SlideShare a Scribd company logo
1 of 70
Download to read offline
Global Road Safety Partnership (GRSP)
ƒ African Development Bank
ƒ Asian Development Bank - ADB
ƒ BP
ƒ DaimlerChrysler
ƒ Department for International
Development - DFID
ƒ FIA Foundation
ƒ Ford Motor Company
ƒ General Motors Corporation
ƒ Honda Motor Co., Ltd.
ƒ Infrastructrue Development Institute -
IDI
ƒ Inter-American Development Bank
ƒ International Center for Alcohol Policies -
ICAP
ƒ International Federation of Red Cross
and Red Crescent Societies - IFRC
ƒ International Road Transport Union - IRU
ƒ ISTED
ƒ Michelin
ƒ National Highway Traffic Safety
Administration
ƒ Renault SAS
ƒ Royal Dutch/Shell Group
ƒ Swedish International Development and
Cooperation Agency SIDA
ƒ Total
ƒ Toyota Motor Corporation
ƒ Transport Research Laboratory - TRL
ƒ United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific -
UNESCAP
ƒ Volvo Car Corporation
ƒ World Bank Transport Homepage
ƒ World Health Organization - WHO
Global Trends & Projection
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
LINGKUNGAN 2005 2006
01. Kendaraan Berhenti 2 1
02. Penyebrang 3 1
03. Asap Kendaraan 0 0
04. Asap Lingkungan 0 0
05. Kamtib 0 0
06. Hewan 0 1
07. Material Jalan 0 0
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
KENDARAAN 2005 2006
01. Ban Pecah 35 27
02. Selip 8 14
03. Rem Blong 5 8
04. Kerusakan Mesin 2 1
05. Kerusakan Mekanis 6 3
06. Lain-lain 1 0
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
PENGEMUDI 2005 2006
01. Kurang Antisipasi 92 83
02. Lengah 8 10
03. Mengantuk 51 41
04. Mabuk 2 1
05. Tidak Tertib 5 2
06. Lain-lain 0 1
Jumlah kecelakaan di ruas Jalan Tol PT Jasa
Marga (Persero) s/d Bulan Januari 2006
No Ruas Jalan Tol Jumlah
1 Jagorawi 16
Jakarta - Tangerang :
- Ruas Jakarta - Tangerang 22
- Ruas Serpong - Ulujami (BSD) 0
3 Jakarta - Cikampek 77
4 Surabaya - Gempol 7
5 Cawang - Tomang - Cengkareng 31
Purbaleunyi :
- Padalarang - Cileunyi 10
- Kalihurip - Padalarang 14
7 Belmera 2
8 Semarang 5
9 Palikanci 10
6
2
194
SUB TOTAL
Every year it is estimated 1.2
million men, women and children
are killed in road traffic accidents
around the world.
World Health Organisation
It is estimated that between 23 and
34 million people are injured in road
traffic accidents each year.
Global Road Safety Partnership
Kecelakaan di jalan raya membunuh
jutaan orang setiap tahun
After the first road fatality in Britain involving Bridget Driscoll on
17th August 1896 the coroner said, “This must never happen again”.
Korban tewas di Indonesia
Kepolisian : 9000 orang
ADB: 30.0000 orang
The BP Driving Safety Standard
0
10
20
30
40
50
60
Driving Industrial Process Security Other
BP Workforce Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%)
Driving is the single biggest risk activity* for the BP workforce
* Industrial
fatalities
encompass
several different
activities
The BP Driving Safety Standard
0
10
20
30
40
50
60
Driving Industrial Process Security Other
Total* BP Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%)
Driving poses the biggest threat to the safety of BP’s workforce & third parties
* These figures
include both BP
workforce and
third party
fatalities
ILUSTRASI RESIKO
Populasi pemakai jalan
Perilaku Pemakai jalan
Resiko
Panjang jalan
Keselamatan transportasi di negara kita
Goals
Goals
ƒ Tidak ada kecelakaan
ƒ Tidak ada cedera
ƒ Tidak ada kerusakan harta
benda
ƒ Tidak ada kerusakan
lingkungan
ƒ Patuh terhadap peraturan
perundangan
ƒ Pelanggan puas
SiMPATI
Standard Mengemudi Pt Amoco miTsui Indonesia
LATAR BELAKANG
ƒ Angka kematian terbesar dalam
operasional dijalan
ƒ Usaha meminimalkan
– Jumlah
– Frekwensi
– Keparahan
Pimpinan puncak menunjukkan komitmen
yang tinggi untuk mengelola KLL dengan :
• Membentuk organisasi
• Menetapkan personel
• Menyediakan sumber daya
• Melakukan perencanaan dan
penilaian kinerja
KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
Menunjukan secara nyata, dengan :
1. Menjadi contoh yang baik
2. Memasukan kedalam agenda penting rapat termasuk
rapat pimpinan
3. Mengkomunikasikan dengan efektif
4. Melatih dan mengevaluasi pengemudi
5. Mempromosikan dan mendorong partisipasi karyawan
6. Membuat rencana dan target untuk semua karyawan
7. Memastikan kepatuhan kontraktor
8. Buddy Ride program
KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
KEBIJAKAN & SASARAN STRATEGIS
ƒ KLL menjadi target dan tujuan manajemen serta
setiap individu
ƒ Dikomunikasikan dengan baik
ƒ Menunjukan komitmen untuk mengurangi resiko
secara berkelanjutan
ƒ Pesannya jelas, mudah dimengerti dan memotivasi
untuk menempatkan KLL setingkat dengan sasaran
perusahaan yang lain
ƒ Mempromosikan keterbukaan dan partisipasi individu
dalam meningkatkan kinerja KLL
AKIBAT KECELAKAAN
ƒ Kecelakaan lalulintas adalah masalah yang
berkembang
– 1,2 juta orang meninggal
– 20 s/d 50 juta orang cedera
– Penyebab kematian
– 90% di negara berkembang (Populasi
manusia = 81%, kendaraan=20%)
– Di Indonesia ?
STANDARD & ELEMEN
ƒ Sepuluh (10) elemen SiMPATI
– Berlaku untuk seluruh karyawan AMI
dan kontraktor
– Mematuhinya adalah wajib, seperti
halnya mematuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
– 3 Elemen mengatur mengenai
kendaraan
– 7 elemen mengatur mengenai
pengemudi
ELEMEN - 1
– Kendaraan sesuai
rancangannya,
Terawat, dalam
kondisi yang baik dan
dilengkapi sabuk
pengaman
ELEMEN 1
ƒ Tujuan
– Semua kendaraan
• Terawat
• Dioperasikan hanya
jika aman
• Dilengkapi atribut dan
fasilitas yang
ditetapkan
ELEMEN 1
ƒ Kendaraan harus dirawat
sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
ƒ Bukti kepatuhan:
– Data (database) status ketaatan
kendaraan AMI terhadap spesifikasi
kendaraan yang sesuai
– Sistem untuk menunjukkan bahwa
rekomendasi pabrik untuk
perawatan diikuti
– Audit untuk memastikan sabuk
pengaman
– Pemeriksaan rutin; km, harian, pre
trip
SAP PM
Syarat kondisi minimum kendaraan
No Requirement P
Inspection
methode
1 Brake Tidak ada kebocoran cairan dari master cylinder dan selang
hydrolik
0 Visual no oil drops
Indication
2 Brake Sistim pengereman berfungsi dengan baik dan ketebalan
cakram rem dalam batas minimum pabrik pembuat
0 Brake shoe min.
thickness Indicator
3 Brake Rem bekerja dengan efektif, saat pedal diinjak rem bekerja
sesuai dengan tekanan injakan kaki. Saat injakan dilepas
tidak bocor (ngempos) saatpedal ditekan penuh
0 Operational Testing
4 Surat surat kendaraan lengkap sesuai syarat syarat yang
berlaku
0 Check Licence
5 Design Kontainer pada kendaraan pengangkut terikat kuat pada chasis
dan dilengkapi dengan titik titik pengaman sesuai specifikasi
pabrik pembuat sehingga muatan dapat diamankan
0 No Nodification
6 Design Kendaraan sesuai peruntukannya dan sesuai dengan spesifikasi
yang dikenal
0 Visual
7 Design Muatan diikat menggunakan rantai, pintu pintu dsb, secukupnya 0 Visual
8 Driver Kendaraan dilengkapi alat pengikat sehingga peralatan seperti
donkrak, APAR, Spill kit dan perkakas tidak bebasberpidah
didalam kabin
0 Visual
No Requirement Prior
ity
Inspection
methode
9 Driver Kendaraan dilengkapi dengan Sabuk pengaman 3 titik 0 Visual
10 Tidak ada kebocoran minyak dari mesin, gearbox dsb. 0 Visual, no oil
drops
11 Kemudi Kemudi dan jalur kendaraan tidak longgar/slek lebih dari
30%
0 Operational
testing
12 Tires Semua baut baut dan mur terpasang 0 Visual & manual
13 Tires Tidak ada ban vulkanisir di roda depan 0 Visual
14 Tires Kembang semua ban tidak kurang dari 1,6 Mm 0 Visual
15 Vision Alarm mundur terpasang dan berfungsi dengan baik 0 Operational
Testing
16 Vision Kendaraan dilengkapi dengan klakson
yang Berfungsi
0 Operational
Testing
18 Vision Kendaraan dilengkapi dengan kaca spion di kiri dan kanan
serta kaca cembung untuk melihat area yang tidakterlihat
(blind spot)
0 Visual
SAF-MV-09 AMI HGV Minimum Requirements
ELEMEN 2
ƒ Tujuan
– Menjaga Keselamatan
– Mematuhi peraturan
Jumlah penumpang tidak melebihi
kapasitas
ELEMEN 2
ƒ Bukti tertulis kepatuhan :
– Data status ketaatan
– Sistem yang dapat
memastikan batas
jumlah muatan tidak
dilampui
ELEMEN 3
ƒ Beban dan volume aman tidak melebihi
spesifikasi pabrik dan batas beban yang
diizinkan pemerintah
ƒ Tujuan
– Memastikan semua kendaraan
– Dimuati dengan beban aman
– Patuh pada peraturan
ELEMEN 3
ƒ Bukti kepatuhan
– SOP
ƒ Audit akan harus dilakukan
oleh;
– AMI
– Contractor
– Gabungan
ELEMEN 4
ƒ Pengemudi kompeten &
berkendara dengan cara
yang aman
ƒ Tujuan
– Memastikan kendaraan
hanya dikemudikan oleh
• Pengemudi kompeten
• Dikendarai dengan aman
ELEMEN 4
ƒ Pengemudi harus
– Ditest
– Dievaluasi
– MCU
– SIM yang sesuai
– Dilatih
RTMG
ƒ Driver recruitment process
RTMG
ƒ TRAINING
– SiMPATI
– DDT
– F & T
– VRO Prevention
– First Aid
– PPE
– JRM PLAN
– ER
ELEMEN 4
Bukti kepatuhan;
– Daftar pengemudi
– Daftar Surat Izin Mengemudi (SIM)
– Catatan kehadiran dalam pelatihan
– Catatan penilaian mengemudi di jalan
raya
– Pemeriksaan kesehatan
– Sistem pemantauan mutu mengemudi
KOMPETENSI PENGEMUDI
ELEMEN 5
ƒ Pengemudi cukup
istirahat dan
bugar
ƒ Tujuan
– Mencegah
kecelakaan akibat
lelah & ngantuk
RTMG
ƒ Driver salary package
– Yang tidak memotivasi driver secara
berlebihan dan mendorong untuk
bekerja lebih selamat
– Basic 35% + Benefit 15% +
Performance 25% + Proactive safety
Performance 25%
RTMG
ƒ Fatigue Management
– 16 hrs/day working hour
– 60 hrs/week
– 10 driving hrs/day
– 30 minute break/5 hrs driving
– 1 days off/7working days
– 6hrs sleep ≥ 8 hrs engine off = sleep
– 24 hours not driving = off
JAM KERJA & MENGEMUDI
Tanggal
:
Shift
:
Pagi
/
Malam
KM
TUJUAN
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
JAM
Menunggu
Mengemudi
Istirahat dijalan
Libur (Istirahat di rumah)
Pengemudi
:
Waktu
mengemudi
yang
harus
dihindari
JAM KERJA & MENGEMUDI
ƒ UU No 14 tahun 1992
JAM KERJA & MENGEMUDI
ƒ PP 44/93
Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pergantian Pengemudi
Pasal 240
1) Untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan di jalan, perusahaan angkutan
umum wajib mematuhi ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat bagi
pengemudi kendaraan umum.
2) Waktu kerja bagi pengemudi kendaraan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah 8 (delapan) jam sehari.
3) Pengemudi kendaraan umum setelah mengemudikan kendaraan selama 4 (empat) jam
berturut-turut, harus diberikan istirahat sekurang-kurangnya setengah jam.
4) Dalam hal-hal tertentu pengemudi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
dipekerjakan menyimpang dari waktu kerja 8 (delapan) jam sehari, tetapi tidak boleh
lebih dari 12 (dua belas) jam sehari termasuk istirahat 1 (satu) jam.
5) Penyimpangan waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak berlaku bagi
pengemudi kendaraan umum yang mengemudikan kendaraan umum angkutan antar kota.
6) Pengemudi kendaraan umum wajib mematuhi ketentuan waktu kerja dan waktu istirahat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
JAM KERJA & MENGEMUDI
Pasal 241
1) Pengusaha angkutan umum yang mengoperasikan
