SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
1
Pengertian
Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit
ataupun cedera (kecelakaan) yang memerlukan
penanganan medis dasar.
Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang
dimiliki oleh orang awam atau orang awam yang terlatih
secara khusus.
P3K = Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (First Aid)
Pertolongan pertama yang dapat dilakukan penolong yang diberikan kepada orang
yang mendapat kecelakaan atau sakit yang mendadak sebelum korban dibawa ke
fasilitas kesehatan yang lebih baik, seperti dokter, klinik atau rumah sakit.
Tujuan
1. Menyelamatkan jiwa korban
2. Meringankan penderitaan korban serta
mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan
3. Mempertahankan daya tahan korban sampai
pertolongan lebih baik diberikan
4. Membawa korban pada tim medis terdekat
Pelaku Pertolongan Pertama
Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian, Yang memiliki kemampuan
serta terlatih dalam penanganan medis dasar
Kewajiban Penolong
1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di
sekitarnya.
2. Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan
massa maupun bangunan.
3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa.
4. Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan.
5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan
keadaan korban.
6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya.
7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita.
8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat.
9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan.
Perlengkapan P3K
1. Penutup Luka
- Kasa steril.
- Bantalan Kasa.
2. Pembalut luka
- Pembalut gulung (pita).
- Pembalut segitiga (mitella).
- Pembalut tubuller (tabung).
- Pembalut rekat (plester).
Kasa steril
Bantalan Kasa
Pembalut gulung (pita)
Pembalut tubuller (tabung)
Pembalut rekat (plester)
3. Kapas :
- Kapas medis
- Cotton bud
4. Cairan antiseptik :
- Alkohol 70%.
- Cairan Obat luka
- Cairan pencuci mata (boorwater).
Kapas medis
Alkohol 70%.
Cairan Obat luka
Cotton bud
5. Obat-obatan bebas/ringan
a.Obat penurun panas (parasetamol tablet 500 mg
dan parasetamol syrup jika ada anak-anak)
b.Obat pereda rasa nyeri (bisa parasetamol atau
ibuprofen)
c. Obat antialergi (CTM untuk obat minum dan krim
hidrokortison untuk alergi pada kulit)
d.Obat antidiare dan keracunan (misalnya norit dan
attapulgit, serta oralit untuk mengatasi dehidrasi)
e.Obat pencahar
f. Obat mag (antasida)
g.Obat batuk (terdapat sediaan tablet dan sirup
untuk batuk berdahak dan batuk kering)
h.Krim gatal seperti calamine atau bedak dingin
i. Krim luka bakar
j. Krim luka memar/lebam
Obat luka memar/lebam
Obat Luka bakar
6. Peralatan P3K
1. Bidai dan peralatan stabilitas tubuh
lainnya.
2. Gunting pembalut.
3. Pinset.
4. Senter.
5. Selimut.
6. Oksigen dalam tabung
7. Tensimeter.
8. Stetoskop.
9. Tandu.
10. Alat Tulis
11. Thermometer
Alat Pelindung Diri :
1. Sarung tangan lateks.
2. Kacamata pelindung.
3. Baju pelindung.
4. Masker.
5. Helm (untuk melindungi
apabila menolong di tempat
yang rawan akan jatuhnya
benda dari atas seperti
runtuhan bangunan,dsj).
Prinsip-Prinsip P3K
Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi
kecelakaan adalah sebagai berikut ini:
1. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi penolong
bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong)
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil
diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat
korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan Gerakan
dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart –
Ladies hand”)
3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan
sebagainya
4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah
tulang, merasa sangat kesakitan
5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas
lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung
luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management)
7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya
8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada
fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Jangan buru
buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang
