SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Perpatahan dan Kelelahan
(Fracture and Fatigue)
Oleh:
Ellyawan Arbintarso, MSc.
Ellyawan Arbintarso 2
Silabus
• TUJUAN PERKULIAHAN
• Mengenalkan mekanika perpatahan pada
bahan
• Mahasiswa dapat mengetahui teori mekanika
perpatahan
• Mahasiwa dapat memahami pendekatan teori
perpatahan ke dalam perancangan struktur
• Mahasiswa dapat mengetahui pengujian
ketangguhan patah dan analisa yang
dibutuhkan
Ellyawan Arbintarso 3
Silabus
• Pendahuluan Mekanika Perpatahan
• Efek takikan terhadap konsentrasi tegangan
• Pengukuran ketangguhan patah
• Mekanika Perpatahan Elastis lurus
• Pendekatan mekanika perpatahan berdasar
energi
• Ketangguhan patah dan Faktor intensitas
tegangan
• Fatik dan mekanisme
• Pertumbuhan retak fatik
• Perhitungan umur lelah
Ellyawan Arbintarso 4
Info dan Kontak
• Laboratorium Pengujian Bahan ISTA
• Jl. I Dewa Nyoman Oka 32 Kotabaru Yk
• Email: arbintarso@yahoo.co.uk
• Email: ellyawansa@yahoo.co.uk
• Email: pakwawan@fastmail.fm
Ellyawan Arbintarso 5
Pustaka
• Colangelo, VJ., Heiser, FA., 1974, Analysis of
Metallurgical Failures, John Wiley & Son,
USA
• Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 1, Erlangga, Jakarta
• Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid 2, Erlangga, Jakarta
• Erwalds, Wanhill, 2001, Fracture Mechanic,
John Wiley & Son, London
• Smallman RE, alih bahasa Djaprie Sriati,
Metalurgi Fisik Modern, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1985
Ellyawan Arbintarso 6
Penilaian
• UAS berbobot 20%
• UTS berbobot 20%
• Tugas/kuis berbobot 50%
– Tugas yang dikumpulkan tidak tepat waktu
tidak akan dinilai!
– Kuis dilakukan dikelas pada waktu tertentu
• Kehadiran berbobot 10%
Ellyawan Arbintarso 7
Mengapa perlu mempelajari
Mekanika Perpatahan?
• Bahan yang mempunyai kekuatan tinggi
dapat gagal dengan beban yang rendah
• Banyak penyebab kegagalan produk
yang tidak bisa dijelaskan dengan teori
elastisitas dan plastisitas
• Perancangan struktur mesin perlu
menambahkan aspek kemungkinan
terjadi retak
Ellyawan Arbintarso 8
Pendahuluan Mekanika Perpatahan
• PENDAHULUAN
• Filosofi perancangan konvensional
• Perubahan:
– Peningkatan NDE
– Cacat bukan akhir dari segalanya
– Biaya pengantian dan perbaikan
– Kemungkinan perawatan berkala
- Kekuatan
- Tekukan
- Defleksi
Meniadakan
Konsentrasi
Tegangan
Mekanika
Perpatahan
Ellyawan Arbintarso 9
Sejarah Kegagalan
 Kegagalan pada Kapal Liberty
• Selama Perang Dunia II
– Dibangun lebih dari 2500 Kapal kelas Liberty
– Sekitar 700 struktur gagal terpotong
– Sekitar 145 patah menjadi 2 bagian
• Alasan
– Serabut retak pada sambungan las
– Menggunakan bahan berkekuatan tinggi
(ketangguhan patah rendah)
– Temperatur rendah menurunkan ketangguhan
patah
Ellyawan Arbintarso 10
Sejarah Kegagalan
 Penelitian Biro Nasional Standar 1982
• Harga berhubungan dengan:
– Kehilangan langsung dan keterkaitan biaya
– Rancangan struktur berlebihan karena:
• Kualitas bahan tidak seragam
