SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Penggantar industri agro
Pengendalian mutu industri agro
Pengertian mutu
Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah
suatu nilai atau keadaan.
Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut
adalah sama dan memiliki elemen-elemen sebagai berikut :
1. meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan.
2. mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
3. merupakan kondisi yang selalu berubah.
Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu dapat
didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.
Pengertian Mutu menurut para ahli
1. Menurut Phillip B. Crosby
Mutu adalah confermance to requirement, yaitu sesuai
dengan yang diisyaratkan. Suatu produk memiliki mutu
apabila sesuai dengan yang standar atau kriteria mutu yang
telah ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku
proses produks dan produksi jadi.
2. Menurut Edwards Deming
Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen. Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan
yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai
dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan
kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka
mereka akan setia membeli produk perusahaan tersebut baik
berupa barang maupun jasa.
.
3. Menurut Feigenbaum
Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(full customer satisfaction). Suatu produk
dianggap bermutu apabila dapat memberikan
kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu
sesuai dengan harapan konsumen atas produk
yang dihasilkan perusahaan
Dari beberapa pengertian mutu di atas, dapat
penulis simpulkan bahwa secara garis besar, mutu
adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk
atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan.
Sejarah mutu
Pengendalian mutu pertama kali
diperkenalkan oleh Ellias Whitney
pada awal abad 19. Ia
memperkenalkan pengendalian mutu
dalam bentuk pengecekan barang-
barang yang akan disampaikan pada
pelanggan dengan cara memisahkan
barang cacat dan barang yang tidak
cacat baik dari segi penampilan dan
karakteristik agar konsumen merasa
puas karena mendapatkan barang
kualitas baik (tidak cacat).
Pendekatan ini disebut sebagai
pengendalian mutu tradisional.
• Pada tahun 1924, Dr. Walter
Shewhart memperkenalkan bagan
kendali control (control
chart)dalam proses pengendalian
mutu.Bagan ini bermanfaat untuk
mengetahui apakah mutu produk
yang dihasilkan berada pada batas
yang dikehendaki. Ia berpendapat
bahwa dengan menggunakan
statistic control (dalam bentuk
bagan) dapat mengurangi kegiatan
inspeksi. Inspeksi dilakukan hanya
pada sampel barang sehingga dapat
mengurangi biaya pengendalian
mutu/inspeksi. Fungsi
pengendalian mutu ini mulai
dikembangkan dalam berbagai
perusahaan.
• Pada tahun 1950, Dr. W.
Edward deming
memperkenalkan
konsep pengendalian
mutu menyeluruh dalam
perusahaan. Deming
menekankan pentingnya
statistic control dalam
proses produksi dan
perbaikan mutu
produksi. Deming
memberikan kontribusi
dengan teori “14 Butir
Untuk Manajemen”
• Deming dan Schewart mengembangkan
konsep siklus PDCA (plan-do-check-action).
Plan meliputi identifikasi masalah,
memperoleh data, dan mengembangkan
rekomendasi. Do meliputi penerapan solusi
berbagai percobaan. Check berupa
pengamatan setelah penerapan untuk
memastikan apakah hasil yang diperoleh
sesuai rencana. Act melibatkan kegiatan
perubahan permanen jika hasilnya efektif bagi
peningkatan atau kembali pada kondisi
sebelumnya jika penerapannya bermasalah.
• Pada pertengahan 1950-an, Dr. Joseph M.
Juranmemperkenalkan Statistics Process
Control. Juran menekankan pentingnya
pendekatan keseimbangan menggunakan
manajerial, statistic, konsep teknologi dan
mutu. Juran juga menemukan diagram
pareto. Diagram pareto adalah sebuah cara
menggunakan diagram untuk
mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi
kritis tertentu dibandingkan dengan masalah
yang banyak tetapi tidak penting. Dan
memopulerkan pekerjaan paretodengan
menyatakan bahwa 80% permasalahan
perusahaan merupakan hasil dari penyebab
yang hanya 20%. Selain itu, Juran
mengemukakan “Trilogi Proses Mutu”,
yang terdiri dari perencanaan mutu,
pengendalian mutu, dan peningkatan mutu.
• Pada tahun 1961, Dr. AV
Feigenbaum
memperkenalkan konsep
make it right at the first
time .Konsep ini akan
berkembang dan menjadi
salah satu dasar Total
Quality Management
(TQM).
• Pada tahun 1967, Dr. Kaoru Ishikawa
menunjukkan Jepang bagaimana
mengintegrasikan berbagai alat
peningkatan mutu, terutama alat
sederhana untuk menganalisis dan
memecahkan masalah yang dikenal
dengan seven tools for quality control
atau magnificent seven. Pada tahun
1943, Isikawa memperkenalkan
diagram sebab dan akibat yang
merupakan teknik skematis yang
digunakan untuk menemukan lokasi
yang mungkin pada permasalahan
kualitas. Dikenal juga sebagai konsep
Quality Control System.
• Pada tahun 1979 Phillips B.
Crosbymenekankan pentingnya
pimpinan puncak untuk
menciptakan iklim kerja yang
nyaman dan meyakinkan bahwa
mutu adalah misi pokok yang
harus dicapai oleh organisasi.
Dan bahwa karyawan di semua
tingkatan dapat dimotivasi
untuk mengejar peningkatan
tetapi motivassi tersebut tidak
akan berhasil kecuali disediakan
alat untuk meningkatkannya.
• Pada tahun 1987,
lahirlah suatu
standar tentang
sistem manajemen
mutu yaitu ISO 9000,
Quality Management
System.
Mutu Produk Pangan
• Setiap orang membutuhkan pangan yang
bermutu dan bergizi karena sangat penting dalam
menunjang kebutuhan hidup sehari-hari.
Makanan yang bermutu dan bergizi adalah
makanan yang diperlukan seorang untuk dapat
hidup sehat dan produktif.
• Menurut PP Nomor 28 tahun 2004 pengertian
mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas
dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi,
dan standar perdagangan terhadap bahan
makanan. makanan, dan minuman.
• Segala garis besar mutu bahan pangan dapat dicirikan
berdasarkan mutu sensorik/indrawi/organoleptiknya, mutu
kimianya, mutu fisiknya ataupun mutu mikrobiologinya.
Mutu Sensorik
Mutu sensorik merupakan sifat produk /komoditas pangan yang
diukur dengan proses pengindraan menggunakan penglihatan
(mata), penciuman (hidung), pencicipan (lidah), perabaan (ujung
jari tangan), dan pendengaran (telinga).
Mutu Fisik
Beberapa sifat fisik penting dalam bahan pangan adalah berat
jenis, titik beku, titik gelatinisasi pati, bilangan penyabunan, dan
indeks bias. Dengan kata lain sifat fisik berhubungan dengan
karakteristik bahan dan komponennya. Salah satu karakter
penting yang berhubungan dengan sifat fisik adalah sifat
fungsional dari bahan pangan atau komponennya.
Mutu Kimia
Mutu kimia suatu produk pangan ditentukan oleh
komposisi bahan (pengukuran kadar air, lemak,
protein, karbohidrat, vitamin, mineral) serta
perubahannya selama proses pengolahan, termasuk
untuk mengetahui kerusakan/kehilangan zat gizi
tertentu yang diakibatkan oleh perlakuan selama
proses pengolahan.
Mutu Mikrobiologis
Mutu mikrobiologis suatu produk pangan ditentukan
oleh ada tidaknya mikroba pada produk tersebut
baik yang bersifat patogen maupun tidak. Adanya
mikroba terutama mikroba patogen pada produk
pangan akan menyebabkan terjadinya keracunan. Uji
dilakukan untuk mengetahui cemaran bakteri,
kapang, khamir, virus.
Mutu atau kualitas produk pangan ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Penampilan luar
2. Tekstur
3. Rasa dan Aroma
4. Komposisi gizi dan BTM (additive)
5. Karakteristik mikrobiologi
UPAYA MEMPERTAHANKAN MUTU
PRODUK PANGAN
Untuk mempertahankan mutu produk pangan sesuai
dengan yang diharapkan konsumen dan mampu bersaing
secara global, maka mengacu Kadarisman (1994) secara
umum dapat ditempuh upaya-upaya sebagai berikut:
 Pengadaan bahan baku.
 Pengendalian Produksi.
 Pengemasan.
 Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.
 Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk
Akhir.
 Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.
Pengendalian Mutu Pangan
Kegiatan Pengendalian Mutu mencakup kegiatan
menginterpretasikan dan mengimple-mentasikan
rencana mutu. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari
pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses
produksi yang dimaksudkan untuk memastikan
kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu.
Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan
standar ISO 9000, maka kegiatan Pengendalian
memiliki fungsi antara lain:
 Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada berbagai
titik dalam proses produksi.
 Memelihara dan mengkalibrasi peralatan pengendalian proses.
 Meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan masalah
mutu selama produksi.
 Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan yang diterima.
 Mengoperasikan laboratorium uji untuk melaksanakan uji dan
analisa.
 Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap proses dan spot
checks bilamana diperlukan.
 Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu produk akhir dan
efektivitas pengukuran pengendalian mutu.
 Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk mampu
menahan dampak
 Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa produk yang
diterima akibat tuntutan konsumen.
 Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan konsumen
kepada bagian rekayasa mutu.
• Pengendalian mutu produk pangan menurut Hubeis (1999),
erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan
bahan baku, proses, pengolahan, penyimpangan yang terjadi
dan hasil akhir. Sebagai ilustrasi, secara internal (citra mutu
pangan) dapat dinilai atas ciri fisik (penampilan: warna,
ukuran,bentuk dan cacat; kinestika: tekstur, kekentalan dan
konsistensi; citarasa: sensasi, kombinasi bau dan cicip) serta
atribut tersembunyi (nilai gizi dan keamanan mikroba).
• Sedangkan secara eksternal (citra perusahaan) ditunjukkan
oleh kemampuan untuk mencapai kekonsistenan mutu (syarat
dan standar) yang ditentukan oleh pembeli, baik di dalam
maupun di luar negeri. Pengendalian mutu pangan juga bisa
memberikan makna upaya pengembangan mutu produk
pangan yang dihasilkan oleh perusahaan atau produsen untuk
memenuhi kesesuaian mutu yang dibutuhkan konsumen.
SISTEM STANDARISASI MUTU (SSM)
• Standar adalah Spesifikasi teknis atau sesuatu yang
dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait.
• Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan,
menerapkan dan merevisi standar di bidang pertanian
yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan
semua pihak.
• Tujuan dari sistem standarisasi mutu adalah:
• Untuk mewujudkan jaminan mutu hasil pertanian yang
dapat meningkatkan efisiensi nasional dan menunjang
program keterkaitan dengan sektor lain.
• Secara umum standarisasi mutu memiliki
tujuan sebagai berikut:
Mencapai kepastian mutu
Keseragaman mutu produk dari waktu ke
waktu
Untuk memperlancar pemasaran
Memberi pedoman mutu kepada semua pihak
yang terlibat dengan komoditi
Bahan pembinaan mutu
Melindungi konsumen.
• Tujuan dari perumusan standar adalah :
• Memberikan perlindungan kepada konsumen
dalam masalah kesehatan lingkungan.
• Memberikan spesifikasi yang mengatur mutu
produk mutu pertanian.
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
domestic dan luar negeri.
• Untuk memberikan pengertian bersama
tentang istilah, definisi atau metode
pengujian.
Ruang lingkup standarisasi
Kegiatan yang terkait dengan standarisasi diantaranya
mencakuppemberlakuan standar, akreditasi, sertifikasi,
metrology, dan pemberian pengawasan dan pembinaan
penerapan standar.
Dalam penerapannya, standarisasi mencakup
pemberlakuan standarisasi dalam 5 ruang lingkup yaitu:
 Pemberlakuan standar
 Penerapan standar
 Penerapan akreditasi
 Penerapan sertifikasi
 Pengawasan standarisasi.
Tegaknya standar harus didukung oleh
stakeholder yaitu:
Pemerintah
Organisasi profesi
Produsen
Konsumen
Lembaga sertifikasi dan laboratorium.
Lembaga-lembaga internasional sebagai
acuan dalam akreditasi:
• ISO (International Standard Organization)
• IEC (International Electro technical Commission)
• ILAC (International Laboratory Accreditation
Corporation)
• APLAC (Asia Pacific Laboratory Accreditation
Corporation)
• IAF (International Accreditation Forum)
• PAC (Pacific Accreditation Corporation)
Pengendalian mutu industri agro