yang patah dibidai.
9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis
atau rumah sakit rujukan.
Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui
penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut urutan A,
B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban.
Prinsip-Prinsip P3K (lanjutan)
Pemeriksaan
A. Penilaian Keadaan
1. Bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang kejadian kecelakaan.
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung ataupun mendukung
pelaksanaan pertolongan pertama.
3. Menilai mengenai bahaya lain yang dapat terjadi baik terhadap penderita, penolong
maupun orang lain di sekitar tempat kejadian.
4. Pada tahap ini penolong juga perlu melakukan langkah-langkah pengamanan lokasi,
penderita, diri sendiri maupun orang lain di tempat kejadian. Selain hal tersebut penolong
juga menilai bantuan apa saja yang diperlukan jika dianggap perlu dan memungkinkan.
Pemeriksaan (lanjutan)
B. Penilaian Dini
1. Kesan Umum :
o Kasus Trauma.
o Kasus Medis.
2. Respon :
o Awas
o Suara.
o Nyeri.
o Tidak Respon.
3. Jalan Nafas (dewasa : 12 - 20 kali per menit, pada anak-anak : 15 - 30 kali/menit dan
pada bayi : 25 - 50 kali/menit).
4. Sirkulasi dan Perdarahan Berat (dewasa : 60 - 90 kali/menit, pada anak : 80 - 150
kali/menit, bayi : 120 - 150 kali/menit).
Pemeriksaan (lanjutan)
C. Pemeriksaan Fisik
1. Perubahan Bentuk.
2. Luka Terbuka.
3. Nyeri Tekan.
4. Bengkak.
5. Lainnya :
o Suhu Tubuh : 37 derajat Celcius.
o Tekanan Darah (normal dewasa :
60/100 mmHg - 90/140 mmHg).
D. Riwayat Penderita
1. Keluhan utama.
2. Obat-obatan yang diminum.
3. Makanan/Minuman terakhir sebelum
kejadian.
4. Penyakit yang sedang/pernah diderita.
5. Riwayat alergi.
6. Kejadian yang dialami sebelum terjadinya
gejala/kecelakaan.
Pemeriksaan (akhir)
Penilaian Pernafasan
Pemeriksaan Nadi Radial
Pemeriksaan Nadi Karotis
Tindakan P3K
1. Pingsan
Penyakit Ayan/epilepsy
Mimisan
Kram Kaki
Memar
1. Pingsan
1. Pengertian
Adalah hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan oksigen,
lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh), hiploglikemia (kadar gula darah dibawah normal), anemia.
2. Gejala
a. Penderita tidak mau menyahut apabila dipanggil dan tidak ada reaksi
terhadap rangsangan misal, dicubit atau digoyang-goyang.
b. Biasanya penderita terbaring dengan tidak bergerak atau terkadang
penderita sangat gelisah.
c. Pernafasan ada, denyut nadi dapat diraba tetapi terasa lambat.
d. Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur,
muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan
1. Pingsan (lanjutan)
3. Pertolongan
a. Baringkan penderita di tempat yang teduh dengan udara segar.
b. Apabila mukanya merah, kepala ditinggikan tetapi jika mukanya pucat maka
baringkan tanpa bantal.
c. Hendaknya kepala dimiringkan dengan tujuan jika penderita muntah, apa
yang dimuntahkannya mudah keluar dari mulut dan lidahnyapun tidak jatuh
ke belakang agar pernafasan tidak terhalang.
d. Isi mulut (makanan, gigi palsu, bekas muntah) harus dikeluarkan.
e. Pakaian yang menjepit (dasi, leher baju, kutang, ikat pinggang, dll)
dikendorkan.
f. Penderita diselimuti agar tidak kedinginan.
g. Jangan berikan makanan/minuman pada penderita yang pingsan.
h. Jangan tinggal penderita yang pingsan seorang diri, terutama apabila ia
gelisah perlu dijaga supaya tangan, kaki atau kepalanya tidak terbentur
pada benda-benda yang keras. Gerak kaki/tangan penderita jangan ditahan
secara paksa.
i. Serahkan secepatnya penderita pada dokter atau rumah sakit.
1. Pingsan (lanjutan)
1. Pengertian
Adalah suatu penyakit pada otak yang seringkali mulai sejak anak-anak.
2. Gejala-gejalanya:
a. Penderita terjatuh tidak sadarkan diri bisa di mana saja.
b. Otot-otot tubuhnya kejang-kejang.
c. Giginya meretak, mulut berbusa dan lidah kadang-kadang terjepit.
d. Kejang dari otot-otot pernafasan menyebabkan pernafasan terganggu sehingga
mukanya membiru.
e. Setelah beberapa lama, kejang berangsur berkurang dan diakhiri dengan
tidur sejenak.
f. Penderita bangun dari tidurnya dengan pikiran yang tidak terang dan tidak
ingat apa yang telah terjadi.
3. Pertolongan
a. Pindahkan penderita ke tempat yang aman dan baringkan sedapat mungkin di
