SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
O L E H :
P D T. B E R K AT H A R E FA , M . T H
MATERI SIDI TENTANG
SAKRAMEN
PENGERTIAN SAKRAMEN
 Bahasa Latin: Sacramentum yang berarti suatu
sumpah setia prajurit Romawi kepada
Kaisarnya
 Istilah ini diadopsi oleh gereja untuk menjadi
tanda pengukuhan umat kepada Allahnya.
 Sakramen adalah berkat rohani yang
diamanatkan untuk menguatkan iman,
menguatkan persekutuan dengan sesama,
memberi anugerah, dan menguduskan serta
mempersatukan manusia dengan Kristus
PENGERTIAN SAKRAMEN
 Sakramen dapat diartikan juga sebagai tanda kehadiran
Allah dalam kehidupan manusia secara nyata atau
terlihat.
 Karena tanda kehadiran Allah, maka Sakramen dianggap
sesuatu yang sakral atau dianggap sebagai pelayanan
suci, sebab melalui sakramen itu kasih dan rahmat Allah
dinyatakan.
 Di dalam sakramen kita menerima Allah yang hidup, tidak
hanya simbol tetapi Allah juga turut hadir dalam
memberikan anugerah bagi kita, dengan kata lain bahwa
sakramen adalah tindakan Allah sendiri yang datang
kepada kita dan sakramen akan menjadi jalan bagi kita
menerima Allah. Itulah sebabnya pelaksanaannya
disakralkan atau disucikan.
 Dalam Tradisi Roma Katolik ada 7
sakramen: Baptisan, Penguatan Iman,
ekaristi, pengakuan dosa, peminyakan,
imamat dan perkawinan
 Kekristenan mengenal 2 Sakramen:
 Sakramen Baptisan
 Sakramen Perjamuan Kudus
 Karena ke 2 hal tersebut secara historis
diperintahkan langsung oleh Yesus, sebagai
tanda keselamatan dan Janji. Ini adalah
hubungan Timbal balik antara Allah dan
manusia
BAPTISAN
 Secara Alkitabiah, sebenarnya tidak ada
istilah "baptis selam atau baptis percik",
yang ada hanyalah "baptis" atau
"percik". Kata "baptis" berasal dari kata
Yunani βαπτιζω “baptidzô” dan "percik"
berasal dari kata ραντιζω “Rhantidzô”.
 Baptidzo artinya: dibenamkan,
dicelupkan, dibasuh, ditenggelamkan,
atau dibenamkan.
PENGERTIAN BAPTISAN
 Baptisan adalah, sarana anugerah Allah kepada
manusia, baik laki-laki, perempuan, anak-anak,
bahkan bayi sekalipun.
 Baptisan mengandung makna bahwa orang yang
dibaptis akan dipersatukan dengan Tuhan Yesus
Kristus dalam kesengsaraan, kematian, dan
kebangkitan-Nya demi keampunan dan hidup yang
baru
Baptisan terdiri dari dua
bentuk yakni:
Baptis Selam
Baptisan Percik
TUJUAN BAPTISAN
 Baptisan bukan bertujuan untuk menghapuskan dosa,
atau menyucikan kita dari dosa, melainkan baptisan
adalah tanda atau materai bahwa kita sah sebagai milik
atau anggota keluarga Allah.
 Baptisan bukan syarat mutlak untuk kita memperoleh
pengampunan dosa, karena ada yang dulu percaya dan
masuk sorga tanpa dibaptis (orang berdosa di samping
Yesus), dan juga bukan syarat untuk memperoleh
karunia-karunia Roh.
 Baptisan sebagai tanda pertobatan, dimana kita
dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus, manusia lama dimatikan, dan manusia baru
dibangkitkan (Roma 6:3-4)
BAPTISAN SELAM
 Baptisan selam merupakan baptisan yang kita
kenal sejak pembaptisan Yohanes. Baptis selam
dalam gereja Pantekosta merupakan sesuatu
hal yang dimutlakkan dan terkadang
mengatakan baptisan selain cara selam tidak
sah. Secara umum terkadang mengajukan bukti
dari Matius 3:16 "Yesus segera keluar dari air"
kata "keluar dari air" menurut ajaran ini berarti
Yesus sebelumnya berada di dalam air.
 Pertimbangan:
 Bagaimana dengan anak-anak yang orang
tuanya baru bertobat? apakah harus
menunggu mereka dewasa?
 Bagaimana yang anak-anak tersebut
sebelumnya dilahirkan dalam kekafiran bukan
sebagai orang tua Kristen, apakah anak-anak
tersebut masih dianggap kafir?
 Bagaimana dengan mereka yang sakit, cacat
dan mau meninggal dunia?
 Jadi, bukan masalah selam atau percik tetapi
bagaimana seseorang menjadi pribadi yang sah
sebagai anggota keluarga Allah
BAPTISAN ANAK/PERCIK
 Baptisan percik sesungguhnya diawali dengan suatu
peristiwa dimana ada orang sakit yang menjadi percaya
kepada Yesus dan meminta diri dibaptis. Oleh karena
orang ini dalam keadaan sakit sehingga orang ini tidak
mungki dibawa ke sungai, tetapi ia dibaptis dengan cara
percikan. Ia dipercik air sebanyak tiga kali atas nama
Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun pada abad ke-13
cara ini menjadi suatu cara yang muda dan umum dipakai
di gereja-gereja Barat, dimana pada waktu keadaan
darurat atau mendesak, pembaptisan hanya dilakukan
dengan percikan saja. Tetapi, baptisan percik ini
sesungguhnya bukan karena perintah Alkitab namun
