Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Pencatatan dan Pelaporan.pdf
1. PENCATATAN DAN PELAPORAN
PELAYANAN KORBAN KtP/A
TERMASUK TPPO
Orientasi Pelayanan Kesehatan Bagi Korban KtPA
dan TPPO Bagi Tenaga Kesehatan
30 Juli 2021
3. Pencatatan Pelayanan Kasus KtPA termasuk TPPO
Kasus/korban
kekerasan yang
dicatat dan
dilaporkan adalah
korban yang datang
ke fasilitas
pelayanan
kesehatan tersebut.
Pencatatan
dilakukan pada
setiap kasus dugaan
KtP/A dengan
menggunakan
format pencatatan
sesuai dengan
rekam medis.
4. Format Pencatatan
Pelayanan Kasus KtPA termasuk TPPO
Format /formulir
kelengkapan
pencatatan terdiri
atas
3. Visum et Repertum
1. Rekam Medis
4. Lembar serah terima barang bukti
2. Informed Consent
5. Surat Rujukan
6. Register Pasien
5. Rekam Medis
Berisikan berbagai informasi milik pasien,
baik yang berasal dari pasien maupun hasil
analisis para tenaga kesehatan
Rekam medis korban kekerasan
perlu diperlakukan khusus (diberi
tanda khusus dan disimpan sampai
18 tahun)
Rekam medis dan informasi
seharusnya tidak dibuka
kecuali untuk yang langsung
berhubungan dengan kasus
atas persetujuan tertulis
korban atau atas permintaan
pengadilan
6. Persetujuan
tindakan medis
(Informed
Consent)
persetujuan yang diberikan oleh pasien
atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
yang akan dilakukan terhadap pasien
KOP PUSKESMAS/RUMAH SAKIT
PERSETUJUAN PEMERIKSAAN
(Informed Consent)
Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa para
petugas telah menjelaskan kepada saya tentang tujuan, manfaat dan tata cara
pemeriksaan dan saya telah memahami spenuhnya.
Selanjutnya saya menyetujui/ tidak menyetujui* dilakukannya pemeriksaan tersebut
terhadap saya/terhadap anak/anak perwaliaan/ …………………../saya untuk
mencari adanya bukti-bukti kekerasan.
Tanda tangan saya/orangtua/wali
Jika diperlukan, untuk kepentingan peradilan, laporan hasil pemeriksaan dan bukti-
bukti yang ditemukan akan diserahkan kepada pihak kepolisian atas permintaan
resmi penyidik sebagai bagian dari pemeriksaan dalam bentuk visum et repertum.
Saya menyadari sepenuhnya tentang hal ini dan saya menyetujui/tidak
menyetujui* dibuatnya visum et repertum tersebut.
Tanda tangan saya/orangtua/wali Tanda tangan saksi
Nama : ………………… Nama : ……………………
No KTP : …………………… No KTP : ……………………
Dengan ini saya juga bersedia/tidak bersedia* dilakukan pengambilan gambar/foto
terhadap saya/anak/anak perwalian/ ………………………………. Saya.
*coret yang tidak perlu
7. berdasarkan keilmuannya dan di bawah
sumpah
1
untuk kepentingan pro yustisia
4
Visum et Repertum (VeR)
keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
dalam ilmu kedokteran forensik atas
permintaan penyidik yang berwenang
.
RUMAH SAKIT / PUSKEMAS
____________________________________
Nomor : R/--/VER-PPT-KSA/---/ 20----
Lampiran : -
Perihal : Hasil Pemeriksaan Visum et Repertum
a/n: E.S.
