SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
PROSES & TAHAPAN
   PSIKOLOGI KONSELING




                   by
Diana Ariswanti Triningtyas, S.Pd., M.Psi.
Dalam pelaksanaan konseling urutan atau
 tahapan dan langkah yang menjadi dasar
 konseling tidak harus kaku atau harus
 sesuai dengan yang ada, tetapi dapat
 digunakan secara luwes dan bahkan bisa
 tumpang tindih antara satu tahap dengan
 tahap yang lainnya.
Bisa juga konselor kembali kepada tahapan
semula setelah berjalan di tengah-tengah tahapan,
misalnya :
pada saat konselor sedang memproses pada
tahapan diagnosa bisa juga konselor kembali
kepada analisis, karena ada data yang perlu
diungkapkan untuk menemukan sebab-sebab
masalah klien dengan tepat.

Ada tahapan yang dilaksanakan sebelum
konseling berlangsung dan ada yang dilaksanakan
pada saat konseling berlangsung.
Tahapan sebelum konseling berlangsung dapat
  dilaksanakan, dengan mempelajari data klien
  melalui catatan kumulatif dan hasil teknik
  pengumpulan data lainnya.

Setelah data terkumpul dan kemudian dirangkum
  (sintesis) selanjutnya mengadakan diagnosa untuk
  dapat menentukan masalah yang dihadapi klien
  dan apa-apa penyebabnya.
  Data tersebut dapat dibawa dalam pertemuan
  konseling secara tatap muka, dengan tujuan
  membantu klien untuk memecahkan masalah
  yang sedang dihadapinya
A. Langkah-langkah Psikologi Konseling

Merupakan suatu cara bagaimana proses konseling itu
 berjalan sehingga dapat mengungkapkan masalah dan
 memecahkan masalah klien. Langkah-langkah tersebut
 sebagai berikut:

1. Menyatakan      kepedulian    atau   keprihatinan   dan
   membentuk kebutuhan akan bantuan.
2. Membentuk hubungan.
3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan.
4. Menangani masalah.
5. Menumbuhkan kesadaran.
6. Merencanakan cara bertindak.
7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling.
1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk
                                      kebutuhan akan bantuan


Dengan kepedulian dan perhatian terhadap klien dapat
  membentuk rasa keinginan dan semangat untuk
  menyelesaikan masalahnya. Sehingga klien akan
  menunjukkan suatu keseriusan dan kejujuran
  terhadap apa yang sedang dihadapinya, maka tujuan
  klien datang ke konseling akan terlihat jelas.

Kemudian memberikan penjelasan dan pengertian agar
  klien menyadari atas perlunya bantuan untuk
  menyelesaikan masalahnya dan klien bersedia masuk
  dalam keterikatan dirinya dalam proses konseling.
2. Membentuk hubungan


Dalam proses konseling pada langkah kedua ini
 diharapkan      akan       terjalin  hubungan
 ketergantungan pada konselor, yaitu bagaimana
 konselor menggunakan dirinya sebagai sosok
 pribadi yang dapat dijadikan contoh.

 Dengan ketergantungan ini klien akan lebih
 banyak    memberikan    kepercayaan      kepada
 konselor, maka konselor dapat dengan mudah
 memberikan bantuan dan jalan pada klien.
Next ...


Pencapaian hubungan yang baik dan
harmonis antara klien dan konselor harus
dengan ketrampilan yang dimiliki konselor
sebagai alat terciptanya hubungan tersebut.

Di antara ketrampilan tersebut ialah suatu
teknik     konseling     seperti    teknik
mendengarkan dan teknik memantulkan
perasaan sehingga terjalin hubungan yang
baik.
3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan


Apabila dalam langkah pertama tujuan
 klien datang untuk konseling masih
 samar-samar, maka
 langkah ini lebih menekankan pada
 tujuan konseling, sehingga tujuan dari
 konseling dapat dirumuskan guna
 menjamin tercapainya tujuan itu
 sendiri.
Next ...


Jika tujuan yang disampaikan klien masih belum
  ada kejelasan dan tidak tercapainya maksud
  dan tujuan konseling itu sendiri, maka
  konselor mengambil suatu tindakan untuk
  mengeksplorasi masalah ini dengan mem-
  berikan atau menyediakan beberapa pilihan
  dari tujuan konseling kepada klien, dan klien
  di minta untuk memilih dari pilihan tersebut,
  agar proses konseling dapat berjalan dengan
  lancar.
Next ...


