4. Bidan adalah seorang yang mengikuti program pendidikan bidan di negara dan
telah menyelesaikan pendidikan dengan baik serta memperoleh pengakuan atas
kualifikasinya yang terdaftar di sahkan dan memperoleh izin pokok praktik kebidanan.
Pendidikan Bidan di
Negara
Kualifikasi
Izin Praktik
Kebidanan
5. Pendidikan Bidan Pengakuan
Persyaratan
Izin Praktik
Kebidanan
Bidan adalah Seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan Pendidikan
Bidan yang telah di akui oleh Pemerintah dan Lulus Ujian sesuai dengan Persyaratan yang
berlaku di catat (register) diberi izin serta surat keterangan Praktik secara SAH
6. Pengakuan
Pendidikan Bidan
di Negara
Izin Praktik
Kebidanan
Persyaratan
Bidan adalah Seorang yang telah mengikuti program Pendidikan Bidan yang di akui
negaranya, telah lulus dengan baik dari Pendidikan tersebut serta memenuhi Persyaratan
untuk di daftarkan 9register) atau memiliki izin sah (lesensi) untuk melakukan Praktik bidan.
11. Pelayanan Kebidanan Adalah SeluruhTugasYang Bertanggung Jawab Terhadap
Praktik Profesi Bidan Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan
Tujuan:
Untuk Meningkatkan Kesehatan bagi
Perempuan Khususnya Ibu Dan Anak
12. ZAMAN
PEMERINTAHA
N HINDIA
BELANDA
Aki SangatTinggi
Penolong Persalinan Adalah Dukun
Tahun 1807: Dukun Dilatih Untuk Menolong Persalinan,
Pelayanan Kebidanan Hanya Untuk Orang-orang
Belanda Di Indonesia
Tahun 1849: Pendidikan Dokter Jawa Di Batavia Dibuka (Di Rs
Militer BelandaYg Sekarang Menjadi Rspad Gatot Subroto). Ilmu
Kebidanan Belum Merupakan Pelajaran
TAHUN 1851: Dibuka Pendidikan Bidan Bagi Perempuan Pribumi
Di Batavia Oleh Dokter Militer Belanda YAITU Dr.W. Bosch. Saat
Itu Juga Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Dilakukan Oleh Bidan
Dan Dukun.
13. Tahun 1889: Oleh Straat, ObstetricusAustria, Dan Masland
Memberikan Ilmu Kebidanan Secara Sukarela Seiring Dibukanya
Pendidikan Dokter.
Tahun 1952: Mulai Dilakukan Pelatihan Bidan Secara Formal
Untuk Meningkatkan Mutu Kualitas Pertolongan Persalinan
Ktb
Tahun 1953: Didirikan Balai Kesehatan Ibu Dan
Anak (Bkia)
Tahun 1957: Bkia Menjadi Pelayanan Terintegrasi Pada
Masyarakat Puskesmas Berorientasi Pada
Wilayah Kerja
Tahun 1990: Pelayanan Kebidanan Diberikan Secara
Merata Dan Dekat Dengan Masyarakat.
14. Inpres Secara Lisan
Pada Sidang Kabinet
Tahun 1992Tentang
Perlunya Mendidik
Bidan Untuk
Penempatan Bidan Di
Desa DenganTugas
Pokok Bidan Sebagai
Pelaksanan Kia:
Pembinaan Dukun
Bayi
Kehamilan
Bersalin
Kesehatan Bblr
Pembinaan
Posyandu Dan
Pondok Bersalin
Kunjungan
Rumah Pada Ibu
& AnakYang
Memerlukan
15. Bidan Di Rumah
Sakit Berorientasi
Pada Individu
Yang Memberikan
Pelayanan:
Poliklinik
Antenatal
Senam Hamil
Pendidikan
Perinatal
Kamar Bersalin
Kamar Operasi
Kebidanan
Rung Nifas
Ruang Perinatal
16. Konferensi Kependudukan
Dunia Di KairoTahun 1994
Menekankan Reproduktif
Health
Safe Motherhood
Family Palanning
Penyakit
Menular
Seksual
Kespro Remaja
17. Peran, Fungsi DanTugasnya Didasarkan Pada Kempampuan Dan Wewenang
Yang Diatur Melalui Menteri Kesehatan (Peremnkes )Yang Mengalami
Perubahan Sesuai Dengan Kebutuhan, Perkembangan Dan Kebijakan
Pemerintah Dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat:
1. Permenkes No. 5380/Ix/1963, Wewenang Bidan Terbatas Pada
Pertolongan Persalinannormal Secara Mendiri Didampingi Tugas Lain.
