belajar dan pembelajaran matematika
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
1. NURWANINGSIH
06081281520066
Keterkaitan Antara Metode Ceramah Dan Teori Belajar Ausubel
Metode ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelimpok siswa (Sanjaya;2013).
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap
guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya
faktor kebiasaan baik dari guru ataupun dari siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala
dalam proses pengolaaan pembelajaran belum melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa,
mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah,
sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajat dan tidak ada guru dalam proses
berarti tidak belajar.metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembeljaran ekpositori.
Langkah-langkah Menggunakan Metode Ceramah
Agar metode ceramah berhasil, ada beberapa hal yang harus dilakukan, baik pada tahap
persiapan maupun pada tahap pelaksanan (Sanjaya;2013)
1) Tahap persiapan
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.
Menentukan pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu ceramah
sangat tergantung kepada tingkt penguasaan guru tentang materi yang akan
diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi
yang akan disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Memppersiapkan alat abntu. Alat bantu sangat diperlukan untuk menghindari
kesalahan persepsi dari siswa.
2) Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus dilakukan:
2. a) Langkah pembukaan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatika dalam langkah pembukaan metode
ceramah:
Yakin bahwa siswa memahami tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena
itu, guru perlu terlebih dahulu mengemukakan tujuan yang harus dicapai
oleh siswa.
Lakukan langkah apersepsi, yaitu langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi peljaran yang akan disampaikan.
Langakh ini pada adsarnya langkah untuk menciptakan kondisi agar
materi pelajaran itu mudah masuk dan menempel diotak.
b) Langakah penyajian
Tahap penyajian adalah tahap menyapaikan materi pelajaran dengan cara
bertutur. Agar ceramamh kita berkualitas sebagai metode pembeljaarn, maka
guru harus menjaga perhatian siswa agar tetap terarah pada materi pembelajaran
yang sedang disampaikan. Untuk menjaga perhatian ini ada beberapa hal yang
dapat dilakukan:
Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa.
Gunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dicerna oleh siswa.
Sajikan materi pelajaran secara sistematis, tidak meloncat-loncat, agar
mudah ditangkap oleh siswa.
Tanggapilah respon siswa dengan segera.
Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan utuk belajar.
c) Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
Dalam menutup ceramah, ciptakanlah kegiatan-kegiatan yang memungkinkan
siswa tetap mengingat materi pelajaran. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk
keprluan tersebut diantaranya:
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi
pelajaran yang baru saja disampaikan.
Merangsang siswa untuk dapat menanggapi atau memberi semacam
ulasan tentang materi pembelajarab yang telah disampaikan.
3. Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai
materi pembelajaran yang baru saja disampaikan.
Teori belajar ausubel
Ausubel mengatakan bahwa ada dua jenis belajar, yaitu belajar bermakna (meaningfull
learning) dan belajar menghafal (rote learning). Bahan pelajaran yang dipelajari haruslah
bermakna. Belajar bermakna adalah suatu proses di mana informasi baru dihubungkan dengan
struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar. Belajar akan bermakna
bila siswa mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur
kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-
generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa.
Sebagai pelopor aliran kognitif, David Ausable mengemukakan teori belajar bermakna
(meaningful learning). Pembelajaran dapat menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi
persyarat, yaitu:
1. Materi yang akan dipelajari melaksanakan belajar bermakna secara potensial.
2. Anak yang belajar bertujuan melaksanakan belajar bermakna.
Bedasarkan Pandangannya tentang belajar bermakna, maka David Ausable
mengajukan 4 prinsip pembelajaran , yaitu:
1. Pengatur awal (advance organizer)
Pengatur awal atau bahan pengait dapat digunakan guru dalam membantu mengaitkan konsep
lama dengan konsep baru yang lebih tinggi maknanya. Penggunaan pengatur awal yang tepat
dapat meningkatkan pemahaman berbagai macam materi, terutama materi pelajaran yang telah
mempunyai struktur yang teratur. Pada saat mengawali pembelajaran dengan presentasi suatu
pokok bahasan sebaiknya “pengatur awal” itu digunakan, sehingga pembelajaran akan lebih
bermakna.
2. Diferensiasi progresif
Dalam proses belajar bermakna perlu ada pengembangan dan kolaborasi konsep - konsep.
Caranya unsur yang paling umum dan inklusif dipekenalkan dahulu kemudian baru yang lebih
mendetail, berarti proses pembelajaran dari umum ke khusus.
