SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Budaya Melayu
Tata Cara Kehidupan dan Sistem Kepemimpinan
DINI WULANDARI (2007110696)
TEKNIK KIMIA B
Upacara/ ritual yang
ada di Masyarakat
Melayu Riau
01
Permainan
Rakyat
02
Pengobatan
Tradisional
03
B. Tata Cara Kehidupan
1. Upacara/ ritual yang ada di Masyarakat
Melayu Riau
Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional yang masih dianggap memiliki nilai-
nilai yang masih cukup relevan bagi kebutuhan masyarakat pendukungnya . upacara adat erat
kaitannya dengan ritual-ritual keagamaan ataupun perbuatan yang bertujuan mecari hubungan
dengan dunia gaib yang dirasakan oleh masyarakat sebagai saat-saat yang genting yang bisa
membawa bahaya gaib kesengsaraan dan penyakit kepada manusia maupun tanaman.
Adapun berbagai ritual dan tradisi yang dilakukan setelah memperkokoh eksistensi dari agama yang
dianut oleh masyarakatnya karena berbagai tradisi yang berkaitan dengan siklus kehidupan
berkembang dan menjadi kuat ketika ia telah mentradisi dan membudaya di tengah kehidupan
masyarakat. Tal terkecuali Masyarakat Melayu. Masyarakat Melayu adalah salah satu masyarakat
adat yang masih tetap menjaga seluruh kebudayaan warisan para leluhur. Beberapa Contoh
Upacara / Tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang antara lain:
Tradisi Tepuk Tepung Tawar
Tradisi Tepung Tawar atau Tepuk Tepung Tawar adalah
prosesi untuk mendo’akan keberhasilan seseorang.
Sebab, menurut kepercayaan Melayu di Riau, Tepuk
Tepung Tawar dapat menawarn semua yang berbisa,
menjauhkan yang menggila, semolak semua yang
menganiaya, menempis yang berbahaya, serta
mendinginkan semua yang menggoda.
Upacara Menyemah Laut, yaitu sebuah tradisi
masyaralat melayu untuk melestarikan laut dan
isinya, guna mendatangkan manfaat bagi manusia.
Salah satu manfaatnya ialah hasil laut berupa ikan
yang bisa untuk dimakan dan dijual dipasar.
Upacara Menyemah Laut
Upacara Balimau
Untuk menyambut datangnya bulan suci
Ramadhan, masyarakat Kampar, Riau biasa
melakukan Balimau Kasai. Acara ini bertujuan
sebagai bentuk pensucian dan pembersihan diri.
Air yang dipakai dalam acara ini, umumnya
merupakan campuran anatarai air dan perasan
jeruk limau, jeruk purut, jeruk kapas, atau jeruk
nipis.
Upacara Perkawinan
1. Merisik
Merisik berasal dari kata “risik” yang berarti “menyelidiki”. Ini artinya, sebelum adanya suatu perkawinan,
penyelidikan terhadap seorang gadis perlu dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki. Untuk menilai dan
sekaligus menentukan apakah gadis tersebut layak menjadi menantu atau tidak.
2. Merasi
Tujan merasi adalah untuk memastikan apakah pasangan yang hendak di jodohkan itu sebenarnya cocok
atau tidak. Artinya merasi merupakan kegiatan meramal atau menilik keserasian antara pasangan yang
hendak dijodohkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan melalui perantara seorang ahli yang sudah terbiasa
bertugas mencari jodoh kepada orang yang hendak menikah. Pencari jodoh tersebut akan memberikan
pendapatnya bahwa pasangan tersebut dinilai cocok (sesuai) atau tidak.
.
3. Meminang
pihak keluarga laki-laki mengirim rombongan peminangan yang
biasanya berjumlah 5 orang. Yaitu 1 orang ketua (laki-laki) dan 4
orang anggota (2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan). Orang
yang dipilih untuk menjadi ketua rombongan peminangan adalah
orang yang bijak dan santun dalam berbicara dan bisa berpantun
atau berseloka.
4. Mengantar Tanda
Jika peminangan disambut baik oleh pihak keluarga perempuan
(disetujui), maka tahap berikutnya adalah mengantar tande.
Kegiatan ini dilakukan hari ke 4 atau ke 5 dari
peminangan. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan
dalam kegiatan ini adalah: (1) tepak sirih, (2) bunga rampai, (3)
cincin, dan (4) barang pengiring. Tepak sirih berisi: sebuah pinang
yang telah dikupas kulitnya, kapur-sirih dan gambir, tembakau,
daun sirih, dan kacip.
Halaman
5. Mengantar Belanja
Mengantar belanja (hantaran keperluan pesta pernikahan) dalam tahap ini pihak laki-laki kembali datang kerumah
keluarga si gadis. Keperluan pesta pernikahan biasanya ditentukan atas permintaan keluarga pihak perempuan.
Sejumlah uang yang dibentuk sedemikian rupa dibawa beserta pengiringnya seperti seperangkat pakaian dan
benda-benda yang disenangi sang gadis.
6. Mengajak dan Menjemput
Acara mengajak dan menjemput adalah bagian dari persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam
majelis nikah-kawin. Pelaksanaan dalam pekerjaan ini didalamnya penuh mengandung nilai-nilai kebersamaan
antara sesama. Sebelum diadakan acara mengajak dan menjemput, terlebih dahulu diadakan musyawarah dirumah
calon pengantin perempuan untuk menentukan siapa yang akan diajak dan dijemput.
7. Menggantung-gantung
