SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT
BAB 9
ADMINISTRASI PEMBIAYAAN

Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A.
Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.
Pendahuluan:






Pembiayaan yang sehat, baik individu/branch
portfolio, merupakan tujuan yang hendak dicapai
oleh setiap lembaga keuangan, maka diperlukan
alat yang dapat memberikan informasi yang
lengkap kepada manajemen.
Mengelola perusahaan mengandung berbagai
jenis risiko, antara lain: financial risk, interest
rate risk, delivery risk, dan off-balance sheet.
Fokus bahasan ditujukan kepada financial risk,
yang ada kemungkinan bahwa debitur tidak mau
atau tidak mampu memenuhi kewajibannya
untuk membayar bunga dan mengembalikan
pokok pinjamannya.
Pengertian Administrasi Pembiayaan


Administrasi dapat didefinisikan sebagai perencanaan
organisasi dan administrasi sumber daya manusia, modal,
mesin-mesin, teknologi, dan segala fungsi dalam
memberikan nilai ekonomi kepada seseorang, dengan
landasan kepercayaan saat ini bahwa nilai ekonomi yang
sama akan dikembalikan dalam waktu tertentu



administrasi pembiayaan, yaitu ”Susunan kegiatan
dalam proses kegiatan pembiayaan, dalam usaha
mengumpulkan dan menyajikan informasi, penguasaan
dokumen, pencatatan secara sistematis oleh unit kerja
terkait, selain sebagai alat pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen di bidang pembiayaan.”
Dalam arti luas
Administrasi pembiayaan meliputi kegiatan
berupa:
1. pengumpulan informasi,
2. penyajian data-data,
3. pencatatan,
4. penguasaan dokumen yang ada
kaitannya dengan proses kegiatan
pembiayaan oleh unit-unit kerja terkait
dalam penyelanggaraan pengelolaan
portfolio pembiayaan yang sehat
Feedback dari proses administrasi ini adalah:
Output, berupa sistem informasi yang memberikan
manfaat dalam melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen perusahan yang sehat.
*** Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan,
bahwa administrasi pembiayaan adalah penting
dalam setiap aspek kegiatan, karena dapat
meminimalisasi salah pengertian dan sekaligus
memisahkan administrasi pembiayaan dari aspek
marketing, aspek produksi/operasional, dan aspek
finansial bank.
Unsur-unsur Penting dalam
Administrasi Pembiayaan
1. Tersedianya Sumber Daya Manusia
Dalam pelaksanaan administrasi ini diperlukan tenagatenaga yang terlibat secara langsung, seperti computer
operator, loan afficer, account officer, dan manajer. Pejabat
tersebut dituntut mempunyai pengetahuan dan
keterampilan pembiayaan.


Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah
biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum
kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti
hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan
jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
(QS Al-Nisaa’ [4]: 135)
Unsur-unsur Penting dalam
Administrasi Pembiayaan
2. Sistem dan Prosedur Pembiayaan
Administrasi yang lengkap dan sistematis memudahkan
manajamen membuat action program. Hal ini hanya dapat
dilaksanakan bila ada operating procedure berupa manual
atau standard operating procedur. Aturan main yang
diperlukan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, aktualisasi,
dan administrasi) adalah sistem dan prosedur pembiayaan.


Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di
jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS Al-Shaaf [61]:4)
Unsur-unsur Penting dalam
Administrasi Pembiayaan
3. Fungsi Administrasi Pembiayaan:
a. Sebagai sumber informasi
Mutu dari suatu keputusan manajemen banyak
tergantung kepada evaluasi data yang lengkap, akurat,
dan up-to-date di mana data tersebut ada relevansinya
dengan proses pembiayaan itu. Kebutuhan akan adanya
data seperti itu hanya dapat dipenuhi bila administrsi
pembiayaan diselanggarakan dengan baik.
b. Alat komunikasi dengan nasabah
Dalam proses pembinaan nasabah, seperti pembinaan,
penyehatan, penagihan, dan penyelamatan pembiayaan,
kontak-kontak tidak langsung dengan debitur
merupakan langkah vital. Karena, kontak-kontak seperti
itu dapat saling memberikan informasi tentang kondisi
ekonomi dan kondisi perusahaan, dan dapat mengikuti
perkembangan kegiatan usaha debitur sehingga
meminimalkan biaya (kerugian).
Fungsi Administrasi Pembiayaan:
c. Sebagai instrumen pengawasan pembiayaan
Administrasi pembiayaan dalam manajemen pembiayaan
merupakan sumber informasi bagi unit-unit kerja terkait,
sehingga dapat mendinamiskan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen, khususnya fungsi controlling ‘pengawasan
pembiayaan’ yang bekerja dalam suatu sistem dengan
fungsi-fungsi manajemen lain. Administrasi pembiayaan
dapat memberikan informasi mengenai actual performance
debitur, sekaligus mengarahkan langkah-langkah perbaikan
yang harus dilakukan oleh bank.
d. Sumber materi pembuat laporan
Laporan pembiayaan sangat dibutuhkan oleh unit-unit kerja
intern organisasi bank dan otoritas moneter serta pihak
ketiga yang terkait dengan pembiayaan tersebut.
Fungsi Administrasi Pembiayaan:
e. Alat untuk penentuan kualitas pembiayaan
Kegiatan pembiayaan itu merupakan suatu proses yang dinamis,
selalu peka (sensitive) dengan perubahan-perubahan sepanjang
waktu, juga terhadap siklus usaha (business cycle) yang terjadi
setiap waktu. Bila diperhatikan, posisi dan kondisi
pembiayaan/kondisi usaha debitur dari hari ke hari juga akan
mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut harus
diikuti secara teratur, tercatat, dan terdokumentasi dengan baik.
f. Alat bukti dan antisipasi bila ada sengketa
Ini bermanfaat dalam mengantisipasi keadaan yang tidak
menguntungkan bila terjadi wanprestasi dan ketidakharmonisan
hubungan dengan debitur. Hubungan dapat rusak bila terjadi
perselisihan antara:
1. Perusahaan dengan debitur,
2. Debitur dengan pihak lain,
3. Debitur dengan debitur lain.
Dasar Hukum




Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab
itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu
mendapat rahmat. (QS Al-Hujurat [49]:10)
Jika administrasi pembiayaan diselenggarakan secara
lengkap, tertib, dan akurat, yaitu adanya akad
pembiayaan, perjanjian secara autentik, pengikatan secara
yuridis, penutupan asuransi, pelimpahan kekuasaan secara
yuridis (hipotik dan kuasa menjual), maka akan membantu
dalam penyelesaian perselisihan. Perusahaan yang dapat
melaksanakan penyelanggaraan administrasi pembiayaan
secara lengkap, tertib, dan up-to-date akan berada dalam
posisi yang kuat secara hukum maupun ekonomi.
Unsur-unsur Penting dalam
Administrasi Pembiayaan
4. Ruang Lingkup Aministrasi Pembiayaan:
a) Proses kegiatan pembiayaan (perencanaan
pembiayaan)
Ini untuk melengkapi manajemen dengan suatu program
yang terencana mengenai pembiayaan dan pengelolaan
pembiayaan, yang dilandasi oleh suatu hasil investigasi,
studi, dan penelitian.


Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di
antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.

(QS Al-Hujurat [49]:10)
Langkah-langkah menata dan menggunakan setiap materi
penting dalam setiap keputusan pemberian pembiayaan
adalah:
1) Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar
pembiayaan:
a. Pertanian

Pembiayaan untuk sektor ini ditujukan untuk usaha-usaha
yang produktif dalam rangka meningkatkan hasil produksi sektor
pertanian, baik untuk investasi maupun untuk modal kerja.
Dalam kelompok ini, termasuk pula pembiayaan-pembiayaan
untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
palawija, perikanan, peternakan,
dsb.
b. pertambangan
Pembiayaan untuk sektor ini diberikan, baik untuk eksplorasi
maupun untuk eksploitasi bahan-bahan tambang. Bentuk bahan
tambang dapat berupa cairan atau bentuk padat, seperti minyak
bumi, listrik/air, biji besi/logam, batubara, dan lain-lain.
Termasuk dalam pembiayaan ini pembiayaan investasi maupun
pembiayaan untuk modal kerja (distribusi).
Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar
pembiayaan:
c. Perindustrian
Pembiayaan untuk sektor ini sering disebut juga pembiayaan
manufacturing, yaitu pembiayaan yang diberikan berkaitan
dengan kegiatan untuk mengubah bentuk barang, sehingga dapat
memberikan nilai tambah (added value). Dengan cara demikian,
dapat ditingkatkan kegunaan barang itu, baik menggunakan
mesin (technology) maupun dengan manual. Pembiayaan
perindustrian ini dapat meliputi agro industry, textile industry,
wood industry, industri kertas/percetakan, industri kimia/hasilnya
industri logam dasar, aneka industri, dll.
d. Perdagangan
Pembiayaan perdagangan ini diberikan untuk membantu
memperlancar distribusi barang, baik bahan mentah maupun
barang jadi. Fungsi pembiayaan ini untuk meningkatkan utility
dari barang-barang tersebut, seperti place utility, information
utility, ownership utility, dan time utility. Umumnya pembiayaan
perdagangan ini dapat dibagi atas dasar batas wilayah negara
(perdagangan dalam/luar negeri).
Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar
pembiayaan:
e. Konstruksi
Pembiayaan ini diberikan untuk pengusaha di
bidang konstruksi dalam membantu biaya
konsultan dan kontraktor dalam penyelesaian
suatu proyek. Proyek itu dapat dalam bentuk
bangunan fisik, pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan oleh kontraktor, supplier, dan
konsultan.
f. Jasa-jasa
Pembiayaan ini diberikan untuk usaha-usaha di
bidang jasa pelayanan perhotelan, pariwisata,
ekspeditur, transportasi, dan lain-lain.
Langkah-langkah menata dan menggunakan setiap materi
penting dalam setiap keputusan pemberian pembiayaan
adalah:
2) Permohonan Pembiayaan:
Permohonan pembiayaan dapat diajukan oleh pengusahapengusaha retailer, wholesaler, dan corporated.


Tahap ini memproses permohonan permintaan
pembiayaan yang dapat berupa:
a. Permohonan untuk memperoleh pembiayaan baru.
b. Permohonan untuk memperoleh tambahan fasilitas.
c. Permohonan untuk perpanjangan pembiayaan yang
sudah diberikan.
d. Permohonan untuk perubahan-perubahan yang sudah
terjadi.


Dalam permohonan pembiayaan tersebut harus
diperhatikan hal-hal:
a. Prinsip-prinsip pembiayaan, yaitu 6c principles.
b. Legalitas, yaitu telah dipenuhinya ketentuan-ketentuan
dan peraturan-peraturan yang berlaku.
c. Memiliki performace usaha yang baik dan belum pernah
termasuk dalam daftar hitam bank sendiri atau Bank
Indonesia.
d. Memiliki pengalaman di bidang usaha yang menjadi
objek pembiayaan yang diminta.
e. Rencana kerja dan cara yang dipergunakan.
f. Lampiran dokumen-dokumen pendukung permohonan
pembiayaan.
g. Dll.






Setelah dipertimbangkan (judgement),
maka manajemen memutuskan menyetujui,
menolak, atau masih menangguhkan
(pending).
Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman
yang baik, niscaya Allah melipat gandakan
balasannya kepadamu dan mengampuni kamu.
Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha
Penyantun. (QS Al-Taghabun [64]: 17)
Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak.
(QS Al-Muddatstsir [74]: 6)
b) Analisis Pembiayaan:


Dasar hukum:
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan
membawa kebenaran; membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang
lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang
telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara
kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu
terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah
kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS
Al-Maidah [5]:48)




Usaha pengumpulan data-data pembiayaan ini
selalu dilakukan dengan cara-cara logis yang
relevan dengan sasaran dan sesuai dengan jenis
objek pembiayaan (sektor/segmentasi), yaitu
credit customer riview dan credit investigation.
Data tersebut bersumber dari, antara lain:
1. Bank own record: catatan yang ada pada
bank sendiri.
2. External recourcess: informasi pembiayaan
dari pihak-pihak lain.
3. Financial statement: sumber keuangan
debitur, terutama dari balance income
statement, sources & uses of funds, dan lainlain.




tujuan untuk menentukan/mengantisipasi
adanya kemauan (willingness) dan kemampuan
(ability) debitur mengembalikan pembiayaan
sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati
antara bank dan debitur.
Kegiatan utama pada tahap ini adalah:
1. Menyusun dan membuat credit file.
2. Membuat pembiayaan aplikasi (summary).
3. Membuat keputusan (credit decision).
c) Financial Documents :




Semua kegiatan yang berkaitan dengan fasilitas
pembiayaan ini harus dibuat rekamannya, agar
posisi perusahaan lebih kuat dan mampu
mengantisipasi keadaan mendatang.
Kegiatan ini disebut pelaksanaan dokumentasi
pembiayaan. Yaitu, terhadap semua warkat dan
dokumen yang merupakan bukti-bukti
kepemilikan dan penguasaan barang, baik barang
modal maupun bahan baku, berbagai barang
jaminan, baik berbentuk riil maupun goodwill.
Rekaman dokumen yang lengkap itu minimal
meliputi faktor-faktor sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Bentuk hukum perusahaan, izin domisili, dan izin
usaha.
Surat kuasa berhak meminjam dan surat-surat
kuasa lain.
Proposal dan committment letter dan perjanjian
pembiayaan.
Jenis-jenis pengikatan jaminan dan surat-surat
aksep.
Penutupan asuransi dan perubahanperubahannya.
Prasyarat dan syarat-syarat pembiayaan.
Pembebanan provisi, committment fee, biaya
materai, dll.
d) Financial Disbursement :




Setelah mempersiapkan dokuman secara
lengkap, maka fasilitas pembiayaan yang telah
disetujui dapat digunakan oleh debitur sesuai
dengan jadwal penggunaannya.
Ada 3 syarat mutlak agar fasilitas pembiayaan itu
secara riil mampu meningkatkan taraf hidup
(performance) nasabah yaitu:
1. Aman (security): to extend economic value
that economic equivalent will be returned to
the extender in the future.
2. Terarah (schedule): borrower has to use the
credit facility according to schedule.
3. Productive: business performance will be
better than before and rising income.
e) Pengelolaan Pembiayaan:
1. Pemantauan pembiayaan (monitoring
credit)

Pemantauan pembiayaan untuk sedini
mungkin mengetahui sinyal-sinyal (signs)
deviasi yang berdampak kepada turunnya
mutu pembiayaan, sehingga bank segera
mengambil langkah-langkah pengamanan
(action program), agar tidak terjadi
kerugian, sistem ini disebut dunia
perbankan sebagai early warning system.


