Nusantara traisser profile 2018 presentation Pelatihan Alat Berat Di Surabaya...
Keselamatan Transportasi di Indonesia
1.
2.
3. Global Road Safety Partnership (GRSP)
ƒ African Development Bank
ƒ Asian Development Bank - ADB
ƒ BP
ƒ DaimlerChrysler
ƒ Department for International
Development - DFID
ƒ FIA Foundation
ƒ Ford Motor Company
ƒ General Motors Corporation
ƒ Honda Motor Co., Ltd.
ƒ Infrastructrue Development Institute -
IDI
ƒ Inter-American Development Bank
ƒ International Center for Alcohol Policies -
ICAP
ƒ International Federation of Red Cross
and Red Crescent Societies - IFRC
ƒ International Road Transport Union - IRU
ƒ ISTED
ƒ Michelin
ƒ National Highway Traffic Safety
Administration
ƒ Renault SAS
ƒ Royal Dutch/Shell Group
ƒ Swedish International Development and
Cooperation Agency SIDA
ƒ Total
ƒ Toyota Motor Corporation
ƒ Transport Research Laboratory - TRL
ƒ United Nations Economic and Social
Commission for Asia and the Pacific -
UNESCAP
ƒ Volvo Car Corporation
ƒ World Bank Transport Homepage
ƒ World Health Organization - WHO
5. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
LINGKUNGAN 2005 2006
01. Kendaraan Berhenti 2 1
02. Penyebrang 3 1
03. Asap Kendaraan 0 0
04. Asap Lingkungan 0 0
05. Kamtib 0 0
06. Hewan 0 1
07. Material Jalan 0 0
6. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
KENDARAAN 2005 2006
01. Ban Pecah 35 27
02. Selip 8 14
03. Rem Blong 5 8
04. Kerusakan Mesin 2 1
05. Kerusakan Mekanis 6 3
06. Lain-lain 1 0
7. FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN DI
JALAN TOL S/D BULAN JANUARI 2006
PENGEMUDI 2005 2006
01. Kurang Antisipasi 92 83
02. Lengah 8 10
03. Mengantuk 51 41
04. Mabuk 2 1
05. Tidak Tertib 5 2
06. Lain-lain 0 1
8. Jumlah kecelakaan di ruas Jalan Tol PT Jasa
Marga (Persero) s/d Bulan Januari 2006
No Ruas Jalan Tol Jumlah
1 Jagorawi 16
Jakarta - Tangerang :
- Ruas Jakarta - Tangerang 22
- Ruas Serpong - Ulujami (BSD) 0
3 Jakarta - Cikampek 77
4 Surabaya - Gempol 7
5 Cawang - Tomang - Cengkareng 31
Purbaleunyi :
- Padalarang - Cileunyi 10
- Kalihurip - Padalarang 14
7 Belmera 2
8 Semarang 5
9 Palikanci 10
6
2
194
SUB TOTAL
9. Every year it is estimated 1.2
million men, women and children
are killed in road traffic accidents
around the world.
World Health Organisation
It is estimated that between 23 and
34 million people are injured in road
traffic accidents each year.
Global Road Safety Partnership
Kecelakaan di jalan raya membunuh
jutaan orang setiap tahun
After the first road fatality in Britain involving Bridget Driscoll on
17th August 1896 the coroner said, “This must never happen again”.
