Sifilis adalah penyakit menular seksual kronis yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit ini menyebar melalui hubungan seksual dan kontak kulit dengan lesi yang mengandung kuman penyebabnya. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan serologi dan mikroskopis cairan tubuh, sedangkan pengobatannya dilakukan dengan antibiotik seperti penisilin. Pemerintah berupaya mencegah penularan lebih lanj
2. DEFINISI
Sifilis adalah penyakit
infeksi yang dapat
digolongkan Penyakit
Menular Seksual
(PMS), yang
disebabkan oleh
Treponema palidium,
yang bersifat kronis
dan bekerja secara
sistemik.
3. EPIDEMIOLOGI
Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 1492
belum dikenal di Eropa. Pada tahun 1494 terjadi
epidemi di Napoli. Pada abad ke-18 baru diketahui
bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual.
Pada abad ke-15 terjadiwabah di Eropa. Sesudah
tahun 1860, morbilitas sifilis menurun cepat.
Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat
dan puncaknya pada tahun 1946, kemudian
menurun setelah itu.
4. Pada tahun 2011
72% kejadian syphilis berhubungan dengan seks
laki-laki dengan laki-laki.
360 kasus untuk syphilis kongenital yaitu anak atau
bayi yang mendapatkan syphilis dari ibunya.
Sifilis diderita oleh waria 25%, pekerja seks
langsung 10%, pria yang berhubungan seks
sesama pria 10%, pekerja seks tidak langsung 3%,
dan narapidana 3%. (Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia)
5. ETIOLOGI
Troponema Pallidum
Bentuk spiral; panjang 5- 20 mikron
dan lebar 0,1- 0,2 mikron.
Gerakan berotasi undulasi sisi ke sisi
Mati pada kekeringan, panas,
antiseptik ringan, hidup beberapa
lama di luar tubuh
Sifilis ini juga dapat menular melalui
hubungan seksual dengan penderita
sifilis dan kontak kulit dengan lesi
yang mengandung T. Pallidum.
6. PATOFISIOLOGI
Stadium
Dini
Treponema
pallidum masuk ke
dalam kulit melalui
mikrolesi atau
selaput lendir.
Kuman tersebut
akan membiak,
jaringan bereaksi
dengan membentuk
infiltrat yang terdiri
dari sel limfosit dan
sel plasma.
Stadium
Laten
Tidak tampak
gejala, namun
infeksi masih aktif
Stadium
Lanjut
Treponema dapat
mencapai sistem
kardiovaskuler dan
sistem saraf dalam
waktu dini, namun
kerusakan yang terjadi
secara perlahan-lahan
sehingga memerlukan
waktu bertahun-tahun
untuk dapat
menimbulkan gejala
klinis.
9. PENGOBATAN
Sifilis dapat sembuh jika diobati pada tahap awal infeksi
terjadi.
Penderita sifilis diberi antibiotik penisilin (paling efektif).
Bagi yang alergi penisillin diberikan tetrasiklin 4×500
mg/hr, atau eritromisin 4×500 mg/hr, atau doksisiklin
2×100 mg/hr.
Sefaloridin memberi hasil baik pada sifilis dini,
Azitromisin dapat digunakan untuk S I dan S II.
Lama pengobatan 15 hari bagi S I & S II dan 30 hari
untuk stadium laten
Eritromisin diberikan bagi ibu hamil
Doksisiklin memiliki tingkat absorbsi lebih baik dari
tetrasiklin yaitu 90-100%, sedangkan tetrasiklin hanya
60-80%.
10. Primer
1. Tidak berganti-
ganti pasangan.
2. Gunakan
kondom
3. Hindari
penggunaan
jarum suntik
4. Selalu menjaga
kebersihan alat
kelamin
PENCEGAHAN
Sekunder
1. Adanya
siraman
rohani yang
dilakukan di
lokalisasi.
2. Adanya
penyuluhan
tentang IMS
oleh dinas
kesehatan.
Tersier
1. Adanya peraturan
dari pemerintah
tentang larangan
prostitusi
2. Adanya usaha
rehabilitasi dengan
pelatihan
keterampilan pada
wanita pekerja
seksual yang
meninggalkan
pekerjaan sebagai
pekerja seksual.
11. UPAYA PEMERINTAH
Melakukan upaya skrining pada orang-orang yang
beresiko
Pembagian kondom untuk komunitas yang beresiko
Membuat terobosan obat-obat herbal bagi
penderita
Promosi kesehatan mengenai dampak dan bahaya
seks bebas, kaitannya dengan dampak dan
penularan PMS