Sinyal-sinyal tersebut dapat bersumber
dari beberapa hal, antara lain:
a. Signs from financial statement
(balance sheet & income statement
analysis), rasions and trend.
b. Signs from borrower conduct business.
c. Signs from borrower behavior
d. Signs from economic: mayor business
sectors tend to have common trends in
business cycle.
2. Pengawasan Pembiayaan
mengamati, mengendalikan, dan
meluruskan pelaksanaan pembiayaan,
sehingga dapat diketahui apakah diikuti
atau tidak persyaratan pembiayaan dan
asumsi-asumsi yang dipergunakan,
sebagai landasan dari persetujuan
pembiayaan.
Dari pengertian di atas, maka bank harus mampu melihat
bahwa pengawasan pembiayaan itu meliputi 3 aspek pokok
yaitu:
a. Aspek administratif; meliputi penatausahaan dan
penguasaan kegiatan pembiayaan, sejak sebelum
permohonan sampai kepada pelunasan dan
penghapusannya (write-off).
b. Aspek supervisi; secara terus-menerus mengikuti
perkembangan pembiayaan (debitur) untuk dapat
mengetahui sejauh mana pencapaian target usaha dan
tingkat kolektibilitasnya.
c. Aspek penagihan; penarikan kembali pembiayaan sesuai
dengan schedule yang disetujui, terutama bila terlihat
sinyal-sinyal penurunan mutu pembiayaan, yang terusmenerus, agar dapat dicegah timbulnya kerugian.




Jadi pengawasan pembiayaan merupakan suatu sistem
dalam loan management, yang berfungsi menutup
kekurangan/kelemahan dalam kegiatan manajerialnya
proses dasar dari pengawasan adalah sama, yaitu terdiri
dari langkah-langkah berikut ini:
a. Menetapkan suatu standar baku yang menjadi
pedoman dasar dalam penentuan kolektibilitas
pembiayaan.
b. Menentukan actual performance pembiayaan itu sendiri
c. Membandingkan actual performance pembiayaan
dengan standar, kemudian melaksanakan evaluasi
untuk mengetahui deviasinya.
d. Melakukan corrective program sendiri-sendiri atau
bersama dengan unit lain.
Untuk konfirmasi sejauh mana intensitas deviasi yang
terjadi, maka pengawasan pembiayaan itu
menggunakan 3 instrumen pentingnya, yaitu:
1.

2.

3.

financial audit: kegiatannya mengutamakan pemeriksaan
kepada kelengkapan dokumen, syarat-syarat
pembiayaan, ketentuan-ketentuan otoritas moneter, aspek
hukum, dan asumsi target yang disepakati.
financial examination: kegiatannya mengutamakan
pengawasan dan pemeriksaan kebijaksanaan pembiayaan
bank yang diterapkan kepada seseorang atau badan usaha,
apakah masih relevance bila dihadapkan kepada kondisi
ekonomi dan performance debitur yang bersangkutan.
financial review: kegiatannya mengutamakan penelitian
dan pemeriksaan pembiayaan yang sedang berjalan
secara menyeluruh (semua aspek) untuk mengetahuui,
baik individual loan portfolio maupun branch dan bank loan
portfolio, sehingga manajemen dapat mengambil langkahlangkah baru dalam memperbaiki loan porfolio bank.
3. Pembiayaan bermasalah (Non Performing
Loan)
yaitu suatu kondisi pembiayaan yang ada penyimpangan
(deviasi) atas terms of lending yang disepakati dalam
pembayaran kembali pembiayaan itu, sehingga terjadi
keterlambatan, diperlukan tindakan yuridis, atau diduga
ada kemungkinan potential loss.
faktor-faktor penyebab timbulnya pembiayaan
bermasalah:
a. Kurang informasi (data) yang dipakai waktu analisis
pembiayaan.
b. Perubahan kondisi ekonomi (adversity) tidak terantisipasi.
c. Ketidakmampuan pengelolaan pembiayaan/bidang usaha
(mismanagement).
d. Ketidakjujuran debitur (misrepresentation) atas
informasi dan laporan-laporan tentang kegiatan usaha,
kondisi keuangan, kondisi hutang piutang,
persediaan
barang, dsb.
e. Faktor sakit atau kematian dari pemilik atau pengurus
perusahaan.
4. Reorganisasi Pembiayaan (nasabah)
a. Pembinaan

agar debitur dapat memenuhi kewajiban dengan baik, maka bank
harus melakukan pendekatan melalui bimbingan dan bantuan
manajemen (management service), antara lain:
1) Pemberian pembiayaan harus sesuai dengan kebutuhan
usaha.
2) Beban pelunasan pembiayaan kepada debitur (debt to
service ratio) secara wajar, sehingga memungkinkan debitur
meningkatkan modal dengan hasil usahanya.
3) Bank harus bertindak sebagai konsultan debitur dengan
memberikan technical assistant.
4) Memonitor kegiatan usaha debitur agar sedini mungkin dapat
diketahui penyimpangan (deviasi) yang terjadi, sehingga
segera pula action program perbaikan dapat diberikan.
5) Memberikan injeksi bila debitur mengalami kesulitan cash
flow sementara.
b. Penyehatan
1) rescheduling: upaya untuk mengembalikan
pembiayaan dengan cara memberikan
keringanan/kelonggaran berupa perubahan jangka
waktu atau jumlah angsuran, bimbingan/konsultasi
dengan catatan debitur masih beriktikad baik,
kooperatif, dan mempunyai cash generating yang
potensial.
2) reconditioning: dengan cara memberikan keringanan
atas syarat-syarat, suku bunga, penundaan angsuran,
dan peninjauan jenis pembiayaan, dengan catatan
kondisi yang sama pada rescheduling.
3) Restructuring: dengan cara melakukan perubahan,
baik pada manajemen, modal, bidang usaha/lokasi
usaha pemegang saham, jumlah pembiayaan, dll.
c. Penagihan
Upaya pengembalian pembiayaan melalui telpon,
surat telegram, dan langsung dengan berbagai
sistem agar terjamin kelangsungan usaha, sebab
pengembalian pembiayaan dengan baik berarti
memperkuat likuiditas bank.
d.Penyelamatan
setelah upaya pembinaan, penyehatan,
penagihan dilakukan dan masih belum berhasil
dengan baik, maka tindakan penyelamatan
pembiayaan harus dilakukan. Apabila dalam
jangka waktu tertentu tidak membawa hasil,
maka cenderung untuk dilakukan write-off atas
pembiayaan tersebut.
5. Akuntansi Laporan dan Financial File


