SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
NOER SAUDAH
1
GENDER DALAM KELUARGA
90 menit
Pelatihan Sekolah Perempuan (SEKOPER)
2
KOMPETENSI DASAR
• Peserta mampu memahami konsep
gender sebagai konstruksi sosial budaya
• Mampu memahami dan menerapkan
responsif gender dalam kelurga
3
INDIKATOR
• Mampu membedakan antara konsep
jenis kelamin dan konsep gender
• Mampu membandingkan kesenjangan
gender dengan kesetaraan dan keadilan
gender
• Mampu mengkritisi, dan menerapkan
responsif gender dalam keluarga
4
OUTCOME
1. Uraian konsep, cara memahami gender
sebagai konstruksi sosial.
2. Hasil identifikasi konsep, ciri-ciri, aspek
serta penggunaan analisis gender dalam
keluarga
5
OUTPUT
Peserta yang mampu memahami dan
memberikan pengertian tentang
konsep gender, dan menerapkan
responsif gender dalm keluarga
6
LANGKAH-LANGKAH
PENGANTAR
5’
IDENTIFIKASI
10’
PENGUATAN I
20’
DISPOK
20’
PRESENTASI
10’
PENGUATAN II
10’
PRESENTASI
10’
REFLEKSI 5’
7
MATERI
Gender dan konstruksi sosial:
• Perbedaan jenis kelamin dan gender
• kesenjangan gender
• Kesetaraan dan keadilan gender
• responsif gender
• Ciri-ciri & aspek gender
• Analisis gender dalam keluarga
8
SABDAALAM VERSI GENDER
DICIPTAKAN ALAM PRIA DAN WANITA
DUA MAKHLUK DALAM ASUHAN YANG KUASA
DIJADIKAN PRIA WANITA SETARA
KEDUANYA HARUS DIDIDIK BERSAMA
WANITA DIJAJAH PRIA.... ITU DULU
DIJADIKAN PERHIASAN SANGKAR MADU
NAMUN KINI KEDUANYA KAN BERDAYA
BERSAMA MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA
9
TARGET DAKAR (EFA)
Menjamin bahwa menjelang tahun 2015
semua anak, khususnya anak perempuan,
anak-anak dalam keadaan yang sulit dan
mereka yang termasuk etnik minoritas,
mempunyai akses pada dan menyelesaikan
pendidikan dasar yang bebas dan wajib
dengan kualitas yang baik.
10
Lanjutan
Mencapai perbaikan 50% pada tingkat
keniraksaraan orang dewasa
menjelang tahun 2015, terutama bagi
kaum perempuan, dan akses yang adil
pada pendidikan dasar dan pendidikan
berkelanjutan bagi semua orang
dewasa.
11
Lanjutan
Penghapusan disparitas/ kesenjangan
gender pada pendidikan dasar dan
menengah pada tahun 2005 dan mencapai
kesetaraan gender dalam pendidikan
menjelang tahun 2015 dengan fokus pada
kepastian sepenuhnya bagi anak
perempuan terhadap akses dalam
memperoleh pendidikan dasar yang
bermutu.
12
Dispok
10’
13
Lembar Kerja
Peserta mengidentifikasi perbedaan ciri-
ciri biologis, sifat/karakter, peran/
pekerjaan antara laki-laki dan
perempuan
Ciri-ciri Laki-laki Perempuan
Biologis
Sifat/karakter
Peran/pekerjaan
14
PRESENTASI 10’
Dua orang peserta mewakili kelompok
yang terpilih untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya
15
PENGUATAN I
20’
Gender dan konstruksi sosial:
• Perbedaan jenis kelamin dan gender
• Ketimpangan gender
• Kesetaraan dan keadilan gender
16
PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER
JENIS KELAMIN (SEX)
Perbedaan biologis
laki-laki dan perempuan
Berikut fungsi reproduksinya
G E N D E R
Perbedaan peran, fungsi,
dan tanggungjawab
laki-laki dan perempuan
hasil konteks sosial
•Ciptaan Tuhan
•Bersifat kodrat
•Tidak dapat berubah
•Tidak dapat ditukar
•Berlaku sepanjang zaman
& di mana saja
•Buatan manusia
•Bersifat sosial
•Dapat berubah
•Dapat dilakukan laki-laki &
perempuan sesuai dgn
kebutuhan,
kesempatan & komitmen.
•Tergantung waktu &
Kepatutan budaya
setempat
Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan
& Menyusui.
Laki-laki : Membuahi (spermatozoa)
17
GENDER
• Buatan manusia
• Bersifat dinamis
• Peran laki dan
perempuan dapat
dipertukarkan
• Tidak universal
• Dipengaruhi oleh
budaya
• Terkonstruksi sejak
lahir
• Anugerah tuhan
• Tak bisa
dipertukarkan
fungsinya
• Universal
• Ciri biologis
• Tidak bisa diubah
SEKS
GENDER DAN SEKS
18
Gender: Masalah Sosial
• Adanya kesadaran bahwa perbedaan
citra/sifat, peran dan posisi
menimbulkan ketidak-setaraan akses
salah satu jenis kelamin untuk
mendapatkan manfaat dari proses
aktifitas dan hak-hak dasar.
• Ketidak-setaraan tersebut dapat
menyebabkan ketidakadilan sosial.
• Ketidakadilan tersebut disebabkan
adanya perilaku yang diskriminatif
19
HASIL: TERJADI KETIDAKADILAN
GENDER
(Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada
dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain).
MANIFESTASI
DISKRIMINASI:
Stereotipi
Subordinasi
Marjinalisasi
Beban ganda/berlebih
Kekerasan
20
Stereotipi /stigmatisasi
dan pelabelan negatif
• yaitu himpunan pandangan-pandangan,
anggapan, atau kepercayaan negatif
terhadap salah satu jenis kelamin.
Pandangan-pandangan stigmatik dan
negatif yang merendahkan memiliki
dampak yang merugikan.
21
Subordinasi
• adalah posisi sosial yang asismetris
dengan adanya pihak yang superior dan
inferior. Subordinasi ini merupakan
kelanjutan dari pandangan yang stereotipi
yang merendahkan. Subordinasi
melandasi pola relasi atau pola hubungan
sosial yang hirarkhis dimana salah satu
pihak memandang dirinya lebih dari
mereka yang direndahkan
22
Marginalisasi atau
peminggiran
• adalah proses penyingkiran kepentingan,
hak-hak, kebutuhan, serta aspirasi
berdasarkan jenis kelamin yang
berlangsung secara sistematis dalam
memperoleh manfaat dari kesejahteraan
hidup dan pembangunan. Sebagaimana
stereotipi, marginalisasi dapat terjadi