More Related Content

What's hot

Qfd persentasi
Qfd persentasiQfd persentasi
Qfd persentasiAyun Restu
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantI Gede Auditta
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxYusufRauf2
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuSiti Sahati
 
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptxPengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptxPilippiMSihombing
 
Pti06 tata letak
Pti06 tata letakPti06 tata letak
Pti06 tata letakArif Rahman
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTYesica Adicondro
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
Modul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan SistemModul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan SistemArif Rahman
 
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"Kanaidi ken
 
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1Amirotul Khusna
 
Perancangan produk-dan-aplikasinya
Perancangan produk-dan-aplikasinyaPerancangan produk-dan-aplikasinya
Perancangan produk-dan-aplikasinyaRudi Hartono
 
PPT Manajemen Mutu.pptx
PPT Manajemen Mutu.pptxPPT Manajemen Mutu.pptx
PPT Manajemen Mutu.pptxAlisaAlainaCT
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitasdewonugroho
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality ManagementWindyDwiAstuti
 

What's hot (20)

Qfd persentasi
Qfd persentasiQfd persentasi
Qfd persentasi
 
Quality Training
Quality TrainingQuality Training
Quality Training
 
Peran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Nasional
Peran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi NasionalPeran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Nasional
Peran Standardisasi dalam Peningkatan Daya Saing dan Inovasi Nasional
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
 
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptxPPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
PPT Kel. 1 Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Dimensi kualitas produk
Dimensi kualitas produkDimensi kualitas produk
Dimensi kualitas produk
 
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptxPengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx
Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx
 
Pti06 tata letak
Pti06 tata letakPti06 tata letak
Pti06 tata letak
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Modul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan SistemModul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
 
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
Management Pengadaan_Materi Pelatihan "PROCUREMENT and PURCHASING MANAGEMENT"
 
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
Kd 3.3 menerapkan assesmen keamanan pangan pertemuan 1
 
Perancangan produk-dan-aplikasinya
Perancangan produk-dan-aplikasinyaPerancangan produk-dan-aplikasinya
Perancangan produk-dan-aplikasinya
 
PPT Manajemen Mutu.pptx
PPT Manajemen Mutu.pptxPPT Manajemen Mutu.pptx
PPT Manajemen Mutu.pptx
 
desain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.pptdesain produk dan jasa.ppt
desain produk dan jasa.ppt
 
Definisi kualitas
Definisi kualitasDefinisi kualitas
Definisi kualitas
 
KEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.pptKEAMANAN PANGAN.ppt
KEAMANAN PANGAN.ppt
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality Management
 

Similar to Pengendalian mutu industri agro

Similar to Pengendalian mutu industri agro (20)

Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.pptPengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
HACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdfHACCP,ISO.pdf
HACCP,ISO.pdf
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
5. BAB II.pdf
5. BAB II.pdf5. BAB II.pdf
5. BAB II.pdf
 
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptxManajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
 
mutu-dalam-industri-pangan (2).ppt
mutu-dalam-industri-pangan (2).pptmutu-dalam-industri-pangan (2).ppt
mutu-dalam-industri-pangan (2).ppt
 
Apa itu cpkb
Apa itu cpkbApa itu cpkb
Apa itu cpkb
 
1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx
 
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhxPPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
PPT ke-1 Keamanan Pangan.ppthrhrhdhhhdhdhrhdhddhduuddudhdhdhdhdhdhx
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.pptMANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
MANAJEMEN MUTU TM 1.ppt
 
Kualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik AirKualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik Air
 