PRO JUSTITIA
Jakarta, ----------------
VISUM ET REPERTUM
Saya yang bertanda tangan di bawah ini ---------, dokter di Rumah Sakit --------------,
berdasarkan atas permintaan tertulis dari Resort Kepolisian ------------, dengan suratnya
nomor ------------------, tertanggal --------- dua ribu --------- mengenai permintaan visum
tersebut di atas, maka dengan ini menerangkan bahwa pada tanggal ------- dua ribu ---------
pukul tujuh belas titik empat puluh lima Waktu Indonesia bagian Barat, bertempat di Pusat
Pelayanan Terpadu Rumah Sakit ------------- telah melakukan pemeriksaan atas korban yang
menurut surat permintaan visum tersebut adalah : ------------
Nama : ES ----------------------------------------------------------------------------
Umur : 13 tahun ----------------------------------------------------------------------
-
Jenis Kelamin : Perempuan ------------------------------------------------------------------
Warga Negara : Indonesia --------------------------------------------------------------------
Pekerjaan : Pelajar-------------------------------------------------------------------------
-
Agama : Islam --------------------------------------------------------------------------
Alamat : Jakarta Selatan--------------------------------------------------------------
--
RIWAYAT KEJADIAN : -------------------------------------------------------------------------------
Pada hari ------- tanggal -----------------, pukul dua puluh tiga titik nol nol Waktu Indonesia
bagian Barat bertempat di rumah kontrakan pelaku, korban mengaku telah disetubuhi pelaku
(orang yang dikenal melalui facebook). Awalnya, korban berkenalan dengan pelaku
difacebook dan diajak bertemu. Sesudah bertemu korban diberi minuman
sehingga pusing dan dibawa ke rumah kontrakan pelaku. Di rumah kontrakan tersebut
pelaku menyetubuhi korban. Korban berada di rumah pelaku selama lima hari, sebelum
ditemukan paman korban dan dibawa pulang. Tidak ada ancaman terhadap korban. Ini
merupakan kejadian kedua, korban mengalami persetubuhan yang sebelumnya dilakukan
oleh pacar korban. Korban dalam keadaan tidak sadar, dan pelaku dalam kondisi mabuk
saat kejadian.------------------
HASIL PEMERIKSAAN: -------------------------------------------------------------------------------
Keadaan umum baik, kesadaran sadar penuh, emosi stabil, dan kooperatif. Laju nadi
delapan puluh kali per menit, laju nafas dua puluh kali per menit, suhu tiga puluh enam
derajat Celsius.----------------
R/---VER-PPT-KSA/---/20--
Halaman 20 dari 2 halaman
mengenai hasil pemeriksaan medik
terhadap manusia baik hidup atau mati
ataupun bagian atau diduga bagian tubuh
manusia,
8. Barang tersebut diserahkan kepada petugas
kepolisian yang meminta VeR, dengan meminta
tanda tangan petugas
saat dokter melakukan pemeriksaan terhadap
pasien dengan perlukaan ada kemungkinan
diperoleh barang bukti yang membutuhkan
pemeriksaan lebih lanjut
Barang bukti tersebut harus
disimpan, dibungkus,
dimasukkan kedalam amplop,
disegel, diberi label untuk
selanjutnya dilakukan
pemeriksaan secara forensik
Lembar Serah Terima Barang Bukti
9. Surat Rujukan
surat pengantar tenaga medis dalam hal
dokter pemeriksa secara tertulis yang
bertujuan untuk meminta advice (petunjuk
pengobatan) atas hasil pemeriksaan untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut bagi
korban kekerasan
10. Register
Pelayanan
Register Pelayanan Kesehatan
Korban Tindak Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak dan Kekerasan
Keluarga (KDRT) di Puskesmas/
Rumah Sakit
Register : 6. Format Catpor Revisi Buku Pedoman.xls
Definisi Operasional : DEFINISI OPERASIONAL
register.docx
12. Laporan Pelayanan Korban
KtPA dan TPPO
1. Melalui Sistem Informasi Puskesmas
Permenkes No 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas
Formulir 4 : Laporan Bulanan Gizi, Kesehatan Ibu dan Anak
Formulir 12 : Laporan Bulanan Kesakitan, berdasarkan gejala,
penyebab penyakit atau kondisi pasien
D
D
D
16. D
D
D
3. Laporan Ke Dinas Kesehatan