Firman Allah SWT:
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang
penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi
sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya
atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka
hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua
orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka
(boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai,
supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksisaksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah
kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu
membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan
persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah
mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu
jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis
dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka
sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada
Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(QS Al-Baqarah [2]: 282)
a) Akuntansi Pembiayaan
Data yang perlu dicatat dalam kegiatan ini, adalah:
1. Data nasabah:
a. Bentuk dan pengurus perusahaan
b. Bidang usaha dan kegiatan usaha
c. Kelompok usaha dan diversifikasi usaha.
d. Struktur modal usaha.
e. financial statement.
f. Mitra usaha sebagai customer base.
g. Prospek kegiatan usaha untuk waktu
mendatang.
h. Market share debitur dalam persaingan.
i. Data jaminan, dll
2. Data pembiayaan:
a. Jenis pembiayaan dan plafond pembiayaan
b. Pembiayaan prioritas dan non-prioritas.
c. Rekening pinjaman dan mutasi.
d. Jangka waktu pembiayaan dan polis asuransi.
e. Terms of lending (syarat-syarat pembiayaan).
f. Tunggakan pokok dan bunga pembiayaan.
g. Kolektibilitas pembiayaan.
h. Perubahan-perubahan limit pembiayaan,
biaya-biaya, tingkat suku bunga, syaratsyarat, kolektibilitas, tunggakan pokok dan
bunga, penyesuain pembiayaan bermasalah
(problem loan), dan lain-lain.
b) Laporan Pembiayaan
Tujuan pembuatan Laporan pembiayaan:
 Bagi manajemen dan unit kerja terkait,
berfungsi sebagai alat pengambil kebijakan dan
strategi pembiayaan untuk mencapai efisiensi
pembiayaan dalam persaingan.
 Alat pengawasan dan pembinaan
urusan/wilayah bagian dan cabang yang terkait
dengan proses kegiatan pembiayaan bank.
 Mampu menggambarkan financial performance
dan financial productivity.
 Sebagai salah satu alat untuk penentuan
liquidity management bank (matching system).
Materi Laporan Pembiayaan
plafond pembiayaan: total pembiayaan per
sektor/jenis pembiayaan total pembiayaan per
kolektibilitas.
 Outstanding saldo: total pembiayaan per
sektor/jenis pembiayaan total pembiayaan per
kolektibilitas.
 Tunggakan: hutang pokok dan hutang bunga
per sektor dan jenis pembiayaan, biaya-biaya
atas beban debitur
 Frekuensi: mingguan, bulanan, dan tahunan,
insidentil dan order.

Bentuk laporan pembiayaan








Standard report: laporan yang lebih detail
termasuk analisis keuangan beberapa tahun.
Comprehensive report: laporan yang lebih
detail termasuk analisis keuangan beberapa
tahun.
Shortform report: laporan singkat kondisi
debitur dan kondisi keuangannya.
Financial profile: gambaran keuangan debitur,
dan dapat dibandingkan dengan usaha sejenisnya
c) Berkas/Dokumen Pembiayaan
Persyaratan pokok Financial file yang baik:








Berkas harus lengkap, dalam arti harus semua syarat
catatan dan dokumen yang terkait dengan proses kegiatan
pembiayaan dan sesuai dengan sistem dan prosedur
pembiayaan.
Berkas harus sistematis, dalam arti mudah diperoleh dan
memberikan informasi yang dibutuhkan setiap waktu.
Berkas harus akurat dan up-to-date, dalam arti mampu
memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan
keadaan.
Berkas harus disimpan di tempat yang hemat ruangan,
serta kerahasiaan dan keamanannya terjamin
Manfaat pembiayaan file diselenggarakan
dengan baik, adalah:






Dapat mencegah terputusnya hubungan antara
bank dan debitur.
Sebagai sumber informasi bagi pejabat, baik
untuk pembiayaan baru maupun untuk
pembiayaan yang sedang berjalan, serta dapat
menyusun strategi untuk memelihara
pembiayaan itu sendiri.
Sumber faktual dalam pembuktian bila terjadi
sengketa.
Sumber materil bagi pembuatan laporan
pembiayaan yang diperlukan oleh unit kerja,
manajemen, dan otoritas moneter, dll.
Pengelompokan pembiayaan file (berkas
pembiayaan)












Berkas pembiayaan aktif: berkas yang memuat catatan, syarat, dan
dokumen yang masih mempunyai nilai pakai dan digunakan dalam
mengikuti perkembangan proses kegiatan pembiayaan itu sendiri.
Berkas pembiayaan pasif: berkas yang memuat catatan, syarat, dan
dokumen yang masih mempunyai nilai-nilai informatif dan digunakan
sebagai alat informasi pembantu.
Berkas pembiayaan macet: berkas yang memuat catatan, syarat, dan
dokumen yang mempunyai nilai pakai, baik nilai yuridis maupun nilai
ekonomis, dalam memecahkan pembiayaan bermasalah (loan problem
solving).
Berkas pembiayaan lunas: berkas yang memuat catatan, syarat, dan
dokumen yang sangat bernilai comprehensive untuk pembiayaanpembiayaan yang masih berjalan dan pemberian pembiayaan.
Berkas pembiayaan hapus: berkas yang memuat catatan, syarat, dan
dokumen yang sangat bernilai untuk usaha mencari penyelamatan
pembiayaan tersebut, agar jumlah pokok dan bunga terhutang kembali
menjadi aset bank.
Berkas pembiayaan ditolak: berkas yang memuat catatan, syarat,
dokumen, dan keterangan lain yang mempunyai nilai comprehensive bagi
permohonan pembiayaan baru dan alasan-alasan penolakannya.
Langkah-langkah memusnahkan berkasberkas tersebut
Harus diteliti ulang apakah masih
mempunyai nilai yuridis atau nilai
ekonomis bagi bank.
 Harus dilakukan verifikasi atas berkasberkas pembiayaan itu.
 Harus memperhatikan UU dan peraturanperaturan yang menyangkut hal-hal
dokumen dan kearsipan.


More Related Content

Similar to Bab 9

Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahAkadusyifa .
 
Makalah i audit pendapatan
Makalah i audit pendapatanMakalah i audit pendapatan
Makalah i audit pendapatanakuntansi2008
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBmas ijup
 
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...ciciliaeritawanti
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahNamla Elfa Syariati
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Jiantari Marthen
 
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...Agus arwani
 
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...PT Kalbe Farma
 
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...dittaayua
 
Intermediate accounting
Intermediate accountingIntermediate accounting
Intermediate accountingana740959
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kaspadlah1984
 
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...rianafitri1
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainWaffle Setiawan
 

Similar to Bab 9 (20)

Sistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariahSistem pembiayaan keuangan syariah
Sistem pembiayaan keuangan syariah
 
Tugas akuntansi
Tugas akuntansiTugas akuntansi
Tugas akuntansi
 
Makalah i audit pendapatan
Makalah i audit pendapatanMakalah i audit pendapatan
Makalah i audit pendapatan
 
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASBKERANGKA KONSEPTUAL FASB
KERANGKA KONSEPTUAL FASB
 
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
7, be & gg, cicilia eritawanti widjilestari, hapzi ali,ethical issues in ...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
 
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
Makalah akuntansi sektor publik (akuntansi lsm & partai politik) kel. 5
 
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...
4450-ID-pengkajian-tentang-penyusunan-dan-penyajian-laporan-keuangan-pada-lem...
 
