SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
1
2 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A.LATAR BELAKANG 
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam 
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait 
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu 
yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan 
dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih 
diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. 
Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita 
hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM 
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. 
Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan 
ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”. 
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang 
bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, 
dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya 
menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara 
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, 
melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung 
jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun 
Militer), dan negara.
3 
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik 
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu : 
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari 
manusia secara otomatis. 
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, 
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa. 
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau 
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara 
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. 
Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai 
anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak-hak 
tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan. 
Setiap manusia memiliki derajat dan martabat yang sama . Pada masa yang lalu, manusia 
belum mengakui akan adanya derajat manusia yang lain sehingga mengakibatkan terjadinya 
penindasan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang paling kongkret 
dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang lain. Indonesia yang dijajah 
dengan sangat tidak berperikemanusiaan oleh kaum kolonialisme dengan menindas, dan 
menyengsarakan bangsa ini. Sehingga, dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap 
mempertahankan hak asasi manusia yang dimilikinya. 
Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, 
dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan 
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
4 
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, 
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. 
B. IDENTIFIKASI MASALAH 
1. Bagaimana asal mula konsep diadakannya HAM ? 
2. Apa saja objek dan subjek HAM ?
5 
BAB II 
PEMBAHASAN 
1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) 
HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia 
tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang 
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi 
Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai 
makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, 
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi 
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. 
Ruang lingkup HAM meliputi: 
a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain; 
b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada; 
c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta 
d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial. 
Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan 
eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan 
dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung 
tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, 
pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. 
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan 
tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu : 
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia 
secara otomatis. 
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, 
pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
6 
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau 
melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara 
membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. 
2. Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global 
Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM 
,yaitu: 
1. Ham menurut konsep Negara-negara Barat 
a. Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak. 
b. Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas. 
c. Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia. 
d. Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara. 
2. HAM menurut konsep sosialis; 
a. Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat 
b. Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada. 
c. Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki. 
3. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika: 
a. Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya. 
b. Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepala 
keluarga 
c. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban 
sebagai anggota masyarakat. 
4. HAM menurut konsep PBB; 
Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor Roosevelt 
dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human Rights”. 
Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
7 
a. Hak untuk hidup 
b. Kemerdekaan dan keamanan badan 
c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum 
d. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana 
e. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara 
f. Hak untuk mendapat hak milik atas benda 
g. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan 
h. Hak untuk bebas memeluk agama 
i. Hak untuk mendapat pekerjaan 
j. Hak untuk berdagang 
k. Hak untuk mendapatkan pendidikan 
l. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat 
m. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan. 
3. Magna Charta, Petition of Rights, Habeas Corpus Act, dan Bill of Rights. 
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia 
yang tergambar dalam perjuangan dalam dokumen Magna Charta, Petition of Rights, Habeas 