Laporan diperlukan bagi Dinas Kesehatan untuk mengetahui kasus yang
ditangani oleh fasilitas pelayanan kesehatan di wilayahnya. Ini sebagai
bahan dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota
dan provinsi
• Laporan dari Puskesmas dan RS → Dinas Kesehatan Kab/Kota → Dinas
Kesehatan Provinsi dilakukan setiap bulan
• Laporan Puskesmas /RS untuk dikirimkan ke Kab Kota : 6. Format Catpor
Revisi Buku Pedoman.xls
• Laporan kasus di Kab Kota untuk dikirimkan ke Provinsi : LAP KAB.xls
• Laporan Provinsi : LAP PROV.xls
17. 4. Melalui Aplikasi Simfoni PPA
• Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mengembangkan sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan kekerasan
perempuan dan anak melalui SIMFONI PPA (Sistem Informasi Online
Perlindungan Perempuan dan Anak),
• Dapat di akses oleh semua unit layanan penanganan korban kekerasan
perempuan dan anak di tingkat nasional, provinsi, dan kab/kota secara up to
date, riil time dan akurat, untuk menuju SATU DATA, DATA KEKERASAN
NASIONAL
• Sistem ini dibangun sebagai media pendataan, monitoring dan evaluasi kasus
kekerasan perempuan dan anak di Indonesia
• Untuk input data harus ditunjuk oleh Dinas UPTD PPA setempat, dilatih dan
diberi password
• Perlu pertimbangan adanya UU praktik kedokteran terkait rahasia medis,
terutama bagi korban perempuan yang tidak mau dilanjutkan kasusnya ke
ranah hukum
20. Contoh Kasus
Seorang ibu mengantarkan anaknya bernama Mawar usia 9 th,10 bln)
alamat rumah di Jalan Matahari No. 12 RT 05 RW 03 Kel Jatisehat dalam
keadaan panas tinggi dan orangtuanya mengatakan bahwa Mawar sudah
panas hampir satu minggu.
Ketika Anda akan memasukkan obat supositoria ke dalam anusnya sebagai
penurun panas, Anda mendapati vagina Mawar luka parah dan bernanah,
bahkan tampak robek sampai anus. Sebagai dokter yang bertugas di
Puskemas Jati Sehat, bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan
dan pelaporan?
21. Kasus 1
S usia 11 thn adalah seorang anak SD yang jago bermain taekwondo. Dia dikenal teman-
temannya sangat senang pamer aksi bela diri di saat jam istirahat sekolah. Suatu saat R usia
9 tahun 2 bln menyenggol makanan Satrio saat mereka istirahat di kantin. S sangat marah
kemudian menghajar R di lapangan belakang sekolah hingga R kesakitan. Kejadian ini
disaksikan oleh 14 orang teman-temannya.
Sepulang sekolah R sakit parah dan tidak masuk selama satu minggu. Pada tanggal 14 Januari
2015,orangtuanya membawa ke rumah sakit Mitra Sehat Kota Sidoarjo tempat Anda
bertugas. Menurut keterangan orang tua mereka tinggal di jln. Brantas No.20 RT 01 RW 12
Kel Jatirahayu. Berdasarkan hasil pemeriksaan di rumah sakit diketahui R menderita luka
dalam parah di dada, perut dan leher, memar di wajah dan dada akibat dihajar oleh S.
Setelah sempat dirawat selama 4 hari di ruang ICU, akhirnya R meninggal dunia akibat
parahnya luka-luka yang diderita. bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan
pelaporan?
22. Kasus 2
Daniel (DN) adalah seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan alamat jln Kapuas No 39 RT 01
RW 20 Kel Jatirahayu. DN telah lama mengeluh sakit saat buang air besar. Suatu ketika DN dibawa
oleh Ibunya puskesmas tempat Anda bertugas untuk diperiksa
Saat memeriksa DN, Anda melihat luka parah pada anusnya dan ternyata ada gejala lain yang
dialami DN yaitu diare dan sariawan yang sudah berbulan-bulan tidak sembuh. Selain itu pada
saat pemeriksaan fisik ditemukan dugaan fraktur pada betis kanan dan bekas sundutan rokok
pada paha. Ibunya sangat kaget setelah mengetahui hal tersebut. Puskesmas memberikan
rujukan ke RS untuk melalukukan foto rontsen dan pelayanan lebih lanjut
Ketika ditanya, DN mengaku sering dipaksa melakukan hubungan seksual melalui anus oleh
tetangganya dan sebelum melakukan hubungan seksual sering di pukul terlebih dahulu. DN takut
melaporkan hal ini kepada orangtuanya karena telah diancam oleh pelaku. Ibunya sangat bingung
dan meminta Anda untuk membantu. bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan
pelaporan?