• Inspeksi, perbaikan dan penggantian komponen
yang rusak
• Sekitar 120 trilyun USD per tahun
• Penghematan dapat dilakukan dari:
– Teknologi Mekanika Perpatahan modern sekitar
35 trilyun USD (30%)
– Teknologi Mekanika Perpatahan lanjut: tambahan
28 trilyun USD
Ellyawan Arbintarso 11
Evolusi Rancangan Struktur
Adaptasi Empiris dari
Rancangan yg Sukses:
Prosedur coba-coba
Pendekatan kekuatan bahan
Dengan teori Elastisitas dgn
Faktor keamanan yg besar
Pengenalan Konsentrasi
Tegangan
= nom [1+2 (a/R)1/2]
Piramid di Mesir dan
Katedral Agung di Eropa
Penemuan abad 19
oleh Cauchy dll
Inglis (1913, USA)
Kolosov (USSR)
Paradok:
Pd R = 0, nom 0
2b
2a
nom
nom
R
Ellyawan Arbintarso 12
Evolusi Rancangan Struktur
Mekanika Perpatahan
Besar toleransi serabut retak untuk beban yg
Diberikan/beban aman operasi untuk
Ukuran serabut yang diberikan
Dengan menggunakan LEFM
K(a, , B) = KIc
Pendekatan Toleransi Rusak
-Laju pertumbuhan serabut
- Ukuran kritis dlm perawatan
Griffith (1922)
Teori Pecah/Remuk
(Theory of Rupture)
Perkembangan lanjut oleh:
Obriemoff (1930)
Westerfaard (1939)
Irwin dan Orowan (1948)
Rice dan Cherepanov, (1960)
Ellyawan Arbintarso 13
Sejarah Perkembangan
Mekanika Perpatahan
• Abad 15 - Leonardo da Vinci
– Test kekuatan pada kabel besi dgn panjang
berbeda
– Kekuatan berbanding terbalik proporsional dgn
volume bahan
• Abad 19 – Cauchy
– Hubungan tegangan-regangan pada kondisi
istemewa dan Konsentrasi tegangan
• 1922 – Teori Perpatahan Griffith
– Hubungan kuantitatif pertama antara kekuatan
material dengan ukuran retak
Ellyawan Arbintarso 14
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
(a) Teori Kekuatan Antar Atom
– Sifat-sifat kristal dapat dihitung
berdasarkan sifat latis-latis
– Kekuatan teoritis
– Dimana E = modulus elastisitas, b = jarak
atom atom seimbang, = Energi total
pemisahan antar atom
– Untuk banyak bahan = Eb/40
– Teg. Luluh th = E/6
b
E
th
Model atom untuk
kekuatan teoritis
b
Ellyawan Arbintarso 15
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
(b) Teori Perpatahan
- Menggunakan persamaan
matematika Inglis untuk
konsentrasi tegangan, ditunjukkan
untuk bahan seperti kaca “Energi
permukaan yang dihamburkan
oleh pembentukan permukaan
retak baru adalah setara dengan
ketahanan pertumbuhan retak”
a
bentuk
retak
Ellyawan Arbintarso 16
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
- Westergaard melanjutkan teori Griffith dan
menunjukkan bahwa kekuatan patah dari
bentuk retak adalah
dimana a adalah panjang retak
Batasan-batasan:
1. adalah valid untuk bahan getas
2. Perhitungan tidak jelas
3. Nilai lebih besar untuk bahan teknik
a
E
f
2
Ellyawan Arbintarso 17
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• 1948 George Irwin (Lab. Riset AL
USA)
– Melanjutkan teori Griffith untuk logam
– Mengembangkan metode matematika
untuk menghitung parameter patah dan
mengukur parameter patah kritis
(ketangguhan)
– p = energi plastis pada ujung retak
a
E p
f
)(
Ellyawan Arbintarso 18
