SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
PENGENDALIAN MUTU
Pengertian Mutu
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan
Kelas : Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
Profil Dosen
2
Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
NIP : 19870221 202012 1 006
Riwayat Pendidikan
 S1 Teknik Industri – Institut Teknologi Telkom (2004-
2009)
 S2 Teknik Industri – Universitas Indonesia (2016-
2018)
Riwayat Pekerjaan
 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2009 s.d
2010)
 PT Astra Internasional Tbk (2011 s.d. 2016)
 Ombudsman Republik Indonesia (2017 s.d. 2020)
 Universitas Negeri Medan (2020 s.d. skrng)
Materi Kuliah
 Pengertian Mutu
 Sejarah Mutu
 Evolusi Mutu
 Dasar Pemikiran Mutu
 Budaya Mutu
 Gugus Kendali Mutu
 Standard ISO 9000
 UTS
 Total Quality Management
 Quality Tools
 Sumber Daya Manusia
 UAS
 Tugas (Project, CJR dan CBR)
3
Mutu??
4
Mutu??
5
QC =
Quality
Control
Pengertian Mutu
6
MUTU
Tingkat karakteristik yang melekat pada suatu produk yang
memenuhi preferensi konsumen
PENGENDALIAN MUTU
Usaha untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produk agar
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan kebijakan
puncak manajemen
PENJAMINAN MUTU
Seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis bahwa barang atau
jasa memenuhi persyaratan mutu
Pengertian Mutu (2)
7
MANAJEMEN MUTU
Filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya
menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam
kegiatan organisasi
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan oleh manajemen
puncak berkaitan dengan arah organisasinya di bidang mutu dan
sasaran mutu
Pengertian Mutu Menurut Ahli
8
 JURAN : Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use)
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
 CROSBY : Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai
dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
 DEMING : Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen
 FEIGENBAUM : Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full
customer satisfaction).
 ASQC (American Society of Quality Control) : Mutu adalah
karakteristik produk dan feature yang memenuhi kepuasan pelanggan
Pengertian Mutu Menurut ISO
9
 Mutu adalah kondisi yg sehat utk tujuan atau pemakaian
 Mutu adalah keselarasan dengan spesifikasi
 Mutu adalah kebebasan dari segala kekurangan
 Mutu adalah kepuasan pelanggan
 Mutu adalah nilai Pelanggan
 Mutu adalah kredibilitas
 Mutu adalah kebanggan memiliki
Sejarah Mutu
10
 Ellias Whitney memperkenalkan
pengendalian mutu pada awal abad
19, dalam bentuk pengecekan barang
yang akan dikirim ke pelanggan dengan
cara memisahkan barang cacat agar
konsumen merasa puas.
 •Pendekatan ini disebut sebagai
pengendalian mutu tradisional.
Sejarah Mutu (2)
11
 Tahun 1924, Dr. Walter Shewhart
memperkenalkan bagan kendali
control (control chart) yang
bermanfaat untuk mengetahui apakah
mutu produk yang dihasilkan berada
pada batas yang dikehendaki,
sehingga inspeksi dilakukan hanya
pada sampel barang dan dapat
mengurangi biaya.
 Fungsi pengendalian mutu ini mulai
dikembangkan dalam berbagai
perusahaan.
Merupakan mantan
karyawan AT&T Bells.
Disebut juga dengan
Bapak SPC (Statistical
Process Control)
Sejarah Mutu (3)
12
 Pada tahun 1950, Dr. W. Edward Deming
memperkenalkan konsep pengendalian
mutu menyeluruh dalam perusahaan.
 Deming menekankan pentingnya statistic
control dalam proses produksi dan perbaikan
mutu produksi. Deming memberikan
kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk
Manajemen”
Deming (1900-1993) merupakan
orang Amerika yang terkenal
sebagai pemikir dalam bidang
kualitas/mutu. Sangat berperan
dalam recovery Jepang setelah
Perang Dunia II
Sejarah Mutu (4)
13
 Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus
PDCA (plan-do-check-action).
 Plan meliputi iden tifikasi masalah, memperoleh data,
dan mengembangkan rekomendasi.
 Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan.
 Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk
memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai
rencana.
 Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika
hasilnya efektif bagi peningkatan atau Kembali pada
kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah.
Walter Andrew Shewart
(1891-1967)
Sejarah Mutu (5)
14
 Pada tahun 1961, Dr. A V Feigenbaum
memperkenalkan konsep make it right at the first
time.
 Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu
dasar Total Quality Management (TQM).
Armand Vallin
Feigenbaum
(1920-2014)
Sejarah Mutu (6)
15
 Pada Tahun 1967, Dr. Kaoru
Ishikawa memperkenalkan
diagram sebab akibat yang
merupakan teknik skematis
yang digunakan untuk
menemukan lokasi yang
mungkin pada permasalahan
kualitas. Diagram Ishikawa
merupakan salah satu alat
dalam “7tools”.
Dr. Kaoru Ishikawa