secara sengaja atau ‘dianggap’ sebagai
sesuatu yang wajar
23
Beban kerja
berlipat/berlebihan
• yaitu memaksakan dan membiarkan
salah satu jenis kelamin menanggung
beban aktifitas berlebihan.
24
Kekerasan berbasis gender
yaitu serangan atau kekerasan yg dilaku-
kan, baik terhadap laki-laki maupun perem-
puan berdasarkan pandangan gendernya.
Kekerasan berbasis gender disebabkan
pandangan bias yang menempatkan salah
satu jenis kelamin superior dan lebih ber-
kuasa. Umumnya, kekerasan berbasis gen
der lebih banyak terjadi pada perempuan
dari pada pada laki-laki. Hal tersebut
didasarkan pada persepsi dominan bahwa
perempuan adalah mahluk lemah.
25
Ketidakadilan Gender
adalah
Ketidakadilan Sosial
• Gender sebagai salah satu kategori sosial(ras,etnis,
klas, agama, kemampuan fisik dan usia)
berpotensi menimbulkan ketidakadilan sosial jika
tidak ditumbuhkan sikap sensitif terhadap bentuk-
bentuk diskriminasi sosial: stereotipi,subordinasi,
marginalisasi, beban berlebihan dan kekerasan.
• Sikap diskriminatif dapat menghadangi akses,
partisipasi, kontrol dan mendapatkan manfaat dari
semua aktifitas dan hak-hak dasar.
26
Ketimpangan Gender Bidang Pendidikan
Stereotipi
Subordinasi
Marginalisasi
Beban Ganda
Kekerasan
Kerentanan Hidup
27
KERENTANAN HIDUP
• KESEHATAN
• KELANGSUNGAN PENDIDIKAN
• EKONOMI dan
KETENAGAKERJAAN
• PENGAMBILAN KEPUTUSAN
• KEKERASAN FISIK, PSIKIS DAN
SEKSUAL.
28
KESETARAAN DAN
KEADILAN GENDER
Kesetaraan: suatu proses yang seimbang antara
laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses/
kesempatan, partisipasi, kontrol dan manfaat
pembanguna/ kegiatan.
Keadilan gender: Suatu kondisi yang sama antara
laki-laki dan perempuan dalam mencapai hak-hak
dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara
dan dunia internasional.
Kesamaan pemenuhan hak-hak dasar akan
meningkatkan kualitas dan martabat kemanusiaan
laki-laki Perempuan secara adil.
29
ISTILAH
• SENSITIF GENDER:
Kepekaan bahwa ketidaksetaraan gender dapat
menimbulkan ketidakadilan sosial.
• PERSPEKTIF/WAWASAN GENDER:
Cara pandang bahwa konstruksi gender dapat
mempengaruhi kehidupan sosial dan kebijakan publik.
• NETRAL GENDER:
Perbedaan gender bukan sebagai masalah struktural.
• BIAS GENDER:
Mengunggulkan salah satu jenis kelamin dalam
kehidupan sosial dan kebijakan publik.
30
Lanjutan
• KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER:
Manajemen lembaga atau organisasi, peraturan atau
perundangan yang mengakomodir kebutuhan praktis
dan strategis perempuan dan laki-laki untuk
mencapai hasil yang sama.
Kebutuhan Strategis gender:
• PEMBELAJARAN INKLUSIF GENDER:
Mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan gender
sebagai upaya untuk mencapai keadilan sosial.
31
DISPOK 20’
MANAJEMEN KELUARGA CIRI & ASPEK
YANG
RESPONSIF
GENDER
Susunan anggota keluarga
Fasilitas
Target keluarga
Kebijakan
Budaya & gaya
manajerial
32
PRESENTASI 10’
Dua orang peserta (laki-laki dan
perempuan) mewakili kelompok yang
terpilih untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya
33
PENGUATAN 10’
Manajemen Kelurga Responsif Gender
MANAJEMEN KELUARGA CIRI & ASPEK YANG
RESPONSIF GENDER
Struktur organisasi Menjamin kesetaraan akses
kebutuhan strategis gender
Fasilitas Memperhatikan kebutuhan
praktis laki-laki dan
perempuan
Target keluarga Kesetaraan laki-laki &
perempuan scr eksplisit
34
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
No
Cerminan
Kemitraan
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
1 Pembagian
Tugas dan
Peran dalam
keluarga
Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai manajer rumahtangga, namun suami sering
memberikan ide dalam mengatur dan merencanakan furnitur ruangan, lay out atau interior design
ruangan, dan landscape pekarangan. Jadi, meskipun istri berperan sebagai manajer utama
rumahtangga, suami juga berkontribusi melalui kontribusi ide, uang dan perhatian, namun kontribusi
tenaga dan waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai pendidik dan pengasuh anak-anak, namun suami
sering mengingatkan anak untuk rajin belajar dan menjaga diri serta berhati-hati di jalan dan di
sekolah. Jadi, meskipun istri berperan sebagai pengasuh dan pendidik utama anak, suami juga
berkontribusi secara rutin dan aktif melalui kontribusi ide dan perhatian, namun kontribusi tenaga dan
waktunya sangat terbatas.
Berdasarkan pembagian tugas, suami bertugas sebagai pencari nafkah utama keluarga, namun istri
berkontribusi secara rutin melalui penyiapan tas kerja, pakaian kerja, dan perlengkapan pekerjaan lain
yang diperlukan suami.
2 Transparansi
dalam
keluarga
Meskipun istri memegang keuangan keluarga (suami secara rutin memberikan sebagian besar
pendapatannya kepada istri), bahkan istri menyimpan uang keluarga dalam tabungan keluarga di bank
(atas nama istri), namun istri selalu mengkomunikasikan dan menunjukkan kepada suami laporan
keuangan keluarga dan secara garis besar jumlah pengeluaran keluarga kepada suami.
Sebaliknya, suami selalu melaporkan perolehan pendapatannya dan prediksi pendapatan selanjutnya.
Perencanaan keuangan dilakukan bersama antara suami istri dan bahkan dengan anak-anak apabila
diperlukan berkaitan dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang keluarga.