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• Karena pembilang adalah sifat bahan, kita dapat
mendifinisikan sebagai
• Dimana K = faktor intensitas tegangan pada
ujung retak, adalah tegangan yg kecil
• Kita dapat menghubungkan K dan G, laju
perubahan energi total potensial w.r.t. panjang
retak a.
• G = K2/E*
• E* = modulus elastis efektif
• Teori ini disebut Teori Perpatahan Griffith-
Irwin-Orowan
a
K
Ellyawan Arbintarso 19
Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
• James Rice (1967) dan Cherepanov (1966)
– Mekanika Perpatahan Non-linier
–J = / a
– Dimana (pi) adalah energi potensial total
dari bahan (elastis-plastis) non-linier yang
mempunyai retak
Ellyawan Arbintarso 20
Matematika Definisi dari Retak
• Difinisi
– Retak adalah suatu takikan elips dengan sumbu
panjang a yang agak besar (panjang retak) dan
sumbu pendek b adalah nol. Dengan kata lain,
jari-jari kelengkungan pada ujung retak adalah nol.
2b
2a
nom
nom
R
2a
nom
nom
Takikan
elips
Retak
Ellyawan Arbintarso 21
Matematika Definisi dari Retak
• Aliran Tegangan sekitar Takikan dan
Retak
– Pembebanan melintang thd sumbu utama
• Takikan
– Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2
(a/Rmin)1/2)
– Rmin adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
• Retak
– Faktor Intensitas Tegangan (K); K = nom
( a)1/2
Ellyawan Arbintarso 22
• Pembebanan sejajar thd sumbu utama
– Takikan
• Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2
(a/Rmak)1/2)
• Rmak adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama
– Retak
• Faktor Intensitas Tegangan (K); K = 0 shg
= nom
Ellyawan Arbintarso 23
Pengaruh Retak pada Struktur
Pembebanan Statis
Grafik Kekuatan Sisa
2a
c
W
c
Ukuran retak
W aktu
kekuatan rancangan
Perkiraan beban
kerja tertinggi
beban kerja norm al
gagal
Kekuatansisa
gagal waktu
digunakan
Ellyawan Arbintarso 24
Pengaruh Retak pada Struktur
2a
W
(t)
(t)
Pembebanan Fatik
Tarik
Tekan
Tegangan
W aktu
Spektrum beban
tidak stabil
m ulai
retak
retak
tum buh
panjangretak,a
Siklus
W aktu
Ellyawan Arbintarso 25
Tujuan Teknologi Mekanika Perpatahan
• Perkembangan metode prediksi dan
perhitungan dari seberapa cepat retak akan
tumbuh dan seberapa cepat kekuatan sisa
akan menurun
• Kekhususan:
– Seberapa kekuatan tegangan sebagai fungsi
ukuran retak?
– Seberapa ukuran retak dapat ditoleransikan pada
beban kerja (ukuran retak kritis)?
– Seberapa panjang suatu retak tumbuh dari suatu
ukuran awal tertentu terhadap suatu ukuran kritis?
– Berapa ukuran serabut yang diijinkan ketika
struktural mulai digunakan?
– Seberapa sering struktur tsb diinspeksi?
Ellyawan Arbintarso 26
Disiplin ilmu Mekanika Perpatahan
• Meliputi 4 disiplin ilmu:
• Teknik – pembebanan 7 analisa
tegangan
• Mekanika Terapan – tegangan ujung
retak dan pergerakan gaya
• Pengujian – Kuantitatif parameter kritis
dan pencocokan parameter analitis
• Ilmu Bahan – proses kegagalan pada
skala atom. Meliputi dislokasi dan
ketidak-murnian
Ellyawan Arbintarso 27
Mekanika Perpatahan

