SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
PENDIDIK/GURU
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi II
Dosen Pengampu: Failasuf Fadli, M.Si
Disusun oleh:
Anik Mufidah (2021113212)
Hanifatunnisa (2021113216)
Diah Puspitasari (2021113233)
Kelas PAI E
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
1 | P e n d i d i k / G u r u
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik sering disebut dengan istilah
murabbi, mu’allim, muaddib. Ketiga terma tersebut mempunyai tempat
penggunaan tersendiri. Di samping itu, istilah pendidikan kadang kala disebut
melalui gelarnya, seperti istilah Al-Ustadz dan Asy-Syaikh.
Pada awalnya, mengurus atau mendidik anak merupakan tugas utama
orangtua. Tanggung jawab orangtua sebagai pendidik pertama, tercermin dalam
firman Allah Q.S. At-Tahrim: 6.
Perkembangan pengetahuan, keteranmpilan, sikap, serta kebutuhan hidup
yang kompleks menempatkan posisi orangtua menjadi semakin sulit dan rumit.
Oleh karena itu, untuk mendidik anaknya, orangtua mengirimkan anaknya ke
sekolah. Hal tersebut dilakukan karena orangtua merasa tidak mampu untuk
mendidik anaknya dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang sangat
dibutuhkan pada zaman sekarang ini.1
Kondisi masyarakat yang semakin maju dalam segala bidang kehidupan
berdampak pada kualitas mendidik anak. Sepandai apapun orangtua tidak akan
mampu mendidik anaknya dalam segala aspek kehidupan. Oleh karena itu fungsi
pendidik terlihat semakin penting.
Sebagai pendidik harusnya mengetahui dan melaksanakan tugasnya yaitu
memberikan pengajaran yang baik kepada anak didiknya mencakup aspek
kognitif dan aspek spiritual. Tetapi pada kenyataannya pendidikan yang terjadi
pada saat ini hanya lebih mampu menjamah aspek kognitifnya saja. Dalam
makalah ini akan dibahas tentang peran pendidik yang baik. Semoga bermanfaat.
1 Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011) hlm. 131
2 | P e n d i d i k / G u r u
BAB I
PEMBAHASAN
A. QS. Ar-Rahman ayat 1-4
1. Ayat dan Terjemah
ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ُ(١ُ)َُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫أن‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٢ُ)َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َُُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ُ(٣ُ)‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٤)
Artinya:
1. (Allah) Yang Maha Pengasih
2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an
3. Dia meciptakan manusia
4. mengajarnya pandai berbicara2
2. Makna Mufrodat
ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ : Yang Maha Pemurah
َُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : telah mengajarkan
َُ‫أن‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ : Al-Qur’an
َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ : Dia menciptakan manusia
َُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ُا‬‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : mengajarnya pandai berbicara3
3. Tafsir
Ayat 1-2
(ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬١(ُ َ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ُا‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ)٢)
“Ar-Rahman. Dialah yang telah mengajarkan al-Qur’an.”
Surah ini dimulai dengan menyebut sifat rahmat-Nya yang menyeluruh
yaitu ar-Rahman, yakni Allah mencurahkan rahmat kepada seluruh makhluk
dalam kehidupan dunia ini, baik manusia atau jin – yang taat dan durhaka,
malaikat, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.
Setelah menyebut rahmat-Nya secara umum, disebutkan rahmat dan
nikmat-Nya yang teragung sekaligus menunjukkan kuasa-Nya melimpahkan
sekelumit dari sifat-Nya kepada hamba-hamba-Nya agar mereka meneladani-
2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Bayan, (Jakarta: Bayan Qur’an, 2009) hlm. 531
3 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain
Berikut Asbabun Nuzul Jilid Dua, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2010) hlm. 984
3 | P e n d i d i k / G u r u
Nya yakni dengan menyatakan: Dialah yang telah mengajarkan al-Qur’an
kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Dimulainya surah ini dengan kata tersebut bertujuan juga mengundang
rasa ingin tahu mereka dengan harapan akan tergugah untuk mengakui
nikmat-nikmat dan beriman kepada-Nya. Di sisi lain, penggunaan kata
tersebut di sini sambil menguraikan nikmat-nikmat-Nya, merupakan juga
bantahan terhadap mereka yang enggan mengakui-Nya itu.
Patron kata ‫م‬ّ‫ل‬‫ع‬ ‘allama/mengajarkan memerlukan dua objek. Banyak
ulama yang menyebut objeknya adalah kata ‫اإلنسان‬ al-insan/manusia yang
diisyaratkan oleh ayat berikut. Thabathaba’i menambahkan bahwa jin juga
termasuk, karena surah ini ditujukan kepada manusia dan jin. Di sisi lain,
tidak disebutkan objek kedua dari kata tersebut, mengisyaratkan bahwa ia
bersifat umum dan mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh
pengajaran-Nya.
Al-Qur’an adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad saw dengan lafal dan maknanya yang
beribadah siapa yang membacanya, dan menjadi bukti kebenaran mukjizat
Nabi Muhammad saw. Kata ‫القرأن‬ al-Qur’an dapat dipahami sebagai
keseluruhan ayat-ayatnya yang enam ribu lebih itu, dan dapat juga digunakan
untuk menunjuk walau satu ayat saja atau bagian dari satu ayat.
Ayat 3-4
َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َُُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ُ(٣ُ)‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٤)
“Dialah yang menciptakan manusia, mengajarnya ekspresi.”
Allah ar-Rahman yang mengajarkan al-Qur’an itu Dialah yang
menciptakan manusia makhluk yang paling membutuhkan tuntunan-Nya,
sekaligus yang paling berpotensi memanfaatkan tuntunan itu dan
mengajarnya ekspresi yakni kemampuan menjelaskan apa yang ada dalam
benaknya, dengan berbagai cara utamanya adalah bercakap dengan baik dan
benar.
Kata ‫اإلنسان‬ al-insan pada ayat ini mencakup semua jenis manusia, sejak
Adam as hingga akhir zaman.
4 | P e n d i d i k / G u r u
Kata ‫البيان‬ al-bayan pada mulanya berarti jelas. Kata tersebut di sini
dipahami oleh Thabathaba’i dalam arti “potensi mengungkap” yakni
kalam/ucapan yang dengannya dapat terungkap apa yang terdapat dalam
benak.
Hemat penulis, pengajaran al-bayan itu tidak hanya terbatas pada ucapan,
tetapi mencakup segala bentuk ekspesi, termasuk seni dan raut muka. Bahkan
menurut al-Biqa’i, kata al-bayan adalah potensi berpikir, yakni mengetahui
persoalan kulli dan juz’i, menilai yang tampak dan juga yang gaib dan
menganalogikannya dengan yang tampak. Sekali dengan tanda-tanda, di kali
lain dengan perhitungan, kali ketiga dengan ramalan dan di kali selanjutnya
dengan memandang ke alam raya serta cara-cara yang lain, sambil
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk atau semacamnya. Itu
semua disertai dengan potensi untuk menguraikan sesuatu yang tersembunyi
dalam benak serta menjelaskan dan mengajarkannya kepada pihak lain.
Sekali dengan kata-kata, di kali lain dengan perbuatan-dengan ucapan,
tulisan-isyarat dan lain-lain. Dengan demikian manusia tadi mampu untuk
menyempurnakan dirinya sekaligus menyempurnakan selainnya. Demikian
antara lain al-Biqa’i.
Di sisi lain, kita tidak perlu menyatakan bahwa pengajaran Allah melalui
ilham-Nya itu adalah pengajaran bahasa. Ia adalah penciptaan potensi pada
diri manusia dengan jalan menjadikannya tidak dapat hidup sendiri, atau
dengan kata lain menciptakannya sebagai makhluk sosial. Itulah yang
mendorong manusia untuk saling berhubungan.4
4. Asbabun Nuzul
Berdasarkan literatur yang kami baca surat Ar-Rahman ayat 1-4 tidak
mempunyai asbabun nuzul
5. Munasabah
Beberapa nikmat Allah kepada manusia
4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm.
493-496
5 | P e n d i d i k / G u r u
Pada ayat terakhir surah Al-Qamar dinyatakan bahwa orang yang ebrtakwa
akan hidup di dalam surga di sisi Allah yang Mahakuasa. Pada ayat-ayat
berikut dijelaskan tentang Allah yang Maha Mengasihi hamba-hamba-Nya
dengan berbagai nikmat.5
6. Aspek Tarbawi
 Rahmat Allah dicurahkan kepada seluruh makhluk di dunia ini.
 Sebagai manusia yang memiliki akal sebaikknya kita bisa meneladani sifat
Rahman-Nya.
 Hendaknya kita meyakini nikmat-nikmat dan beriman kepada-Nya.
 Kita harus sadar bahwa dalam hidup ini kita membutuhkan tuntunan-Nya
dan kita hendaknya kita mengetahui bahwa kita adalah makhluk yang
paling berpotensi memanfaatkan tuntunan-Nya..
B. QS. An-Najm ayat 5-6
1. Ayat dan Terjemah
‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ُ(٥ُ)ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ٍُ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ُ(٦)
Artinya:
5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril yang sangat kuat)
6. yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri
dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa)6
2. Makna Mufrodat
‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : yang diajarkan kepadanya
‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ : yang sangat kuat
ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ : yang mempunyai kecerdasan
ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ : maka menetaplah ia7
3. Tafsir
‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ُ(٥ُ)ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ُ(٦)
“Ia diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat, pemilik potensi yang
sangat hebat; lalu dia tampil sempurna.”
5 Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 531
6 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 526
7 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Op.,Cit.,hlm. 951
6 | P e n d i d i k / G u r u
Allah berfirman bahwa: Ia yakni wahyu yang diterimanya itu
diajarkan kepadanya yakni kepada Nabi Muhammad saw oleh malaikat
Jibril yang sangat kuat, pemilik potensi akliah yang sangat hebat; lalu
dia yakni malaikat Jibril itu tampil sempurna dan menampakkan diri
dengan rupanya yang asli.
Kata ‫مه‬ّ‫ل‬‫ع‬ ‘allamahu/diajarkan kepadanya bukan berarti bahwa
wahyu tersebut bersumber dari malaikat Jibril. Seorang yang mengajar
tidak mutlak mengajarkan sesuatu yang bersumber dari sang pengajar,
bukankah kita mengajar anak kita membaca, padahal sering kali bacaan
yang diajarkan itu bukan karya kita. Menyampaikan atau menjelaskan
sesuatu secara baik dan benar adalah salah satu bentuk pengajaran.
Malaikat menerima wahyu dari Allah dengan tugas menyampaikannya
secara baik dan benar kepada Nabi saw., dan itulah yang dimaksud
dengan pengajarannya di sini.
Kata ‫ة‬ ّ‫مر‬ mirrah terambil dari kalimat ‫ُالحبل‬‫أمررت‬ amrartu al-habla
yang berarti melilitkan tali guna menguatkan sesuatu. Kata ‫ة‬ ّ‫ذومر‬ dzu
mirrah digunakan untuk menggambarkan kekuatan nalar dan tingginya
kemampuan seseorang. Al-Biqa’i memahaminya dalam arti ketegasan
dan kekuatan yang luar biasa untuk melaksanakan tugas yang dibebankan
kepadanya tanpa sedikitpun mengarah kepada tugas selainnya disertai
dengan keikhlasan penuh. Ada juga yang memahaminya dalam arti
kekuatan fisik, akal dan nalar.
Ada lagi ulama yang memahami ayat di atas sebagai berbicara
tentang Nabi Muhammad saw., yakni Nabi agung itu adalah seorang
tokoh yang kuat kepribadiannya serta matang pikiran dan akalnya lagi
sangat tegas dalam membela agama Allah.8
4. Asbabun Nuzul
Berdasarkan literatur yang kami baca surat An-Najm ayat 5-6 tidak
mempunyai asbabun nuzul.
5. Munasabah
8 M. Quraish Shihab, Op.,Cit., hlm. 410-411
7 | P e n d i d i k / G u r u
Di akhir Surah At-Tur Allah swt memerintahkan Rasul saw untuk
bersabar atas sikap keras kepala orang-orang kafir dan musyrik terhadap
dakwahnya, jangan bersedih hati sebagaimana Allah berpesan kepada
Rasul untuk untuk bertasbih memuji Tuhan baik di pagi hari maupun
waktu malam. Di awal Surah An-Najm ini, Allah bersumpah dengan
makhluk-Nya yaitu bintang, bahwa Rasul adalah benar tidak melakukan
kekeliruan dan Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan melalui
malaikat Jibril.9
6. Aspek Tarbawi
 Hendaknya kita mengetahui bahwa setiap ilmu yang kita terima
hakikatnya bersumber dari dari Allah, adapun seorang guru atau
pendidik merupakan salah satu perantaranya.
 Pengajaran yang baik adalah dengan cara menyampaikan suatu
materi dengan baik dan benar.
 Dalam mengerjakan tugas hendaknya kita bersikap ikhlas dan fokus.
C. QS. An-Nahl ayat 43-44
1. Ayat dan Terjemah
ُْ‫ن‬ِ‫َام‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬َُُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ُُْٓ‫ي‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬ ‫ا‬‫اْل‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َُُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْٓ‫و‬‫ل‬َ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫ف‬ُُْ‫ِن‬‫ا‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ُُْ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ك‬َُُ‫ْل‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ُ(٤٣ُ)
ُِ‫ت‬ٰ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬َُُ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬َُُ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬َُُ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬‫ت‬ِ‫ل‬ُُِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫ل‬ ِّ‫ز‬‫ن‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ا‬ُُْ‫م‬‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ُ(٤٤)
Artinya:
43. Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan
orang laik-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah
kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.
44. (mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan
(mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Az-Zikr (Al-Qur’an)
kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah
diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan10
2. Makna Mufrodat
9 Departemen Agama RI, Op.,Cit.,hlm. 526
10 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 272
8 | P e n d i d i k / G u r u
ُْ‫ن‬ِ‫َام‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬َُُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ُُْٓ‫ي‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬ ‫ا‬‫اْل‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ : Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu,
kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka
َُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْٓ‫و‬‫ل‬َ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫ف‬ُُِ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ : maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan.
ُْ‫ِن‬‫ا‬ُُْ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ك‬َُُ‫ْل‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ : jika kalian tidak mengetahui
ُِ‫ت‬ٰ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ُ : dengan membawa keterangan-keterangan
ُِ‫ر‬‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬ : dan kitab-kitab
َُ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬َُُ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ُ : Dan Kami turunkan kepadamu Az-Zikr
َُ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬‫ت‬ِ‫ل‬ُُِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫ل‬ ِّ‫ز‬‫ن‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ا‬ُ : agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa
yang diturunkan kepada mereka
َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ُُْ‫م‬‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ : dan supaya mereka memikirkan11
3. Tafsir
Pada ayat 43 dan ayat-ayat berikutnya kembali menguraikan
kesesatan pandangan mereka menyangkut kerasulan Nabi Muhammad
saw. Dalam penolakan itu mereka selalu berkata bahwa manusia tidak
wajar menjadi utusan Allah, atau paling tidak ia harus disertai oleh
malaikat. Ayat ini menegaskan bahwa: Dan kami tidak mengutus
sebelum kamu kepada umat manusia kapan dan dimanapun, kecuali
orang-orang lelaki yakni jenis manusia pilihan, bukan malaikat yang
Kami beri wahyu kepada mereka antara lain melalui malaikat Jibril,
maka wahai orang-orang yang ragu atau tidak tahu bertanyalah kepada
ahl adz-Dzikr yakni orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak
mengetahui.
Para ulama menjadikan kata rijal pada ayat ini sebagai alasan
untuk menyatakan bahwa semua manusia yang diangkat Allah sebagai
Rasul adalah pria, dan tidak satu pun yang wanita. Memang dari segi
bahasa kata rijal yang merupakan bentuk jamak dari kata rajul seringkali
dipahami dalam arti lelaki. Namun demikian, terdapat ayat-ayat al-
Qur’an yang mengesakan bahwa kata tersebut tidak selalu dalam arti
11 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain
Berikut Asbabun Nuzul Jilid Satu, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2010) hlm. 1021
9 | P e n d i d i k / G u r u
jenis kelamin lelaki. Ia digunakan juga untuk menunjuk manusia yang
memiliki keistimewaan atau kekokohan, atau ciri tertentu yang
membedakan mereka dari yang lain.
Kata ahl adz-Dzikr pada ayat ini dipahami oleh banyak ulama
dalam arti pemuka agama Yahudi dan Nasrani. Mereka adalah orang-
orang yang dapat memberi informasi tentang kemanusiaan para Rasul
yang diutus Allah.
Kata in/jika pada ayat diatas yang biasanya digunakan menyangkut
sesuatu yang tidak pasti atau diragukan, mengisyaratkan bahwa persoalan
yaang dipaparkan oleh Nabi saw dan al-Qur’an sudah demikian jelas,
sehingga diragukan adanya ketidaktahuan, dan dengan demikian
penolakan yang dilakukan kaum musyrikin itu bukan lahir dari
ketidaktahuan, tetapi dari sikap keras kepala.
Pada ayat 44, kata az-zubur adalah jamak dari kata zabur yakni
tulisan. Yang dimaksud disini adalah kitab-kitab yang ditulis seperti,
Taurat, Injil, Zabur dan Shuhuf Ibrahim as. Para ulama berpendapat
bahwa zubur adalah kitab-kitab singkat yang tidak mengundang syariat,
tetapi sekadar nasihat-nasihat.
Salah satu nama al-Qur’an adalah adz-Dzikr yang dari segi bahasa