Penggunaan dan perencanaan sumberdaya materi dan non materi keluarga dikomunikasikan dengan
baik secara terbuka pada semua anggota keluarga, terutama antara suami dan istri.
35
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam
Kehidupan Keluarga
No
Cerminan
Kemitraan
Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri
3 Akuntabilitas
dalam
keluarga
Penggunaan dan perencanaan sumberdaya keluarga harus jelas dan terukur. Suami
memberitahu istri secara jelas dan terukur tentang penggunaan dan perencanaan
sumberdaya keluarga, dan sebaliknya istri memberitahu suami secara jelas dan terukur
semua perencanaan dan penggunaan sumberdaya keluarga.
Monitoring, checking, kontrol terhadap semua penggunaan sumberdaya berikut akses
terhadap sumberdaya di luar siste keluarga harus diperkirakan dan dihitung secara jelas dan
terukur, sepengetahuan pasangan suami dan istri.
4 Good
governance
dalam keluarga
Meskipun suami sebagai kepala keluarga, namun dalam menjalankan perannya tidak
semena-mena semaunya sendiri, tidak boleh otoriter, namun harus dijalankan secara
bijaksana dan mengakomodasi saran dan ide baik dari istrinya maupun anak-anaknya.
Pasangan suami istri tidak boleh menggunakan kewenangannya sebagai orangtua untuk
mengeksploitasi anak-anaknya; Suami tidak boleh mengeksploitasi istri untuk
kepentingannya sendiri.
Di dalam menjalankan peran dan tugasnya, baik suami maupun istri saling bekerjasama
dalam menstabilkan keadaaan keluarga, berusaha untuk mempertahan hidup keluarga
dengan cara-cara yang baik, meningkatkan kreatifitas dalam menyejahterakan keluarga
dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.
Seandainya ketidaksepahaman antara suami istri, maka dicari solusi yang baik agar dapat
memahami perbedaan permasalahan dan menyamakan persepsi untuk menuju tujuan
keluarga bersama.
36
Hal-hal yang dianjurkan dan yang harus dihindari
dalam kemitraan dalam perkawinan
Hal-hal yang Dianjurkan Hal-hal yang Harus Dihindari
Berkata sopan dan menghargai, seperti
istriku/suamiku yang baik, saya bersyukur
punya istri/suami sepertimu, terima kasih atas
makannya, masakannya enak, dll
Berkata kasar dan menghina, seperti bodoh
kamu, goblok, dasar perempuan/lelaki, lelaki
hidung belang, perempuan jalang, dll
Berharap optimis pada keadaan keluarga Menyerah tanpa harap dan pesimis pada
keadaan keluarga
Selalu introspeksi diri Selalu membenarkan diri
Sering meminta maaf Sulit meminta maaf
Sering berterima kasih Sulit berterima kasih
Berbagi tugas secara fleksibel Berbagi tugas secara kaku atau bahkan
sendiri-sendiri
Selalu berdedikasi untuk keluarga Menyampingkan/ mengabaikan keluarga,
seperti
Selalu kompak tolong menolong Saling egois dan tidak berbagi, seperti
Suami membantu istri dalam peran domestik Suami membiarkan istri sendirian untuk
menjalankan peran domestik
Suami menghargai istri dalam peran publik Suami melarang istri menjalankan peran
publik
Suami dan istri bersama menjalankan peran
sosial
Suami mendominasi peran sosial
kemasyarakatan
37
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu
Dan Pekerjaan Keluarga
1. Bagilah waktu sebaik mungkin pada kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat
bagi keluarga.
2. Buatlah skedul pembagian waktu dan pekerjaan antara ayah dan ibu, anak laki-
laki dan anak perempuan agar keluarga terawat dan terpelihara dengan baik.
3. Buatlah daftar harian apa yang harus dilakukan/ menyimpan sebuah kalender.
4. Kurangi pertemuan yang tidak perlu.
5. Pembagian waktu dan pekerjaaan yang tidak baik akan menyengsarakan
semua anggota keluarga dan mengundang konflik.
6. Buat pembagian kerja yang adil gender dengan pembagian peran sesuai
dengan kebutuhan keluarga.
7. Berbagilah beban pekerjaan rumahtangga antara suami-istri dan anak-anak
melalui komunikasi yang baik dan kesepakatan yang adil.
8. Bertanggung jawablah pada pembagian tugas yang telah disepakati.
9. Komunikasikan segala keluhan yang ada dalam keluarga.
10. Kesuksesan pelaksanaan pekerjaan adalah kesuksesan keluarga.
11. Tidak dibenarkan untuk menyerahkan semua tanggung jawab pekerjaan
rumahtangga pada ibu saja, Ayah harus ikut ambil peranan dalam tanggung
jawab pekerjaan rumahtangga.
38
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu
Dan Pekerjaan Keluarga
12. Seorang istri bukanlah seorang pembantu dan seorang suami bukan seorang majikan.
13. Tidak pantang bagi seorang suami untuk membantu istri di dapur dan mengasuh anak.
14. Ayah berusaha membantu pekerjaan domestik seperti memberikan perhatian kepada
kegiatan rumahtangga.
15. Ayah berusaha untuk ikutserta dalam pengasuhan anak agar bonding antara ayah dan
anak lebih erat.
16. Ajari anak sendini mungkin untuk ambil peran dalam pembagian pekerjaan rumahtangga
17. Anak laki-laki dan perempuan membantu pekerjaan rumahtangga.
18. Tidak ada perbedaan peran antara anak perempuan dan anak laki-laki.
19. Ibu yang bekerja senantiasa memperhatikan kebutuhan keluarga dengan baik.
20. Ibu bekerja perlu memikirkan kalau ada tambahan waktu bekerja, maka siapa yang akan
mengasuh dan menjaga anak? Perlu orang yang dapat mensubstitusi perannya dalam
mengasuh anak, apakah minta tolong pada saudara/orangtua atau menggaji