PPT Modul 1.pptx
PPT Modul 1.pptxPPT Modul 1.pptx
PPT Modul 1.pptx
 
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
7, be & gg, rudi, hapzi ali, ethical issues in financial management, universi...
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...
7,be gg, ditta ayu anggraini, hapzi ali, ethical issues in financial manageme...
 
Intermediate accounting
Intermediate accountingIntermediate accounting
Intermediate accounting
 
11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas11. manajemen-arus-kas
11. manajemen-arus-kas
 
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
7, BE & GG, Riana Fitri, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Ethical Issues In ...
 
Manajemen arus kas
Manajemen arus kasManajemen arus kas
Manajemen arus kas
 
Bank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lainBank dan lembaga keuangan lain
Bank dan lembaga keuangan lain
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 

More from Ridwan Munir

Uzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah azUzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah azRidwan Munir
 
Pengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiPengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiRidwan Munir
 
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahRidwan Munir
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamRidwan Munir
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanBab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanRidwan Munir
 
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenBab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenRidwan Munir
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanRidwan Munir
 

More from Ridwan Munir (14)

Uzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah azUzlah menurut dr wahbah az
Uzlah menurut dr wahbah az
 
Pengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islamiPengantar ekonomi mikro islami
Pengantar ekonomi mikro islami
 
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
 
Mikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islamMikro ekonomi islam
Mikro ekonomi islam
 
Manajemen risiko
Manajemen risikoManajemen risiko
Manajemen risiko
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Manajemen syariah
Manajemen syariahManajemen syariah
Manajemen syariah
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 3
Bab 3 Bab 3
Bab 3
 
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaanBab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
Bab 3 sisi syariah dalam pembiayaan
 
Bab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemenBab 2 sejarah islamic manajemen
Bab 2 sejarah islamic manajemen
 
bab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaanbab1 sejarah pembiayaan
bab1 sejarah pembiayaan
 

