SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
Kelarutan Dan Hasil kali Kelarutan
Kelarutan (s)
 Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat
yang dapat larut dalam suatu pelarut.
 Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau
molL ˉ¹ (M)
Contoh:
Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3  10ˉ²M.
Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7 
10ˉ¹º M.
Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml
larutan maksimal terdapat 20 mg (Ca(OH)2
Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu :
JENIS PELARUT
 Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut
dalam senyawa polar.Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua
asam merupakan senyawa polar.
 Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non
polar,misalnya lemak mudah larut dalam minyak.Senyawa non
polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl
tidak larut dalam minyak tanah.
SUHU
 Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya
dinaikkan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin
renggangnya jarak antara molekul zat padat tersebut.
Merenggangnya jarak antara molekul zat padat menjadikan
kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah sehingga
mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air
 Pengaruh Ion Senama
Kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung
elektrolit lain dengan ion yang sama dengan salah satu ion
garam tersebut, akan lebih kecil dari kelarutan garam dalam
air murni.
Yang tidak berubah adalah Ksp garam tersebut.
Maka pengaruh adanya ion sejenis adalah :
memperkecil kelarutan zat yang sukar larut, dan
makin besar konsentrasi ion sejenis, makin kecil
kelarutannya.
Contoh:
AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl 0,1 M.
Dalam larutan ini, terjadi reaksi ionisasi NaCl dan AgCl.
NaCl  Na (aq) + Cl (aq)
AgCl(s)  Ag (aq) + Cl (aq)
Kesetimbangan kelarutan yang digambarkan dalam persamaan
ionisasi yang terakhir, bergeser ke kiri akibat kehadiran ion Cl- yang
dihasilkan dari ionisasi sempurna garam NaCl.
Hal ini menyebabkan kelarutan AgCl lebih kecil dari kelarutannya
dalam air murni.




 Pengaruh Pembentukan Kompleks
Garam yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan membentuk
kompleks garam tersebut.
Misalnya,
AgBr yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan penambahan
NH3, sehingga terbentuk Br yang mudah mengion dalam air.
(aq)
Br
(aq)
2
)
3
Ag(NH
3
NH
2
(s)
AgBr 




Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion
(satuan Molar) dalam larutan jenuhnya, dengan masing-masing
konsentrasi berpangkatkan bilangan koefisiennya.
Contoh
(1) AgI Ag+ + I- …… Ksp AgI = [Ag+ ] [I-]
(2) PbCl2 Pb2+ + 2 Cl- …. Ksp PbCl2 = [Pb2+ ] [Cl-]2
Secara umum :
A x By x A+y + y B-x
Ksp. AxBy = [ A+y ]x [ B-x ]y
Catatan :[ ] = Molar (M)
Soal
Tuliskan rumusan Ksp dari zat-zat berikut :
a) AgCrO4
b) Hg Br
c) BaCO3
Hubungan Antara Kelarutan dan Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy , konsentrasi zat di dalam larutan
sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol Lˉ¹.
Senyawa yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam system
kesetimbangan.
y
x
x
y
x
y
y
x ]
[B
]
[A
Ksp
(aq)
yB
(aq)
A
x
(s)
B
A 









 3
)
4
(PO
2
2
Fe
3
2
)
4
(PO
3
Fe
3 x 36
10
2 x 36
10
dengan menggunakan rumus Ksp (s)
B
A y
x = y
x
(s)
y
y
X
x
x

Ksp 2
)
4
(PO
3
Fe = 2
3
)
36
10
x
(1
2
2
x
3
3 

= 108 x 180
10
Jawab:
Tentukan KSP garam Fe3(PO4)2 jika diketahui kelarutan garam tersebut 10-36
Percampuran Dua Larutan
Walaupun AgCl merupakan zat yang sukar larut (mudah
membentuk endapan), campuran Ag+ (dari AgNO3) dan Cl- (dari
HCl) tidak selalu menghasilkan endapan putih AgCl
Hasil yang mungkin terjadi dari percampuran tersebut adalah :
belum mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] < Ksp.AgCl
tepat jenuh ; bila [Ag+ ] [Cl- ] = Ksp.AgCl
telah mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] > Ksp.AgCl.
Secara umum :
Campuran A+y dengan B-x  A x By akan :
membentuk endapan jika [A+y]x [B-x ]y > Ksp-nya
tepat jenuh jika [A+y ]x [B-x ]y = Ksp-nya
belum membentuk endapan jika [A+y ]x [B-x ]y < Ksp-nya
SOAL
Periksalah apakah campuran 100 ml 4x10-3 M
Pb(NO3)2 dan 400 ml 2,5 x 10-3 M HCl telah membentuk endapan
PbCl2 (Ksp = 2 x 10-10).
Penggunaan Konsep Kesetimbangan Larutan
Mengurangi kadar logam berat dalam sungai (karena limbah industri)
agar air sungai tersebut tidak mencemari lingkungan dengan jalan
mengendapkan logam tersebut sebagai basa atau garamnya yang
sukar larut.
Meramal terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang
mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan.
Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AxBy. Jika larutan yang
mengandung Ay+ dan Bx- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion
(Qsp) berikut ini,
y
]
x
[B
x
]
y
[A
y
B
x
A
Qsp 


Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan
Jika Qsp = Ksp maka mulai terjadi larutan jenuh
Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan
SOAL
Berapa pH minimum penambahan larutan NaOH agar kadar Pb
maksimum 3 ppm(mg/l) Ksp.Pb(OH)2/1x10-12 (Ar : Pb = 120).
Soal latihan
1. Ke dalam 250 ml air dimasukkan 1 g padatan CaCO3 (Mr = 100). Setelah
diaduk, padatan yang tidak dapat larut seberat 0,50 g. Hitunglah kelarutan CaCO3
dalam satuan mol dan M.
2. Dalam larutan jenuh ferihidroksida terdapat 0,01 M OH-. Hitung kelarutan zat
tersebut (M dan g/100 ml) (Ar. Fe = 56, H = 1, O = 16).
3. Hitung Ksp dari soal no. 1 dan 2
4. Berapa gram minimal NaCl (Mr=58,5) harus dimasukkan ke dalam 2 liter larutan
4x10-3 M Pb(NO3)2 agar terbentuk endapan Pb Cl2 ? (Ksp. PbCl2 = 4x10-12)
5. Ke dalam 200 ml larutan yang pHnya 8 dimasukkan 0,001 mg FeCl2 (Mr = 127).
Apakah campuran tersebut telah membentuk endapan ? (Ksp. Fe(OH)2 = 4 x 10-
14).
6. Di dalam larutan manakah AgCl paling kecil kelarutannya ?
a) 0,01 M AgNO3 b) 0,01 M CaCl2 c) 0,015 M NaCl
TITRASI PENGENDAPAN
ARGENTOMETRI
• Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri.
Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion
halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+
(Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak
halida (Ag X).
• Ag+ + X- → AgX↓
ARGENTOMETRI
Metode Mohr
Indikator : Ion Kromat (K2CrO4)
Titrant : AgNO3
Tujuan : Menentukan garam garam Halida (secara
langsung).
Reaksi : Ag+
berlebih + Cl- ↔ AgCl↓ (putih) + Ag+
sisa
Ag+
sisa + CrO4
= ↔ Ag2CrO4 ↓(merah bata)
CONTOH SOAL
METODE MOHR
1. STANDARDISASI LARUTAN AgNO3
DENGAN LARUTAN STANDARD NaCl
(MENGGUNAKAN METODE MOHR).
Hitung normalitas AgNO3 dengan persamaan :
VNaCl x NNaCl
NAgNO3 =
VAgNO3
METODE VOLHARD
2. Metode Volhard
• Indikator : Ion Besi III
• Titrant : SCN- (titrasi langsung)
AgNO3 (titrasi tidak langsung)
• Tujuan : Menentukan ion Ag+ (secara langsung
Menentukan anion (titrasi tidak langsung)
• Reaksi yang terjadi pada titrasi langsung :
Ag+ (analat) + SCN-
berlebih ↔ AgSCN↓ (putih) + SCN-
sisa
SCN-
sisa +Fe 3+ ↔ Fe(SCN)2+
(merah)
• Reaksi yang terjadi pada titrasi tidak langsung :
Ag+
(berlebih) + X- ↔ AgX↓ + Ag+
sisa
Ag+
sisa + SCN-
berlebih ↔ AgSCN↓ (putih) + SCN-
sisa
SCN-
sisa +Fe 3+ ↔ Fe(SCN)2+
(merah)
3. Metode Fajans
 Indikator : indikator adsorpsi ( Fluoresen)
 Titrant : AgNO3
 Tujuan : Menentukan anion
 Reaksi yang terjadi:
Sebelum TE : endapan terdapat dalam lingkungan yang masih ada
kelebihan ion X-  endapan menyerap X-. Butiran endapan / koloid
bermuatan negatif, akibatnya ion Fl- (dari indikator) tidak diserap
Saat TE : Tidak ada kelebihan X- maupun Ag+  endapan / koloid bersifat
netral. Ion Fl- dari indikator tidak diserap.
Sesudah TE : Kelebihan Ag+, sehingga diserap endapan / koloid dan
bermuatan positif. Ion Fl- dari indikator akan diserap . Terbentuk endapan
warna merah muda.
METODE FAJANS
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