Di antara tujuan tersebut adalah:

• Adanya perubahan pada diri klien secara fisik
  maupun psikis, tindakan atau perasaan.
• Terbentuknya perasaan diterima dan dipercaya
  adanya masalah pada dirinya.
• Terciptanya pemahaman dan pengertian klien
  terhadap masalahnya.
• Mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah
  nya dan masalah yang akan datang.
4. Menangani masalah


Seringkali dan umumnya klien datang
berkonsultasi    tidak      memberikan
masalah yang sebenarnya, atau sering
datang dengan berbagai masalah.
Dalam      langkah      ini    konselor
diharapkan dapat menangani atau
mengarahkan klien pada masalah yang
sebenarnya atau        yang    menjadi
prioritas.
Next ...



Maksudnya,
 masalah yang diungkapkan klien
 memang benar-benar masalahnya
 yang kemudian dibicarakan atau
 diajak klien untuk memecahkan
 nya.
5. Menumbuhkan kesadaran


Dalam menumbuhkan kesadaran, konselor
 berusaha mengarahkan klien mencapai apa
 yang disebut dengan insight atau
 understanding (mengerti), yaitu
 bahwa klien benar-benar memahami apa
 yang sedang dialami dan apa yang harus
 dikerjakan dalam menyelesaikan masalah
 nya.
Next ...


Semua ini terjadi atas kesadaran
   yang ada pada dirinya atau
 pengetahuan mengenai dirinya
      yang diperoleh dari
        proses konseling
              atau
melalui apa yang ia lihat, dengar
          dan rasakan.
6. Merencanakan cara bertindak


Walaupun      klien    telah  mencapai
 pengertian dan kejelasan masalahnya,
 seringkali sulit untuk mengambil suatu
 tindakan atau keputusan penyelesaian
 masalahnya karena
 keberanian klien dalam bertindak
 sangat menentukan langkah ini.
Next ...



Jika ada rasa keraguan dalam mengambil
  keputusan pada klien, atau kebingungan
  dalam memilih tindakan yang diberikan
  konselor sebagai pilihan maka
  konselor mengajak klien merencanakan
  atau melaksanakan tindakan dari hasil
  yang diperolehnya insight tersebut.
  Insight ini dapat terlaksana bila adanya
  kehidupan yang real atau nyata.
7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling


Keputusan untuk mengakhiri atau meng-
 hentikan konseling ini merupakan usaha
 bersama antara pihak konselor dan klien,
 walaupun konselor sebagai penentu proses
 konseling dalam hal ini.
 Bukan      berarti  dapat  sesuka   hati
 mengakhiri konseling tanpa persetujuan
 dari klien.
Next ...



Maka menjadi perhatian dalam langkah
 ini adalah :

apakah    tujuan   konseling    telah
 terpenuhi
                dan
apakah hasil dari konseling sudah di
 dapat.
ANY MORE QUESTION ??
4. 4.1

More Related Content

What's hot

Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas bDewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
DewiRizki4
 
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
FikriansyahTara
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
Uwes Chaeruman
 
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas bDewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
DewiRizki4
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
robby chandra
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
robby chandra
 

What's hot (20)

Pemikiran analitis
Pemikiran analitisPemikiran analitis
Pemikiran analitis
 
Reza chaidir 4520210052 tugas ke 10_interpesonal skill b
Reza chaidir 4520210052 tugas ke 10_interpesonal skill bReza chaidir 4520210052 tugas ke 10_interpesonal skill b
Reza chaidir 4520210052 tugas ke 10_interpesonal skill b
 
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAHOPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
OPTIMALISASI KEPUASAN NASABAH
 
Model konseling
Model konselingModel konseling
Model konseling
 
HELPING AND FACILITATING
HELPING AND FACILITATINGHELPING AND FACILITATING
HELPING AND FACILITATING
 
Interpersonal Skill_B_ Helping and Facilitating_Utami Setyaningtyas_4520210071
Interpersonal Skill_B_ Helping and Facilitating_Utami Setyaningtyas_4520210071Interpersonal Skill_B_ Helping and Facilitating_Utami Setyaningtyas_4520210071
Interpersonal Skill_B_ Helping and Facilitating_Utami Setyaningtyas_4520210071
 
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas bDewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
Dewi rizki agustina 4520210075 helping and facilitating_kelas b
 
