SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
1
MAKALAH
PENGEMBANGAN KECAKAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN
DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS DPP ( DESAIN PERANCANGAN PEMBELAJARAN )
DISUSUN OLEH:
1. IMRON ISMAIL FAUZI (2144012888)
2. NATIJATUL ROHMAH (2144012815)
3. AHMAD MUNDZIR SYAFII (2144012845)
4. SHOHIFUDDIN (2144012866)
5. FARIDATUL MUNFARIDAH (2144012851)
6. M. JAMALUDDIN (2144012810)
7. RENI AGUSTININGSIH (2144012819)
8. BAHRUL CHANDRA (2144012780)
9. ARDIYATUL MATLUBAH (2144012848)
10. KHOMSATUL HASANAH (2144012891)
11. ABDUL GHOFUR ( 2144012841)
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNNIYYAH
(INAIFAS)
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
2
KATA PENGANTAR
Alhamdullillahhirobil ‘alamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala
rohmat dan hidayahNya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini. Sholawat serta salam kita
panjatkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya,
beserta pengikutnya sampai akhir zaman. Aamiin yaa robbal ‘alamin.
Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
merupakan salah satu tugas dari mata kuliah DPP ( Desain dan Perancangan Perancangan ) tepat
waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan
kepada para pembaca umumnya.
Kencong, 18 Januari 2022
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2
BAB I.......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN........................................................................................................................ 3
A. Latar Belakang..................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................................................. 3
BAB II......................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 4
2.1 Pengembangan Kecakapan ...................................................................................................... 4
A. Pengertian Pengembangan Kecakapan................................................................................... 4
B. Strategi Pengembangan Kecakapan ....................................................................................... 4
1. Pengembangan Pola Pikir ( Koqnitif )................................................................................. 7
2. Pengembangan Sikap ........................................................................................................ 8
3. Pengembangan Psikomotorik............................................................................................. 9
C. Pandangan Tentang Pembelajaran........................................................................................ 10
BAB III...................................................................................................................................... 13
PENUTUP.....................................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan........................................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran..................................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...………….13
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dewasa ini dihadapkan pada dilema yang subtansial. Pendidikan dilaksanakan
dengan menitik beratkan pada transmisi sains yang tanpa karekter, sehingga proses dehumanisasi
dalam proses pembangunan bangsa. Lemahnya dunia pendidikan dalam mempromosikan nilai-nilai
luhur bangsa menyebabkan semakin terkikisnya rasa kebanggaan terhadap tanah air, tanggung
jawab sosial, bahkan komitmen beragama. Masih banyak praktek pendidikan yang belum
memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan segenap potensi agar memiliki
kepribadian seutuhnya. Untuk itu gagasan tentang pendidikan islam terpadu menjadi bagian penting
dalam penyelesaian masalah pendidikan. Gagasan ini sebenarnya telah banyak dijelaskan dalam
perspektif pandangan islam khususnya tentang pengembangan diri manusia dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya..
Selama ini masyarakat dan praktisi pendidikan menganggap bahwa indikator keberhasilan
pembelajaran sebagai inti proses pendidikan adalah nilai ujian nasional. Pandangan seperti ini tidak
keliru, akan tetapi baru melihat salah satu indikator saja. Apabila keberhasilannya hanya dipandang
sebelah, maka pembelajaran cenderung lebih menekankan kepada aspek kognitif saja, sehingga
aspek afektif dan psikomotorik agak terabaikan. Oleh karenanya secara konseptual pendidikan
Nasional mendukung gagasan tentang pendidikan terpadu sebagaimana tertuang dalam rumusan
tujuan pendidikan Nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan tersebut
jelas mengisyaratkan betapa pentingnya keterpaduan dalam mengembangkan kualitas manusia
pada semua dimensinya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalalah makalah ini sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pengembangan Kecakapan
2. Bagaimana Strategi Pengembangan kecakapan
3. Bagaimana pandangan tentang pembelajaran
C. Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan makalah ini yaitu untuk memahami tentang :
1. Mengetahui pengembangan kecakapan
2. Mengetahui strategi pengembangan kecakapan
3. Mengetahui pandangan kecakapan dalam pembelajaran
5
BAB II
PENGEMBANGAN KECAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN
A. PengertianPengembangan Kecakapan
Kecakapan dalam mengajar atau presentasi adalah keterampilan yang dimiliki dengan
mensinergiskan fungsi panca indera dan otak kiri sebagai bagian dari kecakapan akademis.
Seseorang dikatakan memiliki kecakapan mengajar atau presentasi bila ia mampu tampil menarik,
menyampaikan pengetahuan secara efektif dan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik.
Setiap kali kita mengajar atau melakukan presentasi sesungguhnya kita sedang melakukan kegiatan
komunikasi. Setiap kali kita berkomunikasi sesungguhnya kita sedang melakukan transaksi, baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap sesuatu/orang lain yang menjadi sasaran dari komunikasi
tersebut.
B. Strategi Mengembangkan Kecakapan
Secara fitrah dimensi manusia adalah jasad, akal dan ruh. Ketiga dimensi ini harus dijaga
secara seimbang (tawazun). Jika terpelihara fisiknya saja, sedangkan akal dan ruh tidak
diperhatikan maka manusia seperti itu hanya kuat fisik atau jasmaniahnya saja sedangkan hatinya
kering dan gersang dan akalnya tidak berkembang sebagaimana seharusnya manusia yang memiliki
kelebihan potensi akal.
Begitu juga orang yang diasah otaknya saja semantara fisik dan rohaniahnya tidak
diperhatikan, maka manusia itu ibarat orang yang pintar dengan teori-teori ilmu pengetahuan tapi
jasat sakit tak terawat dan jiwa dan rohaninya tidak tentram.
Dalam Winkkel, (1966) Gegne menyatakan bahwa fase dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
Fase Motifasi:Memberikan kesadaran kepada siswa tentang tujuan yang harus dicapai
sehingga siswa bersedia untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan, sebab akan memberikan
motifasi bagi siswa untuk berusaha dan memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motifasinya lemah
maka siswa cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan tanpa ada usaha untuk
menyelesaikannya. Jadi peran guru disini adalah memberikan motifasibelajar bagi siswa dan
mengingatkan akan tujuan yang harus dicapai.
Fase menaruh perhatian (attention, alartness):Siswa memperhatikan unsur-unsur yang
relevan untuk membentuk pola-pola perceptual tertentu dengan memperhatikan hal-hal yang akan
dipelajari sehingga konsentrasi terjamin.
Fase pengelolaan : Siswa dapat memahami informasi yang didapat dalam jangka pendek
dan mengolah informasi tersebut untuk diambil manfaatnya. Dalam hal ini siswa harus mengingat
kembali siasat atau cara yang pernah digunakan sehingga terpilih siasat mana yang cocok untuk
problem ini. Kalau tidak tersedia maka siswa harus kreatif menciptakan ide baru paling tidak
mengarah kepada tujuan yang dimaksut.
6
Fase umpan balik (feedback, reinforcement) : Mendapatkan konfirmasi tepat atau tidaknya
penyelesaian yang dikemukakan, karena komunikasi ini dapat meningkatkan atau menurunkan
motifasi siswa untuk berusaha keras memeras otak lagi pada lain kesempatan.
Fase-fase tersebut dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan kemampuan Koqnitif,
Afektif, maupun Psikomotor.
a. Perhatian (attention, alerness)
Siswa khusus memperhatikan hal-hal yang