karena keadaan-keadaan yang membuat hal itu
dilakukan.
PERTIMBANGAN
 Anak-anak memahami pembicaraan orang saat ada yang
berbicara, tetapi mereka tidak sanggup mengucapkannya.
Itulah sebabnya ada nantinya Katekisasi Sidi yang bertujuan
untuk mengajarkan anak-anak mengerti arti baptisan itu
sendiri
 Anak-anak diterima dalam Perjanjian Lama (Penganut
Yudaisme) walaupun saat itu tandanya adalah sunat.
 Seluruh Keluarga Dibaptis Ketika Orang-Orang Kafir Masuk
Agama Yahudi
 Keluarga-Keluarga Secara Keseluruhan Dibaptis dalam PB
 Yesus Menerima dan Memberkati Anak-Anak yang Terlalu
Mudah untuk Percaya
 Sepanjang Sejarah Gereja, Baptisan Anak yang Sering
Dilakukan
 Baptisan Anak adalah Objektivitas Injil
KEABSAHAN BAPTISAN
 Kolose 2:11-12 tentang sunat Kristus di dalam baptisan
 Baptisan sah apabila dilaksanakan di dalam Nama
Bapak, Anak dan Roh Kudus atau di dalam nama Allah
tri tunggal, dan menggunakan air sebagai medianya.
 Air dalam baptisan bukanlah air biasa, melainkan air
yang terkandung dalam firman dan perintah Allah, serta
dikuduskan oleh-Nya.
 Baptisan menjadi istimewa bukan karena airnya,
melainkan karena firman dan perintah yang terkandung
di dalam air tersebut.
SYARAT BAPTISAN YANG SAH
 Formulan/Materainya: Bapa, Anak, Roh Kudus
 Elemen : Air
 Cara : Selam/Percik
BABPTISAN ULANG
 BNKP tidak mengenal baptisan ulang
 Karena Baptisan adalah sarana anugerah Allah
yang terjadi sekali seumur hidup
 Karena baptisan adalah tanda keselamatan yang
diberikan sekali seumur hidup
 Karena memakai nama yang sama yakni nama
Allah tritunggal, kecuali kalau dalam nama yang
berbeda
PERJAMUAN KUDUS
 Perjamuan Kudus adalah sarana anugerah Allah
kepada orang-orang percaya.
 Perjamuan Kudus adalah peringatan akan
pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
 Perjamuan kudus adalah ketetapan Allah sendiri
ketika Ia melaksanakan perjamuan malam terakhir
bersama dengan murid-murid-Nya.
 Perjamuan ini didasarkan pada 1 Korintus 11:23-25;
Matius 26:26-30; Markus 14:22-24; Lukas 22:29-20
PERINTAH PERJAMUAN KUDUS
Ketika Yesus mengambil roti memecahkannya serta
memberikannya kepada murid-murid-Nya, sambil
berkata: “Inilah tubuhku yang diserahkan bagi
kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”
(1Kor. 11:24). Ia juga berkata; “Cawan ini adalah
perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku,
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (1 Kor.
11:25).
YANG BERHAK MENERIMA PERJAMUAN
KUDUS
 Orang-orang yang layak, bukan secara jasmaniah atau
kedagingan, melainkan melalui iman, dijadikan berbagian
di dalam tubuh dan darah-Nya, dengan semua berkat-
berkat dari-Nya. Dengan demikian mereka mendapatkan
makanan rohani dan bertumbuh dalam anugerah.
 BNKP sendiri mengajarkan bahwa yang berhak menerima
perjamuan adalah mereka yang telah disidikan, karena
mereka telah memahami dengan benar apa makna
Perjamuan Kudus bagi kehidupan iman mereka, karena
perjamuan kudus bukan makanan dan minuman biasa.
TUJUAN PERJAMUAN KUDUS
 Sebagai suatu peringatan akan kehidupan dan kematian Tuhan kita
sebagai pengorbanan-Nya untuk menggenapkan keadilan-Nya (Luk.
22:19).
 Untuk memproklamasikan fakta Injil (1 Kor. 11:26) juga untuk
mempersiapkan diri pada kedatangan-Nya kedua kali (1 Kor. 11:26).
 Perjamuan Kudus mengingatkan kita pada kesatuan kita dengan
sesama di dalam tubuh Kristus dan persekutuan yang kita bagikan
sebagai saudara di dalam anggota tubuh Kristus (1 Kor. 10:17).
 Perjamuan Kudus berbicara tentang sumber hidup baru yaitu
perjanjian baru (Luk. 22:20).
 Perjamuan kudus menyatakan adanya berkat yang diberikan di bawah
perjanjian yang baru lewat pengudusan dan berkat kemuliaan pada
masa yang akan datang (1 Kor. 11:26).
AJARAN-AJARAN MENGENAI PERJAMUAN
KUDUS
 Ajaran Katolik
 Gereja Katolik mengatakan bahwa roti dan anggur telah
berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (transsubstansiasi)
pada saat ditahbiskan (konsekrasi) dalam pelaksanaan
Perjamuan Kudus. Sehingga tidak aneh jika orang-orang
katolik sangat menjaga agar roti dan anggur perjamuan tidak
jatuh ke lantai.
 Dalam perjamuan, Iman tidak terlalu diperhatikan, sebab
mereka berfokus pada pelayanan tunggal imam/pastor dalam
pelayanan perjamuan.
 Ajaran Lutheran
 Ajaran Luther ini disebut dengan kon-substansiasi (kon=sama-sama): roti dan
anggur itu tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (trans-substansiasi).
Tetapi tubuh dan darah Kristus mendiami roti dan anggur itu sehingga ada 2
