3. EKONOMI
A. PDB (Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP))
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada
periode tertentu. PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang
diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB
berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar
negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari
suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor
produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi
yang digunakan.
Perhitungan PDB melalui 2 cara yaitu:
a. PDB atas Dasar Harga Berlaku.
Merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tersebut,
berfungsi untuk melihat dinamika/perkembangan struktur ekonomi yang riil pada tahun
tersebut.
b. PDB atas Dasar Harga Konstan
Merupakan PDB yang dihitung dengan dasar harga yang berlaku pada tahun tertentu,
berfungsi untuk melihat pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
Total PDB INDONESIA dalam beberapa tahun dalam U$ Dollar Milliar
2000
150,1
2001
141,255
2002
2003
172,975
208,311
2004
256,00
PDB negara yang berbeda dapat dibandingkan dengan menukar nilainya dalam mata uang
lokal menurut:
nilai tukar mata uang saat ini: PDB dihitung sesuai dengan nilai tukar yang sedang
digunakan dalam pasar mata uang internasional, atau
nilai tukar keseimbangan kemampuan berbelanja: PDB dihitung sesuai keseimbangan
kemampuan berbelanja (PPP) setiap mata uang relatif kepada standar yang telah
ditentukan (biasanya dolar AS).
Peringkat relatif negara-negara dapat berbeda jauh antara satu metode dengan metode
lainnya.
PDB 20 Negara Terbesar
di Dunia NO Negara
Jumlah (US$ Miliar)
4 Jerman 3.330
9 Spanyol 1.460
5 Prancis 2.649
10 Kanada 1.336
1 Amerika Serikat 14.119
6 Inggris 2,174
11 India 1.310
2 Jepang 5.069
7 Italia 2.112
12 Rusia 1.231
3 China 4.985
8 Brazil 1.573
13 Australia 924,8
4. 14 Meksiko 874,8
17 Turki 614,6
15 Korea Selatan 832,5
18 Indonesia 540,3
16 Belanda 792,1
20 Belgia 471,2
19 Swiss 491,9
B. PDRB (PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO)
Perhitungan PDRB melalui 3 pendekatan yaitu:
a. Produksi
dalam pendekatan ini PDRB adalah jumlah ni lai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu (satu
tahun). Unit produksi dalam penyajian dikelompokkan dalam 9 sektor atau lapangan antara
lain :
1. Pertanian
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Listrik,gas, dan air bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, hotel, dan restoran
7. Pengangkutan dan komunikasi
8. Jasa keuangan, persewaan jasa perusahaan, dan
9. Jasa – jasa
b. Pendapatan
PDRB ialah penjumlahan semua komponen permintaan terakhir antara lain:
1.Pegeluaran konsumsi rumah tangga an lembaga swasta yang tidak mencari untung.
2. Konsumsi pemerintah
3. Pembentukan modal tetap oestik bruto
4. Perubahan stok
5. Ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu.(ekspor-impor)
C. Pengeluaran
5. Menurut pendekatna pengeluaran, PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh
faktor produksi yang ikut serta dalam proes produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu
tertentu (biasanya satu tahun)
Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah upah/gaji, sewa tanah, bunga modal dan
keuntungan. Semua hitungan tersebut sebelum dipotong pajak langsung lainnya. Dalam
pengertian PDRB kecuali faktor pendapatan, termasuk pula komponen penyusutan dan pajak
tak langsung neto.
Daerah di Indonesia dengan PDRB tertinggi:
1 Kalimantan Timur 101.858
18 Banten 12.757
2 DKI Jakarta 74.065
19 Sulawesi Utara 12.610
3 Riau 53.264
20 Sulawesi Tengah 11.540
4 Kepulauan Riau 40.746
21 Kalimantan Barat 11.394
5 Papua 26.615
22 Jawa Tengah 11.184
6 Kepulauan Bangka Belitung 19.350
23 Daerah Istimewa Yogyakarta 10.985
7 Sumatra Selatan 18.725
24 Sulawesi Selatan 10.909
8 Nanggroe Aceh Darussalam 17.124
25 Sulawesi Tenggara 10.686
9 Papua Barat 17.084
26 Lampung 10.078
10 Jawa Timur 16.757
27 Bengkulu 8.799
11 Sumatra Utara 16.403
28 Nusa Tenggara Barat 8.080
12 Kalimantan Tengah 15.725
29 Sulawesi Barat 7.535
13 Sumatra Barat 14.955
30 Gorontalo 6.068
14 Jawa Barat 14.723
31 Nusa Tenggara Timur 4.769
15 Jambi 14.226
32 Maluku 4.747
16 Bali 14.199
33 Maluku Utara 4.019
17 Kalimantan Selatan 13.206
C. PNB (Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP))
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, termasuk di dalamnya barang dan
6. jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang
dihasilkan
warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP.