Korban tewas di Indonesia
Kepolisian : 9000 orang
ADB: 30.0000 orang
10. The BP Driving Safety Standard
0
10
20
30
40
50
60
Driving Industrial Process Security Other
BP Workforce Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%)
Driving is the single biggest risk activity* for the BP workforce
* Industrial
fatalities
encompass
several different
activities
11. The BP Driving Safety Standard
0
10
20
30
40
50
60
Driving Industrial Process Security Other
Total* BP Fatalities, Jan 1999 – Sept YTD 2005 (%)
Driving poses the biggest threat to the safety of BP’s workforce & third parties
* These figures
include both BP
workforce and
third party
fatalities
14. Goals
Goals
ƒ Tidak ada kecelakaan
ƒ Tidak ada cedera
ƒ Tidak ada kerusakan harta
benda
ƒ Tidak ada kerusakan
lingkungan
ƒ Patuh terhadap peraturan
perundangan
ƒ Pelanggan puas
16. LATAR BELAKANG
ƒ Angka kematian terbesar dalam
operasional dijalan
ƒ Usaha meminimalkan
– Jumlah
– Frekwensi
– Keparahan
17. Pimpinan puncak menunjukkan komitmen
yang tinggi untuk mengelola KLL dengan :
• Membentuk organisasi
• Menetapkan personel
• Menyediakan sumber daya
• Melakukan perencanaan dan
penilaian kinerja
KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
18. Menunjukan secara nyata, dengan :
1. Menjadi contoh yang baik
2. Memasukan kedalam agenda penting rapat termasuk
rapat pimpinan
3. Mengkomunikasikan dengan efektif
4. Melatih dan mengevaluasi pengemudi
5. Mempromosikan dan mendorong partisipasi karyawan
6. Membuat rencana dan target untuk semua karyawan
7. Memastikan kepatuhan kontraktor
8. Buddy Ride program
KEPEMIMPINAN & KOMITMEN
19. KEBIJAKAN & SASARAN STRATEGIS
ƒ KLL menjadi target dan tujuan manajemen serta
setiap individu
ƒ Dikomunikasikan dengan baik
ƒ Menunjukan komitmen untuk mengurangi resiko
secara berkelanjutan
ƒ Pesannya jelas, mudah dimengerti dan memotivasi
untuk menempatkan KLL setingkat dengan sasaran
perusahaan yang lain
ƒ Mempromosikan keterbukaan dan partisipasi individu
dalam meningkatkan kinerja KLL
20. AKIBAT KECELAKAAN
ƒ Kecelakaan lalulintas adalah masalah yang
berkembang
– 1,2 juta orang meninggal
– 20 s/d 50 juta orang cedera
– Penyebab kematian
– 90% di negara berkembang (Populasi
manusia = 81%, kendaraan=20%)
– Di Indonesia ?
21. STANDARD & ELEMEN
ƒ Sepuluh (10) elemen SiMPATI
– Berlaku untuk seluruh karyawan AMI
dan kontraktor
– Mematuhinya adalah wajib, seperti
halnya mematuhi undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
– 3 Elemen mengatur mengenai
kendaraan
– 7 elemen mengatur mengenai
pengemudi
22. ELEMEN - 1
– Kendaraan sesuai
rancangannya,
Terawat, dalam
kondisi yang baik dan
dilengkapi sabuk
pengaman
23. ELEMEN 1
ƒ Tujuan
– Semua kendaraan
• Terawat
• Dioperasikan hanya
jika aman
• Dilengkapi atribut dan
fasilitas yang
ditetapkan
24. ELEMEN 1
ƒ Kendaraan harus dirawat
sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
ƒ Bukti kepatuhan:
– Data (database) status ketaatan
kendaraan AMI terhadap spesifikasi
kendaraan yang sesuai
– Sistem untuk menunjukkan bahwa
rekomendasi pabrik untuk
perawatan diikuti
– Audit untuk memastikan sabuk
pengaman
– Pemeriksaan rutin; km, harian, pre
trip
26. Syarat kondisi minimum kendaraan
No Requirement P
Inspection
methode
1 Brake Tidak ada kebocoran cairan dari master cylinder dan selang
hydrolik
0 Visual no oil drops
Indication
2 Brake Sistim pengereman berfungsi dengan baik dan ketebalan
cakram rem dalam batas minimum pabrik pembuat
0 Brake shoe min.
thickness Indicator
3 Brake Rem bekerja dengan efektif, saat pedal diinjak rem bekerja
sesuai dengan tekanan injakan kaki. Saat injakan dilepas
tidak bocor (ngempos) saatpedal ditekan penuh
0 Operational Testing
4 Surat surat kendaraan lengkap sesuai syarat syarat yang
berlaku
0 Check Licence
5 Design Kontainer pada kendaraan pengangkut terikat kuat pada chasis
dan dilengkapi dengan titik titik pengaman sesuai specifikasi
pabrik pembuat sehingga muatan dapat diamankan
0 No Nodification
6 Design Kendaraan sesuai peruntukannya dan sesuai dengan spesifikasi
yang dikenal
0 Visual
7 Design Muatan diikat menggunakan rantai, pintu pintu dsb, secukupnya 0 Visual
8 Driver Kendaraan dilengkapi alat pengikat sehingga peralatan seperti
donkrak, APAR, Spill kit dan perkakas tidak bebasberpidah