pembantu/babysitter?.
21. Gunakan telepon dan sumberdaya komunikasi dimanapun bila perlu. Jaga komunikasi
secara efektif dan efisien.
22. Seandainya terjangkau secara ekonomi, gunakan teknologi ; mesin cuci, vaccum cleaner
untuk membantu pekerjaan domestik.
23. Penggunaan jasa komersial; pembantu, cleaning service merupakan alternatif yang perlu
dipikirkan.
39
Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen
Keuangan
1. Catat semua Pendapatan dan Pengeluaran Aktual dengan rutin
harian.
2. Buat rekap keuangan setiap bulan.
3. Lakukan pengecekan keuangan secara teratur dan disiplin.
4. Pisahkan keuangan keluarga dan keuangan usaha/bisnis.
5. Hati-hati dalam mengambil kredit.
6. Tabungkan segera uang sisa kas atau pendapatan tidak terduga.
7. Lakukan penyesuaian keuangan setiap saat.
8. Evaluasi pengelolaan keuangan.
9. Upaya pembagian tugas dan kerjasama yang baik antara suami,
istri dan anak-anak.
10.Lakukan kerjasama yang erat dan harmonis antara ayah dan ibu
tanpa memperhatikan siapa yang memperoleh penghasilan
lebih.
40
Apabila Keuangan Keluarga Menjadi Suatu Masalah
1. Bicarakanlah dengan suami/ istri dan anak-anak secara terbuka dan terus terang agar
dapat mencari jalan keluar yang bijaksana.
2. Berilah pengertian pada anak laki-laki dan perempuan dengan penuh kasih sayang
bahwa orang tua tidak mempunyai uang. Tidak ada keistimewaan perlakuan pada anak
dengan salah satu jenis kelamin tertentu.
3. Manfaatkan waktu luang untuk mencari usaha agar dapat mendatangkan penghasilan
baik berupa uang atau barang.
4. Carilah jalan keluar agar keluarga dapat menambah penghasilan dengan cara yang halal.
5. Menghindari kebiasaan yang kurang baik seperti boros, merokok, jajan dan sering
keluyuran.
6. Mendahulukan kebutuhan yang paling utama dahulu terutama untuk pangan dan
pendidikan anak-anak.
7. Jangan malu meminta pekerjaan pada orang lain.
8. Jangan sering menyalahkan nasib dan ’uring-uringan’ pada suami/istri dan dilampiaskan
juga kepada anak.
9. Harus percaya bahwa semua ini cobaan dari Allah dan kembalikan kepada Nya dengan
senantiasa berdoa dan berusaha.
10. Manfaatkan sumberdaya keluarga secara maksimal seperti penanaman pekarangan
dengan apotik hidup dan sayuran.
11. Lakukan pengehematan disegala bidang.
41
Kemitraan dan relasi gender yang harmonisasi dalam
keluarga
Pilihan Prioritas
Hidup melalui
Perencanaan
dan
Pelaksanaan
Manajemen
Sumberdaya
Keluarga
Berwawasan
gender
Relasi Gender
Harmonis
Kesetaraan Gender dalam Hak, Akses, Kontrol, Partisipasi dan
Manfaat dari Sumberdaya Keluarga
Kesejahteraan Keluarga & Keadilan & Kesetaraan Gender
(Sosial, Ekonomi, Psikologi, Spiritual)
Aktivitas
Domestik
Fungsi
Keluarga
Pengasuhan&
Sosialisasi
Kemasyarakt.
Partisipasi
Sosial, Agama
dan Aktivitas
Politik
Aktivitas Publik
Akses ke Psr
Tenaga Kerja,
Informasi, &
Teknologi
42
43
Lanjutan: PENGUATAN
Manajemen Sekolah Responsif Gender
MANAJEMEN
KELUARGA
CIRI & ASPEK YANG
RESPONSIF GENDER
Kebijakan Mekanisme pengambilan keputusan
seimbang
Budaya Menghindari perilaku stereotipi,
marginalisasi, subordinasi, beban
lebih, kekerasan
Gaya manajerial Pengaturan kerja ramah individu
44
KEBUTUHAN GENDER
PRAKTIS & STRATEGIS
PRAKTIS :Untuk men-
dukung pelaksanaan peran
gender tradisional shg tdk
menghalangi target yg
diharapkan
Contoh : menyediakan
tempat penitipan anak
>
>
STRATEGIS : Untuk
mengubah relasi & peran
gender tradisional guna
mencapai target yg
diharapkan
Contoh : penyadaran seks &
gender kpd seluruh staf &
stakeholder yg lain
>
45
Metode Analisis Gender :
Kelengkapan Manajemen Keluarga
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA(SDM) :
• Sensitifitas Individual: Apakah anggota keluarga punya
wawasan, pikiran, perasaan, sikap & perilaku sensitif
gender?
• Peran dan fungsi : Apakah laki-laki & perempuan
memiliki akses/partisipasi/kontrol & manfaat yang
sama?
46
Metode Analisis Gender :
Kelengkapan Manajemen Sekolah
ANALISIS PERFORMA SEKOLAH
• Kebijakan keluarga : Apakah mekanisme pengambilan
keputusan bias/netral/responsif Gender?
• Kultur keluarga : Apakah ekspresi verbal, ekspresi non-
verbal, lingkungan internal & eksternal &serta kultur
sudah sensitif gender?
• Infrastruktur keluarga : Apakah infrastuktur berdampak
tertentu terhadap salah satu jenis kelamin?
• Kinerja Harian: Apakah kinerja harian fleksibel
terhadap peran reproduktif & peran kultural?
47
PENUTUP 5’
2 orang MEWAKILI KELOMPOKNYA
MENYIMPULKAN MANAJEMEN
KELUARGA YANG RESPONSIF
GENDER
Ringkasan
• Peran gender mempunyai sejarah debat yang panjang antara
nature atau nurture.
• Pergeseran nilai-nilai individu tercermin dari kesadaran
bahwa peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan
adalah sama (equal) meskipun secara biologis mempunyai
perbedaan. Pergeseran nilai-nilai individu juga tercermin dari
persamaan tingkatan nilai antara anak laki-laki dan anak
perempuan.
• Kemitraan gender (gender partnership) dalam keluarga
adalah kerjasama secara setara dan berkeadilan antara suami
dan istri serta anak-anak baik laki-laki maupun perempuan
dalam melakukan semua fungsi keluarga melalui pembagian
pekerjaan dan peran baik peran publik, domestik maupun
sosial kemasyarakatan.
48
TERIMA KASIH
49

