SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PRINSIP DASAR
STERILISASI
O L E H : P R AT I W I R U K M A N A N A S U T I O N , S . FA R M . ,
M . S I . , A P T
DEFINISI
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan
suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif maupun
bentuk spora.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM STERALISASI DI ANTARANYA :
• Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan
masih berfungsi
• Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi
label yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah
dan tanggal pelaksanaan sterilisasi
• Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat
steril
• Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum
waktu mensteril selesai
• Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan
korentang steril
• Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi
ulang.
PRINSIP KERJA AUTOKLAF
• Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C
dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit.
• Sumber panas dinyalakan → air dalam autoklaf lama
kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk
mendesak udara yang mengisi autoklaf → Katup uap atau
udara ditutup → saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai
→ proses sterilisasi dimulai → timer mulai menghitung waktu
mundur.
• Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan →
tekanan dibiarkan turun.
PRINSIP KERJA AUTOKLAF
• Cara mengetahui apakah Autoklaf bekerja dengan sempurna
→ dengan Bacillus stearothermophillus.
• Mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip
→ Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan
disterilkan → ditumbuhkan pada media
• Bila media tetap bening → autoklaf telah bekerja dengan baik.
ZAT KIMIA PENGENDALI MIKROORGANISME
• Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam
keefektifannya. Bila digunakan dalam kondisi praktis,
keterbatasan-keterbatasan ini perlu diamati. Lagi pula,
tujuan yang dikehendaki dalam pengendalian
mikroorganisme tidak selalu sama.
• Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk
penggunaan praktis dipengaruhi juga oleh hasil
antimikrobial yang diharapkan dari padanya.
TEKNIK STERILISASI
 Mekanik
 Fisika
 Kimiawi
1. STERILISAI SECARA MEKANIK
(FILTRASI)
• Cara ini dipakai untuk sterilisasi yang tidak tahan pemanasan.
Ex: urea broth, untuk mensterilisasi vaksin, enzim, vitamin
dan antibiotika
• Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22
mikron atau 0.45 mikron).
• filter yang digunakan adalah filter berkefeld, filter
chamberland, dan filter seitz.
• Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau
cairan melalui suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori
cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran
tertentu.
2. STERILISASI SECARA FISIK
Sterilisasi
Fisika
PEMANASAN PENYINARAN
KERING
Cara ini dapat
digunakan untuk
sterilisasi alat-alat
yang berupa logam
(ose, pinset dll) dan
gelas (ujung pipet,
bibir tabung, mulut
Erlenmeyer dll) pada
penuangan media.
Alat yang digunakan
adalah lampu spiritus
/ Bunsen.
BASAH
a. Dengan cara
merebus
Sterilisasi
dilakukan dengan cara
mendidihkan alat
selama 30-60
b. Dengan uap air
panas
Sterilisasi ini
dikerjakan dengan
pemanasan 100oC
selama 60’.
c. Dengan uap air
bertekanan
Sterilisasi
dikerjakan dengan
autoklaf pada suhu
120oC selama 10-20’.
• Jenis radiasi yang dapat
digunakan misalnya sinar
UV, sinar gamma, sinar X
dan sinar katoda (electron
berkecepatan tinggi).
• Sinar UV mempunyai
panjang gelombang 15-
390 nm dan yang paling
tinggi daya bakterisidanya
adalah UV dengan
panjang gelombang 265
nm.