Recently uploaded

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 

Bab 9

  • 1. ISLAMIC FINANCIAL MANAGEMENT BAB 9 ADMINISTRASI PEMBIAYAAN Prof.Dr.H. Veitzhal Rivai, M.B.A. Andria Permata Veitzhal. B.Acct., M.B.A.
  • 2. Pendahuluan:    Pembiayaan yang sehat, baik individu/branch portfolio, merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap lembaga keuangan, maka diperlukan alat yang dapat memberikan informasi yang lengkap kepada manajemen. Mengelola perusahaan mengandung berbagai jenis risiko, antara lain: financial risk, interest rate risk, delivery risk, dan off-balance sheet. Fokus bahasan ditujukan kepada financial risk, yang ada kemungkinan bahwa debitur tidak mau atau tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk membayar bunga dan mengembalikan pokok pinjamannya.
  • 3. Pengertian Administrasi Pembiayaan  Administrasi dapat didefinisikan sebagai perencanaan organisasi dan administrasi sumber daya manusia, modal, mesin-mesin, teknologi, dan segala fungsi dalam memberikan nilai ekonomi kepada seseorang, dengan landasan kepercayaan saat ini bahwa nilai ekonomi yang sama akan dikembalikan dalam waktu tertentu  administrasi pembiayaan, yaitu ”Susunan kegiatan dalam proses kegiatan pembiayaan, dalam usaha mengumpulkan dan menyajikan informasi, penguasaan dokumen, pencatatan secara sistematis oleh unit kerja terkait, selain sebagai alat pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di bidang pembiayaan.”
  • 4. Dalam arti luas Administrasi pembiayaan meliputi kegiatan berupa: 1. pengumpulan informasi, 2. penyajian data-data, 3. pencatatan, 4. penguasaan dokumen yang ada kaitannya dengan proses kegiatan pembiayaan oleh unit-unit kerja terkait dalam penyelanggaraan pengelolaan portfolio pembiayaan yang sehat
  • 5. Feedback dari proses administrasi ini adalah: Output, berupa sistem informasi yang memberikan manfaat dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen perusahan yang sehat. *** Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan, bahwa administrasi pembiayaan adalah penting dalam setiap aspek kegiatan, karena dapat meminimalisasi salah pengertian dan sekaligus memisahkan administrasi pembiayaan dari aspek marketing, aspek produksi/operasional, dan aspek finansial bank.
  • 6. Unsur-unsur Penting dalam Administrasi Pembiayaan 1. Tersedianya Sumber Daya Manusia Dalam pelaksanaan administrasi ini diperlukan tenagatenaga yang terlibat secara langsung, seperti computer operator, loan afficer, account officer, dan manajer. Pejabat tersebut dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampilan pembiayaan.  Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Nisaa’ [4]: 135)
  • 7. Unsur-unsur Penting dalam Administrasi Pembiayaan 2. Sistem dan Prosedur Pembiayaan Administrasi yang lengkap dan sistematis memudahkan manajamen membuat action program. Hal ini hanya dapat dilaksanakan bila ada operating procedure berupa manual atau standard operating procedur. Aturan main yang diperlukan dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengendalian, pengorganisasian, aktualisasi, dan administrasi) adalah sistem dan prosedur pembiayaan.  Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS Al-Shaaf [61]:4)
  • 8. Unsur-unsur Penting dalam Administrasi Pembiayaan 3. Fungsi Administrasi Pembiayaan: a. Sebagai sumber informasi Mutu dari suatu keputusan manajemen banyak tergantung kepada evaluasi data yang lengkap, akurat, dan up-to-date di mana data tersebut ada relevansinya dengan proses pembiayaan itu. Kebutuhan akan adanya data seperti itu hanya dapat dipenuhi bila administrsi pembiayaan diselanggarakan dengan baik. b. Alat komunikasi dengan nasabah Dalam proses pembinaan nasabah, seperti pembinaan, penyehatan, penagihan, dan penyelamatan pembiayaan, kontak-kontak tidak langsung dengan debitur merupakan langkah vital. Karena, kontak-kontak seperti itu dapat saling memberikan informasi tentang kondisi ekonomi dan kondisi perusahaan, dan dapat mengikuti perkembangan kegiatan usaha debitur sehingga meminimalkan biaya (kerugian).
  • 9. Fungsi Administrasi Pembiayaan: c. Sebagai instrumen pengawasan pembiayaan Administrasi pembiayaan dalam manajemen pembiayaan merupakan sumber informasi bagi unit-unit kerja terkait, sehingga dapat mendinamiskan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, khususnya fungsi controlling ‘pengawasan pembiayaan’ yang bekerja dalam suatu sistem dengan fungsi-fungsi manajemen lain. Administrasi pembiayaan dapat memberikan informasi mengenai actual performance debitur, sekaligus mengarahkan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan oleh bank. d. Sumber materi pembuat laporan Laporan pembiayaan sangat dibutuhkan oleh unit-unit kerja intern organisasi bank dan otoritas moneter serta pihak ketiga yang terkait dengan pembiayaan tersebut.
  • 10. Fungsi Administrasi Pembiayaan: e. Alat untuk penentuan kualitas pembiayaan Kegiatan pembiayaan itu merupakan suatu proses yang dinamis, selalu peka (sensitive) dengan perubahan-perubahan sepanjang waktu, juga terhadap siklus usaha (business cycle) yang terjadi setiap waktu. Bila diperhatikan, posisi dan kondisi pembiayaan/kondisi usaha debitur dari hari ke hari juga akan mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut harus diikuti secara teratur, tercatat, dan terdokumentasi dengan baik. f. Alat bukti dan antisipasi bila ada sengketa Ini bermanfaat dalam mengantisipasi keadaan yang tidak menguntungkan bila terjadi wanprestasi dan ketidakharmonisan hubungan dengan debitur. Hubungan dapat rusak bila terjadi perselisihan antara: 1. Perusahaan dengan debitur, 2. Debitur dengan pihak lain, 3. Debitur dengan debitur lain.
  • 11. Dasar Hukum   Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al-Hujurat [49]:10) Jika administrasi pembiayaan diselenggarakan secara lengkap, tertib, dan akurat, yaitu adanya akad pembiayaan, perjanjian secara autentik, pengikatan secara yuridis, penutupan asuransi, pelimpahan kekuasaan secara yuridis (hipotik dan kuasa menjual), maka akan membantu dalam penyelesaian perselisihan. Perusahaan yang dapat melaksanakan penyelanggaraan administrasi pembiayaan secara lengkap, tertib, dan up-to-date akan berada dalam posisi yang kuat secara hukum maupun ekonomi.
  • 12. Unsur-unsur Penting dalam Administrasi Pembiayaan 4. Ruang Lingkup Aministrasi Pembiayaan: a) Proses kegiatan pembiayaan (perencanaan pembiayaan) Ini untuk melengkapi manajemen dengan suatu program yang terencana mengenai pembiayaan dan pengelolaan pembiayaan, yang dilandasi oleh suatu hasil investigasi, studi, dan penelitian.  Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka, tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS Al-Hujurat [49]:10)
  • 13. Langkah-langkah menata dan menggunakan setiap materi penting dalam setiap keputusan pemberian pembiayaan adalah: 1) Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar pembiayaan: a. Pertanian Pembiayaan untuk sektor ini ditujukan untuk usaha-usaha yang produktif dalam rangka meningkatkan hasil produksi sektor pertanian, baik untuk investasi maupun untuk modal kerja. Dalam kelompok ini, termasuk pula pembiayaan-pembiayaan untuk pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, palawija, perikanan, peternakan, dsb. b. pertambangan Pembiayaan untuk sektor ini diberikan, baik untuk eksplorasi maupun untuk eksploitasi bahan-bahan tambang. Bentuk bahan tambang dapat berupa cairan atau bentuk padat, seperti minyak bumi, listrik/air, biji besi/logam, batubara, dan lain-lain. Termasuk dalam pembiayaan ini pembiayaan investasi maupun pembiayaan untuk modal kerja (distribusi).