Pekerjaan menggantung-gantung ini biasanya dilakukan 4 atau 5 hari sebelum hari pernikahan. Pekerjaan yang
dilakukan dirumah calon pengantin perempuan ini adalah berupa persiapan-persiapan. Yaitu membersihkan dan
menghias rumah dengan menggunakan bermacam-macam tabir yang digantung dan membuat langit-langit dari
kain. Mengganti dan memasang ”lansi tingkap”, memasang dan menghias tempat tidur baru yang lengkap untuk
pengantin baru, dan hal-hal lainnya yang diperlukan untuk menghadapi majelis pernikahan tersebut.Termasuklah
membuat dapur dan bangsal, membuat “peterakne” atau “peti ratna/peti rakna”. Yaitu tempat pengantin duduk
bersanding, dan membuat pelaminan tempat tidur pengantin. Acara menggantung biasanya didahului dengan
tepung tawar dan kenduri kecil atau doa selamat. Supaya semua kerja yang dilakukan akan mendapat berkah dari
Allah.
Upacara Kehamilan dan Kelahiran
1. Upacara Kehamilan
Tujuan pelaksanaan upacara kehamilan adalah Memohon kepada Tuhan agar perempuan yang hamil selamat
sentosa, terhindar dari gangguan roh-roh halus.,Menjaga anak yang sedang dikandung agar tumbuh dan berkembang
jasmani dan rohaninya secara normal dan Agar selamat dan mudah dalam melahirkan dan anak yang dilahirkan
menjadi anak yang sempurna.
2. Melenggang Perut
Upacara ini biasanya dilakukan pada wanita yang mengandung anak sulung ketika kandungan berusia sekitar tujuh
atau delapan bulan. Itu dilakukan oleh seorang bidan untuk membuang geruh atau kecelakaan yang mungkin
menimpa wanita hamil yang bakal bersalin dan untuk memperbaiki posisi bayi di dalam perut.
3. Upacara Melahirkan
merupakan upacara – upacara yang adalah karena bagi masyarakat orang Melayu Riau lautan orang yang melahirkan
sama halnya dengan orang yang pergi berperang. Dalam peperangan itu bertarung dengan maut, ia hanya
menghadapi dua kemungkinan, yaitu hidup dan mati.
4.Upacara Hari Tanggal Pusat
5.Upacara Mencuci Lantai
Maksud upacara mencuci lantai adalah untuk menyatakan Ibu dan bayi dalam keadaan dan Untuk mengucapkan rasa
terima kasih kepada segenap sanak keluarga dan kaum kerabat terutama kepada kedua ,Untuk mengucapkan syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kurnia, sehingga selamat melalui peristiwa melahirkan yang
sangat kritis sekaligus membahagiakan.
2. Permainan Rakyat
Permainan rakyat adalah permainan yang dimainkan secara
tradisional yang dimiliki oleh semua komunal yang diwariskan dari
generasi ke generasi secara lisan. permainan rakyat dimainkan
dengan metode yang sederhana misalnya berdasarkan gerak tubuh
seperti lari dan lompat atau berdasarkan kegiatan sosial sederhana
seperti kejar-kejaran atau berdasarkan matematika dasar atau
cekatan tangan seperti menghitung dan melempar batu ke suatu
lubang tertentu .Semuanya diekspresikan melalui gerakan fisik,
nyanyian ,dialog ,tebak-tebakan, kecermatan dalam perhitungan,
ketepatan menjawab pertanyaan belajar komunikasi dan sebagainya.
Sifat Permainan
Berdasarkan sifat permainan maka permainan rakyat dapat dibedakan menjadi
dua golongan besar yaitu :
1. permainan untuk bermain atau play (sifat mengisi waktu senggang atau rekreasi )
2. permainan untuk bertanding (dilaksanakan dengan metode pertandingan)
Di dalam pelaksanaannya setiap pemain mendapatkan peran tertentu dengan
diputuskan melalui Suten .Beberapa sulten yaitu sulten daun, sulten gajah,
sultan gunting dll. Dilakukan oleh dua orang pemain menggunakan jari tangan
sebagai media permainan .
Cara Memulai Permainan/ menentukan peran
CONTOH PERMAINAN
a. Gasing
b. Galah Panjang
c. Congkak
d. Setatak
e. Layang-layang
f. Main Guli
g. Tam-tam buku
h. Jong dll
a. Permainan Gasing
Gasing ini benda yang terbuat dari kayu, bentuknya bulat seperti buah labu, bawahnya runcing
sedangkan bagian atasnya seperti berkepala berbentuk bulat yang disebut jambul serta sedikit ada
lehernya yaitu lekukan kecil atau irisan antara badan dengan jambul gasing yang berfungsi untuk
melilitkan tali pemutar gasing ,sedangkan bawahnya yang runcing untuk gasing berputar di
porosnya pada satu titik ketika dimainkan di atas tanah atau lapangan yang datar seperti lantai
ataupun di atas papan Kapuk (keping papan kecil yang digunakan untuk mengangkat gasing yang
tengah berputar) .Bentuk gasing berbeda-beda ada yang bulat lonjong ada yang berbentuk seperti
jantung kerucut silinder dan juga berbagai bentuk lainnya
Gasing terdiri dari bagian kepala bagian badan dan bagian Kaki (Paksi). Kayu yang sering
digunakan membuat gasing antaranya kayu kempas Kemuning marbau Rambai baru durian dan
undang kayu yang paling sesuai adalah berbau.
Cara Permainan
Gasing dimainkan dengan cara dilempar atau ditarik.
Lalu berputar untuk beberapa saat. Lama waktu
berputar sangat tergantung kepada keterampilan si
pemain. Interaksi bagian kaki (paksi) dengan
permukaan tanah membuat gasing bisa tegak. Setelah