Corpus Act, dan Bill of Rights. 
1. Magna Charta 
Pada awal abad ke XII, muncul piagam Magna Carta atau Piagam Agung. Terjadi pada 
pemerintahan Raja John Lackland yang menjabat menggantingan Raja Richard. Raja John 
yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan kelompok bangsawan mengakibatkan 
rasa tidak puas kaum bangsawan dan berhasil membuat suatu perjanjian yang disebut Magna 
Charta. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 di Inggris yang dibuat untuk membatasi 
kekuasaan Raja John di Inggris. Isi dari Magna Charta tersebut adalah : 
1. Raja beserta keturunannya, berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan 
kebebasan Gereja di Inggris. 
2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untu memberikan hak-hak 
sebagai berikut : 
 Para petugas kemanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk. 
 Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan sanksi yang sah. 
 Seseorang yang bukan budak tidak akan di tahan, ditangkap, dinyatakan bersalah 
tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya. 
 Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur di tahan, raja berjanji 
akan mengoreksi kesalahannya.
8 
Magna Charta ini merupakan dokumen kenegaraan yang memberi jaminan hak-hak asasi 
manusia. Sebenarnya dokumen ini dimaksudkan untuk menjamin hak-hak serta wewenang 
para bangsawan, tetapi kemudian oleh umum dipandang sebagai jaminan terhadap hak-hak 
asasi manusia dari rakyat yang dalam perkembangan selanjutnya tidak dikenal lagi 
bangsawan-bangsawan sebagai penguasa melainkan hanya Sang Raja sebagai pemegang 
puncak kekuasaan pemerintahan. Magna Charta terdiri dari 63 pasal yang menentukan dalam 
garis besarnya (pasal 1) adanya jaminan kemerdekaan bekerjanya gereja Inggris dan 
kemerdekaan bergerak semua orang bebas (freeman) dalam kerajaan Inggris. Di samping itu 
dijamin dan dilindungi, antara lain: 
1. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil hasil pertanian dari siapapun tanpa 
membayar harganya seketika itu juga kecuali apabila si pemilik memberi izin 
menangguhkan pembayaran (pasal 28). 
2. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil kuda atau kendaraan dari seorang 
yang bebas (freeman) untuk keperluan pengangkutan tanpa izin si pemilik (pasal 30). 
3. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil kayu-kayu untuk keperluan raja 
tanpa persetujuan si pemilik. 
Terkait dengan kemerdekaan orang-perorangan antara lain ditentukan: 
1. Tidak ada seorangpun pegawai kepolisian yang akan mengajukan seorang di muka 
pengadilan atas tuduhan tanpa kesaksian orang-orang yang dipercaya (pasal 38);. 
2. Tidak seorang bebaspun (freeman) yang akan dimasukkan ke dalam penjara atau 
dilarang berdiam di satu daerah tertentu kecuali atas putusan oleh penguasa setempat 
atau dibenarkan oleh aturan negara (pasal 39). 
3. Kepada siapapun tidak dapat diingkari atau ditangguhkan pelaksanaan haknya atau 
peradilan (pasal 40). 
Dalam banyak hal ditentukan juga bahwa siapapun boleh meninggalkan kerajaan atau 
kembali dengan sehat dan aman melalui daratan atau perairan (laut) kecuali ada perang dan 
karena ditahan sesuai dengan aturan negara. Yang sangat menarik adalah aturan mengenai 
pengangkatan/pengisian berbagai jabatan terkait dengan penegakan hukum, misalnya 
ditentukan tidak seorangpun diangkat sebagai hakim, polisi atau jaksa, kecuali apabila orang 
itu benar-benar mengetahui aturan hukum negara, beritikad baik untuk melakukan fungsi 
jabatan yang diisinya. 
Ketentuan akhir dari Magna Charta antara lain menyatakan gereja Inggris adalah merdeka 
dan semua orang dalam kerajaan akan menikmati kemerdekaan, hak-hak serta fasilitas 
sebaik-baiknya dalam suasana damai tenteram sampai turun temurun atas itikad baik raja dan 
para bangsawan. Berbagai bagian dari Magna Charta ini diulangi lagi oleh raja Edward dalam 
“The great Charter Of Liberties Of England and Of The Liberties Of Forest”. 
2. Petition of Rights 
Tahun 1628, muncullah piagam Petition of Rights. Dokumen ini berisi pertanyaan 
mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Hak-hak tersebut adalah: 
1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan, 
2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya, 
3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
9 
3. Habeas Corpus Act 
Tahun 1679, dokumen Habeas Corpus Act hadir dan merupakan Undang-undang yang 
mengatur tentang penahanan seseorang. Isinya adalah: 
1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahanan. 
2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti ang sah menurut hukum. 
4. Bill of Rights 
Pada tahun 1689, Bill of Rights dikeluarkan dan menjadi undang-undang yang diterima 
oleh parlemen Inggris sebagai bentuk perlawanan terhdap Raja James II. Isi dari dokumen ini 
adalah : 
1. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen 
2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat 
3. Pajak, undang-undang, dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen 
4. Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaannya masing-masing 
5. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja. 
Beberapa dokumen dan piagam yang menjadi awal sejarah terbentuknya hak asasi 
manusia itu kemudian mendorong sejumlah negara membuat beberapa peraturan perundang-undangan 
untuk mengatur HAM di negaranya masing-masing. Untuk Indonesia sendiri, 
pengakuan HAM tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama 
yakni “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”. Selain itu, juga 
terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar alinea Keempat. Ada banyak lagi peraturan 
perundang-undangan yang dibuat oleh Indonesi auntuk mengatur hak asasi manusia. 
Dengan adanya rumusan HAM pada UUD 1945 tersebut, maka semakin kuat jaminan 
akan HAM di Indonesia. Tugas negara selanjutnya adalah mengadakan penegakan HAM dan 
memberii perlindungan warga dari tindakan pelanggaran hak asasi manusia. Bukan hanya itu, 
partisipasi masyarakat Indonesia juga dilakukan dan upaya penegakan dan perlindungan 
HAM. Sudah saatnyalah, seluruh elemen masyarakat Indonesia bersama-sama menegakkan 
dan melindungi hak setiap manusia. 
4. Revolusi Hak Asasi Manusia amerika 
Rakyat Amerika pada saat revolusi sangat mengetahui akan arti pentingnya 
