SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Page 1
Kata Pengantar
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pendapatan
Nasional.
Makalah ini dibuat dengan berbagai buku dan informasi-informasi digital dan
beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Jakarta, 10 April 2014
Penulis
Page 2
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi ..................................................................................................................2
Bab I: Pendahuluan..................................................................................................3
Bab II : Pembahasan
 Pengertian.....................................................................................................4
 Konsep pendapatan nasional........................................................................4
 Metode perhitungan ....................................................................................8
 Faktor pengaruh komponen pendapatan nasional .....................................11
 Pendapatan perkapita....................................................................................13
 Tujuan perhitungan pendapatan nasional..................................................14
 Usaha meningkatkan pendapatan nasional...............................................15
Daftar Pustaka...........................................................................................................16
Page 3
BAB I
Pendahuluan
Ilmu ekonomi makro mengandalkan data, banyak di antaranya yang dikumpulkan
oleh pemerintah. Untuk mempelajari perekonomian, kita butuh data output total,
pendapatan total, konsumsi total dan semacamnya. Kebanyakan data ekonomi makro
berasal dari laporan data produk dan pendapatan nasional, yang mendeskripsikan
komponen pendapatan nasional dalam perekonomian. Di AS, laporan data ini dihasilkan
oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS.
Laporan data proruk dan pendapatan nasional lebih dari sekedar menyampaikan data
tentang kinerja perekonomian. Laporan-laporan data itu juga memberikan kerangka
konseptual yang digunakan oleh para ekonom makro untuk memikirkan tentang
bagaimana bagian-bagian perekonomian saling menyesuaikan. Ketika para ekonom
memikirkan ekonomi makro, kategori dan kosa kata yang mereka gunakan berasal dari
laporan data pendapatan dan produk nasional.
Laporan data pendapatan dan produk nasional bisa dianalogikan dengan diagram
mekanis atau kabel-kabel pada suatu mesin mobil. Diagram ini tidak menerangkan cara
kerja mesin tersebut melainkan mengidentifikasi bagian-bagian penting dari suatu mesin
dan menunjukkan hubungan-hubungannya. Mencoba memahami ekonomi makro tanpa
memahami akuntansi pendapatan nasional seperti mencoba memperbaiki mesin tanpa
diagram mekanis dan tanpa mengetahui nama bagian mesin tersebut.
Mengingat pentingnya pemahaman atas permasalahan dalam ekonomi makro tersebut
tersebut kami tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dalam suatu makalah
dengan judul “Pendapatan Nasional”. Harpan kami agar makalah ini dapat menjadi
memberikan pengetahuan mengenai pengukuran pendapatan nasional yang merupakan
salah satu bagian penting dalam perekonomian.
Page 4
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan
masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan
jasa tersebut. Besarnya pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Dan
besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Tersedianya faktor produksi
2. Ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya
3. Kemajuan Teknologi produksi yang digunakan
4. Stabilitas nasional
Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional akan ditemukan beberapa istilah
yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan
tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP dan NNI.
Selain istilah di atas, ada istilah lain yang merupakan penggambaran konsep
pendapatan nasional, antara lain NNP, PI dan DI. Ada perbedaan yang mendasar dari
istilah-istilah tersebut di atas. Di bawah ini akan kita kupas tentang perbedaan diantara
istilah-istilah pendapatan nasional, sebagai berikut :
1. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang
dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya,
karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (misal
untuk Negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex, Carrefour, PT Nutrisia
dan sebagainya), tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh
masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri (misal untuk Indonesia TKI
Page 5
atau TKW yang bekerja di Luar negeri). Ada sembilan lapangan usaha yang masuk
dalam perhitungan Product Domestic Bruto (PDB), antara lain:
a. pertanian
b. pertambangan dan penggalian
c. industri
d. listrik, gas dan air bersih
e. bangunan atau konstruksi
f. perdagangan, hotel dan restoran
g. pengangkutan dan komunikasi
h. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
i. jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara dll
2. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai
produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional)
selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Jika dirumuskan sebagai
berikut :
Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk
mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain :
a. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara
tersebut belum maju, karena akan terjadi Net Factor Income to Abroud
(Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya Investasi Negara tersebut di luar negeri
lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri.
b. Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara
tersebut sudah maju, karena Negara tersebut mampu menanamkan investasinya di
luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negeri.
GNP = GDP - Pendapatan Neto terhadap luar negeri
Page 6
3. NNP ( Net National Product )
Produksi nasional neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi
penyusutan barang barang modal. NNP ini sama dengan Pendapatan Nasional (PN)
atau National Income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang
sering dirumuskan :
4. Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik
faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak
langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-lain.
5. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh
tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung
pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-
penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil
dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan,
tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah,
dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
NNP = GNP – Penyusutan Barang
–barang Modal
NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
Page 7
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan
setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja
tersebut tidak lagi bekerja).
6. Dispoaible Income (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap
untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari
personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax)
adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus
langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut:
Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional (Dinyatakan dalam jutaan rupiah)
I. Produk Domestik Bruto (PDB) ........................................ Rp. 22.500,00
Dikurangi : Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri ................. Rp. 2.500,00
II. Produk Nasional Bruto (GNP) ........................................ Rp. 20.000,00
Dikurangi : Penyusutan Barang modal ................................... ..Rp. 5.000,00
III. Produk Nasional Neto (NNP) ........................................ Rp. 15.000,00
Dikurang : Pajak Tidak Langsung ........................................ Rp. 4.000,00
IV. Pendapatan Nasional Neto (NNI) .................................... Rp. 11.000,00
Ditambah : Transfer Payment ........................................ Rp. 500,00
Dikurangi :
a. Laba yang tahan ............Rp. 500,00
b. Pajak perseroan ............ Rp. 2.000,00
c. Jaminan social ............ Rp. 500,00
Rp. 3.000,00
V. Personal Income (PI) ........................................ Rp. 8.500,00
Dikurangi : Pajak Langsung ........................................ Rp. 2.000,00
VI. Pendapatan Bebas (DI) ........................................ Rp. 6.500,00
PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan +
Pajak Perseroan+Asuransi + Jaminan Sosial )
DI = PI - Pajak Langsung
Page 8
2.2 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional dapat
dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain:
1. Metode Pendapatan
Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas
penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.
Faktor Produksi Pendapatan
Faktor Produksi Pendapatan Symbol
Tanah Sewa r (rent)
Tenaga Kerja Upah W (wedges)
Modal Bunga I (interest)
Skill Laba P (profit)
Untuk mencari besarnya pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut :
2. Metode Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan
cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai sektor
dalam perekonomian, antara lain:
a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. industri pengolahan
d. listrik, gas dan air bersih
Y = r + w + i + p
Page 9
e. Bangunan
f. Perdagangan, restoran dan hotel
g. pengangkutan dan komunikasi
h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan serta
i. Jasa-jasa
perhatikan contoh perhitungan nilai tambah berikut ini :
Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah
Kapas Rp.10.000 Rp.10.000
Benang Rp.15.000 Rp. 5.000
Kain Rp. 17500 Rp. 2.500
Kemeja Rp.25.000 Rp. 7.500
Jumlah Rp. 67.500 Rp.25.000
Keterangan :
Untuk masing-masing komoditas penghitungan nilai tambahnya didasarkan pada selisih
nilai produksi perubahan tiap komoditas dari kapas sampai dengan kemeja.
Misalkan:
a. Nilai tambah kapas besarnya tetap Rp10.000,00 (karena nilai produksinya belum
mengalami perubahan menjadi komoditas lain)
b. Nilai tambah benang Rp5.000,00 → merupakan selisih antara nilai produksi kapas
dengan benang
c. Nilai tambah kain Rp2.500,00→ selisih antara nilai produksi benang dan kain
d. Nilai tambah kemeja Rp7.500,00 → selisih antara nilai produksi kain dengan kemeja
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari perubahan
komoditas kapas menjadi kemeja sebesarRp 25.000,00.
Dengan adanya perhitungan nilai tambah tersebut maka akan terhindar dari
adanya perhitungan ganda. Dengan demikian metode ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ……… NTBn
Page
10
Keterangan:
Y = Pendapatan nasional
NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi
3. Metode Pengeluaran
Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka
dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap
rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai
transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda.
Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan sebagai acuan
dalam menghitung pengeluaran adalah :
a. Rumah tangga konsumen
Pada sektor rumah tangga ini pengeluaran yang dilakukan berupa pembelian
barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang biasa di sebut
dengan konsumsi (C)
b. Rumah tangga produsen atau perusahaan
Pengeluaran pada rumah tangga ini dilakukan sebagai pembentukan barang
dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa lebih lanjut atau yang
diistilahkan dengan Investasi (I)
c. Rumah tangga pemerintah
Pengeluaran pemerintah ini terdiri dari:
a.a Pengeluaran konsumsi pemerintah, misalnya pembayaran gaji pegawai dan
pembelian alat-alat kantor
a.b Pengeluaran pemerintah untuk investasi, misalnya pembuatan jalan, jembatan,
saluran irigasi, pelabuhan dan lain-lain
Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah
dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan
komponen perubahan stok yang diistilahkan Goverment Expenditure (G)
d. Rumah tangga luar negeri / ekspor bersih (X-M).
Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap
nilai impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan
internasional. Pengeluaran-pengeluaran dari keempat sektor perekonomian itulah
Page
11
yang merupakan komponen pendapatan nasional. Sehingga perhitungan pendapatan
nasional ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan: Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure)
X = ekspor
M = impor
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Komponen Pendapatan Nasional
a. Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah
suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan
hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu.
Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan
nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan
tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat
pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan
pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan
output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat
pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan
harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan
menambah pengangguran.
Y = C + I + G + ( X - M )
Page
12
b. Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa
dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun),
sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat
hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan
psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi
jika dihubungkan dengan pendapatan.
Komponen Konsumsi dipengaruhi oleh:
a. Besarnya pendapatan bersih/neto
b. Tingkat komposisi rumah tangga (usia dan jumlah)
c. Tuntutan lingkungan (geografis dan sosial)
d. Dugaan untuk masa depan (naik turunnya harga)
Komponen tabungan dipengaruhi oleh:
a. Tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi masyarakat
b. Motif berjaga-jaga dari masyarakat untuk waktu yang akan datang.
c. Tingkat suku bunga bank untuk tabungan
c. Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari
pengeluaran agregat.
Komponen investasi dipengaruhi oleh:
a. Tingkat suku bunga bank untuk modal
b. Kekuatan permintaan di pasar terhadap barang dan jasa
c. Tingkat perkembangan teknologi yang mampu menjamin efisiensi produksi.
Page
13
2.4 Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk dan Pendapatan Perkapita
Sebelum melakukan perbandingan tingkat perkapita Negara kita dengan
Negara lain maka sebaiknya harus kita ketahui dahulu hubungan antara Pendapatan
nasional, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita.
Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan perkapita merupakan salah
satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu
bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan perkapita diperoleh
dari pendapatan nasional suatu Negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah
penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Namun seperti yang telah kita bahas
sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi
manakah yang mau dipakai tergantung dari Negara masing-masing. Untuk Indonesia
dan beberapa negara lain pada umumnya konsep pendapatan nasional yang biasa
dipakai adalah dengan pendekatan produksi. Dan dalam menghitung pendapatan
perkapita konsep pendekatan produksi diwujudkan dengan jumlah produksi barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat yang diistilahkan Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Perhitungan pendapatan perkapita oleh
negara-negara di dunia pada umumnya ada dua (2) macam, yaitu :
a. Dilihat dari komponen Produk Domestik Bruto (PDB)
Rumus :
b. Dilihat dari komponen Produk nasional bruto (PNB)
Rumus :
PDB perkapita = PDB tahun n
Jumlah penduduk tahun n
PNB perkapita= PNB tahun n
Jumlah Penduduk tahun n
Page
14
Contoh perhitungan pendapatan perkapita tahun 2003
Negara PNB pertahun
(Juta $)
Penduduk
(Juta)
Pendapatan Perkapita
(Juta $)
Indonesia 130.600 204
India 427. 407 980
Malaysia 81.311 22
Singapura 95.453 3
Korea 398.825 46
Meksiko 358. 059 96
Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya maka pendapatan
nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling mempengaruhi
pendapatan perkapita, naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan mengakibatkan
naik turunnya pendapatan perkapita. Sehingga kita tidak bisa mengandalkan
komponen pendapatan nasional semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata
penduduk suatu negara . Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi
pertambahan penduduknya juga besar maka pendapatan perkapitanya tetap kecil.
Oleh karena itu agar pendapatan perkapita besar maka kita harus mampu
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
2.5 Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional dan Usaha Meningkatkan
Pendapatan Nasional
2.5.1 Tujuan
Tujuan utama dari mempelajari pendapatan nasional adalah untuk
mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat memakmurkan kondisi
masyarakatnya. Selain dari tujuan utama tersebut ada tujuan yang lainnya
antara lain:
a. mengetahui tingkat kemakmuran
b. untuk melihat kemajuan perekonomian suatu negara
c. Untuk merumuskan kebijakan pemerintah
Page
15
d. Untuk membandingkan tingkat perkembangan ekonomi dari waktu ke
waktu.
e. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pendapatan masyarakat
f. Untuk membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah
sehingga dapat diketahui tingkat perkembangannya.
2.5.2 Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional
Setelah kita memahami tentang manfaat dan tujuan mempelajari pendapatan
nasional maka tentunya kita memiliki gambaran bagaimana kiat atau usaha
yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional, untuk itu ada beberapa
cara yang dianggap cocok antara lain sebagai berikut :
1. Kita tingkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor
ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu
pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan.
3. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa
mengembangkan usahanya bagi terciptanya kemajuan ekonomi
4. mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah
tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri
menengah dan industri besar.
5. membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvesatasi bagi para
pemilik modal baik lewat PMDN maupun lewat PMA.
Page
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Case, Karl. Fair, Ray. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga
2. Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional).
Yogyakarta: Liberty
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional diakses pada 10 April 2014
4. http://ekmakro.blogspot.com/2011/09/pendapatan-nasional.html diakses pada 10
April 2014