tempat yang empuk (bila ada teman yang dapat membantu mengangkat).
b. Pakaian yang mengikat dikendorkan.
c. Miringkan kepalanya ke samping.
2. Penyakit Ayan/epilepsy
d. Mulut penderita diganjal dengan
sapu tangan atau lainnya
diantara gigi agar lidah tidak
tergigit.
e. Tegangan-tegangan serta
pukulan-pukulan lengan/kaki
penderita jangan
ditahan secara paksa.
f. Biarkan penderita tidur setelah
kejang-kejang.
g. Laporkan kejadiannya kepada
dokter.
2. Penyakit Ayan/epilepsy (lanjutan)
3. Mimisan
1. Pengertian
Adalah pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim(terlalu
panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
2. Gejala
Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan
hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing.
3. Pertolongan
a. Bawa penderita ke tempat sejuk/nyaman.
b. Tenangkan penderita.
c. Penderita diminta menunduk sambil menekan cuping hidung atau masukkan
tampon menggunakan kain bersih atau kassa.
d. Bisa dikompres dengan es pada hidung bagian luar.
e. Penderita diminta bernafas lewat mulut
f. Bersihkan hidung luar dari darah
g. Buka tekanan atau tampon setiap 5-10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan
Pertolongan Pertama sambil menghubungi dokter atau paramedis.
4. Kram Kaki
1. Pengertian
Adalah terjadinya kontraksi yang berlebihan dari otot yang mengejang biasanya
disebabkan kelelahan pada otot terutama bagian kaki, dehidrasi atau kurangnya
cairan yang masuk ke dalam tubuh, penumpukan asam laktat, terganggunya
sirkulasi darah yang mengalir ke otot, penggunaan otot kaki yang berlebihan,
terganggunya oksigen pada jaringan otot kaki.
2. Gejala:
Otot mengejang, nyeri, susah untuk digerakkan terkadang diikuti bengkak.
3. Pertolongan
a. Lepaskan alas kaki penderita jika ada.
b. Bantu penderita untuk duduk angkat tungkainya lurus ke lutut, tahan jari-jari ke
atas untuk meregangkan otot.
c. Lakukan pemijitan perlahan tapi keras pada bagian otot kaki yang kram dengan
jari-jari sampai kejang betul-betul hilang.
d. Lakukan kompres dengan air hangat, untuk mengurangi rasa sakit.
Meningkatkan aliran darah dan metabolisme sehingga mengurangi kram pada
otot penderita.
e. Lakukan peregangan atau stretching. Peregangan merupakan solusi jangka
pendek untuk kram. Arah yang harus dilakukan untuk menahan peregangan
tergantung dari otot mana yang mengalami kram.
f. Berikan minum, salah satu penyebab kram pada kaki adalah dehidrasi atau
kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh. Saat penderita banyak melakukan
aktifitas yang menimbulkan suhu tubuh meningkat sebaiknya perbanyak minum
air putih guna menghindari kram karena dehidrasi.
g. Apabila langkah pertolongan pertama kram kaki pada penderita di atas telah di
lakukan namun ada keluhan lanjutan, segera bawa ke dokter guna pemeriksaan
dan penanganan lebih lanjut.
4. Kram Kaki (lanjutan)
4. Kram Kaki (lanjutan)
Cara Menyembuhkan Kram Kaki
5. Memar
1. Pengertian
Adalah perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit karena beberapa hal seperti
terjatuh atau terkena pukulan ke badan yang menyebabkan beberapa pembuluh
darah pecah di bawah permukaan kulit. Perubahan warna dan pembengkakan pada
kulit timbul karena adanya rembesan darah ke dalam jaringan.
2. Gejala
Daerah yang terkena terasa sakit, kulit memerah lalu berubah warna menjadi biru
atau hijau, terkadang timbul bengkak atau benjolan.
3. Pertolongan
Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi perlu dilakukan
pertolongan pertama supaya memar tersebut dapat sembuh lebih cepat.
a. Lakukan kompres menggunakan es atau air dingin untuk mengurangi bengkak
dan rasa sakit. Jangan menggunakan zat yang bersifat panas, balsem misalnya.
b. Jangan dilakukan pemijitan pada area memar karena akan memperparah
perdarahan.
5. Memar (lanjutan)
c. Angkatlah bagian yang memar (jika memungkinkan) lebih tinggi dari jantung
untuk mengurangi aliran darah di tempat tersebut.
d. Setelah 24 jam maka kompreslah dengan air hangat supaya membantu
penyembuhan luka. Kompresan hangat akan membuka pembuluh darah
sehingga memperlancar sirkulasi darah pada area tersebut.
e. Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa sakit tak tertahankan,
segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka
lainnya.