kebebasan. dengan adanya DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED 
STATES terliat jelas akan gambaran keinginan rakyat Amerika untuk mendapatkan 
kebebasan hak-hal mereka. 
Pemikiran filsuf John Locke yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak atas hidup, 
kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi pegangan 
bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. 
pemikiran filsuf inggris tersebut sangatlah terlihat jelas mengenai hak-hak dasar yang 
tertuang dalam Declaration Of Independece.
10 
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu 
deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan 
pula piagam hak – hak asasi manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya 
semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia 
dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati 
kebahagiaan. 
Inilah yang seharusnya ada pada diri kita semua, dengan tidak membedakan satu 
bangsa dengan bangsa lain, satu ras dengan ras yang lain ataupun satu kelompok dengan 
kelompok yang lain, kita dapat hidup saling bersamaan. 
kembali ke pemikiran John Locke, John Locke menggambarkan keadaan Status 
Naturalis, ketika manusia telah memiliki hak-hak dasar perorangan. Tapi dalam keadaan 
bersama-sama, kehidupan akan lebih maju daripada hidup perseorangan, John Locke 
menyebut keadaan seperti itu dengan sebuta Status Civilis. 
John Locke juga berpendapat bahwa manusia berkedudukan sebagai warga negara 
yangdijamin kedudukan hak-haknya. 
Saya juga mengambil sebuah amanat mantan presiden Amerika Franklin D. Roosevelt 
yang isinya : 
 Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and 
expression). 
 Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of 
religion). 
 Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear). 
 Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want). 
kebebasan tersebut merupakan kebalikan kekejaman fasisme yang terjadi di Jerman, 
Jepang, maupun Italia. Amanat itu juga menggambarkan hak-hak umat manusia untuk 
mencapai perdamaian dunia. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan 
tiang penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar. 
5. Revolusi Hak Asasi Manusia Prancis 
Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (Perancis: La Déclaration des droits 
de l'Homme et du citoyen) adalah salah satu dokumen fundamental dari Revolusi Perancis, 
menetapkan sekumpulan hak-hak individu dan hak-hak kolektif manusia. Diadopsi pada 26 
Agustus 1789, oleh Majelis Konstituen Nasional (Assemblée nationale constituante), sebagai 
langkah awal untuk penulisan sebuah konstitusi. Ini menetapkan hak-hak fundamental tidak 
hanya bagi warga negara Perancis tetapi memperuntukan hak-hak ini untuk seluruh manusia 
tanpa terkecuali: 
"Manusia dilahirkan bebas dan tetap setara di dalam hak. Perbedaan sosial dapat ditemukan 
hanya pada keperluan umum." 
Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi menjadi nilai konstitusional dalam 
hukum Perancis saat ini dan mungkin digunakan untuk menentang perundang-undangan dan 
kegiatan pemerintah lainnya.
11 
kelima belas isi deklarasi Perancis yaitu: 
 Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka. 
 Manusia mempunyai hak yang sama. 
 Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain. 
 Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan 
umum. 
 Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang. 
 Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan. 
 Manusia merdeka mengeluarkan pikiran. 
 Adanya kemerdekaan surat kabar. 
 Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat. 
 Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul. 
 Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan. 
 Adanya kemerdekaan rumah tangga. 
 Adanya kemerdekaan hak milik. 
 Adanya kemedekaan lalu lintas. 
 Adanya hak hidup dan mencari nafkah. 
Deklarasi dirancang oleh Marquis de Lafayette dan telah diadopsi oleh Majelis Nasional, 
dimaksudkan sebagai bagian suatu transisi dari absolut menjadi monarki konstitutional. 
Banyak dari prinsip-prinsip tersebut meletakkan deklarasi secara langsung untuk menentang 
institusi dan pemakaian ancien régime pada sebelum revolusi Perancis. Pada saat dimana, 
Perancis akan menjadi sebuah Republik, tetapi dokumen ini tetap fundamental. 
Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi berasal dari prinsip-prinsip filosofis dan 
politis dari Abad Pencerahan, seperti individualisme, kontrak sosial sebagai diteorikan oleh 
Jean-Jacques Rousseau, dan separasi kekuasaan yang diperkenalkan oleh baron de 
Montesquieu. Mungkin pula didasarkan pada Deklarasi Kemerdekaan AS dan Deklarasi Hak 
Asasi Manusia Virginia yang dikembangkan oleh George Manson, yang juga didasarkan pada 
Perjanjian Hak Asasi Manusia Inggris 1689.
12 
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
1. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga 
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara 
kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya 
menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi 
kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur 
Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. 
2. Subjek dan objek hukum HAM 
Subjek hukum HAM sesuai dengan kewenangannya dan kewajibannya untuk 
menjaga warga negaranya dengan berdasarkan undan-undang. 
Objek hukumnya adalah warga Negara yang sesuai dengan hakekatnya dalam 
uu no 39 tahun 1999 a “bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang 
secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, 
oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh 
diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun; “ 
B. SARAN 
A. Harusnya Dengan kepentingan-kepentingan yang ada mengenai 
kedudukan dan hak-hak manusia agar tidak merasa terintimidasi dengan 
adanya tindakan-tindakan yang melanggar hak-hak manusia. 
B. Seharusnya Peran Negara untuk menjaga warga negaranya 
mempertahankan hak-haknya di bilang kurang, harusnya Negara lebih 
memperhatikan warga negaranya dalam melindungi hak-hak, apalagi HAM 
ini sudah termasuk hukum yang global ( hukum internasional ), tidakan 
Negara harus cepat dalam penegakan dan pengembangan undang-undang 
mengenai HAM, agar warga Negara dapat terjaga hak-haknya.