(1915-1989)
Sejarah Mutu (7)
16
 Pada tahun 1979, Phillips B. Crosby
menekankan pentingnya pimpinan puncak
untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan
meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang
harus dicapai oleh organisasi.
 Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat
dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi
motivasi tersebut tidakakan berhasil kecuali
disediakan alat untuk meningkatkannya.
“Quality is the result of a
carefully constructed cultural
environment. It has to be the
fabric of the organization, not
part of the fabric.”
– Philip Bayard Crosby
(1926 – 2001)
Sejarah Mutu (8)
17
 Pada tahun 1980, Dr. Genichi Taguchi
memperkenalkan model Taguchi.
 Taguchi juga memperkenalkan konsep robust
design dan fungsi kehilangan dalam mutu. Konsep
robust design menyebutkan bahwa produk harus
dirancang untuk meningkatkan kinerja dengan
meminimalkan efek dari penyebab variasi tanpa
menghilangkan penyebabnya. Fungsi Kehilangan
mutu menyatakan bahwa setiap produk harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, setiap
penyimpangan dalam target merupakan kehilangan.
Sejarah Mutu (9)
18
Pada tahun 1987, lahirlah
suatu standar tentang
sistem manajemen mutu
yaitu ISO 9000, Quality
Management System
Karakteristik Mutu
19
 QUALITY IS COSTUMER VALUE
 QUALITY IS S SUBJECTIVE VALUE AND IS THEREFORE
A MOVING TARGET
 QUALITY DOES NOT COST QUALITY IMPROVEMENT =
PRODUCTIVITY IMPROVEMENT = PROFIT
IMPROVEMENT
 QUALITY CAN ONLY BE PRODUCED WHEN EVERYONE
IN THE ORGANISATION IS INVOLVED
 QUALITY CANNOT BE CONTROLLED – PROCESSES
CAN BE CONTROLLED
Ciri Kecocokan Penggunaan
20
 TEKNOLOGI, Yaitu kekuatan atau daya tahan
 PSIKOLOGIS, Yaitu citra rasa atau status
 KONTRAKTUAL, Yaitu adanya jaminan
 WAKTU, Yaitu kehandalan
 ETIKA, Yaitu sopan santun, ramah atau jujur
Pentingnya Mutu
21
MANAJEMEN OPERASIONAL
merupakan kebijakan/strategi untuk meningkatkan
daya saing
MANAJEMEN PEMASARAN
Merupakan unsur marketing mix (bauran pemasaran) yaitu
produk, harga, promosi dan saluran distribusi
Dimensi Mutu
22
1. Performance (proforma),
berkaitan dengan aspek fungsional
produk
2. Features, ciri-ciri keistimewaan
tambahan atau pelengkap
3. Keandalan (reliability),
karakteristik yang merefleksikan
tingkat keberhasilan penggunaan
produk
4. Konformitas (conformance),
berkaitan dengan tingkat
kesesuaian
5. Daya tahan (durability)
6. Kemampuan pelayanan (service
ability), termasuk disini adalah
kesopanan, kecepatan,
kompetensi,akurasi dsb
7. Estetika (aesthetics), termasuk
disini adalah keindahan,
keelokan,kemulusan dsb
8. Kualitas yang dipersepsikan
(perceived quality),
berkaitan dengan perasaan
pelanggan (menurut garvin)
Persepektif Mutu
23
Pendekatan Untuk Mewujudkan Mutu
Transcendental Approach
Product-based Approach
User-based Approach
Manufacturing-based Approach
Value-based Approach
Pendekatan
Menurut
Garvin
Transcendental Approach
24
 Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui,
tetapi sullit didefinisikan dan dioperasionalkan.
 Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik,
drama, seni tari, dan seni rupa.
 Selain itu perusahaan dapat mempromosikan produknya
dengan pernyataan-pernyataan seperti tempat berbelanja yang
menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah
(kosmetik).
 Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan
suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini
sebagai dasar manajemen kualitas.
Product-based Approach
25
 Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik
atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.
 Pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan
preferensi individual.
User-based Approach
26
 Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas
tergantung pada orang yang memandangnya dan produk
yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan
produk yang berkualitas tinggi.
 Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga
menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga
kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan
maksimum yang dirasakannya.
Manufacturing-based Approach
27
 Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
pemanukfaturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama
dengan persyaratannya.
 Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat
operation-driven.
 Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang
ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang
menggunakannya.
Value-based Approach
28
 Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga,
kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.
 Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk
yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang
bernilai. Tetapi yang paling bernilai adalah produk/jasa yang
paling tepat dibeli (best-buy).
29