  • 14. Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar pembiayaan: c. Perindustrian Pembiayaan untuk sektor ini sering disebut juga pembiayaan manufacturing, yaitu pembiayaan yang diberikan berkaitan dengan kegiatan untuk mengubah bentuk barang, sehingga dapat memberikan nilai tambah (added value). Dengan cara demikian, dapat ditingkatkan kegunaan barang itu, baik menggunakan mesin (technology) maupun dengan manual. Pembiayaan perindustrian ini dapat meliputi agro industry, textile industry, wood industry, industri kertas/percetakan, industri kimia/hasilnya industri logam dasar, aneka industri, dll. d. Perdagangan Pembiayaan perdagangan ini diberikan untuk membantu memperlancar distribusi barang, baik bahan mentah maupun barang jadi. Fungsi pembiayaan ini untuk meningkatkan utility dari barang-barang tersebut, seperti place utility, information utility, ownership utility, dan time utility. Umumnya pembiayaan perdagangan ini dapat dibagi atas dasar batas wilayah negara (perdagangan dalam/luar negeri).
  • 15. Penentuan sektor ekonomi/segmentasi pasar pembiayaan: e. Konstruksi Pembiayaan ini diberikan untuk pengusaha di bidang konstruksi dalam membantu biaya konsultan dan kontraktor dalam penyelesaian suatu proyek. Proyek itu dapat dalam bentuk bangunan fisik, pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh kontraktor, supplier, dan konsultan. f. Jasa-jasa Pembiayaan ini diberikan untuk usaha-usaha di bidang jasa pelayanan perhotelan, pariwisata, ekspeditur, transportasi, dan lain-lain.
  • 16. Langkah-langkah menata dan menggunakan setiap materi penting dalam setiap keputusan pemberian pembiayaan adalah: 2) Permohonan Pembiayaan: Permohonan pembiayaan dapat diajukan oleh pengusahapengusaha retailer, wholesaler, dan corporated.  Tahap ini memproses permohonan permintaan pembiayaan yang dapat berupa: a. Permohonan untuk memperoleh pembiayaan baru. b. Permohonan untuk memperoleh tambahan fasilitas. c. Permohonan untuk perpanjangan pembiayaan yang sudah diberikan. d. Permohonan untuk perubahan-perubahan yang sudah terjadi.
  • 17.  Dalam permohonan pembiayaan tersebut harus diperhatikan hal-hal: a. Prinsip-prinsip pembiayaan, yaitu 6c principles. b. Legalitas, yaitu telah dipenuhinya ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku. c. Memiliki performace usaha yang baik dan belum pernah termasuk dalam daftar hitam bank sendiri atau Bank Indonesia. d. Memiliki pengalaman di bidang usaha yang menjadi objek pembiayaan yang diminta. e. Rencana kerja dan cara yang dipergunakan. f. Lampiran dokumen-dokumen pendukung permohonan pembiayaan. g. Dll.
  • 18.    Setelah dipertimbangkan (judgement), maka manajemen memutuskan menyetujui, menolak, atau masih menangguhkan (pending). Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (QS Al-Taghabun [64]: 17) Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. (QS Al-Muddatstsir [74]: 6)
  • 19. b) Analisis Pembiayaan:  Dasar hukum: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran; membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (QS Al-Maidah [5]:48)
  • 20.   Usaha pengumpulan data-data pembiayaan ini selalu dilakukan dengan cara-cara logis yang relevan dengan sasaran dan sesuai dengan jenis objek pembiayaan (sektor/segmentasi), yaitu credit customer riview dan credit investigation. Data tersebut bersumber dari, antara lain: 1. Bank own record: catatan yang ada pada bank sendiri. 2. External recourcess: informasi pembiayaan dari pihak-pihak lain. 3. Financial statement: sumber keuangan debitur, terutama dari balance income statement, sources & uses of funds, dan lainlain.
  • 21.   tujuan untuk menentukan/mengantisipasi adanya kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) debitur mengembalikan pembiayaan sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati antara bank dan debitur. Kegiatan utama pada tahap ini adalah: 1. Menyusun dan membuat credit file. 2. Membuat pembiayaan aplikasi (summary). 3. Membuat keputusan (credit decision).
  • 22. c) Financial Documents :   Semua kegiatan yang berkaitan dengan fasilitas pembiayaan ini harus dibuat rekamannya, agar posisi perusahaan lebih kuat dan mampu mengantisipasi keadaan mendatang. Kegiatan ini disebut pelaksanaan dokumentasi pembiayaan. Yaitu, terhadap semua warkat dan dokumen yang merupakan bukti-bukti kepemilikan dan penguasaan barang, baik barang modal maupun bahan baku, berbagai barang jaminan, baik berbentuk riil maupun goodwill.
  • 23. Rekaman dokumen yang lengkap itu minimal meliputi faktor-faktor sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bentuk hukum perusahaan, izin domisili, dan izin usaha. Surat kuasa berhak meminjam dan surat-surat kuasa lain. Proposal dan committment letter dan perjanjian pembiayaan. Jenis-jenis pengikatan jaminan dan surat-surat aksep. Penutupan asuransi dan perubahanperubahannya. Prasyarat dan syarat-syarat pembiayaan. Pembebanan provisi, committment fee, biaya materai, dll.
  • 24. d) Financial Disbursement :   Setelah mempersiapkan dokuman secara lengkap, maka fasilitas pembiayaan yang telah disetujui dapat digunakan oleh debitur sesuai dengan jadwal penggunaannya. Ada 3 syarat mutlak agar fasilitas pembiayaan itu secara riil mampu meningkatkan taraf hidup (performance) nasabah yaitu: 1. Aman (security): to extend economic value that economic equivalent will be returned to the extender in the future. 2. Terarah (schedule): borrower has to use the credit facility according to schedule. 3. Productive: business performance will be better than before and rising income.
  • 25. e) Pengelolaan Pembiayaan: 1. Pemantauan pembiayaan (monitoring credit) Pemantauan pembiayaan untuk sedini mungkin mengetahui sinyal-sinyal (signs) deviasi yang berdampak kepada turunnya mutu pembiayaan, sehingga bank segera mengambil langkah-langkah pengamanan (action program), agar tidak terjadi kerugian, sistem ini disebut dunia perbankan sebagai early warning system.
  • 26.  Sinyal-sinyal tersebut dapat bersumber dari beberapa hal, antara lain: a. Signs from financial statement (balance sheet & income statement analysis), rasions and trend. b. Signs from borrower conduct business. c. Signs from borrower behavior d. Signs from economic: mayor business sectors tend to have common trends in business cycle.
  • 27. 2. Pengawasan Pembiayaan mengamati, mengendalikan, dan meluruskan pelaksanaan pembiayaan, sehingga dapat diketahui apakah diikuti atau tidak persyaratan pembiayaan dan asumsi-asumsi yang dipergunakan, sebagai landasan dari persetujuan pembiayaan.
  • 28. Dari pengertian di atas, maka bank harus mampu melihat bahwa pengawasan pembiayaan itu meliputi 3 aspek pokok yaitu: a. Aspek administratif; meliputi penatausahaan dan penguasaan kegiatan pembiayaan, sejak sebelum permohonan sampai kepada pelunasan dan penghapusannya (write-off). b. Aspek supervisi; secara terus-menerus mengikuti perkembangan pembiayaan (debitur) untuk dapat mengetahui sejauh mana pencapaian target usaha dan tingkat kolektibilitasnya. c. Aspek penagihan; penarikan kembali pembiayaan sesuai dengan schedule yang disetujui, terutama bila terlihat sinyal-sinyal penurunan mutu pembiayaan, yang terusmenerus, agar dapat dicegah timbulnya kerugian.
  • 29.   Jadi pengawasan pembiayaan merupakan suatu sistem dalam loan management, yang berfungsi menutup kekurangan/kelemahan dalam kegiatan manajerialnya proses dasar dari pengawasan adalah sama, yaitu terdiri dari langkah-langkah berikut ini: a. Menetapkan suatu standar baku yang menjadi pedoman dasar dalam penentuan kolektibilitas pembiayaan. b. Menentukan actual performance pembiayaan itu sendiri c. Membandingkan actual performance pembiayaan dengan standar, kemudian melaksanakan evaluasi untuk mengetahui deviasinya. d. Melakukan corrective program sendiri-sendiri atau bersama dengan unit lain.
  • 30. Untuk konfirmasi sejauh mana intensitas deviasi yang terjadi, maka pengawasan pembiayaan itu menggunakan 3 instrumen pentingnya, yaitu: 1. 2. 3. financial audit: kegiatannya mengutamakan pemeriksaan kepada kelengkapan dokumen, syarat-syarat pembiayaan, ketentuan-ketentuan otoritas moneter, aspek hukum, dan asumsi target yang disepakati. financial examination: kegiatannya mengutamakan pengawasan dan pemeriksaan kebijaksanaan pembiayaan bank yang diterapkan kepada seseorang atau badan usaha, apakah masih relevance bila dihadapkan kepada kondisi ekonomi dan performance debitur yang bersangkutan. financial review: kegiatannya mengutamakan penelitian dan pemeriksaan pembiayaan yang sedang berjalan secara menyeluruh (semua aspek) untuk mengetahuui, baik individual loan portfolio maupun branch dan bank loan portfolio, sehingga manajemen dapat mengambil langkahlangkah baru dalam memperbaiki loan porfolio bank.