More Related Content

What's hot

Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anCici Cweety
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan PancasilaExa Purnama
 
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasiAditya Setia Basuki
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRapiika
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudFitria Nuri
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilayantowiyulyanto
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALAulia Ulil Fadhilah
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralEka Zay
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`HIMA KS FISIP UNPAD
 
Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaShintaAndrianie
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 

What's hot (20)

3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia3. perkembangan ham di dunia
3. perkembangan ham di dunia
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
negara hukum dan ham
negara hukum dan hamnegara hukum dan ham
negara hukum dan ham
 
makalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-anmakalah ke-PGRI-an
makalah ke-PGRI-an
 
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan PancasilaPendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan  UUD’ 45 dan Pancasila
Pendidikan Pancasila - Hak Asasi Manusia Berdasarkan UUD’ 45 dan Pancasila
 
Hak Asasi Manusia
Hak Asasi ManusiaHak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia
 
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi
362666914 hubungan-antara-ham-dgn-negara-hukum-dan-ham-dgn-demokrasi
 
HAM dalam UUD 1945
HAM dalam UUD 1945HAM dalam UUD 1945
HAM dalam UUD 1945
 
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi ManusiaRule Of Law dan Hak Asasi Manusia
Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia
 
Hubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uudHubungan pancasila dg uud
Hubungan pancasila dg uud
 
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
 
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasilaHak asasi manusia dalam prespektif pancasila
Hak asasi manusia dalam prespektif pancasila
 
Makalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan BeragamaMakalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan Beragama
 
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALSISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
 
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moralPertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
Pertemuan 3 Hubungan nilai, norma dan moral
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`4. perkembangan ham di indonesia`
4. perkembangan ham di indonesia`
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
Nilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal PancasilaNilai Nilai Universal Pancasila
Nilai Nilai Universal Pancasila
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 

Similar to Makalah hak asasi manusia

Similar to Makalah hak asasi manusia (20)

ham
hamham
ham
 
Ham
HamHam
Ham
 
Makalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusiaMakalah hak asasi manusia
Makalah hak asasi manusia
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
 
4.ham dian 127855 copy
4.ham dian 127855   copy4.ham dian 127855   copy
4.ham dian 127855 copy
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Iv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusiaIv hak asasi manusia
Iv hak asasi manusia
 
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - PknPemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
Pemajuan, Penghormatan, dan Perlindungan Hak Asasi Manusia - Pkn
 
HAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAMHAK AZASI MANUSIA - HAM
HAK AZASI MANUSIA - HAM
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang hamMakalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
Makalah pendidikan kewarganegaraan dan pancasila tentang ham
 
Sejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusiaSejarah internasional hak asasi manusia
Sejarah internasional hak asasi manusia
 
Sejarah hak asasi
Sejarah hak asasiSejarah hak asasi
Sejarah hak asasi
 
Makalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusiaMakalah hak azasi manusia
Makalah hak azasi manusia
 