More Related Content

What's hot

Qfd persentasi
Qfd persentasiQfd persentasi
Qfd persentasi
Ayun Restu
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
Julita Anggrek
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
kancil3sakti
 

What's hot (20)

Modul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan SistemModul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
Modul 01 : Pengantar Pemodelan Sistem
 
Konsep kualitas
Konsep kualitasKonsep kualitas
Konsep kualitas
 
Rekling11 green manufacturing
Rekling11 green manufacturingRekling11 green manufacturing
Rekling11 green manufacturing
 
Display
DisplayDisplay
Display
 
Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Konsep kualitas
Konsep kualitasKonsep kualitas
Konsep kualitas
 
(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas(1)pengendalian kualitas
(1)pengendalian kualitas
 
Qfd persentasi
Qfd persentasiQfd persentasi
Qfd persentasi
 
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
05 perhitungan waktu kerja dan istirahat kegiatan mencangkul
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
ANALISIS POSTUR KERJA RULA REBA OWAS QEC - ERGONOMI
 
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrikPp 2 penentuan lokasi pabrik
Pp 2 penentuan lokasi pabrik
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAANERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
ERGONOMI - LINGKUNGAN FISIK - PENCAHAYAAN
 
Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)Manajemen Mutu (Quality Management)
Manajemen Mutu (Quality Management)
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan3. strategi manajemen rantai pasokan
3. strategi manajemen rantai pasokan
 
Modul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence DiagramModul 10 Influence Diagram
Modul 10 Influence Diagram
 
Biq built in quality
Biq built in quality Biq built in quality
Biq built in quality
 

Similar to Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx

Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
nurulllah
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
University of Brawijaya
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Broto Mudjianto
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
C S
 
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptxManajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
holisha
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
HILMANRSAFF
 

Similar to Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx (20)

Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.pptPengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
Pengendalian-Mutu-Terpadu-4.ppt
 
Kualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik AirKualitas Pelayanan Batik Air
Kualitas Pelayanan Batik Air
 
Jaminan mutu
Jaminan mutuJaminan mutu
Jaminan mutu
 
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality BookChapter 4 Buku The Health care Quality Book
Chapter 4 Buku The Health care Quality Book
 
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
Mutu ugd-rs-swasta-bapelkes-210607
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri13. pengendalian mutu produk agroindustri
13. pengendalian mutu produk agroindustri
 
6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf6. BAB II.pdf
6. BAB II.pdf
 
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
Presentasi mutu dalam perspektif   broto mPresentasi mutu dalam perspektif   broto m
Presentasi mutu dalam perspektif broto m
 
1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx1. Kualitas Mutu.pptx
1. Kualitas Mutu.pptx
 
Pengendalian mutu industri agro
Pengendalian mutu industri agroPengendalian mutu industri agro
Pengendalian mutu industri agro
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountantStandar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
Standar kualitas produk & jasa by igedeauditta as accountant
 
Konsep tqm
Konsep tqmKonsep tqm
Konsep tqm
 
tqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppttqm iso sigma.ppt
tqm iso sigma.ppt
 
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptxManajemen mutu pertemuan 1.pptx
Manajemen mutu pertemuan 1.pptx
 
12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri12. pengendalian mutu agroindustri
12. pengendalian mutu agroindustri
 
Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP Manajemen Mutu PKP
Manajemen Mutu PKP
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
387821740-ISO-9001-2015-Sistem-Manajeme-Mutu-SMM-Pengenalan-Rev-02-ppt.ppt
 

Recently uploaded

mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Pengendalian Mutu - Kuliah 1 - Pengertian Mutu.pptx

