 gram
● V Na2B4O7.10 H20 = 50 mL
● Mr Na2B4O7.10 H20 = 382 g/mol
● V HCl = 28,6 mL
Ditanyakan : Hitung konsentrasi Hcl
Jawab :
M Na2B4O7.10 H20 = g/Mr x 1000/mL
= 0,475 / 382 x 1000 /50
= 0,025
M HCl = (2 x M Na2B4O7.10 H2O x V Na2B4O7.10H2O) : V HCl
= ( 2 x 0,025 x 50) : 28,6
= 0,087 M
Pembahasan Soal 1
6. Pembahasan Soal 1
d. Diketahui = VHCl = 100 mL
Kadar HCl = 37 %
Massa Jenis = 1,12 g/mL
Tb H2O = 100 oC
Tb HCl = - 84 oC
Ditanyakan = Tb larutan
Jawab :
Massa HCl = VHCl x Massa Jenis x Kadar
= 100 x 1,12 x 0,37
= 41,44 gram
Mol ek= (gr/mol)mole mol=gr/mol
Kadar massa pelarut = 100 – 41.44 =
58.56
Molalitas = 41.44 / 36.5 x 1000/58.56
= 1.1353 x 17.0940
= 19.4 molal
ΔTb = molal x kb x i
= 19.4 x 0.52 x 2
= 20.17 oC
Tb = Tbo + ΔTb
= 100 + 20.17
= 120.17 OC
7. Dalam 250 mL air massa jenisnya 0,998 g/mL dilarutkan 30 gram
zat A mendidih pada suhu 100, 88 0 C pada tekanan 1 atm dan Kb
air = 0,52 oC/molal
a. Hitung massa molar zat A (MrA) jika zat A adalah non elektrolitik
b. Hitung massa molar zat A jika zat A elektrolit kuat dengan nilai n=
2 dan derajat ionisasinya = 1.
c. Jika ke dalam larutan A non elektrolit ditambah 48,8 g BaCl2 2H2O
dalam 400 mL air, hitung titik didih larutan yang baru jika derajat
ionisasi BaCl2 = 0,95.
d. Hitung tekanan uap etanol 80% dan masa ienisnya =0,80 g/mL,
jika tekanan uap etanol murni adalah 76 Cm Hg dan uap air murni
adalah 35 Cm Hg jika volume seluruhnya ada 250 mL.
Soal No.2
8. Pembahasan soal 2
● massa Zat A = 30 gram
● V air = 250 mL
● Massa jenis air = 0.998 g/ml
● Tb larutan A = 100.88 OC
● P = 1 atm
● Kb air = 0.52
Diketahui :
a. Mr A (Non Elektrolit) i=1
ΔTb = Tb – Tbo
= 100.88 – 100 = 0,88
ΔTb = g/Mr x 1000/v x kb x i
0.88 = 30/Mr x 1000/250 x 0.52 x 1
Mr = 30/0.88 x 1000/250 x 0.52 x
1
b. Mr A (Elektrolit Kuat n = 2, 𝛼 = 1)
i Zat A = 1+(n-1) 𝛼
= 1+(2-1)1
= 1 + 1 = 2
ΔTb = g/mr x 1000/v x kb x i
0.88 = 30/Mr x 1000/250 x 0.52 x 2
Mr = 30/0.88 x 1000/250 x 0.52 x 2
Mr =141.8 g/mol
c. ΔTb larutan A + BaCl2
= (m A + m BaCl2) x Kb Air x i
= [( g A / mr A x 1000/P A) + (g B / Mr B x 1000/ PB) ] x 0.52
x i
= [ ( 30/70.9 x 1000/250) + (48.8 / 244 x 1000/400)] x 0.52 x
i
= (1,7 + 0,5 ) x 0,52 x 3
= 3,432
Tb = 100 + 3,432 = 103,432
9. Pembahasan soal 2
Diketahui :
● massa jenis etanol = 0.80
● kadar etanol = 80%
● P etanol murni = 76 cmHg
● P air murni = 35 cmHg
● V tot = 250 mL
Ditanya : P lar Etanol 80% ?
Massa Etanol = kadar etanol x
volume etanol
= 0,8 x 250
= 200 gram
Massa air = 250-200 = 50 gram
Mol etanol = g / mr = 200 / 46 = 4,35
Mol air = g / mr = 50 / 18 = 2,78
X etanol = mol etanol / mol total
= 4,35 / 7,13
= 0,61
X air = 1 – 0,61 = 0,39
P campuran = P etanol + P air
= X etanol x P etanol murni + X air x P air murni
= 0,61 x 76 + 0,39 x 35
= 46,36 +13,65
= 60,01 cmHg
10. Soal 3
.Kalor lebur molar dan kalor penguapan molar benzena
masing-masing 12.6kJ/mol dan 42.0 kJ/mol . Hitung
perubahan entropi untuk transisi padatan → cairan
dan cairan → uap untuk Toluena. Pada tekanan 1 atm,
benzena meleleh pada 4,2 ∘C dan mendidih pada
110,6∘C.
11. (a) △Sleleh
△G=△H−T△S
karena pada titik leleh, padatan benzena dan cairan benzena
berada pada kesetimbangan.
Jadi, △G=0
△G=△H−T△S
=△H−T△S
△S=△Hfuss/Tf
=(12.6kJ/mol)(1000J/kJ)/(4,2+273)K=45,45J/K.mol
(b) △Sdidih
demikian pula, pada titik didih △G=0 dan kita dapatkan
△S=△Hvap/Tbp=(42.0kJ/mol)(1000J/kJ)/(110,6+273)K
=109,49J/K.mol
Pembahasan Soal No3
12. Soal 4
Pada industri ammonia sejumlah gas nitrogen
direaksikan dengan gas hidrogen agar membentuk
gas ammonia. Reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut
N2(g)+3H2(g)⇌2NH3(g)
jika diketahui perubahan energi bebas standar dari
reaksi tersebut sebesar−33.2kJ dan konstanta
kesetimbangan, Kp ialah 6.5×105 pada 25∘C. Dalam
suatu percobaan, tekanan awal
(PH2=0,25atm, PN2=0,87atm dan PNH3=12,9atm)
Tentukan dG dan prediksi arah Reaksi?