gasing berputar tegak untuk sementara waktu,
momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit
demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh
secara kasar ke permukaan tanah. Gasing yang baik
dapat berputar dengan lancar dan enak dilihat.
Bahkan pemain yang terampil mampu membuat gasing
berputar di atas ujung jarinya.
b. Galah Panjang
Galah panjang / belon dikenal hampir di seluruh wilayah Indragiri
bahkan hampir wilayah Riau. Permainan ini masuk kategori
pertandingan dinamakan galah panjang karena merupakan
permainan berupa garis-garis yang memanjang seperti galah
dimainkan secara berkelompok sekurang-kurangnya 4 sampai 10
orang. Dilakukan di lapangan datar di area peta berukuran kira-
kira 6 m lalu dibuat garis tengah memanjang yang membagi sisi
kanan dan kiri di sama lebar dan garis lintang yang membagi peta
bagian menjadi tiga atau lebih bagian
3. Pengobatan Tradisional
Orang Melayu memiliki sistem kesehatan yang sendiri pengobatan Melayu biasanya lebih kepada racikan dari
ramuan tumbuhan obat ,didoakan ( mantra ) dan ada pula yang berbentuk (ritua). Orang yang memiliki
keahlian sebagai pengobatan tradisional disebut tabib, dukun, Bomo, dan kemantan.
Dalam praktiknya tukang obat dibedakan diantarnya tabib (pengobatan dengan menggunakan racikan dari
tanaman obat). dukun bayi atau bidan ,dukun pijat, Bomoha (dukun perantara roh), dukun jalak (Mudin),
dukun wiwit (pawang yang pakar dalam upacara menuai), dll.
Obat dalam pemahaman orang Melayu yakni sebagai segala sesuatu yang dapat menawarkan penyakit atau
menyembuhkan berupa ramuan ,tangkal, doa atau syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh dukun
atau bomor. Jika penyakit hilang orang tersebut sembuh maka disebut bahwa itulah hebatnya biasa aja tidak
sembuh setelah diobati maka tiada obat baginya di kalangan masyarakat melayu obat bisa dirujuk pada
bahan-bahan alami tumbuhan liar(herbal) yang telah di keringkan.
—TAM
Cara Pengobatan orang Melayu
1. Ramuan
Ramuan dapat diartikan sebagai suatu kumpulan yang berasal dari kata Rama bagi tempat atau
kumpulkan dengan kata ramuan dalam pengukuran di rantau Kuantan dimasukkan terhadap
sekumpulan bahan-bahan yang dipakai untuk pengobatan. Kebanyakan ramuan terdiri dari tumbuh-
tumbuhan yang berpotensi menjadi obat
2. Mantera Badukun
Mantra badukun merupakan suatu ritual pengobatan tradisional terhadap orang sakit parah. Ritual ini
disampaikan dengan gaya penyajian mantra (berbisik dan sesekali dengan pekikan kan/ teriakan) dan
disajikan oleh dua orang yaitu dukun dan Pebayu (pelayan dukun dalam)
3. Ritual
Ritual merupakan suatu Pola tindakan yang telah ditetapkan atau diakui untuk melengkapi sebagian
fase kehidupan dan menegaskan perayaan situasi tertentu dalam satu kelompok,secara sakral.Ritual
dalam masyarakat melayu cenderung mengarah pada proses pengobatan menempah diri dan
menolak bala secara umum ritual Melayu untuk hal-hal tentang wujud tujuan yakni sebagai
penghormatan, penyempurnaan dan perlawanan
Jenis pengobatan orang Melayu
1. Ritual dan upacara
Prosesi pengobatan yang dilakukan dengan
menggabungkan berbagai cara dalam satu rangkaian
pengobatan misalnya menggabungkan antara tarian,
mantra ,meditasi ,ramuan dan sebagainya .Ritual
adalah cara dukun untuk mengetahui penyakit
sebagai tindakan dalam mencari ramuan obat atau
prosesi pengobatan penyakit tibgkat akhir . Cara ini
dilakukan sebagai tindakan pengobatan penyakit
yang berat atau penyakit yang disebabkan gangguan
makhluk gaib . contohnya :
● Babalian
● Badewo
● Badikei
● Balian
● berlian atau Bulian
● Buang talam
● Kuayang
● Mandeo
● Turun tapak tuha
Pelaku perobatan yaitu ada tabib ,dukun, bidan,
bomoh, kumantan.
Model Kepemimpinan
di Masyarakat Melayu
Riau
01
Cara Pemilihan
Pemimpin
02
Marwah Pemimpin
03
Pergantian
Pemimpin
04
B. Sistem Kepemimpinan
1. Model Kepemimpinan di Masyarakat Melayu Riau
Dari pendekatan bahasa Melayu, Pimpin bermakna bimbing atau tuntun, Kepemimpinan bermakna
perihal pemimpin dan/atau cara memimpin. Dalam pengertian umum Kepemimpinan adalah suatu
proses ketika seseorang memimpin (directs), membimbing (guides), memengaruhi (influences)
atau mengontrol (controls) pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain.
Dalam kepemimpinan Melayu pemimpin adalah orang yang biasa disebut “orang yang dituakan,
didahulukan selangkah ditinggikan seranting” memiliki ungkapan yang mengandung pengertian
bahwa orang yang pemimpin baik dan benar adalah orang yang dituakan oleh masyarakatnya.
Namun, di antara pemimpin dan masyarakat tidak ada pembatas yang menjadi pemisah dan
haruslah saling bekerja sama. Pemimpin tidak boleh memiliki sikap angkuhseperti dalam ungkapan
“tinggi dapat dijangkau,dekatnya tidak beranjak “.
