1. SPOORING DAN BALANCING 40.000 KM PADA
KENDARAAN DAIHATSU TERIOS 1.5 DOHC
PT. ASCO PRIMA MOBILINDO DAIHATSU
JEMURSARI
Disusun Oleh :
Ridho Jordan Firmansyah 11050524201
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2015
SIDANG PI
2. BAB I
A. Latar Belakang
1
Semakin berkembangnya industri otomotif
yang mendorong manusia untuk selalu
mempelajari ilmu pengetahuan dan
teknologi.
2
Membandingkan secara langsung tentang aplikasi
teori yang didapat dalam perkuliahan dengan
kondisi nyata di lapangan melalui PI (Praktik
Industri).
3
Praktik industri (PI) bertujuan untuk memberikan
pengalaman pada mahasiswa di dunia industri.
3. B. Tujuan Praktik Industri
Mengetahui peralatan yang digunakan didalam proses melakukan
Spooring dan Balancing di Bengkel PT. ASCO Prima Mobilindo Daihatsu
Jemursari sesuai dengan Standart Operasional Prosedure (SOP).
1
Memperoleh pengetahuan melakukan Spooring dan Balancing
Daihatsu Terios di bengkel PT. ASCO Prima Mobilindo Daihatsu
Jemursari.
2
4. C. Manfaat Praktik Industri
Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat
mengaplikasikan materi-materi
yang telah didapat di bangku
perkuliahan.
Memperoleh pengalaman
belajar dan bekerja sesuai
dengan kondisi dan situasi
pekerjaan nyata di dunia
industri.
Dapat mengetahui dan
memahami cara kerja dan
peralatan yang digunakan dalam
pelaksanaan perawatan berkala
30.000 km Daihatsu TERRIOS
DOHC 16 V EFI VVT- i.
Bagi Perusahaan
Bertambahnya jumlah pekerja tanpa
mengurangi anggaran pengeluaran
bulanan perusahaan.
Perusahaan dapat menerima lebih banyak
pekerjaan dan dapat menyelesaikan dalam
waktu yang lebih cepat.
Bagi Jurusan
Laporan PI pada akhirnya dapat
digunakan sebagai referensi mahasiswa
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya bila hendak
melakukan kegiatan serupa.
Bertambahnya referensi proposal dan
laporan PI yang ada di perpustakaan
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
5. E. Batasan Masalah
Mengingat bahwa penulis dalam kegiatan praktik industri telah
melakukan perawatan dan pemeriksaan pada banyak mobil
Daihatsu diantaranya adalah Luxio, Granmax, Sirion, All New Xenia,
Terios, Ayla dan lain lain maka untuk lebih mendalami
pengetahuan penulis tentang materi maupun keterampilan dari
kegiatan praktik industri penulis membatasi masalah yang dibahas
pada laporan ini adalah hanya pada pelaksanaan Spooring dan
Balancing Daihatsu Terios 1.5 DOHC VVT-i.
6. BAB II
Balancing adalah suatu proses yang dilakukan untuk menstabilkan
putaran roda agar seimbang dan merata pada masing-masing permukaan roda.
Pengertian Balancing
Jenis Balancing
1. Static balance
Static balance adalah keseimbangan bobot dalam arah radial
pada kondisi statis.
2. Dynamic balance
Dynamic balance adalah keseimbangan bobot dalam arah
aksial pada kondisi berputar.
Kajian Pustaka
7. Pengertian Spooring
Spooring adalah proses untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan roda-roda
dengan jalan melakukan penyetelan pada komponen steering dan suspense, dengan
tujuan agar roda - roda bisa lurus secara horisontal dan vertical.
Faktor Spooring
1. Camber
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika
dilihat dari depan atau belakang kendaraan.
2. Caster
Caster adalah kemiringan steering axis inclination jika
dilihat dari arah samping.
8. 3. Toe Angle
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan
bagian depan dengan roda depan bagian belakang.
4. Turning Radius
Sudut belok (turning radius) adalah sudut masing – masing
roda saat kemudi diputar maksimum.
9. Alat Melakukan Spooring
1. Tempat Spooring / Lift
Digunakan untuk menaikkan mobil ke atas sehinggu dalam
melakukan spooring ini diberikan kemudahan.
2. Penampak Roda
Digunakan untuk menampakkan roda-roda depan
3. Penjepit Roda dan Dudukan Sensor
Digunakan sebagai dudukan dimana untuk meletakkan sensor
pada pengujian spooring.
10. 4. Sensor Spooring
Digunakan untuk membaca kelurusan roda sebelah kanan
dan kiri.
5. Monitor Spooring
Digunakan untuk mengolah data-data selama melakukan
spooring
6. Kabel Data Spooring
Digunakan untuk menghubungkan dan mengirim data yang
di hasilkan pada sensor ke monitor.
11. BAB III
Sejarah Perusahaan
Perusahaan ASCO Automotive merupakan salah satu group otomotif
yang telah berdiri sejak tahun 1989, dengan brand Adira Mobil. Tahun 2004,
Adira Mobil melakukan rebranding dan penajaman strategi bisnis dengan
mengganti nama menjadi ASCO Automotive.