kendaraannya lebih dari waktu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 240 ayat (2) dan ayat (4) harus menyediakan
pengemudi pengganti.
2) Pengusaha angkutan umum harus melakukan penggantian
pengemudi dengan pengemudi pengganti setelah jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) dan
ayat (4) dilampaui.
Pasal 242
1. Penyimpangan waktu kerja dan penggantian pengemudi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241 diatur
lebih lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setelah mendengar pendapat Menteri.
ELEMEN 5
ƒ Bukti Kepatuhan
– Data kehadiran pada pelatihan kesadaran
kelelahan / kepenatan pengemudi
– Daftar pengajar yang terlatih
– Tindakan yang diambil untuk menangani
kasus penyimpangan
– Catatan jam kerja dan jam mengemudi
ELEMEN 6
ƒ Pengemudi tidak melakukan
aktivitas yang mengganggu
– Tidak menggunakan HP/HT
– Alat alat berteknologi tinggi
• Hand phone, laptop dan organizers;
– Membaca peta atau yang lainnya
– Merapikan/membetulkan posisi barang
– Makan, minum, merokok
– Membuat catatan
– Berbicara dengan penumpang
– Mengotak atik radio/tape/CD player
ELEMEN 6
ƒ Bukti Kepatuhan
– Adanya SOP/Peraturan
– Program induksi
keselamatan, orientasi kerja
dan pelatihan
– Bukti pemeriksaan secara
acak
– Pemakaian teknologi untuk
mematikan alat komunikasi
secara elektronis ketika
kendaraan sedang bergerak
ELEMEN 7
ƒ Risiko perjalanan
– Diidentifkasi
– Dievaluasi
– Dikendalikan
ƒ Tujuan
– Memastikan resiko perjalanan
• Diidentifikasi
• Dikendalikan
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 7
Persyaratan
ƒ Perjalanan darat jika dianggap perlu
ƒ Harus mengikuti persyaratan
ƒ Harus mengaplikasikan Rencana
Pengendalian Risiko Perjalanan
ƒ Harus ada proses identifikasi bahaya
sementara dan disampaikan kepada
para pengemudi
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 7
Bukti Kepatuhan;
ƒ Pemanfaatan Road Safety Risk
Assessment Toolkit
ƒ Rencana Pengendalian Risiko
Perjalanan
ƒ Audit teratur
ƒ Identifkasi dan
penanggulangan bahaya
ELEMEN 8
ƒ Sabuk pengaman harus dipakai
oleh pengemudi dan semua
penumpang
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam
dinas AMI
ELEMEN 8
Lingkup
ƒ Berlaku untuk semua pengemudi
AMI atau kontraktor
ƒ Lingkup ini termasuk jenis-jenis
kendaraan berikut ini:
– Semua kendaraan
– Taxi
– Forklift
– Kendaraan konstruksi
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 8
Persyaratan
ƒ Semua kendaraan AMI atau kontraktor
harus dilengkapi dengan sabuk pengaman
ƒ Kendaraan bergerak setelah pengemudi
dan penumpang memakai sabuk
pengaman
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 8
Bukti Kepatuhan
ƒ Audit untuk memastikan sabuk
pengaman berfungsi dan memenuhi
persyaratan
ƒ Pemeriksaan teratur untuk
memastikan kepatuhan pengemudi
dan penumpang
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 9
ƒ Pengemudi tidak
dalam pengaruh ;
– minuman alkohol
atau
– obat-obatan,
– zat atau obat-
obatan lainnya
ELEMEN 9
ƒ Tujuan
– Untuk memastikan setiap pengemudi
dalam keadaan tidak terpengaruh
alkohol/obat yang dapat menganggu
kemampuannya dalam mengemudi
ƒ Bukti kepatuhan
– SOP
– Pemeriksaan mendadak
– Catatan
RTMG
ƒ Alkohol & Obat obatan
– Minimal di test 10%/bulan
– Setelah kecelakaan
– Terdeteksi adanya gejala
– Pengemudi Pabrik Minimal
5%/bulan
– Setelah pesta
– Obat obatan penyebab kantuk
ELEMEN 10
ƒ Helm pengaman
dipakai oleh
pengendara dan
penumpang sepeda
motor
Kepala rentan pecah – Jangan sampai terbentur!
Pakailah helm selama mengemudikan motor!
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
ELEMEN 10
Standard Design Helm
Fullface atau Openface.
Bukan Half face
Memenuhi syarat yaitu :
Tahan Impact tahan terhadap benturan/sentakan
Tahan penetrasi Mampu menahan benda tajam
Retensi Mampu tetap terpasang tanpa pecah/tergores
Pandangan Panglihatan minimum 105 º kesemua sisi
RTMG
ƒ Driver Management
ƒ Management Resiko Perjalanan
ƒ Management kendaraan/peralatan
ƒ HSE Management System
ƒ Contractor Management
RTMG
ƒ PASSPORT
– Training
– Proactive Safety Record
– MCU
– Safety performance
DRIVER PASSPORT
RTMG
ƒ Driver Monitoring
– Road Surveillance
– Working hour log sheet
– VDR monitoring
– Violation counseling process
RTMG
ƒ Driver Management
– Recruitment
– Salary Package
– Training
– Passport System
– Monitoring
– Hand Phone (Distracting activity)
– Drug & Alcohol Policy
– Fatigue Management
– Seat Belt
RTMG
ƒ JRM
ƒ Vehicle/Equipment Management
ƒ HSE Management System
ƒ Contractor Management
HSE MANAGEMENT SYSTEM
Penerapan
Penerapan,
,
Pencapaian
Pencapaian,
,
Pengembangan
Pengembangan,
,
Pengkajian
Pengkajian
Pemeliharaan
Pemeliharaan
kebijakan
kebijakan K3
K3
Tanggung
Tanggung-
-jawab
jawab
Perencanaan
Perencanaan,
,
Pelaksanaan
Pelaksanaan,
,
Prosedur
Prosedur
Sumberdaya
Sumberdaya
Proses
Proses
Stuktur
Stuktur Organisasi
Organisasi
SMKLL
SISTIM MANAJEMEN
PERUSAHAAN
Standar
pemantauan
Pembelian
Audit
Pengelolaan
material &
perpindahan
nya
Pengumpulan
dan
penggunaan
data
Keamanan
bekerja
Peninjauan
ulang
desain &
kontrak
Strategi
pendokume
ntasian
Pengendalian
dokumen
Pelaporan
dan perbaikan.
Pengembangan
ketrampilan
Pembangunan
& pemeliharaan
komitmen
ELEMEN SISTEM
PRINSIP PENERAPAN
Perencanaan
Penerapan
Pengukuran
dan evaluasi
Komitmen dan
Kebijakan
Peninjauan
Ulang&
Peninjauan ulang
Dan Peningkatan
Peningkatan
Berkelanjutan
CAKUPAN
ƒ Karyawan
ƒ Kendaraan dan Pengemudi
kontraktor
ƒ Para tamu
PEMANTAUAN KEPATUHAN
ƒ Internal Audit
ƒ Melaporkan kemajuan implementasi
ƒ Pemantauan Mandiri terhadap
implementasi dan kinerja
ƒ Audit pihak ke 3