Pola kepemimpinan Melayu yang bercirikan demokratisasi - egaliter
(berkedudukan sama) dan menghargai kritik yang berorientasi pada
keahlian dan keunggulan mental spiritual dalam melaksanakan tugas-tugas
kepemimpinan, serta meletakkan keluwesan dengan pola ‘Dimana bumi
dipijak disitu langit dijunjung’.
2. Cara Pemilihan Pemimpin
Pemimpin diambil dari masyarakat dengan kriteria tertentu yang dianggap layak
dijadikan panutan dan dapat mensejahterakan rakyat serta memajukan
negerinya.Dalam ungkapan adat melayu dinyatakan"bila rumah tidak bertua, celaka
datang bala menimpa, bila negeri tidak beraja, alamat hidup aniaya menganiaya, bila
tidak ada yang dituakan,banyaklah orang yang jadi menyeman, kalautak ada yang
memimpin, naas menimpa hidup pun lenjin." Ungkapan inilahyang mencerminkan begitu
pentingnya pemimpin dalam kehidupan masyarakat melayu atau dalam ungkapan lain
disebutkan, "bila negeri tidak beraja, bila kampong tidak berpenghulu, bila rumah tidak
tertuan, anginlalu tempias pun lalu, tuah hilang marwahpun terbuang, hidup celaka
sengketapun datang.“
Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal
penting, yaitu:kekuasaan,kewibawaan dan kemampuan
Amanah
jujur memiliki tolak ukur pada perilaku yang perkataan
perbuatan dan tindakan ini dapat dipercaya kejujuran
merupakan keberanian mengakhiri Sebuah Kenyataan apa
adanya sikap jujur berarti melandaskan ucapan kelahiran
dan perbuatan bersama berdasarkan ajaran Islam
Shiddiq
yaitu kepercayaan yang menjadikan seseorang
untuk memelihara dan menjaga sebaik-
baiknya hal yang diamanahkan kepadanya
tidak saja dari orang yang dipimpin tetapi juga
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Fathanah
yaitu sifat yang dimiliki oleh
semua manusia yang berkaitan
dengan pemikiran fotona dapat
diartikan sebagai cerdas atau
kecerdikan dan bijaksana
Tabligh
arti dari komunikatif atau
seseorang yang memiliki sifat ini
akan menyampaikan dengan
benar dengan tutur kata yang
tepat.
Sifat dan Karakter seorang Pemimpin
Karakter Pemimpin dalam Buku Tenas Effendi menyebutkan 55 karakter kepemimpinan Melayu yang
masih dimiliki seorang pemimpin. 55 karakter tersebut dapat dikelompokkan pada empat karakter yaitu:
Tunjuk Ajar Melayu tentang
Kepemimpinan
“Kalau hendak tahu pemimpin sejati, tengoklah ia memimpin
negeri: memerintahnya di jalan Allah, memerintahnya dengan
petuah amanah, memerintah tidak semena-mena, memerintah
tidak mengada-ada, memerintah dengan berlapang dada,
memerintah dengan akal budinya, memerintah dengan bermanis
muka, memerintah dengan berlembut lidah, memerintah dengan
adilnya, berkuasa tidak membinasakan, kuat tidak mematahkan,
besar tidak mengecilkan, tinggi tidak merendahkan, kaya tidak
menistakan”.
3. Marwah Pemimpin
Tradisi Melayu mengenal ungkapan ‘Menjeput tuah menjunjung marwah’. Ungkapan
ini berlaku pada pola kepemimpinan tradisional yang tetap mengutamakan tuah
(keberuntungan) dan marwah (harkat martabat). Seorang pemimpin mesti memiliki
tuah dan martabat itu. Dalam tunjuk ajarnya, Tuah dan Marwah pemimpin Melayu
ada dalam ungkapan;
“Didahulukan selangkah,Dilebihkan sehari,Dilebarkan setapak
tangan,Ditinggikan seranting,Dilebihkan sebenang”.Mereka tetap didahulukan,
dilebihkan, ditinggikan dan dilebarkan; namun tetap tidak berlebihan melampaui
watas tuah dan marwah”.
4. Pergantian Pemimpin
Masyarakat adat adalah masyarakat yang terpelihara dan tersusun dari nilai-nilai adat yang terbingkai
dalam ketentuan adat sehingga susunan masyarakatnya terbagi oleh norma-norma adat. Sistem nilai
adat telah membuat masyarakat adat berada dalam satu bingkai yang terdiri dari lembaga adat dan
anak kemenakan.
Lembaga adat telah dikemudikan oleh tiga pemegang teraju adat yaitu dikendalikan oleh
1. penghulu(Melayu muda),
2. Batin atau datuk kaya(Melayu tua).
3. pengulu didampingi oleh Monti, Hulubalang atau tongkai .
Ketiga pembesar ini didampingi oleh seorang malim atau Ulama untuk teraju agama.
Satu kesatuan masyarakat adat biasanya terdiri dari satu Puak atau bagian dari suku bangsa contoh
puak kampar, puak pelalawan. Dalam satu puah dipimpin oleh beberapa teraju .
Masyarakat adat juga mempunyai mekanisme pergantian pemangku adat pemangku adat ini harus
diganti bukan ditukar, sebab dengan diganti terbuka peluang yang mengganti akan lebih baik dari yang
digantikan sebaliknya jika dikatakan ditukar berarti nilai yang ditukar sama saja dengan penukarannya
sehingga tidak terjadi kemajuan atau perbaikannya.
Adapun pergantian pemangku adat paling kurang merujuk pada empat perkara :
pertama ,yaitu sudah tua atau uzur dimakan usia
Kedua, lalim yakni orang yang dzhalim melakukan atau penindasan dalam
kepemimpinannya,
Ketiga ,meninggal dunia dan
Keempat, pemimpin lembaga adat juga dapat digantikan Apabila ada permintaan
dari pada yang bersangkutan
Terime Kaseh