2. Permenkes No. 363/Ix/1980 Dirubah Jadi Permenkes 623/1989 Wewenang
Bidan Dibagi Menjadi Dua, Yaitu: Wewenang Umum Dan Khusus Dibawah
Pengawasan Dokter. Pelaksanaan Permenkes Ini, Bidan Dalam
Melaksanakan Praktik Perorangan Dibawah Pebgawasan Dokter.
3. Permenkes No. 572/Vi/1996, Wewenng Ini Mengatur Tentang Registrasi
Bidan. Wewenang Tersebut Mencakup: Pelayanan Ibu Dan Anak,
Pelayanan Kb, Dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
18. 4. Kemenkes No. 900/Menkes/Sk/Vii/2002 Tentang Registrasi
Dan Praktik Bidan Revisi Dari Permeknkes No.572/Vi/1996.
5. Kepmenkes Ri N0. 369/Menkes/Sk/Iii/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan.
6. Permenkes No. 1464/Menkes/Per/X/2010 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
Dalam Melaksanakan Tugasnya, Bidan Harus
Melakukan Kolaborasi , Konsultasi Dan Merujuk Sesuai
Dengan Kondisi Pasien, Kemampuan Dan Kemampuannya.
Dalam Keadaan Darurat, Bidan Diberi Wewenag Pelayanan
KebidananYang Ditunjukkan Untuk Menyelamatkan Jiwa.
21. 1. Bangsa Mesir
Bidan Pertama Kali Didirikan Di Mesir. Kebidanan Itu Suatu Hal Yang
Paling Mulia Yang Diberikan Oleh Dewa. Bidan- Bidannya Terlatih
Dengan Baik Dan Memiliki Pengetahuan Anatomi Fisiologi, Memiliki
Aturan-aturan Dalam Memimpin Persalinan Dan Merawat Bayi Baru
Lahir.
2. BangsaYunani
Sudah Ada Bidan Yang Menolong Persalinan Dengan Syarat: Harus Sudah
Memiliki Anak Sendiri Dan Sudah Ada Undang-undang Keras Yang
Mengatur Praktik Bidan. Bidan Mendapatkan BayaranAtas Pelayanan.
22. 1. Roma
Soranus, Merupakan Spesialis Obsgyn Yang Pertama Kali Menulis Buku
Dan Menggambarkan Kualitas Atau Syarat Seorang Bidan Yang
Profesional.
Galen, Merupakan Penulis Obstetric Gynekologi Yang Menguraikan
Bagaimana Bidan Mengukur Pembukaan Serviks Dengan Menggunakan
Jari Mereka Dan Penggunaan Kunci Untuk Melahirkan.
2. Arabia
Rhazes Dan Avicenna Menjelaskan Prosedur Kebidanan Tentang
Penggunaan Instrumen Untuk Persalinan. Kepercayaan Agama
Menyatakan Bahwa Kebidanan Berada Ditangan Perempuan.
23. 1. Belanda
Hendrick Van Roonhuyze (1622): Mempromosikan Sc Dan
Menggambarkan Kelainan Panggul Dan Telah Dipublikasikan Di Belanda
Serta Mendirikan Organisasi Profesi.
2. Amerika Serikat
Pada Zaman Dahulu Di Amerika, Persalinan Di Tolong Oleh Dukun,
Setelah Mendengar Perkembangan Di Inggris, Beberapa Orang Di
AmerikaTerpengaruhi Untuk Mendalami Kebidanan
24. William Smellie Dari Scotlandia (1677-
1763), Menemukan Forceps Sesuai Dengan
Ukuran Panggul Yang Dikembangkan
Dengan Kurva Pelvik Dan Kurva Shepalik.
Selain Itu Juga Memperkenalkan Konjugata
Diagonalis Dalam Pelvi Metri,
Menggambarkan Persalinan Presbo Serta
Penanganan Bayi Asfiksia Dengan
Pemompaan Paru-paru Dengan Metal
Kateter.
Ignaz Philip S, Dokter Hungaria (1818-
1865), Pengenalan Cuci Tangan Yang Bersih
Untuk Mengendalikan Sepsis Puerrperium
Dan Menemukan Penyebab Sepsis.
25. Walter Channing (191786-
1876), Diangkat Sebagai
Profesor Kebidanan Di Sekolah
Kedokteran Di Harvard.
William James Morton, Penemu
Anestesi (Pembiusan)