ASCO merupakan dealer dan bengkel resmi untuk 4 merk otomotif
terkemuka, yaitu Daihatsu, Isuzu, Peugeot dan UD Trucks.
ASCO Automotive memiliki 18 dealer yang saat ini, tersebar di
berbagai kota-kota besar di Indonesia, antara lain berlokasi di Jakarta,
Bandung, Bekasi, Tangerang dan Surabaya.
Pelaksanaan Kegiatan
12. Visi Dan Misi
VISI
MISI
“Menjadi mitra otomotif yang terpilih dan terpercaya”
“Memberikan pengalaman otomotif yang lebih baik melalui
layanan yang luar biasa”.
“Menjalankan bisnis dengan berpegang pada nilai-nilai dan
tanggung jawab yang tinggi melalui sumber daya manusia yang
professional dan terpercaya”
18. Waktu dan Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan praktek industri di bengkel Daihatsu dilaksanakan selama
dua bulan, dimulai tanggal 1 November – 30 Desember 2014. Kegiatan praktik
industri dimulai dengan memperkenalkan prosedur operasional perusahaan
atau yang lebih dikenal dengan Standard Operating Procedure (SOP), prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja (K3), perkenalan dengan lingkungan
perusahaan, kepala bengkel, karu (kepala regu) dan mekanik.
Kegiatan bengkel dimulai setelah apel pagi pada pukul 08.00 - 12.00
WIB, kemudian istirahat pukul 12.00-13.00 WIB dan dilanjutkan kembali pukul
13.00-16.00 WIB.
19. Keterlibatan Mahasiswa
Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa magang di bengkel Daihatsu
dari minggu pertama sampai minggu keenam adalah menjadi asisten mekanik
yang membantu pekerjaan ringan mekanik.
Untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan, mahasiswa
magang diarahkan dan bimbing ketika mahasiswa menempati pekerjaan yang
sudah dibagi berdasarkan pembagian sebelum terjun ke lapangan.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Selama melakukan praktik industri mahasiswa diberikan tempat
istirahat yang sama dengan mekanik bengkel, dengan ujuan untuk mempererat
rasa persaudaraan dan kebersamaan antar keryawan dan mahasiswa
20. Pembahasan
Keselamatan Kerja
1 Faktor Manusia
2 Faktor Lingkungan
Bahan
Tool box
Kunci pas ring ukuran 19 dan 14.
fender cover, Seat cover, dan Floor cover.
Sarung tangan.
Alat Balancing beisbarth
Satu set alat spooring
Timah sebagai alat pemberat pada roda.
Tang pengukit timah jepit.
Kapy untuk melepas timah yang menempel
di roda.
Kunci roda.
Beberapa alat SST (Special Service Tools).
Dongkrak
Jack stand.
Perlengkapan Kerja
Mobil Daihatsu TERIOS 1.5 DOHC VVT-i.
Alat
21. Langkah Kerja
1. Persiapan
Memasukkan mobil kealam bengkel
2. Melakukan Balancing
a) Lepaskan seluruh roda yang
terpasang pada kendaraan.
b) Setelah roda terlepas, satu persatu
roda di Balancing ke mesin
balancing.
22. c) Lepaskan semua pemberat yang
menempel pada roda.
d) Memasukkan data roda pada mesin
balancing, meliputi diameter, lebar, jenis
dari roda serta jarak antara mesin
balancing dengan roda yang terpasang.
e) Tutp roda dengan penutup alat balancing.
f) Biarkan roda berputar selama ±
15 detik pada mesin balancing.
g) Lakukan pengamatan hasil yang
terdapat di mesin balancing.
h) Pada mesin balancing akan
muncul angka, menunjukkan
berat timah yang dibutuhkan
oleh roda.
i) Potong timah atau pemberat
sesuai angka pada mesin
balancing dan temple timah
tersebut pada sisi roda.
23. j) Setelah di tempel pemberat,
kemudian roda ditutup kembali
dengan penutup mesin
balancing, dan tunggu roda
berputar selama ± 15 detik,
setelah roda berhenti berputar
buka penutup roda
k) Amati hasil pemeriksaan, apakah
pada mesin balancing sudah
menunjukkan angka 0, apabila
sudah menunjukkan angka 0
maka roda sudah seimbang atau
balancing.
l) Pemasangan timah / pemberat sesuai
nominal yang muncul di layar mesin
balancing.
m) Setelah balancing selesai dilakukan,
lepaskan roda dengan melepas pengunci
yang tadinya digunakan untuk mengunci
roda.
n) Turunkan roda dari mesin balancing.
o) Proses ini dilakukan secara berturut turut
sebanyak jumlah roda yang ada pada
kendaraan, hingga semua roda sudah
dilakukan balancing.
p) Pasang kembali semua roda pada kendaraan.
24. 3. Melakukan Spooring
a) Pastikan alat spooring dalam
kondisi normal dan tidak
rusak.
b) Nyalakan komputer spooring,
sambil menunggu komputer
menyala dan siap digunakan,
masukkan kendaraan / mobil
ke dalam lift spooring.