akan di pelajari.
b. menggali (motivation, expectancy)
Siswa sadar akan tujuan instruksional dan
bersedia melibatkan diri.
c. Menggali (retrieval to working
memory)
Siswa mengingat kembali dari ingatan
jangka panjang apa yang sudah pernah diketahui/
dipahami/ dikuasai tentang pokok bahasan yang
sedang dipelajari
d. Berpresepsi selektif (selective
perception)
Siswa mengamati unsure-unsur dalam
perangsang yang relevan bagi pokok bahasan .
siswa memperoleh pola perceptual.
e. Mengolah infor masi (encoding, entrey
to storage)
Siswa memberikan makna pada pola
perseptual dengan membuat informasi yang
sungguh berarti , antara lain dengan
menghubungkannya dengan informasi lama yang
sudah digali dari ingatan jangka panjang.
f. Menggali Informasi (responding to
question or task)
Siswa membuktikan melalui suatu prestasi
kep[ada guru dan diri sendiri bahwa pokok bahasan
telah dikuasai dengan memberikan indikasi bahwa
tujuan instruksional khusus pada dasarnya telah
tercapai.
g. Mendapatkan umpan balik (feed
back, reinfocement)
Siswa mendapat penguatan dari guru kalau
prestasinya tepat, dan mendapat koreksi kalau
prestasinya salah.
h. memantapkan hasil
belajar (frequent retieval transper)
Siswa mengerjakan berbagai tugas untuk
mengakarkan hasil belajar.
Siswa mengadakan transfer belajar.
Siswa mengulang-ulang kembali.
Rangkaian fase ini mencerminkan rangkaian kejadian yang dialami oleh siswa yang sedang
belajar. Gurulah yang harus menciptakan dan mengatur kondisi eksternal itu, supaya siswa yang
belajar mendapat dukungan dari lingkungan.
7
1. Pengembangan pola Pikir (Koqnitif)
Pebinaan pola pikir/ koqnitif,adalah pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas
dan mendalam sebagai penjabaran dari sifat fathonah Rasulullah. Orang yang fathonah tidak hanya
cerdas tapi juga arif bijak sana dalam bertindak dan berfikir, sebab sifat tersebut mampu menangkap
gejala dan hakikat dibalik semua peristiwa yang ada di sekitarnya kemudian mengambil kesimpulan
debagai pengalaman dan pelajaran yang berharga.
To tasmara mengemukakan bahwa karakteristik yang terkandung dalam jiwa fathonah antar
lain:
 The man of wisdom. Mereka tidak hanya menguasai dan terampil melaksanakan
profesinya, tetapi juga sangat berdedikakasi dan dibekali dengan hikmah kebijakan(al-
baqarah:269)
 High in integrity. Mereka sangat bersungguh-sungguh dalam segala hal ( Ali Imran:190)
 Willingness to learn. Merekamemiliki motivasi sangat kuat untuk terus belajar (Yusuf: 111).
Berkenaan dengan pengembangan pola piker, Kenneth dalam rosyada ,(2004:140)mengurut
indikator-indikator kecakapan pada aspek kognitif dalam level kecakapan: 1. Mengetahui dan
mengingat ; 2. Pemahaman; 3. Penerapan; 4. Kemampuan menguraikan dan 5. Unifikasi dan
menilai.
Pengaturan kegiatan kognitif merupakan salah satu kemahiran tersendiri; orang yang
mempunyai kemahiran ini, mampu mengontrol dan menyalurkan aktifitas kognitif yang
berlangsung dalam dirinya sendiri. Sasaran dari belajar pengaturan kegiatan kognitif adalah
sistematisai arus fikiran sendiri dan sistematisasi proses belajar dalam
diri sendiri. Dalam psikologi mosern sisyematisasi dan pengaturan kegiatan mental yang
kognitif ini dipandang sebagai suatu proses kontrol.
Berikut beberapa pemasukan bagi guru dalam mengembangkan kecakapan belajar
berdasarkan fase belajar yang dikemukakan oleg Gegne( 1988).
 Guru membuat perhatian siswa terpusat pada tugas belajar siswa yang dihadapi. Hal- hal
tersebut dapat diusahakan melalui penjelasan kegunaan materi bahasan, dengan
memberikan contoh tentang tujuan yang akan dicapai sehingga siswa mau belajar dan
berminat.
 Guru mengarahkan kepada siswa unsur-unsur pokok dalam materi pelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dalam menunjukkan kejadian tertentu dalam suatu demontrasi, dengan
menunjukkan bagian dari buku pelajaran misalnya, menguraikan pendahuhuluan dan
sebagainya.
 Peran guru dalam hal ini adalah membantu siswa untuk mencerna materi pelajaran dan
menuangkannya ke dalam bentuk sutu rumusan verbal, skema atau bagan, dan guru
memberikan petunjuk bagaimana mengambil inti atau membuat skema atau merumuskan
kinsep dan kaidah.
8
Seseorang yang memiliki kemempuan kognitif yang baik, tidak hanya menguasai
bidangnya,tetapi memiliki dimensi rohani yang kuat. Keputusan-keputisannya menunjukkan warna
kemahiran seorang professional yang didasarkan pada sikap moral atau akhlak yang luhur.
2. Pengembangan Sikap
Mengembangkan sikap merupakan bagian kecil namun penting untuk dilakukan oleh
mereka yang sedang berburu keberhasilan. Sebab sebuah keberhasilan tidak pernah datang dengan
sendirinya. Akan tetapi dilatar belakangi oleh palng tidak tiga faktor utama, yang antara lain adalah:
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena sikap memegang
peranan yang sangat menentukan dalam menggapai keberha-silan, maka tidak berlebihan
jikalau sejenak kita harus memusatkan perhatian kita pada sikap. Dengan harpaan agar kita dapat
mengembangkan sikap ke arah yang jauh lebih baik lagi, supaya dengan sikap yang unggul
keberhasilan boleh menjadi milik kita! Oleh karena attitude development (pengembangan sikap)
akan menjadi pokok pembahasan berserial guna membantu para pembaca agar dapat
mengembangkan sikap positip yang ada pada diri pembaca.
Sikap adalah suatu isyarat yang dipancarkan kepada orang lain, untuk menunjukkan
bagaimana kita mengelola diri, orang lain, pekerjaan, waktu, masalah, situasi yang dapat dilihat dan
dibaca orang lain melalui tindakan, ucapan, perbuatan atau perilaku kita sehari-hari. Dengan
demikian sikap kita mewakili kepribadian kita yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sikap kita yang
positip akan sangat menjadi faktor penentu keberhasilan yang tengah kita perjuangkan. Bilamana
sikap kita positip, maka kitapun akan memancarkan tindakan yang positip pula. Demikian pula
sebaliknya, bilamana sikap kita negatip maka yang terpancar lewat perilaku kita juga akan negatip.
Dan tentunya kondisi negatip demikian ini akan sangat merugikan diri kita sendiri
Sikap Anda
Berikut ini adalah beberapa hal ini yang harus kita ketahui dengan seksama agar ktia dapat
memperlakukan sikap dan perbuatan kita dengan tepat dan benar. Sebab kesalahan kita memperla-
kukan silkap kita, akibatnya akan merugikan diri kita sendiri. Sebaliknya jikalau kita kelola dan
kem-bangkan dengan baiksikap positip kita. Maka kitapun akan dibuatnya menjadi orang yang pasti
berhasil dalam setiap kebijakan dan tindakkan kita:
a. Sikap adalah milik yang paling berharga
b. Sikap kita akan dibaca dan dilihat orang lain. Demikian juga sebaliknya, kita pun akan
membaca karakter/kepribadian orang lain melalui penampilannya,
c. Sikap tidak dapat ditutup-tutupi, pasti kelihatan,
d. Perhatian orang lebih terpusat pada sikap. Bukan terhadap ucapan kita,
e. Sikap positif dengan bahasa indah dan sopan akan menghasil-kan hubungan positif dan
selanjutnya akan menghasilkan komunikasi yang efektip,
f. Semua aktivitas sehari-hari dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan, kita lakukan
berdasarkan sikap kita terhadap orang lain, pekerjaan, situasi tertentu,
g. Keberhasilan atau kegagalan kita didasarkan/ditentukan oleh sikap kita, bukan oleh orang
lain.
9
Terdapat proses yang terjadi pada seseorang untuk memunculkan sikap yang positif maupun
negative, di antaranya :
a) Proses Pengkondisian (Conditionning)
Proses pengkondisian perlu dilakukan dalam pendekatan secara islami dengan melakatkan
nilai-nilai ajaran islam. Proses ini sudah dicontohkan oleh rasullulah untuk hijrah ke Madinah
ketuka kota Makkah tidak lagi memungkinkan untuk penyebaran dan penegakan ajaran Islam.
Disanalah beliau memupuk keimanan para sahabatnya, dengan rasa persaudaraan, tenggang rasa,
empati atas penderitaan orang lain, kasih saying, pengendalian diri, sportif dan terbuka.
Dalam proses belajar-mengajar di sekolah siswa dapat memperoleh sikap-sikap baik,positif
dan negatif terkadang siswa maupun guru tidak menyadarinya. Suasana belajar yang kondusif,
proses belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan, akan menimbulkan citra yang baik terhadap
mata pelajaran sehingga melahirkaN rasa senang terhadap pelajaran dan bahkan kepada guru yang
mengajar pelajaran tersebut. Bahkan juga sebaliknya suasana belajar yang tidak menyenangkan,
cara guru mengajar yang tidak tepat, galak suka menyinggung perasaan siswa, lama kelamaan akan