4. 3. Belajar superordinat
Belajar superordinat adalah proses struktur kognitif yang mengalami petumbuhan kearah
diferensiasi, terjadi sejak perolehan informasi dan diasosiasikan dengan konsep dalam struktur
kognitif tersebut. Proses belajar tersebut akan terus berlangsung hingga pada suatu saat
ditemukan hal-hal baru. Belajar superordinat akan terjadi bila konsep-konsep yang lebih luas dan
inklusif.
4. Penyesuaian integratif
Pada suatu saat siswa kemungkinan akan menghadapi kenyataan bahwa dua atau lebih nama
konsep digunakan untuk menyatakan konsep yang sama atau bila nama yang sama diterapkan
pada lebih satu konsep. Untuk mengatasi pertentangan kognitif itu, Ausable mengajukan konsep
pembelajaran penyesuaian integratif. Dengan cara materi pelajaran disusun sedemikian rupa,
sehingga guru dapat menggunakan hierarki-hierarki konseptual ke atas dan ke bawah selama
informasi disajikan. Penangkapan (reception learning). Belajar penangkapan pertama kali
dikembangkan oleh David Ausable sebagai jawaban atas ketidakpuasan model belajar diskoveri
yang dikembangkan oleh Jerome Bruner. Menurut Ausubel, siswa tidak selalu mengetahui apa
yang penting atau relevan untuk dirinya sendiri sehigga mereka memerlukan motivasi eksternal
untuk melakukan kerja kognitif dalam mempelajari apa yang telah diajarkan di sekolah. Ausuble
menggambarkan model pembelajaran ini dengan nama belajar penangkapan.
Keterkaitan Antara Metode Ceramah Dan Teori Belajar Ausubel
No. Metode Ceramah Teori Belajar Ausubel
1. Tahap Persiapan
Merumuskan tujuan yang ingin
dicapai.
Menentukan pokok materi yang
akan diceramahkan.
Mempersiapkan alat bantu.
5. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah Pembukaan.
Guru mengemukakan tujuan yang
harus dicapai oleh siswa.
Lakukan langkah apersepsi, yaitu
langkah menghubungkan materi
pelajaran yang lalu dengan materi
pelajaran yang akan disampaikan.
a. Pengaturan awal (Advance organizer)
Pengatur awal digunakan guru dalam
membantu mengaitkan konsep lama dengan
konsep baru yang lebih tinggi maknanya
b. Langkah Penyajian.
Tahap penyajian adalah tahap
penyampaian materi pembelajaran de-
ngan cara bertutur. Agar ceramah
berkualitas sebagai metode pembelajaran,
maka guru harus menjaga perhatian siswa
agar tetap terarah pada materi
pembelajaran yang sedang disampaikan.
b. Progressive differentiation
Pengembangan konsep dimulai dengan cara
menjelaskan terlebih dahulu hal-hal yang
umum sampai ke hal-hal yang khusus
disertai dengan pemberian contoh soal.
c. Belajar Superordinat
Merupakan tahapan konsep konsep
sebelumnya sudah dipahami sebagai unsur-
unsur dari suatu konsep yang lebih luas.
Dan akan ditemukan suatu konsep baru.
6. c. Langkah Menutup Ceramah.
Membimbing siswa untuk menarik
kesimpulan atau merangkum materi
pelajaran yang baru saja disampaikan.
Merangsang siswa untuk dapat
menanggapi atau memberi semacam
ulasan tentang materi pembelajaran
yang telah disampaikan.
Melakukan evaluasi untuk
mengetahui kemampuan siswa
menguasai materi pembelajaran yang
baru saja disampaikan.
d. Penyesuaian Integratif
Merupakan penyusunan dari konsep-konsep
yang telah dipahami sehingga dapat tersusun
hierarki-hierarki konseptual.
PETA Keterkaitan Antara Metode Ceramah Dan Teori Belajar Ausubel
METODE
CERAMAH
BELAJAR
SUPERORDINAT
Progressive
differentiation
ADVANCE
ORGANIZER
PENYESUAIAN
INTEGRATIF
TEORI
AUSUBEL
TAHAP
PERSIAPAN
LANGKAH
PENUTUP
LANGKAH
PENYAJIAN
LANGKAH
PEMBUKAAN
TAHAP
PELAKSANAAN