zat atau substansi yang sama-sama terkandung dalam roti dan anggur itu.
Untuk memperjelas hubungan antara tubuh dan darah Kristus pada satu pihak
dan roti dan anggur pada satu pihak, ia memakai suatu kiasan. Ia katakan: api
dan besi adalah dua substansi, tetapi kalau besi diletakkan di dalam api, maka
kedua substansi itu bercampur baur begitu rupa, sehingga tiap-tiap bagian
adalah besi dan api.
 Jadi, Luther percaya bahwa roti dalam Perjamuan Kudus adalah benar-benar
roti dan anggur adalah benar-benar anggur. Dalam suatu cara yang
tersembunyi tubuh dan darah Kristus dalam Perjamuan Kudus berada dalam
roti dan anggur. Luther mengatakan bahwa dia percaya bukan saja tubuh
Kristus berada di dalam roti dan anggur, tetapi juga bahwa roti dan anggur
adalah tubuh dan darah Kristus.Luther mengatakan memang secara rasional
mungkin kehadiran tubuh dan darah Kristus dalam Perjamuan Kudus tidak
dapat dipahami. Sungguhpun demikian kehadiran Kristus di situ tetap harus
dipercayai.
 Ajaran Zwingli
 Zwingli tidak setuju dengan pengertian sakramen yang dijelaskan
Luther. Menurut Zwingli, sakramen bukanlah sesuatu yang suci,
yang membebaskan hati nurani manusia dari dosa oleh karena kuasa
sakramen. Ia mengingatkan bahwa sakramen berarti jaminan, atau
janji, atau sumpah. Sakramen tidak pernah mempunyai arti, yang
mengandung sesuatu yang suci atau sakral. Sakramen lebih banyak
mengandung arti “kewajiban”.Siapa yang menerima sakramen,
mewajibkan dirinya untuk melayani.
 Bagi Zwingli, Perjamuan Kudus adalah “perjamuan-peringatan”
yang gembira dan pengucapan syukur umum atas segala pemberian
yang Kristus berikan kepada kita.
 Bagian Alkitab yang Zwingli gunakan sebagai dasar dari ajarannya
ialah Yohanes 6. Ia mengatakan bahwa Kristus adalah keselamatan
kita, bukan karena Ia dilahirkan oleh anak dara Maria, tetapi karena
Ia turun dari sorga dan karena Ia adalah Allah. Karena itu “roti”
dipahaminya sebagai Injil, dan “makan” dipahami sebagai
percaya.Jadi yang penting dalam Perjamuan Kudus ialah bukan
Yesus yang dilahirkan sebagai manusia, tetapi Kristus yang
disalibkan.
 Ajaran Calvin
 Bagi Calvin, sakramen merupakan sesuatu yang menguatkan iman.
 Calvin mengambil Yohanes 6:26-65 yang membahas mengenai Roti
Hidup. Gambaran yang diambil oleh Calvin, seperti roti yang kita
makan memberi energy bagi kehidupan kita, demikian pula Roti
Hidup yang kita terima dalam Perjamuan Kudus memberi kekuatan
rohani dalam perjalanan iman kita.
 Calvin juga menekankan keterkaitan Perjamuan Kudus dengan
Firman Tuhan. Gereja Roma Katolik lebih menekankan sakramen
ketimbang Firman, sehingga mereka melihat Firman sebagai
sesuatu yang berlebihan, karena sakramen saja sebenarnya cukup
membawa orang pada keselamatan penuh. Di pihak lain, gereja
Reformasi menekankan firman sebagai alat kasih karunia, dan
mempertanyakan tempat sakramen dalam pertumbuhan iman orang
Kristen.
 Calvin menekankan keterkaitan keduanya. Firman tidak dapat
dilepaskan dari sakramen. Sebaliknya, sakramenpun tidak dapat
dilaksanakan terlepas dari Firman. Itu sebabnya, dalam definisi di
atas, sakramen meneguhkan janji-janji Allah dalam hati kita untuk
memperkuat iman kita.
 Menurut Calvin, sakramen dan janji Allah erat hubungannya.
Sakramen adalah tanda yang ditetapkan oleh Allah untuk
memeteraikan janji-Nya kepada kita. Sakramen adalah apendiks,
tambahan dari janji itu.Ia diberikan kepada kita untuk menguatkan
iman kita yang lemah dan penguatan itu dilakukan oleh Roh Kudus.
 Jadi, pemikiran yang penting tentang sakramen bagi Calvin adalah
tanda dan meterai yang menguatkan atau mengokohkan, tanda dan
meterai yang menjamin dan menyaksikan. Dibanding dengan
firman, sakramen adalah apendiksnya. Lebih daripada itu, bagi
Calvin, sakramen itu bukan saja tanda dan meterai yang kognitif
saja, tetapi lebih. Dalam sakramen anugerah Allah bukan hanya
ditandai dan dilukiskan, di situ anugerah diberikan kepada kita.
KESIMPULAN
 Sakramen adalah sarana Anugerah Allah, tetapi bukan
satu-satunya yang menyelamatkan.
 Penyelamat kita adalah Yesus sendiri, dan yang
menentukan kita selamat atau tidaknya bukan karena
kita terima tidaknya sakramen-sakramen itu, melainkan
seberapa besar iman kita kepada Yesus Kristus.
 Boleh ada perbedaan pandangan mengenai sakramen,
tetapi ingat bahwa ajaran bukanlah suatu kebenaran
yang hakiki, hanya sebagai pendekatan pemahaman.
Selesai......
TUHAN YESUS
MEMBERKATI