More Related Content

What's hot

ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Dian Anggita
 
Istilah dalam Akuntansi
Istilah dalam AkuntansiIstilah dalam Akuntansi
Istilah dalam AkuntansiNesha Mutiara
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaransiti aisah
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomiNasyida Rokhmadiyah
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiHisyam Lingga
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifWahono Diphayana
 
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiMateri Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiOkky Cotrexjelly
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendekmagdalena praharani
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalYesica Adicondro
 
Konsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalKonsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalAkhmad Farhan
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxsandi217
 

What's hot (20)

ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
Bab vii rencana pembiayaan (financial plan)
 
Istilah dalam Akuntansi
Istilah dalam AkuntansiIstilah dalam Akuntansi
Istilah dalam Akuntansi
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Arus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasionalArus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasional
 
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
4 Pendapatan Nasional Pertumbuhan dan Struktur ekonomi
 
Makalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makroMakalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makro
 
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan EkonomiPembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
 
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatifTeori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
Teori perdag internasional : keunggulan absolut & keunggulan komparatif
 
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian TerbukaKeseimbangan Perekonomian Terbuka
Keseimbangan Perekonomian Terbuka
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Proposal kripik pisang (1)
Proposal kripik pisang (1)Proposal kripik pisang (1)
Proposal kripik pisang (1)
 
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan EkonomiMateri Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
Materi Bab Pelaku Kegiatan Ekonomi
 
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka PendekBiaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
Biaya Produksi Jangka Panjang dan Jangka Pendek
 
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan NasionalKeseimbangan Pendapatan Nasional
Keseimbangan Pendapatan Nasional
 
Konsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasionalKonsep perdagangan internasional
Konsep perdagangan internasional
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
 

Viewers also liked

Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalSaputra Ayudi
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012bwfitri
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalanditriapriadi
 
M4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomiM4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomierlina na
 
Komponen Pendapatan Nasional
Komponen Pendapatan NasionalKomponen Pendapatan Nasional
Komponen Pendapatan NasionalDelvia Idola
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Nurul Afdal Haris
 
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMakalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahFahmy Metala
 
Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Kasmadi Rais
 
Peta konsep Pendapatan Nasional
Peta konsep Pendapatan NasionalPeta konsep Pendapatan Nasional
Peta konsep Pendapatan NasionalOkky Cotrexjelly
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalVicky Farahani
 
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasionalrendrafauzi
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiTyaseta Sardjono
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Mindmore Communications
 

Viewers also liked (20)

Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional Makalah pendapatan nasional
Makalah pendapatan nasional
 
Pengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasionalPengukuran output dan pendapatan nasional
Pengukuran output dan pendapatan nasional
 
Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012Handouts pie makro 2012
Handouts pie makro 2012
 
makalah ekonomi makro
makalah ekonomi makromakalah ekonomi makro
makalah ekonomi makro
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasionalMakalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Modul pengantar makro
Modul pengantar makroModul pengantar makro
Modul pengantar makro
 
M4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomiM4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomi
 
Portfolio para lenguaje
Portfolio para lenguajePortfolio para lenguaje
Portfolio para lenguaje
 
Komponen Pendapatan Nasional
Komponen Pendapatan NasionalKomponen Pendapatan Nasional
Komponen Pendapatan Nasional
 
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
Pembangunan Berwawasan Lingkungan (Tugas Pengetahuan Lingkungan)
 
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMakalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
 
Makalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerahMakalah otonomi daerah
Makalah otonomi daerah
 
Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1Pendapatan nasional1
Pendapatan nasional1
 
Peta konsep Pendapatan Nasional
Peta konsep Pendapatan NasionalPeta konsep Pendapatan Nasional
Peta konsep Pendapatan Nasional
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan NasionalEkonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
Ekonomi Bab 3 Konsep Pendapatan Nasional
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 
Freeport
FreeportFreeport
Freeport
 
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
Prospek dan tantangan ekonomi indonesia (kadin)
 
Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)
 

Similar to Pendapatan Nasional

Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020RiyanAdita
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copyPaarief Udin
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasionalzeolits
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IFarah Della
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalAori Meru
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbYayasan Al-Awsath
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfIndhyPolii
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisWahono Diphayana
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxRahmadKhadafi2
 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALheckaathaya
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1AGUS SETIYONO
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiIko Dicky
 

Similar to Pendapatan Nasional (20)

Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi xi ayi kurlaeli pertemuan ke 1 kamis,13 agustus 2020
 
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
Kamis ekonomi jemi marsela xi ips3 pertemuan ke 1_kamis,13 agustus 2020
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
Rima nove yanti   xii ips-3 - copyRima nove yanti   xii ips-3 - copy
Rima nove yanti xii ips-3 - copy
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)Slide 13 (pe)
Slide 13 (pe)
 
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS IPendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
Pendapatan nasional SMAN 17 JAKARTA 2014 XI IPS I
 
Ekonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan NasionalEkonomi : Pendapatan Nasional
Ekonomi : Pendapatan Nasional
 
Pendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnbPendapatan nasional pengukuran pnb
Pendapatan nasional pengukuran pnb
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Ekonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdfEkonomi - PB2.pdf
Ekonomi - PB2.pdf
 
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnisAplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
Aplikasi pendapatan nasional dalam bisnis
 
p2.pdf
p2.pdfp2.pdf
p2.pdf
 
Ekonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdfEkonomi Makro - 3.pdf
Ekonomi Makro - 3.pdf
 
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptxEkonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
Ekonomi Makro - 3 (Pendapatan Nasional 1).pptx
 
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONALKOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
KOMPONEN PENDAPATAN NASIONAL
 
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-19. penghitungan-pendapatan-nasional-1
9. penghitungan-pendapatan-nasional-1
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 
Tugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomiTugas kelompok teori eknomi
Tugas kelompok teori eknomi
 