HELPING AND FACILITATING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
HELPING AND FACILITATING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL BHELPING AND FACILITATING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
HELPING AND FACILITATING BY SYAHRANI ADRIANTY - INTERPERSONAL SKILL B
 
Helping and Facilitating_Tugas 10_Interpersonal Skill B_Nabil Fahlevi Abdi_45...
Helping and Facilitating_Tugas 10_Interpersonal Skill B_Nabil Fahlevi Abdi_45...Helping and Facilitating_Tugas 10_Interpersonal Skill B_Nabil Fahlevi Abdi_45...
Helping and Facilitating_Tugas 10_Interpersonal Skill B_Nabil Fahlevi Abdi_45...
 
Presenting information to others
Presenting information to othersPresenting information to others
Presenting information to others
 
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan KonselingBimbingan dan Konseling
Bimbingan dan Konseling
 
Helping and Facilitating-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Helping and Facilitating-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati SianturiHelping and Facilitating-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
Helping and Facilitating-Interpersonal Skill-Tasya Ilmelia Sabarwati Sianturi
 
peta kognitif
peta kognitif peta kognitif
peta kognitif
 
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
Interpersonalskillbhelpingandfacilitatingfikriansyahtaraperdana4520210049
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 6
 
Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K Konsep Dasar KIP/K
Konsep Dasar KIP/K
 
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046
Helping And Facilitating - Roja' Putri Cintani - 4520210046
 
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas bDewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
Dewi Rizki Agustina_4502010075_Asserting and Influencing_Kelas b
 
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
Jdp Kursus  Konseling 2rujukanJdp Kursus  Konseling 2rujukan
Jdp Kursus Konseling 2rujukan
 
Jdp Kursus Konseling 2
Jdp Kursus  Konseling 2Jdp Kursus  Konseling 2
Jdp Kursus Konseling 2
 

Viewers also liked

Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
selocin1204
 
Presentation far...but close team
Presentation far...but close teamPresentation far...but close team
Presentation far...but close team
Paulo Arantes
 
Easter egg lollipop
Easter egg lollipopEaster egg lollipop
Easter egg lollipop
alieFitria
 
Pengertian tik-ppt-2
Pengertian tik-ppt-2Pengertian tik-ppt-2
Pengertian tik-ppt-2
Mikhael Tony
 
Input Output Operations
Input Output OperationsInput Output Operations
Input Output Operations
kdisthere
 

Viewers also liked (13)

SONDAJ_FOP
SONDAJ_FOPSONDAJ_FOP
SONDAJ_FOP
 
Fop 2014
Fop 2014Fop 2014
Fop 2014
 
Shuttlecock sliding golf
Shuttlecock sliding golfShuttlecock sliding golf
Shuttlecock sliding golf
 
Getting to know you
Getting to know youGetting to know you
Getting to know you
 
Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
Tugas 5 Aldy Johan & Gilang Ramdhan X RPL 1
 
Presentation far...but close team
Presentation far...but close teamPresentation far...but close team
Presentation far...but close team
 
Easter egg lollipop
Easter egg lollipopEaster egg lollipop
Easter egg lollipop
 
Tugas 5
Tugas 5Tugas 5
Tugas 5
 
Pengertian tik-ppt-2
Pengertian tik-ppt-2Pengertian tik-ppt-2
Pengertian tik-ppt-2
 
το ταξιδι μας στο Etwinning
το ταξιδι μας στο Etwinning   το ταξιδι μας στο Etwinning
το ταξιδι μας στο Etwinning
 
μένουμε αλμωπία
μένουμε αλμωπίαμένουμε αλμωπία
μένουμε αλμωπία
 
ποιοτικά οφέλη από τη μέθοδο Project
ποιοτικά οφέλη από τη μέθοδο Projectποιοτικά οφέλη από τη μέθοδο Project
ποιοτικά οφέλη από τη μέθοδο Project
 
Input Output Operations
Input Output OperationsInput Output Operations
Input Output Operations
 

Similar to 4. 4.1

Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Nazrul azizi
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
Amin Upsi
 
Teori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunselingTeori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunseling
eaglered007
 
Presentasi Mojokerto
Presentasi MojokertoPresentasi Mojokerto
Presentasi Mojokerto
guest626d709
 
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptxPPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
NigarKalfa
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
Kristyawan Sutriyanto
 

Similar to 4. 4.1 (20)

Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
Unit 2 teknik dan proses kaunseling (1)
 
DASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELINGDASAR-DASAR KONSELING
DASAR-DASAR KONSELING
 
Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan KonsleingInterview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
Interview Konseling Jurusan Bimbingan Konsleing
 
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docxPROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
PROSES KAUNSELING INDIVIDU.docx
 
ESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencanaESAP .Konseling keluarga berencana
ESAP .Konseling keluarga berencana
 
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunselingPSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
PSIKOLOGI KAUNSELING proses kaunseling
 
Neny3
Neny3Neny3
Neny3
 
Bab 2 Kaunseling
Bab 2    KaunselingBab 2    Kaunseling
Bab 2 Kaunseling
 
Model kaunseling
Model kaunselingModel kaunseling
Model kaunseling
 
Teori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunselingTeori dan amalan kaunseling
Teori dan amalan kaunseling
 
Bab 5 Model Proses Kaunseling
Bab 5   Model Proses KaunselingBab 5   Model Proses Kaunseling
Bab 5 Model Proses Kaunseling
 
Presentasi Mojokerto
Presentasi MojokertoPresentasi Mojokerto
Presentasi Mojokerto
 
Penstrukturan
PenstrukturanPenstrukturan
Penstrukturan
 
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptxPPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
PPT PSIKONS KELOMPOK 5 MATERI 6.pptx
 
Konsep proses perhubungan menolong
Konsep proses perhubungan menolongKonsep proses perhubungan menolong
Konsep proses perhubungan menolong
 
Proses Kaunseling Brammer Model
Proses Kaunseling Brammer ModelProses Kaunseling Brammer Model
Proses Kaunseling Brammer Model
 
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
Saat-Saat sulit dalam Pengambilan Keputusan Dan Upaya untuk Mengatasi
 
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
Penguasaan Konsep Layanan Konseling dan Pengalihan Kasus (Referral)
 
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan
Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan Konsep   Konseling   dalam    Asuhan   Kebidanan
Konsep Konseling dalam Asuhan Kebidanan
 
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K) KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
KOMUNIKASI INTERPERSONAL / KONSELING (KIP/K)
 