More Related Content

What's hot

Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
Chatarina Pantja W
 

What's hot (20)

Teologi armenian
Teologi armenianTeologi armenian
Teologi armenian
 
Silabus Agama Kristen K13 Kelas 10
Silabus Agama Kristen K13 Kelas 10Silabus Agama Kristen K13 Kelas 10
Silabus Agama Kristen K13 Kelas 10
 
Concilio vaticano ii
Concilio vaticano iiConcilio vaticano ii
Concilio vaticano ii
 
Sakramen Baptis
Sakramen BaptisSakramen Baptis
Sakramen Baptis
 
Curso basico de_liturgia
Curso basico de_liturgiaCurso basico de_liturgia
Curso basico de_liturgia
 
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.Makalah teologi pb, pandangan surat    surat umum tentang akhir zaman.
Makalah teologi pb, pandangan surat surat umum tentang akhir zaman.
 
Sacred Pathways
Sacred PathwaysSacred Pathways
Sacred Pathways
 
Kerajaan dan Keselamatan
Kerajaan dan KeselamatanKerajaan dan Keselamatan
Kerajaan dan Keselamatan
 
Pel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen BaptisPel. 14 Sakramen Baptis
Pel. 14 Sakramen Baptis
 
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUMGEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
GEREJA YANG MEWARTAKAN DAN MAGISTERIUM
 
Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)Pelajaran 2  - beragama dan beriman (2)
Pelajaran 2 - beragama dan beriman (2)
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Makalah Teologi PB
Makalah Teologi PBMakalah Teologi PB
Makalah Teologi PB
 
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
Makalah Dogmatika 4 Peran roh kudus bagi orang percaya, dogmatika 4
 
Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi Misi Evangelisasi, Introduksi
Misi Evangelisasi, Introduksi
 
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHKSakramen Inisiasi Menurut KHK
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
 
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusKhotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
 
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia TerbalikMenjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
 
Baptisan air
Baptisan airBaptisan air
Baptisan air
 
Khotbah Jumat Agung
Khotbah Jumat Agung Khotbah Jumat Agung
Khotbah Jumat Agung
 

Similar to Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx

PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
ssuser328cb5
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
ssuser328cb5
 