3. STERILISASI SECARA KIMIAWI
DESINFEKSI
Proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt
membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri,
virus & beberapa strain bakteri resisten.
Basanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan
senyawa desinfektan antara lain alkohol.
Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan
daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki.
Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain
yaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol,fenol,hidrogen
feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin,
detergen, logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.
CIRI DESINFEKTAN YANG IDEAL
• Aktivitas antimicrobial : Memiliki aktivitas antimikrobial dengan
spektrum luas.
• Kelarutan : Dapat larut
• Tidak bersifat racun bagi manusia maupun hewan lain.
• Keserbasamaan (homogeneity).
• Tidak bergabung dengan bahan organic.
• Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar atau suhu tubuh.
• Kemampuan untuk menembus.
• Tidak menimbulkan karat dan warna.
• Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap.
• Berkemampuan sebagai detergen.
• Ketersediaan dan biaya.
LANJ...
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih
bahan antimikrobial kimiawi dengan tujuan praktis :
• Sifat bahan yang akan diberi perlakuan
• Tipe mikroorganisme.
• Keadaan lingkungan.
LNJT..
Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila
disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi
dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering digunakan
antara lain :
- Alkohol
- Chlor
- Yodium
- Formaldehid 8%
- Glutaraldehide
- Gas etilen oksida
- Na. Diklorosasioanurat
- Kloramina
- Klordioksida
- dll
INDIKATOR
Indikator Biologi
(Biological
Indicator)
Indikator Fisik
(Physical Indicator)
Indikator Kimia
(Chemical Indicator)
Prinsip kerja indikator biologi
adalah mensterilkan spora hidup
mikroorganisme yang non-
patogenik dan sangat resisten
dalam jumlah tertentu.
Jenis yang digunakan adalah:
 Bacillus subtilis (sterilisasi
gas ETO dan panas kering),
 Bacillus pumilus (radiasi
ionisasi)
 Bacillus stearothermophyllus
(sterilisasi uap).
 Indikator ini digunakan
untuk menilai efesiensi
pompa vakum pada alat
sterilisasi serta untuk
mengetahui adanya
kebocoran udara dalam
ruang sterilisasi.
 Apabila indikator mekanik
berfungsi dengan baik,
maka akan memberikan
informasi segera
mengenai temperatur,
tekanan, waktu, dan fungsi
mekanik lainnya dari alat.
Indikator kimia adalah indikator
yang menandai terjadinya paparan
sterilitas (uap panas atau gas ETO)
pada objek yang disterilkan dengan
adanya perubahan warna. Indikator
kimia diproduksi dalam bentuk strip,
kartu, dan vial.
Beberapa Jenis Indikator Kimia :
 Browne’s sterilizer control tubes
Tabung kecil tertutup yang
mengandung campuran zat dan
indikator. Terjadi perubahan warna
hijau, jika suhu dan waktu sterilisasi
telah tercapai.
 Filter paper strip
 Royce sachet (gas Et-O, etilen
klorhidrin yang terbentuk  kuning
menjadi ungu)
 Dosimeter radiasi (terjadi
perubahan densitas optik karena
radiasi, diukur dengan spektro.UV)
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimSantika Dewi
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanMina Audina
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACMuhammad Luthfan
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumRukmana Suharta
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokAgung Sugiharto
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaIndra Yudhipratama
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi lombkTBK
 