Cppb
CppbCppb
Cppb
 
Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
Tugas 2 perbedaan qa vs qc kelompok 6
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 
cpob.ppt
cpob.pptcpob.ppt
cpob.ppt
 
cpob (1).ppt
cpob (1).pptcpob (1).ppt
cpob (1).ppt
 
Tugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmtTugas paper check sheet mmt
Tugas paper check sheet mmt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 

Pengendalian mutu industri agro

  • 2. Pengertian mutu Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, mutu adalah suatu nilai atau keadaan. Pada hakikatnya beberapa pengertian mutu tersebut adalah sama dan memiliki elemen-elemen sebagai berikut : 1. meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. 2. mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. 3. merupakan kondisi yang selalu berubah. Berdasarkan elemen-elemen tersebut maka mutu dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi bahkan melebihi harapan.
  • 3. Pengertian Mutu menurut para ahli 1. Menurut Phillip B. Crosby Mutu adalah confermance to requirement, yaitu sesuai dengan yang diisyaratkan. Suatu produk memiliki mutu apabila sesuai dengan yang standar atau kriteria mutu yang telah ditentukan, standar mutu tersebut meliputi bahan baku proses produks dan produksi jadi. 2. Menurut Edwards Deming Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen. Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga menimbulkan kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia membeli produk perusahaan tersebut baik berupa barang maupun jasa. .
  • 4. 3. Menurut Feigenbaum Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Suatu produk dianggap bermutu apabila dapat memberikan kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan harapan konsumen atas produk yang dihasilkan perusahaan Dari beberapa pengertian mutu di atas, dapat penulis simpulkan bahwa secara garis besar, mutu adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
  • 5. Sejarah mutu Pengendalian mutu pertama kali diperkenalkan oleh Ellias Whitney pada awal abad 19. Ia memperkenalkan pengendalian mutu dalam bentuk pengecekan barang- barang yang akan disampaikan pada pelanggan dengan cara memisahkan barang cacat dan barang yang tidak cacat baik dari segi penampilan dan karakteristik agar konsumen merasa puas karena mendapatkan barang kualitas baik (tidak cacat). Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu tradisional.
  • 6. • Pada tahun 1924, Dr. Walter Shewhart memperkenalkan bagan kendali control (control chart)dalam proses pengendalian mutu.Bagan ini bermanfaat untuk mengetahui apakah mutu produk yang dihasilkan berada pada batas yang dikehendaki. Ia berpendapat bahwa dengan menggunakan statistic control (dalam bentuk bagan) dapat mengurangi kegiatan inspeksi. Inspeksi dilakukan hanya pada sampel barang sehingga dapat mengurangi biaya pengendalian mutu/inspeksi. Fungsi pengendalian mutu ini mulai dikembangkan dalam berbagai perusahaan.
  • 7. • Pada tahun 1950, Dr. W. Edward deming memperkenalkan konsep pengendalian mutu menyeluruh dalam perusahaan. Deming menekankan pentingnya statistic control dalam proses produksi dan perbaikan mutu produksi. Deming memberikan kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk Manajemen”
  • 8. • Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus PDCA (plan-do-check-action). Plan meliputi identifikasi masalah, memperoleh data, dan mengembangkan rekomendasi. Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan. Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai rencana. Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika hasilnya efektif bagi peningkatan atau kembali pada kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah.
  • 9. • Pada pertengahan 1950-an, Dr. Joseph M. Juranmemperkenalkan Statistics Process Control. Juran menekankan pentingnya pendekatan keseimbangan menggunakan manajerial, statistic, konsep teknologi dan mutu. Juran juga menemukan diagram pareto. Diagram pareto adalah sebuah cara menggunakan diagram untuk mengidentifikasi masalah yang sedikit tetapi kritis tertentu dibandingkan dengan masalah yang banyak tetapi tidak penting. Dan memopulerkan pekerjaan paretodengan menyatakan bahwa 80% permasalahan perusahaan merupakan hasil dari penyebab yang hanya 20%. Selain itu, Juran mengemukakan “Trilogi Proses Mutu”, yang terdiri dari perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan peningkatan mutu.