More Related Content

Similar to Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx

5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
Falisha Asyifa
 
Tradisi dan budaya qing ming
Tradisi dan budaya qing mingTradisi dan budaya qing ming
Tradisi dan budaya qing ming
Juli Lee
 
Makna simbol
Makna simbol Makna simbol
Makna simbol
Magfiraah
 

Similar to Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx (20)

Makalah karo (2)
Makalah karo (2)Makalah karo (2)
Makalah karo (2)
 
Tata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjarTata upacara pengantin banjar
Tata upacara pengantin banjar
 
Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa Upacara perkawinan tradisional jawa
Upacara perkawinan tradisional jawa
 
Tata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawaTata Cara Pernikahan adat jawa
Tata Cara Pernikahan adat jawa
 
ISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMAISBD SUKU BIMA
ISBD SUKU BIMA
 
Kepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugisKepercayaan kaum bugis
Kepercayaan kaum bugis
 
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWIMAKALAH PENGANTIN BETAWI
MAKALAH PENGANTIN BETAWI
 
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
Upacara Penti dan NIlai_Nilai Pancasila yang terkandung didalamnya.
 
Adat_istiadat_dan_upacara_jawa.pptx
Adat_istiadat_dan_upacara_jawa.pptxAdat_istiadat_dan_upacara_jawa.pptx
Adat_istiadat_dan_upacara_jawa.pptx
 
BUDAYA DAN RESAM MELAYU
BUDAYA DAN RESAM MELAYUBUDAYA DAN RESAM MELAYU
BUDAYA DAN RESAM MELAYU
 
5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
5 suku bangsa terbesar yang berasal dari pulau sumatera barat
 
Tradisi dan budaya qing ming
Tradisi dan budaya qing mingTradisi dan budaya qing ming
Tradisi dan budaya qing ming
 
Budaya dan Adat Resam Orang Melayu
Budaya dan Adat Resam Orang MelayuBudaya dan Adat Resam Orang Melayu
Budaya dan Adat Resam Orang Melayu
 
Tembung macapat
Tembung macapatTembung macapat
Tembung macapat
 
Makna simbol
Makna simbol Makna simbol
Makna simbol
 
Adat resam tugasan 2
Adat resam tugasan 2Adat resam tugasan 2
Adat resam tugasan 2
 
Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5Bab 1 Bab5
Bab 1 Bab5
 
Makalah polambu di muna (2)
Makalah  polambu di muna (2)Makalah  polambu di muna (2)
Makalah polambu di muna (2)
 
Makalah polambu di muna
Makalah  polambu di munaMakalah  polambu di muna
Makalah polambu di muna
 
17227101 adat-resam-kaum-melayu
17227101 adat-resam-kaum-melayu17227101 adat-resam-kaum-melayu
17227101 adat-resam-kaum-melayu
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Dini Wulandari-Budaya Melayu.pptx