More Related Content

Similar to GENDER DALAM KELUARGA

Konsep perbedaan jender
Konsep perbedaan jenderKonsep perbedaan jender
Konsep perbedaan jenderarina ulfa
 
School and socialization
School and socializationSchool and socialization
School and socializationmarfyza
 
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehataDEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehatachamyrahmatiqa1
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialmizwarsaputra69
 
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxTOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxMUHAMADIZHARBINSALIM
 
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxKomunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxRintaArina
 
Pertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfPertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfEka Safitri
 
Modul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderModul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderAang Sutrisna
 
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdfHERLAMBANG ALGHIFARI
 
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptx
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptxKomunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptx
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptxRintaArina
 
Psikologi Keluarga
Psikologi KeluargaPsikologi Keluarga
Psikologi KeluargaElvira Ulni
 
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptx
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptxPERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptx
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptxNigarKalfa
 

Similar to GENDER DALAM KELUARGA (20)

Konsep perbedaan jender
Konsep perbedaan jenderKonsep perbedaan jender
Konsep perbedaan jender
 
Tik dawi topik 6
Tik dawi topik 6Tik dawi topik 6
Tik dawi topik 6
 
School and socialization
School and socializationSchool and socialization
School and socialization
 
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehataDEFINISI seksualitas dan gender kesehata
DEFINISI seksualitas dan gender kesehata
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Ppt ppd
Ppt ppdPpt ppd
Ppt ppd
 
Aspek seksualitas AKPER PEMKAB MUNA
Aspek seksualitas AKPER PEMKAB MUNAAspek seksualitas AKPER PEMKAB MUNA
Aspek seksualitas AKPER PEMKAB MUNA
 
Perkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosialPerkembangan hubungan sosial
Perkembangan hubungan sosial
 
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptxTOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
TOPIK 1 KONSEP ASAS SOSIOLOGI 1.pptx
 
Memahami Gender
Memahami GenderMemahami Gender
Memahami Gender
 
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptxKomunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
Komunikasi Gender 4_Peran, Mitos, Keadilan dan Ketidakadilan Gender.pptx
 
Pertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdfPertemuan 2. Gender.pdf
Pertemuan 2. Gender.pdf
 
Modul 6 seks & gender
Modul 6 seks & genderModul 6 seks & gender
Modul 6 seks & gender
 
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf
2interaksisosial-120103165304-phpapp01.pdf
 
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptx
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptxKomunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptx
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptx
 
Psikologi Keluarga
Psikologi KeluargaPsikologi Keluarga
Psikologi Keluarga
 
Gender
GenderGender
Gender
 
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptx
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptxPERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptx
PERKEMBANGAN SOSIAL (KELOMPOK 9).pptx
 
Keluarga (2)
Keluarga (2)Keluarga (2)
Keluarga (2)
 

Recently uploaded

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 

Recently uploaded (20)

Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

GENDER DALAM KELUARGA

  • 1. NOER SAUDAH 1 GENDER DALAM KELUARGA 90 menit Pelatihan Sekolah Perempuan (SEKOPER)
  • 2. 2 KOMPETENSI DASAR • Peserta mampu memahami konsep gender sebagai konstruksi sosial budaya • Mampu memahami dan menerapkan responsif gender dalam kelurga
  • 3. 3 INDIKATOR • Mampu membedakan antara konsep jenis kelamin dan konsep gender • Mampu membandingkan kesenjangan gender dengan kesetaraan dan keadilan gender • Mampu mengkritisi, dan menerapkan responsif gender dalam keluarga
  • 4. 4 OUTCOME 1. Uraian konsep, cara memahami gender sebagai konstruksi sosial. 2. Hasil identifikasi konsep, ciri-ciri, aspek serta penggunaan analisis gender dalam keluarga
  • 5. 5 OUTPUT Peserta yang mampu memahami dan memberikan pengertian tentang konsep gender, dan menerapkan responsif gender dalm keluarga
  • 7. 7 MATERI Gender dan konstruksi sosial: • Perbedaan jenis kelamin dan gender • kesenjangan gender • Kesetaraan dan keadilan gender • responsif gender • Ciri-ciri & aspek gender • Analisis gender dalam keluarga
  • 8. 8 SABDAALAM VERSI GENDER DICIPTAKAN ALAM PRIA DAN WANITA DUA MAKHLUK DALAM ASUHAN YANG KUASA DIJADIKAN PRIA WANITA SETARA KEDUANYA HARUS DIDIDIK BERSAMA WANITA DIJAJAH PRIA.... ITU DULU DIJADIKAN PERHIASAN SANGKAR MADU NAMUN KINI KEDUANYA KAN BERDAYA BERSAMA MEMBANGUN BANGSA DAN NEGARA
  • 9. 9 TARGET DAKAR (EFA) Menjamin bahwa menjelang tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan yang sulit dan mereka yang termasuk etnik minoritas, mempunyai akses pada dan menyelesaikan pendidikan dasar yang bebas dan wajib dengan kualitas yang baik.
  • 10. 10 Lanjutan Mencapai perbaikan 50% pada tingkat keniraksaraan orang dewasa menjelang tahun 2015, terutama bagi kaum perempuan, dan akses yang adil pada pendidikan dasar dan pendidikan berkelanjutan bagi semua orang dewasa.
  • 11. 11 Lanjutan Penghapusan disparitas/ kesenjangan gender pada pendidikan dasar dan menengah pada tahun 2005 dan mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan menjelang tahun 2015 dengan fokus pada kepastian sepenuhnya bagi anak perempuan terhadap akses dalam memperoleh pendidikan dasar yang bermutu.
  • 13. 13 Lembar Kerja Peserta mengidentifikasi perbedaan ciri- ciri biologis, sifat/karakter, peran/ pekerjaan antara laki-laki dan perempuan Ciri-ciri Laki-laki Perempuan Biologis Sifat/karakter Peran/pekerjaan
  • 14. 14 PRESENTASI 10’ Dua orang peserta mewakili kelompok yang terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
  • 15. 15 PENGUATAN I 20’ Gender dan konstruksi sosial: • Perbedaan jenis kelamin dan gender • Ketimpangan gender • Kesetaraan dan keadilan gender
  • 16. 16 PERBEDAAN JENIS KELAMIN - GENDER JENIS KELAMIN (SEX) Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan Berikut fungsi reproduksinya G E N D E R Perbedaan peran, fungsi, dan tanggungjawab laki-laki dan perempuan hasil konteks sosial •Ciptaan Tuhan •Bersifat kodrat •Tidak dapat berubah •Tidak dapat ditukar •Berlaku sepanjang zaman & di mana saja •Buatan manusia •Bersifat sosial •Dapat berubah •Dapat dilakukan laki-laki & perempuan sesuai dgn kebutuhan, kesempatan & komitmen. •Tergantung waktu & Kepatutan budaya setempat Perempuan : Menstruasi, Hamil, Melahirkan & Menyusui. Laki-laki : Membuahi (spermatozoa)
  • 17. 17 GENDER • Buatan manusia • Bersifat dinamis • Peran laki dan perempuan dapat dipertukarkan • Tidak universal • Dipengaruhi oleh budaya • Terkonstruksi sejak lahir • Anugerah tuhan • Tak bisa dipertukarkan fungsinya • Universal • Ciri biologis • Tidak bisa diubah SEKS GENDER DAN SEKS
  • 18. 18 Gender: Masalah Sosial • Adanya kesadaran bahwa perbedaan citra/sifat, peran dan posisi menimbulkan ketidak-setaraan akses salah satu jenis kelamin untuk mendapatkan manfaat dari proses aktifitas dan hak-hak dasar. • Ketidak-setaraan tersebut dapat menyebabkan ketidakadilan sosial. • Ketidakadilan tersebut disebabkan adanya perilaku yang diskriminatif
  • 19. 19 HASIL: TERJADI KETIDAKADILAN GENDER (Disebut demikian apabila salah satu jenis kelamin berada dalam keadaan tertinggal dibandingkan jenis kelamin lain). MANIFESTASI DISKRIMINASI: Stereotipi Subordinasi Marjinalisasi Beban ganda/berlebih Kekerasan
  • 20. 20 Stereotipi /stigmatisasi dan pelabelan negatif • yaitu himpunan pandangan-pandangan, anggapan, atau kepercayaan negatif terhadap salah satu jenis kelamin. Pandangan-pandangan stigmatik dan negatif yang merendahkan memiliki dampak yang merugikan.
  • 21. 21 Subordinasi • adalah posisi sosial yang asismetris dengan adanya pihak yang superior dan inferior. Subordinasi ini merupakan kelanjutan dari pandangan yang stereotipi yang merendahkan. Subordinasi melandasi pola relasi atau pola hubungan sosial yang hirarkhis dimana salah satu pihak memandang dirinya lebih dari mereka yang direndahkan
  • 22. 22 Marginalisasi atau peminggiran • adalah proses penyingkiran kepentingan, hak-hak, kebutuhan, serta aspirasi berdasarkan jenis kelamin yang berlangsung secara sistematis dalam memperoleh manfaat dari kesejahteraan hidup dan pembangunan. Sebagaimana stereotipi, marginalisasi dapat terjadi secara sengaja atau ‘dianggap’ sebagai sesuatu yang wajar
  • 23. 23 Beban kerja berlipat/berlebihan • yaitu memaksakan dan membiarkan salah satu jenis kelamin menanggung beban aktifitas berlebihan.
  • 24. 24 Kekerasan berbasis gender yaitu serangan atau kekerasan yg dilaku- kan, baik terhadap laki-laki maupun perem- puan berdasarkan pandangan gendernya. Kekerasan berbasis gender disebabkan pandangan bias yang menempatkan salah satu jenis kelamin superior dan lebih ber- kuasa. Umumnya, kekerasan berbasis gen der lebih banyak terjadi pada perempuan dari pada pada laki-laki. Hal tersebut didasarkan pada persepsi dominan bahwa perempuan adalah mahluk lemah.
  • 25. 25 Ketidakadilan Gender adalah Ketidakadilan Sosial • Gender sebagai salah satu kategori sosial(ras,etnis, klas, agama, kemampuan fisik dan usia) berpotensi menimbulkan ketidakadilan sosial jika tidak ditumbuhkan sikap sensitif terhadap bentuk- bentuk diskriminasi sosial: stereotipi,subordinasi, marginalisasi, beban berlebihan dan kekerasan. • Sikap diskriminatif dapat menghadangi akses, partisipasi, kontrol dan mendapatkan manfaat dari semua aktifitas dan hak-hak dasar.
  • 26. 26 Ketimpangan Gender Bidang Pendidikan Stereotipi Subordinasi Marginalisasi Beban Ganda Kekerasan Kerentanan Hidup
  • 27. 27 KERENTANAN HIDUP • KESEHATAN • KELANGSUNGAN PENDIDIKAN • EKONOMI dan KETENAGAKERJAAN • PENGAMBILAN KEPUTUSAN • KEKERASAN FISIK, PSIKIS DAN SEKSUAL.
  • 28. 28 KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER Kesetaraan: suatu proses yang seimbang antara laki-laki dan perempuan dalam memperoleh akses/ kesempatan, partisipasi, kontrol dan manfaat pembanguna/ kegiatan. Keadilan gender: Suatu kondisi yang sama antara laki-laki dan perempuan dalam mencapai hak-hak dasar dalam lingkup keluarga, masyarakat, negara dan dunia internasional. Kesamaan pemenuhan hak-hak dasar akan meningkatkan kualitas dan martabat kemanusiaan laki-laki Perempuan secara adil.