4. 4.1

  • 1. PROSES & TAHAPAN PSIKOLOGI KONSELING by Diana Ariswanti Triningtyas, S.Pd., M.Psi.
  • 2. Dalam pelaksanaan konseling urutan atau tahapan dan langkah yang menjadi dasar konseling tidak harus kaku atau harus sesuai dengan yang ada, tetapi dapat digunakan secara luwes dan bahkan bisa tumpang tindih antara satu tahap dengan tahap yang lainnya.
  • 3. Bisa juga konselor kembali kepada tahapan semula setelah berjalan di tengah-tengah tahapan, misalnya : pada saat konselor sedang memproses pada tahapan diagnosa bisa juga konselor kembali kepada analisis, karena ada data yang perlu diungkapkan untuk menemukan sebab-sebab masalah klien dengan tepat. Ada tahapan yang dilaksanakan sebelum konseling berlangsung dan ada yang dilaksanakan pada saat konseling berlangsung.
  • 4. Tahapan sebelum konseling berlangsung dapat dilaksanakan, dengan mempelajari data klien melalui catatan kumulatif dan hasil teknik pengumpulan data lainnya. Setelah data terkumpul dan kemudian dirangkum (sintesis) selanjutnya mengadakan diagnosa untuk dapat menentukan masalah yang dihadapi klien dan apa-apa penyebabnya. Data tersebut dapat dibawa dalam pertemuan konseling secara tatap muka, dengan tujuan membantu klien untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya
  • 5. A. Langkah-langkah Psikologi Konseling Merupakan suatu cara bagaimana proses konseling itu berjalan sehingga dapat mengungkapkan masalah dan memecahkan masalah klien. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut: 1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk kebutuhan akan bantuan. 2. Membentuk hubungan. 3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan. 4. Menangani masalah. 5. Menumbuhkan kesadaran. 6. Merencanakan cara bertindak. 7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling.
  • 6. 1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk kebutuhan akan bantuan Dengan kepedulian dan perhatian terhadap klien dapat membentuk rasa keinginan dan semangat untuk menyelesaikan masalahnya. Sehingga klien akan menunjukkan suatu keseriusan dan kejujuran terhadap apa yang sedang dihadapinya, maka tujuan klien datang ke konseling akan terlihat jelas. Kemudian memberikan penjelasan dan pengertian agar klien menyadari atas perlunya bantuan untuk menyelesaikan masalahnya dan klien bersedia masuk dalam keterikatan dirinya dalam proses konseling.
  • 7. 2. Membentuk hubungan Dalam proses konseling pada langkah kedua ini diharapkan akan terjalin hubungan ketergantungan pada konselor, yaitu bagaimana konselor menggunakan dirinya sebagai sosok pribadi yang dapat dijadikan contoh. Dengan ketergantungan ini klien akan lebih banyak memberikan kepercayaan kepada konselor, maka konselor dapat dengan mudah memberikan bantuan dan jalan pada klien.
  • 8. Next ... Pencapaian hubungan yang baik dan harmonis antara klien dan konselor harus dengan ketrampilan yang dimiliki konselor sebagai alat terciptanya hubungan tersebut. Di antara ketrampilan tersebut ialah suatu teknik konseling seperti teknik mendengarkan dan teknik memantulkan perasaan sehingga terjalin hubungan yang baik.
  • 9. 3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan Apabila dalam langkah pertama tujuan klien datang untuk konseling masih samar-samar, maka langkah ini lebih menekankan pada tujuan konseling, sehingga tujuan dari konseling dapat dirumuskan guna menjamin tercapainya tujuan itu sendiri.
  • 10. Next ... Jika tujuan yang disampaikan klien masih belum ada kejelasan dan tidak tercapainya maksud dan tujuan konseling itu sendiri, maka konselor mengambil suatu tindakan untuk mengeksplorasi masalah ini dengan mem- berikan atau menyediakan beberapa pilihan dari tujuan konseling kepada klien, dan klien di minta untuk memilih dari pilihan tersebut, agar proses konseling dapat berjalan dengan lancar.
  • 11. Next ... Di antara tujuan tersebut adalah: • Adanya perubahan pada diri klien secara fisik maupun psikis, tindakan atau perasaan. • Terbentuknya perasaan diterima dan dipercaya adanya masalah pada dirinya. • Terciptanya pemahaman dan pengertian klien terhadap masalahnya. • Mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah nya dan masalah yang akan datang.
  • 12. 4. Menangani masalah Seringkali dan umumnya klien datang berkonsultasi tidak memberikan masalah yang sebenarnya, atau sering datang dengan berbagai masalah. Dalam langkah ini konselor diharapkan dapat menangani atau mengarahkan klien pada masalah yang sebenarnya atau yang menjadi prioritas.
  • 13. Next ... Maksudnya, masalah yang diungkapkan klien memang benar-benar masalahnya yang kemudian dibicarakan atau diajak klien untuk memecahkan nya.
  • 14. 5. Menumbuhkan kesadaran Dalam menumbuhkan kesadaran, konselor berusaha mengarahkan klien mencapai apa yang disebut dengan insight atau understanding (mengerti), yaitu bahwa klien benar-benar memahami apa yang sedang dialami dan apa yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan masalah nya.
  • 15. Next ... Semua ini terjadi atas kesadaran yang ada pada dirinya atau pengetahuan mengenai dirinya yang diperoleh dari proses konseling atau melalui apa yang ia lihat, dengar dan rasakan.
  • 16. 6. Merencanakan cara bertindak Walaupun klien telah mencapai pengertian dan kejelasan masalahnya, seringkali sulit untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan penyelesaian masalahnya karena keberanian klien dalam bertindak sangat menentukan langkah ini.
  • 17. Next ... Jika ada rasa keraguan dalam mengambil keputusan pada klien, atau kebingungan dalam memilih tindakan yang diberikan konselor sebagai pilihan maka konselor mengajak klien merencanakan atau melaksanakan tindakan dari hasil yang diperolehnya insight tersebut. Insight ini dapat terlaksana bila adanya kehidupan yang real atau nyata.
  • 18. 7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling Keputusan untuk mengakhiri atau meng- hentikan konseling ini merupakan usaha bersama antara pihak konselor dan klien, walaupun konselor sebagai penentu proses konseling dalam hal ini. Bukan berarti dapat sesuka hati mengakhiri konseling tanpa persetujuan dari klien.
  • 19. Next ... Maka menjadi perhatian dalam langkah ini adalah : apakah tujuan konseling telah terpenuhi dan apakah hasil dari konseling sudah di dapat.