1. MAKALAH EKONOMI TEKNIK
TUGAS KE- II
DISUSUN OLEH :
NAMA : RIFAN BUKHORI
KELAS : 3IB02C
NPM : 18412464
UNIVERSITAS GUNADARMA
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Suatu kehidupan tidak akan bisa lepas dari yang namanya ekonomi. Setiap
makhluk hidup, dalam hidupnya pasti berdampingan dengan perekonomian.
Perekonomian selalu berputar dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecualai
dalam ruang lingkup teknik. Dalam ruang lingkup teknik juga sudah pasti ada
perekonomian yang berputar didalamnya. Hal itulah yang melatarbelakangi
dalam penulisan makalah ini. Sebagai mahasiswa jurusan teknik juga harus
belajar tentang ekonomi. Maka dari itu disusunlah makalah ini sebagai
penambah pengetahuan tentang ekonomi khusunya dalam ruang lingkup
teknik.
1.2. TUJUAN
Tujuan utama dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiswa lebih
memahami dan mendalami pengetahuan ekonomi khususnya dalam ruang
lingkup teknik.
1.3. PEMBAHASAN
Adapun beberapa permasalahan atau materi yanag akan dibahas dalam
makalah ini yaitu :
1. Pengertian aliran uang (cash flow)
2. Penyusunan aliran uang dan perhituangannya
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN ALIRAN UANG (CASH FLOW)
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang
masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah
aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas
keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur
arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki,
kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi
tiga yaitu :
• Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa
ada pengurangan investasi awal.
• Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko
penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan
relatif cepat.
• Ketiga, capital growth, dana yang diperuntukkan untuk
penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif
panjang..
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi
tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah,
gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas
keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas
yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,
dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran
kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai
sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
2 KETERBATASAN
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash
flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
4. c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari
perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar
yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager
hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang
kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya.
3 MANFAAT
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan
sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan
rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan
perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan
datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kredit yang diberikan kepadanya
.
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1. Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang
akan diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang
akan dihasilkan berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi
piutang, hasil penjualan aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas
ini terdiri dari dua sifat, yaitu kontinyu dan intermitan.
2. Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian
semua kas yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang
baku, pembayaran hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya.
Cash out flow juga punya dua sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan
3. Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash
flow dan besarnya kebutuhan dana jika terjadi deficit.
CONTOH SOAL
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT.
5. Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam
bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan
bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
• Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp
10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000
dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya
sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam
bulan mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan
pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat
bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya,
sehingga perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk
menutupi deficit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang
diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan,
dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara
perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp
2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah
perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash
flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan
perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara
financial dapat dikatakan flexible.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita lihat manfaat dari cash flow
1. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan
6. sebagai alat ukur keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan,
dapat juga digunakan sebagai alat penaksir kebutuhan di masa yang akan
datang..
2. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang
dapat mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh;
pengakuan adanya kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan
depresiasi, adanya pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang
tidak mempengaruhi cash flow.
3. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai
kemampuan perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan
pinjamannya.
4. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan
dana adalah sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya
memasukan penjualan secara tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru
akan dimasukan setelah benar-benar diterima secara tunai.
5. Dalam penerapannya sebelum membuat cash flow, tentukan besarnya
kas minimum yang tersedia (safety cash balance), apabila pada estimasi
cash out flow lebih besar dari pada cash flow in maka akan terjadi deficit.
Salah satu cara untuk menutup deficit tersebut adalah dengan mengajikan
pinjaman ke bank
6. Asumsi merupakan suatu konsep dasar yang harus diterapkan walau pun
angapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan, semakin banyak
anggapan yang digunakan (pada umumnya tidak sesuai kenyataan) akan
banyak kelemahan pada analisa tsb
2.2. PENYUSUNAN ALIRAN UANG DAN PERHITUNGANNYA
Ada empat langkah dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk
menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah
adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Perhitungan
Berikut ini adalah estimasi penerimaan dan pengeluaran perusahaan PT.
Usaha Anda yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam
bulan.
7. Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan
juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
• Saldo kas awal Rp 10,000,000
Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp
10,000,000/bulan
• Platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp
50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi
pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
PT.USAHA ANDA
Periode januari – February 2006
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PENERIMAAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi penerimaan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan
mendatang maka dapat disusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa
pengeluaran pada bulan January lebih besar dari penerimaannya, sehingga
perusahaan mengalami deficit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi deficit
tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh
bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka
untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka
perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat
ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau
tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan
perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat
dikatakan flexible.
8. BAB III
PEUTUP
Setelah kita ketahui apa aliran uang maka kita dapat menyimpulkan kalau dalam
setiap kehidupan ekonomi kita harus benar benar mengetahui kemana dan dari
mana aliran uang dalam perusahaan kita.