Pendapatan Nasional

  • 1. Page 1 Kata Pengantar Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pendapatan Nasional. Makalah ini dibuat dengan berbagai buku dan informasi-informasi digital dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. Jakarta, 10 April 2014 Penulis
  • 2. Page 2 Daftar Isi Kata Pengantar.........................................................................................................1 Daftar Isi ..................................................................................................................2 Bab I: Pendahuluan..................................................................................................3 Bab II : Pembahasan  Pengertian.....................................................................................................4  Konsep pendapatan nasional........................................................................4  Metode perhitungan ....................................................................................8  Faktor pengaruh komponen pendapatan nasional .....................................11  Pendapatan perkapita....................................................................................13  Tujuan perhitungan pendapatan nasional..................................................14  Usaha meningkatkan pendapatan nasional...............................................15 Daftar Pustaka...........................................................................................................16
  • 3. Page 3 BAB I Pendahuluan Ilmu ekonomi makro mengandalkan data, banyak di antaranya yang dikumpulkan oleh pemerintah. Untuk mempelajari perekonomian, kita butuh data output total, pendapatan total, konsumsi total dan semacamnya. Kebanyakan data ekonomi makro berasal dari laporan data produk dan pendapatan nasional, yang mendeskripsikan komponen pendapatan nasional dalam perekonomian. Di AS, laporan data ini dihasilkan oleh Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan AS. Laporan data proruk dan pendapatan nasional lebih dari sekedar menyampaikan data tentang kinerja perekonomian. Laporan-laporan data itu juga memberikan kerangka konseptual yang digunakan oleh para ekonom makro untuk memikirkan tentang bagaimana bagian-bagian perekonomian saling menyesuaikan. Ketika para ekonom memikirkan ekonomi makro, kategori dan kosa kata yang mereka gunakan berasal dari laporan data pendapatan dan produk nasional. Laporan data pendapatan dan produk nasional bisa dianalogikan dengan diagram mekanis atau kabel-kabel pada suatu mesin mobil. Diagram ini tidak menerangkan cara kerja mesin tersebut melainkan mengidentifikasi bagian-bagian penting dari suatu mesin dan menunjukkan hubungan-hubungannya. Mencoba memahami ekonomi makro tanpa memahami akuntansi pendapatan nasional seperti mencoba memperbaiki mesin tanpa diagram mekanis dan tanpa mengetahui nama bagian mesin tersebut. Mengingat pentingnya pemahaman atas permasalahan dalam ekonomi makro tersebut tersebut kami tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dalam suatu makalah dengan judul “Pendapatan Nasional”. Harpan kami agar makalah ini dapat menjadi memberikan pengetahuan mengenai pengukuran pendapatan nasional yang merupakan salah satu bagian penting dalam perekonomian.
  • 4. Page 4 BAB II Pembahasan 2.1 Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional adalah Pendapatan yang diterima oleh golongan-golongan masyarakat sebagai bentuk balas jasa sehubungan dengan produksi barang-barang dan jasa tersebut. Besarnya pendapatan nasional akan sama dengan produk nasional. Dan besarnya pendapatan nasional dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : 1. Tersedianya faktor produksi 2. Ketrampilan dan keahlian tenaga kerjanya 3. Kemajuan Teknologi produksi yang digunakan 4. Stabilitas nasional Dalam menjelaskan konsep pendapatan nasional akan ditemukan beberapa istilah yang dianggap sama meskipun sebenarnya tidak demikian. Istilah yang paling dominan tentang pendapatan nasional antara lain istilah PDB, GNP dan NNI. Selain istilah di atas, ada istilah lain yang merupakan penggambaran konsep pendapatan nasional, antara lain NNP, PI dan DI. Ada perbedaan yang mendasar dari istilah-istilah tersebut di atas. Di bawah ini akan kita kupas tentang perbedaan diantara istilah-istilah pendapatan nasional, sebagai berikut : 1. Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. (misal untuk Negara Indonesia Mac Donald, PT Freeport, PT Caltex, Carrefour, PT Nutrisia dan sebagainya), tetapi tidak termasuk hasil barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang bekerja di luar negeri (misal untuk Indonesia TKI
  • 5. Page 5 atau TKW yang bekerja di Luar negeri). Ada sembilan lapangan usaha yang masuk dalam perhitungan Product Domestic Bruto (PDB), antara lain: a. pertanian b. pertambangan dan penggalian c. industri d. listrik, gas dan air bersih e. bangunan atau konstruksi f. perdagangan, hotel dan restoran g. pengangkutan dan komunikasi h. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan i. jasa-jasa lainnya, misalkan jasa konsultan, pengacara dll 2. Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. Jika dirumuskan sebagai berikut : Ada tingkat perbandingan yang bisa dilakukan antara GDP dan GNP untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu negara, antara lain : a. Bila GDP lebih besar dari GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara tersebut belum maju, karena akan terjadi Net Factor Income to Abroud (Pendapatan Neto ke luar negeri) artinya Investasi Negara tersebut di luar negeri lebih kecil dari pada investasi asing di dalam negeri. b. Bila GDP lebih kecil dari pada GNP menunjukkan bahwa perekonomian Negara tersebut sudah maju, karena Negara tersebut mampu menanamkan investasinya di luar negeri lebih besar dibandingkan investasi asing di dalam negeri. GNP = GDP - Pendapatan Neto terhadap luar negeri