menimbulkan rasa benci terhadap pelajaran dan bahkan juga benci terhadap guru tersebut.
Secara kongkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat ditentukan oleh
kondisi dan situasi belajar dan bahkan guru dapat menambah semangat belajar siswa dengan
memberikan hadiah, kebebasan dalam kreatifitas yang positif bagi siswa yang berprestasi.
b) Belajar dari Model (Human Modelling)
Tingkah laku yang dimunculkan oleh seseorang yang dihormati, dikagumi dan dipercayai
oleh anak dapat senantiasa mempengarihi sikap dan perilaku anak. Anak yang sering menyaksikan
tingkah laku tersebut akan cenderung menirunya(Imitasi) dan berbuat yang sama. Apalagi
mendapat umpan balik dari orang ke tiga yaitu orang yang memuji tingkah laku tersebut. Tingkah
laku yang dimunculkan oleh guru sebagai model itu mencerminkan suatu sikap dan sikap itulah
yang akhirnya ditiru dan oleh siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikirakan fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan
yang harus diberikan pada hal-hal tertentu yaitu:
 Pemotivasian,berperan dalam rangka belajar menurut kondisi pada saat tertentu.
 Peng konsentrasian, memberikan penekanan dalam belajar dari model/ modeling.
3. Pengembangan Psikomotorik
Psikomotorik adalah berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibat motor dari proses
mental (kerja otak). Motor adalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkan kepada
beberapa maksud lahiriah (external) dengan ujud ketrampilan rendah Perkembangan keterampilan
motorik (motor skill) ini merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mampu
melakukan suatu rangkaian gerakan
10
jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak berbagai
anggota badan secara terpadu
Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaiturangkaian gerak-gerik yang
berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir
terhadap apa yang harusdilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan. Perkembangan
psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan
jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari
dalam diri seseorang. Dengan peningkatan kemampuan motorik, seseorang akan mampu menerima
pengajaran sesuai dengan batasan jenjang pendidikanya.
Faktor yang Mempengaruhi Fsikomotorik Anak
1. Faktor pola asuh orang tua
2. Gen Dari Orang Tua
3. Pengaruh Lingkungan
4. Interior Ruang Belajar Mempengaruhi Peningkatan Potensi Psikomotorik Anak
Tahapan-tahapan pengembangan peserta didik :
1. Tahap Kognitif. Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan
lambat.
2. Tahap Asosiatif, Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang
lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan
gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal.
3. Tahap otonomi, Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang
tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki
gerakan garakan yang dipelajarinya.
Teknik mengembangkan potensi psikomotorik pada peserta didik,diantaranya:
1. Model Permainan Atau Out Bond
2. Model Meniru
3. Model Kelompok Belajar dan Bermain
Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan
dengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan
kemauan dari dalam diri seseorang. Perkembangan psikomotorik setiap individu berbeda
tergantung dari kemampuanya dalam menghadapi segala gangguan yang menghambat aktifitas
motoriknya. Psikomotorik berkembang secara bertahap,mulai dari awal individu dilahirkan sampai
meninggal dunia.
C. Pandangan Tentang pembelajaran
Dalam menerapkan strategi pembelajaran maka seorang guru harus memiliki pandangan
umum tentang pembelajaran agar dalam menyusun sebuah perencanaan pembelajaran dapat
mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan dalam sebuah pembelajaran. Berikut akan saya
11
lampirkan pandangan tentang pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran IV
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81ATahun 2013
Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang
semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan
semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian
kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi
pebelajar
mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting
untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus
terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama,
solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang,
(4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman
belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam
ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar
bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik
adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi,
dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang
diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar
benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk
bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras
mewujudkan ide-idenya.
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar
yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri,
menjadi sadar dan
secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan
kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
12
kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama
semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif
mencari tahu”.
Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi
peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju
kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan
dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik
telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori
motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama
terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang
menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun
kelima dan keenam sekolah dasar.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin
saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut
mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh
rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan
dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap
peserta didik.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan
potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik
untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang
dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih.
Pengalaman belajar tersebut semakin lama
semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar
untuk belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki
kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang
dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan
kemampuan lain.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian dia atas dapat diambil kesimpulan bahwa manusia diberikan kelebihan potensi
akal maka dengan akal tersebut manusia dapat berkembang dengan menggali potensi yang ada pada
dirinya. Agar potensi tersebut bisa berjalan dengan baik dan maksimal maka diperlukan
pembelajaran pengembangan kecakapan seperti pada siswa dalam dunia pendidikan. Adapun
pengembangan tersebut diterapkan dengan berbagai fase dengan tujuan motifasi untuk memberikan
kesadaran dengan melibatkan diri agar tujuan bisa tercapai, memberikan perhatian dalam setiap
pembelajaaran, mengolah informasi untuk diamalkan dan diambil maknanya, dan memberikan
umpan balik bagi yang berprestasi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pembinaan-pembinan
tertentu.
Pembinaan pola pikir/ kognitif untuk kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan
mendalam, Afektif untuk membina pengembangan sikap mental yang mantap dam matang melalui
proses pengkondisian dan belajar dari contoh dan pengalaman yang ada. Pengembangan
psikomotor, untuk memberikan pengalaman yang praktis dan wawasan ilmu pengetahuan yang
luas.
Kritik dan saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kelemahan maka kami
harapkan saran dan kritikan yang membangun agar kekurangan dan kelemahan tersebut dapat
diperbaiki dan disempurnakan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
http://zonmoris.blogspot.com/2014/09/pengembangan-kecakapan-mujebukhoriuje.html
https://www.kompasiana.com/itnawanto/pengembangan sikap_54ffc887a33311776450fcf8
http://yudafransiskafirdaus.blogspot.com/2011/10/pengembangan-kecakapan.html
https://onopirododo.wordpress.com/2013/10/24/pandangan-tentang-pembelajaran/