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
ThomasAntonWibowo
 
Persatuan semua orang_kristen
Persatuan semua orang_kristenPersatuan semua orang_kristen
Persatuan semua orang_kristen
alkitabiah
 
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo WinartoEkaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
josefboediarto
 
Yermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiranYermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiran
yermiletik
 

Similar to Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx (20)

PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
PPT MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA KELOMPOK 11
 
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolikMAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
MAKALAH agama.11docx.docx. ppt agama katolik
 
Sakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.pptSakramen-Sakramen.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
 
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik KristusPtt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
Ptt Baptisan sebagai Tanda Menjadi Milik Kristus
 
Roh kudus
Roh kudusRoh kudus
Roh kudus
 
Modul agama kristen
Modul agama kristenModul agama kristen
Modul agama kristen
 
Pembaptisan bayi
Pembaptisan bayiPembaptisan bayi
Pembaptisan bayi
 
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
338169482-SAKRAMEN-SAKRAMEN dalam Gereja.pptx
 
Persatuan semua orang_kristen
Persatuan semua orang_kristenPersatuan semua orang_kristen
Persatuan semua orang_kristen
 
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo WinartoEkaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
Ekaristi sebagai sakramen cinta kasih oleh Romo Winarto
 
Yeremia
YeremiaYeremia
Yeremia
 
Konstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suciKonstitusi tentang liturgi suci
Konstitusi tentang liturgi suci
 
Yermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiranYermi letik pptx 3 tafsiran
Yermi letik pptx 3 tafsiran
 
Pribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristusPribadi yesus kristus
Pribadi yesus kristus
 
Eklesiologi
EklesiologiEklesiologi
Eklesiologi
 
Paper Roh Kudus Dan Pertobatan
Paper Roh Kudus Dan PertobatanPaper Roh Kudus Dan Pertobatan
Paper Roh Kudus Dan Pertobatan
 
KEBANGKITAN, TEMPAT PENANTIAN, DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS.pptx
KEBANGKITAN, TEMPAT PENANTIAN, DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS.pptxKEBANGKITAN, TEMPAT PENANTIAN, DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS.pptx
KEBANGKITAN, TEMPAT PENANTIAN, DAN KENAIKAN YESUS KRISTUS.pptx
 
Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)Karya Yesus kristus (paper)
Karya Yesus kristus (paper)
 
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.pptBanggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
 
Baptis dengan roh kudus rev 22 sept 2020
Baptis dengan roh kudus rev 22 sept 2020Baptis dengan roh kudus rev 22 sept 2020
Baptis dengan roh kudus rev 22 sept 2020
 

Recently uploaded

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Recently uploaded (20)

