Tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan manusia muslim yang beriman, bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang mampu mengabdikan dirinya kepada Allah dalam segala aspek kehidupannya di dunia dan akhirat. Tujuan ini mencakup pengembangan kepribadian secara menyeluruh berdasarkan potensi psikologis dan fisiologis manusia dengan mengacu pada keimanan dan ilmu pengetahuan.
1. TUGAS KELOMPOK
TUJUAN DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM
OLEH :
KELOMPOK 9
KETUA
: DIAN NATALIA
ANGGOTA
: LA ODE MUH. SARIM
WA ODE SITI SURATMIN
SEMESTER
: VII
KELAS
: A / REGULER
MATA KULIAH
: METODE STUDY ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
SYARIF MUHAMAD RAHA
2013
2. TUJUAN DALAM PROSES PENDIDIKAN ISLAM
Kata mendidik mengandung makna sebagai proses kegiatan menuju ke arah tujuan,
karena pekerjaan tanpa tujuan yang jelas akan menimbulkan suatu ketidakmenentuan
indenterminisme dalam prosesnya. Tujuan merupakan faktor yang paling penting dalam
proses pendidikan karena adanya tujuan yang jelas, materi pelajaran dan metode- metode
yang digunakan mendapat corak dan isi serta potensialitas yang sejalan dengan cita-cita yang
terkandung dalam tujuan pendidikan.
Secara istilah tujuan dan sasaran atau makna yang dalam bahasa arab dinyatakan
dengan kata-kata ghayat atau ahdaaf / maqasid. Dalam bahasa inggris tujuan dikatakan
dengan gold, purpose, abjectives / aim.
Secara terminologi, aim adalah the action of making one’s way toword a point yaitu
tindakan membuat suatu jalan kearah sebuah titik.
Tujuan dalam proses kependidikan islam adalah idealitas (cita-cita) yang mengandung
nilai-nilai islam dalam pribadi manusia didik yang diihtiarkan oleh pendidik muslim melalui
proses yang terminal pada hasil atau produk yang berkepribadian islam yang beriman,
bertakwa, dan berilmu pengetahuan yang sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba
Allah yang taat.
Tijuan pendidikan islam menurut kongres pendidikan islam sedunia di islam abad tahun 1980
adalah pendidikan harus merealisasikan cita-cita islam yang mencakup pengembangan
kepribadian muslim yang bersifat menyeluruh secara harmonis berdasarkan potensi
psikologis dan fisiologis (jasmaniah) manusia mengacu kepada keimanan dan ilmu
pengetahuan secara berkeseimbangan sehingga terbentuklah manusia muslim yang paripurna
yang berjiwa tawakal (menyerahkan diri) secara total kepada Allah SWT sebagaimana
firmannya :
“katakanlah sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya bagi Allah, tuhan
semesta alam.
(Q.S AL-AN’AM : 162)
3. “Niscahaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan” (Q.S AL-MUJAADALAH :11)
Keaneka ragaman rumusan tujuan pendidikan islam menampakan pengaruh mazhab atau
aliran paham para pemikir / ulama islam dalam masalah pendidikan.
1. Ichwanussefa karena cenderung beriorentasi pada mazhab filsafat dan kepada
keyakinan
politisnya
merumuskan
tujuan
pendidikan
untuk
menumbuhkan
kembangkan kepribadian muslim yang mampu mengamalkan cita-citannya.
2. Abu hasan al-Qabisi yang menganut faham ahli sunah waljamaah merumuskan tujuan
pendidikan untuk mencapai makrifat dalam agama baik ilmiah maupun amaliah.
3. Ibnu maskawaih seorang ahli fiqih dan hadits menitip beratkan rumusannya pada
usaha mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas baik, benar dan indah atau
merealisasikan, kebaikan, kebenaran, dan keindahan
4. Al-ghazali merumuskan tujuan pendidikan dengan menitik beratkan pada melatih
anak agar dapat mencapai makrifat kepada Allah melalui jalan tasawuf yaitu dengan
mujahadah (membiasakan) dan melatih nafsu-nafsu.
Berdasarkan beberapa rumusan tersebut pemikir ulama islam berbeda namun satu
aspek prinsipal yang sama adalah mereka semuanya menghendaki terwujudnya nilainilai islam dalam pribadi anak didik yaitu keislaman dan ketakwaanya.