More Related Content

Similar to Keselamatan Transportasi di Indonesia

PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutu
PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutuPanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutu
PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutuarrdee90210
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Agus Budi Prasetyo
 
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...aswin2812
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriAziz Borned
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxChristoRindorindo1
 
Tugasan audit keselamatan jalan raya
Tugasan audit keselamatan jalan rayaTugasan audit keselamatan jalan raya
Tugasan audit keselamatan jalan rayaNadima Mohamad
 
Materi WISE to shopfloor (1).pdf
Materi WISE to shopfloor (1).pdfMateri WISE to shopfloor (1).pdf
Materi WISE to shopfloor (1).pdfhamdanHSE
 
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdf
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdfSistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdf
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdfDianHutami1
 
1752 p1-spk-teknik ototronik
1752 p1-spk-teknik ototronik1752 p1-spk-teknik ototronik
1752 p1-spk-teknik ototronikWinarto Winartoap
 
Kata pengantar oto iapsd
Kata pengantar oto iapsdKata pengantar oto iapsd
Kata pengantar oto iapsdEko Supriyadi
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (8) Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (8)  Pelatihan Alat Berat...Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (8)  Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (8) Pelatihan Alat Berat...PT Nusantara Traisser
 
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)PT Nusantara Traisser
 
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)PT Nusantara Traisser
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (5) Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (5)  Pelatihan Alat Berat...Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (5)  Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (5) Pelatihan Alat Berat...PT Nusantara Traisser
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...PT Nusantara Traisser
 

Similar to Keselamatan Transportasi di Indonesia (20)

PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutu
PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutuPanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutu
PanduanCP penanganan dan pengendalian dalam mutu
 
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
Manual desain-perkerasan-jalan-nomor-02-m-bm-2013
 
Presentasi TA
Presentasi TAPresentasi TA
Presentasi TA
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...
Peran Polri dalam Menjamin Pengoperasionalan Sepeda Motor yang berkeselematan...
 
Laporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industriLaporan kunjungan industri
Laporan kunjungan industri
 
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
Materi-Defensive-Drive-26 page.pptxMateri-Defensive-Drive-26 page.pptx
 
Tugasan audit keselamatan jalan raya
Tugasan audit keselamatan jalan rayaTugasan audit keselamatan jalan raya
Tugasan audit keselamatan jalan raya
 
01.bambang susantono
01.bambang susantono01.bambang susantono
01.bambang susantono
 
NEW CP
NEW CPNEW CP
NEW CP
 
Materi WISE to shopfloor (1).pdf
Materi WISE to shopfloor (1).pdfMateri WISE to shopfloor (1).pdf
Materi WISE to shopfloor (1).pdf
 
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdf
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdfSistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdf
Sistem_Manajemen_Keselamatan_Perusahaan_Angkutan_Umum(2).pdf
 
1752 p1-spk-teknik ototronik
1752 p1-spk-teknik ototronik1752 p1-spk-teknik ototronik
1752 p1-spk-teknik ototronik
 
Safety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.pptSafety Leadership-1.ppt
Safety Leadership-1.ppt
 
Kata pengantar oto iapsd
Kata pengantar oto iapsdKata pengantar oto iapsd
Kata pengantar oto iapsd
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (8) Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (8)  Pelatihan Alat Berat...Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (8)  Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (8) Pelatihan Alat Berat...
 
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training 2018, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
 
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
Safety Training Fire, Hub 081 230 454 20 (Call-WA)
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (5) Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (5)  Pelatihan Alat Berat...Nusantara traisser profile 2018 presentation   copy (5)  Pelatihan Alat Berat...
Nusantara traisser profile 2018 presentation copy (5) Pelatihan Alat Berat...
 