  • 29. 29 ISTILAH • SENSITIF GENDER: Kepekaan bahwa ketidaksetaraan gender dapat menimbulkan ketidakadilan sosial. • PERSPEKTIF/WAWASAN GENDER: Cara pandang bahwa konstruksi gender dapat mempengaruhi kehidupan sosial dan kebijakan publik. • NETRAL GENDER: Perbedaan gender bukan sebagai masalah struktural. • BIAS GENDER: Mengunggulkan salah satu jenis kelamin dalam kehidupan sosial dan kebijakan publik.
  • 30. 30 Lanjutan • KEBIJAKAN RESPONSIF GENDER: Manajemen lembaga atau organisasi, peraturan atau perundangan yang mengakomodir kebutuhan praktis dan strategis perempuan dan laki-laki untuk mencapai hasil yang sama. Kebutuhan Strategis gender: • PEMBELAJARAN INKLUSIF GENDER: Mengintegrasikan prinsip-prinsip kesetaraan gender sebagai upaya untuk mencapai keadilan sosial.
  • 31. 31 DISPOK 20’ MANAJEMEN KELUARGA CIRI & ASPEK YANG RESPONSIF GENDER Susunan anggota keluarga Fasilitas Target keluarga Kebijakan Budaya & gaya manajerial
  • 32. 32 PRESENTASI 10’ Dua orang peserta (laki-laki dan perempuan) mewakili kelompok yang terpilih untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
  • 33. 33 PENGUATAN 10’ Manajemen Kelurga Responsif Gender MANAJEMEN KELUARGA CIRI & ASPEK YANG RESPONSIF GENDER Struktur organisasi Menjamin kesetaraan akses kebutuhan strategis gender Fasilitas Memperhatikan kebutuhan praktis laki-laki dan perempuan Target keluarga Kesetaraan laki-laki & perempuan scr eksplisit
  • 34. 34
  • 35. Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam Kehidupan Keluarga No Cerminan Kemitraan Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri 1 Pembagian Tugas dan Peran dalam keluarga Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai manajer rumahtangga, namun suami sering memberikan ide dalam mengatur dan merencanakan furnitur ruangan, lay out atau interior design ruangan, dan landscape pekarangan. Jadi, meskipun istri berperan sebagai manajer utama rumahtangga, suami juga berkontribusi melalui kontribusi ide, uang dan perhatian, namun kontribusi tenaga dan waktunya sangat terbatas. Berdasarkan pembagian tugas, istri bertugas sebagai pendidik dan pengasuh anak-anak, namun suami sering mengingatkan anak untuk rajin belajar dan menjaga diri serta berhati-hati di jalan dan di sekolah. Jadi, meskipun istri berperan sebagai pengasuh dan pendidik utama anak, suami juga berkontribusi secara rutin dan aktif melalui kontribusi ide dan perhatian, namun kontribusi tenaga dan waktunya sangat terbatas. Berdasarkan pembagian tugas, suami bertugas sebagai pencari nafkah utama keluarga, namun istri berkontribusi secara rutin melalui penyiapan tas kerja, pakaian kerja, dan perlengkapan pekerjaan lain yang diperlukan suami. 2 Transparansi dalam keluarga Meskipun istri memegang keuangan keluarga (suami secara rutin memberikan sebagian besar pendapatannya kepada istri), bahkan istri menyimpan uang keluarga dalam tabungan keluarga di bank (atas nama istri), namun istri selalu mengkomunikasikan dan menunjukkan kepada suami laporan keuangan keluarga dan secara garis besar jumlah pengeluaran keluarga kepada suami. Sebaliknya, suami selalu melaporkan perolehan pendapatannya dan prediksi pendapatan selanjutnya. Perencanaan keuangan dilakukan bersama antara suami istri dan bahkan dengan anak-anak apabila diperlukan berkaitan dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang keluarga. Penggunaan dan perencanaan sumberdaya materi dan non materi keluarga dikomunikasikan dengan baik secara terbuka pada semua anggota keluarga, terutama antara suami dan istri. 35
  • 36. Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri dalam Kehidupan Keluarga No Cerminan Kemitraan Contoh Aplikasi Kemitraan Suami Istri 3 Akuntabilitas dalam keluarga Penggunaan dan perencanaan sumberdaya keluarga harus jelas dan terukur. Suami memberitahu istri secara jelas dan terukur tentang penggunaan dan perencanaan sumberdaya keluarga, dan sebaliknya istri memberitahu suami secara jelas dan terukur semua perencanaan dan penggunaan sumberdaya keluarga. Monitoring, checking, kontrol terhadap semua penggunaan sumberdaya berikut akses terhadap sumberdaya di luar siste keluarga harus diperkirakan dan dihitung secara jelas dan terukur, sepengetahuan pasangan suami dan istri. 4 Good governance dalam keluarga Meskipun suami sebagai kepala keluarga, namun dalam menjalankan perannya tidak semena-mena semaunya sendiri, tidak boleh otoriter, namun harus dijalankan secara bijaksana dan mengakomodasi saran dan ide baik dari istrinya maupun anak-anaknya. Pasangan suami istri tidak boleh menggunakan kewenangannya sebagai orangtua untuk mengeksploitasi anak-anaknya; Suami tidak boleh mengeksploitasi istri untuk kepentingannya sendiri. Di dalam menjalankan peran dan tugasnya, baik suami maupun istri saling bekerjasama dalam menstabilkan keadaaan keluarga, berusaha untuk mempertahan hidup keluarga dengan cara-cara yang baik, meningkatkan kreatifitas dalam menyejahterakan keluarga dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Seandainya ketidaksepahaman antara suami istri, maka dicari solusi yang baik agar dapat memahami perbedaan permasalahan dan menyamakan persepsi untuk menuju tujuan keluarga bersama. 36
  • 37. Hal-hal yang dianjurkan dan yang harus dihindari dalam kemitraan dalam perkawinan Hal-hal yang Dianjurkan Hal-hal yang Harus Dihindari Berkata sopan dan menghargai, seperti istriku/suamiku yang baik, saya bersyukur punya istri/suami sepertimu, terima kasih atas makannya, masakannya enak, dll Berkata kasar dan menghina, seperti bodoh kamu, goblok, dasar perempuan/lelaki, lelaki hidung belang, perempuan jalang, dll Berharap optimis pada keadaan keluarga Menyerah tanpa harap dan pesimis pada keadaan keluarga Selalu introspeksi diri Selalu membenarkan diri Sering meminta maaf Sulit meminta maaf Sering berterima kasih Sulit berterima kasih Berbagi tugas secara fleksibel Berbagi tugas secara kaku atau bahkan sendiri-sendiri Selalu berdedikasi untuk keluarga Menyampingkan/ mengabaikan keluarga, seperti Selalu kompak tolong menolong Saling egois dan tidak berbagi, seperti Suami membantu istri dalam peran domestik Suami membiarkan istri sendirian untuk menjalankan peran domestik Suami menghargai istri dalam peran publik Suami melarang istri menjalankan peran publik Suami dan istri bersama menjalankan peran sosial Suami mendominasi peran sosial kemasyarakatan 37
