Dokumen ini membahas komponen-komponen sistem injeksi bahan bakar pada sepeda motor, termasuk tangki bensin, filter bahan bakar, pompa bensin, pengatur tekanan bahan bakar, saluran bahan bakar, injektor, dan rumah katup gas. Komponen-komponen tersebut bekerja sama untuk menyalurkan dan menyemprotkan bahan bakar secara terkendali ke dalam sistem pembakaran mesin.
Sistem Injeksi Sepeda Motor (Komponen Sistem Aliran BB).pptx
1. KOMPONEN SISTEM PENGALIRAN
BAHAN BAKAR INJEKSI
Teknik
dan
Bisnis
Sepeda
Motor
E N G I N E M A N A G E M E N T S Y S T E M
Oleh : Iwan Setiawan, S.Pd
SMKN 1 SETU
2. Tangki Bensin (Fuel Tank)
Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar
supaya dalam tangki tekanan tidak berlebih dan tidak terjadi
kevakuman maka dipasang sebuah katup ventilasi dan katup vakum
yang terdapat pada tutup tangki.
Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
3. Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
Filter Bahan Bakar (Fuel Suction
Filter)
Filter bahan bakar berfungsi untuk
menyaring kotoran agar tidak terisap
masuk kedalam pompa.
Kebersihan Fuel suction filter harus
dipertahankan dengan membersihkan
atau mengganti secara berkala.
Sebaiknya filter diperiksa setiap 20.000
km.
4. Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
Pompa Bensin (Fuel Pump
Module)
Penyaluran bahan bakarnya harus lebih
banyak dibandingkan dengan
kebutuhan mesin supaya tekanan dalam
sistem bahan bakar bisa dipertahankan
setiap waktu walaupun kondisi mesin
berubah-ubah, karena itu pompa bensin
dirancang mampu membangkitkan
tekanan sampai sekitar 6 bar walaupun
tekanan bahan bakar yang digunakan
didalam sistem hanya sekitar 3 bar.
5. Bagian-Bagian Pompa Bensin
(Fuel Pump Module)
Pompa Turbin
Terdiri dari satu atau dua impeller yang
diputar oleh motor, casing dan pump
cover tersusun menjadi satu unit. Bila
motor berputar maka impeller akan ikut
berputar. Bila pada bagian luar impeller
menghisap bensin dari saluran masuk dan
didorong keluar melalui saluran keluar.
Bensin yang dikeluarkan dari saluran
keluar akan melalui sekitar motor (motor
terendam bensin) dan dialirkan keluar dari
pompa melalui chek valve.
6. Bagian-Bagian Pompa Bensin
(Fuel Pump Module)
Check Valve
Check valve akan tertutup bila pompa
bensin berhenti bekerja. Check valve dan
fuel pressure regulator keduanya
mempertahankan sisa tekanan di dalam
system saluran bensin bila mesin
berhenti, supaya mudah pada saat
menghidupkan mesin kembali. Tekanan
bensin yang rendah pada saluran akan
memudahkan penguapan pada
temperatur tinggi dan mesin akan sulit
saat dihidupkan kembali.
7. Bagian-Bagian Pompa Bensin
(Fuel Pump Module)
Relief Valve
Relief valve akan menjaga tekanan bensin
supaya tidak lebih dari yang
diperbolehkan untuk menghindari
kerusakan pada pompa ataupun pada
pipa dan slang bensin. Relief valve akan
terbuka bila tekanan bensin yang
dikeluarkan pompa lebih dari 6,0 kg/cm2
(85,3 psi/588,4 kpa). Bensin yang
dikeluarkan melalui relief valve akan
langsung dikembalikan lagi ke tangki
bensin.
8. Wiring Diagram Fuel Pump
Bekerjanya fuel pump dikontrol oleh ECM. Ada 3
kondisi fuel pump akan bekerja, yaitu :
• 2 (tiga) detik setelah kunci kontak ON
• Saat mesin di starter
• Saat mesin berputar (hidup)
• Apabila kunci kontak di ON kan, maka PCM
(ECM) akan menggroundkan main relay dan
fuel pump relay. Apabila selama 3 detik PCM
(ECM) tidak menerima signal dari motor
starter dan signal putaran mesin maka PCM
(ECM) akan memutus ground fuel pump
relay.
• PCM (ECM) akan selalu menggroundkan relay
apabila menerima signal dari motor starter
atau selama menerima signal putaran mesin
9. Pengatur Tekanan Bahan Bakar
(Fuel pressure regulator)
• Fuel pressure regulatorberfungsi untuk mengatur tekanan bahan
bakar di dalam sistem aliran bahan bakar agar tetap/konstan.
Contohnya pada Honda Supra X 125 PGM-FI tekanan
dipertahankan pada 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi).
• Bila bahan bakar yang dipompa menuju injektor terlalu besar
(melebihi 294 kPa (3,0 kgf/cm2, 43 psi) pressure regulator
mengembalikan bahan bakar ke dalam tangki.
• Fungsi lain dari pressure regulator adalah mempertahankan
tekanan sistem meskipun pompa tidak bekerja lagi. Jadi pada
tekanan sistem, ketika mesin mati / pompa bahan bakar tidak
aktif, tekanan bahan bakar harus dipertahankan minimun 1
bar.Tekanan bahan bakar harus dipertahankan agar bahan bakar
masih tetap berbentuk cair pada waktu motor panas
11. Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
Saluran bahan bakar (Fuel feed
hose)
• Selang bahan bakar dirancang agar tahan terhadap
tekanan bahan bakar sampai sekitar 6 bar.
• Gunakan selang bahan bakar yang asli dikeluarkan
pabrik.
• Selang bahan bakar sistem injeksi tidak dapat
digantikan dengan selang lain ataupun dari merk
atau tipe sepeda motor yang berbeda, karena
panjang selang berbeda dan ujung
sambungan/konektor slang menggunakan
sambungan bentuk khusus.
12. Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
Injektor
• Injektor berfungsi untuk
menyemprotkan bahan bakar ke
saluran masuk (intake manifold) di
dekat katup masuk. Penempatan
injektor biasanya umumnya pada
throttle body atau intake manifold
13. Bagian-Bagian Injektor
• ECU memberikan tegangan listrik ke solenoid coil
injektor.
• Dengan pemberian tegangan listrik tersebut solenoid
coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik
plunger dan mengangkat katup jarum (needle valve)
dari dudukannya, sehingga saluran bahan bakar yang
sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
• Volume penyemprotan ditentukan oleh
waktupembukaan nozel/injector
• Lamanya pembukaan nozel diatur oleh Engine Control
Module/ECM atau Electronic Control Unit/ECU.
15. Komponen – Komponen Sistem
Injeksi Bensin Elektronis
Rumah Katup Gas (Throttle Body)
Komponen yang termasuk ke dalam sistem ini antara lain;
• saringan udara(air cleaner/air box)
• Saluran masuk (intake manifold)dan
• Tempat katup gas (Throttle body).
Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang
diperlukan untuk pembakaran.
Saat pemasangan Throttle Body harus dipastikan bahwa sambungan
selangselangnya rapat agar udara tidak dapat masuk ke dalam
saluran udara intake.
Catatan :
Kita tidak boleh menutup throttle valve dengan mendadak dari posisi
terbuka penuh ke tertutup penuh setelah throttle cable (kabel gas
tangan) telah di lepaskan karena dapat mengakibatkan putaran
stasioner yang tidak tepat.