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
 

Keselamatan Transportasi di Indonesia

  • 1.
  • 2.
  • 3. Global Road Safety Partnership (GRSP) ƒ African Development Bank ƒ Asian Development Bank - ADB ƒ BP ƒ DaimlerChrysler ƒ Department for International Development - DFID ƒ FIA Foundation ƒ Ford Motor Company ƒ General Motors Corporation ƒ Honda Motor Co., Ltd. ƒ Infrastructrue Development Institute - IDI ƒ Inter-American Development Bank ƒ International Center for Alcohol Policies - ICAP ƒ International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies - IFRC ƒ International Road Transport Union - IRU ƒ ISTED ƒ Michelin ƒ National Highway Traffic Safety Administration ƒ Renault SAS ƒ Royal Dutch/Shell Group ƒ Swedish International Development and Cooperation Agency SIDA ƒ Total ƒ Toyota Motor Corporation ƒ Transport Research Laboratory - TRL ƒ United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific - UNESCAP ƒ Volvo Car Corporation ƒ World Bank Transport Homepage ƒ World Health Organization - WHO
  • 4. Global Trends & Projection
  • 5. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006 LINGKUNGAN 2005 2006 01. Kendaraan Berhenti 2 1 02. Penyebrang 3 1 03. Asap Kendaraan 0 0 04. Asap Lingkungan 0 0 05. Kamtib 0 0 06. Hewan 0 1 07. Material Jalan 0 0
  • 6. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006 KENDARAAN 2005 2006 01. Ban Pecah 35 27 02. Selip 8 14 03. Rem Blong 5 8 04. Kerusakan Mesin 2 1 05. Kerusakan Mekanis 6 3 06. Lain-lain 1 0
  • 7. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006 PENGEMUDI 2005 2006 01. Kurang Antisipasi 92 83 02. Lengah 8 10 03. Mengantuk 51 41 04. Mabuk 2 1 05. Tidak Tertib 5 2 06. Lain-lain 0 1
  • 8. Jumlah kecelakaan di ruas Jalan Tol PT Jasa Marga (Persero) s/d Bulan Januari 2006 No Ruas Jalan Tol Jumlah 1 Jagorawi 16 Jakarta - Tangerang : - Ruas Jakarta - Tangerang 22 - Ruas Serpong - Ulujami (BSD) 0 3 Jakarta - Cikampek 77 4 Surabaya - Gempol 7 5 Cawang - Tomang - Cengkareng 31 Purbaleunyi : - Padalarang - Cileunyi 10 - Kalihurip - Padalarang 14 7 Belmera 2 8 Semarang 5 9 Palikanci 10 6 2 194 SUB TOTAL
  • 9. Every year it is estimated 1.2 million men, women and children are killed in road traffic accidents around the world. World Health Organisation It is estimated that between 23 and 34 million people are injured in road traffic accidents each year. Global Road Safety Partnership Kecelakaan di jalan raya membunuh jutaan orang setiap tahun After the first road fatality in Britain involving Bridget Driscoll on 17th August 1896 the coroner said, “This must never happen again”. Korban tewas di Indonesia Kepolisian : 9000 orang ADB: 30.0000 orang
  • 10. The BP Driving Safety Standard 0 10 20 30 40 50 60 Driving Industrial Process Security Other BP Workforce Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%) Driving is the single biggest risk activity* for the BP workforce * Industrial fatalities encompass several different activities
  • 11. The BP Driving Safety Standard 0 10 20 30 40 50 60 Driving Industrial Process Security Other Total* BP Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%) Driving poses the biggest threat to the safety of BP’s workforce & third parties * These figures include both BP workforce and third party fatalities
  • 12. ILUSTRASI RESIKO Populasi pemakai jalan Perilaku Pemakai jalan Resiko Panjang jalan
  • 14. Goals Goals ƒ Tidak ada kecelakaan ƒ Tidak ada cedera ƒ Tidak ada kerusakan harta benda ƒ Tidak ada kerusakan lingkungan ƒ Patuh terhadap peraturan perundangan ƒ Pelanggan puas
  • 15. SiMPATI Standard Mengemudi Pt Amoco miTsui Indonesia
  • 16. LATAR BELAKANG ƒ Angka kematian terbesar dalam operasional dijalan ƒ Usaha meminimalkan – Jumlah – Frekwensi – Keparahan
  • 17. Pimpinan puncak menunjukkan komitmen yang tinggi untuk mengelola KLL dengan : • Membentuk organisasi • Menetapkan personel • Menyediakan sumber daya • Melakukan perencanaan dan penilaian kinerja KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
  • 18. Menunjukan secara nyata, dengan : 1. Menjadi contoh yang baik 2. Memasukan kedalam agenda penting rapat termasuk rapat pimpinan 3. Mengkomunikasikan dengan efektif 4. Melatih dan mengevaluasi pengemudi 5. Mempromosikan dan mendorong partisipasi karyawan 6. Membuat rencana dan target untuk semua karyawan 7. Memastikan kepatuhan kontraktor 8. Buddy Ride program KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
  • 19. KEBIJAKAN & SASARAN STRATEGIS ƒ KLL menjadi target dan tujuan manajemen serta setiap individu ƒ Dikomunikasikan dengan baik ƒ Menunjukan komitmen untuk mengurangi resiko secara berkelanjutan ƒ Pesannya jelas, mudah dimengerti dan memotivasi untuk menempatkan KLL setingkat dengan sasaran perusahaan yang lain ƒ Mempromosikan keterbukaan dan partisipasi individu dalam meningkatkan kinerja KLL
  • 20. AKIBAT KECELAKAAN ƒ Kecelakaan lalulintas adalah masalah yang berkembang – 1,2 juta orang meninggal – 20 s/d 50 juta orang cedera – Penyebab kematian – 90% di negara berkembang (Populasi manusia = 81%, kendaraan=20%) – Di Indonesia ?
  • 21. STANDARD & ELEMEN ƒ Sepuluh (10) elemen SiMPATI – Berlaku untuk seluruh karyawan AMI dan kontraktor – Mematuhinya adalah wajib, seperti halnya mematuhi undang-undang dan peraturan yang berlaku. – 3 Elemen mengatur mengenai kendaraan – 7 elemen mengatur mengenai pengemudi
  • 22. ELEMEN - 1 – Kendaraan sesuai rancangannya, Terawat, dalam kondisi yang baik dan dilengkapi sabuk pengaman