  • 1. PENGENDALIAN MUTU Pengertian Mutu Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan Kelas : Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T.
  • 2. Profil Dosen 2 Ferry Indra Sakti H Sinaga, S.T., M.T. NIP : 19870221 202012 1 006 Riwayat Pendidikan  S1 Teknik Industri – Institut Teknologi Telkom (2004- 2009)  S2 Teknik Industri – Universitas Indonesia (2016- 2018) Riwayat Pekerjaan  PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2009 s.d 2010)  PT Astra Internasional Tbk (2011 s.d. 2016)  Ombudsman Republik Indonesia (2017 s.d. 2020)  Universitas Negeri Medan (2020 s.d. skrng)
  • 3. Materi Kuliah  Pengertian Mutu  Sejarah Mutu  Evolusi Mutu  Dasar Pemikiran Mutu  Budaya Mutu  Gugus Kendali Mutu  Standard ISO 9000  UTS  Total Quality Management  Quality Tools  Sumber Daya Manusia  UAS  Tugas (Project, CJR dan CBR) 3
  • 6. Pengertian Mutu 6 MUTU Tingkat karakteristik yang melekat pada suatu produk yang memenuhi preferensi konsumen PENGENDALIAN MUTU Usaha untuk menjaga dan mempertahankan kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan berdasarkan kebijakan puncak manajemen PENJAMINAN MUTU Seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis bahwa barang atau jasa memenuhi persyaratan mutu
  • 7. Pengertian Mutu (2) 7 MANAJEMEN MUTU Filsafat dan budaya organisasi yang menekankan kepada upaya menciptakan mutu yang konstan melalui setiap aspek dalam kegiatan organisasi SISTEM MANAJEMEN MUTU Sistem yang digunakan untuk menetapkan kebijakan oleh manajemen puncak berkaitan dengan arah organisasinya di bidang mutu dan sasaran mutu
  • 8. Pengertian Mutu Menurut Ahli 8  JURAN : Mutu adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.  CROSBY : Mutu adalah conformance to requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.  DEMING : Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau konsumen  FEIGENBAUM : Mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction).  ASQC (American Society of Quality Control) : Mutu adalah karakteristik produk dan feature yang memenuhi kepuasan pelanggan
  • 9. Pengertian Mutu Menurut ISO 9  Mutu adalah kondisi yg sehat utk tujuan atau pemakaian  Mutu adalah keselarasan dengan spesifikasi  Mutu adalah kebebasan dari segala kekurangan  Mutu adalah kepuasan pelanggan  Mutu adalah nilai Pelanggan  Mutu adalah kredibilitas  Mutu adalah kebanggan memiliki
  • 10. Sejarah Mutu 10  Ellias Whitney memperkenalkan pengendalian mutu pada awal abad 19, dalam bentuk pengecekan barang yang akan dikirim ke pelanggan dengan cara memisahkan barang cacat agar konsumen merasa puas.  •Pendekatan ini disebut sebagai pengendalian mutu tradisional.
  • 11. Sejarah Mutu (2) 11  Tahun 1924, Dr. Walter Shewhart memperkenalkan bagan kendali control (control chart) yang bermanfaat untuk mengetahui apakah mutu produk yang dihasilkan berada pada batas yang dikehendaki, sehingga inspeksi dilakukan hanya pada sampel barang dan dapat mengurangi biaya.  Fungsi pengendalian mutu ini mulai dikembangkan dalam berbagai perusahaan. Merupakan mantan karyawan AT&T Bells. Disebut juga dengan Bapak SPC (Statistical Process Control)
  • 12. Sejarah Mutu (3) 12  Pada tahun 1950, Dr. W. Edward Deming memperkenalkan konsep pengendalian mutu menyeluruh dalam perusahaan.  Deming menekankan pentingnya statistic control dalam proses produksi dan perbaikan mutu produksi. Deming memberikan kontribusi dengan teori “14 Butir Untuk Manajemen” Deming (1900-1993) merupakan orang Amerika yang terkenal sebagai pemikir dalam bidang kualitas/mutu. Sangat berperan dalam recovery Jepang setelah Perang Dunia II
  • 13. Sejarah Mutu (4) 13  Deming dan Schewart mengembangkan konsep siklus PDCA (plan-do-check-action).  Plan meliputi iden tifikasi masalah, memperoleh data, dan mengembangkan rekomendasi.  Do meliputi penerapan solusi berbagai percobaan.  Check berupa pengamatan setelah penerapan untuk memastikan apakah hasil yang diperoleh sesuai rencana.  Act melibatkan kegiatan perubahan permanen jika hasilnya efektif bagi peningkatan atau Kembali pada kondisi sebelumnya jika penerapannya bermasalah. Walter Andrew Shewart (1891-1967)
  • 14. Sejarah Mutu (5) 14  Pada tahun 1961, Dr. A V Feigenbaum memperkenalkan konsep make it right at the first time.  Konsep ini akan berkembang dan menjadi salah satu dasar Total Quality Management (TQM). Armand Vallin Feigenbaum (1920-2014)
  • 15. Sejarah Mutu (6) 15  Pada Tahun 1967, Dr. Kaoru Ishikawa memperkenalkan diagram sebab akibat yang merupakan teknik skematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang mungkin pada permasalahan kualitas. Diagram Ishikawa merupakan salah satu alat dalam “7tools”. Dr. Kaoru Ishikawa (1915-1989)