Jaml
JamlJaml
Jaml
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Pkn kelas 10
Pkn kelas 10Pkn kelas 10
Pkn kelas 10
 
Pkn kelas 10
Pkn kelas 10Pkn kelas 10
Pkn kelas 10
 
Pkn kelas 10
Pkn kelas 10Pkn kelas 10
Pkn kelas 10
 
Tugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannahTugas 5 annisa nurul jannah
Tugas 5 annisa nurul jannah
 

More from Nakano

kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatNakano
 
bukti surat
bukti suratbukti surat
bukti suratNakano
 
duplik
duplikduplik
duplikNakano
 
repliek
repliekrepliek
repliekNakano
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawabanNakano
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatanNakano
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatNakano
 
Surat Kuasa
Surat KuasaSurat Kuasa
Surat KuasaNakano
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraNakano
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabNakano
 
Jenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanJenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanNakano
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTNakano
 
Hukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiHukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiNakano
 
Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anakNakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganNakano
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumNakano
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 

More from Nakano (19)

kesimpulan penggugat
kesimpulan penggugatkesimpulan penggugat
kesimpulan penggugat
 
bukti surat
bukti suratbukti surat
bukti surat
 
duplik
duplikduplik
duplik
 
repliek
repliekrepliek
repliek
 
eksepsi jawaban
eksepsi jawabaneksepsi jawaban
eksepsi jawaban
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 
surat kuasa tergugat
surat kuasa tergugatsurat kuasa tergugat
surat kuasa tergugat
 
Surat Kuasa
Surat KuasaSurat Kuasa
Surat Kuasa
 
Sumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negaraSumber hukum administrasi negara
Sumber hukum administrasi negara
 
penciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitabpenciptaan alam semesta menurut alkitab
penciptaan alam semesta menurut alkitab
 
Jenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinanJenis-jenis perkawinan
Jenis-jenis perkawinan
 
Hukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPTHukum lingkungan PPT
Hukum lingkungan PPT
 
Hukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensiHukum pidana dalam yurisprudensi
Hukum pidana dalam yurisprudensi
 
Hukum pidana anak
Hukum pidana anakHukum pidana anak
Hukum pidana anak
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Hukum hak tanggungan
Hukum hak tanggunganHukum hak tanggungan
Hukum hak tanggungan
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
Asas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukumAsas dan sistem hukum
Asas dan sistem hukum
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 

Recently uploaded

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 

Recently uploaded (6)

Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 

Makalah hak asasi manusia

  • 1. 1
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”. Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer), dan negara.
  • 3. 3 Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu : a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa. c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. Hak Asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak-hak tersebut telah dibawa sejak lahir dan melekat pada diri manusia sebagai makhluk Tuhan. Setiap manusia memiliki derajat dan martabat yang sama . Pada masa yang lalu, manusia belum mengakui akan adanya derajat manusia yang lain sehingga mengakibatkan terjadinya penindasan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Contoh yang paling kongkret dapat dilihat pada penjajahan dari satu bangsa ke bangsa yang lain. Indonesia yang dijajah dengan sangat tidak berperikemanusiaan oleh kaum kolonialisme dengan menindas, dan menyengsarakan bangsa ini. Sehingga, dilakukan perjuangan terus menerus untuk tetap mempertahankan hak asasi manusia yang dimilikinya. Jika berdasarkan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dinyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
  • 4. 4 yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. B. IDENTIFIKASI MASALAH 1. Bagaimana asal mula konsep diadakannya HAM ? 2. Apa saja objek dan subjek HAM ?
  • 5. 5 BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM) HAM adalah hak-hak dasar yang melekat pada diri manusia,tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia.Menurut John Locke HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”. Ruang lingkup HAM meliputi: a. Hak pribadi: hak-hak persamaan hidup, kebebasan, keamanan, dan lain-lain; b. Hak milik pribadi dan kelompok sosial tempat seseorang berada; c. Kebebasan sipil dan politik untuk dapat ikut serta dalam pemerintahan; serta d. Hak-hak berkenaan dengan masalah ekonomi dan sosial. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu : a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
  • 6. 6 c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM. 2. Hak Asasi Manusia (HAM) pada tataran Global Sebelum konsep HAM diritifikasi PBB, terdapat beberapa konsep utama mengenai HAM ,yaitu: 1. Ham menurut konsep Negara-negara Barat a. Ingin meninggalkan konsep Negara yang mutlak. b. Ingin mendirikan federasi rakyat yang bebas. c. Filosofi dasar: hak asasi tertanam pada diri individu manusia. d. Hak asasi lebih dulu ada daripada tatanan Negara. 2. HAM menurut konsep sosialis; a. Hak asasi hilang dari individu dan terintegrasi dalam masyarakat b. Hak asasi tidak ada sebelum Negara ada. c. Negara berhak membatasi hak asasi manusia apabila situasi menghendaki. 3. HAM menurut konsep bangsa-bangsa Asia dan Afrika: a. Tidak boleh bertentangan ajaran agama sesuai dengan kodratnya. b. Masyarakat sebagai keluarga besar, artinya penghormatan utama terhadap kepala keluarga c. Individu tunduk kepada kepala adat yang menyangkut tugas dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. 4. HAM menurut konsep PBB; Konsep HAM ini dibidani oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin oleh Elenor Roosevelt dan secara resmi disebut “ Universal Decralation of Human Rights”. Universal Decralation of Human Rights menyatakan bahwa setiap orang mempunyai:
  • 7. 7 a. Hak untuk hidup b. Kemerdekaan dan keamanan badan c. Hak untuk diakui kepribadiannya menurut hukum d. Hak untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana e. Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu Negara f. Hak untuk mendapat hak milik atas benda g. Hak untuk bebas mengutarakan pikiran dan perasaan h. Hak untuk bebas memeluk agama i. Hak untuk mendapat pekerjaan j. Hak untuk berdagang k. Hak untuk mendapatkan pendidikan l. Hak untuk turut serta dalam gerakan kebudayaan masyarakat m. Hak untuk menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan. 3. Magna Charta, Petition of Rights, Habeas Corpus Act, dan Bill of Rights. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang memperjuangkan hak asasi manusia yang tergambar dalam perjuangan dalam dokumen Magna Charta, Petition of Rights, Habeas Corpus Act, dan Bill of Rights. 1. Magna Charta Pada awal abad ke XII, muncul piagam Magna Carta atau Piagam Agung. Terjadi pada pemerintahan Raja John Lackland yang menjabat menggantingan Raja Richard. Raja John yang bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan kelompok bangsawan mengakibatkan rasa tidak puas kaum bangsawan dan berhasil membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta. Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 di Inggris yang dibuat untuk membatasi kekuasaan Raja John di Inggris. Isi dari Magna Charta tersebut adalah : 1. Raja beserta keturunannya, berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan kebebasan Gereja di Inggris. 2. Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untu memberikan hak-hak sebagai berikut :  Para petugas kemanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak penduduk.  Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan sanksi yang sah.  Seseorang yang bukan budak tidak akan di tahan, ditangkap, dinyatakan bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar tindakannya.  Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur di tahan, raja berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