  • 23. ELEMEN 1 ƒ Tujuan – Semua kendaraan • Terawat • Dioperasikan hanya jika aman • Dilengkapi atribut dan fasilitas yang ditetapkan
  • 24. ELEMEN 1 ƒ Kendaraan harus dirawat sesuai dengan rekomendasi pabrik. ƒ Bukti kepatuhan: – Data (database) status ketaatan kendaraan AMI terhadap spesifikasi kendaraan yang sesuai – Sistem untuk menunjukkan bahwa rekomendasi pabrik untuk perawatan diikuti – Audit untuk memastikan sabuk pengaman – Pemeriksaan rutin; km, harian, pre trip
  • 26. Syarat kondisi minimum kendaraan No Requirement P Inspection methode 1 Brake Tidak ada kebocoran cairan dari master cylinder dan selang hydrolik 0 Visual no oil drops Indication 2 Brake Sistim pengereman berfungsi dengan baik dan ketebalan cakram rem dalam batas minimum pabrik pembuat 0 Brake shoe min. thickness Indicator 3 Brake Rem bekerja dengan efektif, saat pedal diinjak rem bekerja sesuai dengan tekanan injakan kaki. Saat injakan dilepas tidak bocor (ngempos) saatpedal ditekan penuh 0 Operational Testing 4 Surat surat kendaraan lengkap sesuai syarat syarat yang berlaku 0 Check Licence 5 Design Kontainer pada kendaraan pengangkut terikat kuat pada chasis dan dilengkapi dengan titik titik pengaman sesuai specifikasi pabrik pembuat sehingga muatan dapat diamankan 0 No Nodification 6 Design Kendaraan sesuai peruntukannya dan sesuai dengan spesifikasi yang dikenal 0 Visual 7 Design Muatan diikat menggunakan rantai, pintu pintu dsb, secukupnya 0 Visual 8 Driver Kendaraan dilengkapi alat pengikat sehingga peralatan seperti donkrak, APAR, Spill kit dan perkakas tidak bebasberpidah didalam kabin 0 Visual
  • 27. No Requirement Prior ity Inspection methode 9 Driver Kendaraan dilengkapi dengan Sabuk pengaman 3 titik 0 Visual 10 Tidak ada kebocoran minyak dari mesin, gearbox dsb. 0 Visual, no oil drops 11 Kemudi Kemudi dan jalur kendaraan tidak longgar/slek lebih dari 30% 0 Operational testing 12 Tires Semua baut baut dan mur terpasang 0 Visual & manual 13 Tires Tidak ada ban vulkanisir di roda depan 0 Visual 14 Tires Kembang semua ban tidak kurang dari 1,6 Mm 0 Visual 15 Vision Alarm mundur terpasang dan berfungsi dengan baik 0 Operational Testing 16 Vision Kendaraan dilengkapi dengan klakson yang Berfungsi 0 Operational Testing 18 Vision Kendaraan dilengkapi dengan kaca spion di kiri dan kanan serta kaca cembung untuk melihat area yang tidakterlihat (blind spot) 0 Visual SAF-MV-09 AMI HGV Minimum Requirements
  • 28. ELEMEN 2 ƒ Tujuan – Menjaga Keselamatan – Mematuhi peraturan Jumlah penumpang tidak melebihi kapasitas
  • 29. ELEMEN 2 ƒ Bukti tertulis kepatuhan : – Data status ketaatan – Sistem yang dapat memastikan batas jumlah muatan tidak dilampui
  • 30. ELEMEN 3 ƒ Beban dan volume aman tidak melebihi spesifikasi pabrik dan batas beban yang diizinkan pemerintah ƒ Tujuan – Memastikan semua kendaraan – Dimuati dengan beban aman – Patuh pada peraturan
  • 31. ELEMEN 3 ƒ Bukti kepatuhan – SOP ƒ Audit akan harus dilakukan oleh; – AMI – Contractor – Gabungan
  • 32. ELEMEN 4 ƒ Pengemudi kompeten & berkendara dengan cara yang aman ƒ Tujuan – Memastikan kendaraan hanya dikemudikan oleh • Pengemudi kompeten • Dikendarai dengan aman
  • 33. ELEMEN 4 ƒ Pengemudi harus – Ditest – Dievaluasi – MCU – SIM yang sesuai – Dilatih
  • 35. RTMG ƒ TRAINING – SiMPATI – DDT – F & T – VRO Prevention – First Aid – PPE – JRM PLAN – ER
  • 36. ELEMEN 4 Bukti kepatuhan; – Daftar pengemudi – Daftar Surat Izin Mengemudi (SIM) – Catatan kehadiran dalam pelatihan – Catatan penilaian mengemudi di jalan raya – Pemeriksaan kesehatan – Sistem pemantauan mutu mengemudi
  • 38. ELEMEN 5 ƒ Pengemudi cukup istirahat dan bugar ƒ Tujuan – Mencegah kecelakaan akibat lelah & ngantuk
  • 39. RTMG ƒ Driver salary package – Yang tidak memotivasi driver secara berlebihan dan mendorong untuk bekerja lebih selamat – Basic 35% + Benefit 15% + Performance 25% + Proactive safety Performance 25%
  • 40. RTMG ƒ Fatigue Management – 16 hrs/day working hour – 60 hrs/week – 10 driving hrs/day – 30 minute break/5 hrs driving – 1 days off/7working days – 6hrs sleep ≥ 8 hrs engine off = sleep – 24 hours not driving = off
  • 41. JAM KERJA & MENGEMUDI Tanggal : Shift : Pagi / Malam KM TUJUAN 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 JAM Menunggu Mengemudi Istirahat dijalan Libur (Istirahat di rumah) Pengemudi : Waktu mengemudi yang harus dihindari
  • 42. JAM KERJA & MENGEMUDI ƒ UU No 14 tahun 1992
  • 43. JAM KERJA & MENGEMUDI ƒ PP 44/93 Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pergantian Pengemudi Pasal 240 1) Untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan di jalan, perusahaan angkutan umum wajib mematuhi ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat bagi pengemudi kendaraan umum. 2) Waktu kerja bagi pengemudi kendaraan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 8 (delapan) jam sehari. 3) Pengemudi kendaraan umum setelah mengemudikan kendaraan selama 4 (empat) jam berturut-turut, harus diberikan istirahat sekurang-kurangnya setengah jam. 4) Dalam hal-hal tertentu pengemudi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat dipekerjakan menyimpang dari waktu kerja 8 (delapan) jam sehari, tetapi tidak boleh lebih dari 12 (dua belas) jam sehari termasuk istirahat 1 (satu) jam. 5) Penyimpangan waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak berlaku bagi pengemudi kendaraan umum yang mengemudikan kendaraan umum angkutan antar kota. 6) Pengemudi kendaraan umum wajib mematuhi ketentuan waktu kerja dan waktu istirahat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