didalam kabin
0 Visual
27. No Requirement Prior
ity
Inspection
methode
9 Driver Kendaraan dilengkapi dengan Sabuk pengaman 3 titik 0 Visual
10 Tidak ada kebocoran minyak dari mesin, gearbox dsb. 0 Visual, no oil
drops
11 Kemudi Kemudi dan jalur kendaraan tidak longgar/slek lebih dari
30%
0 Operational
testing
12 Tires Semua baut baut dan mur terpasang 0 Visual & manual
13 Tires Tidak ada ban vulkanisir di roda depan 0 Visual
14 Tires Kembang semua ban tidak kurang dari 1,6 Mm 0 Visual
15 Vision Alarm mundur terpasang dan berfungsi dengan baik 0 Operational
Testing
16 Vision Kendaraan dilengkapi dengan klakson
yang Berfungsi
0 Operational
Testing
18 Vision Kendaraan dilengkapi dengan kaca spion di kiri dan kanan
serta kaca cembung untuk melihat area yang tidakterlihat
(blind spot)
0 Visual
SAF-MV-09 AMI HGV Minimum Requirements
28. ELEMEN 2
ƒ Tujuan
– Menjaga Keselamatan
– Mematuhi peraturan
Jumlah penumpang tidak melebihi
kapasitas
29. ELEMEN 2
ƒ Bukti tertulis kepatuhan :
– Data status ketaatan
– Sistem yang dapat
memastikan batas
jumlah muatan tidak
dilampui
30. ELEMEN 3
ƒ Beban dan volume aman tidak melebihi
spesifikasi pabrik dan batas beban yang
diizinkan pemerintah
ƒ Tujuan
– Memastikan semua kendaraan
– Dimuati dengan beban aman
– Patuh pada peraturan
31. ELEMEN 3
ƒ Bukti kepatuhan
– SOP
ƒ Audit akan harus dilakukan
oleh;
– AMI
– Contractor
– Gabungan
32. ELEMEN 4
ƒ Pengemudi kompeten &
berkendara dengan cara
yang aman
ƒ Tujuan
– Memastikan kendaraan
hanya dikemudikan oleh
• Pengemudi kompeten
• Dikendarai dengan aman
33. ELEMEN 4
ƒ Pengemudi harus
– Ditest
– Dievaluasi
– MCU
– SIM yang sesuai
– Dilatih
36. ELEMEN 4
Bukti kepatuhan;
– Daftar pengemudi
– Daftar Surat Izin Mengemudi (SIM)
– Catatan kehadiran dalam pelatihan
– Catatan penilaian mengemudi di jalan
raya
– Pemeriksaan kesehatan
– Sistem pemantauan mutu mengemudi
38. ELEMEN 5
ƒ Pengemudi cukup
istirahat dan
bugar
ƒ Tujuan
– Mencegah
kecelakaan akibat
lelah & ngantuk
39. RTMG
ƒ Driver salary package
– Yang tidak memotivasi driver secara
berlebihan dan mendorong untuk
bekerja lebih selamat
– Basic 35% + Benefit 15% +
Performance 25% + Proactive safety
Performance 25%
40. RTMG
ƒ Fatigue Management
– 16 hrs/day working hour
– 60 hrs/week
– 10 driving hrs/day
– 30 minute break/5 hrs driving
– 1 days off/7working days
– 6hrs sleep ≥ 8 hrs engine off = sleep
– 24 hours not driving = off
41. JAM KERJA & MENGEMUDI
Tanggal
:
Shift
:
Pagi
/
Malam
KM
TUJUAN
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
JAM
Menunggu
Mengemudi
Istirahat dijalan
Libur (Istirahat di rumah)
Pengemudi
:
Waktu
mengemudi
yang
harus
dihindari
43. JAM KERJA & MENGEMUDI
ƒ PP 44/93
Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan Pergantian Pengemudi
Pasal 240
1) Untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan di jalan, perusahaan angkutan
umum wajib mematuhi ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat bagi
pengemudi kendaraan umum.
2) Waktu kerja bagi pengemudi kendaraan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
adalah 8 (delapan) jam sehari.
3) Pengemudi kendaraan umum setelah mengemudikan kendaraan selama 4 (empat) jam
berturut-turut, harus diberikan istirahat sekurang-kurangnya setengah jam.
4) Dalam hal-hal tertentu pengemudi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat
dipekerjakan menyimpang dari waktu kerja 8 (delapan) jam sehari, tetapi tidak boleh
lebih dari 12 (dua belas) jam sehari termasuk istirahat 1 (satu) jam.
5) Penyimpangan waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) tidak berlaku bagi
pengemudi kendaraan umum yang mengemudikan kendaraan umum angkutan antar kota.
6) Pengemudi kendaraan umum wajib mematuhi ketentuan waktu kerja dan waktu istirahat
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5).
44. JAM KERJA & MENGEMUDI
Pasal 241
1) Pengusaha angkutan umum yang mengoperasikan
kendaraannya lebih dari waktu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 240 ayat (2) dan ayat (4) harus menyediakan
pengemudi pengganti.
2) Pengusaha angkutan umum harus melakukan penggantian
pengemudi dengan pengemudi pengganti setelah jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 ayat (2) dan
ayat (4) dilampaui.