More Related Content

What's hot

PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptxPPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptxDiKi33
 
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADBuku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADMohamad Khaidir
 
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamTugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamMUHAMMADHAFIZUDDINBI8
 
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithali
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithaliMencontohi rasulullah sebagai pendidik mithali
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithaliamira nurfahmida
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM Sadrina252
 
makalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlakmakalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlakHafidzotul Millah
 
Profesionalisme guru pendidikan islam
Profesionalisme guru pendidikan islamProfesionalisme guru pendidikan islam
Profesionalisme guru pendidikan islamUstajah ILa AzieLa
 
Kebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islamKebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islamHaubibBro
 
Subjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamSubjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamUtari Oktavina
 
Kerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaKerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaAisyah Zainudin
 
Pendidik Dalam Islam
Pendidik Dalam IslamPendidik Dalam Islam
Pendidik Dalam Islamguest08635a
 
Dsp pendidikan islam ting 1 pdf
Dsp pendidikan islam ting 1 pdfDsp pendidikan islam ting 1 pdf
Dsp pendidikan islam ting 1 pdfNoor Aini Samsusah
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanDewi Bahagia
 
Makalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamMakalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamDeaApriliyanti19
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamSoga Biliyan Jaya
 
10 dsp p islam ting 2 6 feb 2013
10 dsp p islam ting 2   6 feb 201310 dsp p islam ting 2   6 feb 2013
10 dsp p islam ting 2 6 feb 2013Ct Hidayah
 

What's hot (19)

PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptxPPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptx
PPT.KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM.pptx
 
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTADBuku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra' FE-UNTAD
 
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan IslamTugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
Tugasan Projek Akhir Falsafah Pendidikan Islam
 
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithali
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithaliMencontohi rasulullah sebagai pendidik mithali
Mencontohi rasulullah sebagai pendidik mithali
 
ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM ULASAN BUKU : KURIKULUM
ULASAN BUKU : KURIKULUM
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
makalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlakmakalah hasil observasi model pendidikan akhlak
makalah hasil observasi model pendidikan akhlak
 
Profesionalisme guru pendidikan islam
Profesionalisme guru pendidikan islamProfesionalisme guru pendidikan islam
Profesionalisme guru pendidikan islam
 
Kebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islamKebijakan pendidikan inovasi islam
Kebijakan pendidikan inovasi islam
 
Subjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam IslamSubjek Pendidikan dalam Islam
Subjek Pendidikan dalam Islam
 
METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ISLAMMETODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
METODE KETELADANAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 
Kerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agamaKerjaya guru menurut perspektif agama
Kerjaya guru menurut perspektif agama
 
Pendidik Dalam Islam
Pendidik Dalam IslamPendidik Dalam Islam
Pendidik Dalam Islam
 
