SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
PIUTANGPIUTANG
Bab 12Bab 12
PiutangPiutang
Piutang adalah klaim perusahaan atasPiutang adalah klaim perusahaan atas
uang, barang atau jasa kepada pihak lainuang, barang atau jasa kepada pihak lain
akibat transaksi dimasa lalu.akibat transaksi dimasa lalu.
Klasifikasi PiutangKlasifikasi Piutang
 1. Piutang Usaha1. Piutang Usaha
 2. Piutang Bukan Usaha2. Piutang Bukan Usaha
Piutang UsahaPiutang Usaha
Piutang UsahaPiutang Usaha adalah piutang yang timbuladalah piutang yang timbul
dari penjualan barang atau jasa yangdari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.dihasilkan perusahaan.
Dalam kegiatan normal perusahaan, piutangDalam kegiatan normal perusahaan, piutang
usaha biasanya akan dilunasi dalam tempousaha biasanya akan dilunasi dalam tempo
kurang dari satu tahun, makanya piutangkurang dari satu tahun, makanya piutang
usaha dikelompokkan ke dalam kelompokusaha dikelompokkan ke dalam kelompok
aktiva lancar.aktiva lancar.
Piutang Bukan UsahaPiutang Bukan Usaha
 Persekot dalam kontrak pembelianPersekot dalam kontrak pembelian
 Klaim terhadap perusahaan angkutan untukKlaim terhadap perusahaan angkutan untuk
barang rusak atau hilangbarang rusak atau hilang
 Klaim terhadap perusahaan asuransi atasKlaim terhadap perusahaan asuransi atas
kerugian yang dipertanggungjawabkankerugian yang dipertanggungjawabkan
 Klaim terhadap karyawan perusahaanKlaim terhadap karyawan perusahaan
 Klaim terhadap restitusi pajakKlaim terhadap restitusi pajak
 Piutang DevidenPiutang Deviden
 DllDll
Pencatatan PiutangPencatatan Piutang
Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan,Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan,
piutang dicatat dan diakui sebesar jumlahpiutang dicatat dan diakui sebesar jumlah
bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi denganbruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan
taksiran jumlah yang tidak akan diterimataksiran jumlah yang tidak akan diterima ..
Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlahItu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah
yang diharapkan akan dapat ditagih.yang diharapkan akan dapat ditagih.
Pencatatan PiutangPencatatan Piutang
Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang,Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang,
perusahaan harus membuat suatuperusahaan harus membuat suatu cadangancadangan
piutang tidak tertagihpiutang tidak tertagih yang merupakan taksiranyang merupakan taksiran
jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalamjumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam
periode tersebut.periode tersebut.
Dasar PenetapanDasar Penetapan
Cadangan Kerugian PiutangCadangan Kerugian Piutang
 1.1. Jumlah PenjualanJumlah Penjualan
 2.2. Saldo PiutangSaldo Piutang ::
a. Prosentase tertentu dari saldo piutanga. Prosentase tertentu dari saldo piutang
b. Analisa umur piutangb. Analisa umur piutang
Metode Penghapusan PiutangMetode Penghapusan Piutang
 Metode Cadangan Kerugian PiutangMetode Cadangan Kerugian Piutang
 Metode Penghapusan Langsung adalahMetode Penghapusan Langsung adalah
metode penghapusan piutang dengan carametode penghapusan piutang dengan cara
menunggu sampai diperoleh kepastian bahwamenunggu sampai diperoleh kepastian bahwa
piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih,piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih,
tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.
PENGGUNAAN PIUTANG UNTUKPENGGUNAAN PIUTANG UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN KASMEMENUHI KEBUTUHAN KAS
Seringkali perusahaan membutuhkan uang yangSeringkali perusahaan membutuhkan uang yang
melebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhanmelebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhan
kebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengankebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengan
piutang.piutang.
PENGGUNAAN PIUTANG UNTUKPENGGUNAAN PIUTANG UNTUK
MEMENUHI KEBUTUHAN KASMEMENUHI KEBUTUHAN KAS
1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.
2. Menjual Piutang (Anjak Piutang /2. Menjual Piutang (Anjak Piutang /
Factoring)Factoring)
3. Mendiskontokan Wesel3. Mendiskontokan Wesel
Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.
Perusahaan yang memerlukan kas dengan segeraPerusahaan yang memerlukan kas dengan segera
dapat meminjam ke bank atau lembagadapat meminjam ke bank atau lembaga
keuangan lainnya dengan jaminan berbentukkeuangan lainnya dengan jaminan berbentuk
piutang usaha. Hasil tagihan dari langgananpiutang usaha. Hasil tagihan dari langganan
biasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jikabiasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jika
terdapat langganan yang tidak dapat ditagih,terdapat langganan yang tidak dapat ditagih,
maka adalah menjadi tanggung jawab peminjammaka adalah menjadi tanggung jawab peminjam
(perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk(perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk
mengganti jaminannya dengan piutang lain.mengganti jaminannya dengan piutang lain.
Menjual PiutangMenjual Piutang
(Anjak Piutang / Factoring)(Anjak Piutang / Factoring)
Kebutuhan uang segera dapat dipenuhi denganKebutuhan uang segera dapat dipenuhi dengan
menjual piutang usaha ke bank atau lembagamenjual piutang usaha ke bank atau lembaga
kredit atau ke perusahaan anjak piutang.kredit atau ke perusahaan anjak piutang.
Semua kemungkinan dan resiko yang timbulSemua kemungkinan dan resiko yang timbul
berkaitan dengan piutang tersebut menjadiberkaitan dengan piutang tersebut menjadi
tanggung jawab pihak perusahaan yangtanggung jawab pihak perusahaan yang
membelinya.membelinya.
Mendiskontokan WeselMendiskontokan Wesel
Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi pulaKebutuhan kas segera dapat dipenuhi pula
dengan meminjam uang ke bank atau lembagadengan meminjam uang ke bank atau lembaga
lain dengan jaminan (mendiskontokan) wesellain dengan jaminan (mendiskontokan) wesel
tagih (janji tertulis yang tidak bersyarat daritagih (janji tertulis yang tidak bersyarat dari
satu pihak kepada pihak lain untuk membayarsatu pihak kepada pihak lain untuk membayar
sejumlah uang dimasa mendatang). Jika padasejumlah uang dimasa mendatang). Jika pada
saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbitsaat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit
wesel tidak melunasi kewajibannya, makawesel tidak melunasi kewajibannya, maka
pihak yang mendiskontokan weselpihak yang mendiskontokan wesel
bertanggungjawab terhadap pelunasanbertanggungjawab terhadap pelunasan
kewajibannya kepada pihak kreditor.kewajibannya kepada pihak kreditor.