  • 10. • Pada tahun 1961, Dr. AV Feigenbaum memperkenalkan konsep make it right at the first time .Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu dasar Total Quality Management (TQM).
  • 11. • Pada tahun 1967, Dr. Kaoru Ishikawa menunjukkan Jepang bagaimana mengintegrasikan berbagai alat peningkatan mutu, terutama alat sederhana untuk menganalisis dan memecahkan masalah yang dikenal dengan seven tools for quality control atau magnificent seven. Pada tahun 1943, Isikawa memperkenalkan diagram sebab dan akibat yang merupakan teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. Dikenal juga sebagai konsep Quality Control System.
  • 12. • Pada tahun 1979 Phillips B. Crosbymenekankan pentingnya pimpinan puncak untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang harus dicapai oleh organisasi. Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi motivassi tersebut tidak akan berhasil kecuali disediakan alat untuk meningkatkannya.
  • 13. • Pada tahun 1987, lahirlah suatu standar tentang sistem manajemen mutu yaitu ISO 9000, Quality Management System.
  • 14. Mutu Produk Pangan • Setiap orang membutuhkan pangan yang bermutu dan bergizi karena sangat penting dalam menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. Makanan yang bermutu dan bergizi adalah makanan yang diperlukan seorang untuk dapat hidup sehat dan produktif. • Menurut PP Nomor 28 tahun 2004 pengertian mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan. makanan, dan minuman.
  • 15. • Segala garis besar mutu bahan pangan dapat dicirikan berdasarkan mutu sensorik/indrawi/organoleptiknya, mutu kimianya, mutu fisiknya ataupun mutu mikrobiologinya. Mutu Sensorik Mutu sensorik merupakan sifat produk /komoditas pangan yang diukur dengan proses pengindraan menggunakan penglihatan (mata), penciuman (hidung), pencicipan (lidah), perabaan (ujung jari tangan), dan pendengaran (telinga). Mutu Fisik Beberapa sifat fisik penting dalam bahan pangan adalah berat jenis, titik beku, titik gelatinisasi pati, bilangan penyabunan, dan indeks bias. Dengan kata lain sifat fisik berhubungan dengan karakteristik bahan dan komponennya. Salah satu karakter penting yang berhubungan dengan sifat fisik adalah sifat fungsional dari bahan pangan atau komponennya.
  • 16. Mutu Kimia Mutu kimia suatu produk pangan ditentukan oleh komposisi bahan (pengukuran kadar air, lemak, protein, karbohidrat, vitamin, mineral) serta perubahannya selama proses pengolahan, termasuk untuk mengetahui kerusakan/kehilangan zat gizi tertentu yang diakibatkan oleh perlakuan selama proses pengolahan. Mutu Mikrobiologis Mutu mikrobiologis suatu produk pangan ditentukan oleh ada tidaknya mikroba pada produk tersebut baik yang bersifat patogen maupun tidak. Adanya mikroba terutama mikroba patogen pada produk pangan akan menyebabkan terjadinya keracunan. Uji dilakukan untuk mengetahui cemaran bakteri, kapang, khamir, virus.
  • 17. Mutu atau kualitas produk pangan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Penampilan luar 2. Tekstur 3. Rasa dan Aroma 4. Komposisi gizi dan BTM (additive) 5. Karakteristik mikrobiologi
  • 18. UPAYA MEMPERTAHANKAN MUTU PRODUK PANGAN Untuk mempertahankan mutu produk pangan sesuai dengan yang diharapkan konsumen dan mampu bersaing secara global, maka mengacu Kadarisman (1994) secara umum dapat ditempuh upaya-upaya sebagai berikut:  Pengadaan bahan baku.  Pengendalian Produksi.  Pengemasan.  Penyimpanan dan Penanganan Produk Jadi.  Pemeriksaan dan Pengujian Selama Proses dan Produk Akhir.  Keamananan dan Tanggung Jawab Produk.
