Materi Ventilasi Mekanik (Mechanical Ventilation) disampaikan oleh Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C) pada seminar yang diselanggarakan oleh Berca Niaga Medika
2. ● Full Name:
Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo,
S.Kep., Ns., M.N.Sc.(I.C)
● Education History:
ü School of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas
Gadjah Mada
ü Master of Nursing Science (Intensive Care Nursing) The
University of Adelaide Australia
• Email: eri_yanuar2004@yahoo.com
BIOGRAPHY
3.
4.
5. Ventilator
q Pastikan ventilator terhubung ke power supply yang tidak
terinterupsi seperti UPS.
q Kenalilah ventilator di fasilitas Anda; tidak semua ventilator memiliki
fitur atau mekanisme keamanan yang sama termasuk alarmnya.
q Ikuti protokol yang ada di fasilitas Anda untuk memastikan informasi
seting ventilator dikomunikasikan kepada anggota staf lain, terutama
saat pergantian shift, menerima pasien atau transfer.
q Pada saat awal shift dan sesuai dengan indikasi klinis, pastikan bahwa
seting ventilator sudah benar (seperti yang diresepkan oleh medis)
dan alarm yang tepat juga sudah diset.
6. q Pastikan bahwa suara alarm dapat terdengar di unit anda.
q Sesuaikan pengaturan bunyi alarm hanya bila secara klinis diperlukan dan sesuai dengan kebijakan
fasilitas anda.
q Saat anda mendengar alarm ventilator, segera respon dengan pergi ke samping tempat tidur
pasien. Jika memungkinkan, cepat identifikasi penyebab alarm berbunyi dan intervensi dengan
tepat.
q Segera kaji pasien untuk mengidentifikasi penurunan status klinis yang disebabkan oleh situasi
berbahaya, seperti perubahan dalam kesadaran, gangguan pernapasan, penurunan SpO2,
bradikardia, atau hipotensi.
q Jika pasien teridentifikasi dalam bahaya, aktifkan tim respon cepat dan ventilasi pasien manual
dengan resusitasi manual.
q Jika pasien tidak responsif, apnea, dan pulseless, aktifkan code blue dan mulai bantuan hidup
dasar.
q Ikuti protokol fasilitas Anda untuk melaporkan kesalahan ventilator atau kejadian nyaris tidak
diharapkan (near-miss).
7. DAFTAR ISTILAH
● TV: Tidal volume (mL)
● Normal: 6 – 8 mL PBW
● ARDS: 4 – 6 mL PBW
● RR: Respiratory Rate (bpm)
● Normal : 8 – 16 kali per menit
● MV: Minute Volume = TV X RR
(lpm)
● Target MV biasanya 100 mL/kgBB PBW
8. DAFTAR ISTILAH
● FiO2: Fraction of inspired Oxygen
● PEEP: Positive end expiratory pressure
(cmH20)
○ Normal: 4 – 6 cmH2O
○ ARDS: PEEP menyesuaikan
● (I:E) Ratio : Rasio waktu inspirasi dengan
ekspirasi
○ Biasanya 1:2
● Ti: Inspiratory time
● Flowrate: Speed of gas flow in liters per
minute
9. DAFTAR ISTILAH
● Peak Inspiration Pressure
○ Tekanan puncak saat inspirasi
○ Target < 35 cmH2O
● Plateu Pressure
○ Tekanan yang seimbang setelah
tekanan puncak inspirasi yang
memberikan udara selama inspirasi
○ Target < 30 cmH2O
10.
11. Fase Nafas pada Ventilasi Mekanik
1. Triggering / Inisiating
○ Yang memerintah ventilator bekerja
■ Mesin
■ Pasien
○ Pressure Trigger
■ pemicu dasar adalah perubahan tekanan
■ max sensitivity 0,5 cmH2O
○ Flow Trigger
■ Pemicu dasar adalah perubahan aliran udara
■ max sensitivity 0,5 L/min
2. Inspirasi atau Limitasi
○ Penghantaran gas ke pasien selama inspirasi
○ Target Volume à Pressure bervariasi
○ Target Pressure à Volume bervariasi
○ Compliance paru dan resistensi jalan nafas
menentukan
3. Cycling
○ Perpindahan dari fase
inspirasi ke ekspirasi
○ Volume
○ Pressure
○ Time
○ Flow
4. Ekspirasi
○ PEEP
12. Prinsip Ventilasi Mekanik
● Ventilasi/Perfusi Matching (V/Q)
● Ventilasi tanpa Perfusi – Dead space ventilation
● Perfusi tanpa Ventilasi – Shunt
● Body Weight (kg)
○ Actual Body Weight – diukur dengan timbangan
○ Ideal Body Weight
■ Males= 50 kg + 2.3 kg for each inch over 5 feet.
■ Females= 45.5 kg + 2.3 kg for each inch over 5 feet.