GNP = GDP - Produk Neto terhadap Luar Negeri
Contoh soal :
Berikut Daftar Negara Dengan GNP terbesar Tahun 2010
1. USA= $ 14.600.828
6. Inggris= $ 2.399.292
2. China= $ 5.700.018
7. Italia= $ 2.125.845
3. Japan= $ 5.369.116
8. Brazil= $1.830.392
4. Jerman= $ 3.537.180
9. India= $ 1.566.636
5. Prancis= $ 2.749.821
10. Canada = $ 1.483.274
Contoh Soal
Suatu Negara memiliki GDP sebesar 30.000.000 sedangkan jumlah produk netto terhadap
luar negeri adalah 20.000.000 maka berapakah besar GNP nya?
Jawab :
GNP = GDP - Produk Neto terhadap Luar Negeri
= 30.000.000 – 20.000.000
= 10.000.000
D. PNN (Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP))
Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara.
NNP adalah jumlah seluruh barang atau jasa yang dihasilkan dalam waktu 1 tahun setelah
dkurangi penggantian barang-barang modal ( replacement/penyusutan).
Secara matematis unutk mengitung PNN adalah sebagai berikut:
# NNP = GNP-(Penyusutan Barang Modal)
Atau
#NNP= GNP – (Replacement + Depreciaton )
Ket:
Depreciaton: penyusutan
Replacement: pengganti modal yang aus
7. Suatu negara memiliki GNP sebesar Rp. 20.768.869, jumlah penyusutan ialah 4.097.999, dan jumlah
pengganti modal sebesar 8.904.351, tentukan besar NNP!
Jawab:
NNP= GNP – (Penyusutan + Barang Modal)
= 20. 768.869 – (4.097.999- 8.904.351)
= 7.766.519
E. PNN (Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI))
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih
(NNP) dikurangi pajak tidak langsung.
Dengan demikian, pendapatan nasional adalah nilai bersih dari semua barang dan jasa yang dihasilkan
oleh seluruh warga negara. Sehingga NI juga sama dengan NP (National Produk).
NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
Contoh Soal :
Suatu negara memiliki jumlah NNP sebesar Rp. 16.000.000 besar pajak tidak langsung
adalah Rp. 6.798.670 berapa jumlah NNI nya!
Jawab :
NNI= NNP – Pajak tidak langsung
= 16.000.000 – 6.798.670
= 9.201.330
F. PP (Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI))
Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang
diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi.
Pendapatan perseorangan (Personal Income) ini dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi:
a. pajak perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah;
b. laba ditahan, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan (tidak dibagi) di dalam perusahaan untuk
beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan perusahaan;
c. iuran jaminan sosial dan iuran asuransi;
d. dalam personal income ini harus kita tambahkan dengan transfer payment adalah
pembayaran-pembayaran dari negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan
pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses
produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahun-tahun sebelumnya atau
pembayaran pada seseorang yang sebenarnya berasal dari pendapatan orang lain.
Contoh transfer payment adalah:
a. pembayaran kepada orang yang sudah pensiun,
b. tunjangan para veteran, dan
c. dana-dana sosial (pembayaran untuk para penganggur).
PI = (NNI + Transfer Pa ment) - (Iuran Jaminan Sosial +Iuran Asuransi + Laba ditahan +
Pajak Perseroan)
8. Contoh soal :
Dik :
NNI Rp. 1.805.000
Pajak perseroan Rp 35.000
Laba ditahan Rp 50.000
Iuran asuransi Rp 2.000
Transfer payment Rp 20.000
Berapakah Pendapatan Perseorangannya
PI= NNI-( Laba ditahan + Pajak perseroan + Iuran asuransi + Transfer payment )
= 1.805.000 – (50.000 + 35.000 + 2.000 + 20.000)
= 1.698.000
G. Pendapatan bebas (Disposable Income/DI)
Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang
sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya.Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan
persorangan dikurangi pajak langsung.
DI = PI-Pajak Langsung
Pendapatan Perseorangan belum dapat dipakai sepenuhnya untuk konsumsi, sebelum
dikurangi pajak penghasilan (PPh), Pajak Bumi Bangunan (PBB), dan Pajak Kekayaan.
DI tersebut dapat digunakan untuk konsumsi dan sisannya menabung sehingga secara
sistematis dirumuskan:
DI – KONSUMSI = Tabungan / DI – C = S
Dan
S=DI – C
Keterangan:
DI/Y : Pendapatan
C
: Konsumsi
S
: Saving(tabungan)
Contoh Soal Disposable Income:
Pak Andi adalah seorang pengusaha ia memiliki Pendapatan Pribadi sebesar Rp. 5.000.000
per bulan, di negaranya Besar Pajak Langsung ialah Rp.56.800, jumlah konsumsi Pak Andi
dalam sebulan sebesar Rp. 3.406.000, sisanya ia tabung, jika dihitung tanpa bunga bank
berapakah jumlah tabungan pak Andi dalam 7 Bulan!
Jawab:
DI = PI – Pajak Langsung
= 5.000.000 - 56.800
= 4.943.200
Besar Tabungan dalam 1 bulan = DI – Konsumsi
= 4.943.200 - 3.406.000
= 1.537.200
Jadi jumlah tabungan dalam 7 bulan = 1.537.200 x 7
= 10.760.400
9. Pengertian Pendapatan Nasional
a. BERDASARKAN PENDEKATAN PRODUKSI (PDB)
Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan
oleh suatu negara dalam periode tertentu.
Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai
tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan
penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode
(biasanya satu tahun).
Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negaranegara
berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk
negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional
diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan
multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa
yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan
modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan
demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang
dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga
negara tersebut dan asing.
Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan
dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.
b. Pertambangan dan penggalian.
c. Industri pengolahan.
d. Listrik, gas, dan air minum.
e. Bangunan.
f. Perdagangan, hotel, dan restoran.
g. Pengangkutan dan komunkasi.
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya.
i. Sewa rumah.
j. Pemerintahan dan pertahanan.
k. Jasa-jasa.
Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu
dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:
PDB/Y = (Q1 . P1) + (Q2 + P2) + .... + (Qn + Pn)
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
P = Harga barang
b. Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk NasionalBruto/PNB)
10. Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran dapat diartikan jumlah
pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa dalam satu periode, biasanya
satu tahun.
Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh
pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah,
masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil
penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product
(GNP).
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) adalah konsep
yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi memperkirakan jenis-jenis
pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh
faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi yang dimiliki warga negara suatu negara
terdapat di negara itu sendiri atau luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktorfaktor yang digunakan di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB
tidak dihitung produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau
perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional menurut metode
pengeluaran dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Pelaku Ekonomi Pengeluaran
Lambang
Rumah tangga
Konsumsi (Consumption) C
Perusahaan
Investasi (Investment)
I
Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)
G
Masyarakat luar negeri – Impor
Ekspor
X-M
Dari tabel tersebut akan tampak rumus berikut:
PNB/Y = C + I + G + (X-M)
Jika PNB (GNP) tersebut dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per kapita.
c. Pendekatan Pendapatan (PN)
Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik
faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam
satu tahun tertentu. Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen pendapatan nasional menurut
metode pendapatan pada tabel berikut.
Fa ktor Produks i
Ba la s Ja s a
La mba ng
Ala m
Sewa (rent)
R
Tena ga Kerja
Upa h (wa ge)
W
Moda l
Bunga (Interes t)
I
Kewira us a ha a n
La ba (Profit)
P
Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut.
PN/Y = r + w + i + p
11. Hasil penghitungan dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National
Income (NI).
Contoh soal :
Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut:
Jumlah Suatu Barang dalam 1 tahun
Harga Barang Dalam 1 unit
Upah dan gaji
Sewa tanah
Konsumsi
Pengeluaran pemerintah
Bunga Modal
Keuntungan
Investasi
Ekspor
Impor
15.000 unit
Rp. 500.000,Rp 15.000.000,Rp 9.250.000,Rp 18.000.000,Rp 14.000.000,Rp 3.500.000,Rp 12.000.000,Rp 4.500.000,Rp 12.500.000,Rp 7.250.000,-
Tentukan pendapatan nasional melalui pendekatan produksi, pendekatan pendapatan dan
pendekatan pengeluaran!
Jawaban:
#Pendekatan Produksi
NI= (15.000 x 500.000)
=7.500.000.000
#Pendekatan Pendapatan
NI = R + W + I + P
= 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000
= 39.750.000,#Pendekatan Pengeluaran
NI = C + G + I + (X – M)
= 18.000.000 + 14.000.000 + 4.500.000 + (12.500.000 – 7.250.000)
= 39.750.000,-
H. Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional
12. Tujuan utama mempelajari Penda patan Nasional ialah untuk mengetahui seberapa Jauh
suatu negara dapat menghasilkan kemakmuran kemasyarakatannya .Adapun Tujuan lain
yaitu:
a. Mengetahui tingkat kemakmuran rakyat.Hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat
pertumbuhan penduduk.
b. Melihat kemajuan dalam bidang perekonomian pada masyarakat dan negara.
c. Sebagai Dasar pertimbangan pengambilan kebijakan ekonomi dalam pelaksanaa
pembangunan.
d. Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhikemajuan perekonomian suatu negara sehingga
dapat dikendalikan.
I. Manfaat mempelajari Pendapatan Nasional
Penghitungan pendapatan nasional bertujuan mendapatkan taksiran yang akurat mengenai
nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara selama satu tahun. Manfaat-manfaat
dilakukannya penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai berikut:
1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah
a. Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakankebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat
pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu negara.
b. Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah
untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah
tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan
masyarakat untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan
menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh
karena itu, pemerintah perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.
J. Cara meningkatkan Pendapatan Nasional
Berikut beberapa cara meningkatkan Pendapatan Nasional
a. Meningkatkan pembangunan segala bidang, terutama ekonomi.
b. Meningkatkan kualitas SDM
c. Mengembangkan Perusahan
d. Mengembangkan indutri kecil dan rumah tangga
e. Meningkatkan kesempatan penanaman modal
f. Meningkatkan sarana pariwisata
g. Meningkatkan kecintaan masyarakat pada produk dalam negeri