Dsp pendidikan islam ting 1 pdf
Dsp pendidikan islam ting 1 pdfDsp pendidikan islam ting 1 pdf
Dsp pendidikan islam ting 1 pdf
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Guru PAI
Guru PAIGuru PAI
Guru PAI
 
Makalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama IslamMakalah Pendidikan Agama Islam
Makalah Pendidikan Agama Islam
 
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan IslamTugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
Tugas komprehensif Resume Ilmu Pendidikan Islam
 
10 dsp p islam ting 2 6 feb 2013
10 dsp p islam ting 2   6 feb 201310 dsp p islam ting 2   6 feb 2013
10 dsp p islam ting 2 6 feb 2013
 

Similar to Makalah DPP Fix.docx

makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarHafidzotul Millah
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
Kdm print membuka, menutup menjelaskan
Kdm print membuka, menutup menjelaskanKdm print membuka, menutup menjelaskan
Kdm print membuka, menutup menjelaskanRISMATRI
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
 
Hakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaHakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaRifki Aminuddin
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian SiswaTedhy Vrihatnolo
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)e pai
 
dinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfdinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfTitikPurwati4
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifJasmin Jasin
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanMaya Sy
 
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docx
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docxMAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docx
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docxafni48
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranArif Wicaksono
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterVivi Vey
 

Similar to Makalah DPP Fix.docx (20)

makalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajarmakalah Strategi dan tahapan mengajar
makalah Strategi dan tahapan mengajar
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
Kdm print membuka, menutup menjelaskan
Kdm print membuka, menutup menjelaskanKdm print membuka, menutup menjelaskan
Kdm print membuka, menutup menjelaskan
 
makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem makalah Ctl dan paikem
makalah Ctl dan paikem
 
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)
 
SPPKB
SPPKBSPPKB
SPPKB
 
Hakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_mediaHakikat pembelajaran pai_media
Hakikat pembelajaran pai_media
 
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINIPENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
 
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
[E-book] Cara Menarik Perhatian Siswa
 
Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)Makalah (permasalahan pendidikan)
Makalah (permasalahan pendidikan)
 
dinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdfdinamika kelompok.pdf
dinamika kelompok.pdf
 
KBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektifKBK 04. KBM yang efektif
KBK 04. KBM yang efektif
 
Kbm yang-efektif
Kbm yang-efektifKbm yang-efektif
Kbm yang-efektif
 
kelompok_2.docx
kelompok_2.docxkelompok_2.docx
kelompok_2.docx
 
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikanPrinsip dan teknik supervisi pendidikan
Prinsip dan teknik supervisi pendidikan
 
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docx
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docxMAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docx
MAKALAH PEMBELAJARAN IPS MI.docx
 
Makalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaranMakalah teori pembelajaran
Makalah teori pembelajaran
 
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakterPenerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
Penerapan lessan study dlm pembentukan pend yang berkarakter
 
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfBELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
 
Makalah Nested
Makalah NestedMakalah Nested
Makalah Nested
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Makalah DPP Fix.docx