What's hot (20)

Laporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksiLaporan lengkap ekstraksi
Laporan lengkap ekstraksi
 
Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1Sediaan liquid 1
Sediaan liquid 1
 
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzimPengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
Pengaruh konsentrasi enzim terhadap aktivitas enzim
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika KelarutanLaporan Farmasi Fisika Kelarutan
Laporan Farmasi Fisika Kelarutan
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologiLaporan akhir praktikum mikrobiologi
Laporan akhir praktikum mikrobiologi
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Analisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORACAnalisis Antioksidan + ORAC
Analisis Antioksidan + ORAC
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat LaboratoriumLaporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
Laporan Mikrobiologi - Pengenalan Alat Laboratorium
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Pengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stokPengenceran larutan stok
Pengenceran larutan stok
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
Mikrobiologi
Mikrobiologi Mikrobiologi
Mikrobiologi
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 

Similar to Prinsip dasar sterilisasi

PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxRetnoEvriyunita
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasimartha_chan
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxYudhaDeEndolita
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasidinmaul
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxRisaSadiyah
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiIndana Mufidah
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Warung Bidan
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptTiara104284
 

Similar to Prinsip dasar sterilisasi (20)

PPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptxPPT_STERILISASI_pptx.pptx
PPT_STERILISASI_pptx.pptx
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Makalah setralisasi
Makalah setralisasiMakalah setralisasi
Makalah setralisasi
 
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
Sterilisasi AKBID PARAMATA KAB. MUNA
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
Peranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidanPeranan sterilisasi dalam bidan
Peranan sterilisasi dalam bidan
 
8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt8 STERILISASI.ppt
8 STERILISASI.ppt
 
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksiMakalah sterilisasi dan desinfeksi
Makalah sterilisasi dan desinfeksi
 
Lapres sterilisasi
Lapres sterilisasiLapres sterilisasi
Lapres sterilisasi
 
Finta.pptx
Finta.pptxFinta.pptx
Finta.pptx
 
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docxModul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
Modul steril 2022 - 220922 gabungan 3 modul.docx
 
Penggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan StrilisasiPenggunaan Alat dan Strilisasi
Penggunaan Alat dan Strilisasi
 
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptxBIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
BIOSAFETY IN MICROBIOLOGY Laboratory.pptx
 
Validasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasiValidasi uji sterilisasi
Validasi uji sterilisasi
 
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
Makalah keterampilan dasar kebidanan keperawatan (kdk) tentang sterilisasi, d...
 
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).pptSSOP_Food_Sanitation (1).ppt
SSOP_Food_Sanitation (1).ppt
 
sterilisasi FI VI.pdf
sterilisasi FI VI.pdfsterilisasi FI VI.pdf
sterilisasi FI VI.pdf
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 