adalah antonim dari kata lupa. Al-Qur’an dinamai demikian karena ayat-
ayatnya berfungsi mengingatkan manusia apa yang dia berpotensi
melupakannya dari kewajiban, tuntunan dan peringatan yang seharusnya
dia selalu ingat, laksanakan dan indahkan.
Pengulangan kata turun dua kali yakni anzalna ilaika/ kami
turunkan kepadamu dan ma nuzzila ilaihim/ apa yang telah diturunkan
kepada mereka mengisyaratkan perbedaan penurunan yang dimaksud.
Yang pertama adalah penurunan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad,
sedang yang kedua adalah yang diturnkan kepada manusia seluruhnya.12
4. Asbabun Nuzul
12 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm.
234-238
10 | P e n d i d i k / G u r u
Ibnu Jarir at-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu
‘Abbas bahwa ia berkata, “ketika Allah mengutus Muhammad sebagai
nabi, orang Arab mengingkarinya. Kemudian turunlah ayat ini.”
5. Munasabah
Di dalam ayat-ayat yang lalu, Allah swt menjelaskan bahwa kaum
musyrikin mengingkari kerasulan Muhammad saw, dan menganiaya
Nabi dan pengikutnya sehingga mereka hijrah menyelamatkan diri, hal
ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin tidak memerlukan Nabi karena
tidak meyakini hari kebangkitan dan pembalasan. Dalam ayat-ayat ini ,
Allah swt menjelaskan pengingkaran mereka dalam bentuk lain untuk
mendustakan kerasulan Muhammad saw. Mereka menyangkal kerasulan
Muhammad dengan mengatakan bahwa kalau Allah akan mengirimkan
utusan, tentu Ia akan mengutus malaikat. Akan tetapi, alasan mereka itu
tidak dapat dibenarkan karena selama ini Allah hanya mengutus manusia
sebagai rasul untuk manusia.13
6. Aspek Tarbawi
 Semua manusia yang diangkat Allah sebagai Rasul adalah pria, dan
tidak satu pun yang wanita.
 Penolakan yang dilakukan kaum musyrikin itu bukan lahir dari
ketidaktahuan, tetapi dari sikap keras kepala.
 Adz-Dzikr adalah nama dari Al-Qur’an karena isinya berupa
pengingat bagi umat manusia
D. QS. Al-Kahfi ayat 66
1. Ayat dan Terjemah
َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫سٰى‬ ْ‫و‬‫م‬ُُْ‫ل‬َ‫ه‬َُُ‫ك‬‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ا‬ُ‫ى‬ٰٓ‫ل‬َ‫ع‬ُُْ‫ن‬َ‫ا‬ُُِ‫ن‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬‫ت‬ُ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬َُُ‫ت‬ْ‫م‬ِّ‫ل‬‫ع‬ُ‫اا‬‫د‬ْ‫ش‬‫ر‬ُ(٦٦)
Artinya:
66. Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau
mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu
( untuk menjadi) petunjuk?”14
13 Departemen Agama RI, Op.,Cit., hlm. 272
14 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 301
11 | P e n d i d i k / G u r u
2. Makna Mufrodat
َُ‫ك‬‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ا‬ : aku mengikutimu
ُْ‫ن‬َ‫ا‬ُُِ‫ن‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬‫ت‬ : agar engkau mengajarkan kepadaku
‫اا‬‫د‬ْ‫ش‬‫ر‬ : petunjuk
3. Tafsir
Dalam pertemuan kedua tokoh itu Musa berkata kepadanya, yakni
kepada hamba Allah yang memperoleh ilmu khusus itu, “Bolehkah aku
mengikutimu secara bersungguh-sungguh supaya engkau mengajarkan
kepadaku sebagian dari apa, yakni ilmu-ilmu yang telah diajarkan Allah
kepadamu untuk menjadi petunjuk bagiku menuju kebenaran?”
Nabi Musa as, memiliki ilmu lahiriah dan menilai sesuatu berdasar
hal-hal yang bersifat lahiriah. Tetapi seperti diketahui, setiap hal yang
lahir ada pula sisi batiniahnya. Sisi batiniah inilah yang tidak terjangkau
oleh pengetahuan Nabi Musa as. Hamba Allah yang saleh secara tegas
menyatakan bahwa Nabi Musa a.s. tidak akan sabar, bukan saja karena
Nabi Musa as dikenal berkepribadian sangat tegas dan keras, tetapi lebih-
lebih karena peristiwa dan apa yang akan dilihatnya dari hamba Allah
saleh itu, sepenuhnya bertentangan dengan hukum-hukum syariat yang
bersifat lahiriah dan yang dipegang teguh oleh Nabi Musa as.
Kata ‫بعك‬ّ‫ت‬‫أ‬ attabi’uka asalnya adalah ‫أت‬‫بعك‬ atba’uka dari kata ‫ت‬‫بع‬
tabi’a, yakni mengikuti. Penambahan huruf ‫ت‬ ta’ pada kata attabi’uka
mengandung makna kesungguhan dalam upaya mengikuti itu. Memang
demikianlah seharusnya seorang pelajar, harus bertekad untuk
bersungguh-sungguh mencurahkan perhatian, bahkan tenaganya,
terhadap apa yang akan dipelajarinya.
Ucapan Nabi Musa as ini sungguh sangat halus. Beliau tidak
menuntut untuk diajar tetapi permintaannya diajukan dalam bentuk
pernyataan, “Bolehkah aku mengikutimu?” Selanjutnya beliau menamai
pengajaran yang diharapkannya itu sebagai ikutan, yakni beliau
menjadikan diri beliau sebagai pengikut dan pelajar. Beliau juga
menggarisbawahi kegunaan pengajaran itu untuk dirinya secara pribadi,
12 | P e n d i d i k / G u r u
yakni untuk menjadi petunjuk baginya. Di sisi lain, beliau
mengisyaratkan keluasan ilmu hamba yang saleh itu sehingga Nabi Musa
a.s. hanya mengharap kiranya dia mengajarkan sebagian dari apa yang
telah diajarkan kepadanya. Dalam konteks itu, Nabi Musa as tidak
menyatakan “apa yang engkau ketahui wahai hamba Allah”, karena
beliau sepenuhnya sadar bahwa ilmu pastilah bersumber dari satu
sumber, yakni dari Allah Yang Maha Mengetahui.15
4. Asbabun Nuzul
Berdasarkan literatur yang kami baca surat Al-Kahfi ayat 66 tidak
mempunyai asbabun nuzul.
5. Munasabah
Khidir membocorkan perahu dan membunuh seorang anak
Pada ayat-ayat yang lalu, diceritakan bahwa Musa a.s. beserta muridnya
mencari Khidir a.s. untuk menerima pelajaran dan mencari pengalaman.
Diterangkan pula bahwa Musa a.s. bersedia memenuhi syarat-syarat yang
dikemukakan oleh Khidhir agar diterima menjadi murdnya. Pada ayat-
ayat berikut ini, diterangkan pengalaman-pengalaman yang dialami Musa
a.s. selama berjalan mengikuti Khidhir dan sikapnya terhadap
pengalaman-pengalaman itu.16
6. Aspek Tarbawi
 Kita seharusnya sebagai seorang pelajar harus bertekad untuk
bersungguh-sungguh mencurahkan perhatian, bahkan tenaganya,
terhadap apa yang akan dipelajari.
 Kita perlu memahami kegunaan sebuah pengajaran adalah untuk diri
seorang pelajar, yakni untuk menjadi petunjuk baginya dalam
kehidupan di dunia guna mengetahui mana yang baik dan mana yang
tidak baik.
15 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 8, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm. 97-
98
16 Departemen Agama RI, Op.,Cit., hlm. 301
13 | P e n d i d i k / G u r u
 Setiap ilmu pastilah bersumber dari satu sumber, yakni dari Allah
Yang Maha Mengetahui.
 Seorang pendidik hendaknya menuntun anak didiknya dan memberi
tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntun ilmu,
bahkan mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang
pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai
dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.
 Dalam ayat ini memberi isyarat pada kita agar meniru tekad Nabi
Musa a.s. yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang
belum dipahami.
 Kesabaran merupakan salah satu unsur penting dalam menuntut
ilmu.
14 | P e n d i d i k / G u r u
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Demikian kompleks tugas, peran, dan tanggungjawab pendidik. Seorang
pendidik dalam Islam dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dan berbagai
syarat untuk memenuhi tuntutan tugas dan tanggungjawab tersebut. Salah satu
tugas pendidik adalah memberikan pengajaran yang baik dengan cara
menyampaikan suatu materi dengan baik dan benar.
Dengan pengajaran yang baik pendidik diharapkan tidak hanya membuat
anak didik baik dalam aspek kognitifnya saja tetapi juga dalam aspek spiritualnya.
Karena yang paling penting dalam pendidikan adalah anak didik mampu
mengambil pesan-pesan ilahi yang ada pada setiap materi pelajaran atau segala
kejadian yang mereka alami. Dengan itu anak didik bisa menjelma menjadi insan
kamil yang diharapkan.
15 | P e n d i d i k / G u r u
DAFTAR PUSTAKA
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2010.
Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Satu. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2010.
Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Dua. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an Bayan. Jakarta: Bayan Qur’an.
Mahmud. 2011. Pemikiran Pendidikan Islam.Bandung: Pustaka Setia.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 7. Jakarta: Lentera
Hati.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 8. Jakarta: Lentera
Hati.
Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 13. Jakarta: Lentera
Hati.
16 | P e n d i d i k / G u r u
Pertanyaan
1. 2021113143
Bagaimanakha karakter pendidik yang baik?
2. Zakiatul Fitri
 Bagaimanakah penjelasan pemakalah tentang ketiga surat selain surat
al-kahfi?
 Apakah ada keterkaitan antar surat dalam menggambarkan poin-poin
yang harus ada untuk menjadi guru yang baik?
3. Khasbih maslekhah
 Apakah konsep pendidikan yang ada dalam surat al-kahfi?
 Bagaimana penjelasan aspek tarbawi poin ke 4?
Pandangan Umum
1. Arina Manasikana
Tentang keterkaitan antar surat dalam menggambarkan poin-poin yang harus
ada untuk menjadi guru yang baik