More Related Content

What's hot

Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...IdhamMaulanaOktora1
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porterAdityoDwinanto
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranIndra Diputra
 
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan Konsumen
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan KonsumenEtika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan Konsumen
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan KonsumenSunu Puguh
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiAbdi Az
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalmisbahulkausar
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INIKasi Irawati
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaanirawan260809
 

What's hot (20)

Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan E-Commerce Studi Kasus pada: Shopee Ind...
 
Strategi generik porter
Strategi generik porterStrategi generik porter
Strategi generik porter
 
Regulation of financial accounting
Regulation of financial accountingRegulation of financial accounting
Regulation of financial accounting
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaranPengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
Pengertian pasar, pemasaran dan manajemen pemasaran
 
Makalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansiMakalah teori akuntansi
Makalah teori akuntansi
 
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan Konsumen
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan KonsumenEtika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan Konsumen
Etika Bisnis - Bisnis dan Perlindungan Konsumen
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Kontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi SahamKontrak Opsi Saham
Kontrak Opsi Saham
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks globalTantangan kewirausahaan dalam konteks global
Tantangan kewirausahaan dalam konteks global
 
Makalah ta
Makalah taMakalah ta
Makalah ta
 
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INISISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
 
Akuntansi persediaan
Akuntansi persediaanAkuntansi persediaan
Akuntansi persediaan
 
Sejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemenSejarah perkembangan manajemen
Sejarah perkembangan manajemen
 

Viewers also liked

Ch01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateCh01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateMaiya Maiya
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangRahmatia Azzindani
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateMaiya Maiya
 
Kieso inter ch12_ ifrs
Kieso inter ch12_ ifrsKieso inter ch12_ ifrs
Kieso inter ch12_ ifrswaltreade
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Ch12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDCh12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaFina Sari
 

Viewers also liked (11)

Ch01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediateCh01-ENG accounting intermediate
Ch01-ENG accounting intermediate
 
Ch11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi asetCh11 depresiasi aset
Ch11 depresiasi aset
 
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutangInstrumen keuangan,kas,dan piutang
Instrumen keuangan,kas,dan piutang
 
Ch01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediateCh01_ IND_ accounting intermediate
Ch01_ IND_ accounting intermediate
 
Kieso inter ch12_ ifrs
Kieso inter ch12_ ifrsKieso inter ch12_ ifrs
Kieso inter ch12_ ifrs
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
Ch07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - INDCh07 - accounting intermediate - IND
Ch07 - accounting intermediate - IND
 
Ch12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - INDCh12 - accounting intermediate - IND
Ch12 - accounting intermediate - IND
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 

Similar to Bab 12 (piutang)

Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Lia Ivvana
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Risa Martia
 
manajemen bisnis
manajemen bisnismanajemen bisnis
manajemen bisnisDea Daulika
 
Anjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxAnjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxpovbyadin
 
Pengertian piutang
Pengertian piutangPengertian piutang
Pengertian piutangguruharung
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuMuhammadWahyu60
 
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxPengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxRamadhan379487
 
93003 12-660645907990
93003 12-66064590799093003 12-660645907990
93003 12-660645907990Ikhsandi Mhd
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanwardahmega
 

Similar to Bab 12 (piutang) (20)

Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang Pegadaian dan anjak Piutang
Pegadaian dan anjak Piutang
 
manajemen bisnis
manajemen bisnismanajemen bisnis
manajemen bisnis
 
Materi 07
Materi 07Materi 07
Materi 07
 
Anjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptxAnjak piutang.pptx
Anjak piutang.pptx
 
Teori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - LiabilitiesTeori Akuntansi - Liabilities
Teori Akuntansi - Liabilities
 
Pengertian piutang
Pengertian piutangPengertian piutang
Pengertian piutang
 
Rangkuman piutang
Rangkuman piutangRangkuman piutang
Rangkuman piutang
 
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad WahyuManajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
Manajemen Law Firm BAB 8 Muhammad Wahyu
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptxPengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
Pengantar Akuntansi 2 semester dua .pptx
 
93003 12-660645907990
93003 12-66064590799093003 12-660645907990
93003 12-660645907990
 
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaanArtikel pengelolaan piutang perusahaan
Artikel pengelolaan piutang perusahaan
 
Anjak piutang
Anjak piutangAnjak piutang
Anjak piutang
 
HUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.pptHUTANG LANCAR d3.ppt
HUTANG LANCAR d3.ppt
 

More from Rahmatia Azzindani

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Rahmatia Azzindani
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiRahmatia Azzindani
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanRahmatia Azzindani
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganRahmatia Azzindani
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualRahmatia Azzindani
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)Rahmatia Azzindani
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)Rahmatia Azzindani
 

More from Rahmatia Azzindani (20)

Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
Pengaruh Implementasi SIMDA, Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah dan Penerapan...
 
Populasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomiPopulasi dan pembangunan ekonomi
Populasi dan pembangunan ekonomi
 
Pp laba ditahan
Pp laba ditahanPp laba ditahan
Pp laba ditahan
 
Neraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kasNeraca dan laporan arus kas
Neraca dan laporan arus kas
 
Laporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahanLaporan laba rugi dan laba ditahan
Laporan laba rugi dan laba ditahan
 
Kas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bankKas dan rekonsiliasi bank
Kas dan rekonsiliasi bank
 
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuanganBab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
Bab 3 & 4 sia dan laporan keuangan
 
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptualAkuntansi keuangan dan kerangka konseptual
Akuntansi keuangan dan kerangka konseptual
 
Prilaku biaya
Prilaku biayaPrilaku biaya
Prilaku biaya
 
Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1Metode pengumpulan biaya 1
Metode pengumpulan biaya 1
 
Hpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampinganHpp bersama & sampingan
Hpp bersama & sampingan
 
Harga pokok proses
Harga pokok prosesHarga pokok proses
Harga pokok proses
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Biaya bahan baku
Biaya bahan bakuBiaya bahan baku
Biaya bahan baku
 
Aliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufakturAliran biaya manufaktur
Aliran biaya manufaktur
 
konsep biaya
konsep biayakonsep biaya
konsep biaya
 
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
PKM-K (“MASASI TELUR ASIN” Telur Asin Rasa Manis-Asam-Pedas)
 
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
PKM-K (Buku Bekas, Sumber Ilmu, Sumber Penghasilan)
 
Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2Metode pengumpulan biaya 2
Metode pengumpulan biaya 2
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Bab 12 (piutang)