○ Predicted Body Weight
■ Males = 50 + 0.91 (cm of height −152.4)
■ Females = 45.5 + 0.91 (cm of height −152.4).
19. OVERVIEW MODE KONTROL
● Setiap pemberian nafas sesuai inisiasi set mesin Ventilasi
Mekanik
● Volume Controlled
○ Tidal Volume tetap dengan tekanan yang berubah à bahaya
barotrauma
● Pressure Controlled
○ Tekanan tetap dengan tidal volume yang berubah à bahaya
kekurangan tidal volume
● Di ICU digunakan pada pasien yang diperlukan tindakan
pengendalian nafas
○ Peningkatan TIK (CKB, stroke)
○ Mengendalikan kadar CO2 darah
○ Mengurangi WOB yang berlebihan
20. Volume Controlled
1. Mode Ventilator : VCV, VC, dll
2. Tidal Volume : 6 – 8 mL per kg PBW
○ Tekanan yang akan berubah sehingga harus
dimonitor
○ Peak pressure < 35 cmH2O
○ Plateu Presure < 30 cmH2O
3. Respiratory Rate : berdasarkan target MV
4. PEEP normal 5 bisa dinaikkan sesuai kadar
FiO2
5. FiO2 mulai dari 100% titrasi turun
bertahap sesuai target SpO2 > 92% (0,92)
22. Pressure Controlled
1. Mode Ventilator : PCV, PC, dll
2. Pressure bisa dimulai dari 15 – 20 cmH2O
○ Volume yang akan berubah sehingga harus
dimonitor
○ 6 – 8 mL/kgBB PBW
3. Respiratory Rate : berdasarkan target MV
4. PEEP normal 5 bisa dinaikkan sesuai kadar FiO2
5. FiO2 mulai dari 100% titrasi turun bertahap
sesuai target SpO2 > 92% (0,92)
25. Assist Controlled
● Diset RR dan Tidal Volume/Pressure
● Saat ada Trigger
○ Ventilator memberikan tambahan Tidal
Volume/Pressure sesuai yang diset
26.
27. SIMV
(Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation)
● RR dan Tidal Volume di set dibuat synchronized
terhadap usaha nafas pasien
● Saat ada Trigger
○ Tidal volume bervariasi sesuai kemampuan pasien
dan
○ tidak disupport ventilator
28.
29. SIMV + PS (Pressure Support)
1. Mode Ventilator : SIMV + PS
2. Tidal Volume : 6 – 8 mL per kg PBW
○ Tekanan yang akan berubah sehingga harus dimonitor
○ Peak pressure < 35 cmH2O
○ Plateu Presure < 30 cmH2O
3. Respiratory Rate : berdasarkan target MV
4. PEEP normal 5 bisa dinaikkan sesuai kadar FiO2
5. FiO2 mulai dari 100% titrasi turun bertahap sesuai target SpO2 > 92%
(0,92)
6. Trigger set -2 cmH2O atau 1,5 L/menit
7. Pressure Support mulai 15 cmH2O à dititrasi turun dengan target TV
atau hasil AGD
33. OVERVIEW MODE SPONTAN
● Pasien harus bernafas spontan
● RR cukup / lebih dengan TV kurang atau cukup
● Pasien bisa jadi memerlukan bantuan tambahan TV
○ volume/pressure support (PS)
○ volume/pressure support (PS) + PEEP
● Pasien bisa jadi memerlukan bantuan tambahan
kapasitas residual à PEEP
34. Pressure Support
1. Mode Ventilator : PS
2. PEEP normal 5 bisa dinaikkan sesuai kadar FiO2 dan target SpO2
3. FiO2 mulai dari 100% titrasi turun bertahap sesuai target SpO2 > 92%
(0,92)
4. Jika TV masih kurang bisa diberikan bantuan tambahan pressure
5. Jika TV berlebih dari target TV bisa dikurangi secara titrasi bantuan
pressurenya
6. Trigger set -2 cmH2O atau 1,5 L/menit
7. Pressure Support mulai 15 cmH2O à dititrasi turun atau naik dengan
target TV atau hasil AGD
35.
36. CPAP
(Continous Positive Airway Pressure)
● Equivalent to PEEP
● Sering digunakan dengan kombinasi bersama PSV
● Membutuhkan keadaan pasien sudah bernafas spontan
● Mengurangi WOB dengan cara mengurangi kerja nafas
inspirasi
● Meningkatkan volume total paru
● Tidak ada back up RR
● TV bervariasi sesuai usaha nafas pasien
37.
38. CPAP + PSV
1. Mode Ventilator : CPAP
2. PEEP normal 5 bisa dinaikkan sesuai kadar FiO2 dan target SpO2
3. FiO2 mulai dari 100% titrasi turun bertahap sesuai target SpO2 > 92% (0,92)
4. Jika TV masih kurang bisa diberikan bantuan tambahan pressure atau volume
5. Trigger set -2 cmH2O atau 1,5 L/menit
6. Pressure Support mulai 15 cmH2O à dititrasi turun atau naik dengan target TV atau
hasil AGD
39.