  • 38. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu Dan Pekerjaan Keluarga 1. Bagilah waktu sebaik mungkin pada kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi keluarga. 2. Buatlah skedul pembagian waktu dan pekerjaan antara ayah dan ibu, anak laki- laki dan anak perempuan agar keluarga terawat dan terpelihara dengan baik. 3. Buatlah daftar harian apa yang harus dilakukan/ menyimpan sebuah kalender. 4. Kurangi pertemuan yang tidak perlu. 5. Pembagian waktu dan pekerjaaan yang tidak baik akan menyengsarakan semua anggota keluarga dan mengundang konflik. 6. Buat pembagian kerja yang adil gender dengan pembagian peran sesuai dengan kebutuhan keluarga. 7. Berbagilah beban pekerjaan rumahtangga antara suami-istri dan anak-anak melalui komunikasi yang baik dan kesepakatan yang adil. 8. Bertanggung jawablah pada pembagian tugas yang telah disepakati. 9. Komunikasikan segala keluhan yang ada dalam keluarga. 10. Kesuksesan pelaksanaan pekerjaan adalah kesuksesan keluarga. 11. Tidak dibenarkan untuk menyerahkan semua tanggung jawab pekerjaan rumahtangga pada ibu saja, Ayah harus ikut ambil peranan dalam tanggung jawab pekerjaan rumahtangga. 38
  • 39. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Waktu Dan Pekerjaan Keluarga 12. Seorang istri bukanlah seorang pembantu dan seorang suami bukan seorang majikan. 13. Tidak pantang bagi seorang suami untuk membantu istri di dapur dan mengasuh anak. 14. Ayah berusaha membantu pekerjaan domestik seperti memberikan perhatian kepada kegiatan rumahtangga. 15. Ayah berusaha untuk ikutserta dalam pengasuhan anak agar bonding antara ayah dan anak lebih erat. 16. Ajari anak sendini mungkin untuk ambil peran dalam pembagian pekerjaan rumahtangga 17. Anak laki-laki dan perempuan membantu pekerjaan rumahtangga. 18. Tidak ada perbedaan peran antara anak perempuan dan anak laki-laki. 19. Ibu yang bekerja senantiasa memperhatikan kebutuhan keluarga dengan baik. 20. Ibu bekerja perlu memikirkan kalau ada tambahan waktu bekerja, maka siapa yang akan mengasuh dan menjaga anak? Perlu orang yang dapat mensubstitusi perannya dalam mengasuh anak, apakah minta tolong pada saudara/orangtua atau menggaji pembantu/babysitter?. 21. Gunakan telepon dan sumberdaya komunikasi dimanapun bila perlu. Jaga komunikasi secara efektif dan efisien. 22. Seandainya terjangkau secara ekonomi, gunakan teknologi ; mesin cuci, vaccum cleaner untuk membantu pekerjaan domestik. 23. Penggunaan jasa komersial; pembantu, cleaning service merupakan alternatif yang perlu dipikirkan. 39
  • 40. Anjuran Kemitraan Gender dalam Manajemen Keuangan 1. Catat semua Pendapatan dan Pengeluaran Aktual dengan rutin harian. 2. Buat rekap keuangan setiap bulan. 3. Lakukan pengecekan keuangan secara teratur dan disiplin. 4. Pisahkan keuangan keluarga dan keuangan usaha/bisnis. 5. Hati-hati dalam mengambil kredit. 6. Tabungkan segera uang sisa kas atau pendapatan tidak terduga. 7. Lakukan penyesuaian keuangan setiap saat. 8. Evaluasi pengelolaan keuangan. 9. Upaya pembagian tugas dan kerjasama yang baik antara suami, istri dan anak-anak. 10.Lakukan kerjasama yang erat dan harmonis antara ayah dan ibu tanpa memperhatikan siapa yang memperoleh penghasilan lebih. 40
  • 41. Apabila Keuangan Keluarga Menjadi Suatu Masalah 1. Bicarakanlah dengan suami/ istri dan anak-anak secara terbuka dan terus terang agar dapat mencari jalan keluar yang bijaksana. 2. Berilah pengertian pada anak laki-laki dan perempuan dengan penuh kasih sayang bahwa orang tua tidak mempunyai uang. Tidak ada keistimewaan perlakuan pada anak dengan salah satu jenis kelamin tertentu. 3. Manfaatkan waktu luang untuk mencari usaha agar dapat mendatangkan penghasilan baik berupa uang atau barang. 4. Carilah jalan keluar agar keluarga dapat menambah penghasilan dengan cara yang halal. 5. Menghindari kebiasaan yang kurang baik seperti boros, merokok, jajan dan sering keluyuran. 6. Mendahulukan kebutuhan yang paling utama dahulu terutama untuk pangan dan pendidikan anak-anak. 7. Jangan malu meminta pekerjaan pada orang lain. 8. Jangan sering menyalahkan nasib dan ’uring-uringan’ pada suami/istri dan dilampiaskan juga kepada anak. 9. Harus percaya bahwa semua ini cobaan dari Allah dan kembalikan kepada Nya dengan senantiasa berdoa dan berusaha. 10. Manfaatkan sumberdaya keluarga secara maksimal seperti penanaman pekarangan dengan apotik hidup dan sayuran. 11. Lakukan pengehematan disegala bidang. 41
  • 42. Kemitraan dan relasi gender yang harmonisasi dalam keluarga Pilihan Prioritas Hidup melalui Perencanaan dan Pelaksanaan Manajemen Sumberdaya Keluarga Berwawasan gender Relasi Gender Harmonis Kesetaraan Gender dalam Hak, Akses, Kontrol, Partisipasi dan Manfaat dari Sumberdaya Keluarga Kesejahteraan Keluarga & Keadilan & Kesetaraan Gender (Sosial, Ekonomi, Psikologi, Spiritual) Aktivitas Domestik Fungsi Keluarga Pengasuhan& Sosialisasi Kemasyarakt. Partisipasi Sosial, Agama dan Aktivitas Politik Aktivitas Publik Akses ke Psr Tenaga Kerja, Informasi, & Teknologi 42
  • 43. 43 Lanjutan: PENGUATAN Manajemen Sekolah Responsif Gender MANAJEMEN KELUARGA CIRI & ASPEK YANG RESPONSIF GENDER Kebijakan Mekanisme pengambilan keputusan seimbang Budaya Menghindari perilaku stereotipi, marginalisasi, subordinasi, beban lebih, kekerasan Gaya manajerial Pengaturan kerja ramah individu
  • 44. 44 KEBUTUHAN GENDER PRAKTIS & STRATEGIS PRAKTIS :Untuk men- dukung pelaksanaan peran gender tradisional shg tdk menghalangi target yg diharapkan Contoh : menyediakan tempat penitipan anak > > STRATEGIS : Untuk mengubah relasi & peran gender tradisional guna mencapai target yg diharapkan Contoh : penyadaran seks & gender kpd seluruh staf & stakeholder yg lain >
  • 45. 45 Metode Analisis Gender : Kelengkapan Manajemen Keluarga ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA(SDM) : • Sensitifitas Individual: Apakah anggota keluarga punya wawasan, pikiran, perasaan, sikap & perilaku sensitif gender? • Peran dan fungsi : Apakah laki-laki & perempuan memiliki akses/partisipasi/kontrol & manfaat yang sama?
  • 46. 46 Metode Analisis Gender : Kelengkapan Manajemen Sekolah ANALISIS PERFORMA SEKOLAH • Kebijakan keluarga : Apakah mekanisme pengambilan keputusan bias/netral/responsif Gender? • Kultur keluarga : Apakah ekspresi verbal, ekspresi non- verbal, lingkungan internal & eksternal &serta kultur sudah sensitif gender? • Infrastruktur keluarga : Apakah infrastuktur berdampak tertentu terhadap salah satu jenis kelamin? • Kinerja Harian: Apakah kinerja harian fleksibel terhadap peran reproduktif & peran kultural?
  • 47. 47 PENUTUP 5’ 2 orang MEWAKILI KELOMPOKNYA MENYIMPULKAN MANAJEMEN KELUARGA YANG RESPONSIF GENDER
  • 48. Ringkasan • Peran gender mempunyai sejarah debat yang panjang antara nature atau nurture. • Pergeseran nilai-nilai individu tercermin dari kesadaran bahwa peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan adalah sama (equal) meskipun secara biologis mempunyai perbedaan. Pergeseran nilai-nilai individu juga tercermin dari persamaan tingkatan nilai antara anak laki-laki dan anak perempuan. • Kemitraan gender (gender partnership) dalam keluarga adalah kerjasama secara setara dan berkeadilan antara suami dan istri serta anak-anak baik laki-laki maupun perempuan dalam melakukan semua fungsi keluarga melalui pembagian pekerjaan dan peran baik peran publik, domestik maupun sosial kemasyarakatan. 48