  • 1. Budaya Melayu Tata Cara Kehidupan dan Sistem Kepemimpinan DINI WULANDARI (2007110696) TEKNIK KIMIA B
  • 2. Upacara/ ritual yang ada di Masyarakat Melayu Riau 01 Permainan Rakyat 02 Pengobatan Tradisional 03 B. Tata Cara Kehidupan
  • 3. 1. Upacara/ ritual yang ada di Masyarakat Melayu Riau Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional yang masih dianggap memiliki nilai- nilai yang masih cukup relevan bagi kebutuhan masyarakat pendukungnya . upacara adat erat kaitannya dengan ritual-ritual keagamaan ataupun perbuatan yang bertujuan mecari hubungan dengan dunia gaib yang dirasakan oleh masyarakat sebagai saat-saat yang genting yang bisa membawa bahaya gaib kesengsaraan dan penyakit kepada manusia maupun tanaman. Adapun berbagai ritual dan tradisi yang dilakukan setelah memperkokoh eksistensi dari agama yang dianut oleh masyarakatnya karena berbagai tradisi yang berkaitan dengan siklus kehidupan berkembang dan menjadi kuat ketika ia telah mentradisi dan membudaya di tengah kehidupan masyarakat. Tal terkecuali Masyarakat Melayu. Masyarakat Melayu adalah salah satu masyarakat adat yang masih tetap menjaga seluruh kebudayaan warisan para leluhur. Beberapa Contoh Upacara / Tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang antara lain:
  • 4. Tradisi Tepuk Tepung Tawar Tradisi Tepung Tawar atau Tepuk Tepung Tawar adalah prosesi untuk mendo’akan keberhasilan seseorang. Sebab, menurut kepercayaan Melayu di Riau, Tepuk Tepung Tawar dapat menawarn semua yang berbisa, menjauhkan yang menggila, semolak semua yang menganiaya, menempis yang berbahaya, serta mendinginkan semua yang menggoda.
  • 5. Upacara Menyemah Laut, yaitu sebuah tradisi masyaralat melayu untuk melestarikan laut dan isinya, guna mendatangkan manfaat bagi manusia. Salah satu manfaatnya ialah hasil laut berupa ikan yang bisa untuk dimakan dan dijual dipasar. Upacara Menyemah Laut
  • 6. Upacara Balimau Untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, masyarakat Kampar, Riau biasa melakukan Balimau Kasai. Acara ini bertujuan sebagai bentuk pensucian dan pembersihan diri. Air yang dipakai dalam acara ini, umumnya merupakan campuran anatarai air dan perasan jeruk limau, jeruk purut, jeruk kapas, atau jeruk nipis.
  • 7. Upacara Perkawinan 1. Merisik Merisik berasal dari kata “risik” yang berarti “menyelidiki”. Ini artinya, sebelum adanya suatu perkawinan, penyelidikan terhadap seorang gadis perlu dilakukan oleh pihak keluarga laki-laki. Untuk menilai dan sekaligus menentukan apakah gadis tersebut layak menjadi menantu atau tidak. 2. Merasi Tujan merasi adalah untuk memastikan apakah pasangan yang hendak di jodohkan itu sebenarnya cocok atau tidak. Artinya merasi merupakan kegiatan meramal atau menilik keserasian antara pasangan yang hendak dijodohkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan melalui perantara seorang ahli yang sudah terbiasa bertugas mencari jodoh kepada orang yang hendak menikah. Pencari jodoh tersebut akan memberikan pendapatnya bahwa pasangan tersebut dinilai cocok (sesuai) atau tidak. .
  • 8. 3. Meminang pihak keluarga laki-laki mengirim rombongan peminangan yang biasanya berjumlah 5 orang. Yaitu 1 orang ketua (laki-laki) dan 4 orang anggota (2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan). Orang yang dipilih untuk menjadi ketua rombongan peminangan adalah orang yang bijak dan santun dalam berbicara dan bisa berpantun atau berseloka. 4. Mengantar Tanda Jika peminangan disambut baik oleh pihak keluarga perempuan (disetujui), maka tahap berikutnya adalah mengantar tande. Kegiatan ini dilakukan hari ke 4 atau ke 5 dari peminangan. Adapun perlengkapan yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan ini adalah: (1) tepak sirih, (2) bunga rampai, (3) cincin, dan (4) barang pengiring. Tepak sirih berisi: sebuah pinang yang telah dikupas kulitnya, kapur-sirih dan gambir, tembakau, daun sirih, dan kacip. Halaman
  • 9. 5. Mengantar Belanja Mengantar belanja (hantaran keperluan pesta pernikahan) dalam tahap ini pihak laki-laki kembali datang kerumah keluarga si gadis. Keperluan pesta pernikahan biasanya ditentukan atas permintaan keluarga pihak perempuan. Sejumlah uang yang dibentuk sedemikian rupa dibawa beserta pengiringnya seperti seperangkat pakaian dan benda-benda yang disenangi sang gadis. 6. Mengajak dan Menjemput Acara mengajak dan menjemput adalah bagian dari persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan dalam majelis nikah-kawin. Pelaksanaan dalam pekerjaan ini didalamnya penuh mengandung nilai-nilai kebersamaan antara sesama. Sebelum diadakan acara mengajak dan menjemput, terlebih dahulu diadakan musyawarah dirumah calon pengantin perempuan untuk menentukan siapa yang akan diajak dan dijemput. 7. Menggantung-gantung Pekerjaan menggantung-gantung ini biasanya dilakukan 4 atau 5 hari sebelum hari pernikahan. Pekerjaan yang dilakukan dirumah calon pengantin perempuan ini adalah berupa persiapan-persiapan. Yaitu membersihkan dan menghias rumah dengan menggunakan bermacam-macam tabir yang digantung dan membuat langit-langit dari kain. Mengganti dan memasang ”lansi tingkap”, memasang dan menghias tempat tidur baru yang lengkap untuk pengantin baru, dan hal-hal lainnya yang diperlukan untuk menghadapi majelis pernikahan tersebut.Termasuklah membuat dapur dan bangsal, membuat “peterakne” atau “peti ratna/peti rakna”. Yaitu tempat pengantin duduk bersanding, dan membuat pelaminan tempat tidur pengantin. Acara menggantung biasanya didahului dengan tepung tawar dan kenduri kecil atau doa selamat. Supaya semua kerja yang dilakukan akan mendapat berkah dari Allah.
  • 10. Upacara Kehamilan dan Kelahiran 1. Upacara Kehamilan Tujuan pelaksanaan upacara kehamilan adalah Memohon kepada Tuhan agar perempuan yang hamil selamat sentosa, terhindar dari gangguan roh-roh halus.,Menjaga anak yang sedang dikandung agar tumbuh dan berkembang jasmani dan rohaninya secara normal dan Agar selamat dan mudah dalam melahirkan dan anak yang dilahirkan menjadi anak yang sempurna. 2. Melenggang Perut Upacara ini biasanya dilakukan pada wanita yang mengandung anak sulung ketika kandungan berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Itu dilakukan oleh seorang bidan untuk membuang geruh atau kecelakaan yang mungkin menimpa wanita hamil yang bakal bersalin dan untuk memperbaiki posisi bayi di dalam perut. 3. Upacara Melahirkan merupakan upacara – upacara yang adalah karena bagi masyarakat orang Melayu Riau lautan orang yang melahirkan sama halnya dengan orang yang pergi berperang. Dalam peperangan itu bertarung dengan maut, ia hanya menghadapi dua kemungkinan, yaitu hidup dan mati. 4.Upacara Hari Tanggal Pusat 5.Upacara Mencuci Lantai Maksud upacara mencuci lantai adalah untuk menyatakan Ibu dan bayi dalam keadaan dan Untuk mengucapkan rasa terima kasih kepada segenap sanak keluarga dan kaum kerabat terutama kepada kedua ,Untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kurnia, sehingga selamat melalui peristiwa melahirkan yang sangat kritis sekaligus membahagiakan.
