Dokumen tersebut membahas definisi pemuda, proses sosialisasi pemuda, peranan sosial pemuda di masyarakat, masalah-masalah yang dihadapi pemuda, dan potensi pemuda. Secara ringkas, pemuda didefinisikan sebagai kelompok usia yang sedang mengalami perkembangan fisik dan psikis, menghadapi proses pembentukan identitas diri melalui interaksi sosial, serta memiliki peranan sebagai konsumen namun juga menghadapi
2. Definisi pemuda
Defininis pertama Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik
sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami
perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya
manusia pembangunan baik saat ini maupun masa datang. Sebagai calon
generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Secara
internasional,WHO menyebut sebagai” young people” dengan batas usia
10-24 tahun, sedangkan usia 10-19 tahun disebut ”adolescenea” atau
remaja. International Youth Year yang diselenggarakan tahun 1985,
mendefinisikan penduduk berusia 15-24 tahun sebagai kelompok pemuda.
Definisi yang kedua, pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis,
bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi
yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural.
Sedangkan menurut draft RUU Kepemudaan, Pemuda adalah mereka yang
berusia antara 18 hingga 35 tahun. Menilik dari sisi usia maka pemuda
merupakan masa perkembangan secara biologis dan psikologis. Oleh
karenanya pemuda selalu memiliki aspirasi yang berbeda dengan aspirasi
masyarakat secara umum. Dalam makna yang positif aspirasi yang berbeda
ini disebut dengan semangat pembaharu.
3. Proses sosialisasi
Ada 2 teori proses sosialisasi yang paling umum digunakan, yaitu teori
Charles H. Cooley dan teori George Herbert Mead.
Teori Charles H. Cooley lebih menekankan pada peran interaksi antar
manusia yang akan menghasilkan konsep diri (self concept). Proses
pembentukan konsep diri ini yang kemudian disebut Cooley sebagai
looking-glass self terbagi menjadi tiga tahapan sebagai berikut.
” Seorang anak membayangkan bagaimana dia di mata orang lain.”
Seorang anak merasa dirinya sebagai anak yang paling hebat dan yang
paling pintar karena sang anak memiliki prestasi dan sering menang di
berbagai lomba.
“Seorang anak membayangkan bagaimana orang lain menilainya.”
Dengan perasaan bahwa dirinya hebat, anak membayangkan pandangan
orang lain terhadap dirinya. Ia merasa orang lain selalu memujinya, selalu
percaya pada tindakannya. Perasaan ini muncul akibat perlakuan orang lain
terhadap dirinya. Misalnya, orang tua selalu memamerkan kepandaiannya.
“Apa yang dirasakan anak akibat penilaian tersebut”
Penilaian yang positif pada diri seorang anak akan menimbulkan konsep diri
yang positif pula.
4. Semua tahap di atas berkaitan dengan teori labeling, yaitu bahwa
seseorang akan berusaha memainkan peran sosial sesuai dengan penilaian
orang terhadapnya. Jika seorang anak di beri label “nakal”, maka ada
kemungkinan ia akan memainkan peran sebagai “anak nakal” sesuai
dengan penilaian orang terhadapnya, meskipun penilaian itu belum tentu
benar.
5. Peranan sosial pemuda di
masyarakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama
dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat
tempat istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang
menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus
kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan yang relatif sama
dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi
dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi
bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan
malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak
diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena
billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah
tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara
percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi
dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan,
berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja,
pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang
berkontemplasi (pencipta karya)
6. Masalah – masalah generasi
muda
Berbagai permasalahan generasi muda yang muncul pada saat ini
antara lain:
a. Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan
nasionalisme di kalangan
masyarakat termasuk generasi muda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap
masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang formal maupun non formal. Tingginya jumlah
putus sekolah yang
diakibatkan oleh berbagai sebab yang bukan hanya merugikan
generasi muda sendiri,
tetapi juga merugikan seluruh bangsa.
7. d. Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya
tingkat pengangguran /
setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan
mengakibatkan berkurangnya
produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju
perkembangan pembangunan
nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi
perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut
disebabkan oleh rendahnya
daya beli dan kurangnya perhatian tentang gizi dan menu makanan
seimbang di kalangan
masyarakat yang berpenghasilan rendah.
f. Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di
kalangan masyarakat daerah
pedesaan.
g. Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan
dan kehidupan keluarga.
h. Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan
narkotika.
i. Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut
generasi muda.
8. Potensi generasi muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu
dikembangkan adalah:
a. Idealisme dan daya kritis
b. Dinamika dan kreatifitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h. Patriotisme dan nasionalisme
i. Sikap kesatria
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi