SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Siklus
Nama kelompok :
1.
Siklus
Biogeokimia
Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,
antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. . Dalam suatu
ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa
unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur
tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik)
sehingga disebut Daur Biogeokimia. Fungsi Daur Biogeokimia adalah
sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang
sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
Siklus Hidrologi
Siklus air, dikenal juga sebagai siklus hidrologi,
adalah proses alami yang mana air bergerak secara
terus-menerus. Sirkulasi air menggambarkan
pergerakan molekul air (H2O) dari atmosfer ke
bumi dan sebaliknya. Sirkulasi ini tidak pernah
berhenti, sehingga membentuk rangkaian
melingkar perjalanan molekul air yang disebut
siklus. Air berubah bentuk dari uap ke cairan dan
padat, berpindah antara atmosfer, daratan, dan
lautan melalui berbagai tahapan. Proses dan
tahapan tersebut akan berulang terus-menerus,
sehingga air yang ada di bumi terus berputar dan
tidak akan habis.
Evaporasi
01.
Evaporasi (penguapan)
sebagai sebuah proses
pertukaran molekul air
di permukaan menjadi
molekul uap air di
atmosfer.
Kondensasi
Kondensasi juga disebut
pengembunan, yang berarti
konversi uap air kembali menjadi
air. Kondensasi terjadi di
atmosfer. Semakin tinggi lapisan
atmosfer, semakin dingin suhu
atmosfer karena tekanan
udaranya rendah.
Presipitasi
02. 03.
Presipitasi sebagai sebuah proses turunnya
air dari atmosfer ke permukaan bumi.
Jumlah presipitasi yang turun ke bumi tidak
tetap bentuk dan jumlahnya. Bentuk
preseiptasi yang jatuh ke bumi dapat berupa
hujan (air), salju, kabut, embun, dan hujan
es., dan temperature Bervariasinya bentuk
dan jumlah presipitasi yang jatuh ke bumi
ini disebabkan oleh faktor – faktor
klimatologi di atmosfer, seperti tekanan
atmosfer, angin
Tahapan Siklus Air
06
Transpirasi
Infiltrasi Aliran Permukaan
Proses tumbuhan menyerap air
melalui akar dan mengeluarkan
uap air melalui stomata pada daun
disebut transpirasi. Proses ini
membantu mempertahankan
keseimbangan siklus air.
04 05
Aliran permukaan proses
dimana air mengalir di
atas permukaan bumi.
Arus dapat mengalir ke
hulu melalui sungai,
melalui danau/telaga,
rawa, hilir sungai dan
muara dan berakhir di
laut.
Infiltrasi adalah
proses dimana air
hujan meresap ke
dalam tanah dan
membentuk
cadangan air
tanah.
Siklus Gas
1. Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia
dimana karbon dipertukarkan diantara biosfer,
geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam
siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran.
Bagian terbesar dari karbon yang berada di
atmosfer bumi adalah gas karbon dioksida
(CO2). Gas-gas lain yang mengandung karbon
di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon
atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial
atau buatan).
2. Siklus
Nitrogen
Gas Nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80%
udara. Siklus nitrogen adalah transfer nitrogen dari
atmosfer ke dalam tanah. Tumbuhan memperoleh
nitrogen dari dalam tanah berupa ammonia (NH3), ion
Nitrit (NO2-) dan ion nitrat (NO3-). Nitrat yang
dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, bakteri
pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3)
dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+).
Proses ini disebut amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas
dan Nitrococcus mengubah amoniak dan senyawa
amonium menjadi nitrat yang akan diserap oleh akar
tumbuhan.
3. Siklus Oksigen
Oksigen dilepaskan dari reaksi fotosintesis. Unsur
ini secara cepat bersenyawa membentuk oksida-