  • 2. PiutangPiutang Piutang adalah klaim perusahaan atasPiutang adalah klaim perusahaan atas uang, barang atau jasa kepada pihak lainuang, barang atau jasa kepada pihak lain akibat transaksi dimasa lalu.akibat transaksi dimasa lalu.
  • 3. Klasifikasi PiutangKlasifikasi Piutang  1. Piutang Usaha1. Piutang Usaha  2. Piutang Bukan Usaha2. Piutang Bukan Usaha
  • 4. Piutang UsahaPiutang Usaha Piutang UsahaPiutang Usaha adalah piutang yang timbuladalah piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yangdari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.dihasilkan perusahaan. Dalam kegiatan normal perusahaan, piutangDalam kegiatan normal perusahaan, piutang usaha biasanya akan dilunasi dalam tempousaha biasanya akan dilunasi dalam tempo kurang dari satu tahun, makanya piutangkurang dari satu tahun, makanya piutang usaha dikelompokkan ke dalam kelompokusaha dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva lancar.aktiva lancar.
  • 5. Piutang Bukan UsahaPiutang Bukan Usaha  Persekot dalam kontrak pembelianPersekot dalam kontrak pembelian  Klaim terhadap perusahaan angkutan untukKlaim terhadap perusahaan angkutan untuk barang rusak atau hilangbarang rusak atau hilang  Klaim terhadap perusahaan asuransi atasKlaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang dipertanggungjawabkankerugian yang dipertanggungjawabkan  Klaim terhadap karyawan perusahaanKlaim terhadap karyawan perusahaan  Klaim terhadap restitusi pajakKlaim terhadap restitusi pajak  Piutang DevidenPiutang Deviden  DllDll
  • 6. Pencatatan PiutangPencatatan Piutang Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan,Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, piutang dicatat dan diakui sebesar jumlahpiutang dicatat dan diakui sebesar jumlah bruto (nilai jatuh tempo) dikurangi denganbruto (nilai jatuh tempo) dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak akan diterimataksiran jumlah yang tidak akan diterima .. Itu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlahItu berarti piutang harus dicatat sebesar jumlah yang diharapkan akan dapat ditagih.yang diharapkan akan dapat ditagih.
  • 7. Pencatatan PiutangPencatatan Piutang Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang,Karena itu berkaitan dengan pengelolaan piutang, perusahaan harus membuat suatuperusahaan harus membuat suatu cadangancadangan piutang tidak tertagihpiutang tidak tertagih yang merupakan taksiranyang merupakan taksiran jumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalamjumlah piutang yang tidak akan dapat ditagih dalam periode tersebut.periode tersebut.
  • 8. Dasar PenetapanDasar Penetapan Cadangan Kerugian PiutangCadangan Kerugian Piutang  1.1. Jumlah PenjualanJumlah Penjualan  2.2. Saldo PiutangSaldo Piutang :: a. Prosentase tertentu dari saldo piutanga. Prosentase tertentu dari saldo piutang b. Analisa umur piutangb. Analisa umur piutang
  • 9. Metode Penghapusan PiutangMetode Penghapusan Piutang  Metode Cadangan Kerugian PiutangMetode Cadangan Kerugian Piutang  Metode Penghapusan Langsung adalahMetode Penghapusan Langsung adalah metode penghapusan piutang dengan carametode penghapusan piutang dengan cara menunggu sampai diperoleh kepastian bahwamenunggu sampai diperoleh kepastian bahwa piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih,piutang tersebut benar-benar tidak dapat ditagih, tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.tanpa perlu dibuat estimasinya lebih dahulu.
  • 10. PENGGUNAAN PIUTANG UNTUKPENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KASMEMENUHI KEBUTUHAN KAS Seringkali perusahaan membutuhkan uang yangSeringkali perusahaan membutuhkan uang yang melebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhanmelebihi jumlah kas yang tersedia. Pemenuhan kebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengankebutuhan kas ini dapat dipenuhi dengan piutang.piutang.
  • 11. PENGGUNAAN PIUTANG UNTUKPENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KASMEMENUHI KEBUTUHAN KAS 1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.1. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. 2. Menjual Piutang (Anjak Piutang /2. Menjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring)Factoring) 3. Mendiskontokan Wesel3. Mendiskontokan Wesel
  • 12. Piutang Dipakai Sebagai Jaminan.Piutang Dipakai Sebagai Jaminan. Perusahaan yang memerlukan kas dengan segeraPerusahaan yang memerlukan kas dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembagadapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentukkeuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang usaha. Hasil tagihan dari langgananpiutang usaha. Hasil tagihan dari langganan biasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jikabiasanya dipakai untuk melunasi hutang. Jika terdapat langganan yang tidak dapat ditagih,terdapat langganan yang tidak dapat ditagih, maka adalah menjadi tanggung jawab peminjammaka adalah menjadi tanggung jawab peminjam (perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk(perusahaan yang menjaminkan piutang) untuk mengganti jaminannya dengan piutang lain.mengganti jaminannya dengan piutang lain.
  • 13. Menjual PiutangMenjual Piutang (Anjak Piutang / Factoring)(Anjak Piutang / Factoring) Kebutuhan uang segera dapat dipenuhi denganKebutuhan uang segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang usaha ke bank atau lembagamenjual piutang usaha ke bank atau lembaga kredit atau ke perusahaan anjak piutang.kredit atau ke perusahaan anjak piutang. Semua kemungkinan dan resiko yang timbulSemua kemungkinan dan resiko yang timbul berkaitan dengan piutang tersebut menjadiberkaitan dengan piutang tersebut menjadi tanggung jawab pihak perusahaan yangtanggung jawab pihak perusahaan yang membelinya.membelinya.
  • 14. Mendiskontokan WeselMendiskontokan Wesel Kebutuhan kas segera dapat dipenuhi pulaKebutuhan kas segera dapat dipenuhi pula dengan meminjam uang ke bank atau lembagadengan meminjam uang ke bank atau lembaga lain dengan jaminan (mendiskontokan) wesellain dengan jaminan (mendiskontokan) wesel tagih (janji tertulis yang tidak bersyarat daritagih (janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayarsatu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang dimasa mendatang). Jika padasejumlah uang dimasa mendatang). Jika pada saat wesel jatuh tempo dan pihak penerbitsaat wesel jatuh tempo dan pihak penerbit wesel tidak melunasi kewajibannya, makawesel tidak melunasi kewajibannya, maka pihak yang mendiskontokan weselpihak yang mendiskontokan wesel bertanggungjawab terhadap pelunasanbertanggungjawab terhadap pelunasan kewajibannya kepada pihak kreditor.kewajibannya kepada pihak kreditor.