More Related Content

What's hot

Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Khairul Fadli
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakanModul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakanMOSES HADUN
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelHettyk Sari
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1555
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesRumah Belajar
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntirdedeknurhuda
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]Marfizal Marfizal
 
4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan teganganSimon Patabang
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linierndirocket
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXSulistiyo Wibowo
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaana_agung_kartika
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apilla_agung_kartika
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 

What's hot (20)

Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)Poros present (elemen mesin)
Poros present (elemen mesin)
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakanModul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
Modul 4-balok menganjur diatas dua perletakan
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Gaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopelGaya, momen gaya dan momen kopel
Gaya, momen gaya dan momen kopel
 
getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1getaran-mekanik 1
getaran-mekanik 1
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Bab 02 material dan proses
Bab 02 material dan prosesBab 02 material dan proses
Bab 02 material dan proses
 
Laporan modulus puntir
Laporan modulus puntirLaporan modulus puntir
Laporan modulus puntir
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
Mekanika fluida 1 pertemuan 10 [autosaved]
 
Kuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkapKuliah dinamika-lengkap
Kuliah dinamika-lengkap
 
4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan4 pengukuran arus dan tegangan
4 pengukuran arus dan tegangan
 
Toleransi linier
Toleransi linierToleransi linier
Toleransi linier
 
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IXRangkuman materi Fisika SMP kelas IX
Rangkuman materi Fisika SMP kelas IX
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
02 r1 -__kapasitas_jalan_perkotaan
 
Mekanika fluida ppt
Mekanika fluida pptMekanika fluida ppt
Mekanika fluida ppt
 
Laporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum PemesinanLaporan Praktikum Pemesinan
Laporan Praktikum Pemesinan
 
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
04 r1 -_kapasitas_simpang_apill
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 

Similar to FRACTURE

5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahanTian Jonathan
 
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iiiAlen Pepa
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgijusnita
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptParyantoDwiSetyawan
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .pptZHENAHARYOP
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialHIMAFIA UNSRI
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangSaiful Hadi
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00Alen Pepa
 
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Dhiya'ur Rahman
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdfRismanYusuf1
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfNurlailah34
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril imoses hadun
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikkaatteell
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanichsan_madya
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Adolvin Mahadiputra
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 

Similar to FRACTURE (20)

5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
5303 bab 01_perpatahan_dan_kelelahan
 
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
2990 bab 07_mekanika_perpatahan_iii
 
Pert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgiPert. 1 metalurgi
Pert. 1 metalurgi
 
Material Teknik
Material TeknikMaterial Teknik
Material Teknik
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .ppt
 
Material teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.pptMaterial teknik 00-1.ppt
Material teknik 00-1.ppt
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
Perilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton BertulangPerilaku Beton Bertulang
Perilaku Beton Bertulang
 
Material teknik 00
Material teknik 00Material teknik 00
Material teknik 00
 
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01Materialteknik00 111113111700-phpapp01
Materialteknik00 111113111700-phpapp01
 
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf3+Kegiatan+belajar+3.pdf
3+Kegiatan+belajar+3.pdf
 
mekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdfmekanika-teknik-1.pdf
mekanika-teknik-1.pdf
 
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril iAnalisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
Analisa penahan tekuk lateral pada balok baja proril i
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
Bab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarikBab4 mt uji tarik
Bab4 mt uji tarik
 
Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015
 
Mekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahanMekanisme penguatan bahan
Mekanisme penguatan bahan
 
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
Analisis Perpatahan Getas (Cleavage Fracture Of Analysis) Dengan Metode Studi...
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 

More from restuputraku5

Bahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifBahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifrestuputraku5
 
Pengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausahaPengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausaharestuputraku5
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat ratarestuputraku5
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat ratarestuputraku5
 
Sistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobilSistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobilrestuputraku5
 
Simple english grammar
Simple english grammarSimple english grammar
Simple english grammarrestuputraku5
 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKrestuputraku5
 
Bab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimiaBab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimiarestuputraku5
 
Kinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentumKinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentumrestuputraku5
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikarestuputraku5
 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanrestuputraku5
 

More from restuputraku5 (19)

Bahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatifBahan bakar alternatif
Bahan bakar alternatif
 
Pengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausahaPengertian dan ciri ciri wirausaha
Pengertian dan ciri ciri wirausaha
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
 
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rataPersamaan lapis batas laminar di atas plat rata
Persamaan lapis batas laminar di atas plat rata
 
Polymers
PolymersPolymers
Polymers
 
Komposit
KompositKomposit
Komposit
 
Sistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobilSistem stater pada mobil
Sistem stater pada mobil
 
Simple english grammar
Simple english grammarSimple english grammar
Simple english grammar
 
TEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIKTEKNIK DASAR LISTRIK
TEKNIK DASAR LISTRIK
 
Mekanika teknik
Mekanika teknikMekanika teknik
Mekanika teknik
 
Bab4 tata nama
Bab4 tata namaBab4 tata nama
Bab4 tata nama
 
Bab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimiaBab6 persamaan kimia
Bab6 persamaan kimia
 
Bab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimiaBab5 ikatan kimia
Bab5 ikatan kimia
 
Bab3 tabel periodik
Bab3 tabel periodikBab3 tabel periodik
Bab3 tabel periodik
 
Bab2 struktur atom
Bab2 struktur atomBab2 struktur atom
Bab2 struktur atom
 
Bab1 materi
Bab1 materiBab1 materi
Bab1 materi
 
Kinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentumKinetics of partikelsenergi dan momentum
Kinetics of partikelsenergi dan momentum
 
Kinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamikaKinematika dan dinamika
Kinematika dan dinamika
 
Perpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahanPerpatahan dan-kelelahan
Perpatahan dan-kelelahan
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

FRACTURE

  • 1. Perpatahan dan Kelelahan (Fracture and Fatigue) Oleh: Ellyawan Arbintarso, MSc.
  • 2. Ellyawan Arbintarso 2 Silabus • TUJUAN PERKULIAHAN • Mengenalkan mekanika perpatahan pada bahan • Mahasiswa dapat mengetahui teori mekanika perpatahan • Mahasiwa dapat memahami pendekatan teori perpatahan ke dalam perancangan struktur • Mahasiswa dapat mengetahui pengujian ketangguhan patah dan analisa yang dibutuhkan
  • 3. Ellyawan Arbintarso 3 Silabus • Pendahuluan Mekanika Perpatahan • Efek takikan terhadap konsentrasi tegangan • Pengukuran ketangguhan patah • Mekanika Perpatahan Elastis lurus • Pendekatan mekanika perpatahan berdasar energi • Ketangguhan patah dan Faktor intensitas tegangan • Fatik dan mekanisme • Pertumbuhan retak fatik • Perhitungan umur lelah
  • 4. Ellyawan Arbintarso 4 Info dan Kontak • Laboratorium Pengujian Bahan ISTA • Jl. I Dewa Nyoman Oka 32 Kotabaru Yk • Email: arbintarso@yahoo.co.uk • Email: ellyawansa@yahoo.co.uk • Email: pakwawan@fastmail.fm
  • 5. Ellyawan Arbintarso 5 Pustaka • Colangelo, VJ., Heiser, FA., 1974, Analysis of Metallurgical Failures, John Wiley & Son, USA • Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi Mekanik, jilid 1, Erlangga, Jakarta • Dieter, (alih bahasa Djaprie), 1989, Metalurgi Mekanik, jilid 2, Erlangga, Jakarta • Erwalds, Wanhill, 2001, Fracture Mechanic, John Wiley & Son, London • Smallman RE, alih bahasa Djaprie Sriati, Metalurgi Fisik Modern, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1985
  • 6. Ellyawan Arbintarso 6 Penilaian • UAS berbobot 20% • UTS berbobot 20% • Tugas/kuis berbobot 50% – Tugas yang dikumpulkan tidak tepat waktu tidak akan dinilai! – Kuis dilakukan dikelas pada waktu tertentu • Kehadiran berbobot 10%
  • 7. Ellyawan Arbintarso 7 Mengapa perlu mempelajari Mekanika Perpatahan? • Bahan yang mempunyai kekuatan tinggi dapat gagal dengan beban yang rendah • Banyak penyebab kegagalan produk yang tidak bisa dijelaskan dengan teori elastisitas dan plastisitas • Perancangan struktur mesin perlu menambahkan aspek kemungkinan terjadi retak
  • 8. Ellyawan Arbintarso 8 Pendahuluan Mekanika Perpatahan • PENDAHULUAN • Filosofi perancangan konvensional • Perubahan: – Peningkatan NDE – Cacat bukan akhir dari segalanya – Biaya pengantian dan perbaikan – Kemungkinan perawatan berkala - Kekuatan - Tekukan - Defleksi Meniadakan Konsentrasi Tegangan Mekanika Perpatahan