  • 19. Pengendalian Mutu Pangan Kegiatan Pengendalian Mutu mencakup kegiatan menginterpretasikan dan mengimple-mentasikan rencana mutu. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari pengujian pada saat sebelum dan sesudah proses produksi yang dimaksudkan untuk memastikan kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu. Mengacu Kadarisman (1994), sesuai dengan standar ISO 9000, maka kegiatan Pengendalian memiliki fungsi antara lain:
  • 20.  Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada berbagai titik dalam proses produksi.  Memelihara dan mengkalibrasi peralatan pengendalian proses.  Meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan masalah mutu selama produksi.  Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan yang diterima.  Mengoperasikan laboratorium uji untuk melaksanakan uji dan analisa.  Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap proses dan spot checks bilamana diperlukan.  Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu produk akhir dan efektivitas pengukuran pengendalian mutu.  Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk mampu menahan dampak  Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa produk yang diterima akibat tuntutan konsumen.  Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan konsumen kepada bagian rekayasa mutu.
  • 21. • Pengendalian mutu produk pangan menurut Hubeis (1999), erat kaitannya dengan sistem pengolahan yang melibatkan bahan baku, proses, pengolahan, penyimpangan yang terjadi dan hasil akhir. Sebagai ilustrasi, secara internal (citra mutu pangan) dapat dinilai atas ciri fisik (penampilan: warna, ukuran,bentuk dan cacat; kinestika: tekstur, kekentalan dan konsistensi; citarasa: sensasi, kombinasi bau dan cicip) serta atribut tersembunyi (nilai gizi dan keamanan mikroba). • Sedangkan secara eksternal (citra perusahaan) ditunjukkan oleh kemampuan untuk mencapai kekonsistenan mutu (syarat dan standar) yang ditentukan oleh pembeli, baik di dalam maupun di luar negeri. Pengendalian mutu pangan juga bisa memberikan makna upaya pengembangan mutu produk pangan yang dihasilkan oleh perusahaan atau produsen untuk memenuhi kesesuaian mutu yang dibutuhkan konsumen.
  • 22. SISTEM STANDARISASI MUTU (SSM) • Standar adalah Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait. • Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan dan merevisi standar di bidang pertanian yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak. • Tujuan dari sistem standarisasi mutu adalah: • Untuk mewujudkan jaminan mutu hasil pertanian yang dapat meningkatkan efisiensi nasional dan menunjang program keterkaitan dengan sektor lain.
  • 23. • Secara umum standarisasi mutu memiliki tujuan sebagai berikut: Mencapai kepastian mutu Keseragaman mutu produk dari waktu ke waktu Untuk memperlancar pemasaran Memberi pedoman mutu kepada semua pihak yang terlibat dengan komoditi Bahan pembinaan mutu Melindungi konsumen.
  • 24. • Tujuan dari perumusan standar adalah : • Memberikan perlindungan kepada konsumen dalam masalah kesehatan lingkungan. • Memberikan spesifikasi yang mengatur mutu produk mutu pertanian. • Meningkatkan daya saing dalam perdagangan domestic dan luar negeri. • Untuk memberikan pengertian bersama tentang istilah, definisi atau metode pengujian.
  • 25. Ruang lingkup standarisasi Kegiatan yang terkait dengan standarisasi diantaranya mencakuppemberlakuan standar, akreditasi, sertifikasi, metrology, dan pemberian pengawasan dan pembinaan penerapan standar. Dalam penerapannya, standarisasi mencakup pemberlakuan standarisasi dalam 5 ruang lingkup yaitu:  Pemberlakuan standar  Penerapan standar  Penerapan akreditasi  Penerapan sertifikasi  Pengawasan standarisasi.
  • 26. Tegaknya standar harus didukung oleh stakeholder yaitu: Pemerintah Organisasi profesi Produsen Konsumen Lembaga sertifikasi dan laboratorium.
  • 27. Lembaga-lembaga internasional sebagai acuan dalam akreditasi: • ISO (International Standard Organization) • IEC (International Electro technical Commission) • ILAC (International Laboratory Accreditation Corporation) • APLAC (Asia Pacific Laboratory Accreditation Corporation) • IAF (International Accreditation Forum) • PAC (Pacific Accreditation Corporation)

Editor's Notes

  1. , Phillips B. Crosby