More Related Content

What's hot

PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul kiatbelajar95
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Namin AB Ibnu Solihin
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anIdrus Abidin
 
Surah Al-insyirah
Surah Al-insyirahSurah Al-insyirah
Surah Al-insyirahmbak_aul
 
Tafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaTafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaIdrus Abidin
 
KE-NU-AN gp ansor.pptx
KE-NU-AN gp ansor.pptxKE-NU-AN gp ansor.pptx
KE-NU-AN gp ansor.pptxSyarifUdin31
 
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptx
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptxRuang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptx
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantara
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantaraBiografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantara
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantaraAsrori Asrori
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufYusuf Arifin
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allahrahmah eL
 
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahMuamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahDavina Vina
 

What's hot (20)

PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul PPT Iman kepada rasul
PPT Iman kepada rasul
 
PPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptxPPT BAB 2.pptx
PPT BAB 2.pptx
 
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
Materi Pesantren Ramadhan Menjadi Pelajar Berakhal Dan Berprestasi SD Al-Azha...
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Keistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'anKeistimewaan al-Qur'an
Keistimewaan al-Qur'an
 
Surah Al-insyirah
Surah Al-insyirahSurah Al-insyirah
Surah Al-insyirah
 
Tafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laaTafsir Surat al A'laa
Tafsir Surat al A'laa
 
Makalah operasi plastik dalam islam
Makalah operasi plastik dalam islamMakalah operasi plastik dalam islam
Makalah operasi plastik dalam islam
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
KE-NU-AN gp ansor.pptx
KE-NU-AN gp ansor.pptxKE-NU-AN gp ansor.pptx
KE-NU-AN gp ansor.pptx
 
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptx
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptxRuang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptx
Ruang lingkup, Fungsi dan Metode Pendidikan Islam.pptx
 
Ma rifatul qur an
Ma rifatul qur anMa rifatul qur an
Ma rifatul qur an
 
Iman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul AllahIman Kepada Rasul Allah
Iman Kepada Rasul Allah
 
urgensi Istiqomah
urgensi Istiqomah urgensi Istiqomah
urgensi Istiqomah
 
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantara
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantaraBiografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantara
Biografi dan usaha dakwah ulama ulama nusantara
 
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul HurufMakhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
Makhorijul Huruf dan Sifatul Huruf
 
Istiqomah
IstiqomahIstiqomah
Istiqomah
 
Addharuroh yujalu
Addharuroh yujaluAddharuroh yujalu
Addharuroh yujalu
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allah
 
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, KafalahMuamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
Muamalah Syirkah, Wakalah, Shulhu, Dhaman, Kafalah
 

Similar to GURU (20)

Tugas tafsir
Tugas tafsirTugas tafsir
Tugas tafsir
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
TAFSIR TARBIYYAH.docx
TAFSIR TARBIYYAH.docxTAFSIR TARBIYYAH.docx
TAFSIR TARBIYYAH.docx
 
Konsep Tarbiyah dalam Al-qur`an
Konsep Tarbiyah dalam Al-qur`anKonsep Tarbiyah dalam Al-qur`an
Konsep Tarbiyah dalam Al-qur`an
 
45820888 tafsir-tarbawi
45820888 tafsir-tarbawi45820888 tafsir-tarbawi
45820888 tafsir-tarbawi
 
Presentasi makalah
Presentasi makalahPresentasi makalah
Presentasi makalah
 
1 24
1 241 24
1 24
 
Makalah Studi Al Qur’an.docx
Makalah Studi  Al Qur’an.docxMakalah Studi  Al Qur’an.docx
Makalah Studi Al Qur’an.docx
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Makalah pai
Makalah paiMakalah pai
Makalah pai
 
Makalah pai
Makalah paiMakalah pai
Makalah pai
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaranRencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Konsep Pendidikan Qur'an Hadist
Konsep Pendidikan Qur'an HadistKonsep Pendidikan Qur'an Hadist
Konsep Pendidikan Qur'an Hadist
 
(A175293) GURU UNGGUL YANG DIIMPIKAN
(A175293) GURU UNGGUL YANG DIIMPIKAN (A175293) GURU UNGGUL YANG DIIMPIKAN
(A175293) GURU UNGGUL YANG DIIMPIKAN
 
Proposal kajian bahasa arab
Proposal kajian bahasa arabProposal kajian bahasa arab
Proposal kajian bahasa arab
 