More Related Content

Similar to KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1yulinda14
 
Kel 6 ion senama
Kel 6 ion senamaKel 6 ion senama
Kel 6 ion senamakholilid
 
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
Kimia xi ipa 1 tugas ke  9Kimia xi ipa 1 tugas ke  9
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9lupuskincay
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
AsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaaAsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaarsd kol abundjani
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Indriati Dewi
 
Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1mustajibsakti
 
Efek ion senama dan kelarutan.pptx
Efek ion senama dan kelarutan.pptxEfek ion senama dan kelarutan.pptx
Efek ion senama dan kelarutan.pptxAdrianDungir
 
Soal UN 2013 Pembahasan
Soal UN 2013 PembahasanSoal UN 2013 Pembahasan
Soal UN 2013 PembahasanNuroh Bahriya
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromatHaris Nurhidayat
 
Persiapan snmptn 2011 paket 2
Persiapan snmptn 2011 paket 2Persiapan snmptn 2011 paket 2
Persiapan snmptn 2011 paket 2dasi anto
 
Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxErmanSuwardi
 
Soal un-2013-pembahasannya
Soal un-2013-pembahasannyaSoal un-2013-pembahasannya
Soal un-2013-pembahasannyaAbdi Walikram R
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 

Similar to KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (20)

Mat ksp
Mat kspMat ksp
Mat ksp
 
Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1Volumetri argentometri kelompok 1
Volumetri argentometri kelompok 1
 
Kel 6 ion senama
Kel 6 ion senamaKel 6 ion senama
Kel 6 ion senama
 
Stoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xiStoikiometri larutan-kls-xi
Stoikiometri larutan-kls-xi
 
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
Kimia xi ipa 1 tugas ke  9Kimia xi ipa 1 tugas ke  9
Kimia xi ipa 1 tugas ke 9
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
AsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaaAsssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
Asssssssssssssssssssssssssssssssssaaaaaaaaa
 
Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557Argentometri 110829173557
Argentometri 110829173557
 
Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1Reaksi dalam larutan berair 1
Reaksi dalam larutan berair 1
 
Kumpulan soal ksp
Kumpulan soal kspKumpulan soal ksp
Kumpulan soal ksp
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Efek ion senama dan kelarutan.pptx
Efek ion senama dan kelarutan.pptxEfek ion senama dan kelarutan.pptx
Efek ion senama dan kelarutan.pptx
 
Materi ksp 1
Materi ksp 1Materi ksp 1
Materi ksp 1
 
Soal UN 2013 Pembahasan
Soal UN 2013 PembahasanSoal UN 2013 Pembahasan
Soal UN 2013 Pembahasan
 
96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat96837935 bundel-kalium-bikromat
96837935 bundel-kalium-bikromat
 
Persiapan snmptn 2011 paket 2
Persiapan snmptn 2011 paket 2Persiapan snmptn 2011 paket 2
Persiapan snmptn 2011 paket 2
 
Titrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptxTitrasi Pengendapan.pptx
Titrasi Pengendapan.pptx
 
Soal un-2013-pembahasannya
Soal un-2013-pembahasannyaSoal un-2013-pembahasannya
Soal un-2013-pembahasannya
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

