2. Industrial Engineering
..is concerned with the design, improvement, and
installation of integrated systems of men, materials,
information, energy, and equipments. It draws upon
specialized knowledge and skill in the
mathematical, physical and social sciences
together with the principles and methods of
engineering analysis and design to specify, predict
and evaluate the result to be obtained from such
systems
2
4. Tujuan Kuliah Pemodelan
Agar mahasiswa mampu merancang,
memperbaiki & menginstalasi sistem melalui
pemodelan dengan berbekal pengetahuan
dan keterampilan keteknik-industrian dalam
kaidah prinsip dan metode keteknikan
4
5. Tujuan Kuliah Pemodelan
Agar mahasiswa mampu menggunakan
pemodelan guna menspesifikasikan,
memprediksikan dan mengevaluasi hasil
keluaran sistem yang optimal
5
6. Referensi Pemodelan
JW Forrester, Principles of Systems, Wright Allen Press
HG Daellenbach, System and Decision Making, John
Wiley & Sons
DNP Murthy, NW Page & EY Rodin, Mathematical
Modelling, Pergamon Press
P Checkland, System Thinking, System Practice, John
Wiley & Sons
T Buzan & B Buzan,The Mind Map Book, Plume
JS Wholey, HP Hatry, KE Newcomer, Handbook of
Practical Program Evaluation, Jossey Bass
C Eden, D Sims, S Jones, Messing about in Problems,
Pergamon
6
13. Pendekatan Sistem
13
DEDUCTIVE
REASONING
INDUCTIVE
REASONING
PREMISES Stated as facts or
general principles
Based on
observations of
specific cases
CONCLUSION Conclusion is more
special than the
information the
premises provide. It is
reached directly by
applying logical
rules to the premises
Conclusion is more
general than the
information the
premises provide. It is
reached by
generalizing the
premises information
VALIDITY If the premises are
true, the conclusion
must be true
If the premises are
true, the conclusion is
probably true
USAGE More difficult to use
(mainly in logical
problems). One needs
facts which are
definitely true
Used often in
everyday life (fast and
easy). Evidence is
used instead of
proved facts.
14. Evaluasi Hasil : Efisiensi dan Efektivitas
Efektivitas : menghasilkan keluaran (output
atau pencapaian tujuan) dalam jumlah
maksimum dengan mempergunakan masukan
yang telah ditentukan. (Hasil Guna)
Doing the right things
Efisiensi : mempergunakan masukan (input
atau sumber daya) dalam jumlah minimum
untuk menghasilkan keluaran yang telah
ditentukan. (Daya Guna)
Doing things right
14
16. Elemen Keilmuan
16
Definisi, gambaran umum, peristilahan
WhatWhat
Pihak yang berkepentingan untuk mempelajari, menggunakan & mengembangkan
WhoWho
Batasan dan asumsi yang digunakan
When & WhereWhen & Where
Metodologi dan langkah-langkah mempergunakannya
HowHow
Pembuktianfundamentalilmu
WhyWhy
17. Tingkat Pemahaman Ilmu (Bloom)
17
Knowledge
Comprehension
Application
Analysis
Creation
Evaluation
C
O
G
N
I
T
I
V
E
Receiving
Responding
Valueing
Organization
Characterization
A
F
F
E
C
T
I
V
E
Imitation
Manipulation
Precision
Articulation
Naturalization
P
S
Y
C
H
O
M
O
T
O
R
Pemodelan merupakan alat bantu penyelesaian masalah dengan pendekatan sistem. Latar belakang IPTEK yang pernah dipelajari memberikan banyak alternatif alat bantu dalam pemodelan. Maka sebaiknya memilih alat atau metode yang tepat untuk pemodelan.
Jika hanya selembar atau beberapa lembar kertas, maka kita bisa mempergunakan GUNTING sebagai alat bantu untuk memotongnya.
Namun jika setumpuk kertas yang cukup tebal, maka kita menggantinya dengan PISAU sebagai alat bantunya.
Apalagi jika kertas dalam gulungan yang sangat besar hingga setinggi orang, maka kita menggunakan GERGAJI sebagai alat bantunya.
Demikian pula pemodelan, kita harus cermat memilih IPTEK yang tepat sebagai landasan pemodelan untuk mempelajari sistem.
Seorang Teknik Industri menyatukan penguasaan dan keterampilan khusus di keilmuan matematika, ilmu alam, ilmu sosial serta ilmu keteknikan untuk melakukan pendekatan sistem sebagai kompetensi utamanya.
Pendekatan sistem dapat dilakukan ke sistem nyatanya, atau sistem tiruannya. Sistem tiruan direpresentasikan oleh model. Termasuk di antaranya adalah model matematis.
Pendekatan sistem dapat dilakukan dengan pendekatan deduktif dan induktif
Kompetensi kognitif teknik industri adalah menspesifikasikan, memprediksikan dan mengevaluasi hasil yang dikeluarkan oleh sistem tertentu. Maka hasil ini harus dapat dihitung atau diukur. Besaran yang biasanya dipergunakan adalah efektivitas dan efisiensi.
Efisiensi berkaitan dengan sumber daya sehingga digambarkan bahwa fokus perhatiannya pada input yang berada di tanah dan akan diserap melalui akar.
Efektivitas berkaitan dengan keluaran sehingga digambarkan bahwa fokus perhatiannya pada output yang berada di buah yang akan diambil manfaatnya.
Produktivitas merupakan penggambaran rasio antara output dengan inputnya.
Pada saat mempelajari keilmuan, sebaiknya mempelajari secara utuh dengan memunculkan pertanyaan What, Who, When, Where, How, dan diperkuat dengan Why. Seringkali dalam belajar hanya mempelajari mengenai HOW, sehingga kurang memahami esensi dari keilmuan tersebut yang terkait dengan jawaban pertanyaan What/Who/When/Where, apalagi Why.
Tingkat pemahaman ilmu menurut Bloom dibagi menjadi tiga ranah, kognitif, afektif dan psikomotorik. Tahap paling rendah adalah mengetahui, menerima dan meniru. namun semakin bertambah tingkat pemahamannya, seseorang akan semakin terbiasa dan bahkan dapat mengembangkan di dalam keilmuan tersebut yang mencitrakan karakternya.
Dalam memahami mengenai ilmu sebenarnya dimulai dari kondisi bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa ada ilmu yang dia tidak ketahui. Misalnya saat ditanya oleh seseorang mengenai sesuatu yang belum pernah mendengarnya sebelumnya, sehingga dirinya akhirnya dirinya pun balik bertanya “apa itu? mengapa saya tidak pernah tahu”, dan di sinilah sudah beralih ke tahap berikutnya bahwa dia mengetahui bahwa ada ilmu yang dia tidak ketahui.
Selanjutnya setelah belajar, maka mulai berpindah ke tahap berikutnya bahwa dia mengetahui ada ilmu yang dia telah ketahui.
Dan menariknya saat mempelajari lebih banyak, tanpa disadari telah berada pada tahap yang unggul bahwa dia tidak mengetahui bahwa ada ilmu yang sebenarnya telah dia ketahui (yang merupakan pengembangan dari ilmu yang telah dipelajari)
Berdasarkan model ini maupun model berikutnya menjelaskan bahwa perulangan dalam pembelajaran dengan menjumpai berbagai variasi kasus akan menempa tingkat pemahaman ilmu semakin tinggi