  • 31. 3. Pembiayaan bermasalah (Non Performing Loan) yaitu suatu kondisi pembiayaan yang ada penyimpangan (deviasi) atas terms of lending yang disepakati dalam pembayaran kembali pembiayaan itu, sehingga terjadi keterlambatan, diperlukan tindakan yuridis, atau diduga ada kemungkinan potential loss.
  • 32. faktor-faktor penyebab timbulnya pembiayaan bermasalah: a. Kurang informasi (data) yang dipakai waktu analisis pembiayaan. b. Perubahan kondisi ekonomi (adversity) tidak terantisipasi. c. Ketidakmampuan pengelolaan pembiayaan/bidang usaha (mismanagement). d. Ketidakjujuran debitur (misrepresentation) atas informasi dan laporan-laporan tentang kegiatan usaha, kondisi keuangan, kondisi hutang piutang, persediaan barang, dsb. e. Faktor sakit atau kematian dari pemilik atau pengurus perusahaan.
  • 33. 4. Reorganisasi Pembiayaan (nasabah) a. Pembinaan agar debitur dapat memenuhi kewajiban dengan baik, maka bank harus melakukan pendekatan melalui bimbingan dan bantuan manajemen (management service), antara lain: 1) Pemberian pembiayaan harus sesuai dengan kebutuhan usaha. 2) Beban pelunasan pembiayaan kepada debitur (debt to service ratio) secara wajar, sehingga memungkinkan debitur meningkatkan modal dengan hasil usahanya. 3) Bank harus bertindak sebagai konsultan debitur dengan memberikan technical assistant. 4) Memonitor kegiatan usaha debitur agar sedini mungkin dapat diketahui penyimpangan (deviasi) yang terjadi, sehingga segera pula action program perbaikan dapat diberikan. 5) Memberikan injeksi bila debitur mengalami kesulitan cash flow sementara.
  • 34. b. Penyehatan 1) rescheduling: upaya untuk mengembalikan pembiayaan dengan cara memberikan keringanan/kelonggaran berupa perubahan jangka waktu atau jumlah angsuran, bimbingan/konsultasi dengan catatan debitur masih beriktikad baik, kooperatif, dan mempunyai cash generating yang potensial. 2) reconditioning: dengan cara memberikan keringanan atas syarat-syarat, suku bunga, penundaan angsuran, dan peninjauan jenis pembiayaan, dengan catatan kondisi yang sama pada rescheduling. 3) Restructuring: dengan cara melakukan perubahan, baik pada manajemen, modal, bidang usaha/lokasi usaha pemegang saham, jumlah pembiayaan, dll.
  • 35. c. Penagihan Upaya pengembalian pembiayaan melalui telpon, surat telegram, dan langsung dengan berbagai sistem agar terjamin kelangsungan usaha, sebab pengembalian pembiayaan dengan baik berarti memperkuat likuiditas bank. d.Penyelamatan setelah upaya pembinaan, penyehatan, penagihan dilakukan dan masih belum berhasil dengan baik, maka tindakan penyelamatan pembiayaan harus dilakukan. Apabila dalam jangka waktu tertentu tidak membawa hasil, maka cenderung untuk dilakukan write-off atas pembiayaan tersebut.
  • 36. 5. Akuntansi Laporan dan Financial File  Firman Allah SWT: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksisaksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS Al-Baqarah [2]: 282)
  • 37. a) Akuntansi Pembiayaan Data yang perlu dicatat dalam kegiatan ini, adalah: 1. Data nasabah: a. Bentuk dan pengurus perusahaan b. Bidang usaha dan kegiatan usaha c. Kelompok usaha dan diversifikasi usaha. d. Struktur modal usaha. e. financial statement. f. Mitra usaha sebagai customer base. g. Prospek kegiatan usaha untuk waktu mendatang. h. Market share debitur dalam persaingan. i. Data jaminan, dll
  • 38. 2. Data pembiayaan: a. Jenis pembiayaan dan plafond pembiayaan b. Pembiayaan prioritas dan non-prioritas. c. Rekening pinjaman dan mutasi. d. Jangka waktu pembiayaan dan polis asuransi. e. Terms of lending (syarat-syarat pembiayaan). f. Tunggakan pokok dan bunga pembiayaan. g. Kolektibilitas pembiayaan. h. Perubahan-perubahan limit pembiayaan, biaya-biaya, tingkat suku bunga, syaratsyarat, kolektibilitas, tunggakan pokok dan bunga, penyesuain pembiayaan bermasalah (problem loan), dan lain-lain.
  • 39. b) Laporan Pembiayaan Tujuan pembuatan Laporan pembiayaan:  Bagi manajemen dan unit kerja terkait, berfungsi sebagai alat pengambil kebijakan dan strategi pembiayaan untuk mencapai efisiensi pembiayaan dalam persaingan.  Alat pengawasan dan pembinaan urusan/wilayah bagian dan cabang yang terkait dengan proses kegiatan pembiayaan bank.  Mampu menggambarkan financial performance dan financial productivity.  Sebagai salah satu alat untuk penentuan liquidity management bank (matching system).
  • 40. Materi Laporan Pembiayaan plafond pembiayaan: total pembiayaan per sektor/jenis pembiayaan total pembiayaan per kolektibilitas.  Outstanding saldo: total pembiayaan per sektor/jenis pembiayaan total pembiayaan per kolektibilitas.  Tunggakan: hutang pokok dan hutang bunga per sektor dan jenis pembiayaan, biaya-biaya atas beban debitur  Frekuensi: mingguan, bulanan, dan tahunan, insidentil dan order. 
  • 41. Bentuk laporan pembiayaan     Standard report: laporan yang lebih detail termasuk analisis keuangan beberapa tahun. Comprehensive report: laporan yang lebih detail termasuk analisis keuangan beberapa tahun. Shortform report: laporan singkat kondisi debitur dan kondisi keuangannya. Financial profile: gambaran keuangan debitur, dan dapat dibandingkan dengan usaha sejenisnya
  • 42. c) Berkas/Dokumen Pembiayaan Persyaratan pokok Financial file yang baik:     Berkas harus lengkap, dalam arti harus semua syarat catatan dan dokumen yang terkait dengan proses kegiatan pembiayaan dan sesuai dengan sistem dan prosedur pembiayaan. Berkas harus sistematis, dalam arti mudah diperoleh dan memberikan informasi yang dibutuhkan setiap waktu. Berkas harus akurat dan up-to-date, dalam arti mampu memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan keadaan. Berkas harus disimpan di tempat yang hemat ruangan, serta kerahasiaan dan keamanannya terjamin
  • 43. Manfaat pembiayaan file diselenggarakan dengan baik, adalah:     Dapat mencegah terputusnya hubungan antara bank dan debitur. Sebagai sumber informasi bagi pejabat, baik untuk pembiayaan baru maupun untuk pembiayaan yang sedang berjalan, serta dapat menyusun strategi untuk memelihara pembiayaan itu sendiri. Sumber faktual dalam pembuktian bila terjadi sengketa. Sumber materil bagi pembuatan laporan pembiayaan yang diperlukan oleh unit kerja, manajemen, dan otoritas moneter, dll.
  • 44. Pengelompokan pembiayaan file (berkas pembiayaan)       Berkas pembiayaan aktif: berkas yang memuat catatan, syarat, dan dokumen yang masih mempunyai nilai pakai dan digunakan dalam mengikuti perkembangan proses kegiatan pembiayaan itu sendiri. Berkas pembiayaan pasif: berkas yang memuat catatan, syarat, dan dokumen yang masih mempunyai nilai-nilai informatif dan digunakan sebagai alat informasi pembantu. Berkas pembiayaan macet: berkas yang memuat catatan, syarat, dan dokumen yang mempunyai nilai pakai, baik nilai yuridis maupun nilai ekonomis, dalam memecahkan pembiayaan bermasalah (loan problem solving). Berkas pembiayaan lunas: berkas yang memuat catatan, syarat, dan dokumen yang sangat bernilai comprehensive untuk pembiayaanpembiayaan yang masih berjalan dan pemberian pembiayaan. Berkas pembiayaan hapus: berkas yang memuat catatan, syarat, dan dokumen yang sangat bernilai untuk usaha mencari penyelamatan pembiayaan tersebut, agar jumlah pokok dan bunga terhutang kembali menjadi aset bank. Berkas pembiayaan ditolak: berkas yang memuat catatan, syarat, dokumen, dan keterangan lain yang mempunyai nilai comprehensive bagi permohonan pembiayaan baru dan alasan-alasan penolakannya.
  • 45. Langkah-langkah memusnahkan berkasberkas tersebut Harus diteliti ulang apakah masih mempunyai nilai yuridis atau nilai ekonomis bagi bank.  Harus dilakukan verifikasi atas berkasberkas pembiayaan itu.  Harus memperhatikan UU dan peraturanperaturan yang menyangkut hal-hal dokumen dan kearsipan. 