  • 8. 8 Magna Charta ini merupakan dokumen kenegaraan yang memberi jaminan hak-hak asasi manusia. Sebenarnya dokumen ini dimaksudkan untuk menjamin hak-hak serta wewenang para bangsawan, tetapi kemudian oleh umum dipandang sebagai jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dari rakyat yang dalam perkembangan selanjutnya tidak dikenal lagi bangsawan-bangsawan sebagai penguasa melainkan hanya Sang Raja sebagai pemegang puncak kekuasaan pemerintahan. Magna Charta terdiri dari 63 pasal yang menentukan dalam garis besarnya (pasal 1) adanya jaminan kemerdekaan bekerjanya gereja Inggris dan kemerdekaan bergerak semua orang bebas (freeman) dalam kerajaan Inggris. Di samping itu dijamin dan dilindungi, antara lain: 1. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil hasil pertanian dari siapapun tanpa membayar harganya seketika itu juga kecuali apabila si pemilik memberi izin menangguhkan pembayaran (pasal 28). 2. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil kuda atau kendaraan dari seorang yang bebas (freeman) untuk keperluan pengangkutan tanpa izin si pemilik (pasal 30). 3. Tidak seorangpun penguasa yang akan mengambil kayu-kayu untuk keperluan raja tanpa persetujuan si pemilik. Terkait dengan kemerdekaan orang-perorangan antara lain ditentukan: 1. Tidak ada seorangpun pegawai kepolisian yang akan mengajukan seorang di muka pengadilan atas tuduhan tanpa kesaksian orang-orang yang dipercaya (pasal 38);. 2. Tidak seorang bebaspun (freeman) yang akan dimasukkan ke dalam penjara atau dilarang berdiam di satu daerah tertentu kecuali atas putusan oleh penguasa setempat atau dibenarkan oleh aturan negara (pasal 39). 3. Kepada siapapun tidak dapat diingkari atau ditangguhkan pelaksanaan haknya atau peradilan (pasal 40). Dalam banyak hal ditentukan juga bahwa siapapun boleh meninggalkan kerajaan atau kembali dengan sehat dan aman melalui daratan atau perairan (laut) kecuali ada perang dan karena ditahan sesuai dengan aturan negara. Yang sangat menarik adalah aturan mengenai pengangkatan/pengisian berbagai jabatan terkait dengan penegakan hukum, misalnya ditentukan tidak seorangpun diangkat sebagai hakim, polisi atau jaksa, kecuali apabila orang itu benar-benar mengetahui aturan hukum negara, beritikad baik untuk melakukan fungsi jabatan yang diisinya. Ketentuan akhir dari Magna Charta antara lain menyatakan gereja Inggris adalah merdeka dan semua orang dalam kerajaan akan menikmati kemerdekaan, hak-hak serta fasilitas sebaik-baiknya dalam suasana damai tenteram sampai turun temurun atas itikad baik raja dan para bangsawan. Berbagai bagian dari Magna Charta ini diulangi lagi oleh raja Edward dalam “The great Charter Of Liberties Of England and Of The Liberties Of Forest”. 2. Petition of Rights Tahun 1628, muncullah piagam Petition of Rights. Dokumen ini berisi pertanyaan mengenai hak-hak rakyat beserta jaminannya. Hak-hak tersebut adalah: 1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan, 2. Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya, 3. Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
  • 9. 9 3. Habeas Corpus Act Tahun 1679, dokumen Habeas Corpus Act hadir dan merupakan Undang-undang yang mengatur tentang penahanan seseorang. Isinya adalah: 1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahanan. 2. Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti ang sah menurut hukum. 4. Bill of Rights Pada tahun 1689, Bill of Rights dikeluarkan dan menjadi undang-undang yang diterima oleh parlemen Inggris sebagai bentuk perlawanan terhdap Raja James II. Isi dari dokumen ini adalah : 1. Kebebasan dalam pemilihan anggota parlemen 2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat 3. Pajak, undang-undang, dan pembentukan tentara tetap harus seizing parlemen 4. Hak warga negara untuk memeluk agama menurut kepercayaannya masing-masing 5. Parlemen berhak untuk mengubah keputusan raja. Beberapa dokumen dan piagam yang menjadi awal sejarah terbentuknya hak asasi manusia itu kemudian mendorong sejumlah negara membuat beberapa peraturan perundang-undangan untuk mengatur HAM di negaranya masing-masing. Untuk Indonesia sendiri, pengakuan HAM tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 Alinea Pertama yakni “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…”. Selain itu, juga terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar alinea Keempat. Ada banyak lagi peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Indonesi auntuk mengatur hak asasi manusia. Dengan adanya rumusan HAM pada UUD 1945 tersebut, maka semakin kuat jaminan akan HAM di Indonesia. Tugas negara selanjutnya adalah mengadakan penegakan HAM dan memberii perlindungan warga dari tindakan pelanggaran hak asasi manusia. Bukan hanya itu, partisipasi masyarakat Indonesia juga dilakukan dan upaya penegakan dan perlindungan HAM. Sudah saatnyalah, seluruh elemen masyarakat Indonesia bersama-sama menegakkan dan melindungi hak setiap manusia. 4. Revolusi Hak Asasi Manusia amerika Rakyat Amerika pada saat revolusi sangat mengetahui akan arti pentingnya kebebasan. dengan adanya DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES terliat jelas akan gambaran keinginan rakyat Amerika untuk mendapatkan kebebasan hak-hal mereka. Pemikiran filsuf John Locke yang merumuskan hak-hak alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property) mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. pemikiran filsuf inggris tersebut sangatlah terlihat jelas mengenai hak-hak dasar yang tertuang dalam Declaration Of Independece.