oksida, seperti dengan karbon dalam respirasi
aerobik atau dengan karbon dan hidrogen dalam
perubahan bahan bakar fosil seperti dengan metana.
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
Siklus oksigen disempurnakan atau diakhiri ketika
unsur oksigen masuk kembali ke atmosfer dalam
bentuk gas. Hanya satu cara yang signifikan dimana hal
tersebut terjadi yaitu melalui fotosintesis yang
dilakukan tumbuhan. Siklus hidrogen tidak dibuat
tersendiri karena dialam ini hidrogen paling bnayak
terlihat dalam bentuk senyawa air, H2O.
Sumber sulfur dalam ekosistem antara lain yaitu
sulfur yang berada di atmosfer secara alami bersal
dari letusan gunung berapi yang berupa hidrogen
sulfida. Sulfur sebagian besar tersimpan dalam
batuan bumi. Siklus belerang relatif kompleks
dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral-
mineral yang sukar larut dan beberapa spesi lainnya
dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus
oksigen dimana belerang bergabung dengan oksigen
membentuk gas belerang oksigen (SO2) sebagai
bahan pencemar air. Gas SO2 dikeluarkan dari
pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung
belerang. Efek uatama dari belerang dioksida dalam
atmosfer adalah kecendruangan untuk teroksidasi
menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat
menyebabkan terjadinya hujan asam
4. Siklus Belerang
5. Siklus Fosfor
Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar
dalam mineral-mineral yang sedikit larut, seperti
hidroksiapilit dan garam kalsium. Di alam, fosfor
terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan
sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat,
diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam
nukleat yang menyusun material genetik dalam
organisme. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan
yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik.
Siklus Sedimen
Siklus batuan adalah sebuah proses
perputaran dimana material bumi
berubah dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, akibat adanya interaksi antara
lempengan tektonik dan siklus
hidrologi. Secara singkat, proses siklus
batuan ini berasal dari magma yang
keluar dari bawah permukaan bumi,
kemudian menjadi dingin karena
terkena hujan dan sinar matahari,
sehingga menjadikannya sebuah batuan
beku. Batuan beku tersebut jika
dibiarkan di udara terbuka maka
kelamaan akan rusak dan hancur.
Magma Mengalami
Kristalisasi
Proses pembekuan
hingga membentuk
sebuah kristal atau
mineral.
Mengalami Pengangkatan
dan Pelapukan
Proses pelapukan pada batuan
dapat terjadi karena adanya
reaksi fisik dan kimia antara
batuan dengan interaksi udara,
air, maupun organisme tertentu.
Setelah batuan menjadi lapuk,
nantinya akan menjadi material
sedimen melalui sebuah proses
erosi.
Proses Erosi
Dalam proses ini, air berperan
paling banyak dalam siklus
batuan. Air yang mengalir,
misalnya dari sungai, dapat
mengangkut material-material
pelapukan batu menuju tempat
lain. Selain air mengalir, ada juga
angin dan gletser yang mampu
mengangkut material menuju
tempat lain alias berpindah.
Pengendapan dan
Pembentukan Batuan
Sedimen
Material-material dari pelapukan
batuan beku yang telah terangkut
atau berpindah ini, lama-kelamaan
akan mengendap di suatu tempat
dan bertambah menjadi semakin
banyak. Berhubung jumlah batuan
yang mengendap ini semakin
banyak, maka lama-kelamaan
batuan juga akan mengeras.
Batuan Sedimen Berubah
Menjadi Batuan Metamorf
Semakin dalam batuan sedimen
terkubur di bawah permukaan
bumi, maka akan semakin besar
kemungkinannya untuk terpapar
suhu dan tekanan dari kompresi
tektonik serta energi panas yang
berasal dari panas bumi.
Akibatnya, batuan akan berubah
hingga menjadi batuan metamorf
atau malihan.
Batuan Metamorf atau Malihan
Berubah Kembali Menjadi