Tujuan pendidikan islam secara teoritis dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
A. Tujuan keagamaan (al-ghardud diny)
Setiap orang islam pada hakikatnya adalah insan agama yang bercita, cita,
berpikir, beramal untuk hidup akhiratnya berdasarkan atas petunjuk dari wahyu
Allah melalui Rasulullah oleh karena itu, tujuan pendidikan islam penuh dengan
nilai rohaniah islam dan berorientasi kepada kebahagiaan hidup diakhirat
Friman Allah dalam (Q.S Al- A’laa ; 14-17)
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan dirinya dengan
beriman dan dia ingat nama tuhannya lalu dia bersembahyang, tetapi kamu orangorang kafir memilih kehidupan duniawi, sedangkan kehidupan akhirat adalah
lebih baik dan lebih kekal. (Q.S Al- A’laa ; 14-17)
4. B. Tujuan keduniaan (Al-ghardud Duniawi)
Tujuan ini lebih mengutamakan pada upaya untuk mewujudkan kehidupan
sejahtera di dunia dan kemanfaatannya tujuan pendidikan jenis ini dapat
dibedakan menjadi bermacam-macam tujuan, misalnya tujuan pendidikan menurut
paham pragmatisme, hanya menitip beratkan pada suatu kemanfaatan hidup
manusia di dunia dan dimana ukuran-ukurannya sangat relatif bergantung kepada
kebudayaan / peradaban manusia, nilai-nilai kehidupan didasarkan atas
kecenderungan kecenderungan hidup sosial budaya yang berbeda-beda menurut
tempat dan waktu. Oleh karena itu, tujuan pendidikan menurut paragmatis ini
selalu berubah- ubah menurut tuntutan waktu dan tempat dimana manusia berpacu
mencapai kepuasan hidupnya.
Tujuan pendidikan menurut tuntutan hidup ilmu dan teknologi modern seperti
masa kini dan yang akan datang meletakan nilai-nilainya pada kemampuan
menciptakan kemajuan hidup manusia berdasarkan ilmu dan teknologi, tanpa
memperhatikan nilai-nilai rohaniah dan keagamaan yang berada di balik kemajuan
ilmu dan teknologi
Menurut pandangan islam pada hakekatnya kehidupan duniawi mengandung nilai
ukhrawi karena dengan mengamalkan ilmu dan teknologi manusia mampu berbuat
lebih banyak amalan-amalan kebajukan di dunia di banding dengan orang-orang
yang tidak berilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi amal baiklah yang menjadi
faktor penentu bagi hdup bahagiannya di akhirat. Allah akan melihat perbuatan
manusia seperti firmanNya dalam (QS. AT-TAUBAH : 105)
Dan katakanlah : bekerjalah kamu, maka allah akan melihat pekerjaanmu.
Juga perintah Allah untuk mencari rizki setelah mengerjakan sembahyang :
Apabila shalat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung.
(Q.S. AL-JUMU AH : 10)
5. Jadi ayat diatas dapat dijadikan dasar untuk tujuan pendidikan keduniaan menurut
islam. Dimana faktor prosperty (kesejahteraan) hidup duniawi menjadi
orientasinya.
Taksonomi tujuan pendidikan islam
Bila kita merumuskan tujuan tujuan pendidikan islam berdasarkan klarifikasi
yang bersifat edukatif logis dan psikologis kita dapat membuat taksonomi sbb :
Tujuan yang menitik beratkan kekuatan jasmaniah (al-ahdaful jasmaniah) tujuan
ini dikaitkan dengan tugas manusia selaku khalifah di muka bumi yang harus
memiliki kemampuan jasmani yang tinggi, disamping rohaniah yang teguh. Sabda
Nabi yang menyatakan :
“Seseorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah dari pada orang
mukmin yang lemah”.
Proses intelektualisasi pendidikan islam terhadap sasaran pendidikan berbeda
dengan proses yang sama dilakukan oleh pendidikan non muslim misalnya
pendidikan sekuler dan barat timur (rusia). Ciri khas pendidikan islam yang
dilaksanakaan
oleh
pendidik
islam
adalah
dengan
tetap
menanamkan
(menginternalisasikan) dan mentrasformasikan (membentuk) nilai-nilai islam
seperti keimanana, akhlak dan ubudiah serta muamalah kedalam pribadi anak
didik.
Bila dibandingkan dengan teksonomi tujuan pendidikan para ahli pendidikan
barat seperti gagne yang mengklarifikasikan kedalam lima kemampuan, yaitu
intelektual, kognitif, verbal, motoris, dan attitude dalam memilih. Benyamin s
Bloon membagi kedalam 3 domain yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik yang
selanjutnya dirinci oleh david karth wohl khusus mengenai taksonomi afektif serta
rincian psikomotorik dari Norman E Gronlund and R.W De mac lay dsb.
Untuk merumuskan tujuan umum atau tujuan akhir pendidikan islam itu, kita
perlu mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam firman-firman Allah
berikut ini merupakan idealitasasi yang hendak direalisasikan melalui proses
kependidikan islam.
1. Q.S Al- Dzariat : 56
Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku
(Q.S Al- Dzariat : 56)
2.
6. “Ya tuhan kami, berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat dan
jauhkanlah kami dari siksa api neraka”
Atas dasar ayat-ayat diatas dapat dirumuskan tujuan pendidikan islam yang ideal
dan operasional dengan ruang lingkup yang memberikan nilai kehidupan manusia
paripurnah duniawiah dan ukhrawiah. Manusia yang melaksanakan tugas hidup
individual dan sosial berdasarkan perintah Allah.
Rumusan tujuan akhir pendidikan islam ialah merealisasikan manusia muslim
yang beriman dan bertakwa serta berilmu pengetahuan manusia yang mampu
mengabdikan dirinya kepada khaliknya dengan sikap dan kepribadian bulat yang
merujuk kepada penyerahan diri kepadanya dalam segala aspek hidupnya
duniawiah dan ukhrawiah.