25. c) Pastikan roda depan tepat pada
penampak roda fleksible pada lift
spooring.
d) Pastikan kendaraan aman dan tidak
jalan pada lift spooring, tarik hand
rem mobil dan pasang pengaman rem
depan.
e) Setelah kendaraan sudah siap di lift,
lakukan pemasangan dudukan sensor.
f) Sebelum dudukan sensor dipasang,
terlebih dahulu atur ukuran
dudukan sensor sesuai ukuran roda
pada kendaraan.
g) Pasangkan semua dudukan sensor
pada roda yang terpasang di
kendaraan dengan melihat berapa
besar diameter velg.
26. h) Setelah semua dudukan sensor
sudah terpasang, lakukan
pemasangan sensor pada dudukan
yang terpasang pada roda, dan kunci
sensor hingga water pass di posisi
tengah.
i) Pastikan semua sensor sudah
terpasang dan kabel penghubung
semua sensor juga sudah terpasang.
j) Naikan lift spooring, dan kunci lift agar
posisi kendaraan rata dan hasil
pembacaan dari sensor bisa akurat.
k) Masukkan data – data kendaraan pada
komputer spooring, meliputi jenis mobil,
nomer plat pada kendaraan.
l) Setelah data kendaraan sudah masuk ke
komputer, kemudian Jalankan program
Before Adjustment.
27. m) klik menu meansurement preparation di
komputer, pada layar akan muncul hasil
pengukuran dari sensor spooring pada
kondisi awal mobil.
n) Putar roda kemudi penuh kearah kanan,
kemudian putar kembali kemudi kearah
kiri, setelah itu posisikan kembali kemudi
pada posisi normal / posisi tengah dimana
posisi roda kanan dan kiri lurus, sesuai
acuan pada layar komputer spooring.
o) Pada layar akan muncul hasil
ukuran standart dengan cara
mengeklik standart measurement
pada komputer.
p) Pada menu klik after
measurement maka akan muncul
hasil ukuran dari tie rod
kendaraan.
q) Stel caster kendaraan dengan
menggunakan alat yang pada
tools box.
28. r) Kemudian dilanjut penyetelan camber
kendaraan sesuai data spesifikasi yang
muncul pada layar.
s) Lakukan penyetelan tie rod dengan
menggunakan kunci pas ukuran 14
dan 19, apabila terlalu menyimpang
dari data spesifikasi, dan atur tie rod
sesuai data spesifikasi yang
ditunjukkan pada layar.
t) Setelah melakukan penyetelan tie
rod sesuai sepesifikasi pada layar,
dilanjut dengan mengeklik menu
akhir, maka pada layar akan
muncul hasil pengukuran yang
telah dilakukan.
29. u) Kemudian print hasil penyetelan yang
sudah dilakukan dan dilanjut melepas
semua sensor serta dudukan sensor
yang melekat pada semua roda
kendaraan.
v) Lepaskan kunci lift dan turunkan lift,
kemudian Lepaskan pengaman rem
depan yang ada didalam kendaraan
dan proses spooring telah selesai.
w) Lakukan test drive terhadap
kendaraan.
Print Out Spooring
30. BAB IV
Kesimpulan Dan Saran
1. Dalam melakukan proses Spooring dan Balancing yang perlu diperhatikan adalah
penggunaan alat-alat Spooring dan Balancing sesuai dengan SOP (Standart Operational
Prosedure) dan PKB (Perintah Kerja Bengkel).
2. Spooring adalah proses untuk menyeimbangkan atau menyelaraskan roda-roda dengan
jalan melakukan penyetelan pada komponen steering dan suspense, dengan tujuan agar
roda - roda bisa lurus secara horisontal dan vertical. Sedangkan Balancing adalah suatu
proses yang dilakukan untuk menstabilkan putaran roda agar seimbang dan merata
pada masing-masing permukaan roda. Dalam proses melakukan spooring posisi sensor
(sejajar) sangat penting, agar sensor yang di pasangkan di setiap roda dapat membaca
dan menghasilkan data yang akurat terhadap proses Spooring kendaraan. Spooring dan
Balancing dilakukan setiap kelipatan 10.000 km..
Kesimpulan
31. Saran
Perusahaan
1. Final check diharapkan lebih
diperketat untuk mengurangi
komplain pelanggan, sehingga
kepercayaan pelanggan terhadap
bengkel meningkat.
2. Penambahan perlengkapan
kesehatan seperti P3K pada area
kerja, apabila terjadi kecelakaan
kerja bisa dilakukan pertolongan
pertama.
Bagi Jurusan
1. Memberikan bimbingan dan arahan bagi
mahasiswa yang akan melakukan praktek
industri, agar mahasiswa saat melakukan
praktek industri di dunia industri sudah
dapat beradaptasi dengan dunia industri.
Bagi Mahasiswa
1. Dalam melaksanakan praktik mahasiswa
bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
kegiatan praktik industri.