Tema 2 Terminologi pendidikan islam
Tema 2 Terminologi pendidikan islamTema 2 Terminologi pendidikan islam
Tema 2 Terminologi pendidikan islam
 
Bertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islamBertutur santun dalam islam
Bertutur santun dalam islam
 
Kajian surat-al-fatihah-ayat-1-3
Kajian surat-al-fatihah-ayat-1-3Kajian surat-al-fatihah-ayat-1-3
Kajian surat-al-fatihah-ayat-1-3
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 

More from pendidikanagamaislam

Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5pendidikanagamaislam
 
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabpendidikanagamaislam
 
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabpendidikanagamaislam
 
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyapendidikanagamaislam
 
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabpendidikanagamaislam
 
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabpendidikanagamaislam
 
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyapendidikanagamaislam
 
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5pendidikanagamaislam
 

More from pendidikanagamaislam (20)

RPP PAI Kelas 6 Semester 2
RPP PAI Kelas 6 Semester 2RPP PAI Kelas 6 Semester 2
RPP PAI Kelas 6 Semester 2
 
RPP PAI Kelas 6 Semester 1
RPP PAI Kelas 6 Semester 1RPP PAI Kelas 6 Semester 1
RPP PAI Kelas 6 Semester 1
 
RPP Muhajirin & anshor
RPP Muhajirin & anshorRPP Muhajirin & anshor
RPP Muhajirin & anshor
 
RPP Qada dan qadar
RPP Qada dan qadarRPP Qada dan qadar
RPP Qada dan qadar
 
RPP Ibadah Bulan Ramadan
RPP Ibadah Bulan RamadanRPP Ibadah Bulan Ramadan
RPP Ibadah Bulan Ramadan
 
Ibadah pada Bulan Ramadhan
Ibadah pada Bulan RamadhanIbadah pada Bulan Ramadhan
Ibadah pada Bulan Ramadhan
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
Silabus PAI Kelas 6 Semester 2
 
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
Silabus PAI Kelas 6 Semester 1
 
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
Rpp Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
 
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Menceritakan kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
Rpp Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
Rpp Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
 
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzabRPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
RPP Kisah abu lahab, abu jahal, dan musailamah al kazzab
 
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanyaRPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
RPP Beriman kepada hari akhir dan tanda tandanya
 
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
RPP Mengartikan qs al qadr dan al ‘alaq ayat 1 5
 
iman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadariman kepada qada dan qadar
iman kepada qada dan qadar
 
Ppt iman kepada qadha dan qadar
Ppt iman kepada qadha dan qadarPpt iman kepada qadha dan qadar
Ppt iman kepada qadha dan qadar
 