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 

Materi Sakramen Untuk Sekolah Sidi1.pptx

  • 1. O L E H : P D T. B E R K AT H A R E FA , M . T H MATERI SIDI TENTANG SAKRAMEN
  • 2. PENGERTIAN SAKRAMEN  Bahasa Latin: Sacramentum yang berarti suatu sumpah setia prajurit Romawi kepada Kaisarnya  Istilah ini diadopsi oleh gereja untuk menjadi tanda pengukuhan umat kepada Allahnya.  Sakramen adalah berkat rohani yang diamanatkan untuk menguatkan iman, menguatkan persekutuan dengan sesama, memberi anugerah, dan menguduskan serta mempersatukan manusia dengan Kristus
  • 3. PENGERTIAN SAKRAMEN  Sakramen dapat diartikan juga sebagai tanda kehadiran Allah dalam kehidupan manusia secara nyata atau terlihat.  Karena tanda kehadiran Allah, maka Sakramen dianggap sesuatu yang sakral atau dianggap sebagai pelayanan suci, sebab melalui sakramen itu kasih dan rahmat Allah dinyatakan.  Di dalam sakramen kita menerima Allah yang hidup, tidak hanya simbol tetapi Allah juga turut hadir dalam memberikan anugerah bagi kita, dengan kata lain bahwa sakramen adalah tindakan Allah sendiri yang datang kepada kita dan sakramen akan menjadi jalan bagi kita menerima Allah. Itulah sebabnya pelaksanaannya disakralkan atau disucikan.
  • 4.  Dalam Tradisi Roma Katolik ada 7 sakramen: Baptisan, Penguatan Iman, ekaristi, pengakuan dosa, peminyakan, imamat dan perkawinan  Kekristenan mengenal 2 Sakramen:  Sakramen Baptisan  Sakramen Perjamuan Kudus  Karena ke 2 hal tersebut secara historis diperintahkan langsung oleh Yesus, sebagai tanda keselamatan dan Janji. Ini adalah hubungan Timbal balik antara Allah dan manusia
  • 5. BAPTISAN  Secara Alkitabiah, sebenarnya tidak ada istilah "baptis selam atau baptis percik", yang ada hanyalah "baptis" atau "percik". Kata "baptis" berasal dari kata Yunani βαπτιζω “baptidzô” dan "percik" berasal dari kata ραντιζω “Rhantidzô”.  Baptidzo artinya: dibenamkan, dicelupkan, dibasuh, ditenggelamkan, atau dibenamkan.
  • 6. PENGERTIAN BAPTISAN  Baptisan adalah, sarana anugerah Allah kepada manusia, baik laki-laki, perempuan, anak-anak, bahkan bayi sekalipun.  Baptisan mengandung makna bahwa orang yang dibaptis akan dipersatukan dengan Tuhan Yesus Kristus dalam kesengsaraan, kematian, dan kebangkitan-Nya demi keampunan dan hidup yang baru
  • 7. Baptisan terdiri dari dua bentuk yakni: Baptis Selam Baptisan Percik
  • 8. TUJUAN BAPTISAN  Baptisan bukan bertujuan untuk menghapuskan dosa, atau menyucikan kita dari dosa, melainkan baptisan adalah tanda atau materai bahwa kita sah sebagai milik atau anggota keluarga Allah.  Baptisan bukan syarat mutlak untuk kita memperoleh pengampunan dosa, karena ada yang dulu percaya dan masuk sorga tanpa dibaptis (orang berdosa di samping Yesus), dan juga bukan syarat untuk memperoleh karunia-karunia Roh.  Baptisan sebagai tanda pertobatan, dimana kita dipersatukan dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, manusia lama dimatikan, dan manusia baru dibangkitkan (Roma 6:3-4)
  • 9. BAPTISAN SELAM  Baptisan selam merupakan baptisan yang kita kenal sejak pembaptisan Yohanes. Baptis selam dalam gereja Pantekosta merupakan sesuatu hal yang dimutlakkan dan terkadang mengatakan baptisan selain cara selam tidak sah. Secara umum terkadang mengajukan bukti dari Matius 3:16 "Yesus segera keluar dari air" kata "keluar dari air" menurut ajaran ini berarti Yesus sebelumnya berada di dalam air.
  • 10.  Pertimbangan:  Bagaimana dengan anak-anak yang orang tuanya baru bertobat? apakah harus menunggu mereka dewasa?  Bagaimana yang anak-anak tersebut sebelumnya dilahirkan dalam kekafiran bukan sebagai orang tua Kristen, apakah anak-anak tersebut masih dianggap kafir?  Bagaimana dengan mereka yang sakit, cacat dan mau meninggal dunia?  Jadi, bukan masalah selam atau percik tetapi bagaimana seseorang menjadi pribadi yang sah sebagai anggota keluarga Allah
  • 11. BAPTISAN ANAK/PERCIK  Baptisan percik sesungguhnya diawali dengan suatu peristiwa dimana ada orang sakit yang menjadi percaya kepada Yesus dan meminta diri dibaptis. Oleh karena orang ini dalam keadaan sakit sehingga orang ini tidak mungki dibawa ke sungai, tetapi ia dibaptis dengan cara percikan. Ia dipercik air sebanyak tiga kali atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Namun pada abad ke-13 cara ini menjadi suatu cara yang muda dan umum dipakai di gereja-gereja Barat, dimana pada waktu keadaan darurat atau mendesak, pembaptisan hanya dilakukan dengan percikan saja. Tetapi, baptisan percik ini sesungguhnya bukan karena perintah Alkitab namun karena keadaan-keadaan yang membuat hal itu dilakukan.