23. Kasus 3
Wanti (W) usia 24 th, tinggal di Jln. Merapi No. 14, SLTA, seorang ibu
rumah tangga yang baru menikah 6 bulan lalu. Sudah beberapa minggu
terakhir ini, W sering datang ke puskesmas Anda dengan luka-luka lebam
di pipi, tangan dan kaki. Pagi ini dia datang dengan luka parah di
hidungnya sampai berdarah. Sambil memeriksa W yang terus menangis,
Anda melihat begitu banyak luka sayatan tajam di dada dan lengan
kirinya. W berulang kali meminta Anda untuk merahasiakan kondisinya ini
karena sangat takut pada suaminya yang menjadi pelaku.
Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
24. Kasus 4
Bunga (B) usia 8 tahun, SD alamat: Jln. Kapuas No. 20 RT 01 RW 20 Kel.
Jatisehat. Datang berulang kali ke puskesmas dengan diantar ibunya,
mengeluh sakit pada dada, sakit kepala dan mengeluh sesak napas.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ada memar di dada, ada benjolan di kepala,
luka bekas cubitan dan sundutan rokok dan terlihat kurang gizi dengan kondisi
badan kurus, rambut merah dan lesu. Ibu mengatakan bahwa anaknya jatuh
dari sepeda dan seringkali tidak nafsu makan. Ibu setiap hari bekerja di pabrik
dan B di tinggalkan sendiri di rumah dititipkan ke bibi yang tinggal tidak jauh
dari rumah.
Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
25. Kasus 5
Pada suatu hari datang seorang pasien Tasya (T) usia 10 th yang diantar ibunya ke RS Mitra
Sehat dengan keluhan demam selama 3 hari dan merasa pusing, mual dan muntah.
Anda sebagai dokter IGD menanyakan apakah T sudah menstruasi dan T menjawab bahwa
baru satu kali beberapa bulan yang lalu, dan lupa persisnya kapan. Kemudian dokter
meminta T melakukan tes kehamilan, ternyata T terbukti hami. Kemudian T akhirnya
mengaku bahwa dia pernah dipaksa untuk bersetubuh dengan ayahnya beberapa bulan
yang lalu.
Ibu T setiap hari berjualan di pasar dan baru pulang kerumah ketika sore, sehingga T berada
di rumah dengan ayahnya yang hanya bekerja di malam hari. T terlihat ketakutan melihat
orang asing, seringkali menggigit kuku jari tangan dan tidak mau menatap mata lawan
bicara. T semakin menangis hiteris ketika Ibunya sangat marah dan meninggalkannya di RS.
bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?
26. Kasus 6
Pada suatu hari Puskesmas Jatisehat melakukan kegiatan penjaringan kesehatan
di sebuah SMA dekat Anda bertugas. Seijin guru di sekolah, Anda melakukan
pemeriksaan kesehatan kepada murid-murid di kelas 10. Salah seorang murid
perempuan Santi (S) usia 15 th tinggal di Jln Bali No.22 Jatisehat mengeluh
keputihan dan disarankan untuk ke puskesmas. S kemudian datang ke Puskesmas
untuk berobat kemudian menceritakan bahwa dia sering mengalami nyeri saat
buang air kecil dan kemaluannya keputihan, bahkan bernanah. Setelah Anda
tanya, S mengaku telah sering melakukan hubungan seksual dengan pacarnya
yang saat ini sekolah di SMA yang sama di kelas 12. Ketika Anda bertanya kapan
pertama kali S berhubungan seksual, S sudah lupa dan mengatakan bahwa
sebagian besar temannya sekelas sudah sering melakukan hubungan seksual.
Bagaimana cara penulisan dalam format pencatatan dan pelaporan?