  • 9. Ellyawan Arbintarso 9 Sejarah Kegagalan  Kegagalan pada Kapal Liberty • Selama Perang Dunia II – Dibangun lebih dari 2500 Kapal kelas Liberty – Sekitar 700 struktur gagal terpotong – Sekitar 145 patah menjadi 2 bagian • Alasan – Serabut retak pada sambungan las – Menggunakan bahan berkekuatan tinggi (ketangguhan patah rendah) – Temperatur rendah menurunkan ketangguhan patah
  • 10. Ellyawan Arbintarso 10 Sejarah Kegagalan  Penelitian Biro Nasional Standar 1982 • Harga berhubungan dengan: – Kehilangan langsung dan keterkaitan biaya – Rancangan struktur berlebihan karena: • Kualitas bahan tidak seragam • Inspeksi, perbaikan dan penggantian komponen yang rusak • Sekitar 120 trilyun USD per tahun • Penghematan dapat dilakukan dari: – Teknologi Mekanika Perpatahan modern sekitar 35 trilyun USD (30%) – Teknologi Mekanika Perpatahan lanjut: tambahan 28 trilyun USD
  • 11. Ellyawan Arbintarso 11 Evolusi Rancangan Struktur Adaptasi Empiris dari Rancangan yg Sukses: Prosedur coba-coba Pendekatan kekuatan bahan Dengan teori Elastisitas dgn Faktor keamanan yg besar Pengenalan Konsentrasi Tegangan = nom [1+2 (a/R)1/2] Piramid di Mesir dan Katedral Agung di Eropa Penemuan abad 19 oleh Cauchy dll Inglis (1913, USA) Kolosov (USSR) Paradok: Pd R = 0, nom 0 2b 2a nom nom R
  • 12. Ellyawan Arbintarso 12 Evolusi Rancangan Struktur Mekanika Perpatahan Besar toleransi serabut retak untuk beban yg Diberikan/beban aman operasi untuk Ukuran serabut yang diberikan Dengan menggunakan LEFM K(a, , B) = KIc Pendekatan Toleransi Rusak -Laju pertumbuhan serabut - Ukuran kritis dlm perawatan Griffith (1922) Teori Pecah/Remuk (Theory of Rupture) Perkembangan lanjut oleh: Obriemoff (1930) Westerfaard (1939) Irwin dan Orowan (1948) Rice dan Cherepanov, (1960)
  • 13. Ellyawan Arbintarso 13 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • Abad 15 - Leonardo da Vinci – Test kekuatan pada kabel besi dgn panjang berbeda – Kekuatan berbanding terbalik proporsional dgn volume bahan • Abad 19 – Cauchy – Hubungan tegangan-regangan pada kondisi istemewa dan Konsentrasi tegangan • 1922 – Teori Perpatahan Griffith – Hubungan kuantitatif pertama antara kekuatan material dengan ukuran retak
  • 14. Ellyawan Arbintarso 14 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan (a) Teori Kekuatan Antar Atom – Sifat-sifat kristal dapat dihitung berdasarkan sifat latis-latis – Kekuatan teoritis – Dimana E = modulus elastisitas, b = jarak atom atom seimbang, = Energi total pemisahan antar atom – Untuk banyak bahan = Eb/40 – Teg. Luluh th = E/6 b E th Model atom untuk kekuatan teoritis b
  • 15. Ellyawan Arbintarso 15 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan (b) Teori Perpatahan - Menggunakan persamaan matematika Inglis untuk konsentrasi tegangan, ditunjukkan untuk bahan seperti kaca “Energi permukaan yang dihamburkan oleh pembentukan permukaan retak baru adalah setara dengan ketahanan pertumbuhan retak” a bentuk retak
  • 16. Ellyawan Arbintarso 16 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan - Westergaard melanjutkan teori Griffith dan menunjukkan bahwa kekuatan patah dari bentuk retak adalah dimana a adalah panjang retak Batasan-batasan: 1. adalah valid untuk bahan getas 2. Perhitungan tidak jelas 3. Nilai lebih besar untuk bahan teknik a E f 2