  • 1. Kelarutan Dan Hasil kali Kelarutan
  • 2. Kelarutan (s)  Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut dalam suatu pelarut.  Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramLˉ¹ atau molL ˉ¹ (M) Contoh: Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3  10ˉ²M. Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7  10ˉ¹º M. Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml larutan maksimal terdapat 20 mg (Ca(OH)2
  • 3. Besarnya kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : JENIS PELARUT  Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam senyawa polar.Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua asam merupakan senyawa polar.  Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non polar,misalnya lemak mudah larut dalam minyak.Senyawa non polar umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl tidak larut dalam minyak tanah. SUHU  Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan. Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak antara molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antara molekul zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air
  • 4.  Pengaruh Ion Senama Kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung elektrolit lain dengan ion yang sama dengan salah satu ion garam tersebut, akan lebih kecil dari kelarutan garam dalam air murni. Yang tidak berubah adalah Ksp garam tersebut. Maka pengaruh adanya ion sejenis adalah : memperkecil kelarutan zat yang sukar larut, dan makin besar konsentrasi ion sejenis, makin kecil kelarutannya.
  • 5. Contoh: AgCl dilarutkan dalam larutan NaCl 0,1 M. Dalam larutan ini, terjadi reaksi ionisasi NaCl dan AgCl. NaCl  Na (aq) + Cl (aq) AgCl(s)  Ag (aq) + Cl (aq) Kesetimbangan kelarutan yang digambarkan dalam persamaan ionisasi yang terakhir, bergeser ke kiri akibat kehadiran ion Cl- yang dihasilkan dari ionisasi sempurna garam NaCl. Hal ini menyebabkan kelarutan AgCl lebih kecil dari kelarutannya dalam air murni.    
  • 6.  Pengaruh Pembentukan Kompleks Garam yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan membentuk kompleks garam tersebut. Misalnya, AgBr yang sulit larut dalam air, dapat dilarutkan dengan penambahan NH3, sehingga terbentuk Br yang mudah mengion dalam air. (aq) Br (aq) 2 ) 3 Ag(NH 3 NH 2 (s) AgBr     
  • 7. Hasil Kali Kelarutan (Ksp) Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion (satuan Molar) dalam larutan jenuhnya, dengan masing-masing konsentrasi berpangkatkan bilangan koefisiennya. Contoh (1) AgI Ag+ + I- …… Ksp AgI = [Ag+ ] [I-] (2) PbCl2 Pb2+ + 2 Cl- …. Ksp PbCl2 = [Pb2+ ] [Cl-]2 Secara umum : A x By x A+y + y B-x Ksp. AxBy = [ A+y ]x [ B-x ]y Catatan :[ ] = Molar (M)
  • 8. Soal Tuliskan rumusan Ksp dari zat-zat berikut : a) AgCrO4 b) Hg Br c) BaCO3
  • 9. Hubungan Antara Kelarutan dan Ksp Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy , konsentrasi zat di dalam larutan sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol Lˉ¹. Senyawa yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam system kesetimbangan. y x x y x y y x ] [B ] [A Ksp (aq) yB (aq) A x (s) B A       
  • 10.
  • 11.
  • 12.     3 ) 4 (PO 2 2 Fe 3 2 ) 4 (PO 3 Fe 3 x 36 10 2 x 36 10 dengan menggunakan rumus Ksp (s) B A y x = y x (s) y y X x x  Ksp 2 ) 4 (PO 3 Fe = 2 3 ) 36 10 x (1 2 2 x 3 3   = 108 x 180 10 Jawab: Tentukan KSP garam Fe3(PO4)2 jika diketahui kelarutan garam tersebut 10-36
  • 13. Percampuran Dua Larutan Walaupun AgCl merupakan zat yang sukar larut (mudah membentuk endapan), campuran Ag+ (dari AgNO3) dan Cl- (dari HCl) tidak selalu menghasilkan endapan putih AgCl Hasil yang mungkin terjadi dari percampuran tersebut adalah : belum mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] < Ksp.AgCl tepat jenuh ; bila [Ag+ ] [Cl- ] = Ksp.AgCl telah mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] > Ksp.AgCl.