  • 11. 2. Permainan Rakyat Permainan rakyat adalah permainan yang dimainkan secara tradisional yang dimiliki oleh semua komunal yang diwariskan dari generasi ke generasi secara lisan. permainan rakyat dimainkan dengan metode yang sederhana misalnya berdasarkan gerak tubuh seperti lari dan lompat atau berdasarkan kegiatan sosial sederhana seperti kejar-kejaran atau berdasarkan matematika dasar atau cekatan tangan seperti menghitung dan melempar batu ke suatu lubang tertentu .Semuanya diekspresikan melalui gerakan fisik, nyanyian ,dialog ,tebak-tebakan, kecermatan dalam perhitungan, ketepatan menjawab pertanyaan belajar komunikasi dan sebagainya.
  • 12. Sifat Permainan Berdasarkan sifat permainan maka permainan rakyat dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu : 1. permainan untuk bermain atau play (sifat mengisi waktu senggang atau rekreasi ) 2. permainan untuk bertanding (dilaksanakan dengan metode pertandingan) Di dalam pelaksanaannya setiap pemain mendapatkan peran tertentu dengan diputuskan melalui Suten .Beberapa sulten yaitu sulten daun, sulten gajah, sultan gunting dll. Dilakukan oleh dua orang pemain menggunakan jari tangan sebagai media permainan . Cara Memulai Permainan/ menentukan peran
  • 13. CONTOH PERMAINAN a. Gasing b. Galah Panjang c. Congkak d. Setatak e. Layang-layang f. Main Guli g. Tam-tam buku h. Jong dll
  • 14. a. Permainan Gasing Gasing ini benda yang terbuat dari kayu, bentuknya bulat seperti buah labu, bawahnya runcing sedangkan bagian atasnya seperti berkepala berbentuk bulat yang disebut jambul serta sedikit ada lehernya yaitu lekukan kecil atau irisan antara badan dengan jambul gasing yang berfungsi untuk melilitkan tali pemutar gasing ,sedangkan bawahnya yang runcing untuk gasing berputar di porosnya pada satu titik ketika dimainkan di atas tanah atau lapangan yang datar seperti lantai ataupun di atas papan Kapuk (keping papan kecil yang digunakan untuk mengangkat gasing yang tengah berputar) .Bentuk gasing berbeda-beda ada yang bulat lonjong ada yang berbentuk seperti jantung kerucut silinder dan juga berbagai bentuk lainnya Gasing terdiri dari bagian kepala bagian badan dan bagian Kaki (Paksi). Kayu yang sering digunakan membuat gasing antaranya kayu kempas Kemuning marbau Rambai baru durian dan undang kayu yang paling sesuai adalah berbau.
  • 15. Cara Permainan Gasing dimainkan dengan cara dilempar atau ditarik. Lalu berputar untuk beberapa saat. Lama waktu berputar sangat tergantung kepada keterampilan si pemain. Interaksi bagian kaki (paksi) dengan permukaan tanah membuat gasing bisa tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah. Gasing yang baik dapat berputar dengan lancar dan enak dilihat. Bahkan pemain yang terampil mampu membuat gasing berputar di atas ujung jarinya.
  • 16. b. Galah Panjang Galah panjang / belon dikenal hampir di seluruh wilayah Indragiri bahkan hampir wilayah Riau. Permainan ini masuk kategori pertandingan dinamakan galah panjang karena merupakan permainan berupa garis-garis yang memanjang seperti galah dimainkan secara berkelompok sekurang-kurangnya 4 sampai 10 orang. Dilakukan di lapangan datar di area peta berukuran kira- kira 6 m lalu dibuat garis tengah memanjang yang membagi sisi kanan dan kiri di sama lebar dan garis lintang yang membagi peta bagian menjadi tiga atau lebih bagian
  • 17. 3. Pengobatan Tradisional Orang Melayu memiliki sistem kesehatan yang sendiri pengobatan Melayu biasanya lebih kepada racikan dari ramuan tumbuhan obat ,didoakan ( mantra ) dan ada pula yang berbentuk (ritua). Orang yang memiliki keahlian sebagai pengobatan tradisional disebut tabib, dukun, Bomo, dan kemantan. Dalam praktiknya tukang obat dibedakan diantarnya tabib (pengobatan dengan menggunakan racikan dari tanaman obat). dukun bayi atau bidan ,dukun pijat, Bomoha (dukun perantara roh), dukun jalak (Mudin), dukun wiwit (pawang yang pakar dalam upacara menuai), dll. Obat dalam pemahaman orang Melayu yakni sebagai segala sesuatu yang dapat menawarkan penyakit atau menyembuhkan berupa ramuan ,tangkal, doa atau syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan oleh dukun atau bomor. Jika penyakit hilang orang tersebut sembuh maka disebut bahwa itulah hebatnya biasa aja tidak sembuh setelah diobati maka tiada obat baginya di kalangan masyarakat melayu obat bisa dirujuk pada bahan-bahan alami tumbuhan liar(herbal) yang telah di keringkan.
  • 18. —TAM Cara Pengobatan orang Melayu 1. Ramuan Ramuan dapat diartikan sebagai suatu kumpulan yang berasal dari kata Rama bagi tempat atau kumpulkan dengan kata ramuan dalam pengukuran di rantau Kuantan dimasukkan terhadap sekumpulan bahan-bahan yang dipakai untuk pengobatan. Kebanyakan ramuan terdiri dari tumbuh- tumbuhan yang berpotensi menjadi obat 2. Mantera Badukun Mantra badukun merupakan suatu ritual pengobatan tradisional terhadap orang sakit parah. Ritual ini disampaikan dengan gaya penyajian mantra (berbisik dan sesekali dengan pekikan kan/ teriakan) dan disajikan oleh dua orang yaitu dukun dan Pebayu (pelayan dukun dalam) 3. Ritual Ritual merupakan suatu Pola tindakan yang telah ditetapkan atau diakui untuk melengkapi sebagian fase kehidupan dan menegaskan perayaan situasi tertentu dalam satu kelompok,secara sakral.Ritual dalam masyarakat melayu cenderung mengarah pada proses pengobatan menempah diri dan menolak bala secara umum ritual Melayu untuk hal-hal tentang wujud tujuan yakni sebagai penghormatan, penyempurnaan dan perlawanan