  • 44. JAM KERJA & MENGEMUDI Pasal 241 1) Pengusaha angkutan umum yang mengoperasikan kendaraannya lebih dari waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) dan ayat (4) harus menyediakan pengemudi pengganti. 2) Pengusaha angkutan umum harus melakukan penggantian pengemudi dengan pengemudi pengganti setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) dan ayat (4) dilampaui. Pasal 242 1. Penyimpangan waktu kerja dan penggantian pengemudi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241 diatur lebih lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setelah mendengar pendapat Menteri.
  • 45. ELEMEN 5 ƒ Bukti Kepatuhan – Data kehadiran pada pelatihan kesadaran kelelahan / kepenatan pengemudi – Daftar pengajar yang terlatih – Tindakan yang diambil untuk menangani kasus penyimpangan – Catatan jam kerja dan jam mengemudi
  • 46. ELEMEN 6 ƒ Pengemudi tidak melakukan aktivitas yang mengganggu – Tidak menggunakan HP/HT – Alat alat berteknologi tinggi • Hand phone, laptop dan organizers; – Membaca peta atau yang lainnya – Merapikan/membetulkan posisi barang – Makan, minum, merokok – Membuat catatan – Berbicara dengan penumpang – Mengotak atik radio/tape/CD player
  • 47. ELEMEN 6 ƒ Bukti Kepatuhan – Adanya SOP/Peraturan – Program induksi keselamatan, orientasi kerja dan pelatihan – Bukti pemeriksaan secara acak – Pemakaian teknologi untuk mematikan alat komunikasi secara elektronis ketika kendaraan sedang bergerak
  • 48. ELEMEN 7 ƒ Risiko perjalanan – Diidentifkasi – Dievaluasi – Dikendalikan ƒ Tujuan – Memastikan resiko perjalanan • Diidentifikasi • Dikendalikan berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 49. ELEMEN 7 Persyaratan ƒ Perjalanan darat jika dianggap perlu ƒ Harus mengikuti persyaratan ƒ Harus mengaplikasikan Rencana Pengendalian Risiko Perjalanan ƒ Harus ada proses identifikasi bahaya sementara dan disampaikan kepada para pengemudi berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 50. ELEMEN 7 Bukti Kepatuhan; ƒ Pemanfaatan Road Safety Risk Assessment Toolkit ƒ Rencana Pengendalian Risiko Perjalanan ƒ Audit teratur ƒ Identifkasi dan penanggulangan bahaya
  • 51. ELEMEN 8 ƒ Sabuk pengaman harus dipakai oleh pengemudi dan semua penumpang berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 52. ELEMEN 8 Lingkup ƒ Berlaku untuk semua pengemudi AMI atau kontraktor ƒ Lingkup ini termasuk jenis-jenis kendaraan berikut ini: – Semua kendaraan – Taxi – Forklift – Kendaraan konstruksi berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 53. ELEMEN 8 Persyaratan ƒ Semua kendaraan AMI atau kontraktor harus dilengkapi dengan sabuk pengaman ƒ Kendaraan bergerak setelah pengemudi dan penumpang memakai sabuk pengaman berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 54. ELEMEN 8 Bukti Kepatuhan ƒ Audit untuk memastikan sabuk pengaman berfungsi dan memenuhi persyaratan ƒ Pemeriksaan teratur untuk memastikan kepatuhan pengemudi dan penumpang berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 55. ELEMEN 9 ƒ Pengemudi tidak dalam pengaruh ; – minuman alkohol atau – obat-obatan, – zat atau obat- obatan lainnya
  • 56. ELEMEN 9 ƒ Tujuan – Untuk memastikan setiap pengemudi dalam keadaan tidak terpengaruh alkohol/obat yang dapat menganggu kemampuannya dalam mengemudi ƒ Bukti kepatuhan – SOP – Pemeriksaan mendadak – Catatan
  • 57. RTMG ƒ Alkohol & Obat obatan – Minimal di test 10%/bulan – Setelah kecelakaan – Terdeteksi adanya gejala – Pengemudi Pabrik Minimal 5%/bulan – Setelah pesta – Obat obatan penyebab kantuk
  • 58. ELEMEN 10 ƒ Helm pengaman dipakai oleh pengendara dan penumpang sepeda motor Kepala rentan pecah – Jangan sampai terbentur! Pakailah helm selama mengemudikan motor! berlaku juga bagi karyawan AMI yang menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
  • 59. ELEMEN 10 Standard Design Helm Fullface atau Openface. Bukan Half face Memenuhi syarat yaitu : Tahan Impact tahan terhadap benturan/sentakan Tahan penetrasi Mampu menahan benda tajam Retensi Mampu tetap terpasang tanpa pecah/tergores Pandangan Panglihatan minimum 105 º kesemua sisi
  • 60. RTMG ƒ Driver Management ƒ Management Resiko Perjalanan ƒ Management kendaraan/peralatan ƒ HSE Management System ƒ Contractor Management
  • 61. RTMG ƒ PASSPORT – Training – Proactive Safety Record – MCU – Safety performance
  • 63. RTMG ƒ Driver Monitoring – Road Surveillance – Working hour log sheet – VDR monitoring – Violation counseling process
  • 64. RTMG ƒ Driver Management – Recruitment – Salary Package – Training – Passport System – Monitoring – Hand Phone (Distracting activity) – Drug & Alcohol Policy – Fatigue Management – Seat Belt
  • 65. RTMG ƒ JRM ƒ Vehicle/Equipment Management ƒ HSE Management System ƒ Contractor Management
  • 66. HSE MANAGEMENT SYSTEM Penerapan Penerapan, , Pencapaian Pencapaian, , Pengembangan Pengembangan, , Pengkajian Pengkajian Pemeliharaan Pemeliharaan kebijakan kebijakan K3 K3 Tanggung Tanggung- -jawab jawab Perencanaan Perencanaan, , Pelaksanaan Pelaksanaan, , Prosedur Prosedur Sumberdaya Sumberdaya Proses Proses Stuktur Stuktur Organisasi Organisasi SMKLL SISTIM MANAJEMEN PERUSAHAAN
  • 68. PRINSIP PENERAPAN Perencanaan Penerapan Pengukuran dan evaluasi Komitmen dan Kebijakan Peninjauan Ulang& Peninjauan ulang Dan Peningkatan Peningkatan Berkelanjutan
  • 69. CAKUPAN ƒ Karyawan ƒ Kendaraan dan Pengemudi kontraktor ƒ Para tamu
  • 70. PEMANTAUAN KEPATUHAN ƒ Internal Audit ƒ Melaporkan kemajuan implementasi ƒ Pemantauan Mandiri terhadap implementasi dan kinerja ƒ Audit pihak ke 3