Recently uploaded (19)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 

Prinsip dasar sterilisasi

  • 1. PRINSIP DASAR STERILISASI O L E H : P R AT I W I R U K M A N A N A S U T I O N , S . FA R M . , M . S I . , A P T
  • 2. DEFINISI Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora.
  • 3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM STERALISASI DI ANTARANYA : • Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi • Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi • Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril • Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai • Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril • Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
  • 4. PRINSIP KERJA AUTOKLAF • Biasanya untuk mesterilkan media digunakan suhu 1210C dan tekanan 15 lb/in2 (SI = 103,4 Kpa) selama 15 menit. • Sumber panas dinyalakan → air dalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk mendesak udara yang mengisi autoklaf → Katup uap atau udara ditutup → saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai → proses sterilisasi dimulai → timer mulai menghitung waktu mundur. • Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan → tekanan dibiarkan turun.
  • 5. PRINSIP KERJA AUTOKLAF • Cara mengetahui apakah Autoklaf bekerja dengan sempurna → dengan Bacillus stearothermophillus. • Mikroba ini tersedia secara komersial dalam bentuk spore strip → Kertas spore strip ini dimasukkan dalam autoklaf dan disterilkan → ditumbuhkan pada media • Bila media tetap bening → autoklaf telah bekerja dengan baik.
  • 6. ZAT KIMIA PENGENDALI MIKROORGANISME • Setiap zat kimia mempunyai keterbatasan dalam keefektifannya. Bila digunakan dalam kondisi praktis, keterbatasan-keterbatasan ini perlu diamati. Lagi pula, tujuan yang dikehendaki dalam pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama. • Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan praktis dipengaruhi juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan dari padanya.
  • 8. 1. STERILISAI SECARA MEKANIK (FILTRASI) • Cara ini dipakai untuk sterilisasi yang tidak tahan pemanasan. Ex: urea broth, untuk mensterilisasi vaksin, enzim, vitamin dan antibiotika • Menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron). • filter yang digunakan adalah filter berkefeld, filter chamberland, dan filter seitz. • Penyaringan dapat dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan melalui suatu bahan penyaring yang memilki pori-pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu.
  • 9. 2. STERILISASI SECARA FISIK Sterilisasi Fisika PEMANASAN PENYINARAN KERING Cara ini dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat yang berupa logam (ose, pinset dll) dan gelas (ujung pipet, bibir tabung, mulut Erlenmeyer dll) pada penuangan media. Alat yang digunakan adalah lampu spiritus / Bunsen. BASAH a. Dengan cara merebus Sterilisasi dilakukan dengan cara mendidihkan alat selama 30-60 b. Dengan uap air panas Sterilisasi ini dikerjakan dengan pemanasan 100oC selama 60’. c. Dengan uap air bertekanan Sterilisasi dikerjakan dengan autoklaf pada suhu 120oC selama 10-20’. • Jenis radiasi yang dapat digunakan misalnya sinar UV, sinar gamma, sinar X dan sinar katoda (electron berkecepatan tinggi). • Sinar UV mempunyai panjang gelombang 15- 390 nm dan yang paling tinggi daya bakterisidanya adalah UV dengan panjang gelombang 265 nm.
  • 10. 3. STERILISASI SECARA KIMIAWI DESINFEKSI Proses yang menggunakan suatu bahan (kimia)yg dpt membunuh mikroorganisme patogen kecuali spora bakteri, virus & beberapa strain bakteri resisten. Basanya sterilisasi secara kimiawi menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. Zat-zat kimia yang dapat dipakai untuk sterilisasi antara lain yaitu halogen (senyawa klorin, iodium), alkohol,fenol,hidrogen feroksida,zat warna ungu kristal, derivat akridin, rosanalin, detergen, logam berat (hg,Ag,As,Zn), aldehida, dll.
  • 11. CIRI DESINFEKTAN YANG IDEAL • Aktivitas antimicrobial : Memiliki aktivitas antimikrobial dengan spektrum luas. • Kelarutan : Dapat larut • Tidak bersifat racun bagi manusia maupun hewan lain. • Keserbasamaan (homogeneity). • Tidak bergabung dengan bahan organic. • Aktivitas antimikrobial pada suhu kamar atau suhu tubuh. • Kemampuan untuk menembus. • Tidak menimbulkan karat dan warna. • Kemampuan menghilangkan bau yang kurang sedap. • Berkemampuan sebagai detergen. • Ketersediaan dan biaya.
  • 12. LANJ... Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bahan antimikrobial kimiawi dengan tujuan praktis : • Sifat bahan yang akan diberi perlakuan • Tipe mikroorganisme. • Keadaan lingkungan.
  • 13. LNJT.. Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering digunakan antara lain : - Alkohol - Chlor - Yodium - Formaldehid 8% - Glutaraldehide - Gas etilen oksida - Na. Diklorosasioanurat - Kloramina - Klordioksida - dll
  • 14. INDIKATOR Indikator Biologi (Biological Indicator) Indikator Fisik (Physical Indicator) Indikator Kimia (Chemical Indicator) Prinsip kerja indikator biologi adalah mensterilkan spora hidup mikroorganisme yang non- patogenik dan sangat resisten dalam jumlah tertentu. Jenis yang digunakan adalah:  Bacillus subtilis (sterilisasi gas ETO dan panas kering),  Bacillus pumilus (radiasi ionisasi)  Bacillus stearothermophyllus (sterilisasi uap).  Indikator ini digunakan untuk menilai efesiensi pompa vakum pada alat sterilisasi serta untuk mengetahui adanya kebocoran udara dalam ruang sterilisasi.  Apabila indikator mekanik berfungsi dengan baik, maka akan memberikan informasi segera mengenai temperatur, tekanan, waktu, dan fungsi mekanik lainnya dari alat. Indikator kimia adalah indikator yang menandai terjadinya paparan sterilitas (uap panas atau gas ETO) pada objek yang disterilkan dengan adanya perubahan warna. Indikator kimia diproduksi dalam bentuk strip, kartu, dan vial. Beberapa Jenis Indikator Kimia :  Browne’s sterilizer control tubes Tabung kecil tertutup yang mengandung campuran zat dan indikator. Terjadi perubahan warna hijau, jika suhu dan waktu sterilisasi telah tercapai.  Filter paper strip  Royce sachet (gas Et-O, etilen klorhidrin yang terbentuk  kuning menjadi ungu)  Dosimeter radiasi (terjadi perubahan densitas optik karena radiasi, diukur dengan spektro.UV)