  • 6. Page 6 3. NNP ( Net National Product ) Produksi nasional neto (NNP) adalah produksi nasional kotor (GNP) dikurangi penyusutan barang barang modal. NNP ini sama dengan Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). NNP dan NI ini dihitung berdasarkan harga pasar yang sering dirumuskan : 4. Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dan lain-lain. 5. Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan- penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan NNP = GNP – Penyusutan Barang –barang Modal NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung
  • 7. Page 7 perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). 6. Dispoaible Income (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut: Contoh Perhitungan Pendapatan Nasional (Dinyatakan dalam jutaan rupiah) I. Produk Domestik Bruto (PDB) ........................................ Rp. 22.500,00 Dikurangi : Pendapatan Neto terhadap Luar Negeri ................. Rp. 2.500,00 II. Produk Nasional Bruto (GNP) ........................................ Rp. 20.000,00 Dikurangi : Penyusutan Barang modal ................................... ..Rp. 5.000,00 III. Produk Nasional Neto (NNP) ........................................ Rp. 15.000,00 Dikurang : Pajak Tidak Langsung ........................................ Rp. 4.000,00 IV. Pendapatan Nasional Neto (NNI) .................................... Rp. 11.000,00 Ditambah : Transfer Payment ........................................ Rp. 500,00 Dikurangi : a. Laba yang tahan ............Rp. 500,00 b. Pajak perseroan ............ Rp. 2.000,00 c. Jaminan social ............ Rp. 500,00 Rp. 3.000,00 V. Personal Income (PI) ........................................ Rp. 8.500,00 Dikurangi : Pajak Langsung ........................................ Rp. 2.000,00 VI. Pendapatan Bebas (DI) ........................................ Rp. 6.500,00 PI = NNI + Transfer Payment – (Laba yang tidak dibagikan + Pajak Perseroan+Asuransi + Jaminan Sosial ) DI = PI - Pajak Langsung
  • 8. Page 8 2.2 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional Berdasarkan arus kegiatan ekonomi negara, penghitungan pendapatan nasional dapat dilakukan dengan tiga (3) metode pendekatan, antara lain: 1. Metode Pendapatan Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan. Faktor Produksi Pendapatan Faktor Produksi Pendapatan Symbol Tanah Sewa r (rent) Tenaga Kerja Upah W (wedges) Modal Bunga I (interest) Skill Laba P (profit) Untuk mencari besarnya pendapatan nasional dirumuskan sebagai berikut : 2. Metode Pendekatan Produksi Perhitungan pendapatan nasional dengan metode produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) yang diwujudkan oleh berbagai sektor dalam perekonomian, antara lain: a. Pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan b. Pertambangan dan penggalian c. industri pengolahan d. listrik, gas dan air bersih Y = r + w + i + p
  • 9. Page 9 e. Bangunan f. Perdagangan, restoran dan hotel g. pengangkutan dan komunikasi h. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan serta i. Jasa-jasa perhatikan contoh perhitungan nilai tambah berikut ini : Komoditas Nilai Produksi Nilai Tambah Kapas Rp.10.000 Rp.10.000 Benang Rp.15.000 Rp. 5.000 Kain Rp. 17500 Rp. 2.500 Kemeja Rp.25.000 Rp. 7.500 Jumlah Rp. 67.500 Rp.25.000 Keterangan : Untuk masing-masing komoditas penghitungan nilai tambahnya didasarkan pada selisih nilai produksi perubahan tiap komoditas dari kapas sampai dengan kemeja. Misalkan: a. Nilai tambah kapas besarnya tetap Rp10.000,00 (karena nilai produksinya belum mengalami perubahan menjadi komoditas lain) b. Nilai tambah benang Rp5.000,00 → merupakan selisih antara nilai produksi kapas dengan benang c. Nilai tambah kain Rp2.500,00→ selisih antara nilai produksi benang dan kain d. Nilai tambah kemeja Rp7.500,00 → selisih antara nilai produksi kain dengan kemeja Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tambah yang diperoleh dari perubahan komoditas kapas menjadi kemeja sebesarRp 25.000,00. Dengan adanya perhitungan nilai tambah tersebut maka akan terhindar dari adanya perhitungan ganda. Dengan demikian metode ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + ……… NTBn
  • 10. Page 10 Keterangan: Y = Pendapatan nasional NTB = Nilai tambah dari tiap-tiap sektor ekonomi 3. Metode Pengeluaran Untuk mengetahui besarnya pendapatan nasional dengan metode ini maka dilakukan dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran masyarakat dari tiap-tiap rumah tangga yang ada. Adapun pengeluaran yang dihitung bukan berasal dari nilai transaksi barang jadi, hal ini dimaksudkan untuk menghindari perhitungan ganda. Empat sektor Rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran adalah : a. Rumah tangga konsumen Pada sektor rumah tangga ini pengeluaran yang dilakukan berupa pembelian barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang biasa di sebut dengan konsumsi (C) b. Rumah tangga produsen atau perusahaan Pengeluaran pada rumah tangga ini dilakukan sebagai pembentukan barang dan jasa yang digunakan untuk menghasilkan barang/jasa lebih lanjut atau yang diistilahkan dengan Investasi (I) c. Rumah tangga pemerintah Pengeluaran pemerintah ini terdiri dari: a.a Pengeluaran konsumsi pemerintah, misalnya pembayaran gaji pegawai dan pembelian alat-alat kantor a.b Pengeluaran pemerintah untuk investasi, misalnya pembuatan jalan, jembatan, saluran irigasi, pelabuhan dan lain-lain Pengeluaran investasi oleh pemerintah maupun swasta nantinya oleh pemerintah dimasukkan dalam komponen pembentukan modal tetap domestik bruto dan komponen perubahan stok yang diistilahkan Goverment Expenditure (G) d. Rumah tangga luar negeri / ekspor bersih (X-M). Pengeluaran untuk rumah tangga ini merupakan selisih dari nilai ekspor terhadap nilai impor yang dilakukan oleh suatu negara dalam kegiatan perdagangan internasional. Pengeluaran-pengeluaran dari keempat sektor perekonomian itulah
