SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Sakramen
Pada tahun 818, Paschasius Radbert mengeluarkan doktrin
bahwa elemen-elemen dalam sakramen berubah menjadi tubuh
dan darah Kristus setelah konsekrasi. Hal ini menimbulkan
pertentangan hingga Berenger of Tours (1050) mengeluarkan
pernyataan bahwa konsekrasi saja tidak cukup melainkan harus
disertai dengan iman. Selain itu juga sakramen itu tidak berubah
wujud secara nyata melainkan hanya memberikan kuasa.

Pendapat ini ditentang oleh Lanfranc (1089) dan Humbert (1059)
yang mengatakan bahwa kuasa untuk mengubah roti dan anggur
menjadi tubuh dan darah Kristus ada pada pastur pada saat
konsekrasi. Sampai akhirnya Hildebert (1133) mengeluarkan
doktrin transubstansi (perubahan roti dan anggur menjadi tubuh
dan darah Kristus).
Terjadi pertentangan antara gereja Barat dan Timur tentang cara
memperingati Perjamuan Terakhir yang dilakukan oleh Yesus.
Menurut gereja Timur, perlu pembacaan doa supaya Roh Kudus
turun sehingga roti dan anggur benar-benar menjadi tubuh dan
darah Kristus. Menurut gereja Barat, hanya perlu perkataan
Kristus saja supaya roti dan anggur dapat menjadi tubuh dan
darah Kristus.


Pemahaman tentang perubahan roti dan anggur menjadi tubuh
dan darah Kristus ini berasal dari tulisan yang berjudul “On the
Body dab Blood of the Lord.” Tulisan ini dibuat oleh Radbertus,
seorang biarawan dari biara di Corbie, Prancis, pada tahun 831
M. Namun paham ini hanya dianut oleh gereja Katolik Roma
pada abad pertengahan.
Terdapat 2 hal yang berkaitan dengan sakramen-sakramen di
gereja abad pertengahan, yaitu: (1) menyajikan keselamatan
bagi individu dalam bentuk yang dipahami, (2) mengikat
keselamatan pada seitap indvidu di gereja. Dengan demikian
sakramen menjadi tanda-tanda pengkomunikasian anugrah
kepada individu di gereja. Peter Lombar mengakui 7 sakramen,
yaitu: baptisan, perjamuan Tuhan, konfirmasi, sakramen untuk
orang sakit, pengakuan dosa, pentahbisan, dan pernikahan.
Selanjutnya, sakramen ini disahkan di Konsili Florence (1439).


Sakramen konfirmasi adalah sakramen di mana umat
menerima Roh Kudus melalui uskup sehingga mereka boleh
dengan tabah menyatakan iman mereka, dan dengan setia
berbuat sesuai dengan itu.
Sakramen penebusan dosa adalah sakramen untuk
mengampuni dosa masa lalu; diperoleh oleh mereka yang
menyesal untuk dosa mereka, dengan sungguh-sungguh
mengaku dosanya.

Sakramen orang sakit adalah sakramen di mana mereka yang
nampak seperti dekat kematian, dengan pengurapan dengan
minyak kudus, dan oleh doa imam, menerima rahmat khusus
untuk mempercayai kemurahan hati Tuhan.

Sakramen pentahbisan adalah sakramen yang diberikan kepada
seseorang untuk menerima kuasa imam.

Sakramen perkawinan adalah sakramen dengan mana suatu
pria dan wanita diikut-sertakan ikatan perkawinan kudus, dan
menerima rahmat dengan setia sampai kematian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teologi abad
pertengahan berpendapat keselamatan dan pengudusan adalah
hasil perbuatan baik dan bukannya anugrah Allah.
Kepausan
Pada periode skolastik, kepausan memegang otoritas spiritual atas seluruh dunia
dengan dukungan dari para skolasti seperti: Thomas Aquinas dan Bernard dari
Clairvaux. Pemahaman ini timbul dengan alasan bahwa Petrus dianugrahi otoritas atas
rasul lain dan ketika Petrus menjadi uskup pertama di Roma, otoritas itu dilanjutkan
pada paus-paus berikutnya di Roma.