Program Tahunan
Program TahunanProgram Tahunan
Program Tahunan
 

Recently uploaded

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

GURU

  • 1. PENDIDIK/GURU Disusun guna memenuhi tugas: Mata Kuliah: Tafsir Tarbawi II Dosen Pengampu: Failasuf Fadli, M.Si Disusun oleh: Anik Mufidah (2021113212) Hanifatunnisa (2021113216) Diah Puspitasari (2021113233) Kelas PAI E JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN 2015
  • 2. 1 | P e n d i d i k / G u r u BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam konteks pendidikan Islam, pendidik sering disebut dengan istilah murabbi, mu’allim, muaddib. Ketiga terma tersebut mempunyai tempat penggunaan tersendiri. Di samping itu, istilah pendidikan kadang kala disebut melalui gelarnya, seperti istilah Al-Ustadz dan Asy-Syaikh. Pada awalnya, mengurus atau mendidik anak merupakan tugas utama orangtua. Tanggung jawab orangtua sebagai pendidik pertama, tercermin dalam firman Allah Q.S. At-Tahrim: 6. Perkembangan pengetahuan, keteranmpilan, sikap, serta kebutuhan hidup yang kompleks menempatkan posisi orangtua menjadi semakin sulit dan rumit. Oleh karena itu, untuk mendidik anaknya, orangtua mengirimkan anaknya ke sekolah. Hal tersebut dilakukan karena orangtua merasa tidak mampu untuk mendidik anaknya dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang sangat dibutuhkan pada zaman sekarang ini.1 Kondisi masyarakat yang semakin maju dalam segala bidang kehidupan berdampak pada kualitas mendidik anak. Sepandai apapun orangtua tidak akan mampu mendidik anaknya dalam segala aspek kehidupan. Oleh karena itu fungsi pendidik terlihat semakin penting. Sebagai pendidik harusnya mengetahui dan melaksanakan tugasnya yaitu memberikan pengajaran yang baik kepada anak didiknya mencakup aspek kognitif dan aspek spiritual. Tetapi pada kenyataannya pendidikan yang terjadi pada saat ini hanya lebih mampu menjamah aspek kognitifnya saja. Dalam makalah ini akan dibahas tentang peran pendidik yang baik. Semoga bermanfaat. 1 Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2011) hlm. 131
  • 3. 2 | P e n d i d i k / G u r u BAB I PEMBAHASAN A. QS. Ar-Rahman ayat 1-4 1. Ayat dan Terjemah ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ُ(١ُ)َُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫أن‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٢ُ)َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َُُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ُ(٣ُ)‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٤) Artinya: 1. (Allah) Yang Maha Pengasih 2. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an 3. Dia meciptakan manusia 4. mengajarnya pandai berbicara2 2. Makna Mufrodat ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ : Yang Maha Pemurah َُ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : telah mengajarkan َُ‫أن‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ : Al-Qur’an َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ : Dia menciptakan manusia َُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ُا‬‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : mengajarnya pandai berbicara3 3. Tafsir Ayat 1-2 (ُ‫ن‬ ٰ‫م‬ْ‫ح‬َّ‫الر‬١(ُ َ‫ن‬َ‫أ‬ْ‫ر‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ُا‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ)٢) “Ar-Rahman. Dialah yang telah mengajarkan al-Qur’an.” Surah ini dimulai dengan menyebut sifat rahmat-Nya yang menyeluruh yaitu ar-Rahman, yakni Allah mencurahkan rahmat kepada seluruh makhluk dalam kehidupan dunia ini, baik manusia atau jin – yang taat dan durhaka, malaikat, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Setelah menyebut rahmat-Nya secara umum, disebutkan rahmat dan nikmat-Nya yang teragung sekaligus menunjukkan kuasa-Nya melimpahkan sekelumit dari sifat-Nya kepada hamba-hamba-Nya agar mereka meneladani- 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an Bayan, (Jakarta: Bayan Qur’an, 2009) hlm. 531 3 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Dua, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2010) hlm. 984
  • 4. 3 | P e n d i d i k / G u r u Nya yakni dengan menyatakan: Dialah yang telah mengajarkan al-Qur’an kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dimulainya surah ini dengan kata tersebut bertujuan juga mengundang rasa ingin tahu mereka dengan harapan akan tergugah untuk mengakui nikmat-nikmat dan beriman kepada-Nya. Di sisi lain, penggunaan kata tersebut di sini sambil menguraikan nikmat-nikmat-Nya, merupakan juga bantahan terhadap mereka yang enggan mengakui-Nya itu. Patron kata ‫م‬ّ‫ل‬‫ع‬ ‘allama/mengajarkan memerlukan dua objek. Banyak ulama yang menyebut objeknya adalah kata ‫اإلنسان‬ al-insan/manusia yang diisyaratkan oleh ayat berikut. Thabathaba’i menambahkan bahwa jin juga termasuk, karena surah ini ditujukan kepada manusia dan jin. Di sisi lain, tidak disebutkan objek kedua dari kata tersebut, mengisyaratkan bahwa ia bersifat umum dan mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh pengajaran-Nya. Al-Qur’an adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa yang membacanya, dan menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad saw. Kata ‫القرأن‬ al-Qur’an dapat dipahami sebagai keseluruhan ayat-ayatnya yang enam ribu lebih itu, dan dapat juga digunakan untuk menunjuk walau satu ayat saja atau bagian dari satu ayat. Ayat 3-4 َُ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬َُُ‫ان‬َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬ُ(٣ُ)‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َُُ‫ان‬َ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ُ(٤) “Dialah yang menciptakan manusia, mengajarnya ekspresi.” Allah ar-Rahman yang mengajarkan al-Qur’an itu Dialah yang menciptakan manusia makhluk yang paling membutuhkan tuntunan-Nya, sekaligus yang paling berpotensi memanfaatkan tuntunan itu dan mengajarnya ekspresi yakni kemampuan menjelaskan apa yang ada dalam benaknya, dengan berbagai cara utamanya adalah bercakap dengan baik dan benar. Kata ‫اإلنسان‬ al-insan pada ayat ini mencakup semua jenis manusia, sejak Adam as hingga akhir zaman.
  • 5. 4 | P e n d i d i k / G u r u Kata ‫البيان‬ al-bayan pada mulanya berarti jelas. Kata tersebut di sini dipahami oleh Thabathaba’i dalam arti “potensi mengungkap” yakni kalam/ucapan yang dengannya dapat terungkap apa yang terdapat dalam benak. Hemat penulis, pengajaran al-bayan itu tidak hanya terbatas pada ucapan, tetapi mencakup segala bentuk ekspesi, termasuk seni dan raut muka. Bahkan menurut al-Biqa’i, kata al-bayan adalah potensi berpikir, yakni mengetahui persoalan kulli dan juz’i, menilai yang tampak dan juga yang gaib dan menganalogikannya dengan yang tampak. Sekali dengan tanda-tanda, di kali lain dengan perhitungan, kali ketiga dengan ramalan dan di kali selanjutnya dengan memandang ke alam raya serta cara-cara yang lain, sambil membedakan mana yang baik dan mana yang buruk atau semacamnya. Itu semua disertai dengan potensi untuk menguraikan sesuatu yang tersembunyi dalam benak serta menjelaskan dan mengajarkannya kepada pihak lain. Sekali dengan kata-kata, di kali lain dengan perbuatan-dengan ucapan, tulisan-isyarat dan lain-lain. Dengan demikian manusia tadi mampu untuk menyempurnakan dirinya sekaligus menyempurnakan selainnya. Demikian antara lain al-Biqa’i. Di sisi lain, kita tidak perlu menyatakan bahwa pengajaran Allah melalui ilham-Nya itu adalah pengajaran bahasa. Ia adalah penciptaan potensi pada diri manusia dengan jalan menjadikannya tidak dapat hidup sendiri, atau dengan kata lain menciptakannya sebagai makhluk sosial. Itulah yang mendorong manusia untuk saling berhubungan.4 4. Asbabun Nuzul Berdasarkan literatur yang kami baca surat Ar-Rahman ayat 1-4 tidak mempunyai asbabun nuzul 5. Munasabah Beberapa nikmat Allah kepada manusia 4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 13, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm. 493-496