  • 16. Sejarah Mutu (7) 16  Pada tahun 1979, Phillips B. Crosby menekankan pentingnya pimpinan puncak untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman dan meyakinkan bahwa mutu adalah misi pokok yang harus dicapai oleh organisasi.  Dan bahwa karyawan di semua tingkatan dapat dimotivasi untuk mengejar peningkatan tetapi motivasi tersebut tidakakan berhasil kecuali disediakan alat untuk meningkatkannya. “Quality is the result of a carefully constructed cultural environment. It has to be the fabric of the organization, not part of the fabric.” – Philip Bayard Crosby (1926 – 2001)
  • 17. Sejarah Mutu (8) 17  Pada tahun 1980, Dr. Genichi Taguchi memperkenalkan model Taguchi.  Taguchi juga memperkenalkan konsep robust design dan fungsi kehilangan dalam mutu. Konsep robust design menyebutkan bahwa produk harus dirancang untuk meningkatkan kinerja dengan meminimalkan efek dari penyebab variasi tanpa menghilangkan penyebabnya. Fungsi Kehilangan mutu menyatakan bahwa setiap produk harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, setiap penyimpangan dalam target merupakan kehilangan.
  • 18. Sejarah Mutu (9) 18 Pada tahun 1987, lahirlah suatu standar tentang sistem manajemen mutu yaitu ISO 9000, Quality Management System
  • 19. Karakteristik Mutu 19  QUALITY IS COSTUMER VALUE  QUALITY IS S SUBJECTIVE VALUE AND IS THEREFORE A MOVING TARGET  QUALITY DOES NOT COST QUALITY IMPROVEMENT = PRODUCTIVITY IMPROVEMENT = PROFIT IMPROVEMENT  QUALITY CAN ONLY BE PRODUCED WHEN EVERYONE IN THE ORGANISATION IS INVOLVED  QUALITY CANNOT BE CONTROLLED – PROCESSES CAN BE CONTROLLED
  • 20. Ciri Kecocokan Penggunaan 20  TEKNOLOGI, Yaitu kekuatan atau daya tahan  PSIKOLOGIS, Yaitu citra rasa atau status  KONTRAKTUAL, Yaitu adanya jaminan  WAKTU, Yaitu kehandalan  ETIKA, Yaitu sopan santun, ramah atau jujur
  • 21. Pentingnya Mutu 21 MANAJEMEN OPERASIONAL merupakan kebijakan/strategi untuk meningkatkan daya saing MANAJEMEN PEMASARAN Merupakan unsur marketing mix (bauran pemasaran) yaitu produk, harga, promosi dan saluran distribusi
  • 22. Dimensi Mutu 22 1. Performance (proforma), berkaitan dengan aspek fungsional produk 2. Features, ciri-ciri keistimewaan tambahan atau pelengkap 3. Keandalan (reliability), karakteristik yang merefleksikan tingkat keberhasilan penggunaan produk 4. Konformitas (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian 5. Daya tahan (durability) 6. Kemampuan pelayanan (service ability), termasuk disini adalah kesopanan, kecepatan, kompetensi,akurasi dsb 7. Estetika (aesthetics), termasuk disini adalah keindahan, keelokan,kemulusan dsb 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), berkaitan dengan perasaan pelanggan (menurut garvin)
  • 23. Persepektif Mutu 23 Pendekatan Untuk Mewujudkan Mutu Transcendental Approach Product-based Approach User-based Approach Manufacturing-based Approach Value-based Approach Pendekatan Menurut Garvin
  • 24. Transcendental Approach 24  Kualitas dalam pendekatan ini dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sullit didefinisikan dan dioperasionalkan.  Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam seni musik, drama, seni tari, dan seni rupa.  Selain itu perusahaan dapat mempromosikan produknya dengan pernyataan-pernyataan seperti tempat berbelanja yang menyenangkan (supermarket), elegan (mobil), kecantikan wajah (kosmetik).  Dengan demikian fungsi perencanaan, produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti ini sebagai dasar manajemen kualitas.
  • 25. Product-based Approach 25  Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur.  Pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.
  • 26. User-based Approach 26  Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas tinggi.  Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.
  • 27. Manufacturing-based Approach 27  Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan pemanukfaturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya.  Dalam sektor jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operation-driven.  Jadi, yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.
  • 28. Value-based Approach 28  Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”.  Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang bernilai. Tetapi yang paling bernilai adalah produk/jasa yang paling tepat dibeli (best-buy).
  • 29. 29