More Related Content

What's hot

Materi_Tandu_PMR.pptx
Materi_Tandu_PMR.pptxMateri_Tandu_PMR.pptx
Materi_Tandu_PMR.pptx
henyaji
 
Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)
Aji Suprianto
 
Presentasi first-aid
Presentasi first-aidPresentasi first-aid
Presentasi first-aid
Liana Susanti
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
Kharistya Amaru
 
2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira
Eidellweist
 

What's hot (20)

Materi_Tandu_PMR.pptx
Materi_Tandu_PMR.pptxMateri_Tandu_PMR.pptx
Materi_Tandu_PMR.pptx
 
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptxMENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR.pptx
 
Ppgd Awam
Ppgd AwamPpgd Awam
Ppgd Awam
 
Menjaga kebersihan
Menjaga kebersihanMenjaga kebersihan
Menjaga kebersihan
 
Dr Yuda Handaya SpB FInaCS,FMAS
Dr Yuda Handaya SpB FInaCS,FMASDr Yuda Handaya SpB FInaCS,FMAS
Dr Yuda Handaya SpB FInaCS,FMAS
 
Anatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusiaAnatomi sistem pencernaan manusia
Anatomi sistem pencernaan manusia
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 
Triage
TriageTriage
Triage
 
P3k dokter kecil
P3k dokter kecilP3k dokter kecil
P3k dokter kecil
 
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
 
Makalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletalMakalah sistem muskuloskeletal
Makalah sistem muskuloskeletal
 
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusiaMakalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
Makalah gaya pada tubuh dan didalam tubuh manusia
 
Kecelakaan kerja
Kecelakaan kerjaKecelakaan kerja
Kecelakaan kerja
 
Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)Pertolongan Pertama (P3K)
Pertolongan Pertama (P3K)
 
Presentasi first-aid
Presentasi first-aidPresentasi first-aid
Presentasi first-aid
 
Balut mitela
Balut mitelaBalut mitela
Balut mitela
 
Cidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangkaCidera sistem otot rangka
Cidera sistem otot rangka
 
2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira2.3. pp pmr wira
2.3. pp pmr wira
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 

Similar to P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1

Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
AntoMinerg
 
Per cemas
Per cemasPer cemas
Per cemas
amier84
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
rhamset
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
leena leena
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
mayavivianti
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
Auroral Flame
 

Similar to P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1 (20)

Pertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmiPertolongan pertama pmi
Pertolongan pertama pmi
 
Per cemas
Per cemasPer cemas
Per cemas
 
3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx3. BHD DAN RJP ok.pptx
3. BHD DAN RJP ok.pptx
 
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptxfdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
fdokumen.com_p3k-presentasi-56d6a9f3cdc5a (1).pptx
 
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02Notaringkasp 131026205220-phpapp02
Notaringkasp 131026205220-phpapp02
 
bhd.pdf
bhd.pdfbhd.pdf
bhd.pdf
 
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaanPertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan
 
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT)
 
Prinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgdPrinsip utama ppgd
Prinsip utama ppgd
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
P3k
P3kP3k
P3k
 
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
27994363 pengenalan-pertolongan-cemas
 
Pelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptxPelatihan P3K VUFA.pptx
Pelatihan P3K VUFA.pptx
 
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxMateri Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
 
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu LintasPertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Lalu Lintas
 
Bhd awam
Bhd awamBhd awam
Bhd awam
 
pertolongan pertama pada kecelakaan di lapangan
pertolongan pertama pada kecelakaan di lapanganpertolongan pertama pada kecelakaan di lapangan
pertolongan pertama pada kecelakaan di lapangan
 
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daruKonsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
Konsep dasar triage_instalasi_gawat_daru
 
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MHPELATIHAN BA  SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
PELATIHAN BA SAR PERAIRAN; PPGD; AKBP DADANG DK MH
 
Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)Pp dasar (peri heriyanto)
Pp dasar (peri heriyanto)
 

More from Agus Tri

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Agus Tri
 

More from Agus Tri (20)

Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptxPk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
Pk9Kd1T3. Hukum Ohm dan Kirchoff.pptx
 
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdfPk8-KD2T2. Smartphone.pdf
Pk8-KD2T2. Smartphone.pdf
 
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdfPk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
Pk8-KD3T2. Air bersih dan air Minum.pdf
 
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdfPk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
Pk8-KD3T3.Sumber Air dan Tujuan Pengolahannya.pdf
 
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdfPk8-KD3T1M2.  Air untuk Kehidupan.pdf
Pk8-KD3T1M2. Air untuk Kehidupan.pdf
 
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T2. Sejarah Awal Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdfPk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
Pk8-KD2T3. Poster sebagai Media Informasi.pdf
 
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdfPk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
Pk8-KD4T1. Sistem Penjernihan Air.pdf
 
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
Pk8-KD1T3. Media Komunikasi Kuno (Tradisional).
 
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdfPk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
Pk8-KD2T1. Media Komunikasi Modern..pdf
 
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdfPk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
Pk8-KD1T1. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi.pdf
 
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Hewan d...
Pk7-KD5T2. Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Hewan d...
 
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptxpk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat  Alam.pptx
pk7-kd5T1 Pengertian ,Jenis DAN Karakteristik Bahan Serat Alam.pptx
 
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdfPk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
Pk7-KD7T1. Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Lunak.pdf
 
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdfPk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
Pk7-KD7T2. Pengelolaan Limbah.pdf
 
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdfPk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
Pk7-KD5T3. Pengertian Jenis dan Karateristik Serat Buatan.pdf
 
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdfPk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T2. Produk dan Proses kerajinan bahan Serat.pdf
 
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptxpk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
pk7-kd7-Limbah Lunak.pptx
 
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdfPk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
Pk7-KD7T3. Teknik Pengelolaan Limbah Lunak Organik.pdf
 
Pk7-KD5T1 Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Tumbuhan...
Pk7-KD5T1 Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Tumbuhan...Pk7-KD5T1 Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat  Alam dari Tumbuhan...
Pk7-KD5T1 Pengertian ,Jenis dan Karakteristik Bahan Serat Alam dari Tumbuhan...
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1