  • 1. 1 MAKALAH PENGEMBANGAN KECAKAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS DPP ( DESAIN PERANCANGAN PEMBELAJARAN ) DISUSUN OLEH: 1. IMRON ISMAIL FAUZI (2144012888) 2. NATIJATUL ROHMAH (2144012815) 3. AHMAD MUNDZIR SYAFII (2144012845) 4. SHOHIFUDDIN (2144012866) 5. FARIDATUL MUNFARIDAH (2144012851) 6. M. JAMALUDDIN (2144012810) 7. RENI AGUSTININGSIH (2144012819) 8. BAHRUL CHANDRA (2144012780) 9. ARDIYATUL MATLUBAH (2144012848) 10. KHOMSATUL HASANAH (2144012891) 11. ABDUL GHOFUR ( 2144012841) INSTITUT AGAMA ISLAM AL-FALAH ASSUNNIYYAH (INAIFAS) TAHUN PELAJARAN 2021/2022
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Alhamdullillahhirobil ‘alamin, segalah puji kita panjatkan kehadirat Alloh SWT atas segala rohmat dan hidayahNya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW dan keluarganya, sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman. Aamiin yaa robbal ‘alamin. Karena anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah DPP ( Desain dan Perancangan Perancangan ) tepat waktu. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya. Kencong, 18 Januari 2022 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2 BAB I.......................................................................................................................................... 3 PENDAHULUAN........................................................................................................................ 3 A. Latar Belakang..................................................................................................................... 3 B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 3 C. Tujuan Pembahasan.............................................................................................................. 3 BAB II......................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 4 2.1 Pengembangan Kecakapan ...................................................................................................... 4 A. Pengertian Pengembangan Kecakapan................................................................................... 4 B. Strategi Pengembangan Kecakapan ....................................................................................... 4 1. Pengembangan Pola Pikir ( Koqnitif )................................................................................. 7 2. Pengembangan Sikap ........................................................................................................ 8 3. Pengembangan Psikomotorik............................................................................................. 9 C. Pandangan Tentang Pembelajaran........................................................................................ 10 BAB III...................................................................................................................................... 13 PENUTUP.....................................................................................Error! Bookmark not defined. A. Kesimpulan........................................................................Error! Bookmark not defined. B. Saran..................................................................................Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...………….13
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dewasa ini dihadapkan pada dilema yang subtansial. Pendidikan dilaksanakan dengan menitik beratkan pada transmisi sains yang tanpa karekter, sehingga proses dehumanisasi dalam proses pembangunan bangsa. Lemahnya dunia pendidikan dalam mempromosikan nilai-nilai luhur bangsa menyebabkan semakin terkikisnya rasa kebanggaan terhadap tanah air, tanggung jawab sosial, bahkan komitmen beragama. Masih banyak praktek pendidikan yang belum memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan segenap potensi agar memiliki kepribadian seutuhnya. Untuk itu gagasan tentang pendidikan islam terpadu menjadi bagian penting dalam penyelesaian masalah pendidikan. Gagasan ini sebenarnya telah banyak dijelaskan dalam perspektif pandangan islam khususnya tentang pengembangan diri manusia dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.. Selama ini masyarakat dan praktisi pendidikan menganggap bahwa indikator keberhasilan pembelajaran sebagai inti proses pendidikan adalah nilai ujian nasional. Pandangan seperti ini tidak keliru, akan tetapi baru melihat salah satu indikator saja. Apabila keberhasilannya hanya dipandang sebelah, maka pembelajaran cenderung lebih menekankan kepada aspek kognitif saja, sehingga aspek afektif dan psikomotorik agak terabaikan. Oleh karenanya secara konseptual pendidikan Nasional mendukung gagasan tentang pendidikan terpadu sebagaimana tertuang dalam rumusan tujuan pendidikan Nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Rumusan tersebut jelas mengisyaratkan betapa pentingnya keterpaduan dalam mengembangkan kualitas manusia pada semua dimensinya. B. Rumusan Masalah Rumusan Masalalah makalah ini sebagai berikut : 1. Apa Pengertian Pengembangan Kecakapan 2. Bagaimana Strategi Pengembangan kecakapan 3. Bagaimana pandangan tentang pembelajaran C. Tujuan Pembahasan Tujuan pembahasan makalah ini yaitu untuk memahami tentang : 1. Mengetahui pengembangan kecakapan 2. Mengetahui strategi pengembangan kecakapan 3. Mengetahui pandangan kecakapan dalam pembelajaran
  • 5. 5 BAB II PENGEMBANGAN KECAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN A. PengertianPengembangan Kecakapan Kecakapan dalam mengajar atau presentasi adalah keterampilan yang dimiliki dengan mensinergiskan fungsi panca indera dan otak kiri sebagai bagian dari kecakapan akademis. Seseorang dikatakan memiliki kecakapan mengajar atau presentasi bila ia mampu tampil menarik, menyampaikan pengetahuan secara efektif dan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik. Setiap kali kita mengajar atau melakukan presentasi sesungguhnya kita sedang melakukan kegiatan komunikasi. Setiap kali kita berkomunikasi sesungguhnya kita sedang melakukan transaksi, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap sesuatu/orang lain yang menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. B. Strategi Mengembangkan Kecakapan Secara fitrah dimensi manusia adalah jasad, akal dan ruh. Ketiga dimensi ini harus dijaga secara seimbang (tawazun). Jika terpelihara fisiknya saja, sedangkan akal dan ruh tidak diperhatikan maka manusia seperti itu hanya kuat fisik atau jasmaniahnya saja sedangkan hatinya kering dan gersang dan akalnya tidak berkembang sebagaimana seharusnya manusia yang memiliki kelebihan potensi akal. Begitu juga orang yang diasah otaknya saja semantara fisik dan rohaniahnya tidak diperhatikan, maka manusia itu ibarat orang yang pintar dengan teori-teori ilmu pengetahuan tapi jasat sakit tak terawat dan jiwa dan rohaninya tidak tentram. Dalam Winkkel, (1966) Gegne menyatakan bahwa fase dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: Fase Motifasi:Memberikan kesadaran kepada siswa tentang tujuan yang harus dicapai sehingga siswa bersedia untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan, sebab akan memberikan motifasi bagi siswa untuk berusaha dan memeras otaknya sendiri. Kalau kadar motifasinya lemah maka siswa cenderung membiarkan permasalahan yang diajukan tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya. Jadi peran guru disini adalah memberikan motifasibelajar bagi siswa dan mengingatkan akan tujuan yang harus dicapai. Fase menaruh perhatian (attention, alartness):Siswa memperhatikan unsur-unsur yang relevan untuk membentuk pola-pola perceptual tertentu dengan memperhatikan hal-hal yang akan dipelajari sehingga konsentrasi terjamin. Fase pengelolaan : Siswa dapat memahami informasi yang didapat dalam jangka pendek dan mengolah informasi tersebut untuk diambil manfaatnya. Dalam hal ini siswa harus mengingat kembali siasat atau cara yang pernah digunakan sehingga terpilih siasat mana yang cocok untuk problem ini. Kalau tidak tersedia maka siswa harus kreatif menciptakan ide baru paling tidak mengarah kepada tujuan yang dimaksut.