  • 17. Ellyawan Arbintarso 17 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • 1948 George Irwin (Lab. Riset AL USA) – Melanjutkan teori Griffith untuk logam – Mengembangkan metode matematika untuk menghitung parameter patah dan mengukur parameter patah kritis (ketangguhan) – p = energi plastis pada ujung retak a E p f )(
  • 18. Ellyawan Arbintarso 18 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • Karena pembilang adalah sifat bahan, kita dapat mendifinisikan sebagai • Dimana K = faktor intensitas tegangan pada ujung retak, adalah tegangan yg kecil • Kita dapat menghubungkan K dan G, laju perubahan energi total potensial w.r.t. panjang retak a. • G = K2/E* • E* = modulus elastis efektif • Teori ini disebut Teori Perpatahan Griffith- Irwin-Orowan a K
  • 19. Ellyawan Arbintarso 19 Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan • James Rice (1967) dan Cherepanov (1966) – Mekanika Perpatahan Non-linier –J = / a – Dimana (pi) adalah energi potensial total dari bahan (elastis-plastis) non-linier yang mempunyai retak
  • 20. Ellyawan Arbintarso 20 Matematika Definisi dari Retak • Difinisi – Retak adalah suatu takikan elips dengan sumbu panjang a yang agak besar (panjang retak) dan sumbu pendek b adalah nol. Dengan kata lain, jari-jari kelengkungan pada ujung retak adalah nol. 2b 2a nom nom R 2a nom nom Takikan elips Retak
  • 21. Ellyawan Arbintarso 21 Matematika Definisi dari Retak • Aliran Tegangan sekitar Takikan dan Retak – Pembebanan melintang thd sumbu utama • Takikan – Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2 (a/Rmin)1/2) – Rmin adalah jari-jari kelengkungan ujung sumbu utama • Retak – Faktor Intensitas Tegangan (K); K = nom ( a)1/2
  • 22. Ellyawan Arbintarso 22 • Pembebanan sejajar thd sumbu utama – Takikan • Konsentrasi Tegangan (Kt); = nom (1+2 (a/Rmak)1/2) • Rmak adalah jari-jari kelengkungan ujung sumbu utama – Retak • Faktor Intensitas Tegangan (K); K = 0 shg = nom
  • 23. Ellyawan Arbintarso 23 Pengaruh Retak pada Struktur Pembebanan Statis Grafik Kekuatan Sisa 2a c W c Ukuran retak W aktu kekuatan rancangan Perkiraan beban kerja tertinggi beban kerja norm al gagal Kekuatansisa gagal waktu digunakan
  • 24. Ellyawan Arbintarso 24 Pengaruh Retak pada Struktur 2a W (t) (t) Pembebanan Fatik Tarik Tekan Tegangan W aktu Spektrum beban tidak stabil m ulai retak retak tum buh panjangretak,a Siklus W aktu
  • 25. Ellyawan Arbintarso 25 Tujuan Teknologi Mekanika Perpatahan • Perkembangan metode prediksi dan perhitungan dari seberapa cepat retak akan tumbuh dan seberapa cepat kekuatan sisa akan menurun • Kekhususan: – Seberapa kekuatan tegangan sebagai fungsi ukuran retak? – Seberapa ukuran retak dapat ditoleransikan pada beban kerja (ukuran retak kritis)? – Seberapa panjang suatu retak tumbuh dari suatu ukuran awal tertentu terhadap suatu ukuran kritis? – Berapa ukuran serabut yang diijinkan ketika struktural mulai digunakan? – Seberapa sering struktur tsb diinspeksi?
  • 26. Ellyawan Arbintarso 26 Disiplin ilmu Mekanika Perpatahan • Meliputi 4 disiplin ilmu: • Teknik – pembebanan 7 analisa tegangan • Mekanika Terapan – tegangan ujung retak dan pergerakan gaya • Pengujian – Kuantitatif parameter kritis dan pencocokan parameter analitis • Ilmu Bahan – proses kegagalan pada skala atom. Meliputi dislokasi dan ketidak-murnian