  • 2. Pengertian Pertolongan Pertama Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit ataupun cedera (kecelakaan) yang memerlukan penanganan medis dasar. Medis Dasar Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dimiliki oleh orang awam atau orang awam yang terlatih secara khusus. P3K = Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (First Aid) Pertolongan pertama yang dapat dilakukan penolong yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang mendadak sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, seperti dokter, klinik atau rumah sakit.
  • 3. Tujuan 1. Menyelamatkan jiwa korban 2. Meringankan penderitaan korban serta mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan 3. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan 4. Membawa korban pada tim medis terdekat
  • 4. Pelaku Pertolongan Pertama Adalah orang yang pertama kali tiba di tempat kejadian, Yang memiliki kemampuan serta terlatih dalam penanganan medis dasar
  • 5. Kewajiban Penolong 1. Menjaga keselamatan diri, anggota tim, penderita dan orang lain di sekitarnya. 2. Dapat menjangkau penderita baik dalam kendaraan, kerumunan massa maupun bangunan. 3. Dapat mengenali dan mengatasi masalah yang mengancam nyawa. 4. Meminta bantuan ataupun rujukan apabila diperlukan. 5. Memberikan pertolongan dengan cepat dan tepat berdasarkan keadaan korban. 6. Membantu pelaku pertolongan pertama lainnya. 7. Ikut menjaga kerahasiaan medis penderita. 8. Melakukan komunikasi dengan petugas lain yang terlibat. 9. Mempersiapkan penderita untuk ditransportasikan.
  • 6. Perlengkapan P3K 1. Penutup Luka - Kasa steril. - Bantalan Kasa. 2. Pembalut luka - Pembalut gulung (pita). - Pembalut segitiga (mitella). - Pembalut tubuller (tabung). - Pembalut rekat (plester). Kasa steril Bantalan Kasa Pembalut gulung (pita) Pembalut tubuller (tabung) Pembalut rekat (plester)
  • 7. 3. Kapas : - Kapas medis - Cotton bud 4. Cairan antiseptik : - Alkohol 70%. - Cairan Obat luka - Cairan pencuci mata (boorwater). Kapas medis Alkohol 70%. Cairan Obat luka Cotton bud
  • 8. 5. Obat-obatan bebas/ringan a.Obat penurun panas (parasetamol tablet 500 mg dan parasetamol syrup jika ada anak-anak) b.Obat pereda rasa nyeri (bisa parasetamol atau ibuprofen) c. Obat antialergi (CTM untuk obat minum dan krim hidrokortison untuk alergi pada kulit) d.Obat antidiare dan keracunan (misalnya norit dan attapulgit, serta oralit untuk mengatasi dehidrasi) e.Obat pencahar f. Obat mag (antasida) g.Obat batuk (terdapat sediaan tablet dan sirup untuk batuk berdahak dan batuk kering) h.Krim gatal seperti calamine atau bedak dingin i. Krim luka bakar j. Krim luka memar/lebam Obat luka memar/lebam Obat Luka bakar
  • 9. 6. Peralatan P3K 1. Bidai dan peralatan stabilitas tubuh lainnya. 2. Gunting pembalut. 3. Pinset. 4. Senter. 5. Selimut. 6. Oksigen dalam tabung 7. Tensimeter. 8. Stetoskop. 9. Tandu. 10. Alat Tulis 11. Thermometer Alat Pelindung Diri : 1. Sarung tangan lateks. 2. Kacamata pelindung. 3. Baju pelindung. 4. Masker. 5. Helm (untuk melindungi apabila menolong di tempat yang rawan akan jatuhnya benda dari atas seperti runtuhan bangunan,dsj).
  • 10. Prinsip-Prinsip P3K Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas P3K apabila menghadapi kecelakaan adalah sebagai berikut ini: 1. Bersikaplah tenang, jangan pernah panik. Anda diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong) 2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan), kuatkan hatimu/ tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya, lakukan Gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan. (“Eagle eyes – Lion heart – Ladies hand”) 3. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya 4. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa sangat kesakitan 5. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan (A, B = Airway, Breathing management)
  • 11. 6. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan (C = Circulatory management) 7. Apakah penderita Shock? Kalau shock cari dan atasi penyebabnya 8. Setelah A, B, dan C stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Jangan buru buru memindahkan atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai. 9. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah sakit rujukan. Setiap menemukan korban yang baru mati dengan tidak sewajarnya tanpa mengetahui penyebab kematian, maka urutan langkah penanganan harus baku menurut urutan A, B dan C sesuai kedaruratan penyebab kematian korban. Prinsip-Prinsip P3K (lanjutan)