  • 6. 6 Fase umpan balik (feedback, reinforcement) : Mendapatkan konfirmasi tepat atau tidaknya penyelesaian yang dikemukakan, karena komunikasi ini dapat meningkatkan atau menurunkan motifasi siswa untuk berusaha keras memeras otak lagi pada lain kesempatan. Fase-fase tersebut dapat diaplikasikan pada kegiatan-kegiatan kemampuan Koqnitif, Afektif, maupun Psikomotor. a. Perhatian (attention, alerness) Siswa khusus memperhatikan hal-hal yang akan di pelajari. b. menggali (motivation, expectancy) Siswa sadar akan tujuan instruksional dan bersedia melibatkan diri. c. Menggali (retrieval to working memory) Siswa mengingat kembali dari ingatan jangka panjang apa yang sudah pernah diketahui/ dipahami/ dikuasai tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari d. Berpresepsi selektif (selective perception) Siswa mengamati unsure-unsur dalam perangsang yang relevan bagi pokok bahasan . siswa memperoleh pola perceptual. e. Mengolah infor masi (encoding, entrey to storage) Siswa memberikan makna pada pola perseptual dengan membuat informasi yang sungguh berarti , antara lain dengan menghubungkannya dengan informasi lama yang sudah digali dari ingatan jangka panjang. f. Menggali Informasi (responding to question or task) Siswa membuktikan melalui suatu prestasi kep[ada guru dan diri sendiri bahwa pokok bahasan telah dikuasai dengan memberikan indikasi bahwa tujuan instruksional khusus pada dasarnya telah tercapai. g. Mendapatkan umpan balik (feed back, reinfocement) Siswa mendapat penguatan dari guru kalau prestasinya tepat, dan mendapat koreksi kalau prestasinya salah. h. memantapkan hasil belajar (frequent retieval transper) Siswa mengerjakan berbagai tugas untuk mengakarkan hasil belajar. Siswa mengadakan transfer belajar. Siswa mengulang-ulang kembali. Rangkaian fase ini mencerminkan rangkaian kejadian yang dialami oleh siswa yang sedang belajar. Gurulah yang harus menciptakan dan mengatur kondisi eksternal itu, supaya siswa yang belajar mendapat dukungan dari lingkungan.
  • 7. 7 1. Pengembangan pola Pikir (Koqnitif) Pebinaan pola pikir/ koqnitif,adalah pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam sebagai penjabaran dari sifat fathonah Rasulullah. Orang yang fathonah tidak hanya cerdas tapi juga arif bijak sana dalam bertindak dan berfikir, sebab sifat tersebut mampu menangkap gejala dan hakikat dibalik semua peristiwa yang ada di sekitarnya kemudian mengambil kesimpulan debagai pengalaman dan pelajaran yang berharga. To tasmara mengemukakan bahwa karakteristik yang terkandung dalam jiwa fathonah antar lain:  The man of wisdom. Mereka tidak hanya menguasai dan terampil melaksanakan profesinya, tetapi juga sangat berdedikakasi dan dibekali dengan hikmah kebijakan(al- baqarah:269)  High in integrity. Mereka sangat bersungguh-sungguh dalam segala hal ( Ali Imran:190)  Willingness to learn. Merekamemiliki motivasi sangat kuat untuk terus belajar (Yusuf: 111). Berkenaan dengan pengembangan pola piker, Kenneth dalam rosyada ,(2004:140)mengurut indikator-indikator kecakapan pada aspek kognitif dalam level kecakapan: 1. Mengetahui dan mengingat ; 2. Pemahaman; 3. Penerapan; 4. Kemampuan menguraikan dan 5. Unifikasi dan menilai. Pengaturan kegiatan kognitif merupakan salah satu kemahiran tersendiri; orang yang mempunyai kemahiran ini, mampu mengontrol dan menyalurkan aktifitas kognitif yang berlangsung dalam dirinya sendiri. Sasaran dari belajar pengaturan kegiatan kognitif adalah sistematisai arus fikiran sendiri dan sistematisasi proses belajar dalam diri sendiri. Dalam psikologi mosern sisyematisasi dan pengaturan kegiatan mental yang kognitif ini dipandang sebagai suatu proses kontrol. Berikut beberapa pemasukan bagi guru dalam mengembangkan kecakapan belajar berdasarkan fase belajar yang dikemukakan oleg Gegne( 1988).  Guru membuat perhatian siswa terpusat pada tugas belajar siswa yang dihadapi. Hal- hal tersebut dapat diusahakan melalui penjelasan kegunaan materi bahasan, dengan memberikan contoh tentang tujuan yang akan dicapai sehingga siswa mau belajar dan berminat.  Guru mengarahkan kepada siswa unsur-unsur pokok dalam materi pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dalam menunjukkan kejadian tertentu dalam suatu demontrasi, dengan menunjukkan bagian dari buku pelajaran misalnya, menguraikan pendahuhuluan dan sebagainya.  Peran guru dalam hal ini adalah membantu siswa untuk mencerna materi pelajaran dan menuangkannya ke dalam bentuk sutu rumusan verbal, skema atau bagan, dan guru memberikan petunjuk bagaimana mengambil inti atau membuat skema atau merumuskan kinsep dan kaidah.
  • 8. 8 Seseorang yang memiliki kemempuan kognitif yang baik, tidak hanya menguasai bidangnya,tetapi memiliki dimensi rohani yang kuat. Keputusan-keputisannya menunjukkan warna kemahiran seorang professional yang didasarkan pada sikap moral atau akhlak yang luhur. 2. Pengembangan Sikap Mengembangkan sikap merupakan bagian kecil namun penting untuk dilakukan oleh mereka yang sedang berburu keberhasilan. Sebab sebuah keberhasilan tidak pernah datang dengan sendirinya. Akan tetapi dilatar belakangi oleh palng tidak tiga faktor utama, yang antara lain adalah: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena sikap memegang peranan yang sangat menentukan dalam menggapai keberha-silan, maka tidak berlebihan jikalau sejenak kita harus memusatkan perhatian kita pada sikap. Dengan harpaan agar kita dapat mengembangkan sikap ke arah yang jauh lebih baik lagi, supaya dengan sikap yang unggul keberhasilan boleh menjadi milik kita! Oleh karena attitude development (pengembangan sikap) akan menjadi pokok pembahasan berserial guna membantu para pembaca agar dapat mengembangkan sikap positip yang ada pada diri pembaca. Sikap adalah suatu isyarat yang dipancarkan kepada orang lain, untuk menunjukkan bagaimana kita mengelola diri, orang lain, pekerjaan, waktu, masalah, situasi yang dapat dilihat dan dibaca orang lain melalui tindakan, ucapan, perbuatan atau perilaku kita sehari-hari. Dengan demikian sikap kita mewakili kepribadian kita yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sikap kita yang positip akan sangat menjadi faktor penentu keberhasilan yang tengah kita perjuangkan. Bilamana sikap kita positip, maka kitapun akan memancarkan tindakan yang positip pula. Demikian pula sebaliknya, bilamana sikap kita negatip maka yang terpancar lewat perilaku kita juga akan negatip. Dan tentunya kondisi negatip demikian ini akan sangat merugikan diri kita sendiri Sikap Anda Berikut ini adalah beberapa hal ini yang harus kita ketahui dengan seksama agar ktia dapat memperlakukan sikap dan perbuatan kita dengan tepat dan benar. Sebab kesalahan kita memperla- kukan silkap kita, akibatnya akan merugikan diri kita sendiri. Sebaliknya jikalau kita kelola dan kem-bangkan dengan baiksikap positip kita. Maka kitapun akan dibuatnya menjadi orang yang pasti berhasil dalam setiap kebijakan dan tindakkan kita: a. Sikap adalah milik yang paling berharga b. Sikap kita akan dibaca dan dilihat orang lain. Demikian juga sebaliknya, kita pun akan membaca karakter/kepribadian orang lain melalui penampilannya, c. Sikap tidak dapat ditutup-tutupi, pasti kelihatan, d. Perhatian orang lebih terpusat pada sikap. Bukan terhadap ucapan kita, e. Sikap positif dengan bahasa indah dan sopan akan menghasil-kan hubungan positif dan selanjutnya akan menghasilkan komunikasi yang efektip, f. Semua aktivitas sehari-hari dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan, kita lakukan berdasarkan sikap kita terhadap orang lain, pekerjaan, situasi tertentu, g. Keberhasilan atau kegagalan kita didasarkan/ditentukan oleh sikap kita, bukan oleh orang lain.