Magma
Berhubung batuan ini
memiliki siklus atau
perputaran layaknya air
hujan, maka batuan
metamorf atau malihan ini
juga akan kembali lagi
menjadi magma. dari
magma itu nantinya akan
mengalami proses
selanjutnya
Faktor yang mempengaruhi siklus
biogeokimia
 Aktivitas Biologis: Aktivitas organisme hidup, seperti respirasi, fotosintesis, dekomposisi,
dan aktivitas lainnya, memainkan peran penting dalam siklus biogeokimia. Proses-proses ini
mengubah bentuk dan distribusi unsur-unsur dalam lingkungan.
 Kondisi Lingkungan Fisik: Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, dan
ketersediaan air mempengaruhi laju reaksi kimia dan proses biologis yang terlibat dalam
siklus biogeokimia.
 Ketersediaan Nutrien: Ketersediaan unsur-unsur tertentu dalam ekosistem mempengaruhi
siklus biogeokimia. Misalnya, ketersediaan nitrogen, fosfor, dan karbon dapat memengaruhi
pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroba yang penting dalam siklus tersebut.
 Kerentanan Lingkungan: Kerentanan ekosistem terhadap perubahan lingkungan seperti
polusi, perubahan iklim, dan gangguan manusia juga mempengaruhi siklus biogeokimia.
Misalnya, polutan seperti logam berat atau bahan kimia beracun dapat mengganggu siklus
tersebut.
 Interaksi Antar Spesies: Interaksi antar spesies, seperti simbiosis
antara tanaman dan bakteri pengikat nitrogen, dapat mempengaruhi
pergerakan unsur-unsur dalam ekosistem dan siklus biogeokimia yang
terkait.
 Siklus Air dan Pergerakan Lapisan Tanah: Siklus air dan pergerakan
lapisan tanah juga mempengaruhi siklus biogeokimia dengan
mengangkut unsur-unsur melalui ekosistem, termasuk transportasi
nutrien oleh aliran air dan pergerakan tanah oleh erosi.
 Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti pertanian intensif,
penggunaan pupuk, deforestasi, dan penggunaan bahan bakar fosil
juga memiliki dampak besar pada siklus biogeokimia. Ini bisa
mempercepat atau mengubah arah siklus alami yang ada.
Pentingnya siklus biogeokimia
 Ketersediaan Nutrien: Siklus biogeokimia adalah cara utama di mana unsur-unsur
esensial seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan oksigen bergerak antara organisme hidup
dan lingkungan fisiknya. Ketersediaan nutrien ini penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan organisme hidup, termasuk tanaman, hewan, dan mikroorganisme.
 Stabilitas Lingkungan: Siklus biogeokimia membantu mempertahankan stabilitas
lingkungan dengan mengatur keseimbangan unsur-unsur kimia dalam ekosistem.
Ketika siklus ini terganggu, misalnya karena aktivitas manusia seperti polusi atau
deforestasi, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem dan mengganggu
stabilitas lingkungan.
 Kualitas Air dan Udara: Siklus biogeokimia berperan penting dalam menjaga kualitas
air dan udara. Misalnya, siklus karbon mengatur kadar CO2 dalam atmosfer, sedangkan
siklus nitrogen mengatur kualitas air dengan mengontrol ketersediaan nitrogen dalam
air tanah dan permukaan.
 Daur Ulang Nutrien: Siklus biogeokimia memungkinkan daur ulang
nutrien yang efisien dalam ekosistem. Proses seperti dekomposisi
organik mengubah bahan-bahan organik menjadi nutrien yang dapat
diserap oleh tanaman dan digunakan kembali dalam siklus
kehidupan.
 Keseimbangan Iklim: Siklus biogeokimia juga memiliki peran
dalam mengatur iklim global. Misalnya, siklus karbon mengatur
kadar CO2 dalam atmosfer, yang merupakan gas rumah kaca yang
penting dalam menentukan suhu global dan iklim bumi.
 Pertanian dan Kesejahteraan Manusia: Siklus biogeokimia
mendukung pertanian dan kesejahteraan manusia secara
keseluruhan. Nutrien yang tersedia dalam tanah yang dihasilkan oleh
siklus biogeokimia mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi
pangan yang mencukupi untuk populasi manusia.
Thank
You