  • 12. Pemeriksaan A. Penilaian Keadaan 1. Bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang kejadian kecelakaan. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung ataupun mendukung pelaksanaan pertolongan pertama. 3. Menilai mengenai bahaya lain yang dapat terjadi baik terhadap penderita, penolong maupun orang lain di sekitar tempat kejadian. 4. Pada tahap ini penolong juga perlu melakukan langkah-langkah pengamanan lokasi, penderita, diri sendiri maupun orang lain di tempat kejadian. Selain hal tersebut penolong juga menilai bantuan apa saja yang diperlukan jika dianggap perlu dan memungkinkan.
  • 13. Pemeriksaan (lanjutan) B. Penilaian Dini 1. Kesan Umum : o Kasus Trauma. o Kasus Medis. 2. Respon : o Awas o Suara. o Nyeri. o Tidak Respon. 3. Jalan Nafas (dewasa : 12 - 20 kali per menit, pada anak-anak : 15 - 30 kali/menit dan pada bayi : 25 - 50 kali/menit). 4. Sirkulasi dan Perdarahan Berat (dewasa : 60 - 90 kali/menit, pada anak : 80 - 150 kali/menit, bayi : 120 - 150 kali/menit).
  • 14. Pemeriksaan (lanjutan) C. Pemeriksaan Fisik 1. Perubahan Bentuk. 2. Luka Terbuka. 3. Nyeri Tekan. 4. Bengkak. 5. Lainnya : o Suhu Tubuh : 37 derajat Celcius. o Tekanan Darah (normal dewasa : 60/100 mmHg - 90/140 mmHg). D. Riwayat Penderita 1. Keluhan utama. 2. Obat-obatan yang diminum. 3. Makanan/Minuman terakhir sebelum kejadian. 4. Penyakit yang sedang/pernah diderita. 5. Riwayat alergi. 6. Kejadian yang dialami sebelum terjadinya gejala/kecelakaan.
  • 15. Pemeriksaan (akhir) Penilaian Pernafasan Pemeriksaan Nadi Radial Pemeriksaan Nadi Karotis
  • 16. Tindakan P3K 1. Pingsan Penyakit Ayan/epilepsy Mimisan Kram Kaki Memar
  • 17. 1. Pingsan 1. Pengertian Adalah hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan oksigen, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia (kadar gula darah dibawah normal), anemia. 2. Gejala a. Penderita tidak mau menyahut apabila dipanggil dan tidak ada reaksi terhadap rangsangan misal, dicubit atau digoyang-goyang. b. Biasanya penderita terbaring dengan tidak bergerak atau terkadang penderita sangat gelisah. c. Pernafasan ada, denyut nadi dapat diraba tetapi terasa lambat. d. Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan
  • 18. 1. Pingsan (lanjutan) 3. Pertolongan a. Baringkan penderita di tempat yang teduh dengan udara segar. b. Apabila mukanya merah, kepala ditinggikan tetapi jika mukanya pucat maka baringkan tanpa bantal. c. Hendaknya kepala dimiringkan dengan tujuan jika penderita muntah, apa yang dimuntahkannya mudah keluar dari mulut dan lidahnyapun tidak jatuh ke belakang agar pernafasan tidak terhalang. d. Isi mulut (makanan, gigi palsu, bekas muntah) harus dikeluarkan. e. Pakaian yang menjepit (dasi, leher baju, kutang, ikat pinggang, dll) dikendorkan. f. Penderita diselimuti agar tidak kedinginan. g. Jangan berikan makanan/minuman pada penderita yang pingsan.
  • 19. h. Jangan tinggal penderita yang pingsan seorang diri, terutama apabila ia gelisah perlu dijaga supaya tangan, kaki atau kepalanya tidak terbentur pada benda-benda yang keras. Gerak kaki/tangan penderita jangan ditahan secara paksa. i. Serahkan secepatnya penderita pada dokter atau rumah sakit. 1. Pingsan (lanjutan)
  • 20. 1. Pengertian Adalah suatu penyakit pada otak yang seringkali mulai sejak anak-anak. 2. Gejala-gejalanya: a. Penderita terjatuh tidak sadarkan diri bisa di mana saja. b. Otot-otot tubuhnya kejang-kejang. c. Giginya meretak, mulut berbusa dan lidah kadang-kadang terjepit. d. Kejang dari otot-otot pernafasan menyebabkan pernafasan terganggu sehingga mukanya membiru. e. Setelah beberapa lama, kejang berangsur berkurang dan diakhiri dengan tidur sejenak. f. Penderita bangun dari tidurnya dengan pikiran yang tidak terang dan tidak ingat apa yang telah terjadi. 3. Pertolongan a. Pindahkan penderita ke tempat yang aman dan baringkan sedapat mungkin di tempat yang empuk (bila ada teman yang dapat membantu mengangkat). b. Pakaian yang mengikat dikendorkan. c. Miringkan kepalanya ke samping. 2. Penyakit Ayan/epilepsy