  • 11. Page 11 yang merupakan komponen pendapatan nasional. Sehingga perhitungan pendapatan nasional ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: Y = pendapatan nasional C = konsumsi I = Investasi G = Pengeluaran pemerintah (Government Expenditure) X = ekspor M = impor 2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Komponen Pendapatan Nasional a. Permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran. Y = C + I + G + ( X - M )
  • 12. Page 12 b. Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan. Komponen Konsumsi dipengaruhi oleh: a. Besarnya pendapatan bersih/neto b. Tingkat komposisi rumah tangga (usia dan jumlah) c. Tuntutan lingkungan (geografis dan sosial) d. Dugaan untuk masa depan (naik turunnya harga) Komponen tabungan dipengaruhi oleh: a. Tingkat pendapatan dan tingkat konsumsi masyarakat b. Motif berjaga-jaga dari masyarakat untuk waktu yang akan datang. c. Tingkat suku bunga bank untuk tabungan c. Investasi Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Komponen investasi dipengaruhi oleh: a. Tingkat suku bunga bank untuk modal b. Kekuatan permintaan di pasar terhadap barang dan jasa c. Tingkat perkembangan teknologi yang mampu menjamin efisiensi produksi.
  • 13. Page 13 2.4 Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk dan Pendapatan Perkapita Sebelum melakukan perbandingan tingkat perkapita Negara kita dengan Negara lain maka sebaiknya harus kita ketahui dahulu hubungan antara Pendapatan nasional, jumlah penduduk dan pendapatan perkapita. Telah kita ketahui bersama bahwa pendapatan perkapita merupakan salah satu komponen penting dalam penentuan tingkat kemakmuran masyarakat suatu bangsa, dan sekarang tentunya telah paham bahwa pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan nasional suatu Negara pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Namun seperti yang telah kita bahas sebelumnya pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Definisi manakah yang mau dipakai tergantung dari Negara masing-masing. Untuk Indonesia dan beberapa negara lain pada umumnya konsep pendapatan nasional yang biasa dipakai adalah dengan pendekatan produksi. Dan dalam menghitung pendapatan perkapita konsep pendekatan produksi diwujudkan dengan jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat yang diistilahkan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Perhitungan pendapatan perkapita oleh negara-negara di dunia pada umumnya ada dua (2) macam, yaitu : a. Dilihat dari komponen Produk Domestik Bruto (PDB) Rumus : b. Dilihat dari komponen Produk nasional bruto (PNB) Rumus : PDB perkapita = PDB tahun n Jumlah penduduk tahun n PNB perkapita= PNB tahun n Jumlah Penduduk tahun n
  • 14. Page 14 Contoh perhitungan pendapatan perkapita tahun 2003 Negara PNB pertahun (Juta $) Penduduk (Juta) Pendapatan Perkapita (Juta $) Indonesia 130.600 204 India 427. 407 980 Malaysia 81.311 22 Singapura 95.453 3 Korea 398.825 46 Meksiko 358. 059 96 Kesimpulan bahwa berdasarkan rumus perhitungannya maka pendapatan nasional (PDB) dan jumlah penduduk merupakan dua hal yang saling mempengaruhi pendapatan perkapita, naik turunnya PDB atau jumlah penduduk akan mengakibatkan naik turunnya pendapatan perkapita. Sehingga kita tidak bisa mengandalkan komponen pendapatan nasional semata untuk bisa mengetahui kesejahteraan rata-rata penduduk suatu negara . Meskipun pertambahan pendapatan nasional besar tetapi pertambahan penduduknya juga besar maka pendapatan perkapitanya tetap kecil. Oleh karena itu agar pendapatan perkapita besar maka kita harus mampu mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. 2.5 Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional dan Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional 2.5.1 Tujuan Tujuan utama dari mempelajari pendapatan nasional adalah untuk mengetahui seberapa jauh suatu negara dapat memakmurkan kondisi masyarakatnya. Selain dari tujuan utama tersebut ada tujuan yang lainnya antara lain: a. mengetahui tingkat kemakmuran b. untuk melihat kemajuan perekonomian suatu negara c. Untuk merumuskan kebijakan pemerintah
  • 15. Page 15 d. Untuk membandingkan tingkat perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu. e. Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan pendapatan masyarakat f. Untuk membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah sehingga dapat diketahui tingkat perkembangannya. 2.5.2 Usaha Meningkatkan Pendapatan Nasional Setelah kita memahami tentang manfaat dan tujuan mempelajari pendapatan nasional maka tentunya kita memiliki gambaran bagaimana kiat atau usaha yang sesuai untuk meningkatkan pendapatan nasional, untuk itu ada beberapa cara yang dianggap cocok antara lain sebagai berikut : 1. Kita tingkatkan pembangunan nasional di segala bidang, khususnya sektor ekonomi tanpa harus meninggalkan aspek-aspek kepribadian bangsa. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan mutu pendidikan nasional dan pemberian pelatihan-pelatihan. 3. Memberikan kesempatan kepada perusahaan-perusahaan swasta untuk bisa mengembangkan usahanya bagi terciptanya kemajuan ekonomi 4. mendorong dan meningkatkan perkembangan industri kecil dan rumah tangga sebagai penopang sekaligus mitra bagi pergerakan industri menengah dan industri besar. 5. membuka dan meningkatkan kesempatan untuk berinvesatasi bagi para pemilik modal baik lewat PMDN maupun lewat PMA.
  • 16. Page 16 DAFTAR PUSTAKA 1. Case, Karl. Fair, Ray. 2006. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga 2. Sudiyono. (1992). Ekonomi Makro (Pengantar Analisa Pendapatan Nasional). Yogyakarta: Liberty 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional diakses pada 10 April 2014 4. http://ekmakro.blogspot.com/2011/09/pendapatan-nasional.html diakses pada 10 April 2014