Pasal 242
1. Penyimpangan waktu kerja dan penggantian pengemudi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 240 dan Pasal 241 diatur
lebih lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan setelah mendengar pendapat Menteri.
45. ELEMEN 5
ƒ Bukti Kepatuhan
– Data kehadiran pada pelatihan kesadaran
kelelahan / kepenatan pengemudi
– Daftar pengajar yang terlatih
– Tindakan yang diambil untuk menangani
kasus penyimpangan
– Catatan jam kerja dan jam mengemudi
46. ELEMEN 6
ƒ Pengemudi tidak melakukan
aktivitas yang mengganggu
– Tidak menggunakan HP/HT
– Alat alat berteknologi tinggi
• Hand phone, laptop dan organizers;
– Membaca peta atau yang lainnya
– Merapikan/membetulkan posisi barang
– Makan, minum, merokok
– Membuat catatan
– Berbicara dengan penumpang
– Mengotak atik radio/tape/CD player
47. ELEMEN 6
ƒ Bukti Kepatuhan
– Adanya SOP/Peraturan
– Program induksi
keselamatan, orientasi kerja
dan pelatihan
– Bukti pemeriksaan secara
acak
– Pemakaian teknologi untuk
mematikan alat komunikasi
secara elektronis ketika
kendaraan sedang bergerak
48. ELEMEN 7
ƒ Risiko perjalanan
– Diidentifkasi
– Dievaluasi
– Dikendalikan
ƒ Tujuan
– Memastikan resiko perjalanan
• Diidentifikasi
• Dikendalikan
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
49. ELEMEN 7
Persyaratan
ƒ Perjalanan darat jika dianggap perlu
ƒ Harus mengikuti persyaratan
ƒ Harus mengaplikasikan Rencana
Pengendalian Risiko Perjalanan
ƒ Harus ada proses identifikasi bahaya
sementara dan disampaikan kepada
para pengemudi
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
51. ELEMEN 8
ƒ Sabuk pengaman harus dipakai
oleh pengemudi dan semua
penumpang
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam
dinas AMI
52. ELEMEN 8
Lingkup
ƒ Berlaku untuk semua pengemudi
AMI atau kontraktor
ƒ Lingkup ini termasuk jenis-jenis
kendaraan berikut ini:
– Semua kendaraan
– Taxi
– Forklift
– Kendaraan konstruksi
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
53. ELEMEN 8
Persyaratan
ƒ Semua kendaraan AMI atau kontraktor
harus dilengkapi dengan sabuk pengaman
ƒ Kendaraan bergerak setelah pengemudi
dan penumpang memakai sabuk
pengaman
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
54. ELEMEN 8
Bukti Kepatuhan
ƒ Audit untuk memastikan sabuk
pengaman berfungsi dan memenuhi
persyaratan
ƒ Pemeriksaan teratur untuk
memastikan kepatuhan pengemudi
dan penumpang
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
55. ELEMEN 9
ƒ Pengemudi tidak
dalam pengaruh ;
– minuman alkohol
atau
– obat-obatan,
– zat atau obat-
obatan lainnya
56. ELEMEN 9
ƒ Tujuan
– Untuk memastikan setiap pengemudi
dalam keadaan tidak terpengaruh
alkohol/obat yang dapat menganggu
kemampuannya dalam mengemudi
ƒ Bukti kepatuhan
– SOP
– Pemeriksaan mendadak
– Catatan
57. RTMG
ƒ Alkohol & Obat obatan
– Minimal di test 10%/bulan
– Setelah kecelakaan
– Terdeteksi adanya gejala
– Pengemudi Pabrik Minimal
5%/bulan
– Setelah pesta
– Obat obatan penyebab kantuk
58. ELEMEN 10
ƒ Helm pengaman
dipakai oleh
pengendara dan
penumpang sepeda
motor
Kepala rentan pecah – Jangan sampai terbentur!
Pakailah helm selama mengemudikan motor!
berlaku juga bagi karyawan AMI yang
menjadi penumpang ketika dalam dinas AMI
59. ELEMEN 10
Standard Design Helm
Fullface atau Openface.
Bukan Half face
Memenuhi syarat yaitu :
Tahan Impact tahan terhadap benturan/sentakan
Tahan penetrasi Mampu menahan benda tajam
Retensi Mampu tetap terpasang tanpa pecah/tergores
Pandangan Panglihatan minimum 105 º kesemua sisi
60. RTMG
ƒ Driver Management
ƒ Management Resiko Perjalanan
ƒ Management kendaraan/peralatan
ƒ HSE Management System
ƒ Contractor Management