More Related Content

Similar to ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi

Similar to ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi (20)

04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Siklus oksigen dan pencemaran
Siklus oksigen dan pencemaranSiklus oksigen dan pencemaran
Siklus oksigen dan pencemaran
 
Power point biogeokimia
Power point biogeokimiaPower point biogeokimia
Power point biogeokimia
 
3 4 fadlullah ennycke_siklus biogeokimia
3 4 fadlullah ennycke_siklus biogeokimia3 4 fadlullah ennycke_siklus biogeokimia
3 4 fadlullah ennycke_siklus biogeokimia
 
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdfsistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
sistem Lingkungan akuakultur "Eutrofikasi".pdf
 
Geografi physical
Geografi physicalGeografi physical
Geografi physical
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
siklus penunjang kehidupan
siklus penunjang kehidupansiklus penunjang kehidupan
siklus penunjang kehidupan
 
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
PERUBAHAN SIKLUS HIDROLOGI
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
Hubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosferHubungan antara atsmosfer
Hubungan antara atsmosfer
 
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada TumbuhanReview Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
Review Jurnal Evolusi Fotosintesis Pada Tumbuhan
 
Air
AirAir
Air
 
2
22
2
 
ppt kimia
ppt kimiappt kimia
ppt kimia
 
Agroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang AirAgroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang Air
 
Siklus Biogeokimia
Siklus BiogeokimiaSiklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia
 
Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4Pelapukan dan tanah kelompok 4
Pelapukan dan tanah kelompok 4
 
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganDaur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
 

Recently uploaded

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 

Recently uploaded (8)

Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 

ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi

  • 2. Siklus Biogeokimia Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. . Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut Daur Biogeokimia. Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga.
  • 3. Siklus Hidrologi Siklus air, dikenal juga sebagai siklus hidrologi, adalah proses alami yang mana air bergerak secara terus-menerus. Sirkulasi air menggambarkan pergerakan molekul air (H2O) dari atmosfer ke bumi dan sebaliknya. Sirkulasi ini tidak pernah berhenti, sehingga membentuk rangkaian melingkar perjalanan molekul air yang disebut siklus. Air berubah bentuk dari uap ke cairan dan padat, berpindah antara atmosfer, daratan, dan lautan melalui berbagai tahapan. Proses dan tahapan tersebut akan berulang terus-menerus, sehingga air yang ada di bumi terus berputar dan tidak akan habis.
  • 4. Evaporasi 01. Evaporasi (penguapan) sebagai sebuah proses pertukaran molekul air di permukaan menjadi molekul uap air di atmosfer. Kondensasi Kondensasi juga disebut pengembunan, yang berarti konversi uap air kembali menjadi air. Kondensasi terjadi di atmosfer. Semakin tinggi lapisan atmosfer, semakin dingin suhu atmosfer karena tekanan udaranya rendah. Presipitasi 02. 03. Presipitasi sebagai sebuah proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Jumlah presipitasi yang turun ke bumi tidak tetap bentuk dan jumlahnya. Bentuk preseiptasi yang jatuh ke bumi dapat berupa hujan (air), salju, kabut, embun, dan hujan es., dan temperature Bervariasinya bentuk dan jumlah presipitasi yang jatuh ke bumi ini disebabkan oleh faktor – faktor klimatologi di atmosfer, seperti tekanan atmosfer, angin Tahapan Siklus Air
  • 5. 06 Transpirasi Infiltrasi Aliran Permukaan Proses tumbuhan menyerap air melalui akar dan mengeluarkan uap air melalui stomata pada daun disebut transpirasi. Proses ini membantu mempertahankan keseimbangan siklus air. 04 05 Aliran permukaan proses dimana air mengalir di atas permukaan bumi. Arus dapat mengalir ke hulu melalui sungai, melalui danau/telaga, rawa, hilir sungai dan muara dan berakhir di laut. Infiltrasi adalah proses dimana air hujan meresap ke dalam tanah dan membentuk cadangan air tanah.
  • 6. Siklus Gas 1. Siklus Karbon Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan diantara biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Gas-gas lain yang mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan).
  • 7. 2. Siklus Nitrogen Gas Nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% udara. Siklus nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa ammonia (NH3), ion Nitrit (NO2-) dan ion nitrat (NO3-). Nitrat yang dihasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein. Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, bakteri pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini disebut amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrococcus mengubah amoniak dan senyawa amonium menjadi nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
  • 8. 3. Siklus Oksigen Oksigen dilepaskan dari reaksi fotosintesis. Unsur ini secara cepat bersenyawa membentuk oksida- oksida, seperti dengan karbon dalam respirasi aerobik atau dengan karbon dan hidrogen dalam perubahan bahan bakar fosil seperti dengan metana. CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O Siklus oksigen disempurnakan atau diakhiri ketika unsur oksigen masuk kembali ke atmosfer dalam bentuk gas. Hanya satu cara yang signifikan dimana hal tersebut terjadi yaitu melalui fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Siklus hidrogen tidak dibuat tersendiri karena dialam ini hidrogen paling bnayak terlihat dalam bentuk senyawa air, H2O.
  • 9. Sumber sulfur dalam ekosistem antara lain yaitu sulfur yang berada di atmosfer secara alami bersal dari letusan gunung berapi yang berupa hidrogen sulfida. Sulfur sebagian besar tersimpan dalam batuan bumi. Siklus belerang relatif kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral- mineral yang sukar larut dan beberapa spesi lainnya dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus oksigen dimana belerang bergabung dengan oksigen membentuk gas belerang oksigen (SO2) sebagai bahan pencemar air. Gas SO2 dikeluarkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang. Efek uatama dari belerang dioksida dalam atmosfer adalah kecendruangan untuk teroksidasi menghasilkan asam sulfat. Asam ini dapat menyebabkan terjadinya hujan asam 4. Siklus Belerang
  • 10. 5. Siklus Fosfor Dalam geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit larut, seperti hidroksiapilit dan garam kalsium. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk fosfat, diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetik dalam organisme. Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik.
  • 11. Siklus Sedimen Siklus batuan adalah sebuah proses perputaran dimana material bumi berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, akibat adanya interaksi antara lempengan tektonik dan siklus hidrologi. Secara singkat, proses siklus batuan ini berasal dari magma yang keluar dari bawah permukaan bumi, kemudian menjadi dingin karena terkena hujan dan sinar matahari, sehingga menjadikannya sebuah batuan beku. Batuan beku tersebut jika dibiarkan di udara terbuka maka kelamaan akan rusak dan hancur.
