1. KELOMPOK V
“PROSES
PELAPUKAN”
HASLIAH ELASTUTI
(H221 11 258)
MUHAMMAD ARIF
(H22112267)
FAUZIAH ALIMUDDIN
(H22112253)
NUR FAUZIAH HASYIM
(H22112263)
TWUELVI E N SYUKUR
(H22111261)
ELTRIT BIMA FITRIAN
(H22110263)
3. PELAPUKAN…
………….?
Pelapukan
ialah
penghancuran fisik dan
kimia dari batuan, karena
mineral-mineral
dalam
batuan tersebut tidak
dalam keseimbangan pada
suhu,
tekanan
dan
kelembaban.
Pelapukan ialah perusakan
batuan kulit bumi karena
pengaruh keadaan Cuaca
dan iklim, perubahan
suhu, pengaruh unsur
kimia yang terlarut dalam
air hujan dan ulah mahluk
hidup..
6. Pelapukan Mekanik
Proses pelapukan ini hanya terjadi
perubahan
fisik
saja
secara
mekanik, tidak disertai perubahan
kimia. Sehingga komposisi kimianya
tetap yang berubah hanya sifat
fisiknya saja.
7. Penyebab terjadinya pelapukan mekanik :
Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun
di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang
hari bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat
udara menjadi dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus
dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
Adapun pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini
menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batu- batuan menjadi rusak atau pecah
pecah. Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat
Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam
akan mengkristal. Kristal garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan
pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
16. Faktor Pelapukan Fisik
Salah satu faktor terpenting adalah iklim.
Iklim, pada dasarnya adalah gabungan dari
dua faktor yaitu suhu dan kelembaban.
Kelembapan dan suhu yang tinggi sangat
disukai oleh pelapukan yang melibatkan reaksi
kimia. Jadi pelapukan kimiawi umumnya
terjadi pada cuaca panas dan lembab.
17. Faktor Pelapukan Biologis
Kecepatan proses pelapukan bebatuan dapat
diindikasikan
oleh
jenis
dan
komposisi
mineral/senyawa kimiawi penyusunnya. Batuan
sedimen umumnya tidak melapuk secepat batuan beku
maupun batuan peralihan dan batu pasir lebih resisten
ketimbang batu kapur. Hal ini karena bentuknya yang
lebih mampat. Bebatuan yang berkomposisi mineral
lebih kompleks akan melapuk lebih mudah ketimbang
yang lebih sederhana, karena dengan makin
kompleksnya komposisi akan makin variatif pori-pori
antar molekul yang terbentuk dan makin tidak rata
permukaannya, sehingga makin mudah mengalami
proses pelapukan.
18. Faktor Pelapukan Kimiawi
Batuan basa lebih cepat lapuk ketimbang batuan
asam, karena terkait dengan lebih sedikitnya
senyawa silikat penyusunnya yang relatif lebih
lambat melapuk dan dengan lebih banyaknya
senyawa lain yang mudah lapuk. Tanah yang
terbentuk dari batuan asam akan bersifat fisik
lebih baik, misalnya tanah berbahan induk
granit, sedangkan yang berasal dari batuan basa
akan bersifat kimiawi lebih baik, misalnya tanah
berbahan induk basalt yang lebih kaya P dan Ca.
19. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. http://ringkasanmapel.blogspot.com/2011/11/bab-3-litosfer.html. Diakses
pada 7 September 2013, pukul 21.19 WITA.
Anonim, 2013. Jenis Pelapukan. http://movtif.blogspot.com/2013/05/jenis-pelapukankimiawi.html. Diakses pada tanggal 9 September 2013, pukul 16.23 WITA.
Anonim, 2010. Proses Pelapukan Batuan. Geography Essertials.
Fauzi, 2012. Faktor pelapukan. http://www.fauzionline.com/2012/09/faktor-pelapukankimiawi-biologis-dan.html. Diakses pada 9 September 2013, pukul 16.14 WITA.
Novi,
2011.
http://novigeografi.blogspot.com/2011/02/bahan-ajar-geografi-sma-kelasx.html. Diakses pada 7 September 2013, pukul 21.14 WITA.
Tugino, 2011. http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/19/jenis-jenis-batuan/. Diakses
pada 9 September 2013, pukul 16.44 WITA.