Supremasi Paus diteruskan pada negara-negara oleh Paus Innocentius III bahwa Tuhan
memberikan seluruh dunia pada Petrus supaya diperintah sehingga otoritas sipil harus
tunduk pada paus. Otoritas paus antara lain: menurunkan penguasa, menerima
penghormatan, memberikan wilayah, menghukum pemberontak, dan membatalkan
pemerintahan suatu negara. Bahkan Paus Gregory VII mendeklarasikan bahwa ia
bertanggungjawab pada Allah atas kerajaan-kerajaan di dunia. Paus Bonifacius VIII
menguasai pedang rohani dan dunia (1302).
Berikut adalah pendapat beberapa teolog abad pertengahan
mengenai kepausan:

Gratian: ketidaktaatan pada paus sama dengan ketidaktaatan
pada Allah.

Thomas Aquinas
Paus, sebagai uskup di Roma adalah kepala tertinggi yang
menjamin pengajaran yang benar dan sah dalam gereja. Hanya
ajaran paus yang patut dipercaya.

Paus Innocentius III
Paus adalah “wakil Kristus” di bumi sehingga harus diperlakukan
sebagai yang kudus. Paus memiliki kunci kerajaan dan kuasa
untuk mengikat dan membebaskan. Setiap orang tidak taat maka
dinyatakan sesat dan kebenaran hanya ada di gereja Katolok
Roma saja.
Supremasi Paus diteruskan pada negara-negara oleh Paus
Innocentius III bahwa Tuhan memberikan seluruh dunia pada
Petrus supaya diperintah sehingga otoritas sipil harus tunduk
pada paus. Otoritas paus antara lain: menurunkan penguasa,
menerima penghormatan, memberikan wilayah, menghukum
pemberontak, dan membatalkan pemerintahan suatu negara.
Bahkan Paus Gregory VII mendeklarasikan bahwa ia
bertanggungjawab pada Allah atas kerajaan-kerajaan di dunia.
Paus Bonifacius VIII menguasai pedang rohani dan dunia (1302).
Natur Gereja
Ditemukan dua dokumen yang menyebabkan
perkembangan konsep pengidentifikasian gereja,
yaitu:
The Donation of Constantine (abad 8 M).
Hasil tulisan Konstantin ini mengungkapkan bahwa
semua kehidupan berasal dan bergera di sekitar
gereja. Semua yang tidak berkaitan dengan gereja
harus dianggap sebagai sekuler. Gereja cenderung
bergerak di bidang olitik dan bukan keselamatan.
The Decretals of Isodore (abad 9 M), mengembangkan
elemen berikut:
    Natur gereja yang kelihatan lebih diutamakan
    Pemisahan antara pengajar gereja dan pendengar
    gereja
    Gereja terdiri dari tubuh dan jiwa
    Gereja membagikan anugrah Kristus melalui
    pejabat gereja sebagai agennya
Gereja      adalah        sebuah     “lembaga    yang
menyelamatkan.” Gereja mengajarkan iman yang
sejati, yang mengakibatkan pengudusan melaui
sakramen-sakramen dan memerintah orang percaya
sesuai doktrin gereja.

More Related Content

What's hot

Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianGiovanni Promesso
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Johan Setiawan
 
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASNilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASReza Yudhalaksana
 
Mengungkap misteri api penyucian
Mengungkap misteri api penyucianMengungkap misteri api penyucian
Mengungkap misteri api penyucianalbertus purnomo
 
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMAN
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMANPengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMAN
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMANBowoTrahutomo1
 
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusKhotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusEver Dethan
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANgmahkjerusalem
 
Arti Pemuridan Era Digital
Arti Pemuridan Era DigitalArti Pemuridan Era Digital
Arti Pemuridan Era DigitalSABDA
 
Kotbah Melayani dengan Sepenuh Hati
Kotbah Melayani dengan Sepenuh HatiKotbah Melayani dengan Sepenuh Hati
Kotbah Melayani dengan Sepenuh HatiPurnawan Kristanto
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusJohan Setiawan
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaKirenius Wadu
 

What's hot (20)

Roh kudus
Roh kudusRoh kudus
Roh kudus
 
Remaja kristen pp
Remaja kristen ppRemaja kristen pp
Remaja kristen pp
 
POLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHANPOLA HIDUP UMAT TUHAN
POLA HIDUP UMAT TUHAN
 
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematianPandangan gereja tentang hidup setelah kematian
Pandangan gereja tentang hidup setelah kematian
 
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
Esensi Pemuridan 1: Relasional (Persahabatan Rohani)
 
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa ASNilai-nila Kepemimpinan Musa AS
Nilai-nila Kepemimpinan Musa AS
 