40. Ventilator Adjustment
● Untuk memperbaiki
oksigenasi
○ FiO2
○ PEEP
○ Inverse I:E rasio
● Untuk memperbaiki
ventilasi
○ RR
○ TV
○ Ekspirasi time diperpanjang
Berikan sedasi / analgesi / musculo relaxant jika
dibutuhkan misal untuk mengurangi WOB, dll
41. SETTING VENTILATOR
1. Setting Sirkuit
2. Kalibrasi Ventilasi Mekanik
3. Set Mode
○ Volume atau Pressure
○ Menyesuaikan
4. Set Alarm
42.
43.
44. Ventilator Alarms Setting
Alarm Setting
High minute ventilation 10-15% > set or target minute volume
Low minute ventilation 10-15% < set or target minute volume
High Vt 10-15% > set or target Vt
Low Vt 10-15% < set or target Vt
High-system pressure 10 cmH20 > average peak airway pressure
Low-system pressure 5-10 cmH20 < average peak airway pressure
Loss of PEEP 3-5 cmH2O < PEEP
O2 analyzer 0.05 </> Fio2
45. Troubleshoot dengan Ventilasi Mekanik
● High airway pressure
○ Resistance
■ ETT tube
■ Bronchospasm
○ Compliance
■ Lung parenchyma
■ Pleural
■ Chest wall
■ ¯ Lung volume
● Dysynchrony
○ Agitation
■ Look for and treat cause
○ Mode of ventilation
■ Spontaneous vs SIMV vs
Assist control
■ BIPAP
○ I:E ratio
○ Triggering
■ Flow
■ Pressure
■ Auto-PEEP
55. Lakukan SPONTANEOUS BREATHING TRIAL saat
1. FiO2 ≤ 40% (0.40) dan PEEP ≤8 atau FiO2 <50% (0,50) dan PEEP < 5.
2. Nilai PEEP dan FiO2 ≤ hari sebelumnya.
3. Pasien memiliki upaya pernapasan spontan yang dapat diterima. (Dengan menurunkan
RR ventilasi sebesar 50% selama 5 menit untuk mendeteksi upaya pasien)
4. TD sistolik ≥ 90 mmHg tanpa dukungan vasopressor.
5. Tidak ada agen neuromuskular
Jika semua kriteria di atas terpenuhi dan subjek telah selama setidaknya 12 jam, bisa dimulai
percobaan hingga 120 menit dengan pernapasan spontan dengan FiO2 <0,5 dan PEEP <5
56.
57. SPONTANEOUS BREATHING TRIAL (SBT)
1. Tempatkan pada T-piece, trach collar, atau CPAP ≤ 5 cm H2O dengan PS <5
2. Kaji nilai toleransi di bawah ini hingga dua jam:
a) SpO2 ≥ 90: dan/atau PaO2 ≥ 60 mmHg
b) Spontaneous TV ≥ 4 ml/kg PBW
c) RR ≤ 35/min
d) pH ≥ 7.3
e) Tidak ada respiratory distress (distress= 2 atau lebih)
a) HR > 120% of baseline
b) Ada penggunaan alat bantu nafas
c) Abdominal paradoks
d) Diaforesis
e) Dyspneu
3. Jika pasien toleran setidaknya 30 menit bisa diekstubasi. Jika tidak toleran
kembalikan ke setting sebelum weaning.
58. PERALATAN LAIN DAN MONITOR
q Pastikan peralatan ada, siap digunakan dan bisa bekerja.
q Pastikan peralatan infusion yang digunakan settingnya
sudah sesuai seperti rate yang benar, komposisi, waktu
kadaluarsa obat, jalur yang digunakan
q Pastikan peralatan yang digunakan berfungsi secara benar
dan alarm sudah diset dalam batas yang aman
q Peralatan monitoring terhubung secara benar dan batas
limit alarm yang aman sesuai protokol atau order medis
59. +
DOKUMENTASI
● S : -----
● O :
○ A : Sputum produktif, ETT 21
cm di bibir
○ B : On Ventilator SIMV PS
15, AGD Asidosis
Respiratorik
○ C : TD 100 – 120/70 – 80
mmHg,
WPK < 2 detik, EKG SR,
terpasang IV line
○ D: GCS 10
○ E : Dekubitus di sakrum
● A:
○ Bersihan jalan nafas tidak efektif
○ Kerusakan ventilasi spontan
○ Resiko jatuh
○ Resiko infeksi
○ Kerusakan integritas kulit
● P :
○ Suction jika perlu
○ Monitor ventilator dan humidifier
○ Restraint dan monitor sedasi
○ Kontrol infeksi