Proses psikologi konseling terdiri dari beberapa tahapan untuk membantu klien mengungkapkan dan menyelesaikan masalahnya. Tahapan tersebut meliputi pembentukan hubungan antara klien dan konselor, penetapan tujuan konseling bersama, penanganan masalah utama klien, peningkatan kesadaran diri klien, perencanaan tindak lanjut, hingga evaluasi hasil dan penutupan proses konseling. Pro
1. PROSES & TAHAPAN
PSIKOLOGI KONSELING
by
Diana Ariswanti Triningtyas, S.Pd., M.Psi.
2. Dalam pelaksanaan konseling urutan atau
tahapan dan langkah yang menjadi dasar
konseling tidak harus kaku atau harus
sesuai dengan yang ada, tetapi dapat
digunakan secara luwes dan bahkan bisa
tumpang tindih antara satu tahap dengan
tahap yang lainnya.
3. Bisa juga konselor kembali kepada tahapan
semula setelah berjalan di tengah-tengah tahapan,
misalnya :
pada saat konselor sedang memproses pada
tahapan diagnosa bisa juga konselor kembali
kepada analisis, karena ada data yang perlu
diungkapkan untuk menemukan sebab-sebab
masalah klien dengan tepat.
Ada tahapan yang dilaksanakan sebelum
konseling berlangsung dan ada yang dilaksanakan
pada saat konseling berlangsung.
4. Tahapan sebelum konseling berlangsung dapat
dilaksanakan, dengan mempelajari data klien
melalui catatan kumulatif dan hasil teknik
pengumpulan data lainnya.
Setelah data terkumpul dan kemudian dirangkum
(sintesis) selanjutnya mengadakan diagnosa untuk
dapat menentukan masalah yang dihadapi klien
dan apa-apa penyebabnya.
Data tersebut dapat dibawa dalam pertemuan
konseling secara tatap muka, dengan tujuan
membantu klien untuk memecahkan masalah
yang sedang dihadapinya
5. A. Langkah-langkah Psikologi Konseling
Merupakan suatu cara bagaimana proses konseling itu
berjalan sehingga dapat mengungkapkan masalah dan
memecahkan masalah klien. Langkah-langkah tersebut
sebagai berikut:
1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan
membentuk kebutuhan akan bantuan.
2. Membentuk hubungan.
3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan.
4. Menangani masalah.
5. Menumbuhkan kesadaran.
6. Merencanakan cara bertindak.
7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling.
6. 1. Menyatakan kepedulian atau keprihatinan dan membentuk
kebutuhan akan bantuan
Dengan kepedulian dan perhatian terhadap klien dapat
membentuk rasa keinginan dan semangat untuk
menyelesaikan masalahnya. Sehingga klien akan
menunjukkan suatu keseriusan dan kejujuran
terhadap apa yang sedang dihadapinya, maka tujuan
klien datang ke konseling akan terlihat jelas.
Kemudian memberikan penjelasan dan pengertian agar
klien menyadari atas perlunya bantuan untuk
menyelesaikan masalahnya dan klien bersedia masuk
dalam keterikatan dirinya dalam proses konseling.
7. 2. Membentuk hubungan
Dalam proses konseling pada langkah kedua ini
diharapkan akan terjalin hubungan
ketergantungan pada konselor, yaitu bagaimana
konselor menggunakan dirinya sebagai sosok
pribadi yang dapat dijadikan contoh.
Dengan ketergantungan ini klien akan lebih
banyak memberikan kepercayaan kepada
konselor, maka konselor dapat dengan mudah
memberikan bantuan dan jalan pada klien.
8. Next ...
Pencapaian hubungan yang baik dan
harmonis antara klien dan konselor harus
dengan ketrampilan yang dimiliki konselor
sebagai alat terciptanya hubungan tersebut.
Di antara ketrampilan tersebut ialah suatu
teknik konseling seperti teknik
mendengarkan dan teknik memantulkan
perasaan sehingga terjalin hubungan yang
baik.
9. 3. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pilihan
Apabila dalam langkah pertama tujuan
klien datang untuk konseling masih
samar-samar, maka
langkah ini lebih menekankan pada
tujuan konseling, sehingga tujuan dari
konseling dapat dirumuskan guna
menjamin tercapainya tujuan itu
sendiri.
10. Next ...
Jika tujuan yang disampaikan klien masih belum
ada kejelasan dan tidak tercapainya maksud
dan tujuan konseling itu sendiri, maka
konselor mengambil suatu tindakan untuk
mengeksplorasi masalah ini dengan mem-
berikan atau menyediakan beberapa pilihan
dari tujuan konseling kepada klien, dan klien
di minta untuk memilih dari pilihan tersebut,
agar proses konseling dapat berjalan dengan
lancar.
11. Next ...
Di antara tujuan tersebut adalah:
• Adanya perubahan pada diri klien secara fisik
maupun psikis, tindakan atau perasaan.
• Terbentuknya perasaan diterima dan dipercaya
adanya masalah pada dirinya.
• Terciptanya pemahaman dan pengertian klien
terhadap masalahnya.
• Mampu menyelesaikan dan mengatasi masalah
nya dan masalah yang akan datang.
12. 4. Menangani masalah
Seringkali dan umumnya klien datang
berkonsultasi tidak memberikan
masalah yang sebenarnya, atau sering
datang dengan berbagai masalah.
Dalam langkah ini konselor
diharapkan dapat menangani atau
mengarahkan klien pada masalah yang
sebenarnya atau yang menjadi
prioritas.
13. Next ...
Maksudnya,
masalah yang diungkapkan klien
memang benar-benar masalahnya
yang kemudian dibicarakan atau
diajak klien untuk memecahkan
nya.
14. 5. Menumbuhkan kesadaran
Dalam menumbuhkan kesadaran, konselor
berusaha mengarahkan klien mencapai apa
yang disebut dengan insight atau
understanding (mengerti), yaitu
bahwa klien benar-benar memahami apa
yang sedang dialami dan apa yang harus
dikerjakan dalam menyelesaikan masalah
nya.
15. Next ...
Semua ini terjadi atas kesadaran
yang ada pada dirinya atau
pengetahuan mengenai dirinya
yang diperoleh dari
proses konseling
atau
melalui apa yang ia lihat, dengar
dan rasakan.
16. 6. Merencanakan cara bertindak
Walaupun klien telah mencapai
pengertian dan kejelasan masalahnya,
seringkali sulit untuk mengambil suatu
tindakan atau keputusan penyelesaian
masalahnya karena
keberanian klien dalam bertindak
sangat menentukan langkah ini.
17. Next ...
Jika ada rasa keraguan dalam mengambil
keputusan pada klien, atau kebingungan
dalam memilih tindakan yang diberikan
konselor sebagai pilihan maka
konselor mengajak klien merencanakan
atau melaksanakan tindakan dari hasil
yang diperolehnya insight tersebut.
Insight ini dapat terlaksana bila adanya
kehidupan yang real atau nyata.
18. 7. Menilai hasil dan mengakhiri konseling
Keputusan untuk mengakhiri atau meng-
hentikan konseling ini merupakan usaha
bersama antara pihak konselor dan klien,
walaupun konselor sebagai penentu proses
konseling dalam hal ini.
Bukan berarti dapat sesuka hati
mengakhiri konseling tanpa persetujuan
dari klien.
19. Next ...
Maka menjadi perhatian dalam langkah
ini adalah :
apakah tujuan konseling telah
terpenuhi
dan
apakah hasil dari konseling sudah di
dapat.