  • 10. 10 Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian, merupakan pula piagam hak – hak asasi manusia karena mengandung pernyataan “Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan. Inilah yang seharusnya ada pada diri kita semua, dengan tidak membedakan satu bangsa dengan bangsa lain, satu ras dengan ras yang lain ataupun satu kelompok dengan kelompok yang lain, kita dapat hidup saling bersamaan. kembali ke pemikiran John Locke, John Locke menggambarkan keadaan Status Naturalis, ketika manusia telah memiliki hak-hak dasar perorangan. Tapi dalam keadaan bersama-sama, kehidupan akan lebih maju daripada hidup perseorangan, John Locke menyebut keadaan seperti itu dengan sebuta Status Civilis. John Locke juga berpendapat bahwa manusia berkedudukan sebagai warga negara yangdijamin kedudukan hak-haknya. Saya juga mengambil sebuah amanat mantan presiden Amerika Franklin D. Roosevelt yang isinya :  Kebebasan untuk berbicara dan melahirkan pikiran (freedom of speech and expression).  Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya (freedom of religion).  Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear).  Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want). kebebasan tersebut merupakan kebalikan kekejaman fasisme yang terjadi di Jerman, Jepang, maupun Italia. Amanat itu juga menggambarkan hak-hak umat manusia untuk mencapai perdamaian dunia. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar. 5. Revolusi Hak Asasi Manusia Prancis Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (Perancis: La Déclaration des droits de l'Homme et du citoyen) adalah salah satu dokumen fundamental dari Revolusi Perancis, menetapkan sekumpulan hak-hak individu dan hak-hak kolektif manusia. Diadopsi pada 26 Agustus 1789, oleh Majelis Konstituen Nasional (Assemblée nationale constituante), sebagai langkah awal untuk penulisan sebuah konstitusi. Ini menetapkan hak-hak fundamental tidak hanya bagi warga negara Perancis tetapi memperuntukan hak-hak ini untuk seluruh manusia tanpa terkecuali: "Manusia dilahirkan bebas dan tetap setara di dalam hak. Perbedaan sosial dapat ditemukan hanya pada keperluan umum." Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi menjadi nilai konstitusional dalam hukum Perancis saat ini dan mungkin digunakan untuk menentang perundang-undangan dan kegiatan pemerintah lainnya.
  • 11. 11 kelima belas isi deklarasi Perancis yaitu:  Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.  Manusia mempunyai hak yang sama.  Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.  Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum.  Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.  Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.  Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.  Adanya kemerdekaan surat kabar.  Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.  Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.  Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.  Adanya kemerdekaan rumah tangga.  Adanya kemerdekaan hak milik.  Adanya kemedekaan lalu lintas.  Adanya hak hidup dan mencari nafkah. Deklarasi dirancang oleh Marquis de Lafayette dan telah diadopsi oleh Majelis Nasional, dimaksudkan sebagai bagian suatu transisi dari absolut menjadi monarki konstitutional. Banyak dari prinsip-prinsip tersebut meletakkan deklarasi secara langsung untuk menentang institusi dan pemakaian ancien régime pada sebelum revolusi Perancis. Pada saat dimana, Perancis akan menjadi sebuah Republik, tetapi dokumen ini tetap fundamental. Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi berasal dari prinsip-prinsip filosofis dan politis dari Abad Pencerahan, seperti individualisme, kontrak sosial sebagai diteorikan oleh Jean-Jacques Rousseau, dan separasi kekuasaan yang diperkenalkan oleh baron de Montesquieu. Mungkin pula didasarkan pada Deklarasi Kemerdekaan AS dan Deklarasi Hak Asasi Manusia Virginia yang dikembangkan oleh George Manson, yang juga didasarkan pada Perjanjian Hak Asasi Manusia Inggris 1689.
  • 12. 12 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum. Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil maupun Militer),dan negara. 2. Subjek dan objek hukum HAM Subjek hukum HAM sesuai dengan kewenangannya dan kewajibannya untuk menjaga warga negaranya dengan berdasarkan undan-undang. Objek hukumnya adalah warga Negara yang sesuai dengan hakekatnya dalam uu no 39 tahun 1999 a “bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun; “ B. SARAN A. Harusnya Dengan kepentingan-kepentingan yang ada mengenai kedudukan dan hak-hak manusia agar tidak merasa terintimidasi dengan adanya tindakan-tindakan yang melanggar hak-hak manusia. B. Seharusnya Peran Negara untuk menjaga warga negaranya mempertahankan hak-haknya di bilang kurang, harusnya Negara lebih memperhatikan warga negaranya dalam melindungi hak-hak, apalagi HAM ini sudah termasuk hukum yang global ( hukum internasional ), tidakan Negara harus cepat dalam penegakan dan pengembangan undang-undang mengenai HAM, agar warga Negara dapat terjaga hak-haknya.