Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Analisis gangguan keseimbangan asam basa melihat nilai pH, PaCO2, dan SBE untuk menentukan jenis dan berat gangguan serta adanya kompensasi.
2. Tatalaksana gangguan asam basa ditujukan pada penyakit primer dengan koreksi alkali bila pH rendah dan pemberian oksigen untuk asidosis respiratorik.
3. Empat penyebab utama asidosis metabolik di ICU adalah asid
3. ANALISIS GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
GROGONO (2005) SALAH SATU CARANYA ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
Langkah :
1) Lihat nilai pH, kurang dari 7.35 asidemia (asidosis), lebih
besar dari7.35 alkalemia (alkalosis).
4. 2. LIHAT HASIL PAC02, APAKAH PERUBAHAN PAC02 SESUAI
DENGAN PH, BILA SESUAI ARTINYA RESPIRATORIK,
KECUALI BILA ADA FAKTOR METABOLIK YANG
MENYEBABKAN KOMPENSASI.
• Contoh:
pH <7.35 (asam) dan PaCO2 >45 mmHg (asam) maka jenis
gangguan keseimbangan asam basa adalah asisosis respiratorik.
Demikian sebaliknya bila pH >7.45 (alkalosis) clan PaCO2 <35
mmHg (basa) adalah alkalosis respiratorik.
5. 3. LIHAT SBE (KOMPONEN METABOLIK), APAKAH NILAI
PERUBAHAN SBE SESUAI DENGAN PERUBAHAN PH. BILA
SESUAI, ARTINYA METABOLIK KECUALI BILA ADA
PERUBAHAN RESPIRATORIK YANG MENYEBABKAN
PERUBAHAN SBE AKIBAT MEKANISME KOMPENSASI.
Contoh:
nilai pH < 7.35 (asam) dan SBE menurun dari normal (asam) maka jenis
gangguan
keseimbangan asam basa adalah asidosis metabolik. Demikian
sebaliknya, bila pH > 7.35(basa) dan SBE meningkat lebih dari normal
(basa) adalah alkalosis metabolik
6. 4. LIHAT BERAT RINGAN KELAINAN DENGAN MELIHAT
KADAR PACO2 DAN SBE .
7. 5. LIHAT KOMPENSASI. UNTUK KOMPENSASI PENUH (COMPLETE
COMPENSATION), GUNAKAN RUMUS BAHWA SETIAP 3 MEQ/L SBE
SETARA DENGAN 5 MMHG PACO2.
8. 6. LANGKAH KEENAM: PADANKAN DENGAN
KEADAAN KLINIS PASIEN.
• Berikut ini diberikan contoh kasus gangguan keseimbangan asam basa dan langkah
analisisnya. Kasus adalah pasien dengan pH7,15, PaCO2 60 mmHg, SBE -6 mEq/L.
• Analisisnya adalah:
1. pH 7,15: asam, asidemia/asidosis.
2. PaCO2 60 mmHg: asam, asidosis respiratorik.
3. SBE -6mEq/L: asam.
4. Kompensasi: keduanya asam (respiratorik dan metabolik) jadi tidak ada proses
kompensasi.
5. Kesimpulan: kelainan campuran asidosis respiratorik berat dan asidosis
metabolik ringan.
9. TATA LAKSANA
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM BASA
• Gangguan keseimbangan asam basa bukanlah penyakit, melainkan
kelainan akibat penyakit primer, maka tata laksana ditujukan kepada
penyakit primer tersebut.
• Bila gangguan asam basa berat maka perlu dipertimbangkan koreksi
terhadap gangguan asam basa yang terjadi.
10. GANGGUAN RESPIRATORIK
• Kelainan yang mengancam nyawa pada asidosis respiratorik bukan karena
asidosisnya tetapi karena hipoksemia, oleh karena itu terapi utama adalah
terapi oksigen sambil mengatasi penyebab primer pernapasan
(hipoventilasi). Atasi faktor penyebab seperti kelainan paru, keracunan
narkotika, atau keracunan salisilat. Ventilasi paru dapat diperbaiki dengan
menggunakan ventilasi mekanik.
11. GANGGUAN METABOLIK
• Asidosis Metabolik Meskipun sebagian besar asidosis metabolik dapat
diatasi oleh tubuh setelah penyakit primernya ditanggulangi, namun
bila penurunan pH (<7,2) dan BE/SBE sangat rendah (< -10 mEq/L)
maka pemberian alkali (natrium bikarbonat) perlu dipertimbangkan.
12. GANGGUAN METABOLIK
Asidosis Metabolik
Anion organik
(laktat, keton)
Anion non organik
Tatalaksana koreksi Alkali.
Gagal ginjal dialisis jika sangat berat
pertimbangkan pemberian alkali sambil
menunggu dialisis
Tatalaksana penyakit primer.
Pemberian Alkali dipertimbangkan bila
pH < 7,0.
13. TERDAPAT EMPAT PENYEBAB UTAMA ASIDOSIS METABOLIK DI UNIT
PERAWATAN INTENSIF, YAITU :
1. asidosis laktat karena
syok dan hipoksemia
2. ketoasidosis karena
diabetes melitus
3. asidosis tubulus
ginjal
4. asidosis karena
dehidrasi akibat diare Pemberian
Alkali
Tatalaksana penyakit
primer : resusitasi
cairan, oksigenisasi,
dan pemberian insulin
14. • Pada asidosis metabolik kronik, pemberian alkali harus
dilakukan meskipun pH <7,35 untuk mencegah
katabolisme protein dan demineralisasi tulang, agar
tidak terjadi gangguan pertumbuhan pada anak.
15. GANGGUAN METABOLIK
Alkalosis Metabolik
Sensitif klorida Resisten klorida
alkalosis metabolik yang tidak responsif
dengan pemberian klorida karena ginjal
terus-menerus mensekresi klorida, biasanya
terdapat peningkatan kadar klorida
urin >20 mEq/L.
Tata laksana alkalosis metabolik resisten klorida
ditujukan pada penyakit primer
(misalnya aldosteronismedan sindrom Cushing).
Disebut sensitif klorida karena pemberian klorida
(NaCl fisiologis, KCl, atau HCl) akan memberikan
respons yang baik.
Alkalosis metabolik sensitif klorida disebabkan
karena kehilangan klorida dari cairan
lambung atau muntah sedangkan fungsi
ginjal normal