  • 12. PERTIMBANGAN  Anak-anak memahami pembicaraan orang saat ada yang berbicara, tetapi mereka tidak sanggup mengucapkannya. Itulah sebabnya ada nantinya Katekisasi Sidi yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak mengerti arti baptisan itu sendiri  Anak-anak diterima dalam Perjanjian Lama (Penganut Yudaisme) walaupun saat itu tandanya adalah sunat.  Seluruh Keluarga Dibaptis Ketika Orang-Orang Kafir Masuk Agama Yahudi  Keluarga-Keluarga Secara Keseluruhan Dibaptis dalam PB  Yesus Menerima dan Memberkati Anak-Anak yang Terlalu Mudah untuk Percaya  Sepanjang Sejarah Gereja, Baptisan Anak yang Sering Dilakukan  Baptisan Anak adalah Objektivitas Injil
  • 13. KEABSAHAN BAPTISAN  Kolose 2:11-12 tentang sunat Kristus di dalam baptisan  Baptisan sah apabila dilaksanakan di dalam Nama Bapak, Anak dan Roh Kudus atau di dalam nama Allah tri tunggal, dan menggunakan air sebagai medianya.  Air dalam baptisan bukanlah air biasa, melainkan air yang terkandung dalam firman dan perintah Allah, serta dikuduskan oleh-Nya.  Baptisan menjadi istimewa bukan karena airnya, melainkan karena firman dan perintah yang terkandung di dalam air tersebut.
  • 14. SYARAT BAPTISAN YANG SAH  Formulan/Materainya: Bapa, Anak, Roh Kudus  Elemen : Air  Cara : Selam/Percik
  • 15. BABPTISAN ULANG  BNKP tidak mengenal baptisan ulang  Karena Baptisan adalah sarana anugerah Allah yang terjadi sekali seumur hidup  Karena baptisan adalah tanda keselamatan yang diberikan sekali seumur hidup  Karena memakai nama yang sama yakni nama Allah tritunggal, kecuali kalau dalam nama yang berbeda
  • 16. PERJAMUAN KUDUS  Perjamuan Kudus adalah sarana anugerah Allah kepada orang-orang percaya.  Perjamuan Kudus adalah peringatan akan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.  Perjamuan kudus adalah ketetapan Allah sendiri ketika Ia melaksanakan perjamuan malam terakhir bersama dengan murid-murid-Nya.  Perjamuan ini didasarkan pada 1 Korintus 11:23-25; Matius 26:26-30; Markus 14:22-24; Lukas 22:29-20
  • 17. PERINTAH PERJAMUAN KUDUS Ketika Yesus mengambil roti memecahkannya serta memberikannya kepada murid-murid-Nya, sambil berkata: “Inilah tubuhku yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (1Kor. 11:24). Ia juga berkata; “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku, perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (1 Kor. 11:25).
  • 18. YANG BERHAK MENERIMA PERJAMUAN KUDUS  Orang-orang yang layak, bukan secara jasmaniah atau kedagingan, melainkan melalui iman, dijadikan berbagian di dalam tubuh dan darah-Nya, dengan semua berkat- berkat dari-Nya. Dengan demikian mereka mendapatkan makanan rohani dan bertumbuh dalam anugerah.  BNKP sendiri mengajarkan bahwa yang berhak menerima perjamuan adalah mereka yang telah disidikan, karena mereka telah memahami dengan benar apa makna Perjamuan Kudus bagi kehidupan iman mereka, karena perjamuan kudus bukan makanan dan minuman biasa.
  • 19. TUJUAN PERJAMUAN KUDUS  Sebagai suatu peringatan akan kehidupan dan kematian Tuhan kita sebagai pengorbanan-Nya untuk menggenapkan keadilan-Nya (Luk. 22:19).  Untuk memproklamasikan fakta Injil (1 Kor. 11:26) juga untuk mempersiapkan diri pada kedatangan-Nya kedua kali (1 Kor. 11:26).  Perjamuan Kudus mengingatkan kita pada kesatuan kita dengan sesama di dalam tubuh Kristus dan persekutuan yang kita bagikan sebagai saudara di dalam anggota tubuh Kristus (1 Kor. 10:17).  Perjamuan Kudus berbicara tentang sumber hidup baru yaitu perjanjian baru (Luk. 22:20).  Perjamuan kudus menyatakan adanya berkat yang diberikan di bawah perjanjian yang baru lewat pengudusan dan berkat kemuliaan pada masa yang akan datang (1 Kor. 11:26).
  • 20. AJARAN-AJARAN MENGENAI PERJAMUAN KUDUS  Ajaran Katolik  Gereja Katolik mengatakan bahwa roti dan anggur telah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (transsubstansiasi) pada saat ditahbiskan (konsekrasi) dalam pelaksanaan Perjamuan Kudus. Sehingga tidak aneh jika orang-orang katolik sangat menjaga agar roti dan anggur perjamuan tidak jatuh ke lantai.  Dalam perjamuan, Iman tidak terlalu diperhatikan, sebab mereka berfokus pada pelayanan tunggal imam/pastor dalam pelayanan perjamuan.
  • 21.  Ajaran Lutheran  Ajaran Luther ini disebut dengan kon-substansiasi (kon=sama-sama): roti dan anggur itu tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (trans-substansiasi). Tetapi tubuh dan darah Kristus mendiami roti dan anggur itu sehingga ada 2 zat atau substansi yang sama-sama terkandung dalam roti dan anggur itu. Untuk memperjelas hubungan antara tubuh dan darah Kristus pada satu pihak dan roti dan anggur pada satu pihak, ia memakai suatu kiasan. Ia katakan: api dan besi adalah dua substansi, tetapi kalau besi diletakkan di dalam api, maka kedua substansi itu bercampur baur begitu rupa, sehingga tiap-tiap bagian adalah besi dan api.  Jadi, Luther percaya bahwa roti dalam Perjamuan Kudus adalah benar-benar roti dan anggur adalah benar-benar anggur. Dalam suatu cara yang tersembunyi tubuh dan darah Kristus dalam Perjamuan Kudus berada dalam roti dan anggur. Luther mengatakan bahwa dia percaya bukan saja tubuh Kristus berada di dalam roti dan anggur, tetapi juga bahwa roti dan anggur adalah tubuh dan darah Kristus.Luther mengatakan memang secara rasional mungkin kehadiran tubuh dan darah Kristus dalam Perjamuan Kudus tidak dapat dipahami. Sungguhpun demikian kehadiran Kristus di situ tetap harus dipercayai.
  • 22.  Ajaran Zwingli  Zwingli tidak setuju dengan pengertian sakramen yang dijelaskan Luther. Menurut Zwingli, sakramen bukanlah sesuatu yang suci, yang membebaskan hati nurani manusia dari dosa oleh karena kuasa sakramen. Ia mengingatkan bahwa sakramen berarti jaminan, atau janji, atau sumpah. Sakramen tidak pernah mempunyai arti, yang mengandung sesuatu yang suci atau sakral. Sakramen lebih banyak mengandung arti “kewajiban”.Siapa yang menerima sakramen, mewajibkan dirinya untuk melayani.  Bagi Zwingli, Perjamuan Kudus adalah “perjamuan-peringatan” yang gembira dan pengucapan syukur umum atas segala pemberian yang Kristus berikan kepada kita.  Bagian Alkitab yang Zwingli gunakan sebagai dasar dari ajarannya ialah Yohanes 6. Ia mengatakan bahwa Kristus adalah keselamatan kita, bukan karena Ia dilahirkan oleh anak dara Maria, tetapi karena Ia turun dari sorga dan karena Ia adalah Allah. Karena itu “roti” dipahaminya sebagai Injil, dan “makan” dipahami sebagai percaya.Jadi yang penting dalam Perjamuan Kudus ialah bukan Yesus yang dilahirkan sebagai manusia, tetapi Kristus yang disalibkan.
  • 23.  Ajaran Calvin  Bagi Calvin, sakramen merupakan sesuatu yang menguatkan iman.  Calvin mengambil Yohanes 6:26-65 yang membahas mengenai Roti Hidup. Gambaran yang diambil oleh Calvin, seperti roti yang kita makan memberi energy bagi kehidupan kita, demikian pula Roti Hidup yang kita terima dalam Perjamuan Kudus memberi kekuatan rohani dalam perjalanan iman kita.  Calvin juga menekankan keterkaitan Perjamuan Kudus dengan Firman Tuhan. Gereja Roma Katolik lebih menekankan sakramen ketimbang Firman, sehingga mereka melihat Firman sebagai sesuatu yang berlebihan, karena sakramen saja sebenarnya cukup membawa orang pada keselamatan penuh. Di pihak lain, gereja Reformasi menekankan firman sebagai alat kasih karunia, dan mempertanyakan tempat sakramen dalam pertumbuhan iman orang Kristen.
  • 24.  Calvin menekankan keterkaitan keduanya. Firman tidak dapat dilepaskan dari sakramen. Sebaliknya, sakramenpun tidak dapat dilaksanakan terlepas dari Firman. Itu sebabnya, dalam definisi di atas, sakramen meneguhkan janji-janji Allah dalam hati kita untuk memperkuat iman kita.  Menurut Calvin, sakramen dan janji Allah erat hubungannya. Sakramen adalah tanda yang ditetapkan oleh Allah untuk memeteraikan janji-Nya kepada kita. Sakramen adalah apendiks, tambahan dari janji itu.Ia diberikan kepada kita untuk menguatkan iman kita yang lemah dan penguatan itu dilakukan oleh Roh Kudus.  Jadi, pemikiran yang penting tentang sakramen bagi Calvin adalah tanda dan meterai yang menguatkan atau mengokohkan, tanda dan meterai yang menjamin dan menyaksikan. Dibanding dengan firman, sakramen adalah apendiksnya. Lebih daripada itu, bagi Calvin, sakramen itu bukan saja tanda dan meterai yang kognitif saja, tetapi lebih. Dalam sakramen anugerah Allah bukan hanya ditandai dan dilukiskan, di situ anugerah diberikan kepada kita.
  • 25. KESIMPULAN  Sakramen adalah sarana Anugerah Allah, tetapi bukan satu-satunya yang menyelamatkan.  Penyelamat kita adalah Yesus sendiri, dan yang menentukan kita selamat atau tidaknya bukan karena kita terima tidaknya sakramen-sakramen itu, melainkan seberapa besar iman kita kepada Yesus Kristus.  Boleh ada perbedaan pandangan mengenai sakramen, tetapi ingat bahwa ajaran bukanlah suatu kebenaran yang hakiki, hanya sebagai pendekatan pemahaman.