Kebangkitan
KebangkitanKebangkitan
Kebangkitan
 
Mujizat
MujizatMujizat
Mujizat
 
Sakramen
SakramenSakramen
Sakramen
 
Mengungkap misteri api penyucian
Mengungkap misteri api penyucianMengungkap misteri api penyucian
Mengungkap misteri api penyucian
 
Ppt 3 gereja
Ppt 3   gerejaPpt 3   gereja
Ppt 3 gereja
 
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMAN
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMANPengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMAN
Pengakuan IMAN RASULI dan LATAR BELAKANG PEMAHAMAN
 
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusKhotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
 
Peranan roh kudus
Peranan roh kudusPeranan roh kudus
Peranan roh kudus
 
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILANPAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
PAULUS: LATAR BELAKANG DAN PANGGILAN
 
Arti Pemuridan Era Digital
Arti Pemuridan Era DigitalArti Pemuridan Era Digital
Arti Pemuridan Era Digital
 
Roh kudus
Roh kudus Roh kudus
Roh kudus
 
Kotbah Melayani dengan Sepenuh Hati
Kotbah Melayani dengan Sepenuh HatiKotbah Melayani dengan Sepenuh Hati
Kotbah Melayani dengan Sepenuh Hati
 
Mengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang MahakudusMengenal Yang Mahakudus
Mengenal Yang Mahakudus
 
Diktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga GerejaDiktat Pembinaan Warga Gereja
Diktat Pembinaan Warga Gereja
 

Similar to Eklesiologi

Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Trsetiabudi
 
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptxMateri Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptxBOWLNChannel
 
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptx
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptxPOWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptx
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptxadesi3679
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanEly Goro Leba
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptDinarDorotea
 
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasul
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para RasulPengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasul
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasulsuitbertusmarsanto1
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang TeologiLiem Liong
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKGregory Budiman
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestanpjj_kemenkes
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristensubrotobustam
 
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.docSejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.docKirenius Wadu
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKGiovanni Promesso
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciQLang Project
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumalbertus purnomo
 
Katekismus Heidelberg
Katekismus HeidelbergKatekismus Heidelberg
Katekismus HeidelbergRois Muhammad
 

Similar to Eklesiologi (20)

Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
Sejarah pengakuanimanrasuli materi11
 
Aliran pentakosta
Aliran pentakostaAliran pentakosta
Aliran pentakosta
 
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptxMateri Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx
Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx
 
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptx
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptxPOWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptx
POWER_POINT._KEL_4 Sejarah Agama-agama.pptx
 
Perkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestanPerkembangan agama kristen protestan
Perkembangan agama kristen protestan
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasul
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para RasulPengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasul
Pengakuan Iman Rasuli Syahadat para Rasul
 
Daniel 7 – bagian 3
Daniel 7 – bagian 3Daniel 7 – bagian 3
Daniel 7 – bagian 3
 
Nabi dan dogma
Nabi dan dogmaNabi dan dogma
Nabi dan dogma
 
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui tentang Teologi
 
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIKBIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
BIAS DALAM GERAKAN GEREJA KHARISMATIK
 
Konsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen ProtestanKonsep Agama kristen Protestan
Konsep Agama kristen Protestan
 
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristenAliran aliran kepercayaan pada agama kristen
Aliran aliran kepercayaan pada agama kristen
 
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.docSejarah teologi abad pertengahan.doc
Sejarah teologi abad pertengahan.doc
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suci
 
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbumMemahami konstitusi dogmatis dei verbum
Memahami konstitusi dogmatis dei verbum
 
Sakramen Rekonsiliasi
Sakramen RekonsiliasiSakramen Rekonsiliasi
Sakramen Rekonsiliasi
 
Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku Ptt Mengenal Gerejaku
Ptt Mengenal Gerejaku
 
Katekismus Heidelberg
Katekismus HeidelbergKatekismus Heidelberg
Katekismus Heidelberg
 

More from Kirenius Wadu

1 tantangan pelayanan kota
1 tantangan pelayanan kota1 tantangan pelayanan kota
1 tantangan pelayanan kotaKirenius Wadu
 
Panduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesisPanduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesisKirenius Wadu
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriKirenius Wadu
 
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisi
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisiPedoman praktis penggembalaan secara umum revisi
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisiKirenius Wadu
 