  • 6. 5 | P e n d i d i k / G u r u Pada ayat terakhir surah Al-Qamar dinyatakan bahwa orang yang ebrtakwa akan hidup di dalam surga di sisi Allah yang Mahakuasa. Pada ayat-ayat berikut dijelaskan tentang Allah yang Maha Mengasihi hamba-hamba-Nya dengan berbagai nikmat.5 6. Aspek Tarbawi  Rahmat Allah dicurahkan kepada seluruh makhluk di dunia ini.  Sebagai manusia yang memiliki akal sebaikknya kita bisa meneladani sifat Rahman-Nya.  Hendaknya kita meyakini nikmat-nikmat dan beriman kepada-Nya.  Kita harus sadar bahwa dalam hidup ini kita membutuhkan tuntunan-Nya dan kita hendaknya kita mengetahui bahwa kita adalah makhluk yang paling berpotensi memanfaatkan tuntunan-Nya.. B. QS. An-Najm ayat 5-6 1. Ayat dan Terjemah ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ُ(٥ُ)ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ٍُ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ُ(٦) Artinya: 5. yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril yang sangat kuat) 6. yang mempunyai keteguhan; maka (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa yang bagus dan perkasa)6 2. Makna Mufrodat ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ : yang diajarkan kepadanya ‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ : yang sangat kuat ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ : yang mempunyai kecerdasan ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ : maka menetaplah ia7 3. Tafsir ‫ه‬َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬‫ْد‬‫ي‬ِ‫د‬َ‫ش‬ُ(٥ُ)ٍ‫ة‬ َّ‫ر‬ِ‫م‬ ْ‫و‬‫ذ‬ُ‫ى‬ ٰ‫و‬َ‫ت‬ْ‫س‬‫ا‬َ‫ف‬ُ(٦) “Ia diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat, pemilik potensi yang sangat hebat; lalu dia tampil sempurna.” 5 Departemen Agama RI, Op.Cit., hlm. 531 6 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 526 7 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Op.,Cit.,hlm. 951
  • 7. 6 | P e n d i d i k / G u r u Allah berfirman bahwa: Ia yakni wahyu yang diterimanya itu diajarkan kepadanya yakni kepada Nabi Muhammad saw oleh malaikat Jibril yang sangat kuat, pemilik potensi akliah yang sangat hebat; lalu dia yakni malaikat Jibril itu tampil sempurna dan menampakkan diri dengan rupanya yang asli. Kata ‫مه‬ّ‫ل‬‫ع‬ ‘allamahu/diajarkan kepadanya bukan berarti bahwa wahyu tersebut bersumber dari malaikat Jibril. Seorang yang mengajar tidak mutlak mengajarkan sesuatu yang bersumber dari sang pengajar, bukankah kita mengajar anak kita membaca, padahal sering kali bacaan yang diajarkan itu bukan karya kita. Menyampaikan atau menjelaskan sesuatu secara baik dan benar adalah salah satu bentuk pengajaran. Malaikat menerima wahyu dari Allah dengan tugas menyampaikannya secara baik dan benar kepada Nabi saw., dan itulah yang dimaksud dengan pengajarannya di sini. Kata ‫ة‬ ّ‫مر‬ mirrah terambil dari kalimat ‫ُالحبل‬‫أمررت‬ amrartu al-habla yang berarti melilitkan tali guna menguatkan sesuatu. Kata ‫ة‬ ّ‫ذومر‬ dzu mirrah digunakan untuk menggambarkan kekuatan nalar dan tingginya kemampuan seseorang. Al-Biqa’i memahaminya dalam arti ketegasan dan kekuatan yang luar biasa untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya tanpa sedikitpun mengarah kepada tugas selainnya disertai dengan keikhlasan penuh. Ada juga yang memahaminya dalam arti kekuatan fisik, akal dan nalar. Ada lagi ulama yang memahami ayat di atas sebagai berbicara tentang Nabi Muhammad saw., yakni Nabi agung itu adalah seorang tokoh yang kuat kepribadiannya serta matang pikiran dan akalnya lagi sangat tegas dalam membela agama Allah.8 4. Asbabun Nuzul Berdasarkan literatur yang kami baca surat An-Najm ayat 5-6 tidak mempunyai asbabun nuzul. 5. Munasabah 8 M. Quraish Shihab, Op.,Cit., hlm. 410-411
  • 8. 7 | P e n d i d i k / G u r u Di akhir Surah At-Tur Allah swt memerintahkan Rasul saw untuk bersabar atas sikap keras kepala orang-orang kafir dan musyrik terhadap dakwahnya, jangan bersedih hati sebagaimana Allah berpesan kepada Rasul untuk untuk bertasbih memuji Tuhan baik di pagi hari maupun waktu malam. Di awal Surah An-Najm ini, Allah bersumpah dengan makhluk-Nya yaitu bintang, bahwa Rasul adalah benar tidak melakukan kekeliruan dan Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril.9 6. Aspek Tarbawi  Hendaknya kita mengetahui bahwa setiap ilmu yang kita terima hakikatnya bersumber dari dari Allah, adapun seorang guru atau pendidik merupakan salah satu perantaranya.  Pengajaran yang baik adalah dengan cara menyampaikan suatu materi dengan baik dan benar.  Dalam mengerjakan tugas hendaknya kita bersikap ikhlas dan fokus. C. QS. An-Nahl ayat 43-44 1. Ayat dan Terjemah ُْ‫ن‬ِ‫َام‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬َُُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ُُْٓ‫ي‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬ ‫ا‬‫اْل‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬َُُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْٓ‫و‬‫ل‬َ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫ف‬ُُْ‫ِن‬‫ا‬ ِ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ُُْ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ك‬َُُ‫ْل‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ُ(٤٣ُ) ُِ‫ت‬ٰ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬َُُ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬ ِ‫ر‬‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬َُُ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬َُُ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬‫ت‬ِ‫ل‬ُُِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫ل‬ ِّ‫ز‬‫ن‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ا‬ُُْ‫م‬‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ُ(٤٤) Artinya: 43. Dan Kami tidak mengutus sebelum engkau (Muhammad), melainkan orang laik-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. 44. (mereka Kami utus) dengan membawa keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan Az-Zikr (Al-Qur’an) kepadamu, agar engkau menerangkan kepada manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan agar mereka memikirkan10 2. Makna Mufrodat 9 Departemen Agama RI, Op.,Cit.,hlm. 526 10 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 272
  • 9. 8 | P e n d i d i k / G u r u ُْ‫ن‬ِ‫َام‬‫ن‬‫ل‬َ‫س‬ ْ‫ر‬َ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬َُُ‫ك‬ِ‫ل‬ْ‫ب‬َ‫ق‬ُُْٓ‫ي‬ ِ‫ح‬ ْ‫و‬ُّ‫ن‬ ‫ا‬‫اْل‬َ‫ج‬ ِ‫ر‬ َّ‫ِْل‬‫ا‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ : Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka َُ‫ل‬ْ‫ه‬َ‫ا‬ ْٓ‫و‬‫ل‬َ‫ئ‬ْ‫س‬َ‫ف‬ُُِ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ : maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan. ُْ‫ِن‬‫ا‬ُُْ‫م‬‫ت‬ْ‫ن‬‫ك‬َُُ‫ْل‬َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ت‬ : jika kalian tidak mengetahui ُِ‫ت‬ٰ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ل‬‫ا‬ِ‫ب‬ُ : dengan membawa keterangan-keterangan ُِ‫ر‬‫ب‬ُّ‫الز‬ َ‫و‬ : dan kitab-kitab َُ‫ْك‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ا‬ٓ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ز‬ْ‫ن‬َ‫ا‬ َ‫و‬َُُ‫ر‬ْ‫ك‬ِّ‫ذ‬‫ال‬ُ : Dan Kami turunkan kepadamu Az-Zikr َُ‫ن‬ِّ‫ي‬َ‫ب‬‫ت‬ِ‫ل‬ُُِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬ُ‫ا‬َ‫م‬َُُ‫ل‬ ِّ‫ز‬‫ن‬ُُْ‫م‬ِ‫ه‬ْ‫ي‬‫ا‬‫ل‬ِ‫ا‬ُ : agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang diturunkan kepada mereka َُُ‫ن‬ ْ‫و‬‫ر‬َّ‫ك‬َ‫ف‬َ‫ت‬َ‫ي‬ُُْ‫م‬‫ه‬َّ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫و‬ : dan supaya mereka memikirkan11 3. Tafsir Pada ayat 43 dan ayat-ayat berikutnya kembali menguraikan kesesatan pandangan mereka menyangkut kerasulan Nabi Muhammad saw. Dalam penolakan itu mereka selalu berkata bahwa manusia tidak wajar menjadi utusan Allah, atau paling tidak ia harus disertai oleh malaikat. Ayat ini menegaskan bahwa: Dan kami tidak mengutus sebelum kamu kepada umat manusia kapan dan dimanapun, kecuali orang-orang lelaki yakni jenis manusia pilihan, bukan malaikat yang Kami beri wahyu kepada mereka antara lain melalui malaikat Jibril, maka wahai orang-orang yang ragu atau tidak tahu bertanyalah kepada ahl adz-Dzikr yakni orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui. Para ulama menjadikan kata rijal pada ayat ini sebagai alasan untuk menyatakan bahwa semua manusia yang diangkat Allah sebagai Rasul adalah pria, dan tidak satu pun yang wanita. Memang dari segi bahasa kata rijal yang merupakan bentuk jamak dari kata rajul seringkali dipahami dalam arti lelaki. Namun demikian, terdapat ayat-ayat al- Qur’an yang mengesakan bahwa kata tersebut tidak selalu dalam arti 11 Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Satu, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2010) hlm. 1021
  • 10. 9 | P e n d i d i k / G u r u jenis kelamin lelaki. Ia digunakan juga untuk menunjuk manusia yang memiliki keistimewaan atau kekokohan, atau ciri tertentu yang membedakan mereka dari yang lain. Kata ahl adz-Dzikr pada ayat ini dipahami oleh banyak ulama dalam arti pemuka agama Yahudi dan Nasrani. Mereka adalah orang- orang yang dapat memberi informasi tentang kemanusiaan para Rasul yang diutus Allah. Kata in/jika pada ayat diatas yang biasanya digunakan menyangkut sesuatu yang tidak pasti atau diragukan, mengisyaratkan bahwa persoalan yaang dipaparkan oleh Nabi saw dan al-Qur’an sudah demikian jelas, sehingga diragukan adanya ketidaktahuan, dan dengan demikian penolakan yang dilakukan kaum musyrikin itu bukan lahir dari ketidaktahuan, tetapi dari sikap keras kepala. Pada ayat 44, kata az-zubur adalah jamak dari kata zabur yakni tulisan. Yang dimaksud disini adalah kitab-kitab yang ditulis seperti, Taurat, Injil, Zabur dan Shuhuf Ibrahim as. Para ulama berpendapat bahwa zubur adalah kitab-kitab singkat yang tidak mengundang syariat, tetapi sekadar nasihat-nasihat. Salah satu nama al-Qur’an adalah adz-Dzikr yang dari segi bahasa adalah antonim dari kata lupa. Al-Qur’an dinamai demikian karena ayat- ayatnya berfungsi mengingatkan manusia apa yang dia berpotensi melupakannya dari kewajiban, tuntunan dan peringatan yang seharusnya dia selalu ingat, laksanakan dan indahkan. Pengulangan kata turun dua kali yakni anzalna ilaika/ kami turunkan kepadamu dan ma nuzzila ilaihim/ apa yang telah diturunkan kepada mereka mengisyaratkan perbedaan penurunan yang dimaksud. Yang pertama adalah penurunan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, sedang yang kedua adalah yang diturnkan kepada manusia seluruhnya.12 4. Asbabun Nuzul 12 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 7, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm. 234-238