  • 19. Jenis pengobatan orang Melayu 1. Ritual dan upacara Prosesi pengobatan yang dilakukan dengan menggabungkan berbagai cara dalam satu rangkaian pengobatan misalnya menggabungkan antara tarian, mantra ,meditasi ,ramuan dan sebagainya .Ritual adalah cara dukun untuk mengetahui penyakit sebagai tindakan dalam mencari ramuan obat atau prosesi pengobatan penyakit tibgkat akhir . Cara ini dilakukan sebagai tindakan pengobatan penyakit yang berat atau penyakit yang disebabkan gangguan makhluk gaib . contohnya : ● Babalian ● Badewo ● Badikei ● Balian ● berlian atau Bulian ● Buang talam ● Kuayang ● Mandeo ● Turun tapak tuha Pelaku perobatan yaitu ada tabib ,dukun, bidan, bomoh, kumantan.
  • 20. Model Kepemimpinan di Masyarakat Melayu Riau 01 Cara Pemilihan Pemimpin 02 Marwah Pemimpin 03 Pergantian Pemimpin 04 B. Sistem Kepemimpinan
  • 21. 1. Model Kepemimpinan di Masyarakat Melayu Riau Dari pendekatan bahasa Melayu, Pimpin bermakna bimbing atau tuntun, Kepemimpinan bermakna perihal pemimpin dan/atau cara memimpin. Dalam pengertian umum Kepemimpinan adalah suatu proses ketika seseorang memimpin (directs), membimbing (guides), memengaruhi (influences) atau mengontrol (controls) pikiran, perasaan, atau tingkah laku orang lain. Dalam kepemimpinan Melayu pemimpin adalah orang yang biasa disebut “orang yang dituakan, didahulukan selangkah ditinggikan seranting” memiliki ungkapan yang mengandung pengertian bahwa orang yang pemimpin baik dan benar adalah orang yang dituakan oleh masyarakatnya. Namun, di antara pemimpin dan masyarakat tidak ada pembatas yang menjadi pemisah dan haruslah saling bekerja sama. Pemimpin tidak boleh memiliki sikap angkuhseperti dalam ungkapan “tinggi dapat dijangkau,dekatnya tidak beranjak “.
  • 22. Pola kepemimpinan Melayu yang bercirikan demokratisasi - egaliter (berkedudukan sama) dan menghargai kritik yang berorientasi pada keahlian dan keunggulan mental spiritual dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan, serta meletakkan keluwesan dengan pola ‘Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung’.
  • 23. 2. Cara Pemilihan Pemimpin Pemimpin diambil dari masyarakat dengan kriteria tertentu yang dianggap layak dijadikan panutan dan dapat mensejahterakan rakyat serta memajukan negerinya.Dalam ungkapan adat melayu dinyatakan"bila rumah tidak bertua, celaka datang bala menimpa, bila negeri tidak beraja, alamat hidup aniaya menganiaya, bila tidak ada yang dituakan,banyaklah orang yang jadi menyeman, kalautak ada yang memimpin, naas menimpa hidup pun lenjin." Ungkapan inilahyang mencerminkan begitu pentingnya pemimpin dalam kehidupan masyarakat melayu atau dalam ungkapan lain disebutkan, "bila negeri tidak beraja, bila kampong tidak berpenghulu, bila rumah tidak tertuan, anginlalu tempias pun lalu, tuah hilang marwahpun terbuang, hidup celaka sengketapun datang.“ Konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting, yaitu:kekuasaan,kewibawaan dan kemampuan
  • 24. Amanah jujur memiliki tolak ukur pada perilaku yang perkataan perbuatan dan tindakan ini dapat dipercaya kejujuran merupakan keberanian mengakhiri Sebuah Kenyataan apa adanya sikap jujur berarti melandaskan ucapan kelahiran dan perbuatan bersama berdasarkan ajaran Islam Shiddiq yaitu kepercayaan yang menjadikan seseorang untuk memelihara dan menjaga sebaik- baiknya hal yang diamanahkan kepadanya tidak saja dari orang yang dipimpin tetapi juga kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala Fathanah yaitu sifat yang dimiliki oleh semua manusia yang berkaitan dengan pemikiran fotona dapat diartikan sebagai cerdas atau kecerdikan dan bijaksana Tabligh arti dari komunikatif atau seseorang yang memiliki sifat ini akan menyampaikan dengan benar dengan tutur kata yang tepat. Sifat dan Karakter seorang Pemimpin Karakter Pemimpin dalam Buku Tenas Effendi menyebutkan 55 karakter kepemimpinan Melayu yang masih dimiliki seorang pemimpin. 55 karakter tersebut dapat dikelompokkan pada empat karakter yaitu:
  • 25. Tunjuk Ajar Melayu tentang Kepemimpinan “Kalau hendak tahu pemimpin sejati, tengoklah ia memimpin negeri: memerintahnya di jalan Allah, memerintahnya dengan petuah amanah, memerintah tidak semena-mena, memerintah tidak mengada-ada, memerintah dengan berlapang dada, memerintah dengan akal budinya, memerintah dengan bermanis muka, memerintah dengan berlembut lidah, memerintah dengan adilnya, berkuasa tidak membinasakan, kuat tidak mematahkan, besar tidak mengecilkan, tinggi tidak merendahkan, kaya tidak menistakan”.
  • 26. 3. Marwah Pemimpin Tradisi Melayu mengenal ungkapan ‘Menjeput tuah menjunjung marwah’. Ungkapan ini berlaku pada pola kepemimpinan tradisional yang tetap mengutamakan tuah (keberuntungan) dan marwah (harkat martabat). Seorang pemimpin mesti memiliki tuah dan martabat itu. Dalam tunjuk ajarnya, Tuah dan Marwah pemimpin Melayu ada dalam ungkapan; “Didahulukan selangkah,Dilebihkan sehari,Dilebarkan setapak tangan,Ditinggikan seranting,Dilebihkan sebenang”.Mereka tetap didahulukan, dilebihkan, ditinggikan dan dilebarkan; namun tetap tidak berlebihan melampaui watas tuah dan marwah”.
  • 27. 4. Pergantian Pemimpin Masyarakat adat adalah masyarakat yang terpelihara dan tersusun dari nilai-nilai adat yang terbingkai dalam ketentuan adat sehingga susunan masyarakatnya terbagi oleh norma-norma adat. Sistem nilai adat telah membuat masyarakat adat berada dalam satu bingkai yang terdiri dari lembaga adat dan anak kemenakan. Lembaga adat telah dikemudikan oleh tiga pemegang teraju adat yaitu dikendalikan oleh 1. penghulu(Melayu muda), 2. Batin atau datuk kaya(Melayu tua). 3. pengulu didampingi oleh Monti, Hulubalang atau tongkai . Ketiga pembesar ini didampingi oleh seorang malim atau Ulama untuk teraju agama. Satu kesatuan masyarakat adat biasanya terdiri dari satu Puak atau bagian dari suku bangsa contoh puak kampar, puak pelalawan. Dalam satu puah dipimpin oleh beberapa teraju . Masyarakat adat juga mempunyai mekanisme pergantian pemangku adat pemangku adat ini harus diganti bukan ditukar, sebab dengan diganti terbuka peluang yang mengganti akan lebih baik dari yang digantikan sebaliknya jika dikatakan ditukar berarti nilai yang ditukar sama saja dengan penukarannya sehingga tidak terjadi kemajuan atau perbaikannya.
  • 28. Adapun pergantian pemangku adat paling kurang merujuk pada empat perkara : pertama ,yaitu sudah tua atau uzur dimakan usia Kedua, lalim yakni orang yang dzhalim melakukan atau penindasan dalam kepemimpinannya, Ketiga ,meninggal dunia dan Keempat, pemimpin lembaga adat juga dapat digantikan Apabila ada permintaan dari pada yang bersangkutan