  • 12. Magma Mengalami Kristalisasi Proses pembekuan hingga membentuk sebuah kristal atau mineral. Mengalami Pengangkatan dan Pelapukan Proses pelapukan pada batuan dapat terjadi karena adanya reaksi fisik dan kimia antara batuan dengan interaksi udara, air, maupun organisme tertentu. Setelah batuan menjadi lapuk, nantinya akan menjadi material sedimen melalui sebuah proses erosi. Proses Erosi Dalam proses ini, air berperan paling banyak dalam siklus batuan. Air yang mengalir, misalnya dari sungai, dapat mengangkut material-material pelapukan batu menuju tempat lain. Selain air mengalir, ada juga angin dan gletser yang mampu mengangkut material menuju tempat lain alias berpindah.
  • 13. Pengendapan dan Pembentukan Batuan Sedimen Material-material dari pelapukan batuan beku yang telah terangkut atau berpindah ini, lama-kelamaan akan mengendap di suatu tempat dan bertambah menjadi semakin banyak. Berhubung jumlah batuan yang mengendap ini semakin banyak, maka lama-kelamaan batuan juga akan mengeras. Batuan Sedimen Berubah Menjadi Batuan Metamorf Semakin dalam batuan sedimen terkubur di bawah permukaan bumi, maka akan semakin besar kemungkinannya untuk terpapar suhu dan tekanan dari kompresi tektonik serta energi panas yang berasal dari panas bumi. Akibatnya, batuan akan berubah hingga menjadi batuan metamorf atau malihan. Batuan Metamorf atau Malihan Berubah Kembali Menjadi Magma Berhubung batuan ini memiliki siklus atau perputaran layaknya air hujan, maka batuan metamorf atau malihan ini juga akan kembali lagi menjadi magma. dari magma itu nantinya akan mengalami proses selanjutnya
  • 14. Faktor yang mempengaruhi siklus biogeokimia  Aktivitas Biologis: Aktivitas organisme hidup, seperti respirasi, fotosintesis, dekomposisi, dan aktivitas lainnya, memainkan peran penting dalam siklus biogeokimia. Proses-proses ini mengubah bentuk dan distribusi unsur-unsur dalam lingkungan.  Kondisi Lingkungan Fisik: Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, cahaya matahari, dan ketersediaan air mempengaruhi laju reaksi kimia dan proses biologis yang terlibat dalam siklus biogeokimia.  Ketersediaan Nutrien: Ketersediaan unsur-unsur tertentu dalam ekosistem mempengaruhi siklus biogeokimia. Misalnya, ketersediaan nitrogen, fosfor, dan karbon dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroba yang penting dalam siklus tersebut.  Kerentanan Lingkungan: Kerentanan ekosistem terhadap perubahan lingkungan seperti polusi, perubahan iklim, dan gangguan manusia juga mempengaruhi siklus biogeokimia. Misalnya, polutan seperti logam berat atau bahan kimia beracun dapat mengganggu siklus tersebut.
  • 15.  Interaksi Antar Spesies: Interaksi antar spesies, seperti simbiosis antara tanaman dan bakteri pengikat nitrogen, dapat mempengaruhi pergerakan unsur-unsur dalam ekosistem dan siklus biogeokimia yang terkait.  Siklus Air dan Pergerakan Lapisan Tanah: Siklus air dan pergerakan lapisan tanah juga mempengaruhi siklus biogeokimia dengan mengangkut unsur-unsur melalui ekosistem, termasuk transportasi nutrien oleh aliran air dan pergerakan tanah oleh erosi.  Aktivitas Manusia: Aktivitas manusia seperti pertanian intensif, penggunaan pupuk, deforestasi, dan penggunaan bahan bakar fosil juga memiliki dampak besar pada siklus biogeokimia. Ini bisa mempercepat atau mengubah arah siklus alami yang ada.
  • 16. Pentingnya siklus biogeokimia  Ketersediaan Nutrien: Siklus biogeokimia adalah cara utama di mana unsur-unsur esensial seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan oksigen bergerak antara organisme hidup dan lingkungan fisiknya. Ketersediaan nutrien ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme hidup, termasuk tanaman, hewan, dan mikroorganisme.  Stabilitas Lingkungan: Siklus biogeokimia membantu mempertahankan stabilitas lingkungan dengan mengatur keseimbangan unsur-unsur kimia dalam ekosistem. Ketika siklus ini terganggu, misalnya karena aktivitas manusia seperti polusi atau deforestasi, dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem dan mengganggu stabilitas lingkungan.  Kualitas Air dan Udara: Siklus biogeokimia berperan penting dalam menjaga kualitas air dan udara. Misalnya, siklus karbon mengatur kadar CO2 dalam atmosfer, sedangkan siklus nitrogen mengatur kualitas air dengan mengontrol ketersediaan nitrogen dalam air tanah dan permukaan.
  • 17.  Daur Ulang Nutrien: Siklus biogeokimia memungkinkan daur ulang nutrien yang efisien dalam ekosistem. Proses seperti dekomposisi organik mengubah bahan-bahan organik menjadi nutrien yang dapat diserap oleh tanaman dan digunakan kembali dalam siklus kehidupan.  Keseimbangan Iklim: Siklus biogeokimia juga memiliki peran dalam mengatur iklim global. Misalnya, siklus karbon mengatur kadar CO2 dalam atmosfer, yang merupakan gas rumah kaca yang penting dalam menentukan suhu global dan iklim bumi.  Pertanian dan Kesejahteraan Manusia: Siklus biogeokimia mendukung pertanian dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Nutrien yang tersedia dalam tanah yang dihasilkan oleh siklus biogeokimia mendukung pertumbuhan tanaman dan produksi pangan yang mencukupi untuk populasi manusia.