  • 14. Secara umum : Campuran A+y dengan B-x  A x By akan : membentuk endapan jika [A+y]x [B-x ]y > Ksp-nya tepat jenuh jika [A+y ]x [B-x ]y = Ksp-nya belum membentuk endapan jika [A+y ]x [B-x ]y < Ksp-nya SOAL Periksalah apakah campuran 100 ml 4x10-3 M Pb(NO3)2 dan 400 ml 2,5 x 10-3 M HCl telah membentuk endapan PbCl2 (Ksp = 2 x 10-10).
  • 15. Penggunaan Konsep Kesetimbangan Larutan Mengurangi kadar logam berat dalam sungai (karena limbah industri) agar air sungai tersebut tidak mencemari lingkungan dengan jalan mengendapkan logam tersebut sebagai basa atau garamnya yang sukar larut. Meramal terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan. Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AxBy. Jika larutan yang mengandung Ay+ dan Bx- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion (Qsp) berikut ini, y ] x [B x ] y [A y B x A Qsp    Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan Jika Qsp = Ksp maka mulai terjadi larutan jenuh Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan
  • 16. SOAL Berapa pH minimum penambahan larutan NaOH agar kadar Pb maksimum 3 ppm(mg/l) Ksp.Pb(OH)2/1x10-12 (Ar : Pb = 120).
  • 17. Soal latihan 1. Ke dalam 250 ml air dimasukkan 1 g padatan CaCO3 (Mr = 100). Setelah diaduk, padatan yang tidak dapat larut seberat 0,50 g. Hitunglah kelarutan CaCO3 dalam satuan mol dan M. 2. Dalam larutan jenuh ferihidroksida terdapat 0,01 M OH-. Hitung kelarutan zat tersebut (M dan g/100 ml) (Ar. Fe = 56, H = 1, O = 16). 3. Hitung Ksp dari soal no. 1 dan 2 4. Berapa gram minimal NaCl (Mr=58,5) harus dimasukkan ke dalam 2 liter larutan 4x10-3 M Pb(NO3)2 agar terbentuk endapan Pb Cl2 ? (Ksp. PbCl2 = 4x10-12) 5. Ke dalam 200 ml larutan yang pHnya 8 dimasukkan 0,001 mg FeCl2 (Mr = 127). Apakah campuran tersebut telah membentuk endapan ? (Ksp. Fe(OH)2 = 4 x 10- 14). 6. Di dalam larutan manakah AgCl paling kecil kelarutannya ? a) 0,01 M AgNO3 b) 0,01 M CaCl2 c) 0,015 M NaCl
  • 19. ARGENTOMETRI • Salah satu jenis titrasi pengendapan adalah titrasi Argentometri. Argentometri merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-) atau anion lainnya (CN-, CNS-) dengan ion Ag+ (Argentum) dari perak nitrat (AgNO3) dan membentuk endapan perak halida (Ag X). • Ag+ + X- → AgX↓
  • 20.
  • 21.
  • 23.
  • 24.
  • 25. Metode Mohr Indikator : Ion Kromat (K2CrO4) Titrant : AgNO3 Tujuan : Menentukan garam garam Halida (secara langsung). Reaksi : Ag+ berlebih + Cl- ↔ AgCl↓ (putih) + Ag+ sisa Ag+ sisa + CrO4 = ↔ Ag2CrO4 ↓(merah bata)
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
  • 37. 1. STANDARDISASI LARUTAN AgNO3 DENGAN LARUTAN STANDARD NaCl (MENGGUNAKAN METODE MOHR). Hitung normalitas AgNO3 dengan persamaan : VNaCl x NNaCl NAgNO3 = VAgNO3
  • 39. 2. Metode Volhard • Indikator : Ion Besi III • Titrant : SCN- (titrasi langsung) AgNO3 (titrasi tidak langsung) • Tujuan : Menentukan ion Ag+ (secara langsung Menentukan anion (titrasi tidak langsung) • Reaksi yang terjadi pada titrasi langsung : Ag+ (analat) + SCN- berlebih ↔ AgSCN↓ (putih) + SCN- sisa SCN- sisa +Fe 3+ ↔ Fe(SCN)2+ (merah) • Reaksi yang terjadi pada titrasi tidak langsung : Ag+ (berlebih) + X- ↔ AgX↓ + Ag+ sisa Ag+ sisa + SCN- berlebih ↔ AgSCN↓ (putih) + SCN- sisa SCN- sisa +Fe 3+ ↔ Fe(SCN)2+ (merah)
  • 40.
  • 41.
  • 42. 3. Metode Fajans  Indikator : indikator adsorpsi ( Fluoresen)  Titrant : AgNO3  Tujuan : Menentukan anion  Reaksi yang terjadi: Sebelum TE : endapan terdapat dalam lingkungan yang masih ada kelebihan ion X-  endapan menyerap X-. Butiran endapan / koloid bermuatan negatif, akibatnya ion Fl- (dari indikator) tidak diserap Saat TE : Tidak ada kelebihan X- maupun Ag+  endapan / koloid bersifat netral. Ion Fl- dari indikator tidak diserap. Sesudah TE : Kelebihan Ag+, sehingga diserap endapan / koloid dan bermuatan positif. Ion Fl- dari indikator akan diserap . Terbentuk endapan warna merah muda.