  • 9. 9 Terdapat proses yang terjadi pada seseorang untuk memunculkan sikap yang positif maupun negative, di antaranya : a) Proses Pengkondisian (Conditionning) Proses pengkondisian perlu dilakukan dalam pendekatan secara islami dengan melakatkan nilai-nilai ajaran islam. Proses ini sudah dicontohkan oleh rasullulah untuk hijrah ke Madinah ketuka kota Makkah tidak lagi memungkinkan untuk penyebaran dan penegakan ajaran Islam. Disanalah beliau memupuk keimanan para sahabatnya, dengan rasa persaudaraan, tenggang rasa, empati atas penderitaan orang lain, kasih saying, pengendalian diri, sportif dan terbuka. Dalam proses belajar-mengajar di sekolah siswa dapat memperoleh sikap-sikap baik,positif dan negatif terkadang siswa maupun guru tidak menyadarinya. Suasana belajar yang kondusif, proses belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan, akan menimbulkan citra yang baik terhadap mata pelajaran sehingga melahirkaN rasa senang terhadap pelajaran dan bahkan kepada guru yang mengajar pelajaran tersebut. Bahkan juga sebaliknya suasana belajar yang tidak menyenangkan, cara guru mengajar yang tidak tepat, galak suka menyinggung perasaan siswa, lama kelamaan akan menimbulkan rasa benci terhadap pelajaran dan bahkan juga benci terhadap guru tersebut. Secara kongkrit proses pengkondisian atas sikap siswa di sekolah dapat ditentukan oleh kondisi dan situasi belajar dan bahkan guru dapat menambah semangat belajar siswa dengan memberikan hadiah, kebebasan dalam kreatifitas yang positif bagi siswa yang berprestasi. b) Belajar dari Model (Human Modelling) Tingkah laku yang dimunculkan oleh seseorang yang dihormati, dikagumi dan dipercayai oleh anak dapat senantiasa mempengarihi sikap dan perilaku anak. Anak yang sering menyaksikan tingkah laku tersebut akan cenderung menirunya(Imitasi) dan berbuat yang sama. Apalagi mendapat umpan balik dari orang ke tiga yaitu orang yang memuji tingkah laku tersebut. Tingkah laku yang dimunculkan oleh guru sebagai model itu mencerminkan suatu sikap dan sikap itulah yang akhirnya ditiru dan oleh siswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikirakan fase dalam pembelajaran sikap atau tekanan yang harus diberikan pada hal-hal tertentu yaitu:  Pemotivasian,berperan dalam rangka belajar menurut kondisi pada saat tertentu.  Peng konsentrasian, memberikan penekanan dalam belajar dari model/ modeling. 3. Pengembangan Psikomotorik Psikomotorik adalah berhubungan atau mengarah kepada akibat-akibat motor dari proses mental (kerja otak). Motor adalah gerak dari dorongan dalam (internal) yang diarahkan kepada beberapa maksud lahiriah (external) dengan ujud ketrampilan rendah Perkembangan keterampilan motorik (motor skill) ini merupakan keterampilan yang dimiliki seseorang untuk mampu melakukan suatu rangkaian gerakan
  • 10. 10 jasmaniah dalam urutan tertentu, dengan mengadakan koordinasi antara gerak berbagai anggota badan secara terpadu Ciri khas dari keterampilan motorik adalah otomatisme, yaiturangkaian gerak-gerik yang berlangsung secara teratur dan berjalan lancar tanpa dibutuhkan banyak refleksi atau berfikir terhadap apa yang harusdilakukan dan mengapa harus mengikuti suatu gerakan. Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang. Dengan peningkatan kemampuan motorik, seseorang akan mampu menerima pengajaran sesuai dengan batasan jenjang pendidikanya. Faktor yang Mempengaruhi Fsikomotorik Anak 1. Faktor pola asuh orang tua 2. Gen Dari Orang Tua 3. Pengaruh Lingkungan 4. Interior Ruang Belajar Mempengaruhi Peningkatan Potensi Psikomotorik Anak Tahapan-tahapan pengembangan peserta didik : 1. Tahap Kognitif. Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan gerakan yang kaku dan lambat. 2. Tahap Asosiatif, Pada tahap ini seorang anak ataupun siswa membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakanya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. 3. Tahap otonomi, Pada tahap ini seorang siswa telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan garakan yang dipelajarinya. Teknik mengembangkan potensi psikomotorik pada peserta didik,diantaranya: 1. Model Permainan Atau Out Bond 2. Model Meniru 3. Model Kelompok Belajar dan Bermain Perkembangan psikomotorik adalah perkembangan kepribadian manusia yang berhubungan dengan gerakan jasmaniah dan fungsi otot akibat adanya dorongan dari pemikiran, perasaan dan kemauan dari dalam diri seseorang. Perkembangan psikomotorik setiap individu berbeda tergantung dari kemampuanya dalam menghadapi segala gangguan yang menghambat aktifitas motoriknya. Psikomotorik berkembang secara bertahap,mulai dari awal individu dilahirkan sampai meninggal dunia. C. Pandangan Tentang pembelajaran Dalam menerapkan strategi pembelajaran maka seorang guru harus memiliki pandangan umum tentang pembelajaran agar dalam menyusun sebuah perencanaan pembelajaran dapat mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan dalam sebuah pembelajaran. Berikut akan saya
  • 11. 11 lampirkan pandangan tentang pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81ATahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran. Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna. Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya. Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik
  • 12. 12 kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”. Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan keenam sekolah dasar. Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap peserta didik. Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat. Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.
  • 13. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Dari uraian dia atas dapat diambil kesimpulan bahwa manusia diberikan kelebihan potensi akal maka dengan akal tersebut manusia dapat berkembang dengan menggali potensi yang ada pada dirinya. Agar potensi tersebut bisa berjalan dengan baik dan maksimal maka diperlukan pembelajaran pengembangan kecakapan seperti pada siswa dalam dunia pendidikan. Adapun pengembangan tersebut diterapkan dengan berbagai fase dengan tujuan motifasi untuk memberikan kesadaran dengan melibatkan diri agar tujuan bisa tercapai, memberikan perhatian dalam setiap pembelajaaran, mengolah informasi untuk diamalkan dan diambil maknanya, dan memberikan umpan balik bagi yang berprestasi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pembinaan-pembinan tertentu. Pembinaan pola pikir/ kognitif untuk kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam, Afektif untuk membina pengembangan sikap mental yang mantap dam matang melalui proses pengkondisian dan belajar dari contoh dan pengalaman yang ada. Pengembangan psikomotor, untuk memberikan pengalaman yang praktis dan wawasan ilmu pengetahuan yang luas. Kritik dan saran Dalam penulisan makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kelemahan maka kami harapkan saran dan kritikan yang membangun agar kekurangan dan kelemahan tersebut dapat diperbaiki dan disempurnakan kembali. DAFTAR PUSTAKA http://zonmoris.blogspot.com/2014/09/pengembangan-kecakapan-mujebukhoriuje.html https://www.kompasiana.com/itnawanto/pengembangan sikap_54ffc887a33311776450fcf8 http://yudafransiskafirdaus.blogspot.com/2011/10/pengembangan-kecakapan.html https://onopirododo.wordpress.com/2013/10/24/pandangan-tentang-pembelajaran/