  • 11. 10 | P e n d i d i k / G u r u Ibnu Jarir at-Tabari dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa ia berkata, “ketika Allah mengutus Muhammad sebagai nabi, orang Arab mengingkarinya. Kemudian turunlah ayat ini.” 5. Munasabah Di dalam ayat-ayat yang lalu, Allah swt menjelaskan bahwa kaum musyrikin mengingkari kerasulan Muhammad saw, dan menganiaya Nabi dan pengikutnya sehingga mereka hijrah menyelamatkan diri, hal ini menunjukkan bahwa kaum musyrikin tidak memerlukan Nabi karena tidak meyakini hari kebangkitan dan pembalasan. Dalam ayat-ayat ini , Allah swt menjelaskan pengingkaran mereka dalam bentuk lain untuk mendustakan kerasulan Muhammad saw. Mereka menyangkal kerasulan Muhammad dengan mengatakan bahwa kalau Allah akan mengirimkan utusan, tentu Ia akan mengutus malaikat. Akan tetapi, alasan mereka itu tidak dapat dibenarkan karena selama ini Allah hanya mengutus manusia sebagai rasul untuk manusia.13 6. Aspek Tarbawi  Semua manusia yang diangkat Allah sebagai Rasul adalah pria, dan tidak satu pun yang wanita.  Penolakan yang dilakukan kaum musyrikin itu bukan lahir dari ketidaktahuan, tetapi dari sikap keras kepala.  Adz-Dzikr adalah nama dari Al-Qur’an karena isinya berupa pengingat bagi umat manusia D. QS. Al-Kahfi ayat 66 1. Ayat dan Terjemah َُ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ُ‫ه‬َ‫ل‬ُ‫سٰى‬ ْ‫و‬‫م‬ُُْ‫ل‬َ‫ه‬َُُ‫ك‬‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ا‬ُ‫ى‬ٰٓ‫ل‬َ‫ع‬ُُْ‫ن‬َ‫ا‬ُُِ‫ن‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬‫ت‬ُ‫ا‬َّ‫م‬ِ‫م‬َُُ‫ت‬ْ‫م‬ِّ‫ل‬‫ع‬ُ‫اا‬‫د‬ْ‫ش‬‫ر‬ُ(٦٦) Artinya: 66. Musa berkata kepadanya, “Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu ( untuk menjadi) petunjuk?”14 13 Departemen Agama RI, Op.,Cit., hlm. 272 14 Departemen Agama RI, Ibid., hlm. 301
  • 12. 11 | P e n d i d i k / G u r u 2. Makna Mufrodat َُ‫ك‬‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ا‬ : aku mengikutimu ُْ‫ن‬َ‫ا‬ُُِ‫ن‬َ‫م‬ِّ‫ل‬َ‫ع‬‫ت‬ : agar engkau mengajarkan kepadaku ‫اا‬‫د‬ْ‫ش‬‫ر‬ : petunjuk 3. Tafsir Dalam pertemuan kedua tokoh itu Musa berkata kepadanya, yakni kepada hamba Allah yang memperoleh ilmu khusus itu, “Bolehkah aku mengikutimu secara bersungguh-sungguh supaya engkau mengajarkan kepadaku sebagian dari apa, yakni ilmu-ilmu yang telah diajarkan Allah kepadamu untuk menjadi petunjuk bagiku menuju kebenaran?” Nabi Musa as, memiliki ilmu lahiriah dan menilai sesuatu berdasar hal-hal yang bersifat lahiriah. Tetapi seperti diketahui, setiap hal yang lahir ada pula sisi batiniahnya. Sisi batiniah inilah yang tidak terjangkau oleh pengetahuan Nabi Musa as. Hamba Allah yang saleh secara tegas menyatakan bahwa Nabi Musa a.s. tidak akan sabar, bukan saja karena Nabi Musa as dikenal berkepribadian sangat tegas dan keras, tetapi lebih- lebih karena peristiwa dan apa yang akan dilihatnya dari hamba Allah saleh itu, sepenuhnya bertentangan dengan hukum-hukum syariat yang bersifat lahiriah dan yang dipegang teguh oleh Nabi Musa as. Kata ‫بعك‬ّ‫ت‬‫أ‬ attabi’uka asalnya adalah ‫أت‬‫بعك‬ atba’uka dari kata ‫ت‬‫بع‬ tabi’a, yakni mengikuti. Penambahan huruf ‫ت‬ ta’ pada kata attabi’uka mengandung makna kesungguhan dalam upaya mengikuti itu. Memang demikianlah seharusnya seorang pelajar, harus bertekad untuk bersungguh-sungguh mencurahkan perhatian, bahkan tenaganya, terhadap apa yang akan dipelajarinya. Ucapan Nabi Musa as ini sungguh sangat halus. Beliau tidak menuntut untuk diajar tetapi permintaannya diajukan dalam bentuk pernyataan, “Bolehkah aku mengikutimu?” Selanjutnya beliau menamai pengajaran yang diharapkannya itu sebagai ikutan, yakni beliau menjadikan diri beliau sebagai pengikut dan pelajar. Beliau juga menggarisbawahi kegunaan pengajaran itu untuk dirinya secara pribadi,
  • 13. 12 | P e n d i d i k / G u r u yakni untuk menjadi petunjuk baginya. Di sisi lain, beliau mengisyaratkan keluasan ilmu hamba yang saleh itu sehingga Nabi Musa a.s. hanya mengharap kiranya dia mengajarkan sebagian dari apa yang telah diajarkan kepadanya. Dalam konteks itu, Nabi Musa as tidak menyatakan “apa yang engkau ketahui wahai hamba Allah”, karena beliau sepenuhnya sadar bahwa ilmu pastilah bersumber dari satu sumber, yakni dari Allah Yang Maha Mengetahui.15 4. Asbabun Nuzul Berdasarkan literatur yang kami baca surat Al-Kahfi ayat 66 tidak mempunyai asbabun nuzul. 5. Munasabah Khidir membocorkan perahu dan membunuh seorang anak Pada ayat-ayat yang lalu, diceritakan bahwa Musa a.s. beserta muridnya mencari Khidir a.s. untuk menerima pelajaran dan mencari pengalaman. Diterangkan pula bahwa Musa a.s. bersedia memenuhi syarat-syarat yang dikemukakan oleh Khidhir agar diterima menjadi murdnya. Pada ayat- ayat berikut ini, diterangkan pengalaman-pengalaman yang dialami Musa a.s. selama berjalan mengikuti Khidhir dan sikapnya terhadap pengalaman-pengalaman itu.16 6. Aspek Tarbawi  Kita seharusnya sebagai seorang pelajar harus bertekad untuk bersungguh-sungguh mencurahkan perhatian, bahkan tenaganya, terhadap apa yang akan dipelajari.  Kita perlu memahami kegunaan sebuah pengajaran adalah untuk diri seorang pelajar, yakni untuk menjadi petunjuk baginya dalam kehidupan di dunia guna mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik. 15 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah volume 8, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hlm. 97- 98 16 Departemen Agama RI, Op.,Cit., hlm. 301
  • 14. 13 | P e n d i d i k / G u r u  Setiap ilmu pastilah bersumber dari satu sumber, yakni dari Allah Yang Maha Mengetahui.  Seorang pendidik hendaknya menuntun anak didiknya dan memberi tahu kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi dalam menuntun ilmu, bahkan mengarahkannya untuk tidak mempelajari sesuatu jika sang pendidik mengetahui bahwa potensi anak didiknya tidak sesuai dengan bidang ilmu yang akan dipelajarinya.  Dalam ayat ini memberi isyarat pada kita agar meniru tekad Nabi Musa a.s. yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang belum dipahami.  Kesabaran merupakan salah satu unsur penting dalam menuntut ilmu.
  • 15. 14 | P e n d i d i k / G u r u BAB III PENUTUP Kesimpulan Demikian kompleks tugas, peran, dan tanggungjawab pendidik. Seorang pendidik dalam Islam dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dan berbagai syarat untuk memenuhi tuntutan tugas dan tanggungjawab tersebut. Salah satu tugas pendidik adalah memberikan pengajaran yang baik dengan cara menyampaikan suatu materi dengan baik dan benar. Dengan pengajaran yang baik pendidik diharapkan tidak hanya membuat anak didik baik dalam aspek kognitifnya saja tetapi juga dalam aspek spiritualnya. Karena yang paling penting dalam pendidikan adalah anak didik mampu mengambil pesan-pesan ilahi yang ada pada setiap materi pelajaran atau segala kejadian yang mereka alami. Dengan itu anak didik bisa menjelma menjadi insan kamil yang diharapkan.
  • 16. 15 | P e n d i d i k / G u r u DAFTAR PUSTAKA Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2010. Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Satu. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti. 2010. Terjemah Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid Dua. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an Bayan. Jakarta: Bayan Qur’an. Mahmud. 2011. Pemikiran Pendidikan Islam.Bandung: Pustaka Setia. Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 7. Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 8. Jakarta: Lentera Hati. Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir Al-Mishbah volume 13. Jakarta: Lentera Hati.
  • 17. 16 | P e n d i d i k / G u r u Pertanyaan 1. 2021113143 Bagaimanakha karakter pendidik yang baik? 2. Zakiatul Fitri  Bagaimanakah penjelasan pemakalah tentang ketiga surat selain surat al-kahfi?  Apakah ada keterkaitan antar surat dalam menggambarkan poin-poin yang harus ada untuk menjadi guru yang baik? 3. Khasbih maslekhah  Apakah konsep pendidikan yang ada dalam surat al-kahfi?  Bagaimana penjelasan aspek tarbawi poin ke 4? Pandangan Umum 1. Arina Manasikana Tentang keterkaitan antar surat dalam menggambarkan poin-poin yang harus ada untuk menjadi guru yang baik