  • 21. d. Mulut penderita diganjal dengan sapu tangan atau lainnya diantara gigi agar lidah tidak tergigit. e. Tegangan-tegangan serta pukulan-pukulan lengan/kaki penderita jangan ditahan secara paksa. f. Biarkan penderita tidur setelah kejang-kejang. g. Laporkan kejadiannya kepada dokter. 2. Penyakit Ayan/epilepsy (lanjutan)
  • 22. 3. Mimisan 1. Pengertian Adalah pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim(terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan. 2. Gejala Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing. 3. Pertolongan a. Bawa penderita ke tempat sejuk/nyaman. b. Tenangkan penderita. c. Penderita diminta menunduk sambil menekan cuping hidung atau masukkan tampon menggunakan kain bersih atau kassa. d. Bisa dikompres dengan es pada hidung bagian luar. e. Penderita diminta bernafas lewat mulut f. Bersihkan hidung luar dari darah g. Buka tekanan atau tampon setiap 5-10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama sambil menghubungi dokter atau paramedis.
  • 23. 4. Kram Kaki 1. Pengertian Adalah terjadinya kontraksi yang berlebihan dari otot yang mengejang biasanya disebabkan kelelahan pada otot terutama bagian kaki, dehidrasi atau kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, penumpukan asam laktat, terganggunya sirkulasi darah yang mengalir ke otot, penggunaan otot kaki yang berlebihan, terganggunya oksigen pada jaringan otot kaki. 2. Gejala: Otot mengejang, nyeri, susah untuk digerakkan terkadang diikuti bengkak. 3. Pertolongan a. Lepaskan alas kaki penderita jika ada. b. Bantu penderita untuk duduk angkat tungkainya lurus ke lutut, tahan jari-jari ke atas untuk meregangkan otot. c. Lakukan pemijitan perlahan tapi keras pada bagian otot kaki yang kram dengan jari-jari sampai kejang betul-betul hilang.
  • 24. d. Lakukan kompres dengan air hangat, untuk mengurangi rasa sakit. Meningkatkan aliran darah dan metabolisme sehingga mengurangi kram pada otot penderita. e. Lakukan peregangan atau stretching. Peregangan merupakan solusi jangka pendek untuk kram. Arah yang harus dilakukan untuk menahan peregangan tergantung dari otot mana yang mengalami kram. f. Berikan minum, salah satu penyebab kram pada kaki adalah dehidrasi atau kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh. Saat penderita banyak melakukan aktifitas yang menimbulkan suhu tubuh meningkat sebaiknya perbanyak minum air putih guna menghindari kram karena dehidrasi. g. Apabila langkah pertolongan pertama kram kaki pada penderita di atas telah di lakukan namun ada keluhan lanjutan, segera bawa ke dokter guna pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. 4. Kram Kaki (lanjutan)
  • 25. 4. Kram Kaki (lanjutan) Cara Menyembuhkan Kram Kaki
  • 26. 5. Memar 1. Pengertian Adalah perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit karena beberapa hal seperti terjatuh atau terkena pukulan ke badan yang menyebabkan beberapa pembuluh darah pecah di bawah permukaan kulit. Perubahan warna dan pembengkakan pada kulit timbul karena adanya rembesan darah ke dalam jaringan. 2. Gejala Daerah yang terkena terasa sakit, kulit memerah lalu berubah warna menjadi biru atau hijau, terkadang timbul bengkak atau benjolan. 3. Pertolongan Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi perlu dilakukan pertolongan pertama supaya memar tersebut dapat sembuh lebih cepat. a. Lakukan kompres menggunakan es atau air dingin untuk mengurangi bengkak dan rasa sakit. Jangan menggunakan zat yang bersifat panas, balsem misalnya. b. Jangan dilakukan pemijitan pada area memar karena akan memperparah perdarahan.
  • 27. 5. Memar (lanjutan) c. Angkatlah bagian yang memar (jika memungkinkan) lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah di tempat tersebut. d. Setelah 24 jam maka kompreslah dengan air hangat supaya membantu penyembuhan luka. Kompresan hangat akan membuka pembuluh darah sehingga memperlancar sirkulasi darah pada area tersebut. e. Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa sakit tak tertahankan, segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka lainnya.