Kemarahan (pastoral konseling)
Kemarahan (pastoral konseling)Kemarahan (pastoral konseling)
Kemarahan (pastoral konseling)Kirenius Wadu
 
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesia
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesiaKritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesia
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesiaKirenius Wadu
 

More from Kirenius Wadu (14)

1 tantangan pelayanan kota
1 tantangan pelayanan kota1 tantangan pelayanan kota
1 tantangan pelayanan kota
 
Panduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesisPanduan penulisan skripsi & tesis
Panduan penulisan skripsi & tesis
 
Penghapusan dosa
Penghapusan dosaPenghapusan dosa
Penghapusan dosa
 
Metode berteologi
Metode berteologiMetode berteologi
Metode berteologi
 
Pergaulan muda mudi
Pergaulan muda mudiPergaulan muda mudi
Pergaulan muda mudi
 
Hidup yang berbuah
Hidup yang berbuahHidup yang berbuah
Hidup yang berbuah
 
Menangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diriMenangani sikap menutup diri
Menangani sikap menutup diri
 
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisi
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisiPedoman praktis penggembalaan secara umum revisi
Pedoman praktis penggembalaan secara umum revisi
 
Kemarahan (pastoral konseling)
Kemarahan (pastoral konseling)Kemarahan (pastoral konseling)
Kemarahan (pastoral konseling)
 
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesia
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesiaKritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesia
Kritik terhadap pelayanan perkotaan di indonesia
 
Simbol dan tipologi
Simbol dan tipologiSimbol dan tipologi
Simbol dan tipologi
 
My profil
My profilMy profil
My profil
 
Eskatologi 1
Eskatologi  1Eskatologi  1
Eskatologi 1
 
Inspirasi ALkitab
Inspirasi ALkitabInspirasi ALkitab
Inspirasi ALkitab
 

Recently uploaded

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 

Recently uploaded (20)

Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 

Eklesiologi

  • 1. Sakramen Pada tahun 818, Paschasius Radbert mengeluarkan doktrin bahwa elemen-elemen dalam sakramen berubah menjadi tubuh dan darah Kristus setelah konsekrasi. Hal ini menimbulkan pertentangan hingga Berenger of Tours (1050) mengeluarkan pernyataan bahwa konsekrasi saja tidak cukup melainkan harus disertai dengan iman. Selain itu juga sakramen itu tidak berubah wujud secara nyata melainkan hanya memberikan kuasa. Pendapat ini ditentang oleh Lanfranc (1089) dan Humbert (1059) yang mengatakan bahwa kuasa untuk mengubah roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus ada pada pastur pada saat konsekrasi. Sampai akhirnya Hildebert (1133) mengeluarkan doktrin transubstansi (perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus).
  • 2. Terjadi pertentangan antara gereja Barat dan Timur tentang cara memperingati Perjamuan Terakhir yang dilakukan oleh Yesus. Menurut gereja Timur, perlu pembacaan doa supaya Roh Kudus turun sehingga roti dan anggur benar-benar menjadi tubuh dan darah Kristus. Menurut gereja Barat, hanya perlu perkataan Kristus saja supaya roti dan anggur dapat menjadi tubuh dan darah Kristus. Pemahaman tentang perubahan roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus ini berasal dari tulisan yang berjudul “On the Body dab Blood of the Lord.” Tulisan ini dibuat oleh Radbertus, seorang biarawan dari biara di Corbie, Prancis, pada tahun 831 M. Namun paham ini hanya dianut oleh gereja Katolik Roma pada abad pertengahan.
  • 3. Terdapat 2 hal yang berkaitan dengan sakramen-sakramen di gereja abad pertengahan, yaitu: (1) menyajikan keselamatan bagi individu dalam bentuk yang dipahami, (2) mengikat keselamatan pada seitap indvidu di gereja. Dengan demikian sakramen menjadi tanda-tanda pengkomunikasian anugrah kepada individu di gereja. Peter Lombar mengakui 7 sakramen, yaitu: baptisan, perjamuan Tuhan, konfirmasi, sakramen untuk orang sakit, pengakuan dosa, pentahbisan, dan pernikahan. Selanjutnya, sakramen ini disahkan di Konsili Florence (1439). Sakramen konfirmasi adalah sakramen di mana umat menerima Roh Kudus melalui uskup sehingga mereka boleh dengan tabah menyatakan iman mereka, dan dengan setia berbuat sesuai dengan itu.
  • 4. Sakramen penebusan dosa adalah sakramen untuk mengampuni dosa masa lalu; diperoleh oleh mereka yang menyesal untuk dosa mereka, dengan sungguh-sungguh mengaku dosanya. Sakramen orang sakit adalah sakramen di mana mereka yang nampak seperti dekat kematian, dengan pengurapan dengan minyak kudus, dan oleh doa imam, menerima rahmat khusus untuk mempercayai kemurahan hati Tuhan. Sakramen pentahbisan adalah sakramen yang diberikan kepada seseorang untuk menerima kuasa imam. Sakramen perkawinan adalah sakramen dengan mana suatu pria dan wanita diikut-sertakan ikatan perkawinan kudus, dan menerima rahmat dengan setia sampai kematian.
  • 5. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teologi abad pertengahan berpendapat keselamatan dan pengudusan adalah hasil perbuatan baik dan bukannya anugrah Allah.
  • 6. Kepausan Pada periode skolastik, kepausan memegang otoritas spiritual atas seluruh dunia dengan dukungan dari para skolasti seperti: Thomas Aquinas dan Bernard dari Clairvaux. Pemahaman ini timbul dengan alasan bahwa Petrus dianugrahi otoritas atas rasul lain dan ketika Petrus menjadi uskup pertama di Roma, otoritas itu dilanjutkan pada paus-paus berikutnya di Roma. Supremasi Paus diteruskan pada negara-negara oleh Paus Innocentius III bahwa Tuhan memberikan seluruh dunia pada Petrus supaya diperintah sehingga otoritas sipil harus tunduk pada paus. Otoritas paus antara lain: menurunkan penguasa, menerima penghormatan, memberikan wilayah, menghukum pemberontak, dan membatalkan pemerintahan suatu negara. Bahkan Paus Gregory VII mendeklarasikan bahwa ia bertanggungjawab pada Allah atas kerajaan-kerajaan di dunia. Paus Bonifacius VIII menguasai pedang rohani dan dunia (1302).
  • 7. Berikut adalah pendapat beberapa teolog abad pertengahan mengenai kepausan: Gratian: ketidaktaatan pada paus sama dengan ketidaktaatan pada Allah. Thomas Aquinas Paus, sebagai uskup di Roma adalah kepala tertinggi yang menjamin pengajaran yang benar dan sah dalam gereja. Hanya ajaran paus yang patut dipercaya. Paus Innocentius III Paus adalah “wakil Kristus” di bumi sehingga harus diperlakukan sebagai yang kudus. Paus memiliki kunci kerajaan dan kuasa untuk mengikat dan membebaskan. Setiap orang tidak taat maka dinyatakan sesat dan kebenaran hanya ada di gereja Katolok Roma saja.
  • 8. Supremasi Paus diteruskan pada negara-negara oleh Paus Innocentius III bahwa Tuhan memberikan seluruh dunia pada Petrus supaya diperintah sehingga otoritas sipil harus tunduk pada paus. Otoritas paus antara lain: menurunkan penguasa, menerima penghormatan, memberikan wilayah, menghukum pemberontak, dan membatalkan pemerintahan suatu negara. Bahkan Paus Gregory VII mendeklarasikan bahwa ia bertanggungjawab pada Allah atas kerajaan-kerajaan di dunia. Paus Bonifacius VIII menguasai pedang rohani dan dunia (1302).
  • 9. Natur Gereja Ditemukan dua dokumen yang menyebabkan perkembangan konsep pengidentifikasian gereja, yaitu: The Donation of Constantine (abad 8 M). Hasil tulisan Konstantin ini mengungkapkan bahwa semua kehidupan berasal dan bergera di sekitar gereja. Semua yang tidak berkaitan dengan gereja harus dianggap sebagai sekuler. Gereja cenderung bergerak di bidang olitik dan bukan keselamatan.
  • 10. The Decretals of Isodore (abad 9 M), mengembangkan elemen berikut: Natur gereja yang kelihatan lebih diutamakan Pemisahan antara pengajar gereja dan pendengar gereja Gereja terdiri dari tubuh dan jiwa Gereja membagikan anugrah Kristus melalui pejabat gereja sebagai agennya Gereja adalah sebuah “lembaga yang menyelamatkan.” Gereja mengajarkan iman yang sejati, yang mengakibatkan pengudusan melaui sakramen-sakramen dan memerintah orang percaya sesuai doktrin gereja.